• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2015 ====================================================

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2015 ===================================================="

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2015

====================================================

DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KULONPROGO

2015

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini kita masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKjIP Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 dengan tenaga dan pikirannya diucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Wates, 31 Desember 2015 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KULON PROGO

Drs. KRISSUTANTO (Pembina Utama Muda, IV/c) NIP. 195903141985 03 1 008

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...

Halaman Daftar Isi ...

Ikhtisar Eksekutif ……… I

II

BAB I. PENDAHULUAN

1.Struktur Organisasi ….……….. 1

2.Tugas Pokok dan Fungsi…..……… 1

3.Potensi………….……….. 2

A. Susunan Kepegawaian……… 2

B. Keadaaan Sarana dan Prasarana……… 3

C. Keuangan ……… 4

4. Gambaran Umum Organisasi……… 4

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. Perjanjian Kinerja……..………...………. 6

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A.Capaian Kinerja Tahun 2015………... 7

B.Realisasi Anggaran……… 11

BAB IV. PENUTUP...

14 LAMPIRAN

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyajian suatu laporan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan-keputusan serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship). Disamping itu untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Akuntabilitas suatu instansi pemerintah itu merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.

Sejalan dengan hal tersebut telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah , setiap Pemerintah Kabupaten/Kota wajib menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada setiap akhir Tahun Anggaran kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat SKPD disampaikan kepada Bupati.

Sebagai tindak lanjut dan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kinerja maka Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemudan dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

LKjIP adalah media pertanggungjawaban yang berisi informasi kinerja instansi pemerintah dan berguna untuk :

1. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar (good governance) yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijaksanaan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,

2. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan,

3. Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah,

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga.

Hasil laporan kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

(5)

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana;

2. Dari empat indikator sasaran yang telah ditetapkan , dua sasaran telah memenuhi target yang ditetapkan, yaitu :

 Jumlah kunjungan wisatawan (103 Persen)

 Capaian keikutsertaan pemuda dalam skala regional dan nasional (125 persen) Sedangkan dua sasaran yang lain belum memenuhi target yang ditetapkan, yaitu :

 Capaian prestasi olahraga (65,20 persen)

 Capaian peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan nilai budaya (81,65 persen)

Sebagai upaya meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang, maka Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Peningkatan kegiatan pembinaan bagi group-group kesenian di kabupaten Kulon Progo, dengan tujuan untuk mendorong agar group-group kesenian yang ada bisa lebih maju dan tertata baik dari sisi administrative maupun dalam kegiatan operasionalnya.

2. Meningkatkan kualitas sarana dasar, perlunya pembangunan fasilitas rekreatif maupun fasilitas something to do di obyek wisata, selain juga fasilitas something to buy, dan kualitas something to see.

3. Promosi wisata terus ditingkatkan lewat berbagai media, event, dan kesempatan promosi.

4. Perlu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata untuk menangkap peluang usaha.

Wates, Desember 2015

KEPALA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA

KABUPATEN KULON PROGO

Drs. KRISSUTANTO (Pembina Utama Muda, IV/c) NIP. 195903141985 03 1 008

(6)

BAB I PENDAHULUAN

I. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon-Progo Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.maka struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut :

Susunan organisasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga terdiri dari : 1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub. Bagian Perencanaan;

c. Sub. Bagian Keuangan.

3. Bidang Kebudayaan, terdiri dari : a. Seksi Adat dan Kesenian;

b. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan;

c. Seksi Bina Cipta dan Kreativitas.

4. Bidang Pengembangan Wisata, terdiri dari : a. Seksi Obyek dan Sarana Prasarana Pariwisata;

b. Seksi Usaha dan Pemberdayaan Kepariwisataan . 5. Bidang Pemasaran Wisata, terdiri dari :

a. Seksi Pemasaran dan Promosi;

b. Seksi Pelayanan Data dan Informasi 6. Bidang Pemuda dan Olah Raga, terdiri dari :

a. Seksi Kepemudaan;

b. Seksi Keolahragaan;

c. Seksi Sarana dan Prasarana.

7. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu;

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas 2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon-Progo Nomer 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka Dinas Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana tugas Pemerintah Daerah di bidang kebudayaan pariwisata pemuda dan olah raga. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi penyelenggaraan

(7)

Urusan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan pariwisata pemuda dan olah raga.

Untuk menyelenggarakan fungsi, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kebudayaan;

b. Menyelenggarakan kegiatan di bidang pengembangan wisata;

c. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kepemudaan dan keolahragaan; dan d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

3. Gambaran Umum Organisasi

Sebagaimana tersebut dalam uraian di atas, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan pariwisata pemuda dan olah raga.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga menghadapi berbagai permasalahan utama dan strategis serta menjadi tugas untuk mengatasinya, diantaranya adalah :

A. Kebudayaan

Kabupaten Kulon progo memiliki banyak peninggalan sejarah. Berdasarkan hasil inventarisasi terdapat 202 Cagar Budaya baik bergerak maupun tidak bergerak, yang masing-masing memiliki nilai sejarah yang sangat penting. Namun disisi yang lain Pemerintah Daerah belum memiliki tempat yang representative untuk menyimpan koleksi cagar budaya bergerak yang jumlahnya cukup banyak tersebut.

Dari aspek pembinaan group kesenian, berdasarkan hasil pendataan terbaru, di Kabupaten Kulon Progo terdapat 1030 group kesenian, yang terdiri dari group/kelompok kesenian baik tradisi maupun modern. Namun demikian, dari jumlah group kesenian yang ada, masih banyak yang belum memiliki akte group kesenian maupun mengadakan kegiatan secara rutin.

B. Pariwisata

Pengembangan pariwisata yang sudah dilakukan diarahkan pada peningkatan daya tarik wisata serta promosi potensi pariwisata secara lokal, regional maupun nasional.

Di sisi lain, tantangan pembangunan pariwisata Kabupaten Kulon Progo masih cukup besar terutama dalam upaya peningkatan daya tarik di sejumlah obyek wisata beserta prasarana pendukungnya, antara lain aksesibilitas, jaringan listrik,dan air bersih.

Minimnya daya tarik yang ada disebabkan belum adanya fasilitas daya tarik wisata rekreatif yang representatif, serta aspek lain yang mendukung, seperti penghijauan terutama di obyek wisata pantai. Permasalahan lain yang dihadapi adalah belum signifikannya pertumbuhan usaha pariwisata, seperti usaha rekreasi dan hiburan umum, rumah makan, penginapan, souvenir, biro perjalanan wisata, dll. Juga adanya

(8)

kecenderungan pasar wisata minat khusus (special interest) Desa Wisata /Desa Budaya yang belum ditangkap sebagai peluang yang cukup terbuka.

C. Kepemudaan dan Olahraga

Urusan Kepemudaan dan Olahraga diarahkan untuk menggali potensi generasi muda guna peningkatan dan pencapaian prestasi dan pembinaan mental spiritual serta membantu mengarahkan pencarian jati diri, menciptakan pengaruh yang positif dan bermanfaat bagi pembentukan sikap mental generasi muda.

Adapun beberapa permasalahan utama yang dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan di bidang kepemudaan dan olahraga adalah :

 Kegiatan kepemudaan belum bisa terorganisir dengan baik. Dalam hal ini peran Komite Nasional Pemuda Indonesia di Kulon Progo juga belum bisa dioptimalkan.

 Sarana prasarana olahraga yang masih relative terbatas.

 Prestasi olahraga mengalami penurunan prestasi.

(9)
(10)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Berdasarkan kondisi kebudayaan, kepariwisataan, pemuda dan olah raga di Kabupaten Kulon Progo dengan mempertimbangkan faktor strategis dan lingkungan, baik internal maupun eksternal maka Visi Pembangunan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 adalah :

”Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang berkebudayaan luhur sebagai destinasi pariwisata berbasis alam dan budaya yang terkemuka serta kepemudaan dan

keolahragaan yang mandiri dan berdaya saing

TERWUJUDNYA KABUPATEN KULON PROGO YANG BERKEBUDAYAAN LUHUR mengandung arti “terwujudnya masyarakat Kabupaten Kulon Progo yang senantiasa menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang merupakan kearifan lokal yang sarat dengan ajaran dan nilai-nilai luhur sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat

TERWUJUDNYA DESTINASI PARIWISATA BERBASIS ALAM DAN BUDAYA YANG TERKEMUKA mengandung arti “terwujudnya daerah tujuan wisata melalui pengembangan pesona alam yang relatif beraneka ragam berupa alam pantai, waduk, perbukitan, goa serta pelestarian dan pengembangan seni budaya yang kental dan dikenal luas dalam kehidupan masyarakat”.

BERDAYA SAING dalam lingkup kepemudaan mengandung arti: “memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui peningkatan potensi pemuda secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan metode pelatihan, pembimbingan, pendampingan, serta pemanfaatan kajian, kemitraan, dan pemberdayaan pemuda yang terus-menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai bidang pembangunan, serta peningkatan akhlak mulia dan prestasi pemuda.”

MANDIRI dalam lingkup kepemudaan mengandung arti: “memiliki kemampuan mengembangkan diri serta mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk berperan serta dalam pembangunan maupun dalam membangun kemandirian secara ekonomi dan kewriausahaan.

BERDAYA SAING dalam lingkup keolahragaan mengandung arti: “memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pembinaan dan pengembangan perilaku, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, pola pelatihan, penghargaan, prasarana, dan sarana olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan metode pelatihan, pembimbingan, pemasyarakatan, perintisan, dan kompetisi yang telah

(11)

menerapkan manajemen olahraga modern, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam kompetisi bertaraf regional, nasional atau bahkan internasional”.

Dalam mewujudkan visi tersebut Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo mengemban misi sebagai berikut :

1. Mengembangkan olah raga rekreasi dan prestasi.

2. Mengembangkan peran serta generasi muda dalam pembangunan 3. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah.

4. Mengembangkan destinasi pemasaran dan kemitraan pariwisata.

Misi mengembangkan olah raga rekreasi dan prestasi . Misi ini mengandung makna meningkatkan potensi sumberdaya keolahragaan dengan memanfaatkan kemitraan untuk mendukung pemassalan, pembudayaan serta pengembangan olah raga melalui pengenalan olahraga kepada masyarakat luas sehingga masyarakat gemar beroalhraga atas kehendak sendiri serta pemasyarakatan olahraga sebagai kebiasaan hidup sehat sehingga masyarakat memperoleh tingkat kebugaran, kesehatan, kegembiraan dan hubungan social yang berkualitas. Selain itu sekaligus juga bermakna mewujudkan olahragawan yang berprestasi pada kompetisi yang bertaraf regional, nasional bahkan internasional melalui peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan secara sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mendukung pembibitan olahragawan berbakat untuk peningkatan prestasi olah raga.

Misi mengembangkan peran serta generasi muda dalam pembangunan. Misi ini mengandung makna untuk meningkatkan potensi sumber daya kepemudaan untuk mendukung penyadaran dan pemberdayaan pemuda melalui peningkatan wawasan, kecakapan, kreativitas dan kemampuan berorganisasi pemuda sehingga pemuda dapat meningkatkan partisipasi, peran aktif dan produktivitas dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing melalui penyiapan pemuda yang memiliki semangat juang, sukarela, tangung jawab dan ksatria serta memiliki sikap kritis, idealis, inovatif, kreatif, dinamis dan futuristic tanpa meninggalkan akar budaya bangsa yang tercermin dalam kebhinekatungalikaan untuk mendukung pengembangan pendidikan, kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan di berbagai bidang pembangunan.

Misi melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah mengandung makna melestarikan dan mengembangkan nilai, kekayaan, keragaman budaya dalam rangka memperkuat jati diri dan karakter melalui upaya peningkatan kualitas perlindungan , pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya, serta peningkatan kesadaran, apresiasi, kreativitas, dan pemahaman masyarakat terhadap nilai, kekayaan dan keragaman budaya.

(12)

Misi mengembangkan destinasi, pemasaran dan kemitraan pariwisata. Kulon Progo memiliki modal dasar berupa alam yang indah, meliputi pantai, waduk, goa dan Perbukitan Menoreh yang mempesona untuk dinikmati oleh wisatawan maupun menantang untuk djelajahi para petualang. Mengembangkan destinasi pariwisata dilakukan melalui upaya-upaya mengembangkan sarana dan prasarana dasar dan pendukung pariwisata. Selain itu adanya produk-produk wisata yang terdapat di Kulon Progo, seperti obyek wisata alam, budaya dan buatan, sarana akomodasi, cinderamata, seni budaya yang memungkinkan untuk dikemas dan disinergikan sehingga mempunyai

“nilai kepariwisataan yang berbudaya”.

Konsep yang dipakai dalam hal ini adalah pariwisata yang berbasis pada masyarakat (community based tourism) yang berkelanjutan (sustainable). Rasa ikut memiliki (handarbeni) perlu ditumbuhkan dengan menanamkan pemahaman tentang arti penting pariwisata sebagai salah satu sector untuk mendorong tumbuh dan kuatnya ekonomi sehingga mempercepat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kemitraan pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat perlu dikembangkan dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata. Masy ikut berperanserta dalam pembangunan pariwisata.

Mengembangkan pemasaran pariwisata mengandung makna bahwa sistem pemasaran pariwisata berdasarkan analisis pasar yang komprehensif dan upaya promosi pariwisata yang berorientasi pada efektifitas, efisiensi , kualitas, informatif, tepat sasaran dan mampu mengantisipasi, serta mendorong timbulnya permintaan kunjungan wisata dan investasi wisata.

Dalam usaha untuk mencapai sasaran yang ditetapkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo menetapkan indikator sasaran serta target capaian sasaran indikator sasaran yang ingin dicapai tiap tahun. Untuk tahun 2015 Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo merencanakan target kinerja tahun 2015 seperti dijelaskan pada tabel berikut:

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1 Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pengembangan nilai budaya

Capaian peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan nilai budaya

Persen 85,42

2 Meningkatnya

pembinaan pemuda dan olahraga

Capaian prestasi olahraga Persen 100

(13)

Capaian keikutsertaan pemuda dalam skala regional dan nasional

Persen 100

3 Meningkatnya

kunjungan wisatawan

Jumlah kunjungan wisatawan

Orang 504.500

(14)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2015

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo beserta target capaian realisasinya dirinci seperti dijelaskan pada tabel A-1 berikut:

Tabel A-1 Capaian Kinerja Tahun 2015

No Indikator Kinerja Formula Pengukuran Satuan Target Realisasi Persentase 1. Capaian

peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengembangan nilai budaya

(Jumlah organisasi budaya kategori maju (memiliki perijinan lengkap dan kegiatannya rutin)/Jumlah organisasi budaya x 100% + (jumlah Desa budaya kategori maju/Jumlah desa budaya) x 100%)/2

% 85,42 83,5 97,75

2. Capaian prestasi

olahraga (Jumlah cabang olahraga yang mendapatkan kejuaraan/Jumlah cabang olahraga yang mewakili kabupaten)x 100 %

% 100 57 57

Capaian keikutsertaan pemuda dalam skala regional dan nasional

(Jumlah pemuda

mengikuti kegiatan kepemudaan skala

regional dan

nasional/Jumlah rencana kegiatan kepemudaan skala regional dan nasional x 100% )

% 100 62,5 62,5

3. Jumlah kunjungan wisatawan

Jumlah kunjungan

wisatawan per tahun orang 504.500 518.598 103

Dari tabel A-1 di atas terdapat lima sasaran strategis yang terbagi ke dalam empat indikator sasaran strategis. Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

(15)

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Pencapaian sasaran strategis Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

1. Sasaran Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Nilai Budaya Tolok ukur capaian indikator kinerja sasaran 1 (Capaian peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pengembangan nilai budaya) mempunyai satu indikator yaitu Persentase Capaian peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan nilai budaya dengan realisasi tahunan.

Capaian indikator Kinerja Sasaran ke-1 Tahun 2015

No Indikator

Kinerja Capaian

2013 Capaian

2014 Target

2015 Realisasi %

Realisasi Target Akhir Renstra 2016

Capaian s/d 2015 terhadap

2016 (%) 1. Capaian

peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengembangan nilai budaya

78,63 72,17 87,92 81,65 92,87 100 92,87

Permasalahan yang dihadapi adalah dari aspek pembinaan group kesenian, berdasarkan hasil pendataan terbaru, di Kabupaten Kulon Progo terdapat 1030 group kesenian, yang terdiri dari group/kelompok kesenian baik tradisi maupun modern.

Namun demikian, setelah dilakukan verifikasi lebih mendalam, dari jumlah group kesenian yang ada, masih banyak yang belum memiliki akte group kesenian maupun mengadakan kegiatan secara rutin.Berdasarkan hasil verivikasi, group/kelompok kesenian yang sudah memiliki akte group kesenian baru sekitar 652 kelompok. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilaksanakan kegiatan pembinaan bagi group-group kesenian di kabupaten Kulon Progo, dengan tujuan untuk mendorong agar group- group kesenian yang ada bisa lebih maju dan tertata baik dari sisi administrative maupun dalam kegiatan operasionalnya.

2. Meningkatnya Pembinaan Pemuda Dan Olahraga

Tolok ukur capaian sasaran 2 (Meningkatnya pembinaan pemuda dan olahraga) mempunyai satu indikator yaitu Persentase kesenjangan pencapaian sasaran rencana jangka menengah dengan realisasi tahunan di bidang Pemuda dan Olahraga. Capaian indikator kinerja sasaran untuk sasaran ke 2 seperti dijelaskan pada tabel berikut:

(16)

Capaian indikator Kinerja Sasaran ke-2 Tahun 2015

No Indikator Kinerja Capaian

2013 Capaian

2014 Target

2015 Realisasi %

Realisasi Target Akhir Renstra 2016

Capaian s/d 2015 terhadap 2016 (%) 1. Capaian prestasi

olahraga

78,13 100 100 65,20 65,20 100 65,20

2. Capaian keikutsertaan pemuda dalam skala regional dan nasional

87,50 280 100 125 125 100 125

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa capaian prestasi olahraga belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100 persen, hal ini disebabkan karena cabang- cabang olahraga yang mengikuti berbagai event kejuaraan baik di tingkat propinsi maupun nasional, belum berhasil meraih hasil kejuaraan sesuai target yang telah ditatapkan. Hal ini tidak lepas dari hasil dari perolehan medali PODA DIY Tahun 2015 yang belum sesuai dengan target. Dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga di kabupaten Kulon Progo, maka setiap tahun akan selalu dialokasikan anggaran pembinaan olahraga maupun event olahraga, yaitu melalui mekanisme bantuan Hibah KONI.

Capaian kekutsertaan pemuda dalam skala regional dan nasional tahun 2015 mencapai presentase capaian sebesar 93,75 persen. Target pengiriman pemuda dalam skala regional dan nasional adalah sebanyak 8 orang yaitu melalui pengiriman pemuda dalam program Bhakti Pemuda Antar Propinsi (BPAP), Pemuda Pelopor (PP), serta Jambore Pemuda Indonesia (JPI), namun dalam realisasinya jumlah pemuda yang terkirim adalah sebanyak 10 orang. Untuk tahun 2015 juga telah berhasil mengirimkan peserta pemuda dalam Pelatihan Kewirausahaan di Balai Pemuda dan Olahraga DIY sebanyak 20 orang. Namun demikian, dari jumlah pengiriman pemuda tersebut, prestasi yang berhasil diraih adalah 5 dari target 8.

Pembinaan bagi pemuda dilaksanakan dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan organisasi pemuda, dengan sasaran pemilihan pemuda berprestasi dalam program Bhakti Pemuda Antar Propinsi (BPAP) Pemuda Pelopor (PP) Jambore Pemuda Indonesia (JPI) maupun pengiriman pemuda dalam kegiatan-kegiatan pelatihan, serta melalui kegiatan fasilitasi lomba baris - berbaris dalam rangka menanamkan jiwa disiplin dan nasionalisme yang kuat.

3. Sasaran Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

Tolok ukur capaian sasaran 3 (Jumlah kunjungan wisatawan) mempunyai satu indikator yaitu Persentase capaian sasaran tahunan terhadap target sasaran RPJMD.

Capaian indikator kinerja untuk sasaran 3 seperti dijelaskan pada tabel berikut:

(17)

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-3 Tahun 2015

No Indikator Kinerja Capaian 2013 Capaian 2014 Target

2015 Realisasi %

Realisasi Target Akhir Renstra 2016

Capaian s/d 2015 terhadap 2016 (%) 1. Jumlah kunjungan

wisatawan 416.998 415.136 505.500 518.598 103 555.500 93,36

Capaian Peningkatan Kunjungan Wisatawan mencapai realisasi sebesar 518.598 orang dari target tahun 2015 sebanyak 505.500 orang. Tidak terpenuhinya target capaian ini dipengaruhi oleh dua indikator, yaitu :

1. Capaian kunjungan wisatawan ke obyek-obyek wisata beretribusi. Jumlah kunjungan wisatawan ke obyek-obyek wisata beretribusi tidak berhasil memenuhi target jumlah kunjungan, disebabkan oleh factor-faktor sebagai berikut :

 Stagnasi kunjungan wisatawan ke obyek –obyek wisata pantai yang notabene merupakan obyek wisata andalan di Kabupaten Kulon Progo. Stagnasi tersebut bukan tidak mungkin disebabkan tidak adanya pembangunan fasilitas penunjang daya tarik wisata di obyek-obyek wisata pantai. Pembangunan sarana penunjang daya tarik wisata di obyek-obyek wisata pantai memang dalam dua tahun terakhir ini tidak dapat dilaksanakan sebagaimana tahun- tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dengan adanya dinamika pembangunan dan investasi di kawasan pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, mulai dari Proyek Penambangan Pasir Besi, maupun rencana pembangunan Bandara Internasional. Saat ini pemerintah kabupaten lebih memfokuskan pengembangan kepariwisataan di kawasan utara yaitu melalui program Bedhah Menoreh.

 Kecenderungan minat wisatawan yang mulai tertarik untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata desa dan minat khusus. Adanya kecenderungan ini menyebabkan kunjungan wisatawan ke Kulon Progo menjadi semakin terdistribusi ke beberapa destinasi yang lebih luas.

2. Capaian kunjungan wisatawan ke desa wisata mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya media promosi melalui website maupun media sosial yang secara efektif telah dimanfaatkan oleh para pengelola desa wisata untuk menarik minat pengunjung. Disamping itu, wisata desa semakin menjadi pilihan bagi wisatawan, dikarenakan daya tarik alam yang masih relatif asri dan alamiah.

Upaya yang bisa dilakukan untuk membangun kepariwisataan di Kabupaten Kulon progo adalah :

(18)

 Meningkatkan kualitas sarana dasar, perlunya pembangunan fasilitas rekreatif maupun fasilitas something to do di obyek wisata, selain juga fasilitas something to buy, dan kualitas something to see.

 Promosi wisata terus ditingkatkan lewat berbagai media, event, dan kesempatan promosi.

 Perlu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata untuk menangkap peluang usaha.

 Pembangunan akses dan prasarana pendukung, terutama untuk daya tarik wisata baru khususnya obyek wisata alam baik berupa bendungan, air terjun, pemandangan alam dan lain-lain. Prasarana pendukung yang perlu diprioritaskan adalah peningkatan akses jalan, yang dalam hal ini melibatkan instansi lain yang terkait. Dalam hal ini mulai tahun 2014 telah dicanangkan program Bedhah Menoreh, yaitu sebuah upaya terpadu lintas instansi dalam rangka mengembangkan kawasan di wilayah pegunungan Menoreh, termasuk pada sector pariwisata.

B. Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 83,51 % dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per-sasaran, penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan di sasaran pertama (37,38 %), Sedangkan penyerapan terbesar pada program/kegiatan di sasaran ke-dua ( 97,01 %).

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2015 telah mencukupi,

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:

Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015

Kinerja Keuangan

Sasaran Indikator Target Realisasi % Program Target Realisasi % Meningkatnya

partisipasi masyarakat dalam pengembangan nilai budaya

Capaian peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan nilai budaya

87,92 81,65 92,86 Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya

214,079,450 80,017,500 37,38

Meningkatnya pembinaan pemuda dan olahraga

Capaian prestasi olahraga

100 65,20 65,20 Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga

936.855.000 902.538.850 96,34

Capaian 100 93,75 93,75 Peningkatan 69.925.000 59.796.900 85,51

(19)

pemuda dalam skala regional dan nasional

Kepemudaan

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Meningkatnya

kunjungan wisatawan

Jumlah kunjungan wisatawan

504.500 518.598 102,79  Pengembangan Pariwisata

1,509,833,825- 1,464,716,558 97,01

(20)

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015 serta Penetapan Kinerja Tahun 2015 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak lima indikator,

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2015 merupakan tahapan dari Rencana Strategis Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016, Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan, Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak,

Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana;

2. Dari empat indikator sasaran yang telah ditetapkan , dua sasaran telah memenuhi target yang ditetapkan, yaitu :

 Jumlah kunjungan wisatawan (103 Persen)

 Capaian keikutsertaan pemuda dalam skala regional dan nasional (125 persen) Sedangkan dua sasaran yang lain belum memenuhi target yang ditetapkan, yaitu :

 Capaian prestasi olahraga (65,20 persen)

 Capaian peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan nilai budaya (81,65 persen)

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kinerja dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Peningkatan kegiatan pembinaan bagi group-group kesenian di kabupaten Kulon Progo, dengan tujuan untuk mendorong agar group-group kesenian yang ada bisa lebih maju dan tertata baik dari sisi administrative maupun dalam kegiatan operasionalnya.

(21)

2. Meningkatkan kualitas sarana dasar, perlunya pembangunan fasilitas rekreatif maupun fasilitas something to do di obyek wisata, selain juga fasilitas something to buy, dan kualitas something to see.

3. Promosi wisata terus ditingkatkan lewat berbagai media, event, dan kesempatan promosi.

4. Perlu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata untuk menangkap peluang usaha.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Wates, 31 Desember 2015

KEPALA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA

KABUPATEN KULON PROGO

Drs. KRISSUTANTO (Pembina Utama Muda, IV/c) NIP. 195903141985 03 1 008

Gambar

Tabel A-1 Capaian Kinerja Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

mengemukakan bahwa perencanaan dibuat dengan mendeskripsikan arsitektur data, aplikasi dan teknologi dalam pemanfaatan informasi guna mendukung proses bisnis sehingga

Dari hasil wawancara dengan responden, diketahui bahwa terpuaskannya mereka atas pekerjaan yang dilaksanakan karena pencapaian hasil kerja yang baik, tidak hanya akan

Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pemakai yang awam dengan perintah XML dapat dengan mudah membuat suatu XSD yang digunakan dalam suatu file XML.. Dengan perangkat lunak ini

Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Unit Layanan Pengadaan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Tahun Anggaran 2014,

Oleh karena nilai tersebut berada di antara 2 dan 4 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi otokorelasi untuk persamaan regresi variabel prestasi belajar atas variabel uang

Beberapa penelitian telah melaporkan prevalensi HPV yang lebih rendah signifikan pada pria yang disirkumsisi dibandingkan pria yang tidak disirkumsisi, sementara

Saya mengumpulkan laporan tugas kelompok melewati batas waktu yang ditentukan.. Rencana saya membaca bahan

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, diarahkan pada penyediaan anggaran untuk membiayai pemeliharaan alat berat dalam rangka meningkatkan