• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN ANSAMBEL GENDANG TELU SENDALANEN DALAM EKSTRAKURIKULER SMP MASEHI BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN ANSAMBEL GENDANG TELU SENDALANEN DALAM EKSTRAKURIKULER SMP MASEHI BERASTAGI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN ANSAMBEL GENDANG TELU SENDALANEN

DALAM EKSTRAKURIKULER SMP

MASEHI BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Teger Pranata Bangun

NIM. 081222510081

PRODI SENI MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan YESUS KRISTUS yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga Skripsi yang

berjudul “Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen Dalam

Ekstrakurikuler di SMP Masehi Berastagi” dapat diselesaikan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil terbaik dalam penyelesaian Skripsi ini, dan juga menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Uyuni Widiastuti, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik dan dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

5. Panji Suroso M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan

6. Adina Sastra Sembiring M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.

7. Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan ilmu selama proses pembelajaran berlansung sewaktu kuliah

8. Kepala Sekolah SMP Masehi Berastagi Ibu Sabaria Br Barus S.Pd, bapak Tasman Keliat S.Pd Selaku instruktur Ekstrakurikuler SMP Masehi Berastagi yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penelitian ini. 9. Teristimewa buat kedua orang tua penulis yang tercinta SukaHati Bangun

dan Arapenta Br Tarigan, terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian, dukungan dan pengorbanan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada skripsi. Kekelengenndu jadi asam ku berkat bapa, nande.

10.Buat abang, kakak, adik, dan keponakan saya ( Polo Rossi Bangun Beserta Istri, Yenni Arinta Br Bangun, Velli Ani dat Ulina Br Bangun, Ekia, Prince, Elvin) terima kasih buat doa, bantuan, semangat dan dukungannya. Tuhan selalu menyertai kita.

11.Buat yang spesial di hati penulis Isa Adelia Sembiring yang selalu menemani dan mendukung penulis selama kuliah sampai skripsi ini selesai. Semua akan baik-baik saja.

(8)

ii Girsang, Angel,Dora,Esma,Cyntia,Viva,Lola,Feri,Fenti. Terima kasih buat perhatian, ide, saran dan doa kalian.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2014

(9)

i

ABSTRAK

TEGER PRANATA BANGUN. NIM. 081222510081.Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen Dalam Ektrakurikuler SMP Masehi Berastagi, Jurusan Sendratasik, Program Studi Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen bagi siswa sebagai ekstrakurikuler di SMP Masehi Berastagi. Penelitian ini mengambil lokasi di jalan Merdeka No.119 Berastagi., yang merupakan suatu tempat dimana terjadinya proses pembelajaran antara guru sebagai pendidik dan anak sebagai murid.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, dimana data-data dikumpulkan dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di SMP Masehi Berastagi yang berjumlah 8 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ppulasi yang berjumlah 8 orang.

Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. Analis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif yang dideskripsikan secara bertahap dalam bentuk tulisan, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan isi dan materi data tersebut. Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil penelitian yaitu pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen dalam kategori baik, dimana sebagian besar siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di SMP Masehi Berastagi dapat memainkan ansambel gendang telu sendalanen dengan baik.

(10)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK………..……….i

KATA PENGANTAR……….………..……….ii

DAFTAR ISI………...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah …………... 5

1.3 Pembatasan Masalah... 7

1.4 Perumusan Masalah ...8

1.5 Tujuan Penelitian. …………... 8

1.6 Manfaat Penelitian…………... 9

BAB 2 KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 2.1 Landasan Teoritis……….. ... 11

2.2 Teori Pembelajaran……….. ... 11

2.3 Teori Musik……... ... 15

2.4 Teori Ansambel………… ... 20

2.5 Pengertian Ekstrakurikuler……… ... 22

2.6 Pengertian Gendang Telu Sendalanen……… ………... 23

(11)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ...29

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian……… ... 30

3.1.2 Populasi …… ... 30

3.1.3 Sampel…… ... 31

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.3 Studi Kepustakaan………32

3.4 Observasi atau pengamatan………..35

3.5 Wawancara………..36

3.6 Dokumentasi………...36

3.7Tekhnik Analisis Data………...37

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 SMP Swasta Masehi Berastagi ... 38

4.2 Sejarah Berdirinya Ekstrakurikuler Gendang Telu Sendalanen SMP Swasta Masehi Berastagi...41

4.3 Tujuan Pembelajaran ansambel Gendang Telu Sendalanen Di SMP Swasta Masehi...42

4.4 Pembelajaran ansambel Gendang Telu Sendalanen Dalam ekstrakurikuler Di SMP Swasta Masehi...43

4.5 Materi Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalane…….47

4.6 Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ansambel………..51

(12)

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan ...54

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang mengalaminya.Pembelajaran bukan merupakan istilah asing di dunia pendidikan, terutama kepada para pengajar/pendidik, siswa maupun mahasiswa. Melalui pembelajaran, diharapkan terjadi perubahan perilaku pada peserta didik dalam proses kegiatan belajar dengan menggunakan strategi dan metode tertentu.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh yang meliputi aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni yang dikembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan, maka pemerintah telah mengadakan perbaikan sistem Pendidikan Nasional dengan cara menyempurnakan kurikulum. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003) bahwa pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka menyiapkan peserta didik untuk meningkatkan mutu disemua jenjang pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran untuk masa yang akan datang.

Pendidikan seni, budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi dan berapresiasi melalui pendekatan: "Belajar dengan seni, belajar

(14)

melalui seni. dan belajar tentang seni" (KTSP 2006).

Menurut Dirjen Pendidikan Dasar (2006:32):

“Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan yang mencakup bidang seni

rupa, musik, tari, dan teater, memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. dalam pendidikan seni budaya, aktivitas kesenian harus menampung cirri-ciri khas tersebut akan tertuang dalam pemberian pengalaman pengembangan konsepsi, apresiasi, dan kreasi, yang mencakup: (1) untuk dapat memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (2) dapat menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya,(3) dapat menampilka kreativitas melalui seni budaya, (4) dapat menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek kajian : (1) Seni Rupa mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak, dan sebagainya, (2) Seni Musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal, memainkan alat music, apresiasi karya music, (3) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa ransangan bunyi, apresiasi terhadap seni tari, (4) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikiran, dan olah suara yang pembatasannya memadukan

unsur seni music, seni tari, dan seni peran”.

Seni musik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merapakan salah satu bagian dari mata pelajaran seni budaya.Salah satu pokok bahasan yang ada dalam mata pelajaran seni musik adalah ansambel musik. Pembelajaran ansambel musik yang direncanakan dengan baik oleh guru akan berlangsung secara efektif dan optimal. Fasilitas yang diberikan guru terhadap siswa dengan cara memberikan perhatian, menggunakan metode pembelajaran yang efektif akan mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran.

(15)

mengembangkan potensi siswa tentunya tidak hanya dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran diskusi, namun dapat dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler.Ekstrakurikuler memiliki peranan yang cukup besar, yaitu pendidikan kemandirian, kedisplinan dan keterampilan serta pengembangan diri.

SMP Swasta Masehi Berastagi mempunyai berbagai kegiatan ekstrakurikuler, antara lain ekstrakurikuler instrumen biola, paduan suara, ansambel gendang telu sendalanen dan pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler disekolah ini dikenal sebagai kegiatan tambahan pelajaran, sesuai dengan pelajaran yang diinginkan dan tertera didaftar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan disekolah diluar jam pelajaran yangbertujuan agar siswa-siswi dapat menambah pengalaman dalam belajar di masyarakat, untuk menambah kreativitas siswa, serta menghindari kejenuhan dan membuka kesempatan pada siswa-siswi untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat serta mengembangkan setiap minat, bakat maupun hobi

(16)

arahan dan latihan dari para instruktur, kemudian masing-masing siswa akan bertanggung jawab untuk menguasai instrumen yang dipegangnya dan memainkan nada-nada dari sebuah lagu. Kemampuan dalam penguasaan alat musik yang baik serta kekompakan kelompok dapat memperoleh prestasi yang lebih baik.Apabila dilihat dari uraian diatas, jelas bahwa pembelajaran ansambel memiliki pengaruh positif bagi siswa.

Untuk menerapkan pembelajaran Gendang Telu Sendalanen di sekolah dengan baik, peranan guru seni musikakan sangat penting dalam melibatkan siswa untuk mengekspresikan dirinya melalui berbagai ragam karya musik baik dengan cara bernyanyi maupun bermain instrumen secara individu maupun kelompok. Guru dituntut agar selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran musik kreatif sehingga siswa merasa senang dan tertarik dalam proses pembelajaran musik. Menurut Gustina (2005:15)

“Pendidikan musik kreatif yang dimaksud mangacu pada satu model

pembelajaran musik yang bertujuan umtuk menumbuh kembangkan keseimbangan antara pemikiran kritis dan kreativitas siswa dalam aktivitas

music. Istilah “kreatif” dapat dipahami sebagai kemampuan untuk

mengkreasikan idea atau gagasan yang sama sekali baru. Sebagai kreasi, idea atau gagasan tersebut bukan berupa peniruan (imitation) atau mengimprovisasi tindakan orang lain. Keseimbangan antara pemikiran kritis dan kreativitas siswa dalam pendidikan musik kreatif dipandang penting untuk dimiliki agar siswa memiliki pemahaman musik serta

mendalam dan utuh.”

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa seorang guru musik harus senantiasa kreatif untuk menemukan metode pembelajaran musik yang tepat sesuai dengan kondisi kejiwaan anak didik.

(17)

terdapat 8 orang siswa.Siswa-siswi yang berlatih dengan rajin dan memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Dalam pencapaian prestasi, memang kegiatan ekstakurikuler ini belum mengukir sesuatu yang gemilang. Namun demikian, pihak sekolah tetap optimis kegiatan ekstrakurikuler ini dapat berkembang dan menghasilkan prestasi yang dapat mengharumkan nama sekolah SMP Swasta Masehi Berastagi. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan instrumen gendang telu sendalanen yang jarang dipergunakan sekolah-sekolah lain sebagai media pembelajaran musik sekolah, maka ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi sekoah SMP Swasta,Masehi Berastagi.Untuk mempromosikan kegiatan ekstrakurikuler tersebut para instruktur dan guru membawa siswa-siswi ke Gereja-Gereja di Tanah Karo untuk menampilkan kemampuan mereka dalam memainkan musik tradisi. Hal ini tentunya akan terwujud apabila terciptanya kerjasama antara pengajar atau pelatih dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dan juga dukungan orang tua peserta didik.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui dan melakukan penelitian kegiatan ekstrakurikuler untuk mendeskripsikan "Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen Dalam Ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi"

B. Identifikasi Masalah

(18)

pendapat hadeli (2006:23) yang menyatakan bahwa : " identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor sepertikebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan dan lain sebagainya yang menimbulkan beberapa pertanyaan.

Sesuai dengan pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalamekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

2. Bagaimana bahan atau materi yang disajikan dalam pembelajaran ansambel dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

3. Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

4. Bagaimana hasil pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam estrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

5. Apa tujuan pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam 6. ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

7. Mengapa pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dijadikan sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler?

8. Apa yang mendasari terbentuknya kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen?

(19)

Berastagi?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis mengadakan batasan masalah untuk mempermudah penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian.

Menurut pendapat Sukardi (2003:30) mengatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu

penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum dalam beberapa

pertanyaan yang jelas”

Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasai masalah penelitian sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi

2. Bagaimanapembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masebi Berastagi?

3. Bagaiman bahan atau materi yang disajikan dalam pembelajaran ansambel dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

4. Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

(20)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dan sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan.Maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban. Hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14), yang mengatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang

digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bias disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada

butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan.”

Berdasarkan pendapattersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,dentifikasi masalah, dan pembahasan masalah, makapennasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:"Bagaimana Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen dalam Ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?"

E. Tujuan Penelitian

(21)

penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, maka dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Untukmengetahui tujuan pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.

2. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta MasehiBerastagi.

3. Untuk mengetahui bahan atau materi yang disajikan pada pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.

4. Untuk mengetahui kendala dalam pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.

5. Untuk mengetahui hasil pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitjan merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya dalam kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di sekolah.

Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini, yaitu:

(22)

pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.

2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan maupun ide kedalam suatu karya tulis.

3. Sebagai acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang berniat melakukan penelitian.

4. Menambah sumber kajian bagi perpustakaan Seni Musik UNIMED.

(23)

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran, maka dalam

penutup akan diterangkan secara singkat kesimpulan penelitian dan pembatasan serta saran dari peneliti. Kesimpulan merupakan garis besar yang perlu diketahui secara jelas apa dan bagaimana hasil yang telah diperoleh selama penelitian dan pembahasan. Sementara saran merupakan ide dan gagasan dari penulis setelah melihat pembelajaran dengan segala permasalahannya.

A. Kesimpulan

Uraian yang dibuat dari Bab I sampai Bab IV ini akan ditarik kesimpulan

dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan penelitian yaitu mengenai pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di SMP S wasta Masehi Berastagi, oleh karena itu peneliti membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tujuan daripada kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen ini adalah untuk mengembangkan/menggali potensi siswa dan menyalurkan minat dan bakat siswa dalam seni musik serta mempererat hubungan persahabatan yang lebih kompak antar pelajar.

2. Pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen yang dilaksanakan setiap 2 kali seminggu yaitu pada hari Jumat dan Sabtu pada pukul 14.00-16.00 ini, tergolong baik karena memiliki metode pembelajaran yang baik. 3. Materi pengajaran pada kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu

(24)

4. Hasil pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memainkan alat-alat musik gendang telu sendalanen dapat dikatakan baik, namun sebagian masih ada yang belum bisa menguasai pukulan.

5. Kendala yang dihadapi pada pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen adalah tidak bisanya alat dibawa pulang oleh siswa untuk berlatih dirumah, hal ini menyebabkan siswa kurang serius untuk berlatih, minimnya alat musik yang tersedia juga merupakan kendala yang dihadapi siswa serta kurangnya ruangan yang yang dipakai untuk belatih juga menjadi salah satu kendala untuk pelaksanaan kegiatan ini.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran di antaranya:

1. Dalam pembelajaran ekstrakurikuler disarankan pada pihak pengelola sekolah agar memperhatikan kebutuhan-kebutuhan didalam menunjang kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen, dimana ada kekurangan dalam membutuhkan ruangan yang khusus agar proses belajar mengajar ini tidak mengganggu kegiatan siswa lainnya.

(25)
(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Matius. 2008 Seni Musik X. Jakarta : Gramedia

Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York: WesleyEducational

E. Iwan Satya Tarigan. 2003. Pengajaran Ensambel Pada Kelas Dua SLTP N 11 Binjai

Felix, Alnas Pinem. 2008. Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler Vokal Group Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya Kelas X di SMA Dwi Warna Medan Tahun Ajaran 2007/2008.

Hadeli.2006. Metode Penelitian Kependidikan Padang.Quantum Teaching. Hamalik.Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Lasria, Gultom. 2011. Pembelajaran Band dalam Ekstrakulikuler Di SMA Budi

Murni Medan

Majid, A. 2006.Perencanaan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Maryaeni. 2005. Metode penelitian kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Riana,Zaiful Manullang. 2004. Kembangkan Bakat Lewat ekstrakurikuler.Medan. Harian Waspada

Rismawaty, Sinaga. 2008. Minat Siswa pada pembelajaran Musik Angklung diSMK Pariwisata Shandy Putra Medan.

Setyobudi.Dkk. 2007.Seni Budaya untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga Soeharto, M. 2000. Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiaksara Indonesia Supranto, J. 2004. Proposal penelitian dan contoh. Jakarta Universitas

Indonesia(UI-PRESS)

(27)

Verawaty, Mrbun. 2010. Pembelajaran Ektrakulikuler Seni Musik SMP Luar Biasa Yapentra Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2009/2010.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi geografis (GIS) dapat menjadi sebuah media yang membantu dalam memberikan alternatif-alternatif keputusan, yang diperoleh dengan memasukkan dan

Note that, a polynomial, natural exponential and trigonometric function are continuous in the

[r]

 Sebagai  sebuah  pengantar  penelitian  kualitatif,  beberapa  metode  penelitian  kualitatif  yang  banyak   digunakan  para  peneliti  ilmu  sosial  akan

Berdasarkan Tabel 4.29 menunjukkan ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai koefisien regresi yang arahnya positif sebesar 0,071 dengan signifikansi sebesar 0,000

1 DASRAT SARANA ARANG SEJATI,.

Audit syariah dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh institusi keuangan Islam tidak melanggar syariahatau

bahwa dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 15 Tahun 2007 telah ditetapkan izin atas pengelolaan dan pengusahaan burung walet, maka dalam rangka