• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Simulasi Dan Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gedaren Jatinom, KlatenTahun 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Simulasi Dan Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gedaren Jatinom, KlatenTahun 2013."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

   

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V

SD NEGERI 2 GEDAREN JATINOM, KLATEN TAHUN 2013

PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan oleh: SRI SUSILAWATI NIM. A54B111 050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V

SD NEGERI 2 GEDAREN JATINOM, KLATEN TAHUN 2013

Oleh : SRI SUSILAWATI NIM. A54B 111050

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA melalui model Simulasi dan Jigsaw siswa Kelas V SD Negeri 2 Gedaren, Jatinom tahun 2013. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas melalui dua siklus, tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data aspek kognitif dengan tes tertulis dan data tentang aspek afektif dan psikomotorik menggunakan observasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan dengan teknik deskriptif komperatif untuk membandingkan hasil antar siklus. Hasil pelitian ini menunjukkan Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA. Peningkatan motivasi siswa menunjukkan kemajuan dari kondisi awal rata-rata sebesar 48,9 %, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw menjadi sebesar 52,1 %, dan setelah diberi tindakan pada siklus II menjadi sebesar 78,1 %. Peningkatan hasi belajar menunjukkan kemajuan kondisi awal rata-rata sebesar 61,25, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 66,25, dan setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 73,13. Ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar 37,50 %, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 50 %, dan setelah diberi tindakan pada siklus II menjadi sebesar 81,25 %. Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan : “ diduga penggunaan model pembelajaran simulasi dan Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 2 Gedaren tahun 2013” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.  

(5)

   

PENDAHULUAN

IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang ada disekolah dasar hendaknya melalui proses belajar mengajar yang terencana. Penerapan dan

pengelolaan mata pelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa dapat

berfikir secara ilmiah dan menerapkan konsep-konsep IPA yang diperoleh dari

sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Di SD Negeri 2 Gedaren keberhasilan

dalam proses pembelajarannya menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan

siswa, maka dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan pembelajaran agar

dapat menyesuaikan dengan perubahan zaman diantanya melakukan perbaikan

sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan penggunaan model

dalam pembelajaran. Pembelajaran yang cenderung monoton dan tidak bervariasi

yang diterapkan oleh guru di SD Negeri 2 Gedaren, menimbulkan beberapa

masalah pada diri siswa yaitu rendahnya motivasi siswa dalam belajar, tidak

tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal dan kurang nya rasa ingin tahu

siswa tentang apa yang akan dipelajarinya serta apa yang akan didapatnya dari

belajar. Dengan bentuk proses pengajaran guru yang seperti itu, yaitu yang

cenderung kurang menarik membuat tingkat pencapaian hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA masih sangat rendah.

Hasil belajar IPA di SD Negeri 2 Gedaren masih tergolong rendah, hal ini

dibuktikan dengan masih banyaknya siswa dengan nilai hasil belajar belum

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya motivasi dan hasil

belajar IPA di SD Negeri 2 Gedaren disebabkan karena guru dalam proses belajar

mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menerapkan metode dan

model pembelajaran, dan pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga

mengakibatkan siswa menjadi terbiasa pasif dan kurang kritis. Faktanya

ditunjukkan pada nilai awal sebelum tindakan dari tes tertulis IPA siswa yang

memperoleh nilai lebih dari KKM hanya 37,50 % siswa, sedangkan 62,50 %

siswa lainnya nilainya masih dibawah 64 artinya masih belum tuntas KKM. Salah

satu usaha meningkatkan hasil belajar IPA yang dapat dilakukan adalah melalui

(6)

menggunakan model simulasi dan Jigsaw, siswa dibina kemampuannya berkaitan

dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Kelompok

belajar bersama akan membuat semua siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf

intelektualnya dan akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap

konsep-konsep yang diajarkan. Pentingnya pemilihan model pembelajaran yang sesuai

dan menyenangkan akan membuat siswa senang dan dapat menerima pelajaran

dengan baik. Melalui pengunaan variasi berupa model pembelajaran Simulasi dan

Jigsaw diharapkan terjadi “ Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA siswa

kelas V SD Negeri 2 Gedaren, Jatinom, Klaten Tahun 2013 “.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan dikelas V SD Negeri 2 Gedaren, Kecamatan

Jatinom Kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih tempat ini karena peneliti

menjadi wali kelas dan bekerja pada tempat tersebut, sehingga memudahkan

perolehan data dan mempunyai peluang waktu yang luas. Penelitian dilakukan

secara bertahap dengan garis besar dapat dibagi tiga tahap, yaitu tahap persiapan,

tahap penelitian dan tahap pelaporan. Pada tahap persiapan kegiatannya meliputi

pengajuan judul. dan penyusunan proposal, tahap penelitian kegiatan yang

dilakukan meliputi semua kegiatan di lapangan, yaitu mengumpulkan data kelas V

SD Negeri 2 Gedaren tahun 2013 dengan penerapan model pembelajaran Simulasi

dan Jigsaw, observasi dan pengambilan data dilakukan pada bulan juni sampai

selesai. Pada tahap penyelesaian kegiatan yang dilakukan meliputi analisis data

dan penyusunan laporan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas

V SD Negeri 2 Gedaren, Jatinom, Klaten tahun 2013 terdiri dari 7 siswa laki-laki

dan 9 siswa perempuan.

Rancangan kegiatan pada Siklus I antara lain : planning (perencanaan)

action (penerapan tindakan) observation and evaluation (observasi dan evaluasi),

sampai reflection (refleksi). Pada siklus II refleksi dilakukan untuk melihat apa

saja kekurangan yang harus diperbaiki guru, dilihat dari data hasil observasi dan

(7)

   

sebesar ≥ 64 maka penelitian dihentikan. Data penelitian ini berupa data motivasi,

hasil belajar siswa dan data selama proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Simulasi dan Jigsaw.

Teknik yang digunakan untuk pengambilan dan pengumpulan data ini

adalah observasi dan tes. Observasi merupakan suatu langkah yang sangat baik

untuk memperoleh data pribadi dan tingkah laku setiap peserta didik. Melalui

penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa nilai hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Gedaren tahun 2013. Menurut Sri Hartini (

2011: 15 ) mengartikan Tes adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang

perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan,

yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh

peserta didik sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku

atau prestasi peserta didik, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang

dapat dicapai oleh peserta didik lainya atau dibandingkan dengan nilai standar

tertentu. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk memperoleh data nilai

IPA. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk isian. Jumlah tes tertulis

10 isian, tes tertulis dilakukan dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II pada siswa

kelas V SD Negeri 2 Gedaren tahun 2013.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan

yang memuat motivasi siswa saat pembelajaran, soal tes yang terdiri dari 10 isian

yang dikerjakan diakhir siklus I dan II, serta lembar hasil tes tertulis. Agar data

dan informasi yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka

vilidasi data perlu dilakukan. Teknik trianggulasi yang peneliti pilih adalah

trianggulasi data untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu informasi

data yang ingin peneliti uji kebenarannya adalah data tentang rendahnya motivasi

dan hasil belajar IPA pada siswa V SD Negeri 2 Gedaren dengan cara observasi

atau wawancara. Instrumen yang digunakan berupa soal tes dan lembar observasi.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah

dikumpulkan dengan teknik deskriptif komparatif digunakan untuk

(8)

tersebut digunakan dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya

sesuai dengan siklus yang ada. Indikator kinerja yang hendak dicapai adalah

peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA melalui model pembelejaran simulasi

dan Jigsaw. Indikator kinerja berdasar Kriteria Ketuntasan Minimal yang

disepakati sekolah sebesar 64. Hasil belajar siswa siklus I sebanyak > 75 % siswa

mendapat nilai lebih dari 64 maka pembelajaran dikatakan berhasil dan penelitian

dihentikan. Akan tetapi jika belum memenuhi indikator maka perlu diadakan

tindakan sampai mencapai target tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Refleksi awal berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti terhadap

proses pembelajaran IPA khususnya tentang ketergantungan manusia pada

tumbuhan hijau sebagai sumber makanan pada kelas V, data hasil pengamatan

yang diperoleh antara lain : Guru dalam proses belajar mengajar hanya

menggunakan metode ceramah dan belum menerapkan model pembelajaran, Guru

belum menggunakan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran IPA,

Keinginan siswa dalam belajar kurang, Siswa belum tertarik dan kurang senang

dalam mengikuti pembelajaran, dan Siswa kurang ulet dalam belajar. Sebelum

peneliti melakukan tindakan, guru kelas memberi soal sebanyak 10 nomor dan

hasilnya merupakan gambaran awal peneliti tentang kemampuan kognitif siswa

sebelum diterapkan tindakan. Setelah dilakukan tes tertulis ternyata hasil belajar

masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar siswa terbukti hanya 6 siswa

atau sekitar 37,50 % siswa yang nilainya diatas KKM , sedangkan 10 siswa atau

sekitar 62,50 % siswa lainnya nilainya masih dibawah KKM, maka perlu

dilakukan tindakan.

Tindakan pertama dilakukan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Selasa, 16 Juli 2013 dan Jumat, 19 Juli 2013. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan empat

tahapan, antara lain perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuam, yaitu dilaksanakan

(9)

   

dilaksanakan di SD Negeri 2 Gedaren dengan jumlah siswa 16 siswa. Dalam

pelaksanaan tindakan ini, peneliti bertindak sebagai guru pengajar, dan

didampingi oleh seorang guru pengamat. Proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Jigsaw tentang mendeskripsikan ketergantungan manusia

pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

Pada siklus I ini proses pembelajaran dilakukan dengan diskusi dengan

membentuk kelompok Jigsaw. Dalam siklus I ini dapat diamati bahwa Interaksi

siswa sudah berjalan dengan baik namun masih ada beberapa siswa yang masih

gaduh atau ramai sendiri. Proses pembelajaran IPA berjalan dengan cara belajar

kelompok.

Motivasi belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan sebagai betikut :

Keinginan belajar siswa sebesar 54,2 %, senang belajar sebesar 47,9 %, ulet

dalam belajar sebesar 50 %, dan tekun belajar sebesar 52,1 %. Dari data diatas

maka rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 52,1 %. Untuk itu peneliti ingin

melanjutkan tindakan pada siklus berikutnya hingga motivasi belajar siswa

menjadi lebih dari 75 %. Sedangkan nilai kognitifnya adalah diketahui ketuntasan

hasil belajar siswa pada siklus I dari 10 siswa yang belum tuntas menjadi 8 siswa

yang belum tuntas. Berdasarkan data maka hasil pembelajaran IPA tentang

mendeskripsikan tumbuhan hijau sebagai sumber makanan bagi manusia

mengalami kenaikan sebesar 12,50% jadi siswa yang telah memenuhi KKM

sebesar 50% tetapi kenaikan ini belum mencapai target yang diharapkan, untuk itu

peneliti ingin melanjutkan tindakan pada siklus berikutnya hingga hasil belajar

siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM menjadi lebih dari 75 % atau sekitar

12 siswa.

Kegiatan refleksi yang dilakukan penulis pada siklus I ini adalah dengan

membandingkan hasil kondisi awal dengan hasil pada tindakan perbaikan pada

siklus I. Hasil catatan lapangan menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa dengan

metode diskusi dengan model pembelajaran Jigsaw . berdasarkan hasil evaluasi

berupa nilai tes tertulis siklus I mengalami kenaikan 12,50 %, karena belum

mengalami kenaikan sesuai dengan harapan maka dilakukan tindakan pada siklus

(10)

Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Juli 2013 dan Jumat,

26 Juli 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas

yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan, antara lain perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Peneliti merencanakan tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian siklus II ini dengan menggunakan

pembelajaran model Simulasi dan Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa. Pada pertemuan kedua di siklus II, kegiatan pembelajaran masih

menggunakan model pembelajaran Jigsaw.

Motivasi belajar siswa pada siklus II dapat dijelaskan sebagai betikut :

Keinginan belajar siswa sebesar 70,8 %, senang belajar sebesar 72,9 %, ulet

dalam belajar sebesar 79,2 %, dan tekun belajar sebesar 81,3 %. Dari data diatas

maka rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 78,1. Karena nilai rata-rata motivasi

siswa sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu lebih dari 75 % maka

penelitian ini dihentikan.

Adapun hasil penilaian aspek kognitif siswa pada siklus II dari data

pengamatan maka nilai kognitif siswa di siklus II ini adalah : ketuntasan hasil

belajar siswa pada siklus II dari 8 siswa yang belum tuntas menjadi 3 siswa yang

belum tuntas. Berdasarkan data maka hasil pembelajaran IPA tentang

mendeskripsikan tumbuhan hijau sebagai sumber makanan bagi manusia

mengalami kenaikan sebesal 31,25 % jadi siswa yang telah memenuhi KKM

sebesar 81,25 % artinya kenaikan ini telah mencapai target yang diharapkan

sehingga penelitian ini dihentikan.

Hasil dari data proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa mulai

terbiasa berdiskusi kelompok dengan model pembelajaran Simulasi dan Jigsaw.

Berdasarkan hasil evaluasi berupa nilai tes tertulis siklus II mengalami kenaikan

mencapai 81,25 %, karena hasilnya sudah memenuhi kriteria maka tindakan

dihentikan. Pada proses pembelajaran di siklus II ini guru lebih meningkatkan

hal-hal yang belum berhasil di siklus I, diantaranya adalah : Siswa masih belum

terbiasa dengan penerapan model pembelajaran Jigsaw, guru perlu menciptakan

suasana belajar yang aktif dan mandiri sehingga siswa dapat bekerja sama dalam

(11)

   

kebanyakan siswa kurang siap dalam mengikuti pelajaran sehingga motivasi

belajar siswa kurang.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran Simulasi dan Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Gedaren, Jatinom, Klaten, hal ini dibuktikan dari

hasil nilai motivasi dan hasil belajar selama penelitian. Peningkatan motivasi

menunjukkan kemajuan dari kondisi awal rata-rata sebesar 48,9 %, kemudian

setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 52,1 %, dan setelah diberi

tindakan pada siklus I menjadi sebesar 78,1 %. Peningkatan hasi belajar

menunjukkan kemajuan kondisi awal rata-rata sebesar 61,25, kemudian setelah

diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 66,25, dan setelah diberi tindakan

pada siklus I menjadi sebesar 73,13. Ketuntasan siswa juga mengalami

peningkatan dari kondisi awal sebesar 37,50 %, kemudian setelah diberi tindakan

pada siklus I menjadi sebesar 50 %, dan setelah diberi tindakan pada siklus I

menjadi sebesar 81,25 %.

IMPLIKASI

Kesimpulan diatas menunjukkan bahwa dengan penerapan model

pembelajaran Simulasi dan Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Gedaren, Jatinom, Klaten Tahun 2013. Berarti

penerapan model pembelajaran Simulasi dan Jigsaw dapat menjadi salah satu

pilihan dan alternatif modeh yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa. Dengan hasil kesimpulan ini maka penulis menghimbau kepada guru yang

lain untuk menerapkan berbagai model pembelajaran yang ada agas siswa senang

dan lebih tertarik mengikuti pembelajaran, sehingga siswa lebih aktif, dan kreatif

dalam mengikuti pembelajaran.

SARAN

Dengan melihat kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai

(12)

1. Bagi Sekolah

Agar terus mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan belajar siswa

dan mutu proses pembelajaran yang menyeluruh bagi siswa dan demi

majunya sekolah.

2. Bagi Guru

Agar lebih berinovasi untuk menarik perhatian atau menumbuhkan motivasi

belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Inovatif serta

memberikan penghargaan untuk memotivasi belajar siswa agar hasil belajar

siswa meningkat.

3. Bagi Siswa

Siswa yang belum paham terhadap suatu materi pelajaran sebaiknya aktif

bertanya pada guru maupun siswa lain. Siswa yang mempunyai

kemampuan lebih dari siswa lain sebaiknya selalu menyalurkan

pengetahuan yang dimiliki kepada siswa lain sehingga tercipta rasa kerja

(13)

   

DAFTAR PUSTAKA

Saring Marsudi, dkk.2013.Perkembangan Peserta Didik.Surakarta:Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendedekan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sri Hartini, dkk.Psikologi Pendidikan. Surakarta:Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendedekan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ratno Harsanto . 2011. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Solo:UTP.

Muhroji, dkk.2011.Manajemen Pendidikan. Surakarta:Fakultas Keguruan dan

(14)

NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SIMULASI DAN JIGSAW SISWA KELAS V

SD NEGERI 2 GEDAREN JATINOM, KLATEN TAHUN 2013

Diajukan oleh: SRI SUSILAWATI NIM. A54B111 050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Setelah data penelitian berupa nilai gain diuji dengan menggunakan uji U Mann Whitney, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan nilai prestasi belajar yang signfikan antara

This study has a focus on How is the role of educator in handling the victim of Papua conflict at PLK Bima Sakti Cangkring B Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.. There

sebagian besar saluran pemasaran penjualan produsen/ peternak dalam penelitian ini kepada konsumen. Hal ini berarti peternak rela menjual sapi brangus tersebut

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T serta salam bagi Baginda Nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan segala sumber inspirasi dan petunjuk ilmu sehingga

Penelitian pengaruh secara parsial dengan tingkat signifikansi 5% menunjukkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume.. kredit,

sepanjang dalam interaksi satu dengan yang lain tidak bisa mengendalikan. ego

Anopheles yang tertangkap pada sapi lebih tinggi dibandingkan terhadap kepadatan nyamuk yang tertangkap pada orang, baik pada rumah yang

Penelitian lanjutan mengenai identifikasi marka terkait daya tahan penyakit Streptococcosis pada ikan nila dapat dilakukan menggunakan ikan perlakuan persilangan betina