• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh :

AEP SAEPULLOH NIM 0905593

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Belajar Siswa SMP pada

Pembelajaran Fisika

Oleh Aep Saepulloh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Aep Saepulloh 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PEMBELAJARAN FISIKA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Drs. Iyon Suyana, M. Si. NIP. 196208241991031001

Pembimbing II,

Agus Fany Chandra, S. Pd., M. Pd. NIP. 198108122005011003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika,

(4)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Prestasi Belajar ... 7

B. Computer Assisted Instruction ... 10

C. Model Program CAI ... 12

D. Hubungan CAI dan Prestasi Belajar ... 16

E. Hubungan Model CAI dan Materi IPA SMP ... 17

F. Hipotesis Penelitian ... 24

G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Metode & Desain Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Definisi Operasional ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 28

(5)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian ... 33

G. Pengembangan Program CAI yang Digunakan ... 34

H. Hasil Analisis Uji Instrumen ... 38

I. Metode Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(6)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Aep Saepulloh

0905593

Pembimbing I : Drs. Iyon Suyana, M. Si. Pembimbing II : Agus Fany Chandra, S. Pd., M. Pd

Abstrak

Telah dilakukan penelitian mengenai penerapan Computer Assisted

Instruction yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi

belajar antara siswa yang melakukan pembelajaran fisika dengan menerapkan

Computer Assisted Instruction dan siswa yang melakukan pembelajaran fisika

dengan metode konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi

experiment dengan desain penelitian pretest-posttest control group design.

Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP negeri di Kota Bandung dengan sampel penelitian sebanyak 33 siswa kelas eksperimen dan 35 siswa kelas kontrol. Data penelitiaan berupa nilai pretest dan posttest didapatkan dengan menggunakan soal tipe pilihan ganda. Setelah data penelitian berupa nilai gain diuji dengan menggunakan uji U Mann Whitney, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan nilai prestasi belajar yang signfikan antara siswa yang mempelajari fisika dengan menerapkan Computer Assisted Instruction dan siswa yang mempelajari fisika dengan metode konvensional. Analisis lebih lanjut, berdasarkan nilai gain ternormalisasi rata-rata, peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa pada kelas kontrol. Siswa juga memberikan respon positif terhadap pembelajaran fisika yang menerapkan Computer Assisted

Instruction

(7)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Aep Saepulloh

0905593

Supervisor I : Drs. Iyon Suyana, M. Si. Supervisor II : Agus Fany Chandra, S. Pd., M. Pd

Abstract

A research had been done about application of Computer Assisted Instruction to know whether there is a significant difference on achievement of students who study physics by Computer Assisted Instruction and students who study physics by conventional methode. The research methode is quasi experiment with pretest-posttest control group design. This research was done in one of junior high school in Bandung City. The number of sample is 33 students as experimental class and 35 students as control class. As research data, pretest and posttest scores are gotten by using multiple choice questions. After the gain data is tested by Mann Whitney U Test. It shows that there is no significant difference on achievement between students who study physics by Computer Assisted Instruction and students who study physics by conventional method. Futher analysis shows, according to average normalized gain, achievement improvement of the experimental class is higher than the class control. Students also give positive respon to the physics learning by using Computer Assisted Instruction.

(8)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006), hakikat

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA

sebaiknya juga dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Selain itu,

pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah. Dengan demikian, untuk mempelajari IPA, siswa

harus melakukannya melalui proses penemuan dan pengalaman belajar secara

langsung untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta berkomunikasi.

Berdasarkan studi pendahuluan tentang nilai salah satu ulangan harian

fisika di salah satu kelas di sebuah sekolah di Kota Bandung, peneliti

menemukan bahwa 72 % siswa memiliki nilai di bawah nilai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) dan terdapat 51 % siswa yang memiliki nilai di

bawah rata-rata kelas. Dengan demikian, masih banyak siswa yang memiliki

prestasi belajar yang rendah.

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar

tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan guru tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada umumnya dilakukan dengan metode ceramah. Sangat jarang guru

menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran. Hal ini bertentangan

dengan tujuan pembelajaran IPA yang telah disebutkan di atas bahwa

(9)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan wawancara tersebut, guru juga mengalami kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran. Guru mengalami kesulitan dalam

menyampaikan materi fisika yang bersifat abstrak dan materi fisika yang

membutuhkan alat peraga yang tidak dimiliki oleh sekolah. Salah satu cara

guru untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan cara menggunakan

media powerpoint yang dapat mensimulasikan materi fisika tersebut. Namun,

guru juga mengalami kesulitan dalam membuat media yang baik dan

menyenangkan sesuai dengan yang digemari oleh siswa. Selain itu, guru juga

mengalami kesulitan dalam menerapkan metode eksperimen karena waktu

yang disediakan untuk pembelajaran dirasakan tidak akan cukup jika semua

pembelajaran dilakukan dengan metode eksperimen.

Berdasarkan hasil pemberian angket tentang cara belajar fisika yang

dilakukan oleh siswa di sekolah tersebut, peneliti menemukan bahwa 90 %

siswa ingin belajar fisika dengan metode yang beragam atau tidak monoton,

93 % siswa menyukai media powerpoint yang berwarna atau media yang

menyenangkan, 88 % siswa lebih menyukai bermain dibandingkan dengan

belajar atau interaksi dan peran dalam pembelajaran, dan 87 % siswa lebih

menyukai pembelajaran dengan metode eksperimen dibanding.kan dengan

metode ceramah.

Berdasarkan penjelasan di atas, dibutuhkan inovasi pembelajaran yang

menggunakan media yang lebih interaktif, menyenangkan, dan dapat

membantu siswa melakukan penemuan dengan waktu yang lebih singkat.

Salah satu pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang

interaktif, menyenangkan dan dapat membantu siswa melakukan penemuan

dengan waktu yang lebih singkat adalah pembelajaran berbasis komputer.

Menurut Rusman (2012:287), dalam pembelajaran berbasis komputer, secara

garis besar terdapat dua macam penerapan komputer yang berhubungan

dengan peningkatan mutu pembelajaan, yaitu Computer Assisted Instruction

(CAI) dan Computer Based Instruction (CBI). Perbedaan antara kedua jenis

pembelajaran berbasis komputer tersebut terdapat pada perlu tidaknya guru

(10)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berperan sebagai fasilitator bagi siswa untuk belajar, sedangkan pada

pembelajaran Computer Based Instruction, siswa tidak memerlukan bantuan

guru dalam kegiatan pembelajaran. Di antara kedua pembelajaran di atas,

pembelajaran berbasis komputer yang sesuai dengan karakteristik belajar

siswa adalah CAI.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Computer Assisted Instruction terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP pada Pembelajaran

Fisika”. Dengan melakukan penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah

terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang

mempelajari materi fisika dengan menggunakan Computer Assisted

Instruction dengan siswa yang mempelajari materi fisika dengan

menggunakan metode konvensional. Selain itu, peneliti juga ingin

membandingkan peningkatan prestasi belajar antara kedua kelas tersebut.

B. Identifikasi Masalah

1. Batasan Masalah

Agar permasalahan di dalam penelitian ini tidak meluas, peneliti

menentukan batasan masalah sebagai berikut :

a. Yang dimaksud dengan terdapatnya perbedaan hasil prestasi belajar

yang signifikan antara siswa yang mempelajari fisika dengan

menerapkan Computer Assisted Instruction dan siswa yang

mempelajari fisika dengan metode konvensional adalah jika setelah

data penelitian berupa nilai gain antara kedua kelas dibandingkan dan

dianalisis dengan menggunakan metode uji t sampel terpisah

menghasilkan nilai thitung lebih besar dibandingkan ttabel atau dengan

menggunakan Uji U Mann Whitney menghasilkan nilai zhitung lebih

besar dari ztabel.

b. Pembelajaran fisika dalam penelitian ini dibatasi pada pembelajaran

(11)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpindahan panas, pengaruh kalor terhadap perubahan wujud, kalor

lebur, dan kalor uap.

2. Variabel Penelitian

a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang

menerapkan Computer Assisted Instruction

C. Rumusan Masalah

Masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat

perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang melakukan

pembelajaran fisika dengan menerapkan Computer Assisted Instruction dan

siswa yang melakukan pembelajaran fisika dengan metode konvensional?”

Rumusan masalah ini dijabarkan ke dalam lima pertanyaan penelitian, yaitu :

1. Bagaimanakah perbandingan peningkatan prestasi belajar antara kelas

yang melakukan pembelajaran fisika dengan menerapkan Computer

Assisted Instruction dan pembelajaran fisika dengan metode konvensional?

2. Bagaimanakah perbandingan peningkatan prestasi belajar dalam aspek

ingatan antara kelas yang melakukan pembelajaran fisika dengan

menerapkan Computer Assisted Instruction dan pembelajaran fisika

dengan metode konvensional?

3. Bagaimanakah perbandingan peningkatan prestasi belajar dalam aspek

pemahaman antara kelas yang melakukan pembelajaran fisika dengan

menerapkan Computer Assisted Instruction dan pembelajaran fisika

dengan metode konvensional?

4. Bagaimanakah perbandingan peningkatan prestasi belajar dalam aspek

aplikasi antara kelas yang melakukan pembelajaran fisika dengan

menerapkan Computer Assisted Instruction dan pembelajaran fisika

dengan metode konvensional?

5. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran fisika yang menggunakan

(12)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis apakah terdapat perbedaan nilai prestasi belajar yang

signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan Computer

Assisted Instruction dan siswa yang belajar dengan menggunakan metode

konvensional

2. Memperoleh gambaran tentang perbandingan peningkatan prestasi belajar

antara siswa yang mempelajari fisika dengan menggunakan program

Computer Assisted Instruction dan siswa yang mempelajari fisika dengan

metode konvensional

3. Memperoleh gambaran tentang respon siswa terhadap penerapan

Computer Assisted Instruction dalam pembelajaran fisika

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Hasil penelitian diharapakan dapat memperkaya (mendukung atau tidak

mendukung) hasil penelitian yang sama sebelumnya tentang Computer

Assisted Instruction

2. Siswa dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran fisika

secara bermakna dan menyenangkan dengan menggunakan program

Computer Assisted Instruction

3. Guru mendapatkan wawasan tentang Computer Assisted Instruction dan

dapat menjadikan Computer Assistsed Instruction sebagai salah satu

solusi untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran di dalam kelas

4. Sekolah mempertimbangkan Computer Assisted Instruction sebagai salah

satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan pada pembelajaran di

sekolah.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari

(13)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian.

Bab II berisi hasil kajian pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti,

kerangka pemikiran penelitian, dan hipotesis penelitian. Bagian ini terdiri dari

penjelasan teori tentang prestasi belajar, Computer Assisted Instruction,

model CAI, hubungan CAI dan prestasi belajar, hubungan model CAI dan

materi IPA SMP, hipotesis penelitian dan kajian hasil penelitian yang relevan.

Bab III berisi penjabaran yang rinci tentang metode penelitian. Bab III

terdiri dari metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, definisi

operasional, instrumen penelitian, metode uji instrumen, prosedur penelitian,

pengembangan program CAI yang digunakan, hasil analisis uji instrumen,

dan teknik analisis data.

Bab IV berisi penjabaran yang rinci tentang hasil penelitian dan

pembahasan. Pada bagian hasil penelitian, dijabarkan hasil pengolahan data

yang dilakukan oleh peneliti berkaitan dengan rumusan masalah dan

pertanyaan penelitian. Pada bagian pembahasan, dijabarkan analisis tentang

hasil penelitian berdasarkan teori yang digunakan dan hasil temuan penelitian

lainnya.

Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

(14)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Berdasarkan hipotesis penelitian, metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Desain penelitian yang

digunakan adalah pretest-posttest control group design. Sebelum melakukan

pembelajaran, setiap kelas melaksanakan pretest. Pada akhir pembelajaran,

setiap kelas melaksanakan post-test. Secara umum, desain penelitian ini dapat

digambarkan dengan tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Desain penelitian pre-test post-test control group design (PPGD) Kelompok Pre-Test Proses Post-Test

E1 O1 X O2

E2 O3 - O4

(Serin, 2011:186)

Keterangan :

E1 : kelas eksperimen

E1 : kelas kontrol

O1, O3 : pre-test

O2, O4 : post-test

X : treatment yang diterima oleh kelas eksperimen berupa penerapan

program CAI

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada salah satu

SMP di kota Bandung.

2. Sampel

Berdasarkan desain penelitian, penelitian pretest-posttest control group

(15)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontrol yang dipilih secara acak. Sampel dalam penelitian ini adalah dua

kelas dari seluruh kelas VII yang ada di salah satu SMP di Kota Bandung.

Pemilihan kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

dengan memilih kelas yang memiliki waktu pembelajaran sesuai dengan

waktu yang dimiliki oleh peneliti. Jumlah siswa dalam satu kelas

berjumlah 35-37 orang. Hal ini sesuai dengan aturan penentuan ukuran

sampel yang dikemukakan oleh Borg & Gill (dalam Mulyatiningsih,

2011:24), yaitu jumlah sampel minimal untuk penelitian eksperimen

adalah 15-20 unit untuk masing-masing kelas.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman, maka perlu dijelaskan

definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar dalam aspek kognitif. Prestasi belajar

yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif yang

dikemukakan oleh Bloom, yaitu C1 (ingatan), C2 (pemahaman) dan C3

(penerapan). Nilai prestasi belajar siswa sebelum dan setelah pemberian

treatment didapatkan dengan memberikan pre-test dan post-test berupa

tes objektif tipe pilihan ganda.

2. Computer Assisted Instruction (CAI) adalah pembelajaran yang

menggunakan program komputer sebagai alat bantu dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Program CAI yang diterapkan dalam

penelitian ini adalah adalah program CAI model simulasi dan dibuat

sendiri oleh peneliti melalui tahapan memilih dan menyusun kerangka

materi, mengorganisasikan isi dan merancang alur cerita, menulis skrip,

merancang produksi media serta menguji kualitas media. Media CAI yang

(16)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

1. Soal Tes Pilihan Ganda

Soal tes pilihan ganda yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari dua jenis berdasarkan tujuannya, yaitu soal pretest dan soal posttest.

Penggunan soal pretest bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

sebelum siswa melakukan pembelajaran. Sedangkan soal posttest

berfungsi untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah siswa

melakukan pembelajaran. Jumlah dan butir soal pretest sama dengan soal

posttest. Sebelum diberikan kepada siswa, instrumen tersebut harus diuji

terlebih dahulu hingga mendapatkan nilai validitas, reliablilitas, daya

pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh yang baik.

2. Kuisioner tentang Respon Siswa terhadap Pembelajaran Fisika yang

Menggunakan Program CAI

Kuisioner tentang respon siswa terhadap pembelajaan yang menggunakan

media Computer Assisted Instruction terdiri dari beberapa pertanyaan

yang bertujuan untuk mengetahui pandangan siswa terhadap pembelajaran

fisika yang menggunakan program CAI, percobaan fisika dengan

menggunakan program CAI, pembelajaran dengan program CAI secara

berkelompok, suasana pembelajaran fisika yang menggunakan program

CAI dan fitur program CAI yang digunakan. Jenis skala jawaban yang

digunakan dalam kuisioner ini adalah skala Likert yang terdiri dari 4 jenis

jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Lembar observasi yang digunakan bergantung kepada skenario

pembelajaran yang dibuat guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Penilaian observer terhadap pelaksanaan kegiatan dinyatakan dengan “Ya” bila kegiatan terlaksana dan “Tidak” bila kegiatan tidak dilaksanakan. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru, mengamati kegiatan siswa dan menjadi

dokumentasi tentang kegiatan yang terjadi selama proses penelitian

(17)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Metode Uji Instrumen

Instrumen penelitian yang dirancang perlu untuk diuji sehingga

menghasilkan instrumen yang memiliki nilai validitas, reliabilitas, daya

pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh yang baik. Hal ini

dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Berikut adalah

penjelasan mengenai aspek yang diuji dalam instrumen penelitian.

1. Validitas Butir Soal

Menurut Arikunto (2009:72), validitas butir soal dihitung dengan

menggunakan koefisien korelasi product moment. Persamaan yang

digunakan untuk mengukur validitas butir soal adalah :

rXY= ∑ − ∑ ∑

√{ ∑ − ∑ }{ ∑ − ∑ }

(Arikunto, 2009:72)

Di mana :

r = koefisien korelasi yang menyatakan juga koefisien validitas

N = jumlah peserta tes

X = skor setiap peserta tes yang menjawab soal tersebut

X = jumlah skor dari peserta tes yang menjawab benar Y = skor total dari masing-masing peserta tes

Y = jumlah skor total dari semua peserta tes.

Interpretasi terhadap koefisien validitas dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas Kriteria

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 - 0,40 Rendah

0,00 - 0,20 Sangat Rendah

(18)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Reliabilitas tes

Menurut Arikunto (2009:100), karena item soal yang diuji berjumah tidak

genap, maka reliabilitas suatu tes dapat dihitung dengan menggunakan

formula Kuder Richadrson 20 (KR-20), yaitu :

r11 =

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi peserta tes yang menjawab item dengan benar

q = proporsi peserta tes yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (akar varians)

Interpretasi terhadap koefisien reliabilitas dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3.3

3. Tingkat Kesukaran (Item Difficulties)

Menurut Arikunto (2009:207), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Analisis tingkat kesukaran

dimaksudkan untuk mengkaji soal yang mudah, sedang dan sukar,

sehingga dapat menghasilkan proporsi soal dalam tes. Tingkat kesukaran

tes menunjukkan presentasi siswa yang menjawab item soal dengan

(19)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = �

(Arikunto, 2009:208)

P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa yang menjawab

item soal tersebut dengan benar, dan JS adalah jumlah peserta tes.

Interpretasi terhadap indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Interpretasi Indeks Kesukaran Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009:210)

4. Daya Pembeda (Item Discriminating Power)

Menurut Arikunto (2009:211), analisis daya pembeda dimaksudkan untuk

mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan

rendah). Dengan demikian, jika item soal diberikan kepada siswa yang

bodoh (berprestasi rendah), maka nilai siswa tersebut akan jelek dan jika

soal diberikan kepada siswa yang pandai (berprestasi tinggi), maka nilai

siswa tersebut akan bagus. Soal dikatakan tidak memiliki daya pembeda

jika nilai siswa berprestasi tinggi dan siswa berprestasi rendah sama saja

atau siswa berprestasi tinggi memiliki nilai yang jelek dan siswa yang

berprestasi rendah memiliki nilai yang bagus. Seluruh peserta tes

dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas dan

kelompok bawah. Pengelompokkan ini dilakukan dengan mengurutkan

skor tes dari yang terkecil hingga yang terbesar. Jika jumlah peserta tes

kurang dari 100 orang, maka setengah jumlah peserta tes yang memiliki

skor kecil disebut kelompok bawah dan setengahnya lagi disebut

kelompok atas. Menurut Arikunto (2009:213), rumus untuk menghitung

(20)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D = �

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

Nilai D kemudian dibandingkan dengan tabel berikut :

Tabel 3.5

Interpretasi Daya Pembeda Rentang Nilai D Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek(poor)

cukup, baik dan baik sekali. Item soal yang memiliki daya pembeda jelek

tidak diambil.

5. Efektivitas Pengecoh (distractor)

Menurut Arikunto (2009:220), analisis efektivitas pengecoh dilakukan

untuk menentukan apakah pengecoh (distractor) berfungsi sebagai

pengecoh yang baik atau tidak. Sebuah pengecoh dikatakan berfungsi

dengan baik jika pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar

bagi peserta tes yang kurang memahami materi pelajaran. Menurut

Arikunto (2009:220), pengecoh berfungsi dengan baik apabila pengecoh

(21)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

1. Persiapan

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol

b. Merancang media Computer Assisted Instruction yang akan

digunakan dalam pembelajaran

c. Meminta ahli untuk menguji media Computer Assisted Instruction

yang dibuat

d. Melakukan perizinan pelaksanaan penelitian di sekolah yang akan

dijadikan tempat penelitian

e. Merancang instrumen penelitian

f. Meminta ahli melakukan judgement terhadap instrumen penelitian

g. Melakukan uji instrumen penelitian di salah satu SMP

h. Mengolah instrumen penelitian untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas

pengecoh

i. Membuat lembar observasi

j. Menetapkan observer

2. Pelaksanaan

a. Memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Melakukan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas

kontrol sesuai dengan RPP

c. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran di dalam

kelas (oleh observer)

d. Memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

3. Pelaporan

a. Melakukan pengolahan data

b. Melakukan analisis data

c. Menarik kesimpulan penelitian

(22)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semua langkah-langkah diatas dapat dilihat dalam bagan alur penelitian di

bawah ini.

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

G. Pengembangan Program CAI yang Digunakan

Peneliti membuat sendiri program CAI bentuk simulasi yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Setelah program CAI selesai dibuat, program

(23)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui bagaimana kualitas program sebelum digunakan dan

menentukan apakah program sudah bisa diterapkan atau harus diperbaiki.

Penilaian dilakukan terhadap aspek umum, aspek materi, dan aspek media

dari program CAI. Aspek-aspek tersebut seperti yang dijelaskan oleh

Dikmenum (dalam Mulyadi, 2010:52) sebagai berikut :

1. Aspek Umum

a. Kreatif dan inovatif (luwes, baru, menarik, cerdas, unik, dan tidak asal beda)

b. Komunikastif (mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik, benar dan epektif)

c. Unggul (mempunyai kelebihan dibandingkan multimedia pembelajaran yang lain atau pun konvensional)

2. Aspek Media

a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak

1) Epektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran

2) Reliable (kehandalan)

3) Maintenable (dapat dikelola/dipelihara dengan mudah)

4) Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya)

5) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/tool/software

6) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada)

7) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi

8) Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi : petunjuk instalasi (jelas dan singkat, lengkap)

9) Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk pengembangan media pembelajaran lain)

a. Aspek Komunikasi Visual

1) Komunikatif, yakni sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengn keinginan sasaran unsur visual dan audio mendukung materi ajar, agar mudah dicerna oleh siswa

2) Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan, yakni visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak klise (sering digunakan) agar menarik perhatian

3) Sederhana, yakni visualisasi tidak rumit, agar tidak mengurangi kejelasan isi mater ajar dan mudah diingat

4) Unity : menggunakan bahasa visual dan audio yang harmonis,

(24)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Penggambaran objek dalam bentuk image (citra) baik realistik maupun simbolik

6) Pemilihan warna yang sesuai, agar mendukung kesesuaian antara konsep kretaif dan topik yang dipilih

7) Tipografi (font dan susunan huruf), untuk memvisualisasikan bahasa verbal agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya

8) Tata letak (layout), yakni peletakan dan susunan unsur-unsur visual terkendali dengan baik, agar memperjelas peran dan hirarki masing-masing unsur tersebut

9) Unsur visual bergerak (animasi dan/atau movie), animasi dapat dimanfaatkan untuk mensimulasikan materi ajar dan movie untuk mengilustrasikan materi secara nyata

10)Navigasi yang familiar dan konsisten agar epektif dalam penggunaannya

11)Unsur audio (dialog, monolog, narasi, ilustrasi musik, dan sound/special effects) sesuai dengan karakter topik dan dimanfaatkan untuk memperkaya imajinasi

2. Aspek Materi

a. Aspek Pembelajaran

1) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis)

2) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum 3) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran

4) Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran 5) Interaktivitas

6) Pemberian atau penumbuhan motivasi belajar 7) Kontekstualitas

8) Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar 9) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 10)Kedalaman materi

11)Kemudahan untuk dipahami

12)Sistamtis, runut dan alur logika jelas

13)Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan 14)Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran 15)Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi

16)Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi b. Aspek Substansi Materi

1) Kebenaramateri secara teori dan konsep 2) Ketepatan penggunaan istilah sesuai bidang 3) Kedalaman materi

4) Aktualitas

Masing-masing aspek yang dinilai memiliki rentang nilai 1-4 dengan

ketentuan semakin besar nilainya maka semakin baik penilaiannya. Hasil

(25)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus yang digunakan untuk mengetahui karakteristik atau kualitas CAI

yang digunakan adalah :

P (%) = ℎ x 100 %

Skor ideal didapat menggunakan rumus :

Skor ideal = 4 x jumlah aspek yang dinilai

Nilai P kemudian diinterpretasikan ke dalam kategori yang dikemukakan

oleh Gonia (2009:51) sebagai berikut.

Tabel 3.6

Penilaian ahli terhadap program CAI yang dibuat dapat dilihat pada lampiran

C.3 Berikut adalah karakteristik program CAI simulasi berdasarkan hasil

judgement oleh ahli.

Tabel 3.7

Karakter Media CAI yang Digunakan dalam Pembelajaran

Aspek Yang Dinilai Kualitas

Materi

(aspek umum, aspek pembelajaran, aspek substansi materi)

56,52 %

BAIK Media

(aspek umum, aspek rekayasa perangkat lunak, aspek komunikasi visual)

63,04 %

BAIK

Berdasarkan hasil judgement, program CAI yang dibuat ternyata memiliki

kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu tidak ada tombol pause, tidak ada

tombol “kembali”, petunjuk media terlalu umum, kurangnya instruksi untuk

memfokuskan pengguna media kepada objek yang sedang diamati, tabel

(26)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percobaan tidak ada tombol untuk mengulang percobaan, fasilitas dalam

mengontrol percobaan masih kurang, misalnya memilih lama pemanasan,

jenis zat yang disediakan, jumlah zat dan lain-lain. Setelah menerima hasil

judgement tersebut, peneliti memperbaiki media CAI simulasi sesuai dengan

saran yang diberikan oleh ahli yang melakukan judgement. Hal ini dilakukan

agar didapatkan program CAI yang lebih baik lagi untuk diterapkan dalam

proses pembelajaran.

A. Hasil Analisis Uji Instrumen

H. Hasil Analisis Uji Instrumen

Sebelum digunakan untuk penelitian, soal-soal yang telah dibuat oleh peneliti

untuk dijadikan soal pretest dan posttest diuji terlebih dahulu. Pengujian

dilakukan melalui dua tahap yaitu penilaian oleh ahli dan pengujian oleh

testee. Penilaian oleh ahli bertujuan untuk memperbaiki konsep fisika dan

struktur dari soal yan telah dibuat oleh peneliti. Setelah item soal diperbaiki,

peneliti meminta siswa yang telah belajar tentang materi kalor sebagai testee

untuk mengerjakan soal tersebut. Pengolahan nilai uji instrument dapat dilihat

pada lampiran E.1-E.5. Berikut adalah tabel tentang validitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda dari setiap butir soal yang diujikan :

(27)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Valid 0,11

Berikut adalah keterangan tentang item soal yang dipakai :

1. Soal yang Dibuang

Seharusnya item soal yang digunakan adalah item soal yang memiliki

validitas cukup, tinggi dan sangat tinggi. Namun, jika menggunakan

ketentuan tersebut, maka tidak akan ada soal C1 yang bisa dipakai dan

soal C3 akan berjumlah 1 soal. Oleh karena itu, ketentuan soal yang

digunakan untuk C1 dan C2 adalah soal yang memiliki validitas rendah,

cukup, tinggi dan sangat tinggi. Untuk mendapatkan jumlah soal C2 yang

hampir sama dengan C1 dan C3, maka ketentuan untuk soal nomor C2

adalah soal yang memiliki validitas cukup, tinggi dan sangat tinggi.

Namun, soal nomor 16 dan 21 tidak dibuang karena termasuk soal yang

menguji indicator pembelajaran tertentu. Dengan demikian, item soal

yang dibuang berjumlah 12 item soal, yaitu nomor 3, 4, 6, 7, 8, 12, 13, 15,,

18, 20, 22, dan 24

2. Item soal yang dipakai

Item soal yang dipakaiberjumlah 11 item soal, yaitu nomor 1, 2, 5, 9, 10,

11, 14, 16, 17, 19, 21, 23, dan 25. Sebelas item soal tersebut digunakan

(28)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari 13 item soal yang dipakai, item soal tersebut dikelompokkan

berdasarkan tingkat kesukaran, daya pembeda dan aspek kognitif.

1. Tingkat Kesukaran

a. Item soal yang sukar berjumlah 3 item (23%), yaitu item soal nomor

10, 21, dan 23

b. Item soal yang sedang berjumlah 7 item (54%), yaitu item soal nomor

2, 5, 9, 11, 14, 17, dan 25

c. Item soal yang mudah berjumlah 3 item (23%), yaitu item soal nomor

1, 16, dan 19

2. Daya Pembeda

a. Item soal yang memiliki daya pembeda jelek berjumlah 3 item (23%),

yaitu item soal nomor 1, 5, dan 14

b. Item soal yang memiliki daya pembeda cukup berjumlah 8 item

(62%), yaitu item soal nomor 2, 9, 10, 11, 16, 19, 23, dan 25

c. Item soal yang memiliki daya pembeda baik berjumlah 2 item (15%),

yaitu item soal nomor 17 dan 21

3. Aspek kognitif

a. Item soal mengukur aspek C1 (ingatan) berjumlah 3 item (23%), yaitu

item soal nomor 1, 14 dan 19

b. Item soal mengukur aspek C2 (pemahaman) berjumlah 6 item (46%),

yaitu item soal nomor 2, 9, 10, 16, 17 dan 21

c. Item soal mengukur aspek C3 (aplikasi) berjumlah 4 item (31%),

yaitu item soal nomor 5, 11, 23 dan 25

Dari 13 item soal yang digunakan, diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar

0,65 yang berarti soal tersebut memiliki nilai reliabilitas yang tinggi.

I. Metode Analisis Data

Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis untuk

(29)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

normal atau tidak. Jika data penelitian berdistribusi normal, maka uji

hipotesis yang dilakukan adalah uji hipotesis parametrik. Hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan hipotesis komparatif antara dua

sampel yang tidak berpasangan, sehingga uji hipotesis parametrik yang

digunakan adalah uji-t tidak berpasangan (independent t-test). Namun, jika

data penelitian tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang digunakan

adalah uji hipotesis nonparametrik, yaitu uji U Mann Whitney.

1. Gain

Data yang dibandingkan dari kedua kelas adalah data tentang peningkatan

prestasi belajar yang disebut gain. Menurut Panggabean (2001),

perbedaan skor posttest dan pretest ini diasumsikan sebagai efek dari

pemberian treatment. Rumus yang digunakan untuk menghitung skor gain

adalah:

Gain = skor posttest skor pretest

(Ernawati, 2009:53)

Skor gain setiap kelas kemudian diuji untuk mengetahui apakah skor

kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak.

2. Pengujian Data Berdistribusi Normal

Pengujian sampel yang bertribusi normal dilakukan secara terpisah antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Langkah yang harus dilakukan untuk

mengetahui normalitas setiap kelompok adalah :

a. Menyajikan data ke dalam model tabel distribusi frekuensi yang

mengandung data tentang daftar nilai dan banyaknya siswa yang

mendapatkan nilai tersebut.

b. Menghitung nilai rata-rata (�̅) dengan persamaan :

�̅ = ∑ � �∑ �

(Sudjana, 2001:70)

Di mana :

xi = nilai data

(30)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menghitung nilai simpangan baku (s) dengan persamaan :

� = √∑ � − �̅� − 1

(Sudjana, 2001:93)

Di mana :

xi = nilai data

�̅ =nilai rata-rata

n = jumlah sampel dalam satu kelompok

d. Membuat daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi ekspektasi (Ei)

dengan langkah menentukan banyaknya kelas, panjang kelas, batas

kelas, nilai z untuk setiap batas kelas, luas kurva untuk setiap kelas,

nilai Ei dan nilaiOi

e. Menghitung 2hitungdengan persamaan :

2= ∑ �−��

(Sudjana, 2001:273)

f. Menentukan 2tabeldari tabel chi kuadrat dengan nilai derajat kebebasan

( = dk – 3) dan taraf signifikasi tertentu ()

g. Membuat hipotesis uji normalitas, yaitu :

Ho = data berdistribusi normal

HA = data tidak berdistribusi normal

h. Menentukan nilai normalitas dengan membandingkan antara nilai 

2-hitung dan 2tabel.Jika 2hitung <2tabel maka Ho diterima atau data

berdistribusi normal. Selain itu, Hoditolak.

Jika data yang akan dibandingkan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah menguji homogenitas varians antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Jika salah satu atau semua data yang dibandingkan tidak

ada yang berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan uji U Mann Whitney.

(31)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sudjana (2001:300) varians antar kelompok menggambarkan

adanya perbedaan antara kelompok yang diuji. Analisis varians antar

kelompok berfungsi untuk mengetahui apakah varians dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Langkah untuk

mengetahui homogenitas variansadalah :

a. Menghitung varians (s2) untuk setiap kelas

b. Menentukan kelas mana yang memiliki s2 lebih besar (� ) dan s2 yang lebih kecil (� )

c. Membandingkan nilai s2 untuk mengetahui Fhitung dengan

menggunakan persamaan distribusi F, yaitu :

� = �

(Panggabean, 2001:137)

d. Menentuksan Ftabel untuk nilai derajat kebebasan (dk = n – 1) dan 

tertentu

e. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel menurut ketentuan jika

Fhitung< Ftabel maka dikatakan varians homogen

4. Uji T Sampel Terpisah (Independent Sample t-test)

Menurut Mulyatiningsih (2011:49), uji t sampel terpisah dapat digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai prestasi belajarantara dua

kelas.Dalam penelitian ini, uji t tidak berpasangan dilakukan terhadap

nilai gainprestasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kedua data ini akan dibandingkan sesuai dengan hipotesis penelitian.

Langkah untuk melakukan uji t tidak berpasangan adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis ke dalam sebuah persamaan pengujian

hipotesis dua arah:

Ho : Xe = Xk,

Ha : Xe ≠ Xk

Di mana :

Xe = nilai prestasi belajar pada kelas eksperimen

(32)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan nilai rata-rata dan nilai simpangan baku dari kedua kelas

c. Mennghitung nilai t’dengan persamaan :

t’ = ̅ – ̅

√ / + /

(Sudjana, 2001:241)

Di mana :

�̅1 = rata-rata kelas eksperimen

�̅2 = rata-rata kelas control

S1 = standar deviasi kelas eksperimen

S2 = standar deviasi kelas control

n1 = jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = jumlah siswa kelas kontrol

d. Menentukan nilai ttabel dengan nilai derajat kebebasan (dk = n1+ n2-2)

dan  tertentu dengan persamaan :

ttabel = tα/2 (dk) = t0.05/2 (n1+n2-2)

e. Menafsirkan perbandingan nilai thitung dan ttabel dengan ketentuan jika

thitung< ttabel maka Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan nilai

prestasi belajar antara siswa yang menggunakan programComputer

Assisted Instruction dan siswa yang menggunakan metode

konvensional pada pembelajaran fisika. Selain itu, Ho ditolak.

5. Uji U Mann Whitney

Menurut Sugiyono (2011:60), tes U Mann Whitney digunakan untuk

menguji hipotesis komparatif antara dua sampel yang independen bila

asumsi uji t tidak terpenuhi (data tidak berdistribusi normal). Menurut

Spiegel (2004, 296), langkah untuk melakukan uji U ini adalah :

a. Menggabungkan seluruh nilai sampel (kelas eksperimen dan kelas

kontrol) ke dalam satu deret mulai dari nilai yang paling kecil hingga

nilai yang paling besar dan berikan peringkat untuk semua nilai

tersebut. Jika terdapat nilai yang sama, maka peringkat untuk

(33)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R = ∑ �

Di mana :

R = nilai peringkat

Ri = jumlah nilai peringkat (R1 + R2 + ... + Rn)

n = jumlah siswa yang memiliki skor yang sama

b. Menentukan jumlah peringkat untuk setiap kelas. Misalnya, R1 adalah

jumlah peringkat dari kelas yang memiliki jumlah siswa lebih kecil

dan R2 adalah jumlah peringkat dari kelas yang memiliki jumlah siswa

lebih banyak.

c. Menentukan nilai U untuk menguji perbedaan antara jumlah-jumlah

peringkat, dengan persamaan :

U = � � + + - R1

(Spiegel, 2004:296)

Di mana :

N1 = banyak siswa dari kelas yang memiliki jumlah siswa lebih kecil

N2 = banyak siswa dari kelas yang memiliki jumlah siswa lebih

banyak

d. Menghitung nilai mean (U) dan varians (2U) dengan persamaan :

U =

(Spiegel, 2004:296)

2

U = + +

(Spiegel, 2004:296)

e. Menentukan nilai zhitung, dengan persamaan :

z = �−�

�

(Spiegel, 2004:296)

f. Menentukan ztabel dengan tingkat signifikasi tertentu

g. Membandingkan nilai zhitung dan ztabel. Jika -ztabel ≤zhitung≤ ztabel maka

(34)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara siswa yang mempelajari fisika dengan menggunakan CAI dan

siswa mempelajari disika dengan menggunakan metode konvensional.

Selain itu, Ho ditolak.

6. Gain Ternormalisasin Rata-rata (average normalized gain)

Menurut Salim (2010:46), gain ternormalisasi menyatakan peningkatan

prestasi belajar siswa. Nilai gain siswa dari setiap kelas dikelompokkan

menurut aspek kognitif, yaitu C1, C2, dan C3. Untuk mengetahui

bagaimana peningkatan setiap aspek kognitif, dihitung gain ternormalisasi

rata-rata untuk masing-masing aspek. Nilai gain ternormalisasi rata-rata

dihitung dengan rumus :

<g> = %<�>

%<�>��� =

%< �>−%< �>

−%< �>

(Hake, 1998:65)

Di mana :

<g> = gain ternormalisasi rata-rata

<G> = gain rata-rataaktual (actual average gain)

<G>max = gain rata-rata maksimum yang mungkin (maximum possible average gain)

<Sf> = rata-rata skor posttest (post class average)

<Si> = rata-rata skor pretest (pre class average)

Nilai rata-rata gain dari setiap kelas kemudian dibandingkan setelah

diinterpretasikan terlebih dahulu sesuai dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.9

Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi Rata-rata Nilai <g> Interpretasi

<g><0,30 Rendah

0,30 ≤<g>≤ 0,70 Sedang

<g>> 0,70 Tinggi

(35)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Analisis Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Keterlaksanaan proses pembelajaran dianalisis dengan membandingkan

jumlah proses pembelajaran yang terlaksana terhadap jumlah proses

pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan. Hasil dari analisi ini adalah

data berupa persentasi kegiatan yang dilaksanakan dan kegiatan yang

tidak dilaksanakan. Langkah yang dilakukan untuk mengolah data

observasi adalah :

a. Menghitung jumlah “Ya” pada kolom yang diisi oleh observer di

lembar observasi

b. Menghitung persentase keterlaksanaan proses pembelajaran dengan

rumus berikut :

% keterlaksanaan = � ℎ� " "

ℎ x 100 %

c. Menginterpretasikan hasil perhitungan di atas ke dalam kategori

keterlaksanaan menurut Mulyadi (Salim, 2010:49), yaitu :

Tabel 3.10

Interpretasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Persentase (%) Kategori

0,00 – 24,9 Sangat Kurang

25,0 – 37,5 Kurang

37,6 – 62,5 Cukup

62,6 – 87,5 Baik

87,6 – 100 Sangat Baik

8. Analisis Respon Siswa Terhadap Pembelajaran dan Program Computer Assisted Instruction yang digunakan dalam Pembelajaran

Menurut Mulyatiningsih (2011:36), data yang dihasilkan oleh angket

merupakan data interval sehingga dapat dianlisis dengan menggunakan

analisis parametrik maupun nonparametik. Setelah angket tentang

tanggapan siswa terhadap pembelajaran CAI terkumpul, selanjutnya

dilakukan pembobotan untuk setiap siswa. Dengan melakukan

(36)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diubah menjadi data kuantitatif. Pembobotan yang dipakai untuk

mentransfer data kualitatif menjadi data kuantitatif adalah sebagai berikut

Tabel 3.10

Kategori Jawaban Angket

Jenis Pernyataan Skor

SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Untuk mengetahui bagaimana pandangan siswa terhadap pembelajaran

fisika yang menerapakan CAI, rumus yang digunakan untuk mengolah

data angket adalah :

P (%) = ∑ w y g e w sangat setuju+ ∑ w y g e w e

w x 100%

Dengan menggunakan rumus di atas, dapat diketahui berapa persentase

siswa yang setuju dengan pernyataan yang diberikan. Jika nilai P lebih

besar dari 50%, maka sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang

positif untuk setiap pernyataan.

Untuk mengetahui bagaimana pandangan siswa terhadap fitur program

CAI, digunakan rumus :

P (%) = + x 100 %

Skor ideal didapat menggunakan rumus :

Skor ideal = 4 x jumlah siswa x jumlah item angket

Nilai P kemudian diinterpretasikan ke dalam kategori yang dikemukakan

oleh Gonia seperti yang terdapat pada bagian pengembangan CAI yang

(37)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah “tidak terdapat

perbedaan yang signifikan dalam prestasi belajar antara siswa yang

melakukan pembelajaran fisika dengan menerapkan Computer Assisted

Instruction dan siswa yang melakukan pembelajaran fisika dengan metode

konvensional”. Selain itu, berikut adalah jawaban dari setiap pertanyaan

penelitian :

1. Peningkatan prestasi belajar pada siswa yang mempelajari fisika dengan

menerapkan Computer Assisted Instruction lebih besar dibandingkan

siswa yang mempelajari fisika dengan metode konvensional

2. Peningkatan prestasi belajar dalam aspek ingatan pada siswa yang

mempelajari fisika dengan menerapkan Computer Assisted Instruction

lebih besar dibandingkan siswa yang mempelajari fisika dengan metode

konvensional

3. Peningkatan prestasi belajar dalam aspek pemahaman pada siswa yang

mempelajari fisika dengan menerapkan Computer Assisted Instruction

lebih besar dibandingkan siswa yang mempelajari fisika dengan metode

konvensional

4. Peningkatan prestasi belajar dalam aspek aplikasi pada pada siswa yang

mempelajari fisika dengan menerapkan Computer Assisted Instruction

lebih besar dibandingkan siswa yang mempelajari fisika dengan metode

konvensional

5. Sebagian besar siswa memberikan respon yang positif terhadap

(38)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Beberapa saran yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pembelajaran fisika

yang menerapkan Computer Assisted Instruction adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya :

Sebaiknya diadakan penelitian untuk membandingkan efektivitas dan

efisinesi pembelajaran yang menggunakan program CAI model simulasi

dengan pembelajaran IPA yang menerapkan metode eksperimen

2. Bagi guru yang akan menerapkan pembelajaran CAI :

a. Sebaiknya efektivitas CAI dalam meningkatkan kecepatan belajar

dan umpan balik pada pembelajaran diamati sehingga bisa diketahui

apakah penerapan CAI telah sesuai dengan teori

b. Meskipun diskusi dilakukan secara berkelompok, sebaiknya program

CAI diterapkan dengan teknis setiap siswa melakukan percobaan

dengan satu komputer

c. Pemberian waktu melakukan percobaan disesuaikan dengan

(39)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adimayuda, Rizal. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe

Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Animasi dan Simulasi unyuk Meningkatkan Prestasi belajar Siswa. Skripsi Jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Aviantarani, Devi. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Respon Siswa

Kelas VII dengan Menggunakan Computer Assisted Instruction (CAI) pada Konsep Ekosistem. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI :

Tidak diterbitkan.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.

Desi, Tri Lunggari. (2013). Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Solving

dengan Reading Infusion untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Mengetahui Profil Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA. Skripsi Jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Gonia, M. Firdaus. (2009). Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Asesmen

Pembelajaran Pembiasan Cahaya. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu

Komputer FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Hake, Richard R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A

six-thousand-studentsurvey of mechanics test data for introductory physics courses. Am. J. Phys. 66, (1), 64 – 74.

Heinich, dkk. 1985. Iinstructional Media and The New Technologies of

Instruction. Singapura : John Wiley & Sons, Inc.

Isnandar, Ahmad. (2010). Efektivitas Penggunaan Computer Assisted Instruction

Model Gamesdengan Satu Komputer dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi PendidikanFIP UPI :

Tidak diterbitkan.

Mulyadi, Ahmad Wisnu. (2010). Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Interaktif CAI Model Instructional Gamesuntuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI :

Tidak diterbitkan.

(40)

Aep Saepulloh, 2014

PENGARUH PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi.

Nabilla, Iva Nurani. (2011). Upaya Mengurangi Miskonsepsi Siswa dengan

Menggunakan Computer Assisted Instruction (CAI) Tipe Turotial upada Konsep Sistem Koordinasi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA

UPI : Tidak diterbitkan.

Panggabean, Luhut P. (2001). Individual Texbook Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Philip, Mwei K. et al. (2011). “DThe Effect of Computer-Assisted Instruction on

Student’s Attitudes and Achievement in Matrices and Transformations in Secondary Schools in Uasin Gishu District, Kenya”. International Journal of Curriculum and Instruction. 1, (1), 53–462.

Putri, Windy Anandia. (2012). Pengaruh Kemampuan Siswa Membuat Free-Body

Diagrams terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA pada Pokok Bahasan Hukum Newton tentang Gerak. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA

UPI : Tidak diterbitkan.

Rahayu, Gina. (2011). Penerapan PBL (Project Based Learning dengan

multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) Tipe Tutorial untuk Meningkatkan Kognitif Siswa Kejuruan. Skripsi Jurusan Ilmu

Komputer FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Depok : Rajagrafindo Persada.

Salim, Nawal Ubaid. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Arias

Menggunakan Multimedia pada Materi Termodinamika untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMA.Skripsi Jurusan Pendidikan

Fisika UPI :Tidak diterbitkan.

Serin, Oguz. et al (2011). “Developing Problem Solving Inventory for Children at the Level of Primary Education (PSIC)”. Elementary Education Online. 9, (2), 446–458.

Sudjana. (2001). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2011). Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suhendar, Endar. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika di SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI : Tidak

diterbitkan.

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 4.7 di atas dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian : Ho: tidak ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

Setelah memahami konsep-konsep seniman pantomim Indonesia dari tiga kota Yogyakarta, Jakarta dan Bandung maka dirumuskan konsep pantomim dalam rangka merancang metode

As general fact, literary works contain various aspects in human life such as culture,.. social and moral lesson that readers may get and being knowledge

γp : Faktor yang memperhitungkan jenis tendon prategang ya : Jarak titik berat penampang dari serat atas balok pratekan yb : Jarak titik berat penampang dari serat bawah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada fakultas pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah Bagaimana Model Pembinaan Akhlak Mulia dalam Meningkatkan dan Menjaga Disiplin Kebersihan di Pondok Pesantren

pariwisata dan penghambat industri pariwisata. Sehingga akan memberikan keuntungan yang lebih besar, baik bagi para pengusaha dan pemerintah dimana wisatawan

(1998-2000) and Nohda (2000) are emphasized heavily on discussion, it seems that whatever the classroom setting used as far as teachers try to encourage