• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK

NEGERI 1 MEDAN T.P 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ENDANG PRATIWI NIM. 7113142011

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teori ... 9

2.1.1 Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ... 9

2.1.2 Model Pembelajaran Student Teams Achivement Divisions ... 21

2.1.3 Perbedaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Student Teams Acivement Divisions ... 27

2.1.4 Hasil Belajar Akuntansi ... 29

(6)

vii

2.3 Kerangka Berfikir ... 35

2.4 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel ... 38

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.6 Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

4.2 Analisis Data ... 54

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 72

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 ... 2

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran CTL ... 18

Tabel 2.2 Perbedaan Model Pembelajaran CTL dan STAD ... 26

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 37

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 38

Tabel 3.3 Desain Penelitian... 38

Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ... 55

Tabel 4.2 Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ... 56

Tabel 4.3 Distribusi Nilai Postest Kelas Eksperimen I ... 58

Tabel 4.4 Distribusi Nilai Postest Kelas Eksperimen II ... 60

Tabel 4.5 Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians ... 61

Tabel 4.6 Ringkasan Analisis Uji Normalitas Data ... 62

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Sampel ... 62

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ... 55

Gambar 4.2 Diagram Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ... 57

Gambar 4.3 Diagram Nilai Postest Kelas Eksperimen I ... 59

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan

suatu negara. Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan mempunyai

pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya. Pendidikan

yang diselenggarakan dengan baik dan bermutu akan menghasilkan

manusia-manusia yang tangguh dan berkualitas bagi pembangunan nasional.

Dalam mencapai kualitas pendidikan yang baik, telah banyak usaha yang

dilakukan pemerintah untuk membenahi sekaligus meningkatkan mutu pendidikan

baik melalui proses belajar mengajar maupun seluruh perangkat yang mendukung

terlaksananya pendidikan, seperti peningkatan kualitas guru, perbaikan kurikulum

dan bantuan alat sekolah, serta meningkatkan standar nilai Ujian Nasional setiap

tahunnya. Namun sepertinya usaha yang dilakukan pemerintah dari waktu ke

waktu belum memberikan hasil yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajar siswa yang terus menurun.

Berdasarkan hasil observasi dengan guru bidang studi akuntansi di SMK

Negeri 1 Medan diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian siswa masih

rendah dibawah Kriteria Ketuntansan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan

sekolah yaitu 75. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 yang memaparkan persentase

rata-rata siswa yang mencapai KKM dari tiga kali ulangan harian bidang studi

akuntansi di kelas X AK yang berjumlah seluruhnya 152 orang, sebagaimana

dapat dilihat dalam tabel berikut.

(10)

2

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 Kelas X AK SMK Negeri 1 Medan

Kelas Jumlah Siswa

K K M

Siswa Yang Mencapai KKM

Siswa Yang Tidak Mencapai KKM UH 1 UH 2 UH 3 UH 1 UH 2 UH 3 X Ak 1 38 75 20 19 17 18 19 21 X Ak 2 38 75 19 16 21 19 22 17 X Ak 3 38 75 18 17 18 20 21 20 X Ak 4 38 75 17 16 16 21 22 22 Jlh 152 75 74 68 72 78 84 80 Rata-rata 38 75 18,5 17 18 19,5 21 20 (Sumber: daftar nilai ulangan harian akuntansi kelas X AK SMK Negeri 1 Medan)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang mencapai KKM pada

ulangan harian I adalah 18,5 orang (48,69 %) sedangkan sisanya 19,5 orang

(51,31 %) belum mencapai KKM. Pada ulangan harian II rata-rata siswa yang

mencapai KKM adalah 17 orang (44,73 %), dan 21 orang lainnya (55,27 %)

belum mencapai KKM sedangkan rata-rata siswa yang mencapai KKM pada

ulangan harian III adalah 18 orang (47,37 %), dan yang belum mencapai KKM

sebanyak 20 orang (52,63 %). Tabel diatas menyiratkan bahwa keberhasilan siswa

pada tiga kali ulangan harian masih belum mencapai sebagaimana yang

diharapkan. Dengan kata lain sebahagian besar siswa belum mencapai KKM.

Pada dasarnya keberhasilan siswa dalam suatu proses belajar mengajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2010: 54) faktor-faktor

tersebut diantaranya adalah faktor internal maupun eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat dan

(11)

3

berupa lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah

termasuk didalamnya metode mengajar dari guru.

Metode mengajar berperan penting terhadap tercapainya tujuan yang akan

dicapai di dalam proses belajar mengajar. Jika proses belajar mengajar monoton,

siswa akan menjadi bosan dan kurang termotivasi untuk belajar sehingga akan

berdampak pada hasil belajar yang rendah. Akan tetapi jika guru merancang

metode pengajaran yang menarik, akan dapat meningkatkan keinginan belajar

siswa dan dapat mendorong siswa lebih aktif sehingga akan mendapatkan hasil

belajar yang tuntas.

Berdasarkan hasil observasi penulis di SMK Negeri 1 Medan, pada saat

proses pembelajaran guru masih menggunakan metode pembelajaran

konvensional, dimana pembelajaran hanya terpusat pada guru. Guru cenderung

lebih banyak menjelaskan bahan ajar dengan ceramah di depan kelas sedangkan

siswa hanya mendengarkan apa yang guru sampaikan tanpa ada melibatkan

keaktifan siswa di dalam kelas. Dengan metode pembelajaran seperti ini, siswa

merasa bosan dan kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dengan siswa SMK Negeri 1 Medan dalam

proses pembelajaran, siswa cenderung masih kurang aktif dan masih sulit

memahami materi pelajaran akuntansi dikarenakan cara mengajar guru yang

monoton, selalu berpatokan pada buku dan guru itu sendiri. Dengan suasana kelas

yang seperti ini, pelajaran yang didapat dan diingat oleh siswa pun akan bersifat

sementara, bila ditanya pada minggu berikutnya sebagian besar siswa sudah lupa

(12)

4

siswa dalam menyerap materi yang telah diberikan oleh guru sehingga siswa

mudah untuk melupakannya dan akan berakibat kepada hasil belajar yang rendah.

Apabila dibiarkan terus menerus, maka dikhawatirkan kualitas belajar

siswa akan memprihatinkan, mengingat pelajaran akuntansi yang membutuhkan

ketelitian dan analisis yang mendalam serta pemahaman siswa yang tinggi

terhadap pokok bahasan yang dipelajari. Maka dari itu, agar pembelajaran dapat

berjalan secara efektif dan efisien, guru diharapkan dapat merancang strategi

pembelajaran sebelum menyampaikan materi ajar kepada siswa. Dalam

merancang strategi pembelajaran, guru hendaknya dapat memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dimana dapat

melibatkan siswa lebih aktif dalam mengikuti bidang studi akuntansi. Dengan

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi maka akan menciptakan suasana

kelas yang tidak monoton dan membosankan bagi siswa, dan tugas guru dalam

menyampaikan materi akan lebih mudah dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi suasana kelas yang

monoton yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang membagi siswa ke

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Sehinga kegiatan belajar lebih

berpusat pada siswa sedangkan guru hanya sebagai pembimbing, motivator dan

fasilitator agar suasana di dalam kelas lebih hidup. Salah satu model pembelajaran

yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar adalah model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Student Teams

(13)

5

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran

diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah

dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan

dari guru ke siswa. Sehingga, pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika

siswa mengalami atau mempraktekkan sendiri apa yang dipelajarinya bukan

hanya mengetahuinya. Sehingga dengan pembelajaran yang diperoleh dengan cara

seperti ini akan bertahan lama di dalam memori siswa.

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

merupakan salah satu tipe model pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif

yang paling sederhana. Model ini menekankan adanya interaksi antar siswa

dimana siswa saling memberikan motivasi dalam penguasaan materi sehingga

siswa dapat saling membantu dalam memahami materi ajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suhartati (2012) dengan

judul “Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi Biaya dengan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD dan Pembelajaran CTL pada Siswa Kelas XII Ak SMK Negeri 1

Bandar Lampung Tahun 2011 – 2012” menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

hasil belajar akuntansi siswa dimana hasil belajar akuntansi yang diajarkan

dengan model pembelajaran CTL lebih tinggi dibandingkan hasil belajar

(14)

6

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitan dengan

judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan

Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions Terhadap Hasil

Belajar Akuntansi Siswa kelas X di SMK Negeri 1 Medan T.P. 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasi pokok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Mengapa hasil belajar siswa dalam bidang studi akuntansi masih rendah?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) dan model pembelajaran Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) dan Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil

belajar akuntansi siswa kelas X di SMK Negeri 1 Medan?

4. Apakah hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih tinggi dibanding hasil

belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran Student Teams

Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X di SMK Negeri 1 Medan?

1.3Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih fokus sehingga sasaran yang diinginkan

dapat tercapai, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun

(15)

7

1. Model pembelajaran yang akan diteliti adalah model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) dan model pembelajaran Student

Teams Achievement Divisions (STAD).

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi pada kompetensi

dasar pencatatan transaksi/ dokumen ke dalam jurnal umum pada siswa kelas

X SMK Negeri 1 Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar akuntansi

yang diajar dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model

pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X

di SMK Negeri 1 Medan T.P 2014/2015?”

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih tinggi dibanding hasil belajar

akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran Student Teams Achivement

(16)

8

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk memperluas wawasan,

menambah pengalaman, dan meningkatkan pengetahuan penulis dalam

bidang pendidikan khususnya pada model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) dan model pembelajaran Student Teams

Achievement Divisions (STAD).

2. Sebagai bahan masukan bagi guru, staf pengajar dan juga bagi guru-guru

di SMK Negeri 1 Medan dalam menggunakan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) dan model pembelajaran

Student Teams Achievement Divisions (STAD).

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademik fakultas ekonomi

(17)

69

DAFTAR PUSTAKA

A’yun, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berbasis Multimedia Audio Visual Dalam Pembelajaran Fisiska di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol. 1 No. 2, September 2012. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember. ISSN: 2301-9794

Annisa. 2012. Strategi Pembelajaran CTL. http://karomatunnisa.blogspot.com /2012/06/stategi-pembelajaran-ctl.html. Diakses tanggal 14 Februari 2015

Arikunto, 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arrumsundari. 2012. Contextual Teaching and Learning. https://arrumsundari.wordpress.com/2012/11/19/contextual-teaching-and-learning/. Diakses tanggal 14 Februari 2015

Azidafbudiarto. 2013. Karakteristik CTL. https://azidafbudiarto.wordpress.com/ 2013/01/22/karakteristik-ctl/. Diakses tanggal 02 Januari 2015

Fajri, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematis Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Jurnal Pendidikan Matematika Paradikma. ISSN: Vol 6 No. 2 Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Ginting, Kula. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 060885 Medan. Jurnal Tematik. Vol 003/No.12/DIKSAS/ Desember 2013. ISSN: 1979-0633

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Galia Indonesia

Hendra. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Sudent Teams Achivement Divisions) Dan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Materi Kubus Dan Balok Kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan. Salatiga: Skripsi FMIPA Universitas Satya Wacana

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Galia Indonesia

Indriani, Epi.2013. Akuntansi Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas

Jihad, A., Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Presindo

(18)

70

Miswadi, dkk. 2010. Pengaruh Penggunaan Metode Preview, Question, Read, Summarize, And Test Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Sma. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol . 4 No.1, 2010, hlm 557-565. ISSN: 1979-0503

Nugroho, U, dkk. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5. ISSN: 1693-1246.

Nurhadi, Yasin. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Dalam Zebua, Fasaoga. 2009. Pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Swasta Raksana Medan Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Skripsi FE Unimed

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sagala. 2014. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan strategi Index Card Match (ICM) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Yapim Taruna Medan T.P 2013/2014. Medan: Skripsi FE Unimed

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Setiawati,dkk. 2013. Perbedaan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik Siswa Antara Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Pembelajaran Konvensional pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Bireun. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 6 No. 1 Edisi Juni 2013. Prodi Pendidikan Matematika. ISSN: 1978-8002

Sharan, Shlomo (terjemahan Prawoto, S). 2014. The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Istana Media

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, E. Robert (terjemahan Yusron, N). 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Dalam Jihad, A., Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Presindo

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

(19)

71

Suhardini, Atika.2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X AP di SMK Negeri 7 Medan T.A. 2010/2011. Skripsi FE. Unimed: Medan

Suhartati. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi Biaya dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Pembelajaran CTL pada Siswa Kelas XII Ak SMK

Negeri 1 Bandar Lampung Tahun 2011 – 2012. Tesis PPs FKIP. Universitas

Lampung: Lampung

Usman, Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Dalam Jihad, A., Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Presindo

Gambar

Gambar 4.2 Diagram Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ...................................
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang mencapai KKM pada

Referensi

Dokumen terkait

ke lapangan (Gudang Produsen/Distributor) terhadap ketersedian barang yang ditawarkan dengan Jadwal Pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian, jiika saudara tidak

Mahmudi (Pedagang Bandeng), Umi Komsiyah (Pedagang Kios), Setiawan (Pedagang Kelontong), Suroso (Pedagang Sembako), Sri Maryati (Pedagang sembako), Jumiyem

Merupakan pencarian data yang berupa catatan, traskrip, buku, surat kabar, majalas, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2005:206).

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Kwh meter atau dalam dunia PLN disebut Alat Pembatas dan alat Pengukur (APP) adalah Alat milik PT PLN (Persero) yang berfungsi untuk membatasi daya listrik yang dipakai serta

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan

[r]

HASIL EPROF ECCT 2016 - S1 ILMU KOMUNIKASI Berlaku efektif. BAGIAN PUSAT