PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING (CURAH PENDAPAT) PADA PENDE KATA N KON STR UKTI VISME TERHA DAP
PENINGKAT AN HAS IL BELAJA R KIMI A SI SWA DI SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU T.P 2014/2015
Oleh :
Abdul Azis Nasution NIM 4102131001
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING (CURAH PENDAPAT) PADA PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DI SMA NEGERI 1 TELUK
MENGKUDU T.P 2014/2015 Abdul Azis Nasution (NIM 4102131001)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme dari peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode konvensional dengan pendekatan konstruktivisme pada pokok bahasan struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A 2014/2015. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu, yang berjumlah 2 kelas dan setiap kelas terdiri dari 36 siswa. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X IPA2 sebagai kelas eksperimen I dengan pembelajaran menggunakan metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme dan kelas X IPA1 sebagai kelas eksperimen II dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional dan pendekatan konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan instrument berupa test pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Dari hasil perhitungan hipotesis pada dk 70 taraf nyata 0,05 menujukkan bahwa harga thitung sebesar 4,673 > ttabel 1,967, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan konstruktivisme dengan metode konvensional pada pokok bahasan struktur atom. Dari analisis data hasil belajar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode brainstorming menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi sebesar 14,2% dibanding hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvesional dengan pendekatan konstruktivisme.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Hakikat Belajar Mengajar Kimia 7
2.2. Hasil Belajar 8
2.3. Pendekatan Mengajar 8
2.3.1. Pendekatan Konstruktivisme 9
2.3.2. Prinsip Pendekatan Konstruktivisme 10
2.3.3. Ciri-Ciri Pendekatan Konstruktivisme 10
2.3.4. Perbedaan Belajar Konstruktivisme dan Belajar Tradisional 11
2.3.5. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme 13
2.3.6. Kelebihan dan Kelemahan Konstruktivisme 14
vii
2.4.1. Metode Mengajar Brainstorming 15
2.4.2. Tahapan Metode Mengajar Brainstorming 16
2.4.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming 17
2.5. Struktur Atom 18
2.5.1. Perkembangan Teori Atom 18
2.5.2. Partikel Penyususn Atom 27
2.5.3. Massa atom relative dan Massa molekul relative 29
2.5.4. Isotop , Isobar, dan Isoton 30
2.5.5. Konfigurasi Elektron dan electron valensi 31
2.6. Kerangka Konseptual 32
2.7. Hipotesis 33
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34
3.2. Populasi dan Sampel 34
3.2.1. Populasi 34
3.2.2. Sampel 34
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 34
3.3.1. Variabel Penelitian 34
3.3.1.1. Variabel Terikat 34
3.3.1.2. Variabel Bebas 34
3.3.1.3. Variable Kontrol 34
3.3.2. Instrumen Penelitian 35
3.4. Rancangan Penelitian 35
3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian 36
3.5.1. Tahap Persiapan 37
3.5.2. Tahap Pelaksanaan 39
3.5.3. Tahap Pengolahan Data 41
3.6. Teknik Analisis Data 42
3.6.1. Uji Peningkatan Hasil Belajar 42
3.6.3. Uji Homogenitas 43
3.6.4. Uji Hipotesis 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 45
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 45
4.1.1. Validitas Test 45
4.1.2. Reliabilitas Test 45
4.1.3. Tingkat Kesukaran 45
4.1.4. Daya Beda Test 46
4.2. Analisis Data Hasl Penelitian 46
4.2.1. Menghitung Rata-Rata Nilai Pre Test dan Post Test 46
4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar 48
4.2.3. Analisis Afektif Penilaian 53
4.2.4. Uji Normalitas 53
4.2.5. Uji Homogenitas 54
4.2.6. Uji Hipotesis 55
4.4. Pembahasan 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 59
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan karakteristik antara pembelajaran tradisional
dengan pembelajaran konstruktivisme 12
Tabel 2.2 Partikel Dasar Penyusunan Atom 27
Tabel 2.3 Konfiguarasi Elektron 31
Tabel 2.4 Elektron Valensi 32
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 35
Tabel 3.2 Interpretasi nilai r 38
Tabel 3.3 Kategori tingkat kesukaran Butir Tes 39
Tabel 4.1 Data Hasil Pre Test Siswa 47
Tabel 4.2 Data Hasil Post Test Siswa 47
Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 50
Tabel 4.4. Gain Ranah Kognitif Eksperimen I dan Eksperimen II 52
Tabel 4.5. Rata-Rata Nilai Sikap dan Nilai Kelompok Siswa Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II 53
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Siswa 54
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Sampel 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model atom John Dalton 18
Gambar 2.2. Skema Tabung Sinar Katoda 20
Gambar 2.1 Model atom Joseph John Thompson 20
Gambar 2.3. Skema Alat Percobaan Milikan 21
Gambar 2.4. Eksperimen Hamburan Rutherford 22
Gambar 2.5 Model Atom Ernest Rutherford 23
Gambar 2.6 Model Atom Niels Bohr 25
Gambar 2.7 Model Atom Mekanika Kuantum 26
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian 36
Gambar 4.1. Grafik Hasil Rata-Rata Pretest dan Posttest Sampel 48
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar 50
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Hasl Belajar Siswa Per Butir Soal 51
Gambar 4.4. Grafik Perkembangan Ranah Kognitif Sampel 52
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Sialabus Pembelajaran 63
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Sebelum Di Validasi 85
Lampiran 4 Instrument Test Sebelum Di Validasi 97
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test Sebelum Di Validasi 104
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah Di Validasi 105
Lampiran 7 Instrumen Test Setelah Di Validasi 111
Lampiran 8 Lembar Jawaban Test 115
Lampiran 9 Tabel Validasi Instrumen Test 116
Lampiran 10 Perhitungan Validasi Instrumen Test 117
Lampiran 11 Tabel Reliabilitas Instrumen Test 119
Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test 120
Lampiran 13 Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Test 121
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Test 122
Lampiran 15 Tabel Daya Beda Instrumen Test 123
Lampiran 16 Perhitungan Daya Beda Instrumen Test 124
Lampiran 17 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 126
Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varians Hasil
Belajar Siswa 128
Lampiran 19 Tabel Ranah Kognitif Pretest dan Posttest 130
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasl Belajar Siswa 136
Lampiran 21 Tabel Peningkatan Gain Item Soal Kelas Eksperimen I
dan Eksperimen II 140
Lampiran 22 Penilaian Sikap 141
Lampiran 23 Penilaian Pengamatan Kelompok 147
Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas Data 153
Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas Data 157
Lampiran 26 Perhitungan Uji Hipotesis 159
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perubahan seseorang yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula
tidak mengerti menjadi mengerti merupakan hasil dari proses belajar. Belajar
adalah proses yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang baik
secara actual maupun potensial. Perubahan yang didapat sesungguhnya
merupakan pengetahuan baru yang ditempuh dalam jangka waktu yang lama,
dimana perubahan itu terjadi karena usaha dari diri setiap individu (Hamalik,
2010).
Paradigma metodologi pembelajaran saat ini adalah membangun gagasan
sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi
sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki yang sudah terbangun dalam
wujud schemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa
menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka
mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun
ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah ada sebelumnya, member kesempatan kepada siswa
menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut,
proses belajar mengajar berpusat pada siswa (Hamdani, 2011)
Perkembangan di dalam kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan
siswa sebagai orang yang terlibat langsung di dalam proses tersebut. Pada saat ini
kegiatan mengajar guru cenderung bersifat monoton. Guru masih menggunakan
metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center), penggunaan
metode didalam kelas lebih didominasi dengan metode konvensional yang
sebagian besar ceramah, dan kegiatan siswa lebih banyak diam, menyimak
penjelasan guru, mencatat, dan mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga
membuat siswa tidak aktif, tidak memiliki keberanian untuk mengajukan pendapat
2
Permasalahan dalam proses belajar mengajar dewasa ini adalah bukan
semata-mata karena materi yang sulit, tetapi disebabkan oleh cara pengajaran
dalam menyampaikan materi yang sulit diterima siswa atau dengan kata lain
ketidaktepatan dalam penggunaan model pembelajaran dan pendekatan serta
strategi dalam pembelajaran. Menurut Ausbel yang dikutip Dahar (2006) belajar
bermakna merupakan proses mengaitkan informasi belajar yang baru dengan
konsep-konsep yag relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa. Menurut
Piaget pendekatan konstruktivisme adalah suatu pengajaran yang menekankan
bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuan atau menciptakan makna sebagai hasil
pemikiran. Dengan demikian, belajar menurut konstruktivisme adalah suatu
perubahan konseptual yang dapat berubah pengkonstruksian ide baru atau
mengkonstruksi ide yang sudah ada sebelumnya. Kelompok ini yakin bahwa
pembelajar dapat mengkonstruksi realitas social atau menafsirkannya berdasarkan
persepsi berdasarkan pengalaman mereka. Oleh karena itu teoritikus ini
berkeyakinan bahwa pengetahuan individu berfungsi sebagai pengalaman,
struktur mental, dan keyakinan seseorang yang digunakan untuk menafsirkan
objek, peristiwa, atau fenomena alam dan social (Kusmana, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2008) menunjukkan bahwa
pendekatan konstruktivisme melalui metode belajar bermakna dalam kooperatif
pada pokok bahasan struktur atom dapat menngkatkan hasil belajar sebesar 11%,
begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2011) bahwa
pengaruh pendekatan konstruktivisme melalui model berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 5,3%. Melalui hasil penelitian diatas
maka dalam hal ini paham konstruktivisme diakui meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pelajaran kimia bila dibandingkan dengan pembelajara konvensional
biasa.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajari, maka dalam hal ini dapat didukung dengan penggunaan suatu metode
yang juga berpusat pada siswa. Salah satunya adalah metode curah pendapat
metode ini juga dapat digunakan secara umum dan dapat digunakan dalam banyak
bidang (universal). Dalam penerapan metode ini, siswa dituntut untuk mempunyai
pendapat tentang materi pelajaran yang diajarkan, karena setiap pendapat yang
dikemukakan oleh siswa merupakan suatu informasi mentah yang nantinya akan
didiskusikan lagi di dalam kelas. Dalam hal ini pendapat siswa tidak ada yang
salah dan tidak ada yang benar, semua yang disampaikan siswa adalah sebagai
informasi tentang materi ajar yang akan dibahas.
Untuk lebih meningkatkan persentase peningkatan hasil belajar siswa dan
juga dan juga menutupi berbagai kelemahan di dalam konteks pembelajaran
konstruktivisme, maka dalam pembelajaran ini dapat dipadukan dengan model
atau metode lain, dimana hal ini juga mendapatkan hasil yang positif antara lain,
hasil penelitian Manurung (2009) menunjukkan adanya hasil yang signifikan
dalam penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD
menggunakan peta konsep yaitu sebesar 5,25%, begitu juga hasil penelitian oleh
Sipayung (2011) menunjukkan adanya peningkatan penerapan pendekatan
konstruktivisme dengan menggunakan pendekatan SAVI pada pokok bahasan
koloid sebesar 9,0%.
Penerapan metode brainstorming juga sudah pernah dilakukan
sebelumnya, diantaranya seperti penelitian yang dilakukan Dahri (2008) tentang
efektivitas genius learning yang dikombinasikan dengan metode brainstorming
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 57,72%, begitu juga dengan
penelitian Pardede (2011), efektivitas penerapan genius learning yang
dikombinasikan metode brainstorming menunjukkan hasil belajar sebesar
30,24%. Menurut data penelitian diatas dapat dibuktikan bahwa penerapan metode
brainstorming dapat menjadi salah satu metode pilihan dalam pelajaran kimia,
karena peningkatan hasil belajar dapat meningkat sekitar 40%.
Materi struktur atom di kelas X SMA merupakan materi pertama yang
diajarkan. Materi ini merupakan materi dasar ilmu kimia sehingga harus dikuasai
oleh siswa agar tidak menemukan kesulitan pada materi kimia selanjutnya.
Karena materi ini merupakan pokok bahasan yang luas dengan konsep uraian,
4
menambah keabstrakan konsep pengetahuan tersebut bagi siswa, serta mengurangi
ketertarikan mereka pada pelajaran kimia yang juga berpengaruh pada hasil
belajar yang diperoleh.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming (Curah
Pendapat) Pada Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P. 2014/2015.”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi
identifikas masalah dalam penelitian ini antara lain:
a. Ketidaktepatan pemilihan atau penggunaan metode dan pendekatan
pembelajaran dalam penyampaian materi.
b. Kurangnya keaktifan belajar siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
c. Cara pengajaran konvensional yang monoton dalam proses belajar
mengajar.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu Apakah
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode Brainstorming pada
pendekatan konstruktivisme lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode konvensional pada pendekatan konstruktivisme pada
pokok bahasan Struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P
2014/2015?
1.4.Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka peneliti membatasi
1. Obyek penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A
2014/2015.
2. Subjek penelitian ini adalah pengaruh brainstorming pada pendekatan
konstruktivisme terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan Struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A
2014/2015.
3. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah struktur atom.
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme
dari peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode konvensional pada pokok bahasan Struktur atom
kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P 2014/2015.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak:
a. Bagi Guru
1. Mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam
pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan struktur atom.
2. Membuat suatu inovasi baru dalam kegiatan proses belajar mengajar.
b. Bagi Siswa
1. Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada pokok
bahasan struktur atom.
2. Melatih siswa agar tidak takut dalam menyampaikan pendapatnya pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. Membantu siswa agar dapat belajar mandiri dengan kombinasi metode
6
c. Bagi Sekolah
1. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran khususnya pelajaran kimia.
1.7.Defenisi Operasional a. Pendekatan Konstruktivisme
Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi
(bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Konstruksi berarti
membangun, dalam konteks filsafat pendidikan konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas. Pengetahua bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman nyata.
b. Metode Brainstorming
Metode brainstorming dikenal juga dengan metode curah pendapat atau
sumbang saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan seseorang dapat
ditanggapi oleh peserta lain, pada penggunaan curah pendapat pendapat orang lain
tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adaalah untuk membuat kumpulan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional dan
pendekatan konstruktivisme pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA
Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P 2014/2015 sebesar 14,2%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis menyarankan
hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran
menggunakan metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme
sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti berikutnya dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian
lanjutan tentang penggunaan metode pembelajaran brainstorming dan
pendekatan konstruktivisme sebagai studi perbandingan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik agar dapat meningkatkan mutu
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, J, Ikhsan, dan Marwan., (2013), Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah Menengah Atas dalam menyelesaikan soal matematika setara pisa Melalui pendekatan konstruktivisme, Jurnal Peluang, Vol. I No.2 April 2013, ISSN: 2302-5158.
Arikunto, S., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Elvinawati., (2011), Optimalisasi Pembelajaran Kimia Pemisahan Melalui Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dan Model Peta Konsep, Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 ISSN 1412-3617.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dahri, S., (2008), Efektivitas Genius Learning Strategi yang dikombinasikan dengan Metode Brainstorming dalam meningkatkan hasil belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Dharayanti, Y., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5e Berbasis Brainstorming Terhadap Kemampuan Berpikir divergen, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
Dimyati, dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Farhan, (2009), http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/pengertian-metode-pembelajaran.html, (diunduh tanggal 12 Februari 2014)
Hasibuan, A., (2011), Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Hamalik, O., (2010). Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Ilham, A., (2009), http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa, (diunduh tanggal 09 Maret 2014)
Leonita, Rany H., (2013), Pengaruh Metode Brainstorming Pada Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil Beljar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi di Kelas XI SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.A 2012//2013, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Maurung, H,P., (2009), Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan peta Konsep di SMAN 10 Medan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Pardede, S., (2011), Efektivitas Penerapan Genius Learning Yang dikombinasikan dengan Metode Brainstorming, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Permana, I., (2009), Memahami Kimia SMA/MA 2 Kelas XI Program IPA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidika Nasional, Jakarta.
Pribadi, B., (2009), Model Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta.
Purba, M., (2006), Kimia 1A untuk SMA kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sagala, S., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sardiman, A., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.
Silitonga, P,M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P,M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Sipayung, S,M., (2011), Penerapan Konstruktivisme Melalui Pendekatan SAVI Pada Pembelajaran Kimia di SMA Katolik Murni 2 Medan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Siregar, S., (2008), Pengaruh Penerapan Konstruktivisme Melalui Metode Pembelajaran Bermakna dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasl Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
62
Situmorang, M., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, FMIPA Unimed, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana,A.,(2008), http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ (diunduh 23 April 2014).
Sudjana, N., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sudjana, (2008), http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/31/
konstruktivisme-6-keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivisme-dalam- (diunduh 12 Maret 2014).
Suprijiono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sudijono, A., (2011), Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.
Utami, B, Sugiharto, dan Indriyati, N,Y., (2010) Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pembelajaran Strategi Belajar Mengajar, Paedogogia Jilid 13. Nomor 2, 154-160.
Utami, B., (2009), Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wiedarti, P., (2005), Kontribusi Metode Kawakita Jiro Dalam Pemecahan Suatu Masalah, Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan, No. 052, ISSN 0215-2673.