• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESSIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSIVITAS ETIKA AUDITOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESSIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSIVITAS ETIKA AUDITOR."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, ORIENTASI ETIS IDEALISM,

DAN ORIENTASI ETIS RELATIVISM TERHADAP SENSIVITAS ETIKA AUDITOR

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

PONIADI NIM. 7102220017

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang “Pengaruh Pengalaman, Komitemen Profesional, Komitmen Organisasi dan Orientasi

Etika terhadap Sensivitas Etika Auditor (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dan penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih terutama kepada kedua orangtua penulis yang tidak pernah lelah untuk selalu mendoakan dan mengingatkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas jeri payahnya selama ini. Serta untuk seseorang lagi yang sangat spesial dihati penulis, yang telah banyak membantu, mendoakan, memberi semangat dan tak lelah mendengar keluhan penulis.

Dan tidak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Dosen penguji dan Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

(6)

6. Bapak Muhammad Dr. Nasirwan, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Ok Sofyan Hidayat, S.E, M.Si, Ak, dan ibu Yulita Triadiarti, S.E, M.Si, Ak, selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 8. Teristimewa ucapan yang tulus dan bakti penulis kepada orang tuaku, Ayahanda Sinen

dan Ibunda Suriati tercinta, atas doa, nasihat, dan kasih sayang serta dukungan moril dan materi yang takkan bisa tergantikan oleh siapapun.

9. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.

10.Sahabat-sahabatku yang tak terlupakan, terimakasih untuk bantuan dan perhatian kalian. Teman-teman Akuntansi Stambuk 2010.

11.Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kearah yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Medan, September 2014 Penulis,

(7)
(8)

ABSTRAK

Poniadi, 7102220017. Pengaruh Pengalaman, Komitmen Professional, Komitmen Organisasi, dan Orientasi Etika terhadap Sensivitas Etika Auditor . Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah auditor sering menghadapi dilema etika berkaitan dengan prinsip moral yang bertentangan dengan kode etik dan standar pemeriksaan. Sehingga diperlukannya suatu kemampuan auditor untuk mempertimbangakn etika dan perilaku dalam pelaksaanaan audit. Penelitian ini untuk melihat pengaruh Pengalaman Auditor, Komitmen yang terdiri dari Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi, dan Orientasi Etika yang terdiri dari Orientasi etika Idealism dan Oreintasi Etika Relativism terhadap sensivitas etika Auditor.

Populasi penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Medan. Metode pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sampel penelitian ini berjumlah 42 responden. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial pengalaman auditor, komitmen professional, komitmen organisasional, orientasi etis idealism dan orientasi etis relativism berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor. Penelitian ini membuktikan bahwa perlunya auditor untuk selalu dilatih sensivitas etikanya agar dalam menjalankan tugasnya auditor mampu memberikan pelayanan terbaik kepada klien. KAP sebagai tempat auditor bekerja hendaknya selalu memberikan pelatihan kepada auditor-auditornya sehingga sensivitas etikanya meningkat.

(9)

ABSTRACT

Poniadi, 7102220017. Effect of Experience, Professional Commitment, Organizational Commitment, and the Ethics Orientation on Auditor’s Ethics Sensitivity. Thesis, Program Accounting Studies, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.

The problem in this research is the auditors often face ethical dilemmas related to moral principles that are contrary to the code of ethics and standards of inspection. So it needs an auditor's ability to consider the ethics and conduct in the performance of the audit. This research is to see the influence of auditor experience, commitment, consisting of Professional Commitment and Organizational Commitment, and Ethical Orientations consisting Orientation Ethical idealism and Orientation Ethical relativism on Auditor ethical sensitivity.

The population of this research is in the field of Public Accounting Firm. The sampling method used purposive sampling. Based on predefined criteria, the sample amounted to 42 respondents. The data used are primary data obtained through questionnaires directly to the respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression method.

The analysis showed that the partial experience of auditors, professional commitment, organizational commitment, ethical orientation idealism and relativism ethical orientation affect the ethical sensitivity of auditors. This study proves that the need for auditors to always trained sensitivity to ethical auditors in carrying out their duties is able to provide the best services to the clients. KAP as the auditor's work should always give to the auditors training thus increasing ethical sensitivity.

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I – PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II – KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori... 11

2.1.1 Etika ... 11

2.1.2 Teori Etika ... 11

2.1.3 Perkembangan Moral Kognitif ... 12

2.1.4 Akuntan Publik ... 13

(11)

2.1.6 Kode Etik Profesional Akuntan Publik ... 17

2.1.7 Akuntansi Keperilakuan ... 19

2.1.8 Audit ... 20

2.1.9 Pengertian Persepsi ... 21

2.1.10 Sensivitas Etika ... 22

2.1.11 Pengalaman ... 23

2.1.12 Komitmen ... 24

2.1.13 Orientasi Etika ... 25

2.2 Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Berfikir... 30

BAB III – METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel ... 35

3.3 Jenis dan Sumber Data……… 36

3.4 Tehnik Pengumpulan Data ... 37

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 38

3.6 Teknik Analisis Data ... 34

3.6.1 Uji Kualitas Data ... 34

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 35

3.6.3 Uji Hipotesis ... 38

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Responden Penelitian ... 41

(12)

4.1.3 Uji Kualitas Data ... 46

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 54

4.1.4 Uji Hipotesis ... 59

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

(13)
(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Peneltian Terdahulu ... 22

Tabel 4. 1 Penyebaran Kuesioner... 41

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden ... 42

Tabel 4. 3 Uji Validitas Pengalaman Auditor ... 46

Tabel 4. 4 Uji Validitas Komitmen Profesional Auditor ... 46

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional... 47

Tabel 4. 6 Uji validitas Orientasi Etis Idealism ... 47

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Orientasi Etis Relativisme ... 48

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Sensivitas Etika Auditor ... 48

Tabel 4. 9 Uji Reabilitas Pengalaman Auditor... 49

Tabel 4. 10 Uji Reabilitas Komitmen Profesional Auditor ... 50

Tabel 4. 11 Hasil Uji Reabiltias ... 50

Tabel 4. 12 Hasil Uji Reabilitas Variabel orientasi Etis Idealism... 51

Tabel 4. 13 Hasil Uji Orientasi Etis Relativism ... 51

Tabel 4. 14 Hasil Uji Reabilitas Sensivitas Etika Auditor ... 52

Tabel 4. 15 Hasil Uji Multikolnearitas ... 53

Tabel 4. 16 Hasil Uji-t Pengalaman Auditor ... 62

Tabel 4.17 Hasil Uji-t Komitmen Profesional ... 63

Tabel 4.18 Hasil Uji-t Komitmen Organisasional... 64

(15)
(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)
(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu eksistensi auditor semakin diakui. Sebagai profesi yang hidup di lingkungan dunia bisnis auditor dinilai dari prestasi kerjanya dalam mengaudit laporan keuangan dari perusahaan yang menggunakan jasanya. Ada beberapa pihak yang berkepentingan dalam proses audit laporan keuangan perusahaan. Pertama adalah auditor yang bertugas mengaudit laporan keuangan perusahaan, auditee adalah pihak yang di audit laporan keuangannya dan konstituen yang termasuk didalamnya pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat umum sebagai pengguna laporan keuangan. Setiap auditor diwajibkan menaati segala peraturan yang tertera dalam kode etik profesi. Kode etik yang ada saat ini memuat antara lain prinsip etika, aturan etika dan interpretasi aturan etika. Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Perinsip-perinsip tersebut antara lain intregritas, obyektifitas, dan profesionalitas.

(19)

2

menyebabkan tingkat kepercayaan terhadap kualitas laporan keuangan auditor menurun derastis.

Kepercayaan masyarakat terhadp profesi akuntan saat ini memang sedang mengalami degradasi akibat sejumlah skandal yang melibatkan Kantor Akuntan Publik KAP, termasuk Enron, WordCom, Tyco dan Ashelpia Comumnication Agoglia et al (2011). Kasus-kasus serupa juga terjadi di Indonesia diantaranya runtuhnya Bank Summa yang dinyatakan bangkrut beberapa bulan setalah KAP Arthur Anderson menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, KAP “Eddy Pianto & Rekan” dalam kasus PT. Telkom yang

Laporan Keuangannya tidak diakui oleh Security Exchange Commision (SEC), dan yang terakhir KAP “KPMG Sidharta Sidharta & Harsono” yang menyarankan

kliennya PT. Easman Chirtensen untuk melakukan penyuapan pada aparatur pajak agar mendapatkan keringanan atas pajak yang dibayarnya Sinaga dkk., (dalam Purba 2011).

(20)

3

memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan akhir (Muawanah dan Indriantoro 2001).

American Institute of Certified Public Acountant (AICPA) memberikan

syarat bagi auditor untuk terus melatih sensivitas etika dan moral dalam semua aktivitasnya Anderson dan Ellyson, 1986 (dalam Asana, 2013). Sensivitas ini digunakan sebagai dasar dalam memahami sifat dasar dari sebuah etika dan moral dalam semua aktivitas yang dilakukan auditor. Sensivitas etika menjadi dasar dalam memahami sifat dasar etika dari sebuah keputusan (Shaub et al., 1993).

Menurut Shaub et al., (1993) sensivitas etika di defenisikan sebagai kemampuan dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan sifat dasar etika dari keputusan yang dibuat. Kemampuan tersebut akan sangat penting bagi auditor ketika harus menghadapi dilemma etika dalam menjalankan tugasnnya. Dengan kemampuan sensivitas etika seorang auditor diharapkan dapat dengan mudah mengambil sebuah keputusan pada saat terjadi dilema etika. Seorang auditor harus mampu mengakui adanya masalah etika dalam pekerjaanya dan sensivitas etika tersebut merupakan tahap awal dalam proses pengambilan keputusan etika (Aziza dan Salim 2008:2).

(21)

4

sikap auditor dalam menghadapi situasi konflik dalam setiap penugasannya.(Hidayat dan Handayani, 2010). Hal ini menunjukan bahwa pengalaman sangat penting, karena semakin teliti seorang auditor maka semakin meningkat sensivitas etika yang dimiliki auditor. Gusnardi (2003) (dalam Asana 2013) secara lebih spesifik menyatakan bahwa pengukuran terhadap pengalaman audit dapat dilakukan dengan mengetahui jabatan auditor, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikutinya.

Seorang auditor harus juga memiliki komitmen (Irawati dan Supriadi, 2012). Komitmen dibedakan menjadi dua yaitu komitmen professional dan komitmen organisasional (Bline at all. 1992). Larkin (1992) (dalam Asana, 2013) menyatakan bahwa komitmen professional adalah loyalitas pada profesi yang dimiliki individu sedangakan Komitmen Organisasional adalah loyalitas terhadap organisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang auditor untuk bertahan sebagai anggota dari organisasi atau profesi adalah memahami sifat dasar etika dari sebuah keputusan yang dibuat, pemahaman yang cukup dapat meningkatkan sensivitas etikanya (Anderson dan Ellyson, 1986, Shaub et all., 1993).Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan anta komitmen professional dan komitmen organisasional dengan sensivitas etika. Indikator untuk mengukur komitmen professional berkaitan dengan komitmen auditor terhadap profesinya sebagai auditor, sedangkan indikator komitmen organisasional berkaitan dengan komitmen auditor terhadap organisasi tempat auditor bekerja.

(22)

5

karakterisrtik. Seseorang yang memiliki orientasi etis idealism akan lebih taat perinsip dan aturan moral sehingga orang yang memiliki orientasi idealism yang tinggi akan lebih sering menemukan masalah etika. Sedangkan seseorang yang memiliki orientasi relativism akan lebih cenderung melakukan penolakan terhadap prinsip dan aturan moral yang mengarah kepada perilaku etis sehingga cenderung sering tidak berperilaku etis. Pengukuran orientasi etika ini penting untuk mengukur hubungan Antara orientasi etika dengan sensivitas etika.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Aperta (2008) membuktikan bahwa terdapat pengaruh pengalaman, komitmen professional, komitmen dan organisasional terhadapa sensivitas etika auditor. Pada penelitian Asana (2013) membuktikan bahwa pengalaman, komitmen professional, komitmen organisasional, idealisme dan relativisme berpengaruh terhadap sensivitas etika Auditor. Pada penelitian yang dilakukan Irawati dan Supriadi (2012) berusaha membuktikan bahwa gender merupakan pemoderasi atara hubungan idealisme/realtivisme orientasi etika terhadap sensivitas etika auditor ternyata tidak terbukti. Ini membuktikan bahwa gender sebenarnya bukan pemoderasi melainkan sebagai variable independen. Penelitian lain yang dilakukan Nufarida (2011) membuktikan bahhwa orientasi etika relativism dan budaya organisasi berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor dan orientasi relativism tidak berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor.

(23)

6

penelitian sebelumnya adalah: pertama hanya terletak pada perbedaan tempat penelitian yaitu penelitian sebelumnya pada KAP di Bali sedangakan objek penelitian ini dilakukan pada KAP di Medan. Kedua perbedaan selanjutanya adalah penelitian Asana dilakuan pada tahun 2013 sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.

Alasan peneliti tetap melakaukan penelitaian dengan judul yang sama dikarenakn belum ada penelitian dengan variable serupa yang dilakukan baik di BPK, Inspektorat dan Kantor Akuntan Publik di Medan. Peneliti memilih melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Medan dikarenakan alasan kemudahan penelitian. Peneliti terdahulu juga kurang meyakini bahwa hasil penelitiannya dapat mengeneralisasi semua akuntan publik yang ada di Indonesia. Sehingga dengan penelitian ini nanti dapat dibandingkan hasilnya dengan penelitian terdahulu yang dapat memperkuat atau memperlemah generalisasi tersebut.

(24)

7

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarakan latar belakang masalah diatas maka peneliti membuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan lama bekerja, dan banyaknya pelatihan audit yang telah diberikan berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

2. Apakah banyaknya pengalaman audit baik perusahaan kecil dan besar mampu membuat auditor cepat dalam mengambil keputusan ketikan terjadi dilema etika pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

3. Apakah dengan komitmen profesional yang kuat mempu mempengaruhi sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

4. Apakah dengan komitmen organisasional yang baik mampu mempengaruhi senivititas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

5. Apakah orientasi etis berengaruh terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

6. Apkah orientasi etis relativisme berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

7. Apakah orientasi etika idealisme berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

(25)

8

1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarakan identifikasi masalah diatas, agar tidak bias dalam melakukan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh pengalaman, komitmen professional, komitmen organisasional, dan orientasi etis terhadap sensivitas etika auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Medan) baik secara parsial maupun simultan

1.4.Rumusan Masalah.

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

2. Apakah terdapat pengaruh komitmen professional auditor terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

3. Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasional auditor terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

4. Apakah terdapat pengaruh orientasi etis idealisme auditor terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

5. Apakah terdapat pengaruh orientasi etis relativisme auditor terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk membuktikan adanya pengaruh pengalaman auditor terhadap

(26)

9

2. Untuk membuktikan adanya pengaruh komitmen profesional auditor terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan. 3. Untuk membuktikan adanya pengaruh komitmen organisasional auditor

terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan 4. Untuk membuktikan adanya pengaruh orientasi etis idelisme auditor

terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan. 5. Untuk membuktikan adanya pengaruh orientasi etis relativisme auditor

terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan. 1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, untuk meningkatakan kemampuan menulis, pengembangan wawasan terhadap pengendalian etika dan penerapan kode etik ketika peneliti memasuki dunia kerja nantinya.

2. Bagi akademisi, menambah refrensi pengembangan materi tentang etika akuntan khususnya akuntansi keperilakuan dan sebagai bahan refrensi ketika melakukan penlitian selanjutnya.

(27)
(28)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan tentang pengaruh pengalaman, komitmen professional, komitmen organisasional, orientasi etis idealism, dan orientasi etis relativism terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan, dapat dismpulkan sebagai berikut:

1. Pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan. Sehingga semakin tinggi pengalaman auditor maka diharapkan sensivitas etikanya semakin baik pula.

2. Komitmen professional berpengaruh positif dan signifikan terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor akuntan Publik di Medan. Diharapkan dengan komitmen professional yang baik akan meningkatkan pelayanan auditor terhadap klien. Karena peningkatan komitmen professional auditor berakibat pada peningkatan sensivitas etika auditor dalam menunjang pengambilan keputusan audit.

(29)

tempat bagi auditor untuk meningkatkan sensivitas etikanya. Sehingga organisasi bagi auditor sebagai salah satu tempat belajar untuk meningkatkan keahlian.

4. Orientasi etis idealism berpengaruh positif dan signifikan terhadap sensivitas etika auditor di Kantor Akuntan Publik di Medan. Secara teori orang yang idealis lebih taat terhadap peraturan dan standar moral yang berlaku dimanapun ia bekerja. Sehingga seseorang yang idealis lebih baik sensivitas etiknya dari pada seseorang yang cenderung relativis. Auditor yang idealis diharapkan terus menerus meningkatakan sensivitas etikanya sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap klien.

5. Orientasi etis relativisme berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor di Kantor Akuntan Publik di Medan. Variable ini memiliki ciri yang bertolak belakang dari orang memiliki orientasi etis idealism. Orang yang relativis cenderung menganggap tidak penting peraturan dan standar noral yang berlaku. Biasanya orang yang relativis akan memilikin sensivitas etika yang rendah.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dungkapakan beberapa saran baik kepada auditor di Kantor Akuntan Publik di Medan maupun bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan sensivitas etika auditor sebagai berikut:

1. Bagi Auditor atau KAP tempat Auditor Bekerja.

(30)

KAP tempat auditor bekerja atau pelatihan yang diberikan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Sehingga segala keputusan yang diambil auditor selalu mepertimbangkan aturan moral yang tertera dalam kode etik profesi dan standar pemeriksaan. KAP sebagai tempat auditor bekerja hendaknya selalu memberikan pelatihan kepada auditor-auditornya sehingga sensivitas etikanya semakin baik. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya.

(31)
(32)

81

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing ( Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik jilid 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Agoglia et all. 2011. “Principles-Based Versus Rules-Based Accounting Standards: the Influence of Standard Precision and Audit Committee

Strength on Financial Reporting Decision”.

http://www.termpaperwarehouse.com/essay-on/Principles-Based-Versus-Rules-Based-Accounting-Standards-The/41808 (diakses pada tanggal 07/04/2014).

Anderson, G. dan R. C. Ellyson. 1986. Restructuring Profesional Standards: The Anderson Report. Journal of Accountancy, September, pp. 92-104.

Aperta, Benny. 2008. Pengaruh Pengalaman, komitmen professional dan Komitmen Organisasi terhadap Sensivitas Etika Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Riau. Universitas Negeri Riau.

Asana, Sugiarto Herry Gde. 2013. Pengaruh Pengalaman, komitmen dan orientasi Etika pada Sensivitas Etika Auditor pada Kantor Akuntan di Bali. Universitas Udayana Bali.

Aziza, N. dan Salim A. 2007. Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris pada Auditor di Bengkulu dan Sumatera Selatan). Simposium Nasional Akuntansi 11. Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Badjuri, Achmad. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi pada KAP di Jawa Tengan dan DIY). ISSN 1979-4886.

Bline, D. M., Meixner, W. F. and Aranya N. 1992. The Impact Of The Work Setting On The Organizational & Profesional Commitment of Accountants, Research in Govermental & Non Profit Accounting, Vol. 7, pp.79-96.

Dwyer, L., Mellor, R., Mistilis, N. and Mules, T. 2000. A framework for evaluating and forecasting the impacts of special events. Proceedings of event evaluation, research and education, Sydney: Australian Centre for Event Management.

Forsyth, D. R. 1980. A Taxonomy of Ethical Ideology. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 39, pp. 175-184.

(33)

82

Gibson, JL, et al. (1996), Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid I Edisi ke-8, Bina Rupa Aksara

Gusnardi. 2003. Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor yang Belum Berpengalaman. Tesis. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Herliyansyah, Yudi, dan Mifida Ilyas, 2006. “Pengaruh Pengalaman auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Audit Judgement”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Hidayat, Widi dan Handayani, Sari. 2010. Peran Faktor-faktor Individual dan Pertimbangan Etis Terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit pada Lingkungan Inspektorat Sulawesi Tenggara. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, (Online), Vol. 1, No. 1, April 2010, 83-112, (http://pudlit2.petra.ac.id, diakses 22 April 2012).

Hunt, S. D. dan S. J. Vitell. 1986. A General Theory of Marketing Ethics. Journal of Macromarketing, Spring, pp. 5-16.

Irawati, Anik dan Supriyadi. 2012. Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen Profesional, Komitmen Organisasional dan Sensitivitas Etika Auditor dengan Gender sebagai Variabel Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi XV: Banjarmasin.

Jeffrey, C. and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional Commitment, and Rule Observance Attitudes: A Study Case of CPAs and Corporate Accountans. Behavioral Research in Accounting, Vol 8, 8-36.

Jones, T. M. 1991. Ethical Decision Making by Individuals in Organizations : AnIssue Contingent Model. Academy of Management Review, vol. 16(2), 366-395.

Khomsyah dan Nur Indriantoro, 1988. “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen dan Sensivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.1 (1), 13-28

Knoers dan Haditono. 1999. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian, Cetakan ke-12, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Konrath, Laweey F. 2002. Auditing Concepts and Applications, A Risk-Analysis Approach, 5th Edition. West Publishing Company.

Kusmanandji. 2003. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

(34)

83

Lubis, Zuhri Rahmatika. 2012. “Pengaruh Pengalaman, Orientasi Etis dan Etika Organisasi Terhadap Pertimbangan Etis Auditor. Pada BPKB Profinsi Sumatera Utara. Skripsi: Universitas Negeri Medan

Ludigdo, Unti. 2006. Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi Interpretif. Simposium Nasional Akuntansi 9: Padang.

Mowday, R. T., Steers, R. M., and Porter, L. W. 1979. The Measurement of Organizational Commitment. Journal of Vacational Behavioral, Vol. 14, pp.224-247.

Muawanah, Siti dan Indriantoro, Nur. 2001. “Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit: Peran Locus Of Control, Komitmen Profesi dan Kesadran Etis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 4 no 2. Hlm 133-150. https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=45659

(diakses pada 07/04/2014)

Muthmainah, Siti. 2006. Studi tentang Perbedaan Evaluasi Etis, Intensi Etis (Ethical Intention) dan Orientasi Etis Dilihat dari Gender dan Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitmen Staf Profesional Pada Kantor Akuntan Publik. SNA 9 Padang, 23-26 Agustus 2006.

Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba Empat. Jakarta

Nasirwan, 2012. “Pengaruh Reputasi Auditor, Penjamin Emisi, Komisaris Independen dan Komite Audit Terahadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”). Universitas Brawijaya Malang.

Nurfarida, Lia. 2011. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika terhadap Komitmen Organisasi dan sensivitas Etika Auditor pada Aparatur Inspektorat Kabupaten Bogor. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ponemon, Lawrence A. 1992. “Ethical Reasoning and Selection-Socilization in Accounting”Accounting, Organizations and Society, Vol. 17, No.3/4,pp.239. http://ideas.repec.org/a/eee/aosoci/v17y1992i3-4p239-258.html (diakses pada 15 maret 2014).

Purba Lamitiurma Verawati Sevrida. 2011. “Penagruh Orientasi Etis Terhadap Pertimbanagn Etis Auditor dengan Budaya Etis Organisasi Sebagai Variabel Moderating (studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

Semarang)”. http://repository.undip.ac.id (diakses pada 08/04/2014)

Retnowati, Ninuk. 2003. Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Skripsi S-1. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

(35)

84

Shaub, M. K., Don W. Finn dan Paul Munter. 1993. The Effects of Auditor’s Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity. Behavioral Research in Accounting, Vol. 5, pp. 145-169.

Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.

Gambar

Tabel 4.20 Hasil Uji-t Orientasi Etis Relativism ...............................................
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Terkait analisis jalur injeksi komoditi ekspor terhadap kesejahteraan masyarakat (pendapatan rumah tangga), berdasarkan hasil analisis jalur struktural terhadap

Masa bangunan Automotive Training Centre ini terdiri dari satu masa yang tersusun oleh dua lantai.. Penampilan untuk lantai

The Host shall organize a commercial exhibition in conjunction with the Congress, which should be open free-of-charge to all Congress participants for a duration of #include no.

[r]

Ketersiratan makna masam, manis, masin dan pahit serta makna yang berasosiasi dengan rasa juga dapat dicungkil dan dikaitkan dengan akal budi

(2) faktor-faktor yang memengaruhi nilai C/R pada Sapi Bali di Kabupaten Pringsewu adalah sistem pemberian air minum berasosiasi positif terhadap CR dengan

Usaha intensifikasi pajak sesuai upaya untuk meningkatkan penerimaan negara pada saat ini sudah tidak dapat diharapkan lagi untuk dapat memenuhi tuntutan target pemerintah

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |