• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Fungsi Fungsi Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTS.Ma'arif Sidoharjo Kec. Way Panji KAB. Lampung Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Fungsi Fungsi Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTS.Ma'arif Sidoharjo Kec. Way Panji KAB. Lampung Selatan"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU MTS.MA’ARIF SIDOHARJO

KEC. WAY PANJI KAB.LAMPUNG SELATAN

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

IHSAN MUSTOFA

NPM = 1422030062

Pembimbing I : Prof. Dr. H. M.Nasor, M.Si Pembimbing II : Dr.M.Akmansyah, MA

PROGRAM STUDI

ILMU MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PA SCASARJANA (PPS)

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS / KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ihsan Mustofa

NPM : 1422030062

Program Studi : Ilmu Tarbiyah

Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Islam

Menyatakan dengan sebenarya bahwa tesis ini yang berjudul “IMPLEMENTASI

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU MTS.MA’ARIF SIDOHARJO KEC. WAY PANJI KAB. LAMPUNG SELATAN ” adalah benar-benar karya saya sendiri, kecuali disebutkan sumbernya.

Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan didalamnya sepenuhnya menjadi tanggung Jawab saya.

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Bandar Lampung, Februari 2016

(3)

iii ABSTRAK

Kinerja Guru merupakan faktor pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan, pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan melalui pengelolaan dan penekanan terhadap pencapaian fungsi-fungsi yang diterapkan oleh para ahli. Dan MTs Ma’arif Sidoharjo menerapkan manajemen pendidikan yang juga diterapkan oleh madrasah-madrasah lainnya,yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, namun implementasi fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat maningkatkan kinerja Guru MTs Ma’arif Sidoharjo. Untuk itu penulis akan meneliti manajemen yang digunakan MTs Ma’arif Sidooharjo tersebut, guna mengungkapkan manajemen pendidikan nya diterapkan di MTs Ma’arif Sidoharjo dalam upaya peningkatkan kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Sidoharjo.

Penelitian ini ditempuh dengan melalui observasi langsung kelokasi penelitian, wawancara, dan dokumentasi. Dan analisa data nya melalui reduksi,penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis Kualitatif ini membandingkan teori dengan data yang sudah diolah dan diaplikasikan yang dirumuskan berupa pernyataan yang disajakan dalam bentuk narasi kalimat, lalu diklasifikasikan menurut tema dan sub bahasan secara logis dan sistematis sampai penarikan kesimpulan.

Dari hasil temuan terkait penelitian ini , maka dapat disebutkan bahwa hasil yang dicapai dalam implementasi fungsi manajemen pendidikan dalam

meningkatkan kinerja guruMTs.Ma’arif Sidoharjo antara lain (1). Kepala MTs Ma’arif sidoharjo dapat Mengimplementasikan manajemen pendidikan yang trasparan, akuntabel dan partisipatif, (2). Kualitas madrasah semakin meningkat, (3). Madrasah semakin mempersiapkan dan mengembangkan profesionalitas dan sistem manajemen yang sistematis serta terprogram,(4). Namun masih terdapat guru yang nilai kehadiranya kurang maksimal

(4)

iv

PERSETUJUAN

Judul Tesis : IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA GURU MTS.MA’ARIF SIDOHARJO KEC.

WAY PANJI KAB. LAMPUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : Ihsan Mustofa

NO. Pokok Mahasiswa : 1422030062

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Telah disetujui untuk diajukan dalam Ujian Terbuka Pada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung

Bandar lampung, Maret 2015

MENYETUJUI

Komisi pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr.H. M. Nasor, M.Si Dr.M.Akmansyah,MA

NIR 195507101985031003 NIP. 196104211994031002

Mengetahui

(5)

v

(6)

i

PERSETUJUAN

Tesis yang berjudul IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA GURU MTS.MA’ARIF SIDOHARJO KEC. WAY PANJI KAB. LAMPUNG SELATAN ditulis oleh : Ihsan Mustofa, NPM

1422030062 . Telah diujikan dalam Ujian Tertutup dan disetujui untuk

diujikan dalam Ujian Terbuka pada Program Pascasarjana IAIN Raden

Intan Lampung.

Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Idham Kholid ( ...)

Sekretaris : Dr. Jamal Fakhri, M.Ag ( ...)

Penguji I : Dr. H. Siti Fatimah, M.Pd ( ...)

Penguji H : Prof. Dr. H. Nasor, M.Si ( ...)

(7)

ii

PENGESAHAN

Tesis yang berjudul IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA GURU MTS.MA’ARIF SIDOHARJO KEC. WAY PANJI KAB. LAMPUNG SELATAN ditulis oleh : Ihsan Mustofa, NPM

1422030062, telah diujikan dalam Ujian Terbuka pada ProgramPascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag ( ...)

Sekretaris : Dr. Jamal Fakhri, M.Ag ( ...)

Penguji I : Dr. H. Siti Fatimah, M.Pd ( ...)

Penguji H : Prof. Dr. H. Nasor, M.Si ( ...)

Direktur Program Pascasarjana

IAIN Raden Intan Lampung

Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag NIP. 196010201988031005

(8)

iii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

A. Huruf

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

ا Tidak dilambangkan ط t .

ب B ظ z

ت t ع ΄

ث S ˙ غ g

ج J ف f

ح H . ق q

خ Kh ك k

د D ل l

ذ Z م m

ر R ن n

ز Z و w

س S ه h

ش Sy ء `

ص S . ي y

ض d .

B. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan Huruf Huruf dan Tanda

Á

Í

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan. Pandangan ini merupakan asumsi bahwa pendidikan

merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, upaya

menentukan masa depan yang lebih baik.

Dan manajemen merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan

mutu pendidikan, karena melalui manajerial yang optimal, maka standar

peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud.

Filosofi manajmen menurut Pearc dan Robinson(1988:76) diyakini akan menghasilkan citra yang baik dimata publik, dan akan memberikan imbalan

keuangan dan psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan

dana untuk membantu keberhasilan institusi.1

Selanjutnya manajemen adalah suatu keadaan timbal balik, berusaha agar menepati

peraturan yang ada yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan sesama

manusia seperti jual beli, sebab hal itu berhubungan dengan masalah bisnis

(10)

yang kemudian berkembang menjadi ilmu dalam mencapai tujuan yaitu

mempelejari setiap usaha kelompok untuk lebih terarah serta mudah untuk

mendapatkan meberhasilan, kiranya Islampun menggambarkan tentang

manajemen ini melalui surat Al-Baqarah ayat 282.2

                                

Artinya : dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.3

Dalam dunia pendidikan manajemen memiliki peran penting untuk

mengantarkan kemajuan organisasi Madrasah, menurut Nanang Fatah, teori

manajemen mempunyai peran atau membantu menjelaskan perilaku organisasi

yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan 4 . Dengan

demikian, manajemen merupakan faktor dominan dalam kemajuan organisasi. Oleh

karenanya, manajemen mendapat perhatian yang semakin serius baik di kalangan

pakar maupun praktisi.

2 Jawahir Tanthori, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka al-Huda,1983,h.47 3Departemen Agama RI, Terjemah Qur’anul Karim,Bandung: CV.Diponegoro, h.48

(11)

Berkenaan dengan semua itu Richhard, h. Hastrop berpendapat :

Manajemen pendididkan adalah upaya seseorang untuk mengerahkan, dan memberi

kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, dan

menerima pertanggung jawaban pribadi untuk maecapai pengukuran hasil yang di

tetapkan.5

Untuk itu manajemen merupakan salah satu komponen vital sebuah lembaga

pendidikan maupun aistitusi-institusi yang lain. Mekanisme manajemen yang jelek

akan sangat berpengaruh terhadap mutu atau out putnya. Untuk mencapai

tujuan tersebut secara efektif dan efisien, maka diperlukan diantaranya

manajemen yang profesional.

Pengelolaan maupun pengembangan lembaga pendidikan yang bermutu

sebaiknya melalui pengelolaan manajemen pendidikan yang optimal sesuai

prosedur keilmuan yang ada, yaitu selain penekanan, juga dipusatkan kepada

pencapaian fungsi-fungsi manajemen, dan hasil yang dapat diukur.

Mc Farlan membagi fungsi-fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, Controlling(POC). Terry menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen ialah Planning, Organizing, Actualizzing, and Controlling (POAC), Dale menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen ialah Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing, and Controlling (POSDIRC). Oey Liang Lee menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen ialah Planning, Organizing, Coordinating, and Controlling (POCC). Newman menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen ialah Planning, Organizing, Asemblingof resources, Directing, and Controlling(POSDC). Koonts & O’Donnel menyatakan bahwa fungsi-fungsi

(12)

manajemen ialah Planning, Organizing, Staffing, Directing,and Controlling(POADC). MacKenzie menyatakan fungsi-fungsi manajemen ialah Plan, Organize, Staff, Direc, and

Control (POSDiCo)6

Berarti lebih lanjut dan tegas bahwa manajemen pendidikan adalah

proses perencanaan, pengorganisasia, Pelaksanan, dan evaluasi, mengendalikan

tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendididkan,

mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia

yang beriman, bertaqwa, kepada Tuhan Yang Maha Es, berbudi pekerti yang luhur,

memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehan jasmani dan rohani, mandiri serta

bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan7

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi 1) Perencanaan, 2)Pengorganisasian,

3)Pengarahan, 4)Pengawasan.

Setiap kegiatan manajemen selalu diawali dari perencanaan, artinya semua

yang akan diorganisasikan, dilaksanakan, diawasi, dan dikendalikan harus

direncanakan dengan baik terlebih dahulu agar semua kegiatan fungsi manajemen

dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sebagai contoh yang direncanakan adalah

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dan ketika melakukan

pengorganisasian maka pengorganisasian yang dilaksanakan harus sesuai dengan

perencanaannya, termasuk dalam mengorganisasikan pelaksanaan, dan

6Husaini Usman,

Manajemen , Jakarta : Bumi Aksara, 2009, h.47 7

(13)

mengorganisasikan pengendaliannya. Dan ketika melakukan pengawasan harus

diperiksa apkah pelaksanaan sudah cocok dengan perencanaannya, selain itu yang

diawasi yaitu bagaimana perencanaannya dan bagaimana pengorganisasiannya.

Ketika melakukan pelaksanaan maka pelaksanaan harus berpedoman pada

perencanaannya, pelaksanaan pengorganisasian dan pengendalian yang harus di

lakukan. Keempat fungsi manajemen saling berinteraksi.

Karakterstik keefektipan manajemen meliputi 1)Wawasan yang luas, 2)

Wawasan srtategi, 3)Peka lingkungan, 4)Kepemimpinan, 5)Plesibilitas, 6)Orientasi

tindakan, 7)Orientasi hasil, 8)Komunikasi, 9) hubungan perseorangan,

10)Kemampuan teknis.

Memenuhi harapan mutu pendidikan yang tinggi tentu diperlukan

desentralisasi terhadap fungsi-fungsi manajemen diMadrasah untuk mengoptimalkan

kebijakan pada tingkat manajemen Madrasah dalam melaksanakan programnya.

Desentralisasi fungsi-fungsi administrasi dan manajemen ini memberikan

kewenangan kepada kepala Madrasah bersama seluruh personal Madrasah untuk

menentukan visi dan misi, menyusun perencanaan Madrasah, membagi tugas kepada

seluruh personal, memimpin penyelenggaraan program Madrasah, melakukan

pengawasan dan perbaikan sesuai dengan keperluan.

Dalam peningkatan kinerja guru diperoleh melalui duasetrategi, yaitu

peningkatan kinerja guru yang berorientasi akademis untuk memberi dasar minimal

dalam perjalanan yang harus ditempuh mencapai kinerja guru yang dipersyaratkan

(14)

oleh tuntunan zaman, dan peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada

keterampilan hidup yang eksensial yang di cakupi oleh pendidikan yang berlandaskan

luas, nyata dan bermakna8

Untuk itu keberhasilan Madrasah dalam menyelenggarakan pendidikan

bermutu banyak ditentukan oleh kemampuan Madrasah dalam melakukan terobosan

untuk pemberdayaan seluruh warga Madrasah dan masyarakat untuk berpartisipasi

secara aktif dalam pengelolaan pendidikan. Jika fungsi-fungsi manajemen

pendididkan dengan baik, maka mutu yang diharapkan pun akan tecapai

kinerja guru tinggi yang diharapkan Madrasah pula melalui proses

pendididkan yang optimal, yaitu merubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.

Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses di sebut input sedangkan

sesuatu dari hasil proses di sebut output. Dala pendidikan proses yang dimaksud

meliputi proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan

program, proses belajar mengajar, serta proses monitoring dan evaluasi.

Kinerja guru Merupakan akumulasi dari tiga elemen yang saling berkaitan

yakni keterampilan, upaya sifat keadaan kondisi ekternal.Tingkat ketrampilan

merupakan bahan mentah yang dibawa seseoarang yang dibawa seseorang

ketempat kerja seperti pengalaman, kemampuan kecakapan kecakapan antar

8

(15)

pribadi serta kecakapan tehnik. Upaya tersebut di ungkap sebagai motivasi yang

diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikantugas pekerjaanya.

Kebijakan pendididkan, proses mengajar, kurikulum, sarana prasarana,

fasilitas pembelajaran dan tenaga kependidikan sesui dengan kesepaktan pihak-pihak

yang berkepentingan9 Atau kini dapat mengacu kepada undang-undang sisdiknas no

19 th 2005.

Sudarwan denim mendefinisikan mutu adalah :

Kinerja guru yang efektif dan efisien akan menghasilkan sumber daya

manusia yang tangguh, yaitu lulusan yang berdaya guna dan berhasil guna sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Kinerja guru dalam proses

pembelajaran perlu ditingkatkan sebagai upaya mengembangkan kegiatan yang ada

menjadi lebih baik, yang berdasarkan kemampuan bukan kepada asal-usul keturunan

atau warisan, juga menjunjung tinggi kualitas, inisiatif dan kreativitas, kerja keras dan

produktivitas Konsep kinerja guru sebagai individu yang diberi tugas atau

kepercayaan untuk bekerja disuatu organisasi tertentu diharapkan mampu

menunjukkan kinerja yang memuaskan dan memberikan kontribusi yang yang

maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi tersebut10.

9Ibid, h. 169

10

A. Tabrani Rusyan dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru, Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta 2000,

(16)

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta untuk mencapai tujuan standar

untuk mencapai tujuan.

Kinerja guru adalah melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di

dalam kelas maupun di luar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya,

seperti mengerjakan administrasi sekolah dan administrasi pembelajaran,

melaksanakan bimbingan dan layanan pada para siswa, serta melaksanakan

penilaian.11

Dari beberapa penjelasan uraian tentang kinerja di atas dapat disimpulkan

bahwa kinerja adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan

tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang

dicapai sesuai dengan setandar yang telah di tetapkan.

Nilai ujian akhir Madrasah bagi setiap peserta didik yang menamakan

Madrasahnya pada suatu jenjang dan jenis tertentu bukan satu-satunya indikator

untuk menentukan kualitas Madrasah, sebab Madrasah yang berhasil juga ditentukan

oleh faktor-faktor yang lainnya. Seperti bagaimana kegiatan belajar dan mengajar

dilaksanakan, bagaimana kompetensi guru dan tenaga kependidikan di Madrasah

tersebut ditingkatkan,

Bagaimana fasilitas dan perlengkapan pebelajaran di sediakan Madrasah

apakah mencukupi layak pakai, termasuk apakah Madrasah dapat melaksanakan

11

(17)

kegiatan ektrakulikulerdengan baik. Indikator keberhasilan akan mendapak dari

berbagai aspek, seperti yang diungkapkan syaiful segala yaitu :

Efektipitas proses pembelajaran, kepemimpinan kepala Madrasah, Pengelolaan.

Tenaga kependidikan yang efektif Madrasah memiliki budaya mutu, Madrasah

memiliki team work yang kompak, partisipasi warga Madrasah dan masyarakat.

Madrasah melakukan evaluasi perbaikan yang berkelajutan, Madrasah memiliki

Akuntabilitas.12

Permasalahan implementasi manajemen pendidikan merupakan salah satu bagian

integral dari proses pendidikan yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan

kualitas pendidikan dan madrasah sehingga mutu pendidikanpun dapat terwujud

dengan sempurna.

Untuk mewujudkannya mutu pendidikan yang tinggi Madrasah Tsanawiyah

Ma’arif Sidoharjo membentuk visi dan misi dan tujuan yang tertulis dalam dokumen

Madrasah yaitu : Mewujudkan lulusan MTs Ma’arif Sidoharjo Kec Way Panji Kab.

Lampung Selatanberpestasi dalam IMTAQ dan IPTEK, dengan idikator,

(1)Berprestasi dalam

pencapaian ujian nasional dan akademik lainnya, (2)Berprestasi dalam

aktifitas ken agamaan, (3)Berprestasi dalam persaingan lulusannya diteria

diMadrasah favorit, (4)Berprestasi ala berbagai lomba kegiatan ekstrakulikuler,

(5)Berprestasi dalam dalam kepedulian social, (6)Terwujudnya sistem manajemen

(18)

Dan misi : (1)Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, evesien dan

relavan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, (2)Mengimplementasikan

manajemen berbasis Madrasah (MBS), (3)Mengembangkan seluruh komponen

Madrasah menuju ketercapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal), (4)Meningkatkan

personalitas dan kompotensi guru dan pegawai, (5)Melengkapi sarana/prasarana dan

fasilitas pendidikan yang dibutuhkan untuk menunjang tercapainya SSH, (6)

Melaksanakan pembinaan kesiswaan secara intense melalui kegiatan OSIS dan

ektrakulikuler untuk mendorong tewujudnya pengembangan potensi dan bakat yang

dimiliki siswa, (8)Menanamkan budaya tertib dn disiplin dalam kehidupan Madrasah

kepad segenap warga Madrasah.

Secara umum tujuan kelembagaan pada jenjang pendidikan MTs adalah

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut yang ingin

di capai. Untuk mencapai tujuan tersebut MTs Ma’arif Sidoharjo Kecamatan Way

Panji Kab. Lampung Selatan menetpkan target pencapaian sebagai berikut :

(1)Terpenuhinya azas pemerataan dan keadilan pelayanan pendidikan bagi peserta

didik, (2)Terlaksananya program pendidikan yang trasparan, akuntabel, efektif, dan

parsipatif, 3)Madrasah telah memiliki kurikulum 2013 yang memenuhi standar isi

sesui dengan peraturan pemerintah (4)Madrasah telah memenuhi minimal 90%

standar tenaga pendidikan dan kependidikan (5)Madrasah telah memenuhi standar

(19)

sarana dan fasilitas pendidkan (6)Standar keluntasan belajar minimal untuk seluruh

mata pelajaran telah mencapai rata-rata 75.00, (7)Mencapai standar kelembagaan

yang bermutu dan manajemen berbasis Madrasah dalam pencapaian standar

pengelolaan pembelajaran kurikulum, pasilitas pendidikan, personal, kesiswaan,

administrasi, dan sumber daya lainnya.

Berdasarkan hasil wawacara penulis pada pra penelitian dilapangkan

menemukan data-data informasi sebagai berikut

Perencanaan kurikulum dan kegiatan pembelejaran MTs Ma’arif Sidoharjo

Kec.Way Panji Kab. Lampung Selatan yaitu dengan munyusun kurikulum yang akan

diterapkan, adapun kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, serta

merencanakan waktu pelaksanaan kurikulum dengan menyusun kalender akademik,

dan merencanakan program pembelajaran guna meningkatkan mutu, serta

merencanakan penilaian hasil belajar dan perencanaan akademik, adapun

perencanaan dalam kepemimpinan kepala Madrasah yaitu merencanakan pembuatan

visi dan misi, serta tujuan madrasah dan rencana kerja madrasah.Sedangkan

perencanaan dalam bidang pendidik dan tenaga kependidikan yaitu merencanakan

tenaga pendidik dan kependidikan yang dibutuhkan untuk diajukan ke Departemen

Agama Pusat, serta menyusun program pendaya gunaan pendidik dan tenaga

kependidikan

Pengorganisasian MTs Ma’arif Sidoharjo Kec. Way Panji Kab. Lampung

Selatan yaitu mendisain seluruh perencanaan dalam struktur organisasi sesuai pada

(20)

Penggerakan dan pelaksanaan MTs Ma’arif Sidoharjo Kec. Way Panji Kab.

Lampung Selatan adalah dengan melaksanakan hasil perencanaan untuk dilaksanakan

oleh MTs Ma’arif Sidoharjo antara lain melaksanakan kurikulum yang telah disusun

melalui silabus dan RPP, serta melaksanakan seluruh kegiatan kurikulum sesuai

susunan kalender akademik, dan melaksanakan program pendidikan tambahan

berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan guna meningkatkan mutu. Adapun

penggerakan dalam kepemimpinan kepala Madrasah yaitu melaksanakan program

visi dan Misi, serta tujuan, dan melaksanakan rencana kerja yang telah disusun.

Adapun penggerakan dalam bidang pendidikan dan tenaga kependidikan yaitu

melaksanakan standar pendidikan dan tenaga kependidikan, dan pengangkatan

pendidik dan tenaga kependidikan tambahan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

madrasah.

Pengawasan yang diterapkan MTs Ma’arif Sidoharjo Kec. Way Panji Kab.

Lampung Selatan dalam bidang kurikulum yaitu melalui supervisi pengelolaan

akademik secara teratur dan berkelanjuta, serta laporan hasil evaluasi dan penilaian

sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Adapun kepemimpinan kepala Madrasah

melakukan pengawasan laporan program pengawasan laporan program pengawasan

secara objektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta pemantauan supervisi,

evaluasi, serta pelaporan dan tindak lanjut hasil evaluasi. Adapun pengawasan dalam

bidang pendidikan dan kependidikan yaitu dengan pengawasan kepala Madrasah,

maka kurikulum, supervisi terhadap kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,

(21)

Merujuk pada uraian diatas ternyata penerapan manajemen pendidikan MTs

Ma’arif Sidoharjo Kec. Way Panji Kab. Lampung Selatan juga diterapkan di

madrasah-madrasah lain yaitu melaksanakan standar fungsi-fungsi manajemen

pendidikan,Untuk itu penulis akan meteliti guna mengungkapkan Implementasi

Manajemen Pendidikan dalam upaya Meningkatkan Mutu Madrasah Tsanawiyah

Ma’arif Sidoharjo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasikan masalah

masalah yang relevan dangan penelitian ini, yaitu:

1. Berdasarkan pra penelitian MTs.Ma’arif Sidoharjo menggunakan

fungsi-fungsi manajemen tetapi hasil yang dicapai tidak meningkatkan Kinerja

Guru.

2. Perencanaan pendidikan yang di lakukan MTs Ma’arif Sidoharjo Kec. Way

Panji Kab. Lampung Selatan sesuai pada rumusan teori manajemen, namun

kinerja gurunya masih belum sesuai yang di kehendaki.

3. Pengorganisasian pendidikan yang dilakukan MTs Ma’arif Sidohorjo Kec.

Way Panji Kab. Lampung Selatan sesuai pada rumusan teori manajemen,

namun peningkatan kinerja gurunya masih belum sesuai yang di kehendaki.

(22)

Masalah dalam penelitian ini di batasi pada implementasi Fungsi-fungsi

Manajemen Pendididkan dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTs Ma’arif

Sidoharjo Kec. Way Panji Kab. Lampung Selatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

rumusan permasalahan penelitian ini adalah :

“Bagaimanakah Implementasi Fungsi-fungsi manajemen pendidikan

dalam meningkatkan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Sidoharjo.

E. Tujuan dan kegunaan Penelitian

Menujuk pada perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin di

capai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Implementasi Fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam

meningkatkan Kinerja Guru Kec Way Panji Kab. Lampung Selatan

2. Secara akademis, penelitian mengenai Implementasi Fungsi-fungsi manajemen

pendidikan dalam meningkatkan Kinerja Guru Kec Way Panji ini terkaait

dengan kosentrasi penulis yang menempuh studi pada jurusan Magister

Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAIN Raden Intan Lampung. Sehingga

sinergisasi antara tema penelitian dengan latar belekang akademis penulis di

harapkan mampu memberi hasil penelitian yang dapat di jadikan tambahan

(23)

3. Untuk mendiskripsikan dengan jelas hal-hal yang terkait dengan Implementasi

Fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam meningkatkan Kinerja Guru Kec.

Way Panji Kab. Lampung Selatan

F. Kerangka Fikir

Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu fungsi manajemen pendidikan dan

Kinerja Guru.

Manajemen Pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumberdaya

pendidikan untuk mewujudkan proses dan hasil belajar peserta didik secara aktif,

kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam mengembangkan potensi dirinya13

Manajemen yang ada sekolah atau madrasah bisa diberi makna dari beberapa

sisi sebagai berikut:

a. Manajemen pendidikan adalah sebagai kerja sama untuk mencapai tujuan

b. Manajemen Pendidikan sebagai bagian dar proses untuk mencapai tujuan

pendidikan itu

c. Manajemen pendidikan merupakan suatu system

d. manajemen pendidikan sebagai bagian dari upaya pendayagunaan

sumber-sumber yang ada untuk mencapa tujuan pendidikan.

e. Manajemen Pendidikan sebagai bagian kepemimpinan manajemen.

f. Manajemen pendidikan sebagai proses untuk pengambilan keputusan

g. Manajemen pendidikan dalam pengertian yang sempit diartikan sebagai

(24)

Dalam hal fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan dapat meningkatkan kinerja

guru dilihat dan 4 hal yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Mengorganisir),

Actuating (Pengerahan), Controlling (Pengawasan), atau di sebut POAC.15

Dari keempat fungsi manajemen tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kinerja guru dalam hal :

(1) kemempuan menyusun rencana pembelajaran dengan indikator: (a) menguasai garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan, (b) menyesuaikan analisa materi pembelajaran, (c) menyusun program semester, (d)menyusun program pembelajaran, (2) kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan indikator: (a) tahap pra instruksional, (b) tahap instruksional, (c) tahap evaluasi dan tindak lanjut, (d) melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar (e) mengakhiri pembelajaran; (3) kemappuan dalam melaksanakan penilaian basil belajar (mengevaluasi) dengan indikator: (a) evaluasi sumatif, (b) evaluasi formatif, (c) laporan hasil evaluasi, (4) dimensi kemampuan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan16

Banyak penelitian yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa proses

manajemen dan peran kepala Madrasah sangat penting dalam meningkatkan mutu.

pendidikan. Kepala Madrasah sebagai penanggung jawab atau top leader memiliki

peran signifikan untuk menciptakan mutu pendidikan yang berkualitas.

Berbeda dengan banyak penelitian yang sudah dilakukan diatas, penelitian ini

di fokuskan pada manajemen kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru

sebagai akar masalah dari objek yang penulis teliti yaitu menhigkatkan prestasi siswa.

Selain itu penggalian data secara mendalam jugs akan difokuskan pada

13Husain Usman, Manajemen Edisi 4 (Jakarta : Bumi Aksara 2013), h.13

14 Suryo subroto, Manajemen pendidikan di Sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta,2010) cet ke-2. Hal 15 15 Melayu, S.P. Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia : Dasar dan kunci keberhasilan (Jakarta : CV.Haji Masagung,1990 ), h.6

(25)

Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan

1. Perencanaan 2. Pengorganisa Sian

3. Pelaksanaan 4. Pengawasan

tor penyebab sebagian guru yang tidal( memiliki kinerja yang tinggi dalam

melaksanakan tugasnya.

Dan kerangka pikir dan paradigma di atas penelitian ini didesain sebagai

berikut:

Gambar 1. Kerangka pikir

Kinerja Guru

a. Kemampuan merencanakan

belajar mengajar

1) Menguasai garis-garis besar penyelenggaraan

pendidikan.

2) Menyesuaikan analisa mata pelajaran

3) Menyusun program semester

(26)
(27)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Fungsi – fungsi Manajemen Pendidikan

1. Fungsi-fungsi Manajemen

Pada hakikatnya, bila dikombinasikan pendapat diatas, maka fungsi-fungsi

manajemen adalah sebagai berikut:

1. Forecasting.

2. Planning termasuk Budgeting. 3. Organizing.

4. Staffing atau Assembling Resources. 5. Directing atau Commanding

6. Leading. 7. Coordinating. 8. Motivating. 9. Controlling.

10. Reporting.1

1. Forecasting

Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksi atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan

terjadisebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya suatu

akademik, meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar Akademik

tersebut.

2. Planning termasuk Budgeting

1 Pariate Westra, Pokok-pokok Pengertian Ilmu Manajemen, BPA, Akademi Administrasi Negara, (Yogyakarta,

(28)

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu basil yang diinginkan. Sesungguhnya fungsi perencanaan bukan saja menetapkan

hal-hal seperti; kapankah tindakan itu dilaksanakan; siapakah yang akan mengerjakan

tindakan itu dan; bagaimanakah melaksanakan tindakan itu.

Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan

sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget dan program dari sesuatu

organisasi. Jadi, dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksud

fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai sesuatuorganisasi,

menetapkan ilchtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan

akan diperoleh dan rangkaian tindakan dimasa datang.

3. Organizing

Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan

aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas,

fungsi, wewenang, tanggung jawab masing-masing dengan tujuan tercapainya

aktivitas-aktivas yang berdaya guna dan 'berhasil guna dalam mencapai tujuan yang

telah ditentukan terlebih dahulu.

4. Staffing atau Assembling Resources

(29)

pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna

maksimal kepada organisasi.

Organizing dan staffing, merupakan dua hubungan dengan fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya yaitu: organizing berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penetapan

orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada didalam organisasi

tersebut.

5. Directing atau Commanding

Directing atau disebut juga Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran-saran, perintah-perintah atau

instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan

tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar kepada tujuan

yang telah ditetapkan semula.

6. Leading

Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan yakni: mengambil

keputusan, mengadakan komunikasi agar ada Bahasa yang sama antar manejer dan

bawahan, memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mereka

bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya.

7. Coordinating

Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan-kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,

(30)

menyatupadankan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga

terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan

organisasi.

8. Motivating

Motivating atau pedorong kegiatan-kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan keoada bawahan,

agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh

atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya atau mereka

lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga lebih berdaya guna dan

berhasil guna.

9. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu

mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan

kejalan yang benar dengan maksud dah tujuan yang sudah digariskan semula.

10. Reporting

Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatanatau pemberian keterangan mengenai segala hal

yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik

[image:30.612.112.531.241.555.2]

secara lisan maupun secara tertulis sehingga menerima laporan dapat memperoleh

(31)

Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC, atau Planning,

Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka.

Berikut akan dijelaskan masing-masing point tersebut: 2

1. Planning

Perencanaan (planning) adalah aktivitas pengambilan keputusan mengenai

sasaran apa yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam pencapaian

tujuan atau sasaran dan siapa yang akan melaksanakan. Pemahaman perencanaan

pada lembaga pendidikan Islam merupakankegiatan sistematis merancang sumber

daya lembaga mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang perlu dilakukan untuk

mencapai tujuan dan pelaksana kegiatan

Sebagaimana firman allah dalam al-Qur'an surat an-anfal ayat 60





































































Artinya : "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu

sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan

(32)

orang-orang selai merekayang kamu tidak mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup

kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)3

Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang hares dipertimbangkan yaitu harus

SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun

Ruang lingkupnya.Tidak terlalu melebar dan terlalui dealis. Measurable artinya

program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan angan-angan. Realistic artinya sesuai dengan

kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

Tapi tetapi tetap ada tantangan. Time artinya ada Batas waktu yang jelas. Mingguan,

bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah Perencanaan

seyogyanya melibatkan seluruh komponen dinilai dan dievaluasi organisasi yang

terkait dan melibatkan stakeholder (legislatif, kalangan dunia usaha/industri, Dewan

Pendidikan) duduk bersama dalam meja bundar guna merumuskan permasalahan

yang dihadapi, menetapkan tujuan dan sasaran (komitmen) dan rencana pelaksanaan

termasuk didalamnya adalah perencanaan penganggaran (konsensus). Konsensus

yang telah ditetapkan harus dipublikasikan secara terbuka. Konsensus tersebut berupa

dokumen perencanaan pendidikan daerah yang merupakan Dokumen Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Kabupaten.

2. Organizing

(33)

Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber

daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk

menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

























Artinya : "Sesungguhnya Allah menyulai orang-orang yang berperang di jalan-Nya

dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaaf:4).4

Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan

biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah

menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung

jawab, wewenang dan waian jabatan (job discription). Semakin tinggi suatu jabatan

biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga

semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan

menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip

dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya

masing-masing.

Peran kepemimpinan (leadership) seorang administrator/manajer sangat penting dalam rangka menjalankan perencanaan. Dalam fungsi pengorganisasian,

4

(34)

pemompin organisasi menentukan siapa melakukan apa (who does what) sesuai

dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Organizing merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang

dimiliki daerah dan memanfaatkannya secara efisien guna mencapai tujuan (goals) yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian (organizing) harus pula diperhatikan adalah menentukan siapa melakukan apa (staffing).

3. Actuating

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik tetapi bila tidak diikuti dengan

pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan

kerjasama. Semua cumber daya manusia yang ada hams dioptimalkan untuk visi, misi

dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja

yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan

penyesuaian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran,

keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan

program kerja organisasi atau Madrasah yang telah ditentukan.



































Artinya : "Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta

(35)

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nyankepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".

(QS. At-Taubah : 105)5

Peran administrator menjadi kunci keberhasilan terhadap implementasi

perencanaan pendidikan. Administrator melakukan koordinasi dan pengarahan

terhadap seluruh bagian atau sektor yang terlibat dalam upaya percepatan penuntasan

Wajar 9 Tahun.

Administrator/top manager melakukan koordinasi dalam pelaksanaan

perencanaan. Seluruh komponen (bagian, bidang, seksi, Kepala Madrasah)

dan

stakeholder pelayanan pendidikan dipersatukan dalam meja bundar untuk memperoleh suatu kompromi atau komitmen tentang pendidikan. Seluruh komponen,

peranan leadership dari administrator/manajer sangat menentukan dalam fungsi penggerakan (actuating) ini. Fungsi manajemen penggerakan pelaksanaan

(actuating) ini adalah termasuk didalamnya fungsi koordinasi (coordinating), Pengarahan (directing), Kepemimpinan (leading). Agar semua komponen dapat

melaksanakan tugas sesuai dengan perannya masing-masing, maka tugas

administrator adalah melakukan koordinasi dan mengarahkan seluruh komponen

manajemen agar terbentuk sinergi, dan menghindari overlapping pelaksanaan

tugasnya.

5

(36)

4. Controlling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan

standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika

diperlukan.



































































Artinya :"Dan sesungguhnya Kami telah mencifiakan manusia dan mengetahui apa

yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada

urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatanya,seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk

disebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf: 1 6-1 8)6 Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja

maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi

hingga audit . Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang

(37)

terpenting adalah bagai sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi.Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian.

Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan

penyesuaia-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

Actuating merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus

(berkesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan

koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan Fungsi

ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas. Pengawasan dan pengendalian juga

merupakan alat ukur apakah implementasi sesuai dengan rencana yang merupakan

konsensus bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Sarana Manajemen

Bila kita perhatikan definisi yang dikemukakan di atas, maka nampak

seakan-akan hanya ada satu-satunya alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan

adalah orang atau manusia saja. Hal ini tentunya tidak demikian. Untuk mencapai

tujuannya maka para manajer menggunakan sumber daya yaitu: Men, Money,

Material, Methods, Market atau kita sebut "Enam M".

Sarana penting atau sarana utama para manajer untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan terlebih dahulu arialah manusia atau men. Berbagai macam aktivitas

yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita lihat dari sudut

(38)

Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia. Tanpa adanya

manusia, manajer tidak akan mungkin dapat mencapai tujuannya. Harus diingat

bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil melalui orang lain.

Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan berhasil guna

maka manusia dihadapkan kepada berbagai alternative methods atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu metode atau cara dianggap pula sebagai sarana atau alat

manajemen untuk mencapai tujuan. Misalnya sekarang ini dikenal berbagai metode

atau cara belajar seperti: ceramah, metode kasus, permainan dan sebagainya.

Berbagai metode tentu berbeda daya guna dan hasil guna untuk mencapai sesuatu

tujuan pendidikan tertentu.

(39)

Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya mengembangkan

kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan tujuan.

Menurut A. Tabrani Rusyan dkk, Kinerja guru adalah melaksanakan proses

pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas di samping

mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti mengerjakan administrasi sekolah dan

administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan dan layanan pada para siswa,

serta melaksanakan penilaian.7

Faktor utama kenapa manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus

dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengandung unsur suatu kegiatan sosial yang

menghasilkan sesuatu dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan

untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Dalam pencapaian taraf hidup yang

lebih baik dan sukses dalam bekerja tidak lepas dari motivasi kerja, dan kuat

lemahnya motivasi kerja seseorang mempengaruhi tinggi rendahnya Kinerja.

Mitrani mendefinisikan Kinerja sebagai pernyataan sejauh mana seseorang

telah memainkan perannya dalam melaksanakan strategi organisasi, baik dalam

mencapai sasaran-sasaran khusus yang berhubungan dengan peranan perseorangan,

7

(40)

dan atau dengan memperlihatkan kompetensi-kompetensi yang dinyatakan relevan

bagi organisasi apakah dalam suatu peranan tertentu, atau secara lebih umum.8

Dalam hubungannya dengan dunia pendidikan, maka Kinerja guru dapat

didefinisikan sebagai sejauh mana seorang guru bekerja secara maksimal sesuai

dengan kemampuan yang dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan institusional.

Kemampuan seorang guru akan terlihat pada saat mengajar yang dapat diukur dari

kompetensi mengajarnya.

McClelland mendefinisikan Kinerja sebagai cerminan dari keseluruhan cara

seseorang dalam menetapkan tujuan prestasinya. Seorang guru yang baik bekerja

dengan perencanaan-perencanaan yang matang sehingga tujuan yang direncanakan

dapat tercapai.9 Perbedaan Kinerja antara seseorang dengan yang lain dalam suatu

situasi kerja adalah karena perbedaan karakteristik dari individu.

menurut Anderson Pada dasarnya Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor individu dan faktor situasi. Pada faktor individu, jika seseorang melihat

Kinerja yang tinggi merupakan jalur untuk memenuhi kebutuhannya, maka ia akan

mengikuti jalur tersebut. Sedangkan faktor situasi menyebutkan bahwa Kinerja

merupakan hasil interaksi antara motivasi dengan kemampuan dasar. Jika motivasi

tinggi tetapi kemampuan dasar rendah, maka Kinerja akan rendah dan jika

8

Alain Mitrani, Manajemen Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: Pustaka Utama Graffiti, 1995. 131

9

(41)

kemampuan tinggi tetapi motivasi yang dimiliki rendah maka Kinerja pun akan

rendah, atau sebaliknya.10

Meningkatkan Kinerja adalah salah satu tujuan utama penilaian Kinerja. untuk

itu perlu dipahami definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. cukup banyak

ahli memberikan definisi dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kinerja

atau prestasi kerja adalah perilaku yang tampak atau terwujud dalam pelaksanaan

tugas-baik tugas di dalam kantor maupun di luar kantor yang bersifat kedinasan.

Menurut Andrew F. Sikula penilaian kinelja adalah menilai rasio hasil kerja

nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan,

penilain kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan oleh karyawan ditujukan untuk pengembangan11

Menurut Vivi Rorlen yang dikutip oleh Mangkunegara mengatakan bahwa

istilah kinerja berasal dari kata “job perfomance” atau actual performance” yaitu

unjuk kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.12

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai suatu yang

ingin dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan seseorang.13 Sedangkan

10N.H. Anderson.

Performance Motivation x Ability: An Integration Theoretical Analysis”, Journal of Personality

and Social Psychology 1984 H.598

11H. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2005), H. 87

12A.A.Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung : Rosda Karya,2004), h.94

(42)

menurut Saidi kinelja adalah kemampuan, kesanggupan, dan kecakapan seseorang

atau suatu bangsa.14

Menurut Gibson, Ivan Cevich dan Donelly bahwa kineija sebagai prestasi

keija dari prilaku.15 Prestasi kerja itu ditentukan Oleh kernampuan bekerja, baik

terhadap cakupan kerja maupun kualitas kerja secara menyeluruh.

Dari uraian tentang kineija guru diatas, maka guru sebagai penggerak

dibidang pendidikan dan pengajaran sudah sepatutnya melaksanakan tujuan dari

pendidikan dan pengajaran tersebut. Dengan demikian kinerja guru dapat dilihat dari

perbuatan atau kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, sebagaimana dikemukakan

oleh Roman J. Aldag dan Steam, kinerja adalah seperti pengambilan keputusan pada

waktu mengajar di kelas.16

Menurut Suryo Subroto yang dimaksud dengan kinerja guru dalam proses

belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan

suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup

suasana kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu

berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar

mencapai tujuan pengajaran.17

Berdasarkan pengertian tcrsebut dapat disimpulkan bahwa kinelja adalah

kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam tingkah laku yang ditampilkan .

14 Saidi, Effeknfitas Kinerja Guru, (Solo :Tiga Serangkai, I996), h. 15

15 Gibson J.L., dan Ivan Cevich, Organisasi dan Manajemen, Terjemah: Sulistyo (Jakarta: Erlangga, 1993), h.28 16 Roman J. Aldag dan Timothy Steams, Management, Terjemahan, (Chicago : South Westem Publishing Co,1986), h. 77.

(43)

Pemahaman serta kemampuan bertingkah laku tersebut dapat diidentifikasikan

sebagai faktor kerja, kemampuan kerja yang tinggi atau rendah.

1. Faktor -faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Menmut Payaman J .Sima.njuntak dalam bukunya manajemen dan evaluasi

kinerja,18 menyebutkan bahwa kinexja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor,

di antaranya. :

a. Kompetensi individu

Kompetensi individu yakni kemampuan dan keterampilan dalam melakukan

kerja. Kompetensi ini dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan keterampilan kerja,

serta faktor motivasi dan etos kerja. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari

investasi sumber daya manusia (human investment). Sernakin lama waktu yang

digunakan seseorang untuk pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi.

Kemampuan dan kompetensinya melakukan pekerjaan, dengan demikian

semakin tinggi pula kinerjanya. Motivasi dan etos kerja sangat penting dalam

mendorong semangat kerja. Motivasi dan etos kerja dapat dipengaruhi oleh latar

belakang keluarga, lingkungan masyarakat, budaya dan nilai-nilai agama yang

dianutnya. Seseorang yang melihat pekerjaan sebagi beban dan keterpaksaan untuk

memperoleh uang, akan memperoleh kinerja rendah, sebaliknya seseorang yang

(44)

memandang pekerjaan sebagai kebutuhan, pengabdian, tantangan dan prestasi, akan

menghasilkan kinelja yang tinggi.

b. Dukungan organisasi

Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi,yang meliputi

pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi,

kenyamanan lingkungan kcrja, serta kondisi dan syarat kelja.

c. Dukungan manajemen

Kinerja seseorang sangat tergantung pada kemampuan para pimpinan,

baikdalam membangun system kerja dan hubungan yang aman dan harmonis,maupun

dalam mengembangkan kompetensi pekerja. Sehingga dapat menumbuhkan motivasi

dan memobilisasi pegawai untuk bekerja secara optimal.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

Nasional disebutkan bahwa kemampuan (ability) guru sebagai salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar

meliputi:19

1) Kemampuan pribadi

Kemampuan pribadi adalah kemampuan guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar. Kemampuan itu meliputi:

a. Kemantapan dan integrasi pribadi,

(45)

b. Peka terhadap perubahan dan pembaharuan,

c. Berfikir alternative

d. Adil, jujur dan objektif

e. Disiplin dalam melaksanakan tugas

f. Berusaha memperoleh hasil uerja yang sebaik-baiknya

g. Simpatik, menarik, luwes dan bijaksana

h. Berwibawa

2) Kemampuan profesional

Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam penguasaan akademik

yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajamya sekaligus, sehingga

guru memiliki wibawa akademis. Kemampuan professional guru penting dalam

hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa karena proses

belajar mengajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak hanya ditentukan oleh

Madrasah, pola dan struktur serta isi kurikulum juga akan dapat ditentukan oleh

kemampuan guru yang mengajar dan membimbing siswanya.

3) Kemampuan sosial

Kemampuan sosial adalah kemampuan yang berhubungan dengan bentuk

partisipasi social seorang guru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, baik

secara formal maupun informal.

(46)

Kemampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilildnya.20

2. Faktor-faktor yang dapat Meningkatkan Kinerja Guru

Selanjutnya A. Tabrani Rusyan dkk menyatakan bahwa untuk mendukung

keberhasilan Kinerja guru seperti diterangkan di atas, maka perlu berbagai faktor

yang mendukung, di antaranya:

1) Motivasi Kinerja Guru

Dorongan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik bagi guru sebaiknya

muncul dari dalam diri sendiri, tetapi upaya motivasi dari luar juga dapat juga

memberikan semangat kerja guru, misalnya dorongan yang diberikan dari

kepala sekolah kepada guru.

2) Etos Kinerja Guru

Guru memiliki etos kerja yang lebih besar untuk berhasil dalam melaksanakan

proses belajar mengajar dibandingkan dengan guru yang tidak ditunjang oleh

etos Kinerja.dalam melaksanakan tugasnya guru memiliki etos yang

berbeda-beda. Etos kerja perlu dikembangkan oleh guru, karena:

a) Pergeseran waktu yang mengakibatkan segala sesuatu dalam kehidupan

manusia berubah dan berkembang.

(47)

b) Kondisi yang terbuka untuk menerima dan menyalurkan kreativitas.

c) Perubahan lingkungan terutama bidang teknologi.

3) Lingkungan Kinerja guru

Lingkungan kerja yang dapat mendukung guru melaksanakan tugas secara

efektif dan efisien, meliputi:

a) Lingkungan social-psikologis, yaitu lingkungan serasi dan harmonis antar

guru, guru dengan kepala sekolah, dan guru, kepala sekolah, dengan staf

TUdapat menunjang berhasilnya Kinerja guru.

b) Lingkungan fisik, ruang Kinerja guru hendaknya memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut: (1) Ruangan harus bersih, (2) Ada ruangan khusus untuk

kerja, (3) Peralatan dan perabotan tertata baik, (4) Mempunyai penerangan

yang baik, (5) Tersedia meja kerja yang cukup, (6) Sirkulasi udara yang

baik, dan (7) Jauh dari kebisingan.

4) Tugas dan tanggung jawab guru

a) Tanggung jawab moral, guru harus memiliki kemampuan menghayati

perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila.

b) Tanggung jawab dan proses pembelajaran di sekolah, yaitu setiap guru

harus menguasai cara pembelajaran yang efektif, mampu membuat

persiapan mengajar dan memahami kurikulum dengan baik.

c) Tanggung jawab guru di bidang kemasyarakatan, yaitu turut

mensukseskan pembangunan masyarakat, untuk itu guru harus mampu

(48)

d) Tanggung jawab guru di bidang keilmuan, yaitu guru turut serta

memajukan ilmu dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan.

e) Optimalisasi kelompok kerja guru

Kinerja guru yang efektif dan efisien akan menghasilkan sumber daya

manusia yang tangguh, yaitu lulusan yang berdaya guna dan berhasil guna sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Kinerja guru dalam proses

pembelajaran perlu ditingkatkan sebagai upaya mengembangkan kegiatan yang ada

menjadi lebih baik, yang berdasarkan kemampuan bukan kepada asal-usul keturunan

atau warisan, juga menjunjung tinggi kualitas, inisiatif dan kreativitas, kerja keras dan

produktivitas.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kinelja seseorang, yaitu:21

a. Pendidikan dan latihan

Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan dia

untuk bekerja lebih produktif dari pada orang yang tingkat pendidikannya rendah, hal

ini dikarenakan orang tersebut mempunyai cakrawala / pandangan yang lebih luas

sehingga mampu untuk bekerja atau meningkatkan lapangan kerja.

b. Gizi dan kesehatan

Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam rangka

kelangsungan hidup. Seseorang yang keadaannya sehat baik jasmani maupun rohani

(49)

akan dapat berkonsentrasi dalam pekerjaannya, sehingga produktivitas yang

dicapaipun menj adi tinggi.

c. Motivasi internal

Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seorang untuk melakukan

sesuatu. Sehingga dapat diartikan bahwa kinelja seseorang tergantung pada motivasi

orang tersebut terhadap pekrjaan yang dilakukan.

d. Kesempatan kerja

Kesempatan kerja dalam hal ini berarti kesempatan untuk bekerja sesuai

dengan pendidikan dan keterampilan, serta berkesempatan untuk mengembangkan

diri sehingga dapat menjadi pegawai yang kreatif.

e. Kemampuan manajerial pimpinan

Faktor manajemen berperan dalam meningkatkan kinerja, baik secara

langsung melalui perbaikan pengorganisasian dan tata prosedur yang memperkecil

pernborosan, maupun secara tidak langsung melalui penciptaan kesempatan bagi

seseorang untuk berkembang, penyediaan fasilitas latihan, perbaikan penghasilan dan

jaminan social.

f. Kebijakan pemerintah

Usaha peningkatan kinerja sangat sensitive terhadap kebijakan pemerintah

di bidang produksi, investasi, perizinan, usaha, moneter, fiscal, distribusi dan lainnya.

(50)

Indikator penilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga kegiatan

pembelajaran di kelas, yaitu :22

a. Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran

Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang

berhubungan dengan kemampuan guru dalam menguasai bahan ajar. Kemampuan ini

dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Unsur/komponen dalam silabus terdiri dari:

1) Identitas silabus

2) Standar Kompetensi (SK)

3) Kompetensi Dasar (KD)

4) Materi pembelajaran

5) Kegiatan pembelajaran

6) Indikator

7) Alokasiwaktu

8) Sumber pembelajaran

Program pembelajaran jangka waktu singkat sering dikenal dengan RPP, yang

merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus, di tandai dengan

komponen-komponen:

1. Identitas RPP

2. Standar Kompetensi (SK)

3. Kompetensi Dasar (KD)

4. Indikator

5. TujuanPembelajaran

6. Materi pembelajaran 7. Metode pembelajaran

22Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal peningkalan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Penilaian Kinerja Guru (Jakarta : Depdiknas, 2008), h. 3

(51)

8. Langkah-langkah kegiatan

9. Sumber pembelajaran

10. Penilaian

b. Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang

ditandai adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar,

dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran. Semua itu merupakan tugas dan

tanggung jawab guru yang dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan guru secara

optimal.

1) Pengelolaan kelas

Kemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan

proses pembelajaran yang menyenangkan adalah tumtutan bagi seorang gum dalam

pengelolaan kelas. Kemampuan dalam memupuk keljasama dan disiplin siswa dapat

diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan keluar

kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran, dan melakukan

pengaturan tempat duduk siswa. Kemampuan lainya adalah pengaturan ruangan /

setting tempat duduk siswa yang dilakukan bergantian, tujuannya memberikan

kesempatan belajar secara merata.

2) Penggunaan Media dan Sumber Belajar

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyahnkan

pesan (materi pembelajaran), merangsang pikjran, perasaan, perhatian, dan

kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Sedangkan

(52)

belaqar tidak hanya pada penggmaan media yang sudah tersedia sepeiti media cetak,

media audio, dan media audio visual. Tetapi lebih ditekankan pada penggunaan objek

nyata yang ada di sekitar Madrasahnya.

3) Penggunaan Metode Pembelajaran

Kemampuan b

Gambar

Gambar 1. Kerangka pikir
gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberikan laporan.
gambaran manajemen kepemimpinan Kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja
tabelnya seperti dibawah ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan ini kami akan membuat inovasi dari pembuatan garam industri yang sesuai dengan SNI telah dilakukan, antara lain dengan alat purifikasi garam rakyat

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau. mendekati

pola pikir untuk membantu peserta didik yang mengalami kurang percaya diri. karena pada dasarnya individu yang normal akan memiliki kemampuan

PENJIWAAN DAN PENAMPILAN ... Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi ... Uraian Materi ... Aktivitas Pembelajaran ... Umpan Balik dan Tindak Lanjut .... Alur Model

Yang jauh lebih penting dalam hasil riset di bidang behavioral finance adalah hasil yang signifikan dari suatu riset saat ini tidaklah berarti lebih baik daripada hasil serupa yang

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah suatu penelitian untuk membahas lebih dalam mengenai

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Perencanaan pembelajaran sejarah di SKB Sukoharjo direncanakan dengan baik mulai dari pelatihan In House Training

Dengan menggunakan sebuah komputer lain yang digunakan untuk membuat aplikasi web berbasis docker , dari sana aplikasi tersebut akan ditaruh ke server docker registry..