• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT HASIL BELAJAR MENYIAPKAN BIBIT SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PETANI BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT HASIL BELAJAR MENYIAPKAN BIBIT SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PETANI BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT HASIL BELAJAR

MENYIAPKAN BIBIT SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PETANI BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh :

ANJUN SUROYANA 0811671

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT HASIL BELAJAR

MENYIAPKAN BIBIT SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PETANI BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA

Oleh

ANJUN SUROYANA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Anjun Suroyana 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Anjun Suroyana 0811671

PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT HASIL BELAJAR MENYIAPKAN BIBIT SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PETANI BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA

(Penelitian terbatas pada siswa kelas XII program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan hortikultura (APTN)

SMK Negeri 2 Subang).

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. As as Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002

Pembimbing II

Dra. Tati Abas Iwan, M.Si NIP. 195630201 198603 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pend. Teknologi Agroindustri FPTK UPI

(4)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT HASIL BELAJAR MENYIAPKAN BIBIT SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PETANI BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA

Anjun Suroyana (0811671)

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasi bahwa siswa di SMKN 2 Subang program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan hortikultura(APTN) belum merasakan manfaat dari hasil belajar menyiapkan bibit terkait penyiapan media pembibitan, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit dan pemindahan bibit (transplanting) sebagai kesiapan menjadi petani bibit tanaman hortikultura. Pembelajara yang diterapkan menggunakan pembelajaran sistem Teaching Factory dengan proses pembelajaran berbasis produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari manfaat hasil belajar menyiapkan bibit sebagai kesiapan siswa menjadi petani bibit tanaman hortikultura. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sampel sebanyak 25 siswa, sebagai alat pengumpul data menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kebermanfaatan hasil belajar menyiapkan bibit yang berkaitan dengan pembelajaran menyiapkan media pembibitan, siswa merasakan kebermanfaatan pemahaman karakteristik media kompos, pemanfaatan media tanam Gel, penggunaan media tanam pasir yang tepat, kombinasi dan komposisi media persemaian dan media sabut kelapa (cocopeat). Pembelajaran menyapih bibit, siswa merasakan kebermanfaatan pemahaman keutamaan menyapih bibit. Pembelajaran memelihara bibit, siswa merasakan kebermanfaatan pemahaman ketentuan dalam penyiraman bibit, cara pemberian pupuk dasar, cara agar pupuk dapat cepat diserap oleh tanaman serta aplikasi penyiraman. Pembelajaran memindahkan bibit, siswa merasakan kebermanfaatan memindahkan bibit, sehingga siswa siap menjadi petani bibit tanaman hortikultura.

(5)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Gambaran Belajar Menyiapkan Bibit ...17

C. Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman ...37

D. Paradigma Penelitian ...43

E. Anggapan Dasar ...44

BAB III. METODOLOGI ...45

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ...45

B. Desain Penelitian ...45

C. Metode Penelitian ...45

(6)

iv

E. Definisi Operasional ...47

F. Instrumen Penelitian ...48

G. Proses Pengembangan Instrumen ...49

H. Teknik Pengumpulan Data ...50

I. Teknik Analisis Data ...51

J. Tahapan Penelitian ...53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...55

A. Hasil Penelitian ...55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...101

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...108

A. Kesimpulan ...108

B. Saran ...109

DAFTAR PUSTAKA ...110

(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ...17

Tabel 4.1. Manfaat Pemahaman Responden PadaKarakteristik Warna

Media Kompos Yang Berkualitas ...56

Tabel 4.2. Manfaat Pemahaman Responden PadaMedia Tanam Gel Dapat Dimanfaatkan Pada Tanaman Dengan Cara

Budidaya Yang Tepat ...57

Tabel 4.3. Manfaat Pemahaman Responden PadaManfaat Media Cocopeat

Sebagai Media Pengganti Tanah ...58

Tabel 4.4. Manfaat Pemahaman Responden PadaMenentukan Kriteria Media Tanam Yang Baik Untuk Persemaian ...59

Tabel 4.5. Manfaat Pemahaman Responden PadaTujuan Utama Penggunaan

Media Gel Sebagai Media Pembibitan ...61

Tabel 4.6. Manfaat Pemahaman Responden PadaMedia Yang Tidak Perlu

Dilakukan Sterilisasi Sebelum Digunakan ...62

Tabel 4.7. Manfaat Pemahaman Responden PadaKeunggulan Dari

Penggunaan Media Kompos Sebagai Media Tanam...63

Tabel 4.8. Manfaat Pemahaman Responden PadaJenis Pasir Yang Sering

Digunakan Sebagai Media Tanam ...65

Tabel 4.9. Manfaat Pemahaman Responden PadaPenggunaan Media

Tanam Pasir Yang Tepat ...66

Tabel 4.10.Manfaat Pemahaman Responden PadaPenggunaan Media

Sabut Kelapa Yang Tepat ...67

Tabel 4.11.Manfaat Pemahaman Responden PadaMedia Tanam Cocopeat Yang Baik Sebagai Media Tanam ...68

Tabel 4.12.Manfaat Pemahaman Responden PadaKombinasi Dan

Komposisi Media Persemaian ...69

(8)

vi

Siap Untuk Dilakukan Penyapihan ...71

Tabel 4.14.Manfaat Pemahaman Responden PadaTujuan Dilakukannya

Penyapihan Bibit ...73

Tabel 4.15.Manfaat Pemahaman Responden PadaHal Yang Diutamakan Ketika Menyapih Bibit ...74

Tabel 4.16.Manfaat Pemahaman Responden PadaLangkah Awal Proses Penyapihan Bibit Yang Tumbuh Di Gelas

Kemasan Air Mineral ...75

Tabel 4.17.Manfaat Pemahaman Responden PadaKombinasi Dan

Komposisi Media Penyapihan ...77

Tabel 4.18.Manfaat Pemahaman Responden PadaTempat Menyemai Bibit

Yang Perlu Dilakukan Penyapihan Bibit ...78

Tabel 4.19.Manfaat Pemahaman Responden PadaPenyapihan Di Polybag

Dengan Jenis Bibit Tanaman Yang Tepat ...79

Tabel 4.20.Manfaat Pemahaman Responden PadaKetentuan Dalam

Penyiraman Bibit ...81

Tabel 4.21.Manfaat Pemahaman Responden PadaKeuntungan

Dilakukannya Pengendalian Hama Dan Penyakit ...82

Tabel 4.22.Manfaat Pemahaman Responden PadaPemberian Pupuk Dasar Dengan Cara Yang Tepat ...83

Tabel 4.23. Manfaat Pemahaman Responden PadaPengendalian Hama

Dan Penyakit Pada Bibit Dengan Cara Yang Tepa ...84

Tabel 4.24.Manfaat Pemahaman Responden PadaHal Yang Paling Penting Untuk Diperhatikan Sebelum Melakukan Pengendalian

Hama Dan Penyakit ...85

Tabel 2.25.Manfaat Pemahaman Responden PadaPemberian Pupuk Yang Paling Tepat Bagi Pertumbuhan Bibit ...87

Tabel 4.26.Manfaat Pemahaman Responden PadaCara Agar Pupuk Dapat Cepat Diserap Oleh Tanaman ...88

Tabel 4.27.Manfaat Pemahaman Responden PadaFungsi Utama

(9)

vii

Tabel 4.28.Manfaat Pemahaman Responden PadaProses Ketersediaan Air Dalam Tubuh Tanaman Dapat Diperoleh ...90

Tabel 4.29.Manfaat Pemahaman Responden PadaCara Penyiangan Yang Paling Efektif Untuk Dilakukan ...91

Tabel 4.30. Manfaat Pemahaman Responden PadaMengaplikasikan

Penyiraman Dengan Jumlah Air Yang Terbatas ...92

Tabel 4.31.Manfaat Pemahaman Responden PadaPengertian

Pemindahan Bibit (Transplanting) ...94

Tabel 4.32.Manfaat Pemahaman Responden PadaKeuntungan

Dilakukannya Kegiatan Transplanting Pada Bibit...95

Tabel 4.33. Manfaat Pemahaman Responden PadaFaktor Yang Paling Berpengaruh Bagi Pertumbuhan Bibit Ketika Menentukan

Lokasi Untuk Pemindahan Bibi ...97

Tabel 4.34.Manfaat Pemahaman Responden PadaHal Yang Tidak Termasuk Ke Dalam Faktor-Faktor Penting Ketika Pemindahan Bibit ...98

Tabel 4.35.Manfaat Pemahaman Responden PadaPenanganan Bibit Yang Mengalamai Shock Transplantasi ...99

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Paradigma penelitian persepsi siswa tentang manfaat hasil belajar menyiapkan bibit sebagai kesiapan menjadi

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ...114

Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen ...117

Lampiran 3. Instrumen Penelitian ...120

Lampiran 4. Surat-Surat ...137

(12)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara di seluruh dunia

semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri,

bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

kesempatan yang sangat besar kepada seluruh masyarakat dunia untuk

meningkatkan taraf hidup mereka.

Era globalisasi tersebut telah membangkitkan kesadaran terhadap

pembangunan Negara Indonesia yang menitik beratkan pada peningkatan kualitas

manusia dan masyarakat Indonesia, yang mana peningkatan kualitas tersebut

dapat terealisasi melalui pendidikan, sehingga dengan pendidikan yang memadai

maka tingkat kompetensinya-pun meningkat sehingga masyarakat Indonesia dapat

bersaing dengan masyarakat lainnya di seluruh belahan dunia. Menurut

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1,

yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan Negara.

Pendidikan selain sebagai dasar bagi kemajuan suatu bangsa, pendidikan

juga merupakan pembinaan atau pelatihan yang pada hakekatnya merupakan

(13)

2

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

aspek jasmani dan rohani. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Perkembangan dunia pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat menuntut Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas tinggi dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang

Teknologi dan Kejuruan. Oleh karena itu, SDM yang mempunyai kualifikasi

dalam pengembangan, pengelolaan dan pelaksanaan program-program Pendidikan

Kejuruan khususnya dalam bidang Teknologi dan Kejuruan menjadi penting.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan industrial Training,

keberhasilannya ditandai dengan sejauh mana outputnya (tamatan, dan produk

barang/jasa) mempunyai relevansi dan keunggulan kompetitif, baik di tingkat

nasional, regional, maupun internasional. Dalam upaya mengembangkan potensi

peserta didik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan

formal memiliki peran dalam mempersiapkan peserta didik yang potensial sesuai

dengan bidangnya dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri atau

menciptakan lapangan pekerjaan secara profesional dan kompetitif. Sebagaimana

ditegaskan dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15

tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan

utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang

(14)

3

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hal ini sesuai dengan tujuan utama yang ingin dicapai oleh Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Edisi Tahun 2008 yaitu:

1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, iman dan taqwa agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Siswa di SMKN 2 Subang merupakan salah satu SMK yang memiliki

program studi pertanian. Dalam kurikulum pertanian tersebut terdiri dari program

keahlian pertanian, perikanan dan teknik pengolahan hasil pertanian (TPHP).

Salah satu program keahlian pada jurusan pertanian yaitu program keahlian

Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan hortikultura (APTN). Siswa SMKN 2

Subang pada program keahlian APTN terdiri dari 2 kategori, yaitu kelas mandiri

dan reguler. Pada kelas mandiri, pembelajaran yang diterapkan adalah Teaching

Factory dengan proses pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi dasar yang

diajarkan pada kelas APTN ini meliputi penyiapan media pembibitan, penyapihan

bibit, pemeliharaan bibit dan pemindahan bibit (transplanting). Penguasaan

kompetensi-kompetensi dasar tersebut di atas harus dicapai oleh siswa melalui

kegiatan pembelajaran menyiapkan bibit, sehingga siswa setelah lulus dari

sekolah tersebut dapat bekerja di industri maupun membuka usaha sendiri sebagai

petani bibit tanaman hortikultura.

Pembelajaran menyiapkan bibit merupakan pembelajaran yang memiliki

(15)

4

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tanaman, salah satunya adalah produksi tanaman hortikultura. Dalam kegiatan

pembelajaran produksi tanaman hortikultura, siswa dituntut untuk memahami

segala kompetensi produktif yang meliputi persiapan lahan, persiapan benih

tanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen.

Hasil belajar menyiapkan bibit tanaman yang diperoleh siswa harus

dirasakan manfaatnya dalam kesiapan sebagai seorang petani bibit tanaman

hortikultura. Saat ini petani bibit tananan hortikultura sangat dibutuhkan di

masyarakat karena tidak banyak petani ahli bibit tanaman hortikultura yang

memiliki kualitas dan mampu menghasilkan bibit tanaman hortikultura yang

memiliki kualitas baik dan berproduksi optimal. Tanaman sehat dan berproduksi

optimal tersebut dapat berasal dari bibit tanaman yang sehat, kuat, ditanam

dengan baik serta dilakukan perawatan dengan baik.

Untuk menjadi seorang petani bibit tanaman hortikultura yang baik harus

memiliki kompetensi dalam menyiapkan bibit. Pembelajaran menyiapkan bibit ini

merupakan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa di SMKN 2 Subang.

Kompetensi dasar yang harus dipelajari dalam menyiapkan bibit adalah

menyiapkan media pembibitan, menyapih bibit, memelihara bibit, dan

memindahkan bibit (transplanting).

Kompetensi dasar menyiapkan media pembibitan merupakan kompetensi

dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam dalam hal menentukan jenis, kriteria

atau syarat serta perlakuan terhadap bahan yang akan dijadikan sebagai media

pembibitan, dengan kita menggunakan bahan media tanam yang baik, maka

(16)

5

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang optimal. Kompetensi dasar menyapih bibit pembibitan merupakan

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam dalam hal menentukan

kriteria bibit yang siap dilakukan penyapihan, penyiapan media dan peralatan

penyapihan bibit, sehingga dengan melakukan proses penyapihan bibit tersebut

maka akan mengurangi tingkat persaingan dalam penyerapan unsur hara yang ada

pada tempat persemaian. Kompetensi dasar memelihara bibit merupakan

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam hal kegiatan-kegiatan

pemeliharaan bibit, baik itu penyiraman, penyiangan, pemupukan dan

pengendalian hama dan penyakit, dengan melakukan kegiatan tersebut maka bibit

tanaman yang kita tanam akan tumbuh secara normal dan sehat. Dan untuk yang

terakhir, yaitu kompetensi dasar memindahkan bibit (transplanting) merupakan

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam hal pemilihan bibit untuk

dipindahkan, syarat dan teknik yang dilakukan saat proses transplanting, sehingga

dengan mengetahui hal tersebut, kita akan dapat menentukan bibit yang siap untuk

dipindahkan dengan tidak mengesampingkan syarat dan teknik yang harus

diterapkan dalam proses transplanting.

Kompetensi-kompetensi dasar tersebut selayaknya dapat dikuasai oleh siswa

karena sebagai seorang petani bibit tanaman tidak terlepas dari kegiatan persiapan

media pembibitan, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit dan pemindahan bibit.

Oleh karena itu, untuk menjadi seorang petani bibit tanaman hortikultura,

selayaknya siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran menyiapkan bibit

tersebut, sehingga siswa akan memiliki kesiapan menjadi seorang petani bibit

(17)

6

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selain pemahaman tentang pembibitan tanaman, seorang calon petani bibit

selayaknya mempunyai aspek-aspek pendukung yang dapat menjadikan dirinya

siap menjadi calon petani bibit, aspek-aspek tersebut seperti mempunyai kondisi

fisik yang baik, mempunyai bakat, kematangan, kecerdasan, kematangan

jasmanani dan rohani, pengalaman dirinya tentang pembibitan tanaman dan

adanya kesiapan dasar yang berasal dari dalam dirinya sendiri (minat dan

motivasi).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

peneliti memandang perlu untuk meneliti tentang Persepsi Siswa Tentang Manfaat

Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman

Hortikultura.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, muncul beberapa masalah yang memperkuat

alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat. Adapun identifikasi masalah dari

judul yang penulis pilih adalah hasil belajar menyiapkan bibit belum dirasakan

manfaatnya oleh siswa sebagai kesiapan menjadi petani bibit tanaman hortikultura

yang meliputi menyiapkan media pembibitan, menyapih bibit, memelihara bibit

dan memindahkan bibit (transplanting).

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu luas atau lebih terarah pada maksud serta

tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah yang menjadi

ruang lingkup penelitian. Untuk itu, penulis membatasi permasalahan di dalam

(18)

7

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

standar kompetensi menyiapkan bibit yang meliputi penyiapan media pembibitan,

penyapihan bibit, pemeliharaan bibit, dan pemindahan bibit (transplanting) yang

menggambarkan kesiapan siswa SMK Negeri 2 Subang program keahlian APTN

menjadi calon petani bibit tanaman hortikultura.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka

rumusan masalahnya adalah bagaimana manfaat hasil belajar menyiapkan bibit

sebagai kesiapan siswa SMK Negeri 2 Subang program keahlian APTN menjadi

petani bibit tanaman hortikultura ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan

penelitian. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat hasil

belajar menyiapkan bibit sebagai kesiapan siswa SMK Negeri 2 Subang program

keahlian APTN menjadi petani bibit tanaman hortikultura.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

kebermanfaatan hasil belajar menyiapkan bibit sebagai kesiapan siswa menjadi

petani bibit tanaman hortikultura yang meliputi menyiapkan media pembibitan,

(19)

8

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Secara teoritis

Menambah referensi bagi penulis dan tenaga pendidik sebagai bahan

pengembangan keilmuan bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan

pembelajaran pada program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan

hortikultura(APTN) di SMK Negeri 2 Subang.

2. Secara praktis

Sebagai acuan dan arahan tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu

peserta didik yang memiliki standar kompetensi kejuruan nasional, dapat diterima

oleh industri sebagai kriteria pekerja baru dan dapat membuka lapangan pekerjaan

(20)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Subang dengan subyek siswa

kelas XII program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan

hortikultura(APTN) yang berjumlah 25 orang.

B. Desain Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian, maka desain

penelitian digunakan dengan penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif

merupakan penelitian dengan hasil berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada populasi atau sampel total yang

representatif, serta pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

menggunakan instrumen penelitian, data yang telah terkumpul selanjutnya

dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Menurut Sukardi (2003:157) menerangkan bahwa penelitian deskriptif

merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi obyek sesuai dengan apa adanya. Sependapat dengan Suprian

AS (Ima Demeliana, 2010:36) yang menjelaskana bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

(21)

46

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tujuan utama penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara sistematis

fakta dan karakteristik obyek atau subyek yang diteliti secara tepat. Pada

penelitian deskriptif, peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang

dilakukan pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Perolehan terhadap suatu data penelitian, diperlukan sumber data. Sumber

data tersebut akan mudah diperoleh apabila ditentukan lokasi atau tempat

penelitiannya untuk menentukan populasi dan sampel. Populasi menurut

Sugiyono (2012:80) adalah :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program keahlian

Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan hortikultura (APTN) SMK Negeri 2

Subang tahun ajaran 2012/2013 yang mengikuti mata pelajaran menyiapkan bibit

yang terdiri dari 25 orang.

2. Sampel

Penentuan besarnya sampel pada penelitian ini mengacu pada pendapat

Winarno Surakhmad (1998:127) bahwa “Sampel yang berjumlah sebesar populasi

seringkali disebut sampel total”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas

XII program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan hortikultura

(22)

47

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah

dipilih oleh peneliti. Defisini operasional dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Persepsi

Walgito (1997) menjelaskan pengertian persepsi merupakan stimulus yang

diindera oleh individu, diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga

individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Dengan kata lain

persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam

otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap

stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan,

pengalaman-pengalaman individu, akan ikut aktif berpengaruh dalam proses

persepsi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis beranggapan bahwa

persepsi adalah kemampuan siswa untuk mempersepsikan atas apa yang telah

diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran menyiapkan bibit.

2. Manfaat hasil belajar menyiapkan bibit

a. Manfaat

Manfaat menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah “Faedah atau guna”.

Sehingga dengan itu penulis beranggapan bahwa pengertian manfaat dalam judul

ini adalah “faedah atau guna terhadap siswa setelah melaksanakan proses

pembelajaran untuk diterapkan pada masa yang akan datang”.

b. Hasil belajar

Menurut Nana Sudjana (1989). Menjelaskan bahwa : Hasil belajar siswa

(23)

48

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotorik.

c. Menyiapkan bibit

Dalam pembelajaran menyiapkan bibit, siswa dituntut untuk mampu

memahami menyiapkan media pembibitan, menyapih bibit, memelihara bibit dan

memindahkan bibit (transplanting).

3. Kesiapan

Definisi kesiapan menurut Slameto (2003:113), menyatakan “kesiapan

merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi

respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

4. Petani bibit tanaman hortikultura

Menurut “Wikipedia” Petani adalah sebutan bagi mereka yang

menyelenggarakan usaha tani. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pengertian

dari seorang petani bibit tanaman hortikultura adalah orang yang

menyelenggarakan usaha pembibitan tanaman hortikultura.

Berdasarkan penjelasan istilah di atas, maka persepsi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah penggambaran tingkah laku siswa dalam pemahaman siswa

terhadap menyiapkan bibit sebagai kesiapan siswa menjadi calon petani bibit

tanaman hortikultura.

F. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah instrument berupa

(24)

49

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis terhadap materi yang

diajarkan kepada responden untuk menjawabnya.

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien

bila peneliti tahu dengan pesti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden.

Angket atau Kuesioner ini digunakan untuk menggali data tentang

menyiapkan madia pembibitan, menyapih bibit, memelihara bibit dan

memindahkan bibit (transplanting) yang harus dikuasai siswa sebagai kesiapan

manjadi petani bibit tanaman.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrument dimaksudkan agar didapat kejelasan dari

pengolahan instrument yang akan dibuat. Aspek dalam proses pengembangan

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya :

1. Pengujian Instrumen Penelitian

Data yang akurat terhadapa suatu penelitian, dapat diperoleh melalui

instrumen atau alat penilaian yang valid dan reliable, oleh karena itu instrumen

perlu diuji coba. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimin Arikunto (2006:168)

“Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliable”.

Sebelum dilakukan uji coba instrumen, instrumen tersebut dikonsultasikan

terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. Dari hasil bimbingan ada perbaikan

dari beberapa butir soal diantaranya perbaikan penggunaan simbol gambar serta

(25)

50

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemudian diserahkan kepada guru mata diklat untuk diberikan judgement tingkat

kesukaran dan kesesuaiannya dengan materi yang diajarkan.

H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan beberapa metode

pengumpulan data yang dianggap tepat dan sesuai dengan permasalahan. Dalam

penelitian ini teknik pengumpulan data adalah :

1. Angket (kuesioner)

Hasil pengukuran dalam angket biasanya berupa data kuantitatif bisa pula

berupa data kualitatif.

Angket (kuesioner) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

atau mengumpulkan data secara tertulis kepada responden mengenai studi

deskriptif manfaat hasil belajar menyiapkan bibit sebagai kesiapan siswa menjadi

petani bibit tanaman hortikultura. Responden dalam penelitian ini adalah siswa

SMK Negeri 2 Subang kelas XII program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman

Pangan Dan hortikultura(APTN) yang berjumlah 25 orang.

Bila klasifikasinya didasarkan pada keleluasaan responden mengajukan dan

memformulasikan jawaban-jawabannya, maka angket dapat dibagi menjadi

angket tertutup dan angket terbuka. Disebut angket tertutup, bila item pertanyaan

pada angket juga disertai kemungkinan jawaban-jawabannya, sehingga responden

tinggal memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai. Sedangkan angket

terbuka, item pertanyaannya tanpa disediakan kemungkinan jawaban, sehingga

responden harus memformulasikan sendiri isian jawaban yang dipandangnya

(26)

51

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

digunakan adalah angket terbuka, karena dengan menggunakan angket terbuka

tersebut diharapkan siswa dapat memilih jawaban yang paling sesuai terhadap

alternatif jawaban yang ada di tiap-tiap butir soal yang diajukan kepadanya.

I. Teknik Analisis Data

1. Tahap Persiapan

Data yang diperlukan mengenai Persepsi Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan

Bibit Sebagai Kesiapan Siswa Menjadi Petani Bibit Tanaman Hortikultura adalah

melalui instrumen penelitian yaitu berupa angket.

2. Tahap Pelaksanaan

Proses pelaksanaan penelitian melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah

:

a. Melakukan observasi ke lokasi penelitian yaitu SMK Negeri 2 Subang

program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan hortikultura

(APTN).

b. Menginventaris jumlah responden.

c. Penyebaran instrumen penelitian

d. Pengumpulan kembali instrumen yang telah diisi oleh responden.

e. Tabulasi data

3. Tahapan Pengolahan Data

Terdapat beberapa tahapan dalam pengolahan data, diantaranya adalah

pengolahan data dilakukan terhadap jawaban responden melalui penyebaran

(27)

52

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Persentase data

Persentase data digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya

frekuensi jawaban dalam angket yang dihitunng dalam jumlah persentase, karena

jumlah jawaban pada setiap angket berbeda. Rumus persentase yang digunakan

mengacu pada pendapat Ali (1985:184) yaitu :

Keterangan :

P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) n = Jumlah responden

f = Frekuensi jawaban responden 100% = Bilangan tetap

b. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap

jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Mengacu pada pendapat Ali (Asriani,

2008:56), data yang dipersentasekan kemudian dianalisis dengan menggunakan

batasan-batasan yang akan penulis kemukakan sebagai berikut :

100% = Seluruhnya

Kriteria yang dikemukakan oleh Ali, dijadikan rujukan oleh penulis dengan

bahasa penafsiran menurut penulis yaitu sebagai berikut :

81% -100% = Sangat bermanfaat 61% - 80% = Bermanfaat

(28)

53

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nilai persentase dari perhitungan itu, diharapkan dapat memberikan

gambaran yang jelas terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

J. Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang

dilakukan selama penelitian berlangsung dari penelitian awal sampai penelitian

berakhir. Langkah-langkah penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Penyusunan Proposal Penelitian, meliputi : Penyusunan latar belakang

masalah, penyusunan rumusan masalah, penyusunan tujuan.

2. Penyusunan Instrumen Penelitian, dengan membuat kisi-kisi instrument

penelitian, yang berkaitan dengan analisis ketercapaian hasil belajar

menyiapkan bibit sebagai kesiapan siswa menjadi petani bibit tanaman

hortikultura, kemudian penyusunan angket dengan mengacu pada kisi-kisi

penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

3. Pengumpulan Data Responden, dengan cara menyebarkan alat pengumpul

data berupa angket, sesuai dengan jumlah sampel penelitian. Dimaksudkan

untuk mengumpulkan data penelitian mengenai Persepsi Manfaat Hasil

Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Siswa Menjadi Petani Bibit

Tanaman Hortikultura.

4. Pengumpulan Instrumen, mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh

responden dan menginventariair jawaban dari angket yang sudah disebar.

5. Pentabulasian Data, mentabulasi data yang telah diperoleh dari instrument

penelitian kemudian mengumpulkan dan menghitung skor yang diperoleh dan

(29)

54

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. Pembahasan Hasil Penelitian, membuat bahasan hasil penelitian kemudian

menarik kesimpulan yang didapat untuk memperoleh gambaran yang jelas

terhadap jawaban pada pertanyaan yang diajukan.

7. Pembuatan Kesimpulan dan Implikasi Penelitian.

8. Pembuatan Rekomendasi Penelitian, ditujukan untuk kelompok dan individu

yang terkait dengan penelitian, diantaranya : Siswa SMK Negeri 2 Subang

kelas XII program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan

(30)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang akan diuraikan pada bab ini merupakan hasil

penelitian mengenai Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan

Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Hortikultura pada peserta

didik kelas XII program keahlian APTN SMK Negeri 2 Subang tahun ajaran

2012-2013.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian dan

pembahasan hasil penelitian, sebagai berikut :

Gambaran kebermanfaatan hasil belajar menyiapkan media pembibitan,

siswa merasakan kebermanfaatan pemahaman karakteristik media kompos,

pemanfaatan media tanam Gel, penggunaan media tanam pasir yang tepat,

kombinasi dan komposisi media persemaian dan media sabut kelapa (cocopeat),

sehingga siswa siap menjadi petani bibit tanaman hortikultura.

Gambaran kebermanfaatan hasil belajar menyapih bibit, siswa merasakan

kebermanfaatan pemahaman keutamaan menyapih bibit, sehingga siswa siap

menjadi petani bibit tanaman hortikultura.

Gambaran kebermanfaatan hasil belajar memelihara bibit, siswa merasakan

kebermanfaatan pemahaman ketentuan dalam penyiraman bibit, cara pemberian

pupuk dasar, cara agar pupuk dapat cepat diserap oleh tanaman serta aplikasi

(31)

109

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambaran kebermanfaatan hasil belajar memindahkan bibit (transplanting),

siswa merasakan kebermanfaatan memindahkan bibit, sehingga siswa siap

menjadi petani bibit tanaman hortikultura.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan penelitian. Penulis mencoba

mengajukan saran yang ditujukan kepada berbagai pihak, diantaranya :

1. Siswa kelas XII program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman Pangan Dan

hortikultura (APTN) SMK Negeri 2 Subang lebih memperbanyak latihan

yang dilaksanakan secara berkali-kali sehingga memperoleh suatu

ketangkasan atau keterampilan dalam pembelajaran memindahkan bibit.

2. Guru yang mengajar standar kompetensi menyiapkan bibit dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa kebermanfaatan hasil pembelajaran tersebut

kurang dirasakan, sehingga guru dapat lebih mengoptimalkan kegiatan

pembelajaran agar siswa memiliki minat dalam mengikuti kegiatan proses

belajar mengajar untuk menjadi calon petani bibit tanaman hortikultura.

3. Penelitian ini perlu ditindaklanjuti oleh mahasiswa agroindustri terutama

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menyiapkan bibit sebagai

(32)

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali. M. (1985). Guru dalam Proses belajar mengajar. Bandung : PT Sinar Baru

Bahri, Djamarah, S. Dan Zain, Aswan. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : PT Rineka Cipta.

Bizis art studio. ( ). Pembibitan melalui program P4LH [Online]. Tersedia

Effendi Susanto (2012). Pelihara Harta Yang Dipercayakan Kepadamu [Online]. Tersedia http://griisydney.org/ ringkasan khotbah./ [29 Juli 2012]

Efelina (2012). Pengertian Persepsi – Definisi Persepsi. [Online]. Tersedia http://blog.ub.ac.id/kumpulan/tag/arti-kata-persepsi/. [13.02/13]

Fajrin, Kholistimi (2012). Manfaat Hasil Belajar "Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus" Sebagai Kesiapan Usaha Katering. Reprository.Upi/[23 juni 2012]

Iswantoro. (2010). Menyiapkan Bibit Tanman Hortikultura. [Online]. Tersedia: http://iswantoro-iswantorogegen.blogspot.com/menyiapkan bibit tanaman hortikultura. /[24 Juli 2012]

Juwita, Dewi Ratna. (2012). Manfaat Hasil Belajar “Membuat Hiasan Pada

Busana” Sebagai Perintisan Usaha Menghias Busana Di Butik.

Reprository.Upi/[23 juni 2012]

Lautze. ( 2009). Menabur Benih. [Online]. Tersedia: http://lautze.wordpress.com/ menabur benih. / [29 Juli 2012]

Nurwardani, Peristiyanti. (2008). Teknik Pembibitan Tanaman Dan Produksi Benih. Jakarta : Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan.

Setiawan, Aguk. (2012). Belajar Menanam Cabe Rawit Yang Baik. [Online]. Terserdia: http://lmdhdander.blogspot.com/belajar menanam cabe rawit yang baik. /[24 Juli 2012]

(33)

111

Anjun Suroyana, 2013

Persepsi Siswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Menyiapkan Bibit Sebagai Kesiapan Menjadi Petani Bibit Tanaman Holtikultura

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Ke–5. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. jakarta : PT Bumi aksara.

Surakhmad, W. (1990). Pengantar Penelitian dan Dasar Metoda Teknik Mengajar. Bandung. Tarsito

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Edisi ke-15.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Yuniarti, Detika. (2012). Manfaat Hasil Belajar “Membuat Kria Tekstil Cetak

Saring” Sebagai Kesiapan Praktek Kerja Industri Di Usaha Sablon,

Reprository.Upi/[23 juni 2012]

Wiyarti, Yeti. (2012). Manfaat Hasil Belajar “Menyiapkan, Mengolah, Dan

Menyajikan Pastry Dan Bakery” Dalam Kesiapan Perintisan Usaha Pastry.

Reprository.Upi/[23 juni 2012]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Wikipedia. (2012). Pertanian. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/ Pertanian. /[29 Juli 2012]

Gambar

Tabel 4.32. Manfaat Pemahaman Responden Pada Keuntungan  Transplanting
Gambar 2.1. Paradigma penelitian persepsi siswa tentang manfaat

Referensi

Dokumen terkait

LANGKAH-LANGKAH YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH KABUPATEN BATU BARA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PELABUHAN INTERNASIONAL KUALA TANJUNG. Bersama Kementerian

Untuk menentukan tata letak parkir pesawat Boeing 737-800NG pada hangar PT. Batam Aero Technic divisi base maintenance Surabaya dengan menentukan luas area hangar

pada tahap ini yang dilakukan guru adalah menyampaikan topic materi yang diajarkan pada awal pembelajaran, Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan, Guru

Perancangan campuran beton sesuai target kuat tekan yang hendak dicapai dilakukan dengan mengacu data agregat kasar dan agregat halus yang merupakan gabungan dari dua jenis pasir

Air susu ibu dengan komposisi asam lemak rantai sedang yang tinggi. dipercaya sangat baik melindungi bayi dari serangan infeksi virus

Dimana hasil dari penelitian yang didapat penulis selama penelitian berlangsung masih ada beberapa pasien yang tidak puas terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas

Soimin, Soedharyo, Hukum Orang dan Keluarga Perspektif Hukum Perdata Barat/BW, Hukum Islam, dan Hukum Adat , Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta, 2004. Subekti, R, Kitab Undang-undang

Dari paparan mengenai strategi public relations yang telah di jelaskan menurut para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa strategi public relations merupakan