Paditian Akhit
PE,RBAIYDINGAI{
EFEKTIFITAS LANIA
PEMAKAIAN
DRAIN
PASIF
TERIIADAP PENCEGAHAN TERBENTUKNYA
SEROMA
PASCA
MODIFIED
RADICAL MASTECTOMY
Oleh:
RixendoI?embimbing
.b
Prof.dr.
Itr.Aztmris, SpB.{t{)Onk
.
dr.H.
Edison,MPH
:
BAGTANILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOIffiTARAN
UNIVERSITAS
ANDALAS
RS.DR.M.
DJAMIL
PADANG
a :. ..t . -: ..': :, .. . :., ' t., .. _:::.::r:,.:::.:-=i-.:
I:
... ..:: I .
-::'
':,:: : a:aa a :
=
$A$H${.
tt${,}
EffiAH',.t
'--',,1,.' -,,',l t,,J'.-:'-:,:-.',;,:,'..-':=:- ,'"';;.=::..,.,
.
.
PARBANDINGAN
EFEK
TFITAS
LAMA
PEMAKAIAN
DRAIN
PASIF
TERHADAP PENCEGAHAN TERBENTUKNYA
.
..SEROMA
PASCA
MODIFIED &4PICAL.MASTECTOMY
Oteh
Rixendo
Peserta PPDS
I
llmu
Bedgh
FK
Unand
"
' '
lfo" SF
t8S?2?M2
. ,. ,.::,
,No-Rqi*t*rCF$,t,,l7glt
'..:
.''
.'
Pqplitian,ini
sebaga,i,sahh,ylfyr*t
uatuli
meyelesaikan
-spesialis'Bedah
et*an*its
t<u
tG
Hniv@iras
An
pada$q.
'pibs&a
mgsst
I
t9
fttober
?010
-
42:
'Ketua
BagianIlmu
BedahFK
UNip
I 9- 52042?, 19S0J2, 1 0O1DTSE?UJTJT
BT,,ST[.:
PembimbiXrgII
Ketua Program Studi
F
Unand\--A
KATA
PENGAHTAR
Puji
syukur
kehadiratAllah SWT
atas rahmat dankmunia
Nya
penulisdapat
menyelesaikanpenelitian
akhir
denganjudul "PERBAhIDINGAN
EFEKTIFITAS
LAMA
PEMAKAIAI\
DRAIN
PASIF
TERI{ADAP
PENCEGAHAN TERBENTUKIYYA
SEROMA
PASCA tuIODIFIED
RADICAL
MASTECTOMY
".
penelitian ini
merupakan salahsatu syarat
dalam menyelesaikanpendidikan keahlian
dalam bidangilmu
bedah pada Program Studi PendidikanDokter
SpesialisIlmu
Bedah FK Unand Padang.Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Prof.Dr.
H.
Azamris,
SpB(K)
Onk,
danDr. H.
Edison,M.PH
selaku pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan sampai selesainya penelitianini.
Rasa terima kasih
juga
penulis sampaikan padaDr, H. Asril
Zahari, SpBKBD
sebagaiKetua
BagianIlmu
BedahFK
Unand/
RS
Dr.M.Djamil
dan Dr.Dody
Efrnansyah, SpB SpU sebagai Ketua Program Studi PPDSIlmu
BedahFK
Unand yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dan memberikan bimbingan.Rasa hormat dan
terima
kasihyang
setulus-tulusnya kepadaguru-guru
:Prof,Dr.H. Kamardi Thalut,
SpB,Dr.H. Rivai
Ismail,
SpB,Dr.H.
Ahmad Rizal, SpB,SpBO,FICS,Dr.
Juli Ismail,SpB.TKV,
Prof.Dr. H.
Azamris, SpB(K)
Onk,DR.
Dr.Menkher Manjas, SpB, SpBO, FICS,Dr. H.
Asril
Zahari, SpBKBD,
Dr.H.Syaiful
Saanin, SpBS,Dr.
Dody
Efinansyah, SpB, SpU,Dr.
Yusirwan
Yusuf, SpB,SpBA , Dr.H.
Wirsma
Arif
Haratrap, SpB
(K)
Onk,
Dr.
Achmad Luthfi,
SpB
KBD,
Dr. Alvarino,
SpB, SpU,Dr. H.
Daan Khambri, SpB(K)
Onk, M.Kes,Dr. Dedi
Saputr4
SpBP,Dr. Yewi Zulfiqar
SpB
SpU,Dr.
Ardian Riza,
SpOT,Terima
kasihjuga
kepadadr.
Rudy
Permadi,SpAn,
dr.
Nasman Poear, SpAn, dr.Liliriawati
A.K,
SpAn, dr.Boy
Suzuky, SpAn, dr.H.
Zaidulfar,
SpAn dandr. Yulinda AMullah,
SpAn,
atas kerjasamanya selamapenulis
menjalani pendidikan di RS dr.M. Djamil
Padang.Kepada teman sejawat residea bedah
FK
Unand penulis sampaikan ucapan terima kasih atas bantuin, kerjasama dan dukunganmoril
selamaini.
Kepada ortmg
tua,
danisti,
terima
kasih atas dukunganmoril
dan cinta yang tulus yang diberikan selamaini.
Penulis menyadari bahwa
tak
ada gading yangtak
retak,kritik
dan saranpenulis
harapkan
untuk
kesempurnaanpenelitian
ini.
Semoga
Allah
SWT senantiasa melimpahkanberkah
danrahmatNya
bagrkita
semua.Amin.
Padang,
Oktober
2010DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR
...i
DAFTAR
ISI...
...iiiDAFTAR
TABEL...
...v
BAB
I
PENDAHULUAN
I.A
Latarbelakang
... 1I.B
Batasanmasalah
... 2I.C
Tujuanpenelitian
... 2I.D
Manfaatpenelitian
... 3BAB
II.
TINJAUAN
PUSTAIA{
...
5BAB
III.
METODEPENELITIAN
III.A
Rancanganpenelitian
...22
III.B
Waktu dan tempatpenelitian..
22m.C
SubjekPenelitian
... 22III.D
Kriteria inklusi
daneksklusi
...
...,. 22III.E
VariabelPenelitian
...
23III.F
DefenisiOperasional
24III.G
Alur
Penelitian
24III.H
Pengolahan dan analisadata...
25m.I
Etika penelitianBAB IV HASIL
PENELITIAN
BAB
VDISKUSI
33BAB
VI
KESIMPULAN
DAN
SARAN
...37
DAFTAR
PUSTAKA
... 38LAMPIRAN
Abstrak
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS
LAMA
PEMAKAIAN DRAIN
PASIF
TERIIADAP
PENCEGAHAN TERBENTUKNYA
SEROMA
PASCA
MODI FIED
R',IDICAL
MAS
TE
CTOMY
Rixendo, Azamris, Edison
Bagian
Bedah Fakutas Kedokteran UniversitasAndalaslRS drM
djamil
PadangLatar
belakang:
Seroma merupakankomplikasi
terbanyakpada pasien
setelah operasi keganasan payudara.Untuk
mempelajari efek optimum berapa lama pemasangan drainpasif
terhadap tebentuknya seroma pasca operasi
modified
radical mastectomydi
RS
M
Djamil
Padang, Indonesia.Pasien
dan
metode: Penelitianini
berupa sebuah percobaanklinis
acak. Dengan sampel 32 pasien, masing-masing
16 pasien dengandrain
lepas cepat(4 hari)
dan
16 pasien dengan drain lepaslambat
(8 hari). Kemudiandi
catatjumlah
seroma terakhir sewaktu dibuka. Dandi
follow
up selama 2 minggu setelah operasi untuk melihat komplikasi seroma nya.I{asil:
Tidak
terdapat perbedaan bermaknadalam hal
jumlah
seromaterakhir
ruta-rata sewaktudrain
dibuka antaradrain
lepas cepat dandrain
lepas lambat(f-
4,973,P:0,00-).
Tidak terdapat hubungan dalam efektifitas lama pemakaian drain pasif terhadap pembentukan seroma pasca
Modified
radical mastectomy (x2:0,356,P:0,551).
Kesimpulan:
Pelepasan drain pasif pascaMRM
sebaiknyajika jumlah
seroma <30 cc. Tidak ada ketentuan berapa lama drain pasifdibuk4
tergantung dari keputusanahli
bedah masing-masing, karenakomplikasi
seroma yang terbentuk antaradrain
yang dilepas cepat dengan drain yang dilepas lambat tidak terdapat hubungan yang bermakna.BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar
belakang
Keganasan payudara merupakan penyebab kematian terbanyak kedua setelah
kegasanan paru-paru pada wanita. Pembedahan masih merupakan terapi
pilihan
utama. Modifeid Radical
Mastectomy
(MRM)
merupakan
tindakan
pitihan terhadap keganasan payudara yang masih operable. Pasca operasi ada beberapakomplikasi
yang dapatdi
temukan diantaranya hematoma, terbentuknya seroma, infeksi luka operasi sampai terjadinya flap nekrosis ''t'3.Seroma merupakan masalah
yang
paling
sering
terjadi
setelah tindakan mastektomi, dan banyakahli
bedah mengatakan sebagaihal paling
susah untuk mencegahnyadibandingkan
dengankomplikasi yang
lain.
Seroma sering di
definisikan
sebagai
cairan
serous
yang
terjadi
setelah
pembedahan yangberkumpul
di
bawahflap
kulit
sertamengisi
dead spsceo't.
Setelah tindakan masteklomi, seroma akan segera terkumpuldi
daerah bawah flapkulit
dandi dead space daerahaksila.
Biasanya seromaakan
di
serapsendiri dalam
beberapaminggu.
Jika
cairan
seromayang terbentuk
sangat banyak,maka
kulit
bekas operasi akan teregang yang akan menyebabkanketidak
nyamanan pasien. Pada beberapapasien
penumpukancairan
ini
akan memberikan
beberapa masalah seperti memperlama masa rawatan, dan akan menambah biaya rawatan. Selainitu
juga
akan disedot secara berulangkali sehingga pasien akan merasa sangattidak
Untuk mengurangi terbentuknya seroma, terdapat beberapa
kontroversi
yang menyangkut tindakan pembedahan tersebut diantaranya; bagaimana diseksi yangideal,
pemakaian instrumentasipembedahan,
dan bagaimana drainase seroma.Dalam
hal
ini
drainasepunya
pengaruhyang
masih dipertanyakan. Pertanyan tersebut menyangkut dalam hal pemilihanjenis
drain, berapa banyak drain yang akan dipasang, dan berapa lama drain akan dipas&ng 6'7'8;0. Segera setslahMRM
drain
dipasang
untuk
mengurangi
serom4
tapi
tidak untuk
mencegah terbentuknya seroma. Drainase yang dipasang dapatberupa
suctiandrain
dandrain
pasif
dimana keduanya mempunyai kekurangandan kelebihan
masing-masing. Padasuction
drain,
seroma akandi
hisap
dengan pernberian tekanannegatif
sehinggacairan
akankeluar
secara terus menerus, sedangkan kerugian drainini
mempunyai diameter yangkecil
sehingga sering tersumbat.Drain pasif
hanya mengandalkan
prinsip
gravitasi dan
aliran
cairan
ke
tempat yang
lebih rendah serta dapatdi
pakai drain dengan ukuranlebih
besar. Pemakaian suctiondrain
pertamakali
diperkenalkan pada tahun 1947, dantelah dibuktikan beberapapenelitian akan manfaat drain
tersebut
untuk mengeluarkan
seroma
yang terbentuk dan meminimalkan dead spoce.TLama pemakain drain
juga
masihdipertanyakan,
pada beberapa penelitian, insiden seroma menjadi tinggijika
tidak di pasang drainase. Pada masa awal draindi
pasang untuk mengeluarkan seroma yang terbentuk, tetapi setelah drain dibuka cairan seroma akan terus terbentuk. Halini
dapatdilihat
gejala dari adanya seromamenyebabkan me'ningkatnya lama perawatan
di
rumah sakit
danresiko
infeksioleh
migrasi kuman secara retrograd7'l0.Dengan
masih
adanyakontroversi
dari
beberapa penelitian tentang berapa haridrain
dipasang pascaMRM
dan belum adanya penelitian berapa lama standar pemakaian draindi
bagsal bedah RSdr
M Djamil
Padang, maka penulis tertarikuntuk
melakukanpenelitian
tentangperbandingan efektifitas lama
pemakaiandrain
pasif
terhadap pencegattan terbentuknya seroma pascamodified
radical mastectomy di bangsal bedah RS drM Djamil
Padang.B.
Ferumusan
masalahBagaimana
perbandingan efektifitas
lama pemakaian drainpasif
terhadap pencegahanterbentuknya
seroma pascamodified radical
mastectomy di bangsal bedah RS drM
Djamil
Padang periode Februari- Juli 2010.C.
Tujuan
penelitian
Tujuan umum
penelitianini
adalahuntuk
membandingkanefektifitas
lama pemakaiandrain
pasif
terhadap pencegahan terbentuknya seroma pasca modified radical mastectomydi
bangsal bedah RS drM
Djamil
Padang.Tujuan
khususMengetahui
efektifitas
pemakaiandrain
selama4
han
terhadap pencegahan terbentuknya seroma .Mengetahui
efektifitas
pemakaiandrain
selama8 hari krhadap
pencegahan terbentuknya seroma.D.
Manfaat
penelitian
Penelitian
ini
bertujuan unhrk:1. Untuk mengurangi lama hari rawatan pasien pasca
MRM
2.
Untuk mengurangi morbiditas pasca operasiMRM.
3.
Untuk memberikan kenyamanan kepadapasien pasca operasiMRM
4.
Untuk
dapatdijadikan
standar operasionalbTapa
larna pemakaian drain pascaoperasiMRM
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Anatomi
Untuk
dapat
mengetahui bagaimana dasartindakan operasi
di
daerahpayudar4
sangatlahpenting
untuk
mengetahui
struktur
dari
payudara Payudara dewasa terletak pada posisivertikal
diantara iga2
di
superior dan sampai iga6
di
inferior
dan secara horizontal diantara garis tengah sternum dimedial dan garis mid aksiladi
lateralr0'lr.Payudara
terdiri
dafitrga
struklurutama
diantannya" kulit, jaringan lemak subkutaneus,jaringan
payudara(
parenkim dan
stroma).Kulit
terdiri
atasfolikel
rambut,kelenjar
sebase4 dankelenjar keringat. Kelenjar
payudara dibentuk oleh kuranglebih
dari
15-20 lobus, yang bermuara keputing
susuuntuk
megalirkan produksinya. Diantara
lobus
tadi
terdapat
jaringanpeny angga subkutaneus I o' 1 I' I 2.
Fascia pektoralis
superfisial
membungkus
payudara
dan
akan menyambung denganfascia
campers abdomen superfisialdi inferior.
Bagianbawah
payudara membentangdiatas fascia pektoralis profunda
dan
di
hubungkan oleh
ligamenfum cooper
dengan permukaananterior,
yang berfungsi sebagai penyangga.Perdarahan payudara secara garis besar berasal dari arteri mamaria interna dan
arteri torakalis
lateralis. Sedangkan peredaran venaterdiri
atas cabang perfiorantes vena mamaria interna, cabang vena aksilariso dan vena azygos yang bermuara langsung ke vena interkostalisll'I2.Pembuluh
limfe
payudaraterdiri
atas 3 kelompok diantaranya;a.
Kelenjar
getah beningaksila
;
aliran
pembuluh getah beningini
berasal dari daerah sekitar aerola mammae, kwadran lateral bawah dan kwadran lateral atas.b.
Kelenjar getah bening manunaria intema; kelompokini
mengalirkan getah beningdari
bagiandalam
dan medial payudara. Pembuluhini
berjalandi
atas fascia pektoralis kemudian
menembusdan
masuk
ke
muskulus pektoralis mayor bermuara ke trunkuslimfatikus
mamaria interna.c.
Keleqiar
getahbening
di
daerahtepi
kwadranmedial
bawah payudara.Pembuluh
ini
berjalan
bersamaandenfgan
vasa
epigastrika
superior menembus fascia rektus dan bermuarake
dalam kelenjar getah beningprekardial
anterior yang terletak di tepi atas diafragmat0'tt'tz.B.
DiagnosisUntuk menegakan diagnosis suatu karsinoma payudara"
di
perlukan beberapa pemeriksaan standarterdiri
dari gejalaklinis
dan pemeriksaan penunjang.Gejala
klinis
berupa ;13'laa.
Anamnesakeluhan
didaerah payudara atauketiak
dan
riwayat
penyakit;
bisa berupa keluhan benjolandi
payudara kecepatantumbuh
rasa sakit, nipple discharge, nipple retraksi,kelainakulit,
benjolandi
ketiak
dan edema lengan.Keluhan
di
tempatlain
yang berhubungan dengan metastase;nyeri
di daerah tulang (biasanyadi
daerah vertebra" femur), rasa penuhdi
ulu
-
Faktor resiko;a.
Umur lebih dari 30
tahun mempunyai kemungkinanyang
lebih besaruntuk
mendapatkan kanker payudara, danrisiko
ini
akan bertambah sampai umur 50 tahun dan setelah menopauseb.
Tidak
karvinlnullipara
risikonya 2-4
kali
lebih tinggi dari
pada wanita yang kawindan
punya anak.c. Anak
pertamalahir
setelahusia
35
tahunrisikonya
2 kali
lebih besard.
Menarke kurang darr 12tahun, risikonya
1,7-3,4kali
lebih besare.
Menopause datang terlambatdari
55 tatrun
;isikonya
2-5-5kali
lebihtinggi
f.
Pernah mengalamiinfeksi,
trauma
atau
operasi
tumor
jinak
payudara risikonya 3-9kali
lebih besar.g.
Kanker payudara pada kontralateral, risikonya 3-9kali
lebih besar.h.
Pernah mengalami operasi ginekologistufiior
ovarium, risikonya3-4kali
lebihtinggi
i.
Pernah mengalami radiasidi
dinding
dadarisikonya?-3
kali
lebihtinggi
j.
Riwayat
keluarga menderitakanker
payudara padaibq
saudara perempuanibu,
saudara perempuan, adik/kakak risikonya 2-3kali
lebih besark.
Kontrasepsi
oral
pada penderita
tumor
payudarajinak,
sepertib.
Pemeriksaanfisik
meliputi;
status
generalisata dan
status
lokalispayudar4 berupa massa
dan dinilai
lokasi,
ukur.u!
konsistensi, penrrukaan,bentuk dan
batastumor,
jumlah tumor,
terfiksasi
ke
otot pekforalis atauke
dinding
dada. Selainitu juga
dinilai
perubahankulit,
benyuk
dan
perubahan
puting,
status
klenjar
getah bening,
dan pemeriksaan tempat lain yangdi
curigail2'l3.Pemeriksaan penunjang
terdiri
atas;USG payudar4
foto
thorak dan
USG hepar. Pemeriksaan histopatologi merupakangold
standar, dapat dilakakandengan potong
beku atau
blok
parafin. Setelah
di
lakukan
seluruhpemeriksaan
diatas barulah suatu
diagnosa karsinoma
payudara
bisa ditegakan.C.
PengobatanPengobatan karsinoma payudara tergantung pada stadium
klinis
penyakitnya,terdapat beberapa modalitas terapi ;
Cara-cara yang dikenal adalah l3,la:
Pembedahan,
baik
yang bersifat
kuratif
(menyembuhkan), maupunpaliatif
(menghilangkan gelala penyakit).Penyinaran, baik yang bersifat
kuratif
maupunpaliatif.
Kemoterapi
/
sitostatika yang merupakan pengobatan suportif (penunjang).Hormonal,
yang merupakan pengobatansuportif
dan berupa tindakan ablasi (melenyapkan) atauaditif
(tambahan).Imunoterapi, sebagai tindakan menaikkan daya tahan tubuh.
Simptomatilg termasuk
cara perawatan/
penanggulangan keluhan-keluhandari
penderita kanker payudara yang sudah lanjut.Macam-macam pengobatan berdasarkan Stadium (Peraboi,2003)ra:
l.
Karsinoma
payudara stadium
0;
dapat
dilakukan breast
conservingteraplty atau mastelttomi simple. Terapi
definitifirya
tegantung pada hasil blok parafin, lokasi dan pemeriksaan imaging.2.
Karsinoma paytrdara stadiumdini
/
operabel;
dapat dilakrmkn BCS, atauradikal
mastektomi
atau
modified
radical
mastektomi.
Kemudiandilanjutkan
denganterapi
adjuvan beruparadiasi
ataukemoterapi
atau hormonal terapi.3.
Karsinomapayrdara stadium lokallanjut;
ada 2 modalitas terapi;-
Operablelocally
advance;dilakukan simple
mastektomi kemudianditambah radiasi
kuratif
dan kemoterapi adjuvan-
In
operablelocally
advanced;pada stdiumini
hanya diberikan radiasikuratif
ditambah kemoterapi atay denga hormonal terapi.4.
Karsinoma payudara stadiumlanju!
prinsip
pengobatanya hanya denganterapi
paliatil
sedangkanterapi
lokoregional dapat dilakukan
jika
di
perlukan.
D.
Komplikasi
pasca operasimastektomi
Sebagai salah satu organ
jaringan
lunak,komplikasi luka
operasi payudara30
%
dari
seluruh kasus.Hampir
setengahdari
angka tersebut memerlukan perawatan rumah sakit kembafi4'5'7'15.a.
Seroma.Definisi
Seroma merupakan
komplikasi
tersering yang didaptakan setelah operasi payudara. Diberbagai literatur,tidak
tetdapatdefinisi
yang tetaptentang
seroma.
Dalam
beberapa kepustakaan,serema
didefinisikan sebagaikumpulan cairan
serous
yang
terbentuk
bersamaan dengan pembentukanskinflaps
selama pembedahan payudara yang akan mengisi dead spacedi
aksila selama periode akut post operasils.Patofrsilogi
Seroma berasal
dari
cairan yang berkumpul yang
berasal dariultrafiltrasi
pembululuh darah, dan ada beberapa ahli mengatakan seroma berasal dari kebocoranlimfe
akibattranseksi
dari percabangan kelenjarlimfe
di
daerah
aksila pada
ekstremitasatas
yang
ditranseksi
yangdipercaya
menjadi
sumber
pembentukanserom4
dimana
pergerakan tangan segera setelah operasi akan meningkatkanjumlah
seromals.Secara
komponen
kimiawi,
Bormmeman
et
al
melakuakn pemeriksaanseluler cairan
yang
terbentuk
dari
drainaseaksila.
Hari
pertama
post operatif
didapatkan mengandungkomponen
darah" tetapisatu
hari
berikutnya
berubahmenjadi cairan yang
menyerupai cairanlimfe
yang mengandungprotein lebih
banyak dantidak
ada fibrinogen. Jadi tidak terbentuk koagulasils' 16.Dalam
hal
ini
untuk
memahami bagaimana terbentuknya seromakita
perlu
megetahui bagaimanaaliran
limfe
payudara. Seroma berasaldari
aliran
limfe
payudaramulai
dari
sistemlimfatik
mamaria interna menujuaksila
supraclaviculq kemudian terkumpuldi
dead space akibatmastektomi.
Dead
space
di
daerahlumpektomi,
luka
di
aksila,
danberpotensi sebagai
tempat
terjadinya
seroma. Setelah
tindakan lumpektomi, seromaini
sangat bermanfaat untuk pasien, dimana seromaakan mengisi dead
space
akibat
pembedahan sehingga memberikan bentuk payudara normal, yang kemudian akan mengkonsolidasi menjadi bentuk j aringan parut.a'7Seroma
yang
terbentukdi
bawahflaps
kulit
aksila
ataudi
luka
mastektomi akan
menghalangi
proses penyembuhanluka, dan
drain biasanyadi
pasanguntuk
mengeluarkancairan yang
terbentuk
post operasi. Setelah satu sampai tiga minggu setelah operasi, skin flaps akan sembuh dan melekat padadinding
dad4
yang dibuktikan
dengantidak
adalagi cairan yang keluar dari drain. Begitu drain
di
lepas, seroma yang terbentuk dapatdiatasi
dengan perkutaneus aspirasi. Rata-rata aspirasi seroma diperlukan padallYo
kasus mastektomi dan diseksi kelenjar getahbening aksila.
Beberapapeneliti telah meneliti
beberapacara
untuk meminimalkan pembentukan seromauntuk
mengurangi lamanya waktu pemasangan draina.Dalam
istilah
penyembuhan, luka operasi mastektomi disebutluka
bersih dan tanpa
debris
atauinfeksi,
sehingga akan sembuh secara perprimer,
denganjaringan
granulasi
yang minimal. Jika tidak
terdapat penyatuan antara flaps dengan dasar luka,luka
akan sembuh secara persekunder,
yang
merupakan
proses
lebih
lambat sehingga
akan meninggalkanjaringan
granulasiyang luas menutupi
permukaan yang terbuka. Pada keadaanini,
beberapafaktor
anatomi menyebabkan cairanterkumpul
segerasetelah operasi payudara.
Sebagaicontoh,
diseksikelenjar aksila
yang
sangatluas akan
menghasilkan sejumlah ronggayang
berpotensimenjadi
desd space dibawahflaps.
Kemudian, karena tidak teraturnya dinding dada, khususnya pada fossa aksilaris yang dalam, menyebabkanflaps
sulit
untuk
melekat. Pada saat yang
'bersamaan pergerakandinding
dada yang konstan selama respirasi bersama denganpergerakan
lengan,
menciptakan
kekuatan
yffig
memperlambatperlengketan
flaps.
Berdasarkanfaktor
tersebut, rekonstruksi
segeramempergunakan tissue expander pada mastektomi mengurangi insiden pembentukan
seromq
barangkali dengan mengisi dead spacedidinding
dada4'1'8.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya setomal 5.
Terdapat beberapa
faktor
yang akan mempengaruhi terbentuknya serorna pascaoperasi payudara. Diantaranya
faktor
pembedahanitu
sendiri dan
faktor
lain
yang
secaratidak
langsung
terkait
dengan pembentukan seroma.Faktor
pembedahan.Kategori
akan dibagi menjadi mastektomi luas, drainase luka, alat-alat pembedahan, penjahitan flap untuk fiksasi, dan lain-lain.Luasnya
luka
mastektomi
Merujuk
pada luasnya mastektomi, dua penelitian telahdilahrkan
dengan
hasil
bahwa mastektomi
radikal
yang luas akan
meningkatkan pembentukan seroma dibandingkan dengansimple
mastektomi.Di
lain
pihak,
sebuahpenelitian
telah
mengatakanbahwa rekonstruksi
segera setelahtindakan
MRM
dapatmengurangi pembentukan seroma. Namun,tidak
ditemukan hubungan antara pengangkatan fascia pectoralis dalam pembentukan se.omal 8'le.Pada diseksi
keler{ar
getah bening a"xilla, empat penelitian secarakonsisten mengindikasikan bahwa
banyaknya
pengangkatan kelenjargetah bening
tidak
mempengaruhi pembentukan seroma. Sama halnya dengan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa diseksi kelenjar getah bening aksila secara luas tidak mempengaruhi pembentukan seroma.Drainase
Luka
Dalam
hal ini,
pemakaian drain
dengan tekanannegatif (negatif
suction pressure), tanpa drainase,
jumlah
drainase,tipe
drainase (suctiondrain vs
drain pasif),
tipe dad
unit
drainase {evacuatedbottle
type
vsbellow
type)
dm
tipe
lubang
drainase(multiple hole type vs
multipre channeltype)
dipertimbangkan untukditeliti.
Pada bagian
tanpa
drainase,
5
sampai
8
penelitian
telahmenunjukkan bahwa tanpa
drainaseakan
meningkatkan pembentukan seroma.Namun
pembentukan seromatidak
dipengaruhioleh
intensitasdari drain
tekanan negatif,jutrtlah
drainase, atauoleh
suctiondrain
atau drainasepasif.
Penemuanini
hampir
sama
pada
setiap
penelitian-penelitian tersebutls'1e.Pemakaian
alat
bedahBeberapa alat-alat pembedahan seperti elektrocouter, scalpel laser,
diatermi
argon, scalpel ultrasonic
dan gunting
ultrasonic
telah diteliti
dengan tuJ.ranmencapu
hemostasisyang lebih baik dan
mengurangipembentukan seroma.
Namun,
tidak
didapatkan
penelitian
yang menunjukkan efek signifikan pada pembentukan seroma dengan atau tanpadiatermi argon, scapel laser,
atau
ultrasonic scapel.
Di
sisi
lain,berdasarkan
ulasan penulis,
peng$maan
gunting
ultrasonic
telah mengurangi pembentukanserom4
hal
ini
dijaskan
dari
penelitian
olehLumachi
dkk.
Padapenelitian
ini,
level
I
dan
II
diseksi
axilla
telahdilakukan
dengan
gunting
ultrasound,
atau gunting
dan ligasi,
dan elektrokouter talah digunakan hanya pada diseksiflap
kulit. Di
lain pihak, psnggunaan elektrokouter berhubungan dengan peningkatan pembentukan seroma secara signifikan yang ditunjukkan oleh penelitian oleh Porter dkk.Pada penelitian
ini
flap dan fascia dipotong baik dengan elektrocouter atauscapel,
pada
dua
prosesini
pengontrolan pendarahankecil
dilakukandengan elekhocouter
dan
diseksi
tajam
KGB axilla.
Penggunaan elektrocauter akan menyebabkanterjadi
kerusakanjaringan
lunak
yanglebih hebat akibat denaturasi protein sehingga seroma yang terbentuk akan lebih banyak.
b.
Infeksi luka
operasi.Angka terjadinya
infeksi
luka
pasca operasidi
daerah payudara dandiseksi aksila
berkisar antara1
%
sampai mendekati20
%
kasus. kuman staphilococcus merupakankuman terbanyak
yan€
menyebabkan infeksi.Kegemukan,
usia
tua
dan penyakit
diabetes merupakan
faltor
resikoterbanyak
untuk
terjadinya
infeksi.
Untuk
meminimalkan angka
infeksitersebut
dapatdiberikan antibiotic
preoperative.
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa pemberian antibiotic preoperative dosis tunggal (biasanyasepalosporin,
diberikan
30
menit
sebelum operasi) secara efektif
menurunkan angka infeksi sampai 40 % bahkan lebih2'a.Selulitis
insisional
ringan
dapatdiobati
denganantibiotic oral,
tapiinfeksi jaringan lunak
yang luas
memerlukanterapi
intravena.
Sebagiankecil
infeksi luka
operasi payudara berkembang menjadi abses. Massa dari abses payudara yang awalnya berupatitih
mudah bergerak dan cenderung sangat halus biasanya menjadijelas
dalam2
sampaitiga
minggu
setelah operasiodan muncul pada
daerah operasilumpektomi, mastektomi,
atauinsisi
aksila.Aspirasi
dapat dilakukanuntuk
menkonfirmasi diagnos4 tapidapat
terjadi
kesalahansampel.
Tatalaksanadefinitive
dari
suatu
absesbiasanya memerlukan drainase. Biasanya aspirasi
kuratif
bahan purulen dari absesberhasil
apalagijika diiringi
dengan pemasangan kateterdrain
yang diarahkan denganUSG.
Pasien dengan abses memerlukanfollow-up
yang ketat karenajika
berkembanglagi
akan memerlukan intervensi yang lebihagresif.
Jika
diperlukan,
insisi dan
drainasedapat
diselesaikan dengan pembukaankembali luka
operasi, dan membiarkan rongga tersebut terbukasampai
sembuh.Jika dicurigai
kanker
yang berulang
dianjurkan
untuk melakukan biopsy dinding rongga abses2'a'7.c.
HematomaDengan pemakaian
elektrokauter,
terjadinya hematoma
dapatdikendalikan pada
pembedahan payudara.Tetapi
masihjuga
terdapat beberapa kasuskomplikasi,
sekitar
z-t0o6.
Pada kasus-kasus tertentuterdapat hematom
yang
besar,
pada
keaadan
seperti
ini
diperlukan evakuasi pembedahan denganirigasi yang agresif
terhadapluka
dankemudian ditutup
kembali.
Biasanya
hertatoma
yang besar
akan memberikan keluhan berupanyeri
akibat ekpansi yang cepat terhadap luka operasiz'4.E,
Drainasepasca
operasiSecara
umum
pengertian
drain
pada
pembedahanadalah saluran untuk
mengeluarkan nanaho darah, atau cairan
lain
dari
sebuahluka
operasi.Drain
yang
diletakan setelah operasi bermanfaatuntuk
mengeluarkan cairan yang terbentuk yang dapat menjadi fokus inl:eksil6'17'18.Drain dapat dibagi menjadi
2tipeyaituts;
1.
Drainaktif
Dimana cairan yang tebentuk akan
di
alirkan melalui saluran yangdi
hubungkan
dengan
alat
penghisap.
Dengan
memberikan tekanan isap rendah yang menyebabkan cairan akan terhisap terusmenerus.
Keuntungan dari penggunaan drain
aktif
ini
antaralain;
-
Meminimalkanhaumajaringan
-
Akurat dalam penrhitunganjumlah
drainase-
Karena sistem tertuf,rp, resiko infeksi akan menurunBeberapa hal yang mempengaruhi keefektifan drain
aktif ini
antaralain
adalah,konsitensi
dari
cairan
yang
dihasilkan
,
panjang
dandiameter
dari pipa
drain,
dan
seberpabesar tekanan
isap
yang diberikan.2.
Drainpasif
Cairan
yang
terbentuk
akan
dialirkan.melalui
sebuah saluran dengan tempat pen:lmpung hanya denganbantuan
gaya grafitasi dan sifat cairan yang mencari tempattuendah.Tujuan pemasangan drain pada pembedahanl7 ;
.
Untuk menutup ruang mati di bidang jaringan yang berlebih.
Memberikan aliran pada fokus abses atau bagian tubuhyangterinfeksi
.
Sebagai penanda pertama adanyakebocoran
pasca pembedahan seperti kebocoran usus,urin
ataupun udara dari paru-paru..
Mengontrol kebocoranfistula
Drainase pasca operasi payudara
Untuk
meminimalkan terjadinyakomplikasi
pasca operasi mastektomi, ahlibedah
memasangdrainase
yang menurut penelitian
dapat
berfungsi
untukevakuasi
cahan
yang terbentuk dan
meminimalkan
terjadinya dead
spqce.Mekanisme yang diharapkan
adalahdrain yang
dipasangakan
menyebabkan perlengketan skinflap
ke dinding
dada dan aksila. Sehingga mengurangi insiden terjadinyaserom4
hematoma danflap
necrosispasca
operasi modiJiedradical
mastectomy. Beberapa
penelitian
menjelaskanbahwa tanpa
pemakaian drain insidenterjadinya
seroma akan menjadi sangattingg.
Sedangkan pemakaian dari yangterlalu
lama akan menyebabkan terjadinya ascendinginfeksi
lewat drainaseyang dipasang.
Hal
ini
juga
akan mengakibatkan meningkataya lama perawatan di rumah sakitdan
serta biaya yang tinggirs.Manajemen dari drain post mastektomi mempengaruhi pasien dalam berbagai cara:
1.
Menentukan lama rawatan RS2.
Jika drain
dilepas
terlalu
cepatbias
menyebabkan terbentuknyaseromayang bias
menyebabkantertundanya
terapi
adjuvant. Penelitian ini
bertujuan
untuk
menentukanefek dari
pelepasandrain
di
awal
atau pelepasan yang terlambat terhadap pembentukan seromaBeberapa
faktor
yang berkontribusi
dalam peningkatanlama
drainase serta pembentukan seroma;l'
Body Mass Indexada
hubungantinear antar
BMI
dengan peningkatan pembentuka seroma2.
Teknik operasipenggunaan elektro kauter dilaporkan akan meningkatkan terjadinya seroma dibandingkan denga pengguruun pisau.
3.
Jenis drain yang di pakaipenggunaan
drain vacuum
menyeluruh
menyebabkanlebih
lama pemakaian drain.4.
Latihan batru seger alatihan
segerajuga
berpengaruhterhadap
jumlah
seroma
yang terbentuk5.
Negative suctionpenggunaan negative
suction
mencegah kebocoranlebih lanjut
dari sistemlimfatikl6.
F.
Kerangka konseptual
Modified Radical Mastectomy
Penderita Ca Mamae Operable
Body moss index
Penyakit penyerta
I
pembentukan seroma, Teknik operasiLi
di
Early remove
dilepas 4 hari tte rr
lepa:
lmove
;8
hariDrainase dengan drain pasif
Hipotesa;
1. tidak terdapat perbedaan bermakna dalam efektifitas lama pemakaian drain pasif terhadap pembentukan seroma pasca
MRM
2.terdapatperbedaan bermakna dalam efektifitas lama pemakaian drain
pasif
terhadap pembentukan seroma pasca
MRM
BAB
III
METODE
PENELITIA]\
A.
RancanganPenelitian
Rancangan
penelitian berupa
randomised
clinical
trial
dengan mengumpulkan data tentang lama pemakaian drainpasif
pasca operasiMRM
di bagian bedah RS Dr.M. Djamil
Padang.B.
Waktu
dauTempat Penelitian
Penelitian
dilakukan
selama6
bulan,
yaitu
bulan
Februari
-
Juli
2010di
Bagian Bedah RS Dr.
M. Djamil
PadangC.
SubyekPenelitian
Populasi adalah semua penderita karsinoma payudara yang dirawat
di
bagian Bedah RS Dr.M. Djamil
Padang periode bulan Februari-
Juli
2010.subyek
penelitian adalah penderita karsinoma payudara
yang
sudah didiagnosisdan
mendapatkan pengobatanmenurut
prosedurterapi
berupa operasiModified Radical
Mastectowydi
Bagian bedahRS
Dr
M.
Djamil
Padang periode bulan Januari
-
Juli 2010. Jumlah sampel berdasarkan rumus:C
z"*"
I
t
dl
t)
Didapatkan
jumlah
sampel:n:
16n:
jumlah
sampelZa
:
tingkat kepercayaan, sebesar 95 7oS = simpangan baku, didapatkan 4had. (dari kepustakaan)
D:
ketepatan absolut,nilai
ketepatan absolut ditetapkan 2.D.
KriteriaSubyekPenelitian
1.
Kriteria fnklusi
Semua
penderita karsinoma payudara
yang menjalani
operasi Modified
Radical Mastectorny sesuai prosedur terapi.
2-
Kriteria
Eksklusi
1.
Penderitakarsinoma
payudaru dengan prosedurtindakan
selain modified radical mastectomy2.
Pasien denganprolonged drainage
oleh
seromayang
terbentuk terlalu banyak.3.
Penderita denganpenyakit
pemberatuntuk
penyembuhanh'ka
operasi seperti diabetes melituso hipoalbumin dan lain lain.
4.
Penderita dengan berat badan diatas 60 kg atau di bawah 40 kg.E.
Variabel
Penelitian
1. Variabel bebas (independent)
umur,
seroma dan, jenis histopatologi karsinoma.2.
Variabel tergantun g (dependent)Stadium,
jenis
drain,lanna pemakaian drain,teknik
operasi dan berat badan pasien.F.
De{inisiOperasional
1.
Umur
adalahumur
penderita saat pertamakali
didiagnosis.Dihitung
dalam tahun. Kemudian tingkat umur akan digolongkan menjadi 3 kategori :1.
UmurMuda
:
0-40tahun
2.
Pertengahan
:
4l
-
50 tahun3.
UmurTua :
> 51 tahun2.
Seroma adalah
cairan
serousyang terbentuk
setelah
tindakan
Modified
Radical Mastectomy yang mengisi dead space
di
luka operasi.3.
Jenis
histopatologi adalah
jenis
keganasanmenurut
histopatologis
yang didapat dari biopsi.4.
Stadium adalah stadiumklinis
berdasarkankriteria
TNM
yang sesuai dengan standar operasionalprosedur
untuk
dilakukan tindakan
Modified
Radical Mastectomy.5.
Jenis drain adalah drain pasif yang ditinggalkandi
dead spaee berupaNGT
not6.
6.
Lamanya pemakaiandrain
adalah lamanyadrain
di
lepasdmi
insersidi
luka operasi, kelompok pertamadi
lepas4hai,kelompok
kedua dilepas S hari7.
Tekinik
operasi adalahteknik
operasiModified
radical
Mastectomy sesuai standar operasional prosedur dengan menggunakan pisau ( scalpel).8.
Berat badan adalah berat badan pasien sewaktu operasi yaitu antara 40-60 kg.G.
Alur
Kerja
Penelitian
dan carakerja
Subyek penelitian adalah penderita
yffig
berobat
dan
terbuktimenderita karsinoma payudara
secara
klinis dan
histopatologis,
dan mendapatkan pengobatanmenurut
protokol
di
bagian bedah
RS
Dr.
M.
Djamil
Padang.Cara kerja;
Pasien
yang
didiagnosa menderitaCa
mamaekemudian
ditalcukan operasiModified
RadicalMastectomy sesuai
standar operasional prosedur dengan operasi menggunakanscalpel
secaratajam, kemudian pada
luka operasi dipasang dua buah drain,di
dareah aksila dan didaerah flap pektoral. Kemudian subjek dibagi
atas2 kelompok;1.
kelompok drain yangdi
lepas cepat (4 hari)2.
kelompok drain yang dilepas lambat ( 8 hari)
setelah drain dilepas, sebelum pelepasan drain dicatat
jumlah
drain. Setelahitu
pasiendi
observasi selama3
minggu
dandi
nilai
apakah terbentuk seroma yang perlu untuk dilakukan aspirasi.H.
Pengolahan DanAnalisis Data
Data yang didapat diolah secara komputerisasi dan dilakukan
uji
statistik non parametrik dengan derajat kepercayaan P> 0,05 dan disajikan dalam bentuk tabel.L
Etika
Penelitian.
Karena memakai pasien
untuk
penelitian
ini
maka pasien
diperlakukan secaralayak
dandiberi
penjelasanyang
sebenarnya dan dapat dimengertioleh
pasien tersebut. Setiap pasienyang
memenuhikriteria
inklusi
akan dimintai persetujuannya secara tertulis untukikut
dalam penelitianini.
BAB
IV
HASIL PENELITIAN
Hasil
penelitian diperoleh setelah dikumpulkan data dari observasi pasien pasca operasi ModiJied RadicalMastectomy
(MRM)
dengan drain dilepas cepat (4 hari) dan drain lepas lambat (8 hari) yang dirawat
di
bangsal bedah wanita RS Dr.M
Djamil
Padang selama bulan Februari - Juli 2010.Dari
hasil
observasi diambit
sampel sebanyak32
orangyang dibagi
atas duakelompok, kelompok
pertama merupakan pasien pasca operasiMRM
dengan drain yang dilepas setelah 4hari
sebanyak 16 orang pasien dan kelompok kedua merupakan pasien pasca operasiMRM
dengandrain
yang dilepas setelahI
hari sebanyak 16 orang pasien.Data yang
didapatdiolah
secara komputerisasidan dilakukan
uji
statistik
non parametrik dengan derajat kepercayaan P> 0,05 dan disajikan dalam bentuk tabel. Dari penelitian tersebut didapatkan:Tabel
1;Karakteristik
pasien keganasanpayudara berdasarkan Emur.
Umur
Total
Lepas
cepat
Lepas lambat213
< 40 tahun
4l-49
tahun
7
10
l7
>5Otahun
7
5
12Karakeristik
berdasmkanumur
pasien dapatdilihat dari tabel
,
dirnna
umur
nta-rata
pasien
yang menjalani
operasi
MRM
adalah45,4
tahun.
Pasien terbanyak yang menderita keganasan payudara berada pada kelompok umur4l'50
tahun sebanyak 17 orang (55 %).
[image:32.470.31.444.71.271.2]Tabel2:
Hubungan
jumlah rata-rata
seromaterakhir
sewaktudibuka
antara
drain
lepas cepat dengandrain
lepaslambat.
Drainase Mean
Lepas cepat
Lepas lambat
0,0001-F4,973
Tabel 2 memperlihatkan
jumlah
seroma terakhir sewaktu drainase dibuka rata-rata terbanyak padadrainrxe
yang dilepas cepat adalahsekitar
15,00cc.
Sedangkan pada drainase yang dilepas lambat ratajumlah
seroma terakhir sewaktu pelepasandrain
adalah4,
05 cc.
Setelahdilakukan
uji
statistik
non
parametrik
(uji
T)
terdapat perbedaan bermakna dalam
jumlah
seromaterakhir
rata-rata sewaktu drain dibuka antaradrain lepas cepat dan drain lepas lambat(e4,973;
P=0,000-).15.00
4,06
6,831
5.543
[image:33.472.37.448.93.208.2]Tabel
3:
Hubunganefektifitas
lama
pemasangandrain
terhadap terbentuknya seroma pasca operasiMRM
Drainase Seroma Jumlah
(+) (-J
Lepas cepat
Lepas lambat
t6
l6
t2
15
Total 27 32
Y*
0,356 p:0,551Dari tabel 3, didapatkan pasien yang terdapat seroma setelah pelepasan drain pada
hari ke
4
sebanyak4
orang. Sedangkan pada pasien dengandrain
yang dilepas setelah8 hari
ditemukan sebanyakI
orang yang mengalamikejadian
seroma pasca pelepasan drain. Setelahdilah*an uji
statistik non parametrik(uji
pearsonchi-square) hipotesa
dapat diterima dimana
tidak
terdapat hubungan
yang bermakna datamefektifitas
lama pemakaiandrain
pasif
terhadap pembentukan seroma pascaMRM
(x2:
0,356;P:0,551).
Dari
semua pasienyang
mengalamikejadian
seroma pasca pelepasandrain di
dapatkan seroma
rat*rata
kurangdari
50cc dari
aspirasi sebanyak2
orang dan lebih dari 50 cc sebanyak 3 orang. [image:34.482.52.450.79.317.2]BAB V
DISKUSI
Keganasan payudara merupakan penyebab kematian terbanyak kedua setelah kegasanan paru-paru pada
wanita.
Pembedahan masih merupakan terapipilihan
utama. Modifeid Radical
Mastectomy
(MRM)
merupakan
tindakan
pilihan
terhadap keganasan payudara yang masih operable. Pasca operasi ada beberapa
komplikasi
yang dapatdi
temukan diantaranya hematoma, terbentuknya seromq infeksi luka operasi sampai terjadinya flap nekrosltl'2'3.Seroma
merupakan
komplikasi tersering
yang ditemui
setelah
operasi keganasanpayudara.
Banyak
faktor
resiko yang bisa
meningkatkan
angka kejadian seroma setelah operasi keganasan payudar4 diantaranyateknik
operasi, pemilihan instrumentasi, Body Mass Index, obesitas, keterlibatan diseksi kelenjar getah bening, latihan bahu segera dan berapa banyak serta berapa lama drainase pascaoperasi 15'Drain
pasca pembedahan memberikan pengaruh terhadap pasien dalam beberapa cara. Diantaranya, mempercepat lama rauratan, dan mengurangi angka kejadian seroma. Tetapidrain
dapat sering sangat mengganggu dan mengurangimobilitas
pasca operasi. Jugabelum
ada ketentuan standar yang dapat diterima mengenai berapa lama drain tersebut di pasang.bedah,
juga
didapatkan penundaan pelepasandrain
mengakibatkan kecemasan pada pasien dan tenaga medis lainyal6.Pada penelitian
ini
didapatkan, karakeristik pasien dapatdilihat
dari tabel1 dimana
umlx
rata-rata pasien yang menjalani operasiMRM
adalah 45, 4 tahun. Pasien terbanyak yang menderita keganasan payudara beradapada kelompok umur 41-50 tahun sebanyakl7
orang .Jumlah rata-rata seroma
terakhir
sewaktu drainasedibuka
pada drainase yangdilepas
cepat adalahsekitar
15,00cc.
Sedangkan pada drainaseyang
dilepaslambat
ratajumlah
seromaterakhir
sewaktu pelepasandrain
adalah4, 06
cc. Dalamhal
ini
terdapat perbedaan bermakna secaxa statistik dalamjumlah
seromaterakhir
rata-rata sewaktudrain dibuka
antarudrain
lepas cepat dandrain
lepas lambat(c4,973;
P=0,000-). Hal ini juga disokong oleh penelitian yangdi
lakukanLamptey
dkk,
dimana
drain yang
dibuka cepat
lebih
banyak
seremanya dibandingkan dengandrain yang
di
buka
lambatl7.Pemasangan
drain
yang dilepaslambat
(8 hari) lebih mengurangi angka kejadian seroma, dapat dijelaskanbahwa dengan
memperlama pemasangandrain
pasca
pembedahan, semakin sedikitjumlah
seroma yang terbentuk akibat telah terjadinya perlengketankulit
dengan dinding dada dan dinding dasar aksila. Sedangkan pada drain lepas cepat(
4
hari)
terdapat peningkatan
terjadinya
seroma pasca
pembedahan,ini
di
mungkinkan
oleh
karena
masih belum
sempuma penyembuhanluka.
Pada beberapaliteratur
menganjurkan pelepasandrain
denganjumlah
seroma terakhir kurangdari
30cc/hari. Tetapijuga
beberapa literatur yang membukadlain
segera setelah operasi tanpa memperhatikanjumlah
seroma yang dihasilkan.Dari penelitian
ini
didapatkan pasien yang terdapat seroma setelah pelepasan drain padahari ke
4
sebanyak4
orang.
Sedangkan pada pasien dengandrain
yang dilepas setelah8
hari
ditemukan
sebanyakI
orang yang
mengalami kejadian seroma pasca pelepasan drain. Setelah dilalcukanuji
statistik non parametrik(uji
pearson chi-square)hipotesa
diterima
dimana
tidak
terdapathubungan
yarlg bermaknadalam efektifitas
lama pemakaiandrain pasif
terhadap pembentukan seroma pascaMRM
1x2:0,356; P=0,551).
Ini
dimungkinkan karena
rata-tata seromaterakhir
sewaktu
drain dibuka kurang
dari 30 cc,
dan telah
terjadi perlengketankulit
dengan dinding dadar6.Dari
semua pasienyang
mengalamikejadian
seroma pasca pelepasandrain
di
dapatkan seromanta2kwang
dari
50ccdari
aspirasi sebanyak2
onng
dan lebih dari 50 cc sebanyak 3 orang.Dapat disimpulkan, bahwa efektifitas lama pemasangan drain pasif antara
&ain
yang
dilepas
cepat
dengan
drain yang dilepas lambat
tidak
terdapat hubunganyang
bermakna. Sehinggalama rawatan
pun
akan
berkurang pada pasien yang dipasang drain lepas cepat (4 hari).BAB
W
KESIMPULA}I DAN
SARAN
l.
Kesimpulan.Dari penelitian
ini
dapat disimpulkan beberapahal yaitu;Jumlah
seromanta-rata
sewaktu
drain
dilepaskan antaradrain
yang dilepas cepat (4hari)
dengan drain yang dilepas lambat(8
hari) terdapat perbedaan yang bermakna.Tidak
terdapat perbedaanefektifitas
lama pemakaiandrain pasif
antara pelepasandrain
cepat(4 hari)
dengan pelepasandrain lambat
(8
hari)terhadap terbentuknya seroma
pasca operasi
Madified
Radical Mastectomy setalatr dilakukan obesrvasi selama 3minggu.
2.
Saran-
Perlu penelitian lebih tanjut dengan sampel yang lebih besar.-
Dapat dijadikan data dasar untuk penelitian berikutnya-
Diperlukanfollow
up untuk melihat komplikasi lebih lanjutDAFTAR PUSTAKA
1.
Forbes,F
John
et al.
Treating
Breast Cancer;in
Evidence Based Oncology. BMJ publishing Book. London. 2003.429-465.2.
Kuroi
I(
SjimozumaK,
Taguchi et al. Evidence Based Risk Factorsfor
Seromain
Breast Surgery.Vol
36,
JapanJ Clin
Oncol.
2006; 197-206.3.
Hussain Shatt"
Shahzad
et
al-
Modifred Radical
Mastectomy;Morbidity during Early
PostoperativePeriod.
Vol
41,
The
Prof
JOnc.20A4.
4.
Rashid, Qammar
et al.
Compliealion
in
Breast Surgery; in
Complicationin
Surgery and Trauma. Informa Health Care. London, New York . 2007 .194-198.5.
Newman,
Lisa et al.
Complication
of
breast surgery;in
SugicalComplication: Diagnosis
and
Treatment.Imperial
College
Press.London. 2007.169-178.
6.
Tafr4
Lorraine.
Breast Cancer;in
surgical Oncology. Vademecum Landes Biosciences. Georgetowno texas USA. 2000.l-16.
7.
Vitug,
F Angelique etal.
Complicationsin
Breast Surgery;in
SconaBreast Cancer. Surgical
Clinics
of
Norl*r
America.
Elvesiers Sarmders. 2007 .43 I451.
8.
Wionchestre, David J- Evaluation and Surgical Mangementof
Breast Cancer;in
Atlas
of
Cilnicat
Oncology.
BC
decker
Inc.
London. 2A00.139-149.9.
Hashemi,E. Kaviani,
A
et al.
Seromaformation
after
surgeyfor
breast cancer.
World
Journalof
Surgical Oncology.bioMed
Central. 200410. Jatoi,
Ismail
etal.
Surgeryfor
Breast Carcinoma;in
Atlas
of
Breast Cancer. Spinger-verlag.Berlin,
Germany. 2AA6. 6l -67 .11. Gemignani,
Mary.
Anatomyof
breast andAxilla; in
Breast Disease. Landes Biosciences. Georgetown, texas USA. 2001.l-8.
12.
Devita
T
Vincent
etal. Malignant Tumor
of
the Breast;in
CancerPrincipal
and
Practice Oncology.
Lippincot
Wiliam
Wilkin.
Philadelphia.2005.13. Greene, Frederic et al- AJCC Cancer Staging Atlas- Spinger
Sciense-Chicago. 2046. 217 -23 5,
t4.
ZttIfikar,Yefri,
Azamris. Evaluasi Tingkat Hasil Pengobatan Kanker Payudara di RSM
Djamil
Padang. 2A07.15.Imoi H, Kuroi,
et al.
Pathophysiologyof
Seromain
Breast Cancer.Vol
12 no 4, Breast Cancer. 2005;288-293.16. Chintanami,
Vijay
Singhnalet
al. Half
versusfull
vacuum suction drainage afterModified
RadcalMasteetomy
for
breast Cancer-
A
Prospective Randomized
Clinical Trial. BMC
Cancer. 2005. 5;11.lT.Lamptey-Gleg,
JN, Dakybo JB et al. Comparison Four Days and Ten Post Mastectomy Passive Drainage in Acra Ghana. EastAfrican
Med Jorx. 2007. 12:'56t-565.
18. Barwel, J, Campbell,
L
et al.How
tong
Should SuctionDrails
Stayin After
Breast Surgerywith Axillary
Surgery.Ann Coll
J Surg Eng. 1997.79;435-437.19.
Deo
SVS, Schuld
NK
et al.
A
CornparativeStudy
of
Modified
Radical
mastectomyUsing
Harmonic Scalpel and
Elechocautery.Vol43,
Singmore
Med J. 2002;226-228.Tabel master penelitian
Drain lepas cepat Drain lepas lambat
No MR Umur Drain* seroma Ket No MR Umur Drain seroma ket
T 68L478 53 th 10 0
t
686598 35 5 02 682398 38 th 5 0 2 554326 54 10 0
3 552140 55 10 0 3 689029 50 5 0
4 682065 42 2A + 40cc 4 690167 36 0 0
5 678926 55 30 + 4Occ 5 692256 32 0 0
6 260349 39 10 0 6 590886 56 0 0
7 684011 44 10 o 7 665139 46 0 0
8 68132s 4T 5 0 8 682398 47 20 + 50cc
9 686709 56 20 0
I
680265 s8 5 010 686757 64 20 + 5Occ 10 696978 47 10 0
11 68497L 40 15 0
LI
6923L4 45 0 0t2
67s002 35 15 0 12 692079 46 5 013 685766 43 20 0 13 35222L 49 5 0
L4 687398 49 10 0 L4 699832 42 0 0
15 687025 52 20 0 15 6970L4 81 0 0