• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis pakai merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan metode sejarah. Tujuan penelitian metode sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menverivikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat1.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yaitu langsung terjun kelapangan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Field Research pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realisasi tentang apa yang sedang terjadi di tengah kehidupan bermasyarakat. “ Proses yang meliputi pengumpulan data dan penafsiran gejala peristiwa atau gagasan yang timbul pada masa lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna dalam usaha memahami kenyataan sejarah serta berguna untuk masa yang akan datang”

Berdasarkan penjelasan di atas penelitian yang dilakukan disini adalah untuk mendapatkan data penulis langsung terjun kelapangan untuk

1Mestika Zed, Metodologi Sejarah, (Padang: Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang,1999), hlm.36

(2)

mengumpulkan dan menafsirkan gejala peristiwa atau gagasan yang timbul pada masa lampau agar berguna untuk masa depan.

B. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau prosedur untuk mendapatkan objek. Dapat juga dikatakan bahwa metode adalah cara untuk berbuat atau mengerjakan sesuatu dalam suatu sistem yang terencana dan teratur.

Langkah-langkah dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Heuristik

Menurut terminologi heuristik (heuristic) dari bahasa Yunani heuristiken artinya mengumpulkan atau menemukan sumber. Yang dimaksud dengan sumber atau sumber sejarah (historical sources) adalah sejumlah materi sejarah yang tersebar dan terdifersifikasi. Catatan, tradisi lisan, runtuhan atau bekas-bekas bangunan prehistori, inskripsi kuna adalah merupakan sumber sejarah.

Dalam lapangan digunakan kegiatan awal penelitian yaitu mengumpulkan sumber. Pengumpulan sumber-sumber dimulai ketika semua kejelasan masalah telah mendapatkan kepastian dari segi teoritis, karena tanpa kepastian teoritis itu, calon peneliti dapat saja dihadapkan dengan berbagai kendala dan seringkali menyebabkan penelitian akan memakan waktu lama.2

Seorang penulis sejarah sudah menguasai sumber sejarah yang akan ditulisnya. “No document no history”, artinya tanpa dokumen tidak

2 Irhash A. Shamad, Ilmu Sejarah, (Jakarta: Hayfa Press, 2003), hlm. 89.

(3)

ada sejarah. Jenis-jenis sumber sejarah antara lain: sumber tertulis, sumber lisan, benda tinggalan (artefak), dan sumber kuantitatif (perhitungan).3

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan sumber sebanyak mungkin, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber- sumber primer data yang di peroleh dari Biografi Tuanku Alin Tagak dan Kipranhya berupa dokumentasi (kuburan melalui tulisan di batu nisan Tuanku Alin tagak ), dan wawancara dengan keluarga Tuanku melalui Afrinal S.Pd (cucu) dan masyarakat sekitar, sumber sejarah sekunder didapatkan tulian- tulisan yang ditulis oleh H. Abdullah.

2. Kritik Sumber

Kritik sumber adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber. Adapun caranya, yaitu dengan melakukan kritik. Yang dimaksud dengan kritik adalah kerja intelektual dan rasional yang mengikuti metodologi sejarah guna mendapatkan obyektifitas suatu kejadian (Suhartono, W. Pranoto, 2010: 35)

Fungsi kritik sumber yaitu bekal utama seorang peneliti sejarah adalah sifat tidak percaya terhadap semua sumber sejarah. Peneliti sejarah mengejar kebenaran (truth). Pada hal kebenaran sumber harus diuji lebih dulu dan setelah hasilnya memang benar maka sejarawan baru percaya adanya truth. Jadi peneliti harus membedakan mana yang benar dan mana yang palsu.

3 Suhartono W. Pranoto, Teori & Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 29-30.

(4)

Kritik merupakan produk proses ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan dan agar terhindar dari fantasi, manipulasi atau fabrikasi.

Sumber-sumber pertama harus dikritik. Dengan demikian sumber sejarah dapat digunakan dengan aman. Dalam hal ini yang selalu diingat bahwa sumber itu harus: dapat dipercaya (credible), penguatan saksi mata (eyewitness), benar (truth), tidak dipalsukan (unfabricated), dan handal (reliable).

Ada dua kritik sumber antara lain:

a. Kritik eksternal (luar)

Kritik eksternal (luar) adalah usaha mendapatkan otentisitas sumber dengan melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber.

Kritik ekternal mengarah pada pengujian terhadap aspek luar dari sumber. Otentisitas mengacu pada materi sumber yang sezaman. Jenis- jenis fisik dari materi sumber, katakan dokumen atau arsip adalah kertas dengan jenis, ukuran, bahan, kualitas, dan lain-lain. Masalah kriktikan terhadap kepandaian Tuanku Alin Tagak dengan mencontohkan ketika melihat santri bertengkar, lalu tidak sengaja ke 2 santri tersebut menjatuhkan lampu togok (lampu lentera), dengan spontan beliau mematikan apinya dengan mengeluarkan air ditelapak tanagannnya. Ini adalah salah satu kepandai dari Tuanku Alin Tagak, memiliki kekuatan yang jarang dimliki oleh manusia lainnya.

(5)

b. Kritik internal (dalam)

Kritik internal (dalam) adalah kritik yang mengacu pada kredibilitas sumber, artinya apakah isi dokumen ini terpercaya, tidak dimanipulasi, dikecohkan dan lain-lain. Kritik internal ditujukan untuk memahami isi teks. Jadi melalui kritik internal ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa Tuanku Alin Tagak tersebut tidak memiliki kekuatan ghaib yang ada didalam tubuhnya, yang tidak bisa masuk akal, berdasarkan contoh yang diceritakan diatas.

3. Interpretasi (Analisis)

Setelah dilakukan kriitik sumber langkah selanjutnya adalah mengnalisis data yaitu memahami makna dan menafsirkan informasi yang telah terkumpul, yang selanjutnya digunakan untuk merangkai dan mengungkapkan permasalahan objek.

Analisis dan interpretasi (penafsiran kembali) terhadap data yang terkumpul dengan cara pengelompokan data yaitu dengan menganalisis fakta mana yang bisa langsung kita gunakan ataupun didukung dengan fakta lainnya, yang kemudian merangkai data yang relevan dengan kajian dan dapat dipercaya kebenarannya.4

Untuk menghasilkan cerita sejarah, fakta yang sudah dikumpulkan harus diinterpretasikan. Interpretasikan atau tafsir sebenarnya sangat

4 Irhash A. Shamad, Op. Cit., hlm. 99.

(6)

individual, artinya siapa saja dapat menafsirkan. Kedudukan interpretasi ada diantara verifikasi dan eksposisi. Subjektifitas adalah hak sejarawan5 4. Historiografi

Historiografi adalah tahap akhir dalam metode penelitian sejarah.

Dalam hal ini penulis akan berusaha semampu mungkin memaparkan hasil penelitian dalam bentuk tulisan karya ilmiah atau skripsi.

Merupakan proses penulisan laporan hasil penelitian sejarah.

Artinya suatu hasil penyelidikan tidak pernah ada kalau ia tidak ditulis atau dituangkan dalam bentuk penulisan atau laporan.

C. Sumber Data

Informasi data dalam penelitian diperoleh melalui dua sumber, yakni lapangan dan dokumen. Sumber data lapangan dapat diperoleh melalui keluarga dan juga masyarakat yang merupakan murid, sahabat, serta sanak family Tuanku Alin Tagak. Berarti seorang tokoh masyarakat tokoh agama dan sebagainya yang merupakan data primer. Sedangkan data sekunder dapat berupa peninggalan yang menerangkan tentang Tuanku Alin Tagak, misalnya kuburan Tuanku yang tertulis di batu nisan didapatkan data mengenai kelahiran dan wafatnya Tuanku Alin Tagak.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut bagong Suyanto ada tiga macam pengumpulan data secara kualitatif.6

5 Suhartono W. Parnoto, Op. Cit., ,hlm. 55.

6 Skripsi Afrida Yanti, Biografi Ustadz Abdul Jbar Lubis Sebagai tokoh Dalam Pendidikan Isalm di Pasaman Barat (1915-1995).

(7)

1. Wawancara

Wawancara adalah mengajukan sejumlah pertanyaan langsung.

Wawancara dalam penelitian ini ditujuakn kepada anak, keluarga Tuanku Alin Tagak dan masyarkat Gunung Tuleh yang merupakan murid serta sahabat dan juga sanak familinya.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah penelaah dokumen tertulis. Penulis menelaah dokumen- dokumen tertulis. Melalui kuburan Tuanku Alin Tagak dengan tulisan dibatu nisan didapakan tahun kelahiran serta wafatnya Tuanku Alin Tagak.

E. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. Pola analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistic atau nonstatistik perlu dipertimbangkan oleh peneliti7. Data yang diperoleh melaui observasi, wawancara dan studi dokumentasi diolah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu cara pengolahan data yang dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Tidak berbentuk angka atau table. Untuk memudahkan peneliti dalam mengolah serta menganlisis data penelitian ini, maka diperlukan langkah- langkah strategis untuk melakukannya yaitu :

7 .Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Praktek. (Jakarta : Bumi Aksara 2006), hlm. 198.

(8)

1. Reduksi Data yaitu memilih dan memilah data yang sesuai dengan fokus penelitian sehingga data- data yang telah direduksi memberikan gambaran yang tajam mengenai pengamatan.

2. Penyajian data yakni penyajian sekumpulan informasi sistematis yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Pengambilan kesimpulan data yang diperoleh kemudian dipola dan dicarikaan hubungannya, model, dan tema sehingga peneliti dapat memperoleh kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat atau mempertanyakan kembali sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih cepat.

Berdasarkan beberapa proses diatas, maka dapat disimpulkan dalam menganlisis data penulis dapat melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Penulis memeriksa kembali data yang diperoleh pada setiap pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

2. Penulis akan mengkaji data secara mendalam dengan menghubungkan data yang satu dengan yang lainnya kemudian dihubungkan dengan teori yang ada.

3. Penulis mengambil kesimpulan dengan menggunakan hal- hal yang menjadi initi dari hasil penelitian yang mendalam.

Referensi

Dokumen terkait

Perkawinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagian dari perkawinan itu sendiri yakni proses awal (pemilihan/penetapan) dan hasil akhir (akibat) dari pemilihan

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014. PROVINSI :

8.2 Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas ƒ Menentukan unsur-unsur intrinsik dalam berita ƒ Mendengarkan teks berita ƒ Menuliskan isi pokok-pokok berita

Penggunaan insektisida pada tanaman menyebabkan penurunan produksi kapas berbiji yaitu galur mutan Kj 1 dan Kj 2 sehingga galur ini lebih tinggi produktivitasnya Kj 2

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan batuan software SPSS 16, penelitian pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari aktivitas siswa

Lesson Study mengenai RPP yang penulis jabarkan yaitu: 1). Kompetensi dasar yang dimasukkan kedalam RPP hanya point penting dari kompetensi dasar yang akan dilaksanakan

Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan kredit, dilakukan dengan

Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kecerdasan logika matematika anak dengan pengenalan warna dan bentuk diperoleh hasil sebagai berikut; pada siklus