4.1. Data-Data Penelitian
Dalam penyusunan rencana produksi pada tingkat tenaga kerja tetap, data-data dibutuhkan adalah:
4.1.1. Data Spesifikasi Produk
Pengelompokan setiap item film plastik dalam famili adalah:
a. Famili EP terdiri dari : EP12(12000) dan EP12(18000) b. Famili EM terdiri dari : EM12(12000) dan EM12(24000) c. Famili EMB terdiri dari : EMB12(32000) dan EMB12(36000)
4.1.2. Data Permintaan
Data permintaan yang diperoleh dari Januari 2000 sampai dengan Agustus 2002 adalah seperti tersusun pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Data Permintaan
Bulan Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 MeiOO Jun-00 Ju!-00 AgtOO Sep-00
OktOO Nov-00 DesOO Jan-01 Feb-01 Mar-01 Apr-01 Mei01 Jun-01
EP12 (12000)
(ton) 107 214 199 244 232 250 271 ""
327 305 318 252 175 130 159 198 254 284 227
EP12 (18000)
(ton) 79 113 167 153 131 126 142 148 205 189 138 77 93 122 128 164 137 158
EM12 (12000)
(ton) 108 116 122 118 156 192 176 182 174 163 185 96 113 103 137 185 173 204
EM12 (24000)
(ton) 62 65 84 107 102 99 108
77 90 112
85 49 57 74 97 105
95 107
EMB12 | (32000)
(ton) 45 73 65 82 98 76 97 104
90 108
92 67 48 50 93 79 104
93
EMB12 | (36000)
(ton) 47 90 98 76 95 78 108
82 108
74 77 60 53 83 93 86 101
77
Tabel 4.1 (Sambungan)
Jul-01 Agt01 Sep-01
Okt01 Nov-01 Des01 Jan-02 Feb-02 Mar-02 Apr-02 Mei02 Jun-02 Jul-02 Agt02
265 334 318 294 270 168 138 260 209 273 262 237 287 348
140 165 160 114 130 74 85 103 118 159 143 114 156 186
169 194 212 164 175 123 105 117 124 162 150 184 197 189
100 96 86 112 110 94
94 83 77 98 52 42 55 51 68 69 105 93
92 102 89 , 115 78 78 96 93 91 101
117 88 95 64 72 58 55 75 114
84 106
82 109
95
4.1.3. Data Waktu Lini Produksi
Data waktu lini produksi diperoleh dari kecepatan konstan lini produksi yang diatur oleh bagian produksi. Kecepatan tersebut adalah 278 m/menit
4.1.4. Data Jumlah Tenaga Kerja Dan Biaya Tenaga Kerja
Data jumlah dan biaya tenaga kerja setiap orang per shiftnya seprti tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Data Jumlah Tenaga Kerja Dan Biaya Tenaga Kerja Shift
1 2 3
Jumlah tenaga kerja/shift
20 20 20
Biaya tenaga kerja/shift/orang
Rp. 18500 Rp. 18500 Rp. 18500
4.1.5. Data Hari Kerja
Jumlah hari kerja yang berlaku adalah setiap hari kerja kontinyu kecuali hari libur nasional. Setiap harinya per shift adalah 8 jam kerja. Adapun jumlah
hari kerja yang tersedia selama periode perencanaan seperti tertera dalam tabel berikut:
Tabel 4.3. Hari Kerja Bulan
Sept 2002 Okt 2002 Nov 2002 Des 2002
Jumlah Hari 30 31 30 27
4.1.6. Data Harga Jual
Data harga jual dari masing-masing produk film dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4. Harga Jual
Item EP-12(12000) EP-12(18000) EM-12(12000) EM-12(24000) EMB-12(32000) EMB-12(36000)
Hargajual (Rp/ton) 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000
4.2. Perhitungan Waktu Standar 4.2.1. Penentuan Waktu Proses
Dari pengamatan penulis didapatkan bahwa waktu proses yang dipakai dalam menyelesaikan satu produk adalah waktu proses mesin. Cara untuk mendapatkan waktu proses tiap item adalah dengan membagi panjang tiap item dengan kecepatan lini produksi. Kecepatan lini produksi setiap item sama, karena
setiap item melalui lini produksi yang sama. Contoh perhitungan untuk item EP- 12(12000) adalah sebagai berikut:
V = 278/77 /menit
X = l20Q0meter
_ 12000/nefer .,,__
/ = = 43,165memt 278m (menit
Keterangan:
V = kecepatan lini produksi X = panjang item produk T = waktu proses
Tabel 4.5.Waktu Proses Item
EP-12(12000) EP-12(18000) EM-12(12000) EM-12(24000) EMB-12(32000) EMB-12(36000)
Kecepatan (m/min) 278 m/min 278 m/min 278 m/min 278 m/min 278 m/min 278 m/min
Panjang item (m) 12000 18000 12000 24000 32000 36000
Waktu proses (min) 43,165 64,748 43,165 86,331 115,108 129,496
4.2.2. Penentuan Waktu Normal
Setelah menentukan waktu proses tiap item maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu normal. Karena mesin yang melakukan kegiatan produksi maka performance rating yang dipakai adalah satu. Contoh perhitungan waktu normal untuk item EP-12(12000):
T = 43,165 min PR = 1
Wn= 43,165x1=43,165
Tabel 4.6. Waktu Normal Item
EP-12(12000) EP-12(18000) EM-12(12000) EM-12(24000) EMB-12(32000) EMB-12(36000)
Waktu proses (min) 43,165 64,748 43,165 86,331 115,108 129,496
Performance Rating
Waktu normal (min) 1 43,165
64,748 43,165 86,331 115,108 129,496
4.2.3. Penentuan Waktu Standar
Waktu standar mencakup waktu normal ditambah dengan kelonggaran akibat adanya perawatan pada mesin. Dari pengamatan yang dilakukan penulis perawatan mesin dijadwalkan dua jam setiap empat hari. Maka penentuan allowance rata-rata per harinya sebagai berikut:
Allowance rata-rata per hari = Total waktu per perawatan Total waktu per empat hari
Allowance
Allowance
2x60 4x24x60
120 5760 Allowance = 0,021
Setelah mendapatkan harga allowance maka waktu standar dapat diperoleh dengan persamaan:
.., Ws = Wn x
1 - allowance Contoh perhitungannya:
Waktu standar untuk item EP-12(12000) = 43,165 x 1 1-0,021 44,071 menit/roll 0,7345 jam/roll
Perhitungan selanjutnya adalah mengkonversikan satuan waktu standar tersebut ke dalam satuan jam/ton. Contoh perhitungannya untuk EP12(12000) adalah sebagai berikut:
Berat 1 roll EP12(12000) = 12000m x 6000mm x 12 micron x 1,4 ton/m3
= 1,2096 ton maka
Ws = 0,7345 jam I roll x roll I ton = 0,60722 iam I ton 1,2096
Hasil selengkapnya dari perhitungan ini dapat terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7. Waktu Standar Item
EP-12(12000) EP-12(18000) EM-12(12000) EM-12(24000) EMB-12(32000) EMB-12(36000)
Ws (jam/roll) 0,7345
1,1018 0,7345 1,4691 1,9588 2,2036
Berat 1 roll (ton) 1,2096 1,8144 1,2096 2,4192 3,2256 3,6288
Ws (jam/ton) 0,60722 0,60725 0,60722 0,60726 0,60726 0,60725
4.3. Perhitungan Biaya 4.3.1. Biaya produksi
Biaya produksi per ton mencakup semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam pembuatan produk ditambah dengan biaya tenaga kerja akibat kontinuitas jam produksi pada waktu reguler setiap harinya, sehingga produksi cuma memiliki jam produksi reguler. Pihak perusahaan menetapkan biaya produksi per ton tanpa tenaga kerja sebesar sebesar 40% dari harga jual.
Penjualan yang dilakukan perusahaan dalam bentuk mata uang dollar Amerika.
Contoh perhitungannya adalah:
Asumsi $ 1 = Rp.9.000
Harga jual item EP-12(12000) = $ 1,200/ton = Rp.10.800.000/ton Biaya produksi per ton EP-12(12000) = 0,4 x Rp.10.800.000
= Rp.4.320.000
Biaya produksi per jam EP-12(12000)
= Rp.4.320.000/ton x l,681344ton/jam = Rp.7.263.406/jam Keterangan:
Produksi 1 jam = 278m/men x 60men = 16680 m/jam = 1,681344 ton
Tabel 4.8. Biaya Produksi Tiap Item
Item EP-12(12000) EP-12(18000) EM-12(12000) EM-12(24000) EMB-12(32000) EMB-12(36000)
Hargajual (Rp/ton) 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000
Biaya Produksi (Rp/ton) 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000
Biaya Produksi (Rp/jam) 7.263.406 7.263.406 7.263.406 7.263.406 7.263.406 7.263.406
Rata-rata biaya produksi item = Total biaya produksi item Jumlah item
= Rp.43.580.436 6
= Rp. 7.263.406/jam
Sedangkan untuk biaya tenaga kerja pada departemen Bopet dihitung dengan cara:
Biaya per hari = Biaya per shift x jumlah orang x jumlah shift Biaya per hari = Rp 18500/shift x 20 orang x 3 shift
= Rp 1.110.000
Biaya per jam = Biaya per hari : kapasitas jam kerja Biayaper jam =Rp 1.110.000 :24jam
= Rp 46250/jam
Maka total biaya produksi = Biaya produksi rata-rata + biaya tenaga kerja
Total biaya produksi = Rp. 7.263.406+ Rp 46250
= Rp 7.309.656/jam
4.3.2. Biaya Suh kontrak
Perusahaan akan melakukan sub kontrak jika kapasitas produksi perusahaan tidak mampu untuk mencukupi order, sehingga kelebihan order tersebut dialihkan kepada sub kontrak. Biaya pembelian per ton item untuk sub kontrak adalah sebagai berikut:
Item EP12(12000)= Rp 7.500.000/ton Item EP12(18000)= Rp 7.500.000/ton Item EM12(12000)= Rp 7.500.000/ton Item EM12(24000)= Rp 7.500.000/ton Item EMBl2(32000)= Rp 7.500.000/ton Item EMB 12(36000) = Rp 7.500.000/ton
Maka biaya sub kontrak tiap item per jamnya menjadi sebagai berikut:
Rp.7.500.000/ton x 1,681344 ton/jam = Rp.12.610.080/jam
Sehingga rata-rata biaya sub kontrak = Total biaya sub kontrak : jumlah item
= Rp 75.660.480 6
= Rp.l2.610.080/jam
4.33. Biaya Simpan
Biaya simpan timbul karena adanya penyimpanan produk sebagai persedian. Besaraya biaya simpan ditetapkan oleh perusahaan sebesar 10,25%
setiap tahun atau 0,85416% setiap bulan dari besarnya harga jual per ton item.
Sehingga rata-rata biaya simpan setiap bulan per ton item sebesar 0,85416% dari harga penjualan.
Contoh perhitungannya adalah:
Harga jual item EP-12(12000) = Rp.10.800.000
Biaya simpan item EP-12(12000) = 0,85416% x Rp 10.800.000
= Rp. 92.249/ton Maka besarnya biaya simpan per jam adalah:
Rp.92.249/ton x 1,681344 ton/jam = Rp.155.102/jam
'
4.4. Perencanaan Agregat
Sebelum membuat perencanaan agregat, terlebih dahulu liarus menentukan tingkat permintaan pada periode mendatang. Untuk itu perlu
dilakukan peramalan permintaan dari data permintaan masa lalu. Metode yang dipakai untuk peramalan adalah metode dekomposisi multiplikatif dan multiplikatif winter, karena pola data yang ada menunjukan adanya trend, acak dan variasi seasonal. Metode yang mempunyai nilai eror yang terkecil yang akan
dipilih. Dengan menggunakan software minitab for windows 13 maka hasil peramalan untuk empat periode mendatang tersebut memperlihatkan bahwa untuk item EP12(12000), EP12(18000), EM12(12000), EM12(24000), dan EMB 12(32000) metode multiplikatif dekomposisi yang terbaik. Sedangkan untuk item EMB 12(36000) metode multiplikatif winter yang terbaik. Hasil peramalan yang dipilih selengkapnya seperti tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Hasil Peramalan Bulan
Sept 02 Okt02 Nov02 Des02
EP12 12000 (ton)
342 337 287 190
EP12 18000 (ton)
182 151 135 76
EM12 12000 (ton)
207 176 194 119
EM12 24000 (ton)
99 102
81 51
EMB12 32000 (ton)
101 104 103 59
EMB12 36000 ton)
107 73 80 63
Langkah selanjutnya adalah mendapatkau tingkat agregat demand pada setiap periodenya. Ini dilakukan dengan cara mengalikan tingkat permintaan setiap item pada periode tertentu dengan waktu standar tiap item tersebut. Contoh perhitungan untuk bulan september adalah sebagai berikut:
EP12000: 342 ton x 0,60722 jam/ton = 208 jam EPl 8000: 182 ton x 0,60725 jam/ton = 111 jam EM12000: 207 ton x 0,60722 jam/ton = 126 jam
EM24000:
EMB32000:
EMB36000:
Tabel 4.10. Permintaan Secara Agregat Item
EP-12(12000) EP-12(18000) EM-12(12000) EM-12(24000) EMB12(32000) E M B 12(36000)
Total
Sept 2002 (jam)
208 111 126 60 61 65 631
Okt 2002 (jam)
205 92 107
62 63 44 573
Nov 2002 (jam)
174 82 118
49 63 49 535
Des 2002 (jam)
115 46 72 31 36 38 338
Pemodelan matematis dengan programa linear untuk perencanaan agregat adalah : Min Z - 7309656(P,+ P2 + P3+P4)+12610080(SC,+ SC2+SC3+SC4) +
155102(1,+ I2+ I3+ I4) Dengan kendala:
P, <443 P2 <458 P3<443 P4 <399
I0= 0
P.+ SC, +I0-I, =631 P2 + SC2 + I,-I2 = 573 P3+ S C3+ I2- I3= 5 3 5 P4+ S C4 + I3-I4 = 338
] P , , P2, P3, P < l > o
I it, i3, i3. i4 | > o
Keterangan :
Perhitungan untuk kapasitas produksi perusahaan digunakan rumus sebagai berikut:
Kapasitas per bulan = Jam produksi per hari x jumlah hari per bulan x efisiensi jam mesin
Contoh perhitungan untuk bulan September :
Kapasitas per bulan = 24 jam x 30 hari x 0,615 = 443 jam
Efisiensi pada jam mesin disebabkan karena secara aktual terjadi adanya downtime maupun loss karena kehilangan produk. Untuk downtime ada dikategorikan sebagai downtime proses karena perawatan maupun downtime akibat kerusakan mesin atau breakdown. Breakdown yang terjadi yaitu karena kerusakan mekanis, electris, utility, dan hal yang lain di luar kategori di atas.
Breakdown mekanis terjadi karena kerusakan mesin, breakdown elektris karena adanya gangguan listrik. Setiap kali terjadinya breakdown elektris maka semua peralatan harus diseting ulang minimal 16 jam karena ada pergantian mesin Die dan perbedaan tegangan pada tiap mesin. Breakdown Utility terjadi karena mesin tidak berfungsi dengan baik yaitu supply tambahan untuk memastikan mesin berfungsi tidak berjalan atau terlambat. Berikut ini adalali data down time selama 8 bulan dari januari 2002 sampai agustus 2002.
Tabel 4.11. Data Downtime Mesin
Bulan
Januari Februari
Maret April Mei Juni
Down Time (hrs) Process
16.62 12.13 14.77 14.43 16.38 16.1
Mechanic Electric 24.83 ; 85.77 25.36 | 19.25
27.5 55.3 31.33 77.27 34.82 62.45 28.08 57.08
Utility1
13.72 1.72 1.43 2.15 0 10.15
Other 32.8 24.1 14.1 29 72.3 32.1
Total 173.8 82.58 113.1 154.2 185.9 143.5
Rata-rata downtime
132.93
Rata-rata efisiensi
0.815
Tabel 4.11. (Sambungan)
Juli Agustus
Total
16.3 16.18
5.5 29.72
38.62 0 17.5 63.25 0 23.4
77.9 132.5
1063
Sumber: bagian PPIC
Efisiensi secara keseluruhan bukan saja terjadi karena adanya downtime mesin tetapi disebabkan juga oleh karena tingkat kecacatan produk. Dengan mengetahui tingkat kecacatan produk adalah sebesar 20% maka rata-rata efisiensi secara keseluruhan adalah :
Efisiensi = 100% -18.5% - 20% = 61.5%
Dengan memakai program microsoft excel maka solusi programa linier untuk masalah di atas, selanjutnya diberikan oleh tabel di bawah ini
Tabel 4.12. Hasil Perencanaan Agregat Bulan
Kebutuhan produksi(jam) Jumlah Persediaan(jam) Produksi Reguler(jam) Sub kontrakfjam)
Sept 2002 631
0 443
188
Okt 2002 573
0 458
115
Nov 2002 535
0 443
92
Des 2002 338
0 338
0
Berdasarkan pengolahan Microsoft Excel juga didapatkan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk untuk perencanaan agregat selama empat bulan ke depan adalah Rp. 17.275.822.992
4.5. Perencanaan Disagregasi
Berdasarkan rencana agregat yang ada maka akan dilakukan analisa disagregasi. Tujuan daripada melakukan disagregasi yaitu untuk merencanakan berapa item yang harus dibuat. Dan jika ada kapasitas yang kurang maka ditentukan item mana saja yang akan disubkontrakkan.
Dari tabel hasil agregat didapatkan bahwa pada empat periode perencanaan menunjukan bahwa pada bulan September, Oktober, dan November
2002 terlihat adanya subkontrak akibat terjadi kekurangan jam produksi reguler.
Sedangkan pada Desember 2002 semua permintaan dapat terpenuhi. Dengan adanya harga subkontrak untuk tiap item adalah sama dan tidak ada syarat apapun dari perusahaan tempat dilakukannya subkontrak, maka item apa saja bisa dipilih untuk dikontrakkan. Tetapi untuk efektifhya pemilihan terhadap tiap item didasarkan kepada pertimbangan waktu setup didalam tiap famili agar tidak kehilangan waktu dan biaya pada setup tersebut.
Perencanaan disagregasi pada bulan September adalah seperti berikut, dari hasil rencana agregat didapatkan bahwa total kebutuhan produksi atau pennintaan (dalam satuan jam ) adalah 631 jam. Sedangkan jam produksi yang tersedia adalah 443 jam. Terjadi kekurangan sebanyak 188 jam. Kekurangan sebanyak 188 jam ini yang akan dialokasikan untuk subkontrak.
Perincian setiap permintaan item pada bulan September 2002 adalah seperti pada tabel 4.9. Untuk memilih item yang disubkontrakkan dengan berdasarkan keefektifan banyaknya waktu setup, maka bisa diambil seluruh pennintaan dari kelompok famili EMB dengan total 126 jam. Untuk sisa 62 jam yang ada unruk disubkontrakkan diambil seluruh permintaan dari item EMl 2(24000) sebanyak 60 jam. Dan sisa 2 jam bisa diambil dari item mana saja yang tersisa tetapi untuk lebih teratumya diambil dari item EM 12(12000) sehingga waktu untuk memproduksi item EM12(12000) tinggal 124 jam.
Untuk mengetahui berapa item yang dibuat dalam jumlah ton maka tahap selanjutnya dalam perencanaan ini adalah mengkonversikan produksi unit item dari jumlah jam ke dalam jumlah berat yaitu ton, yaitu dengan membagi jumlah permintaan dengan waktu standar tiap item. Baik unit yang diproduksi maupun unit yang disubkontrakkan. Contoh perhitungannya adalah seperti berikut
Unit item EP12(12000) (ton) = 208iam x tonl iam = 342ton 0,60722
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.13. Jumlah Item yang Dibuat pada September
item EP12(12000) EP12(18000) EM12(12000) i EM12(24000)
EMB12(32000) EMB12(36000)
Diproduksi (jam)
208 111 124 0 0 0
Disubkontrak (jam)
0 0 2 60 61 65
WS (jam/ton)
0.60722 0.60725 0.60722 0.60726 0.60726 0.60725
Diproduksi (ton)
342 182 204 0 0 0
Disubkontrak (ton)
0 0 3 99 101 107
Perencanaan disagregasi pada bulan Oktober adalah sebagai berikut, dari hasil rencana agregat didapatkan bahwa total kebutuhan produksi adalah 573 jam.
Sedangkan jam produksi yang tersedia adalah 458 jam. Sehingga terjadi kekurangan sejumlah 115 jam. Kekurangan ini dialokasikan ke subkontrak.
Perincian dari total permintaan bisa dilihat pada tabel 4.9. dan dari kemungkinan item mana saja yang bisa diambil untuk dialokasikan seperti halnya pada bulan september, maka pada bulan Oktober diambil seluruh permintaan dari kelompok famili EMB berjumlah total 107 jam. Agar waktu set up yang ada dan biaya yang dikeluarkan hanya pada famili EM dan EP saja. Kekurangan 8 jam produksi untuk subkontraknya dapat diambil dari item mana saja karena tidak akan mempengaruhi jumlah waktu set up. Dalam kasus ini diambil dari item EM12(24000).
Sama dengan bulan september maka pada bulan Oktober ini setelah didapatkan jumlah yang akan diproduksi sendiri dan yang disubkontrakkan maka tahap selanjutnya adalali mengkonversikan semua itu ke dalam jumlah satuan berat yaitu ton. Cara perhitungannya sama dengan bulan September. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.14. Jumlah Item yang Dibuat pada Oktober
item EP12(12000) EP12(18000) EM12(12000) EM12(24000) EMB12(32000) EMB12(36000)
Diproduksi (jam)
205 92 107
54 0 0
Disubkontrak (jam)
0 0 0 8 63 44
W S (jam/ton)
0.60722 0.60725 0.60722 0.60726 0.60726 0.60725
Diproduksi (ton)
337 151 176 89
0 0
Disubkontrak (ton)
0 0 0 13 104
73
Perencanaan disagregasi untuk bulan November adalah seperti berikut, dari hasil rencana agregat didapatkan bahwa total kebutuhan produksi adalah sebesar 535 jam. Sedangkan jam produksi yang tersedia adalah sebesar 443 jam.
Jadi terdapat kekurangan 92 jam sehingga perlu adanya subkontrak.
Dari tabel 4.9. didapatkan total permintaan dari kelompok tiap famili melampaui jumlah jam disubkontrakkan. Ini berarti setiap item apa saja yang dipilih pada famili tertentu masih saja terdapat sejumlah item yang hams diproduksi dalam famili tersebut, sehingga jumlah waktu setupnya masih tetap sama. Kombinasi apa saja yang diambil akan tetap memberikan hasil yang sama saja, tetapi untuk lebih mudahnya adalah dengan mendahulukan semua item pada satu famili sehingga bila ada jam subkontrak yang masih belum terpenuhi, baru diambil dari item pada famili yang lain. Bila jam subkontraknya sudah terpenuhi pada famili tersebut, maka sisa jam produksinya itulah yang dibuat sendiri.
Pada bulan November alokasi untuk jam subkontrak diambil daripada famili EMB dengan perincian sebagai berikut yaitu EMB 12(36000) seluruhnya yaitu 49 jam dan sisa 43 jam untuk memenuhi subkontrak diambil dari EMB12(32000). Jadi untuk item EMB12(32000) yang diproduksi sendiri adalah 20 jam. Sama dengan bulan September dan Oktober, maka tahap selanjutnya adalah dengan mengkonversikan jumlah permintaan dalam satuan jam ke dalam satuan berat yaitu ton. Tabel di bawah ini menunjukan jumlah item yang dibuat hasil konversi tersebut.
Tabel 4.15. Jumlah Item yang Dibuat pada bulan November
item EP12(12000) EP12(18000) EWI12(12000) EM12(24000) EMB12(32000) EMB12(36000)
Diproduksi (jam)
174 82 118
49 0 20
Disubkontrak (jam)
0 0 0 0 63 29
WS (jam/ton)
0.60722 0.60725 0.60722 0.60726 0.60726 0.60725
Diproduksi (ton)
287 135 194 81
0 33
Disubkontrak (ton)
0 0 0 0 104
48
Untuk perencanaan disagregasi pada bulan Desember dari hasil rencana agregat terlihat bahwa seluruh jam produksi bagi semua item dapat terpenuhi
sehingga tidak perlu adanya subkontrak. Maka jumlali item yang diproduksi adalah sama pada seluruh item yang ada.
Sama halnya dengan disagregasi untuk bulan September, Oktober, dan November maka pada bulan Desember ini juga akan dilakukan konversi daro item yang dibuat dari satuan jam menjadi satuan berat yaitu didalam ton. Karena memang pada awalnya permintaan yang masuk adalah dalam jumlah berat. Hasil selengkapnya seperti pada tabel.
Tabel 4.16. Jumlah Item yang Dibuat pada bulan Desember
item EP12(12000) EP12(18000) EM12(12000) EM12(24000) EMB12(32000) EMB12(36000)
Diproduksi (jam)
115 46 72 31 36 38
WS (jam/ton)
0.60722 0.60725 0.60722 0.60726 0.60726 0.60725
Diproduksi (ton)
190 76 119
51 59 63