• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2015) yaitu : Metode. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2015) yaitu : Metode. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2015) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

B. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang sebagai subjek penelitian maka lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang Kampus III, Jalan Raya Tlogomas No.246 Tlogomas, Babatan, Tegalgondo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

(2)

kesimpulannya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut (Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang yang sudah membeli smartphone Samsung dengan jumlah yang tidak bisa diketahui dan dikategorikan sebagai populasi dengan jumlah tak terhingga.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui dan dalam kategori tak terhingga maka besaran sampel dalam penelitian menggunakan rumus (Ferdinand, 2014) yaitu :

n = jumlah indikator x (5 sampai 10)

Pada penelitian ini menggunakan 20 indikator, sehingga dapat diketahui apabila jumlah indikator dikali dengan 5 maka menghasilkan responden sebesar 100. Sampel yang baik menurut maximum likelihood estimation berkisar antara 100 hingga 200 sampel, sehingga dalam penelitian ini akan menggunakan jumalah sampel dengan jumlah 100.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

termasuk dalam non probaility sampling dengan memakai purpossive

sampling, karena dalam penelitian ini tidak memberikan kesempatan yang

(3)

sama bagi anggota populasi untuk menjadi bagian dari sampel. Purpossive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang ditentukan

berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga layak untuk dijadikan sampel dalam penelitian (Sugiyono, 2015). Teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian.

Berdasarkan uraian tersebut sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Berstatus aktif sebagai mahasiswa S1 Universitas Muhammdiyah Malang.

2. Pernah melakukan pembelian smartphone Samsung sebanyak minimal satu kali.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan secara langsung oleh pengumpul data (Sugiyono, 2015). Data primer dapat diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden yang sudah ditentukan, kemudian dari hasil kuisioner dianalisis dan dijadikan hasil pembahasan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner. Menurut Sugiyono (2015) kuesioner merupakan salah satu

teknik pengumpulan data dengan cara memberi beberapa daftar yang

tertulis berisikan pertanyaan atau pernyataan kepada responden. Daftar

(4)

pertanyaan atau pernyataan yang diajukan dalam kuesioner mencakup seputar permasalahan yang berkaitan dengan ekuitas merek dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

F. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan pengertian dan judul yang penulis buat maka penulis akan mengukur indikator-indikator dari variabel penelitian ekuitas merek yaitu sebagai berikut :

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional

Variabel Indikator

X1:

Brand Awareness

Kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek dalam kondisi yang berbeda, yang tercermin dari brand recognition dan brand recall performance. (Kotler

& Keller, 2015)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mampu mengenali atau mengingat kembali bahwa Samsung merupakan salah satu merek dari

smartphone.

1. Unaware Brand : Konsumen merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum.

2. Brand Recognition : Konsumen mampu mengenali merek yang disebutkan.

3. Brand Recall : Konsumen mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus.

4. Top of mind brand : Konsumen mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.

(Aaker, 2013)

(5)

X2 : Brand Association

Sebagai segala sesuatu yang terhubung di memori

konsumen terhadap suatu merek (Aaker, 2013).

Kesan yang muncul di benak mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang mengenai smarphone Samsung.

1. Kekuatan :

Jumlah atau kuantitas dan kualitas informasi yang diterima oleh konsumen mengenai suatu merek.

2. Kesukaan : Rasa percaya dan perasaan suka yang dimiliki oleh konsumen dengan suatu merek 3. Keunikan :

Keunikan yang

dimiliki sebuah produk sehingga tampak perbedaan dari produk lain yang membuat konsumen tidak memiliki alasan lain untuk berpindah ke merek lain. hingga timbul rasa bangga pada diri konsumen ketika memakai suatu merek.

(Keller, 2013) X3 :

Perceived Quality

Persepsi pelanggan terhadap kualitas keseluruhan atau

keunggulan produk atau jasa relatif terhadap alternatif yang relevan dan berkaitan dengan tujuan yang dimaksudkan.

(Aaker, 2013)

Persepsi mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang terhadap kualitas smartphone Samsung dan berkaitan dengan ekspektasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengenai keunggulan dari smartphone Samsung.

1. Kinerja :

Melibatkan berbagai operasional fungsi utama pada produk.

2. Keistimewaan tambahan : Produk yang memiliki karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Keandalan :

Konsistensi kinerja suatu produk

dari satu pembelian hingga pembelian berikutnya dan

presentasi waktu yang dimiliki produk untuk befungsi sebagaimana mestinya.

4. Kesesuaian Spesifikasi :

Produk memiliki tingkat

kecacatan yang minim atau

(6)

tidak ada kecacatan dalam produk.

5. Daya tahan :

Terkait rentang waktu suatu produk dapat digunakan.

6. Pelayanan :

Kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

dalam menangani keluhan konsumen.

7. Hasil Akhir :

Mencerminkan kulitas yang dirasakan

konsumen, mengenai keenam dimensi sebelumnya.

(Durianto et al., 2004) X4 :

Brand Loyalty

Perilaku pembelian ulang yang mencerminkan kesadaran keputusan untuk terus membeli merek yang sama. (Solomon, 2011)

Kesetiaan dan komitmen mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam memilih smartphone

Samsung dan tidak beralih pada

smartphone dengan merek yang

berbeda.

1. Komitmen konsumen :

Kesetiaan konsumen dalam menggunakan produk tertentu.

2. Kepuasan konsumen :

Tingkatan perasaan yang dimiliki konsumen setelah membandingkan dengan ekspektasi dan hasil yang diterima.

3. Rekomendasi :

Anjuran mengenai suatu produk yang diberikan konsumen kepada konsumen lainnya.

(Setyadi et al., 2018) Y :

Keputusan Pembelian

Serangkaian proses yang berawal dari konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing- masing alternatif tersebut

Sikap atau tindakan Universitas

Muhammadiyah Malang dalam memilih smartphone Samsung dari beberapa alternatif smartphone lain

1. Kemantapan dengan

sebuah produk :

Pilihan yang ada

didasarkan pada

mutu, kualitas dan

faktor lain yang

memberikan

kemantapan bagi

konsumen untuk

membeli produk yang

(7)

G. Penskalaan Data

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengetahui tanggapan konsumen yang respresentatif terhadap karakteristik suatu produk. Informasi yang diperoleh berupa pengukuran ordinal, tanggapan atau jawaban tersebut kemudian dikonversikan ke skala nilai yang terkait dengan bobot tanggapan.

Tabel 3.1 Penskalaan Data dapat memecahkan

masalahnya, yang kemudian serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan

pembelian

dengan merek yang berbeda.

dibutuhkan.

2. Kebiasaan dalam membeli sebuah produk :

pengulangan sesuatu secara terus-menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama.

3. Kecepatan dalam membeli sebuah produk :

Konsumen

mengambil keputusan dalam membeli suatu produk dengan waktu yang singkat.

(Kotler & Keller, 2015)

Skala Pilihan Jawaban Bobot 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2 Tidak Setuju (TS) 2

3 Ragu-ragu 3

4 Setuju (S) 4

5 Sangat Setuju (SS) 5

(8)

Sumber: Sugiyono (2015)

H. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan ketepatan antara data yang sudah dikumpulkan dengan data yang seungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2015). Tolok ukur yang digunakan adalah angka korelasi (r), bila r dihitung > r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid pada tingkat kepercayaan 95% (0,95). Untuk pengujian validitas digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

𝑟 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)

√((𝑛 ∑ 𝑋

2

− (∑ 𝑋)

2

)(𝑛 ∑ 𝑌

2

− (∑ 𝑌)

2

)) Keterangan

r : nilai korelasi product moment X : nilai skor pertanyaan

Y : total nilai skor pada seluruh pertanyaan n : banyaknya responden

X

z

: jumlah skor butir (X) kuadrat Y

2

: jumlah skor butir (Y) kuadrat

XY : jumlah perkalian skor butir (X) dan skor variable (Y) 2. Uji Reliabilitas

Uji ini diperlukan untuk megetahui kestabilan alat ukur. Alat ukur

dikatakan reliabilitas apabila instrument yang digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama (Ferdinand, 2015). Tingkat

reliabilitas suatu alat ukur dapat diketahui dengan menggunakan

(9)

metode Internal Consistency Reliability. Menurut Widayat (2004), metode Internal Consistency Reliability adalah suatu pendekatan untuk menilai konsistensi atau homogenitas internal dari sejumlah item dengan menjumlahkan konsistensi individu untuk setiap item dalam suatu Form Total Score. Pendekatan ini menggunakan koefisien alpha. Nilai alpha akan berkisar antara 0 sampai 1 dengan Rumus Alpha Cronbach dituliskan sebagai berikut :

𝑟11 = ( 𝑘

𝑘 − 1 )(1 − ∑ ó

𝑏2

ó

𝑡2

) Keterangan

r11 : reliabilitas instrumen k : banyak butir pernyataan ó

𝑡2

: varians total

ó

𝑏2

: jumlah varians butir I. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

analisis kuantitatif dengan model analisis regresi berganda. Sebelum

dilakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan uji

multikolonieritas. Apabila uji asumsi klasik terpenuhi, maka analisis

regresi bisa dilakukan. Analisis regresi berganda digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas secara

bersama-sama terhadap satu variabel terikat. Menurut Sugiyono,

2015 persamaan regresinya adalah :

(10)

Y = α + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ b

4

X

4

+ e Keterangan

Y : Keputusan Pembelian

α : Konstanta

b

1,

b

2

b

3

b

4

: Koefisien regresi X1 : Brand Awareness X2 : Brand Association X3 : Perceived Quality X4 : Brand Loayalty J. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk menguji normalitas residual digunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(Ghazali,2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling

berkorelasi, maka variabel - variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama

variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksinya yaitu

dengan cara menganalisis nilai tolerance dan variance inflaction

factor (VIF). Apabila nilai tolerance mendekati angka satu dan VIF

(11)

di bawah angka 10 maka regresi bebas dari multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas berfungsi untuk menguji model regresi apakah terdapat perbedaan varians dari residual antar pengamatan yang berbeda. Apabila varian dari residual antara pengamatan satu dengan yang lain sama, maka disebut homoskedastisitas dan jika terdapat perbedaan disebut heteroskedastisitas. Untuk melihat terdapat heteroskedastisitas atau tidak dalam penelitian ini menggunakan grafik scatterplot. Dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas apbila dalam grafik scatterplot tidak membentuk pola tertentu. Model regresi yang baik ialah regresi yang homokedastisitas atau tidak terdapat heterokedastisitas (Ghozali, 2016).

K. Uji Hipotesis 1. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pada hipotesis satu

yaitu terdapat pengaruh positif kesadaran merek terhadap

keputusan pembelian pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Malang, hipotesis dua yaitu terdapat pengaruh positif kesadaran

merek terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang, hipotesis tiga yaitu terdapat pengaruh

(12)

positif persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, serta hipotesis empat yaitu terdapat pengaruh positif loyalitas merek terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Menurut Slamet (2013) kriteria yang harus dipenuhi dalam uji t adalah sebagai berikut :

Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel dengan nilai siginifikansi α (0,05)

Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel dengan nilai signifikansi α (0,05)

2. Uji Variabel Dominan

Pengujian hipotesis ini berguna untuk mengetahui variabel yang

paling dominan dengan menggunakan koefisen beta untuk melihat

seberapa diperlukannyakah masing-masing variabel bebeas secara

relatif serta tidak ada multikolinearitas pada variabel terikat,

koefisisen beta hanya diinterpertasikan dalam variabel lain dalam

persamaan regresi (Ghozali, 2016).

Gambar

Tabel 3.1  Penskalaan Data dapat memecahkan

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa syarat barang yang diperjual belikan di atas, yang terjadi pada penjual bensin eceran di Jalan Medoho Raya Kelurahan Sambirejo Semarang, yang

Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan rasa kesal, marah yang tidak konstruktif, untuk mengontrol marah ada empat cara yaitu : dengan cara Tarik nafas dalam

Menurut Prof Sugiyono (2007) metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi

Indikasi stabilitas Pondok Pesantren adalah kemapanannya dalam hal pengelolaan santri, karyawan, dan SDM lain, penyusunan kurikulum, serta kemapanannya dalam mengelola dana

Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku inovatif karyawan diperlukan dalam proses pembelajaran bahwa organisasi perlu merevitalisasi peningkatan perilaku inovatif karyawan

Setiap remaja muslim di desa Martapada Wetan, mempunyai pandangan dan makna yang berbeda terhadap tato yang dipakainya, begitupun masyarakat yang melihat

Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada