• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS

MIKROKONTROLER AT89C51

Budhi Pramono Sumardi Darjat

Teknik Elektro UNDIP Teknik Elektro UNDIP Teknik Elektro UNDIP

Jl. Prof.H.Sudarto Tembalang Jl. Prof.H.Sudarto Tembalang Jl. Prof.H.Sudarto Tembalang Semarang, JA-TENG Semarang, JA-TENG Semarang, JA-TENG

Abstrak

Perangkat industri yang mempunyai parameter kritis seperti berat perlu diamati terus menerus agar kinerjanya dapat sesuai dengan kondisi operasi yang telah ditetapkan. Pengamatan dapat dilakukan melalui sebuah perekam yang menggunakan pena sebagai penggambar grafik parameter pada kertas. Cara demikian tidak efisien. Salah satu solusi yang bisa dipergunakan adalah dengan merancang sebuah perangkat keras untuk mengubah besaran analog (berat material) menjadi digital dan mentransmisikan data digital ini ke komputer untuk dilakukan perekaman dan penggambaran grafik di layar monitor. Perangkat keras ini berbasis

microcontroller agar didapat sistem yang benar-benar minimal dan murah.Sistem ini dirancang

sehingga dapat melakukan tugas konversi data analog ke digital melalui IC ADC paralel 8 bit menuju mikrokontroller dan mengirimkan data digital ini melalui port komunikasi serial RS-232. Disamping itu juga dibuat perangkat lunak di komputer dengan bahasa pemrograman Delphi 6 untuk dapat menerima data digital ini melalui port serial (COM) dan dilakukan penampilan grafik serta perekaman data pada hard disc.

1. Pendahuluan

Perangkat industri yang mempunyai parameter kritis seperti berat perlu diamati terus menerus agar kinerjanya dapat sesuai dengan kondisi operasi yang telah ditetapkan sehingga keseluruhan sistem dapat berjalan normal. Pengamatan dapat dilakukan melalui sebuah perekam yang menggunakan pena sebagai penggambar grafik parameter pada kertas.

Cara ini tidaklah efisien karena dihasilkan banyak tumpukan kertas untuk jangka waktu penyimpanan yang lama sehingga sukar dalam pembacaan di masa akan datang. Maka perlu dirancang dan dibuat sebuah perekam berbasis komputer yang akan digunakan sebagai pemecahan masalah tersebut.

Salah satu solusi yang bisa dipergunakan adalah dengan merancang sebuah perangkat keras untuk mengubah besaran analog (berat material) menjadi digital dan mentransmisikan data digital ini ke komputer untuk dilakukan pencatatan dan penggambaran grafik di layar monitor. Keuntungan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

- Pencatatan secara terkomputerisasi. - Biaya yang murah.

Perangkat keras ini berbasis microcontroller agar didapat sistem yang benar-benar minimal dan murah. Microcontroller ini diprogram sedemikian rupa sehingga dapat melakukan tugas konversi data analog ke digital melalui IC ADC paralel 8 bit menuju mikrokontroller dan mengirimkan data digital ini melalui port komunikasi serial RS-232. Disamping itu juga dibuat perangkat lunak di komputer dengan bahasa pemrograman Delphi 6 untuk dapat menerima data digital ini melalui port serial (COM) dan dilakukan penampilan grafik serta perekaman data pada hard disc.

Kecepatan sampling dibuat tetap sebesar 1 detik dimana kecepatan ini sudah sangat bagus pada monitoring peralatan industri. Sinyal analog yang masukan adalah berupa sinyal tegangan 0 hingga 5 volt yang mempresentasikan berat material yang akan dipantau.

2. Landasan Teori

2.1 Analog to Digital Converter (ADC) 0804

ADC merupakan suatu piranti yang digunakan untuk mengubah besaran analog menjadi besaran digital yang diinginkan ( dalam format biner ).

(2)

ADC0804 18 17 16 15 14 13 12 11 1 2 3 5 6 7 19 4 9 8 DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 CS RD WR INTR VI+ VI-CLKR CLK VREF AGND

Gambar.2.1 Konfigurasi pin ADC 0804

ADC ini dapat bekerja pada mode free running dengan menghubungkan

INTR

dengan

WR

dengan memberikan nilai pada

CS

= ‘0’. Untuk memulai kerja pada ADC maka perlu adanya pulsa eksternal yang diberikan pada kaki

WR

. Pada saat terjadi transisi dari high ke low pada

WR

,

interval SAR latches dan shift register menjadi reset. Selama

CS

dan

WR

low maka ADC dalam

keadaan reset terus menerus.

2.2 Port Serial AT89C51

Port serial bisa dipakai dalam 4 mode kerja yang berbeda. Dari 4 mode tersebut, 1 mode diantaranya bekerja secara sinkron dan 3 lainnya bekerja secara asinkron. Pada Mode 1 data dikirim/diterima 10 bit sekali gus, diawali dengan 1 bit start, disusul dengan 8 bit data yang dimulai dari bit yang bobotnya paling kecil (bit 0), diakhiri dengan 1 bit stop. Kecepatan pengiriman data (baud rate) bisa diatur. Mode inilah yang umum dikenal sebagai UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter).

2.3 RS 232

Istilah RS232 sudah begitu populer sehingga sering dianggap RS232 mengatur semua hal tentang komunikasi data seri, meskipun sesungguhnya RS232 tidak mengatur sejauh itu. RS 232 (Recommended Standard Number 232 ) merupakan standart yang paling umum digunakan bagi antar muka untuk serial komputer. RS 232 mempunyai fungsi sebagai hubungan antar muka dan mengirim data dengan jarak yang relatif jauh. IC yang digunakan adalah IC dengan tipe MAX 232.

2.4 Kopling Elektronik Opto MOC 3041

Sebuah kopling elektronik opto (atau kopel secara optik), pada dasarnya terdiri dari transistor foto dan dioda emisi cahaya (LED) yang dikemas dalam satu kemasan. Kopling elektronik opto MOC 3041 tersusun dari dioda emisi cahaya dengan sebuah TRIAC, dan dilengkapi dengan detektor pelintas nol (Zero crossing detector).

3. Perancangan Alat 3.1 Diagram Blok Sistem

Pada gambar 3.1. ditunjukkan blok diagram dari rangkaian perangkat keras yang dibuat pada tugas akhir ini.

MICROCONTROLLER AT89C51 KOMPUTER RS 232 INTERFACE ADC 0804 Input Sinyal

(3)

3.2 Catu Daya

Perangkat keras memerlukan catu daya +5V DC untuk mencatu IC digital seperti AT89C51, MAX RS-232 dan lain-lain.Terminal masukan pada jembatan D1 menerima tegangan sebesar 18 V AC yang berasal dari tegangan jala-jala PLN ( 220 V AC ) melalui sebuah transformator CT.

Gambar.3.2 Rangkaian catu daya.

3.3 Rangkaian Transceiver RS 232

IC MAX232 dapat digunakan sebagai rangkaian transceiver RS-232.

Gambar 3.3 Rangkaian transceiver RS 232 3.4 Rangkaian ADC 0804

Tegangan analog yang masuk ADC 0804 ini diubah menjadi bilangan biner 8 bit yang selanjutnya sebagai masukan pada kaki Port 1 dari AT89C51. Adapun mode yang digunakan pada ADC 0804 ini bekerja pada mode free running.

(4)

3.5 Sensor Berat Sebagai Masukan ADC

Oleh karena itu sensor berat yang dipergunakan disini difungsikan sebagai alat peraga pembantu sehingga tidak memiliki keakuratan yang tinggi dengan pertimbangan apabila dipergunakan pada industri maka sensor yang harus dipergunakan dapat disesuaikan dengan yang diperlukan. Untuk itu dipergunakan tahanan geser sebagai pengindikasian berat yang akan dicatat perubahannya yang diperlihatkan pada Gambar.3.5.

Gambar.3.5 Rangkaian sensor berat 3.6 Rangkaian Pengontrol Mikro

Masukan Port 1 berasal dari rangkaian ADC yang berupa data 8 bit. Pemakaian pengontrol mikro disini dimaksudkan agar dalam pengembangan selanjutnya apabila diinginkan pengontrolan alat lain sebagai aksi yang menyertai perekaman data dapat dilakukan dengan mudah.Hanya dengan mengubah program pada pengomtrol mikro.

Gambar.3.6 Rangkaian pengotrol mikro

3.7 Rangkaian Driver Motor

P0.1 from ATMEL 220 V 1K Ohm AC 390 Ohm M

Motor Penyedot air MOC 3041 TRIAC Q4006 1 2 3 4 5 6 Driver Motor 180 Ohm + 12 V

Gambar.3.7 Rangkaian driver motor

Driver motor dipergunakan untuk menghidupkan atau mematikan motor pompa air yang digunakan untuk mengisi tabung penampung. Driver motor ini menggunakan IC MOC 3041 yang

(5)

merupakan IC penyekat antara tegangan DC dan AC dengan kata lain IC ini merupakan IC pengontrol AC dengan menggunakan tegangan DC sebagai pengontrolnya.

3.8 Perancangan Perangkat Lunak 3.8.1 Pemrograman AT89C51 Karakter ‘2’ ? Karakter ‘1’ ? Terima karakter dari komputer ? Kosongkan Akumulator

Kirim Data dari Port1 ke komputer Motor Mati Motor Hidup Hidupkan Motor Inisialisasai Serial Mulai Ya Y a Tidak Tidak Ya Tidak

(6)

3.8.2 Program Komputer

tampil

Ya

Tidak

Kosongkan ‘Chart’(Data baru) Simpan Data Sampling ke-3600? Kirim karakter ‘1’ Ya Ya Tidak Tidak Data Minimum ? Kirim karakter ‘2’ Data Maksimum ? Data Tampil Data tidak Connect ? Ya Tidak Mulai

Gambar.3.9 Diagram alir program komputer 4 Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil data yang penulis peroleh melalui pengujian dan pengamatan berikut analisanya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemilihan mode free running pada ADC 0804 dimaksudkan agar perubahan data analog ke digital dilakukan secara terus menerus tanpa menunggu perintah dari luar.

2. Pencatatan informasi data berat dilakukan secara grafik bukan secara digital (informasi berat ditampilkan dalam angka). Hal ini dilakukan karena pencatatan data dilakukan secara terus menerus sehingga apabila dilakukan secara digital dibutuhkan konfigurasi pencatatan yang rumit.

3. Pemberian nama file berupa informasi tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan detik pada saat perekaman dilakukan bertujuan untuk memudahkan dalam pencarian data yang akan ditampilkan kembali.

4. Kapasitas file untuk satu jam perekaman adalah sebesar 14 Kilo Byte.

4.2 Saran

1. Karena masih tersedianya port yang kosong, maka perangkat ini dapat dikembangkan untuk mencatat data beberapa masukan dengan memanfaatkan sisa port yang tersedia.

2. Akurasi yang baik dari timbangan akan memberikan pencatatan data yang lebih akurat (sesuai dengan berat yang sebenarnya).

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, David, William, 1985, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Penerbit Erlangga, Jakarta,.

Couch. Leon W., 1997, Digital and Analog Communication Systems, Prentice Hall International Inc.,.

Ibnu Malik, Moh & Anistardi, 1997, Bereksperimen dengan Mikrokontroler 8031, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta,.

Komunikasi Data, Modul Praktikum, 2000, Sekolah Tinggi Teknik Telekomunikasi, Bandung,. Martina, Inge, 2000, 36 jam Belajar Komputer Delphi 5, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Morris, M, 1993, Computer System Architecture,Prentice Hall International Editions,.

Rashid, Muhammad, 1993, Elektronika Daya, Rangkaian, Devais, dan Aplikasinya Jilid 1, PT. Prenhallindo, Jakarta,.

Susanto, Budhy , 2001, Teknik Interface (5) Komunikasi Seri Asinkron A, http://alds.stts.edu,. Susanto, Budhy , 2001, Timer dan Counter dalam MCS51, http://alds.stts.edu,.

Susanto, Budhy , 2001, Teknik Interface (5) Komunikasi Seri Asinkron B, http://alds.stts.edu,. Susanto, Budhy , 2001, Teknik Interface (5) Komunikasi Seri Asinkron D, http://alds.stts.edu,. Susanto, Budhy , 2001, Teknik Interface (6) Menghubungkan MCS51 ke Dunia Analog,

http://alds.stts.edu,.

Schuler, A, Charles, 1986, Industrial Electronics and Robotic, McGraw Hill Book Company, Copyright.

Tocci, J, Ronald, 1991, Digital System,Principles and Application, Prentice Hall International. Inc,.

Tokhem, L, Roger, 1996, Prinsip-Prinsip Digital Edisi Kedua, Seri Buku Schaum, Penerbit Erlangga, Jakarta,.

Widyatmo, Arianto, 1994, Belajar Sendiri Mikroprosesor-Mikrokontroller Melalui Komputer PC, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta,.

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem
Gambar 3.3 Rangkaian transceiver RS 232

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan merealisasikan sistem akuisisi ECG dan klasifikasi aritmia secara atomatis dengan menggunakan filter analog dan digital akuisisi ECG

Jaringan pemilih sandapan 12 lead merekam data serial secara bergantian dari 12 masukan yang berasal dari pembangkit sinyal dengan jalur utama. komunikasi perangkat yaitu USB

Skripsi ini bertujuan untuk merancang dan merealisasikan sebuah perangkat keras dan perangkat lunak berbasis mikrokontroler yang diaplikasikan pada mesin otomatis

Komputer merupakan bentuk sistem digital yang bekerja dengan tegangan 5 VDC sedangkan perangkat luar (sensor) mempunyai keluaran tegangan analog 0 – 3 volt.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sistem akuisisi data iklim mikro (suhu, kelembaban udara dan cahaya matahari) secara real time dan data tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan merealisasikan sistem akuisisi ECG dan klasifikasi aritmia secara atomatis dengan menggunakan filter analog dan digital akuisisi ECG

Gambar 8 merupakan implementasi DAC yang digunakan untuk mengubah signal digital dari komputer ke mikrokontroler melalui serial port menjadi signal analog untuk melakukan

Denasti Arrashvia Indonesia e Hubungkan kabel data dari sensor LDR ke signaling analog pada DFRDuino Keseluruhan rangkaian dari perangkat keras yang akan digunakan dapat dilihat