• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

_______P U T U S A N______

Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Batang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

1. Nama lengkap : Syaefudin Alias Ragil Bin Sudarno. 2. Tempat lahir : Batang.

3. Umur/Tanggal lahir : 33/26 Juli 1986. 4. Jenis kelamin : Laki-laki. 5. Kebangsaan : Indonesia..

6. Tempat tinggal : Desa Siguci Rt.03/Rw.01 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang.

7. Agama : Islam. 8. Pekerjaan : Swasta.

Terdakwa Syaefudin Alias Ragil Bin Sudarno ditahan dalam tahanan rutan oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 23 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11

September 2019 ;

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 12 September 2019 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019 ;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 16 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 4 November 2019

4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 30 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 28 November 2019

5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 29 November 2019 sampai dengan tanggal 27 Januari 2020 ;

Terdakwa dipersidangan didampingi Penasehat Hukum Susilo Adji Pramono,

SH., DKK, Para advokat pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Susilo Adji

Pramono, SH,. & Rekan yang beralamat di Komplek Rukon Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 70 Batang Jawa Tenga berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 November 2019 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batang dengan nomor register 126/KPP/2019/PN.Btg ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

− Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Batang Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg tanggal 30 Oktober 2019 tentang penunjukan Majelis Hakim;

− Penetapan Majelis Hakim Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg tanggal 30 Oktober 2019 tentang penetapan hari sidang;

− Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Mencoba melakukan kejahatan, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendak sendiri mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang dahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 365 Ayat (2) ke-2 KUHP jo Pasal 53 Ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan Pertama Penuntut Umum.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun dengan dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan sementara den gan perintah terdakwa tetap ditahan.

3. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit Kbm Honda Brio Nopol : G 9113 PC Noka MHRDD175000705005 nosin L12B31904645 berikut STNKnya an Kiki Anggraini.

Dikembalikan kepada saksi Kiki Anggraini

- 1 (satu) unit HP merk OPPO wrn Hitam merah. - 1 (satu) unit HP Nokia warna hitam.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

Dirampas untuk dimusnahkan.

4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mohon keringanan hukuman dan menyesali perbuatannya ;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permoh on an Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut : tetap pada tuntutan dan terdakwa tetap pada permohonannya ;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan Alternatif sebagai berikut :

PERTAMA ;

Bahwa terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno pada hari senin pukul 18.30 wib tanggal 19 Agustus 2019 atau pada suatu waktu dalam bulan Juli tahun 2019, atau pada tahun 2019 di jalan tol masuk wilayah Gringsing (Jalan Tol jalur B KM 371 masuk Ds. Ketanggan Kec. Gringsing Kab. Batang didalam mobil Honda Brio No.pol : G 9113 PC atau pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Batang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara pidana, telah mencoba melakukan kejahatan jika niat untuk itu telah ternyata adari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya yang dlakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu yang dilakukan dengan cara :

− Pada saat terdakwa Syaefudin bersama saksi Karmudi alias Miril bin Ramin (berkas perkara terpisah) dan saksi Kiki Anggraini melakukan perjalanan dari Semarang menuju Batang melewati jalan tol dengan mengendarai mobil Honda Brio G 9113 PC, sesampainya di Rest Area Manyaran rombongan tersebut berhenti untuk istirahat makan dimana saat itu terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno dan saksi Karmudi alias Miril bin Ramin merencanakan untuk mengambil/mencuri barang-barang yang dibawa oleh saksi Kiki Anggraini;

− Bahwa setelah selesai saksi Kiki Anggraini, terdakwa Syaefudin dan saksi Karmudi alias Miril bin Ramin melanjutkan perjalanan dimana saat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

itu terdakwa Syaefudin yang mengemudi, saksi Kiki Anggraini duduk di jok /kursi sebelah kiri depan dan saksi Karmudi alias Miril bin Ramin duduk di kursi belakang sebelah kiri, selanjutnya pada saat sampai di jalan tol jalur B KM 371 masuk Ds. Ketanggan Kec. Gringsing Kab. Batang sebagaimana tersebut diatas terdakwa Syaefudin menghentikan mobil kemudian saksi Karmudi alias Miril bin Ramin mencekik leher saksi Kiki Anggraini dari belakang menggunakan kedua tangannya dengan keras yang saat itu saksi Karmudi alias Miril bin Ramin sudah memakai sarung tangan (hand skun) yang diambil dari tas yang dibawa oleh terdakwa Syaefudin sehingga saksi Kiki Anggraini meronta kesakitan kemudian dibekap mulutnya oleh saksi Karmudi alias Miril dengan tangan kanannya sampai badan saksi Kiki Anggraini terjengkang ke belakan g di bagian tengah sela-sela jok depan mobil sedangkan terdakwa Syaef u din pada saat itu memegangi kedua paha saksi Kiki Anggraini agar tidak bergerak tetapi saat itu saksi Kiki Anggraini tetap meronta sambil berteriak dan bilang “Nek diteruske tetep ketahuan iki, masalahe lungone aku wis ngomong karo bojoku” (kalau diteruskan akan tetap ketahuan, karena saat saya pergi sudah bilang sama pacar saya) karena ucapan tersebut terdakwa Syaefudin alias Ragil dan saksi Karmudi alias Miril merasa panik dan takut sehingga tidak melanjutkan niatnya untuk mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggaraini dan saksi Karmu di alias Miril melepaskan cekikannya dan terdakwa Syaefudin alias Ragil melepaskan pegangannya dari kedua paha saksi Kiki Anggraini.

− Bahwa pada saat kejadian tersebut saksi Kiki Anggraini binti Sunarto membawa uang tunai, memakai Kalung, Gelang tangan, gelang kaki, cincin dan anting-anting yang semua berbahan emas.

− Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum nomor 445.4/334/IX/2019 dari Puskesmas Subah tanggal 4 September 2019 yang ditandatangani oleh dr Rima Tri Puspitaningrum,M.H telah melakukan pemeriksaan terhadap Kiki Anggraini binti Sunarto dengan kesimpulan hasil pemeriksaan mata merah, biibir kemerahan, bibir kiri atas memar, leher kemerahan dan lecet.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 Ayat (2) Ke-2 KUHPidana jo. Pasal 53 Ayat (1) KUHPidana ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

ATAU ; KEDUA ;

Bahwa terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno pada hari senin pukul 18.30 wib tanggal 19 Agustus 2019 atau pada suatu waktu dalam bulan Juli tahun 2019, atau pada tahun 2019 di jalan tol masuk wilayah Gringsing (Jalan Tol jalur B KM 371 masuk Ds. Ketanggan Kec. Gringsing Kab. Batang didalam mobil Honda Brio No.pol : G 9113 PC atau pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Batang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara pidana, telah dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau baran g yang dilakukan dengan cara :

− Pada saat terdakwa Syaefudin bersama saksi Karmudin alias Miril bin Ramin (berkas perkara terpisah) dan saksi Kiki Anggraini melakukan perjalanan dari Semarang menuju Batang lewat jalan tol dengan mengendarai mobil Honda Brio G 9113 PC, dimana saat itu terdakwa Syaefudin alias Ragil yang mengemudi, saksi Kiki Anggraini duduk di jok /kursi sebelah kiri depan dan saksi Karmudi alias Miril bin Ramin duduk di kursi belakang sebelah kiri, selanjutnya pada saat sampai di jalan tol jalur B KM 371 masuk Ds. Ketanggan Kec. Gringsing Kab. Batang, terdakwa Syaefudin alias Ragil menghentikan mobil kemudian saksi Karmudi alias Miril bin Ramin mencekik leher saksi Kiki Anggrain i dari belakang menggunakan kedua tangannya dengan keras yan g saat itu saksi Karmudi alias Miril sudah memakai sarung tangan (hand sku n) yang diambil dari tas yang dibawa terdakwa Syaefudin alias Ragil sehingga saksi Kiki Anggraini meronta kesakitan kemudian dibekap mulutnya oleh saksi Karmudi alias Miril dengan tangan kanannya sampai badan saksi Kiki Anggraini terjengkang ke belakang di bagian tengah sela-sela jok depan mobil sedangkan terdakwa Syaefudin alias Ragil memegangi kedua paha saksi Kiki Anggraini agar tidak bergerak tetapi saksi Kiki Anggraini tetap meronta sambil berteriak dan bilang “Nek diteruske tetep ketahuan iki, masalahe lungone aku wis ngomong karo bojoku” (kalau diteruskan akan tetap ketahuan, karena saat saya pergi sudah bilang sama pacar saya) karena ucapan tersebut terdakwa Syaefudin alias Ragil dan saksi Karmudi alias Miril merasa panik dan takut sehingga tidak melanjutkan tindakannya pada saksi Kiki Anggraini. − Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum nomor 445.4/334/IX/2019 dari Puskesmas Subah tanggal 4 September 2019 yang ditandatangan i oleh dr Rima Tri Puspitaningrum,M.H telah melakukan pemeriksaan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

terhadap Kiki Anggraini binti Sunarto dengan kesimpulan hasil pemeriksaan mata merah, biibir kemerahan, bibir kiri atas memar, leher kemerahan dan lecet.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan dian cam pidana dalam Pasal 170 Ayat (1) KUHPidana ;

ATAU ; KETIGA ;

Bahwa terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno pada hari senin pukul 18.30 wib tanggal 19 Agustus 2019 atau pada suatu waktu dalam bulan Juli tahun 2019, atau pada tahun 2019 di jalan tol masuk wilayah Gringsing (Jalan Tol jalur B KM 371 masuk Ds. Ketanggan Kec. Gringsing Kab. Batang didalam mobil Honda Brio No.pol : G 9113 PC atau pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Batang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara pidana, telah melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan penganiayaan yang dilakukan dengan cara :

− Pada saat terdakwa Syaefudin bersama saksi Karmudin alias Miril bin Ramin (berkas perkara terpisah) dan saksi Kiki Anggraini melakukan perjalanan dari Semarang menuju Batang lewat jalan tol dengan mengendarai mobil Honda Brio G 9113 PC, dimana saat itu terdakwa Syaefudin alias Ragil yang mengemudi, saksi Kiki Anggraini duduk di jok /kursi sebelah kiri depan dan saksi Karmudi alias Miril bin Ramin duduk di kursi belakang sebelah kiri, selanjutnya pada saat sampai di jalan tol jalur B KM 371 masuk Ds. Ketanggan Kec. Gringsing Kab. Batang, terdakwa Syaefudin alias Ragil menghentikan mobil kemudian saksi Karmudi alias Miril bin Ramin mencekik leher saksi Kiki Anggrain i dari belakang menggunakan kedua tangannya dengan keras yan g saat itu saksi Karmudi alias Miril sudah memakai sarung tangan (hand sku n) yang diambil dari tas yang dibawa terdakwa Syaefudin alias Ragil sehingga saksi Kiki Anggraini meronta kesakitan kemudian dibekap mulutnya oleh saksi Karmudi alias Miril dengan tangan kanannya sampai badan saksi Kiki Anggraini terjengkang ke belakang di bagian tengah sela-sela jok depan mobil sedangkan terdakwa Syaefudin alias Ragil memegangi kedua paha saksi Kiki Anggraini agar tidak bergerak tetapi saksi Kiki Anggraini tetap meronta sambil berteriak dan bilang “Nek diteruske tetep ketahuan iki, masalahe lungone aku wis ngomong karo bojoku” (kalau diteruskan akan tetap ketahuan, karena saat saya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

pergi sudah bilang sama pacar saya) karena ucapan tersebut terdakwa Syaefudin alias Ragil dan saksi Karmudi alias Miril merasa panik dan takut sehingga tidak melanjutkan tindakannya pada saksi Kiki Anggraini. − Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum nomor 445.4/334/IX/2019 dari Puskesmas Subah tanggal 4 September 2019 yang ditandatangan i oleh dr Rima Tri Puspitaningrum,M.H telah melakukan pemeriksaan terhadap Kiki Anggraini binti Sunarto dengan kesimpulan hasi l pemeriksaan mata merah, biibir kemerahan, bibir kiri atas memar, leher kemerahan dan lecet.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana ;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa tidak mengajukan keberatan ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut :

1. Saksi Kiki Anggraini,

− Bahwa saksi mengerti dihadapkan dipersidangan karena terdakwa telah melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 sekitar jam 18.30 wib di Jalan Tol KM 37 masuk desa Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang; − Bahwa Pada waktu itu saksi bersama para terdakwa Syaefudin als Pudin dan terdakwa Karmudi berada dalam satu mobil dengan posisi terdakwa Syaefudin sebagai sopir dan saksi duduk di sebelah kiri jok kemudi.

− Bahwa terdakwa Karmudi als Miril duduk di jok belakang saksi, mobil berjalan dari arah semarang menuju Batang, setelah sampai di tempat kejadian mobil ditepikan ke bahu jalan setelah menepi terdakwa Karmudi als Miril dari belakang tiba tiba mencekik leher saksi menggunakan tangannya yang memakai kaos tangan dan pada saat saksi berteriak, mulut saksi dibekap dan leher ditarik ke belakang dengan menggunakan kedua tangannya.

− Bahwa kemudian terdakwa Syaefudin membantu memegangi kedua tangan saksi namun saksi bisa melepasnya kemudian terdakwa Syaefudin als Pudin memegangi paha saksi.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

− bahwa sepanjang para terdakwa Syaefudin dan terdakwa Karmudi als Miril melakukan perbuatannya saksi terus meronta agar bisa lepas sambil teriak mohon ampun agar tidak dibunuhnya sambil bilang “ kalau

diteruskan tetap ketahuan, sebab saya sudah bilang kepada suami saya” dan akhirnya para terdakwa Syaefudin dan terdakwa Karmudi

berhenti melakukan kekerasan terhadap saksi.

− Bahwa setelah itu terdakwa Syaefudin als Pudin memohon kepada saksi agar tidak melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi dan saksi menyanggupinya kemudian saksi dan Para terdakwa bertiga melakjutkan perjalan ke arah Batang dan mobil tetap dikemudian oleh terdakwa Syaefudin als Pudin.

− Bahwa pada saat kejadian tersebut menggunakan mobil milik saksi jenis Honda Brio warna hitam ;

− Bahwa awalnya para terdakwa Syaefudin als Pudin dan terdakwa Karmudi als miril meminta tolong kepada saksi untuk mengantar ke Semarang untuk mengambil mobil dan mobil saksi akan di ganti ongkos sebesar Rp. 1.000.000 dan saksi menyanggupinya;

− Bahwa pada saat pergi ke Semarang saksi perhiasan emas Kalung, Gelang tangan, Gelang Kaki, Cincin dan Anting-Anting ;

− Bahwa saat saksi pergi bersama terdakwa sempat pamit dengan pacar saksi ;

− Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Syaefudin sedangkan dengan terdakwa Karmudi als miril tidak kenal;

− Bahwa akibat yang timbul dari kejadian tersebut saksi mengalami luka kemerahan di bagian leher bekas cekikan, lecet di bibir kiri atas dan mata bagian kiri kemerahan;

− Bahwa saksi membenarkan keterangan saksi pada BAP penyidik kepolisian.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkan dan tidak keberatan 2. Saksi WINANTO b BEJO TAHARI,

− Bahwa saksi mengerti dihadapkan dipersidangan karena terdakwa telah melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan, kejadian tersebut pada hari Senin sekitar jam 18.30 wib di jalan Tol Jalur B KM. 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang; − Bahwa Yang menjadi korban dalam perbuatan tersebut bernama Kiki

Anggraini, yang merupakan pacar saksi ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

− Bahwa saksi kenal dengan terdakwa terdakwa Syaefudin namun dengan terdakwa Karmudi tidak kenal ;

− Bahwa saksi mengetahui saksi korban Kiki pada saat Bagaimana saksi mengetahui kejadian tersebut ?

− Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut dari saksi korban Kiki yang bercerita kepada saksi ;

− Bahwa saksi korban Kiki menceritakan kejadian tersebut pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 sekira pukul 19.30 wib di dalam mobil milik korban yang di parkir di depan rumah kontrakan korban di alamat Desa Kalimanggis Kecamatan Subah Kabupaten Batang;

− Bahwa keadaan saksi korban Kiki saat menceritakan kejadian tersebut mengalami luka kemerahan pada lehernya, luka lecet pada bibir bagian bawah dan luka pada mata kirinya;

− Bahwa menurut cerita dari saksi korban Kiki adalah bermula saat para terdakwa meminta kepada saksi korban Kiki untuk mengantarkan terdakwa ke Semarang guna mengambil mobil para terdakwa namun para terdakwa mempunyai maksud lain sehingga terjadi kejadian tersebut ;

− Bahwa yang dilakukan terdakwa setelah melakukan kekerasan terhadap saksi korban Kiki adalah terus menerus meminta maaf kepada saksi korban Kiku dan meminta agar tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian ;

− Bahwa saksi membenarkan keterangan saksi pada BAP penyidik kepolisian.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkan dan tidak keberatan. 3. Saksi PUJI SANTOSO als. KUAT bin AHMAD JUNGKIR,

− Bahwa saksi mengerti dihadapkan dipersidangan karena terdakwa telah melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan, kejadian tersebut pada hari Senin sekitar jam 18.30 wib di jalan Tol Jalur B KM. 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang; − Bahwa yang menjadi korban dalam perbuatan tersebut bernama Kiki

Anggraini;

− Bahwa saksi kenal dengan terdakwa terdakwa Syaefudin namun dengan terdakwa Karmudi tidak kenal ;

− Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut dari saksi korban Kiki yang bercerita kepada saksi ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

− Bahwa saksi Korban Kiki menceritakan kejadian tersebut pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 sekira pukul 19.30 wib di rumah kontrakan saksi korban Kiki di alamat Desa Kalimanggis Kecamatan Subah Kabupaten Batang;

− Bahwa keadaan saksi korban Kiki saat menceritakan kejadian tersebut mengalami luka kemerahan pada lehernya, luka lecet pada bibir bagian bawah dan luka pada mata kirinya;

− Bahwa menurut cerita dari saksi korban Kiki bermula saat para terdakwa meminta kepada korban untuk mengantarkan terdakwa ke Semarang guna mengambil mobil para terdakwa namun terdakwa mempunyai maksud lain sehingga terjadi kejadian tersebut ;

− Bahwa yang dilakukan terdakwa setelah melakukan kekerasan terhadap saksi korban Kiki adalah terus menerus meminta maaf kepada saksi korban Kiku dan meminta agar tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian ;

− Bahwa saksi membenarkan keterangan saksi pada BAP penyidik kepolisian.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.

4. Saksi MEIMUNAH als. MEME bt. NYAMAT,

− Bahwa saksi mengerti dihadapkan dipersidangan karena terdakwa telah melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan, kejadian tersebut pada hari Senin sekitar jam 18.30 wib di jalan Tol Jalur B KM. 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang; − Bahwa yang menjadi korban dalam perbuatan tersebut bernama Kiki

Anggraini;

− Bahwa saksi kenal dengan terdakwa terdakwa Syaefudin namun dengan terdakwa Karmudi tidak kenal ;

− Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut dari saksi korban Kiki yang bercerita kepada saksi ;

− Bahwa pada pukul 12.00 wib tanggal 19 Agustus 2019 saksi Kiki Anggraini datang ke Salon Queen dimana saksi bekerja karena untuk menata rambut yaitu mencatok/meluruskan atau merapikan rambutnya. − Bahwa pada saat saksi merapikan rambut diceritakan oleh saksi Kiki

Anggraeni jika akan ke semarang dan tidak diberitahu tujuannya dan dengan siapa.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

− Bahwa saksi kiki saat itu datang ke salon Queen dengan mengendarai mobil Brio warna hitam dengan mengenakan kaos pendek warna biru dan celana jeans warna gelap.

− Bahwa saksi mendapat cerita telah terjadi percobaan pencurian dengan kekerasan pada hari rabu tanggal 21 Agustus 2019 pukul 1300 wib karena diberitahu oleh saksi Kiki di salon Queen tempat saksi bekerja di Desa Kalimanggis Kecamatan Subah.

− Bahwa saksi Korban Kiki menceritakan kejadian tersebut pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 sekira pukul 19.30 wib di rumah kontrakan saksi korban Kiki di alamat Desa Kalimanggis Kecamatan Subah Kabupaten Batang;

− Bahwa keadaan saksi korban Kiki saat menceritakan kejadian tersebut mengalami luka kemerahan pada lehernya, luka lecet pada bibir bagian bawah dan luka pada mata kirinya;

− Bahwa menurut cerita dari saksi korban Kiki bermula saat para terdakwa meminta kepada korban untuk mengantarkan terdakwa ke Semarang guna mengambil mobil para terdakwa namun terdakwa mempunyai maksud lain sehingga terjadi kejadian tersebut ;

− Bahwa yang dilakukan terdakwa setelah melakukan kekerasan terhadap saksi korban Kiki adalah terus menerus meminta maaf kepada saksi korban Kiku dan meminta agar tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian ;

− Bahwa saksi membenarkan keterangan saksi pada BAP penyidik kepolisian.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkan dan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

− Bahwa terdakwa telah melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan yang tersebut terjadi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 di jalan tol jalur B KM. 371 termasuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang yang terjadi didalam mobil honda Brio No.pol. : G9113 PC milik saksi korban Kiki anggraini;

− Bahwa saksi Kiki Anggraini telah dicekik lehernya oleh terdakwa Karmudi alias Miril pakai sarung tangan dan terdakwa membantunya dengan memegang kedua paha saksi Kiki Anggraini agar tidak terlepas.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

− Bahwa antara terdakwa dan saksi Karmudi alias Miril tidak mempunyai masalah dengan saksi Kiki Anggraini.

− Bahwa terdakwa dan saksi Karmudi als Miril sudah merencanakan perbuatan tersebut setelah sampai di Rest area Manyaran Semarang dengan sarung tangan yang disimpan di tas terdakwa yang kemudian terdakwa sampaikan kepada terdakwa Karmudi als Miril jika didalam tas terdapat sarung tangan untuk digunakan untuk mengerjai saksi Kiki Anggraini.

− Bahwa selanjutnya terdakwa bersama terdakwa Karmudi als Miril merencanakan untuk melakukannya menunggu hari gelap.

− Bahwa setelah melakukan perencanaan tersebut antara terdakwa dan terdakwa karmudi alias Miril saling berhubungan menggunakan HP melalui pesan agar mobil yang dikendarai terdakwa berjalan lambat sembari menunggu hari gelap dan yang seharusnya jalan tol keluar kearah gringsing namun berlanjut menuju ke arah Batang.

− Bahwa tujuan utama melakukan kekerasan adalah melemahkan saksi Kiki agar mempermudah dalam mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggraini.

− Bahwa terdakwa dan saksi Karmudi als Miril tidak jadi mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggraini, karena pada saat dilakukan kekerasan tersebut saksi Kiki Anggraini meronta dan mengiba, sehingga terdakwa dan saksi Karmudi alias Miril mengurungkan niat untuk mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggraini tersebut.

Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) ;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut :

− 1 (satu) unit Kbm Honda Brio Nopol : G9113PC Noka MHRDD175000705005 nosin L12B31904645 berikut STNKnya an Kiki Anggraini.

− 1 (satu) unit HP merk OPPO wrn Hitam merah. − 1 (satu) unit HP Nokia warna hitam.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

− Bahwa pada hari senin pukul 18.30 wib tanggal 19 Agustus 2019 di jalan tol masuk wilayah Gringsing (Jalan Tol jalur B KM 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang didalam mobil Honda Brio No.pol : G 9113 PC milik saksi korban Kiki Anggraini, saat terdakwa bersama terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin (berkas perkara terpisah) dan saksi Kiki Anggraini melakukan perjalanan dari Semarang menuju Batang melewati jalan tol dengan mengendarai mobil Honda Brio G 9113 PC.

− Bahwa sesampainya di Rest Area Manyaran terdakwa Syaefudin bersama terdakwa Karmudi als Miril dan saksi korban Kiki Anggraini tersebut berhenti untuk istirahat makan , dimana saat itu terdakwa dan terdakwa Karmudi merencanakan untuk mengambil/mencuri barang-barang yang dibawa oleh saksi Kiki Anggraini;

− Bahwa setelah selesai istirahat saksi Kiki Anggraini, terdakwa dan terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin melanjutkan perjalanan diman a saat itu terdakwa yang mengemudi, saksi Kiki Anggraini duduk di jok /kursi sebelah kiri depan dan terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin duduk di kursi belakang sebelah kiri ;

− Bahwa selanjutnya pada saat sampai di jalan tol jalur B KM 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang terdakwa menghentikan mobil kemudian terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin mencekik leher saksi Kiki Anggraini dari belakang menggunakan kedu a tangannya dengan keras yang saat itu terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin sudah memakai sarung tangan (hand skun) yang diambil dari tas yang dibawa oleh terdakwa sehingga saksi Kiki Anggraini meronta kesakitan kemudian dibekap mulutnya oleh terdakwa Karmudi alias Miril dengan tangan kanannya sampai badan saksi Kiki Anggraini terjengkang ke belakang di bagian tengah sela-sela jok depan mobil; − Bahwa terdakwa pada saat itu memegangi kedua paha saksi Kiki

Anggraini agar tidak bergerak tetapi saat itu saksi Kiki Anggraini tetap meronta sambil berteriak dan bilang “Nek diteruske tetep ketahuan iki,

masalahe lungone aku wis ngomong karo bojoku” (kalau diteruskan akan tetap ketahuan, karena saat saya pergi sudah bilang sama pacar saya);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

− Bahwa karena ucapan tersebut terdakwa dan terdakwa Karmudi alias Miril merasa panik dan takut sehingga tidak melanjutkan niatnya untuk mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggaraini dan terdakwa Karmudi alias Miril melepaskan cekikannya dan terdakwa melepaskan pegangannya dari kedua paha saksi Kiki Anggraini;

− Bahwa pada saat kejadian tersebut saksi Kiki Anggraini membawa uang tunai, memakai Kalung, Gelang tangan, gelang kaki, cincin dan an ting-anting yang semua berbahan emas;

− Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum nomor 445.4/334/IX/2019 dari Puskesmas Subah tanggal 4 September 2019 yang ditandatangan i oleh dr Rima Tri Puspitaningrum,M.H telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi Kiki Anggraini dengan kesimpulan hasil pemeriksaan mata merah, biibir kemerahan, bibir kiri atas memar, leher kemerahan dan lecet;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif Pertama sebagaimana diatur dalam Pasal 365 Ayat (2) ke-2 KUHPidana jo Pasal 53 Ayat (1) KUHPidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1. Unsur Barang siapa ;

Menimbang, bahwa Yang dimaksud dengan unsur “Barang Siapa” adalah setiap subjek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya secara yuridis, Pelaku tindak pidana entah perorangan atau organisasi adalah siapa orangnya yang harus bertangungjawab atas perbu atan atau kejadian yang didakwakan atau setidak - tidaknya mengenai siapa orangnya yang harus dijadikan terdakwa ;

Menimbang, bahwa pada setiap subyek hukum melekat erat kemampuan bertangungjawab ialah hal-hal atau keadaan yang dapat mengakibatkan bahwa orang yang telah melakukan sesuatu yang tegas dilarang dan diancam dengan hukuman oleh Undang-Undang (delik) dapat dihukum

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

PROF. SATOCHID KARTANEGARA, SH., menyebutnya “STRAFUITSLUITINGS GRONDEN” ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan dipersidangan diketahui terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno yang identitas lengkapnya telah dibacakan pada awal persidangan dan telah pula dibenarkan serta diakui oleh terdakwa sendiri saat ditanyakan oleh Majelis Hakim dalam persidangan bahwa identitas yang tercantum dalam Surat Dakwaan adalah identitas terdakwa, dan berdasarkan hasil pemeriksaan selama persidangan perkara ini berlangsung diperoleh fakta bahwa terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohani sehingga dipandang mampu bertanggung jawab atas perbuatan -erbuatan yang dilakukannya, dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;

2. Unsur Mencoba melakukan kejahatan, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendak sendiri:

Menimbang, bahwa percobaan di rumuskan dalam Pasal 53 Ayat (1) KUHP bukanlah definisi atau arti yuridis dari percobaan kejahatan, tetapi rumusan yang memuat tentang syarat-syarat kapankah melakukan percobaan kejahatan dapat dipidana, syarat-syaratnya ialah :

− Adanya niat (voornemen);

− Adanya permulaan pelaksanaan (begin van uitvoering);

− Pelaksanaan tidak selesai bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri.

Menimbang, bahwa fakta dan keadaan dipersidangan diketahui terdakwa Syaefudin bersama dengan Karmudi alias Miril bin Ramin pada hari senin pukul 18.30 wib tanggal 19 Agustus 2019 di Jalan Tol jalur B KM 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang didalam mobil Honda Brio No.pol : G 9113 PC dari awal dengan tujuan melakukan pencurian dengan kekerasan dengan sudah direncanakan terlebih dahulu saat di Jalan Tol bertempat di Rest Area Manyaran, terdakwa beserta terdakwa Karmudi als Miril dan saksi korbn kiki berhenti untuk istirahat makan , dimana saat itu terdakwa dan terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin merencanakan untuk mengambil/mencuri barang-barang yang dibawa oleh saksi Kiki Anggraini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya terdakwa menyampaikan kepada terdakwa Karmudi alias Miril jika didalam tasnya terdapat sarung tangan , yang kemudian terdakwa sampaikan kepada terdakwa Karmudi alias Miril sarung

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

tangan (hand skun yang biasanya untuk memegang ayam) tersebut digu n akan untuk mengerjai saksi Kiki Anggraini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya merencanakan untuk melakukannya menunggu hari gelap, lalu antara terdakwa Karmudi alias Miril dengan terdakwa masih saling berhubungan menggunakan hp masing-masing dan memperlambat laju mobil yang dikendarai terdakwa Syaefudin yang seharusnya keluar melalui pintu keluar Gringsing namun mobil tetap melaju kearah Batang dan selanjutnya menjalankan rencananya ;

Menimbang, bahwa kemudian terdakwa menghentikan mobil, lalu terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin mencekik leher saksi Kiki Anggraini dari belakang menggunakan kedua tangannya dengan keras yang su dah memakai sarung tangan (hand skun) yang diambil dari tas yang dibawa oleh terdakwa sehingga saksi Kiki Anggraini meronta kesakitan kemudian dibekap mulutnya oleh terdakwa Karmudi alias Miril dengan tangan kanannya hingga badan saksi Kiki Anggraini terjengkang ke belakang di bagian tengah sela-sela jok depan mobil ;

Menimbang, bahwa terdakwa Syaefudin pada saat itu memegangi kedua paha saksi Kiki Anggraini agar tidak bergerak tetapi saat itu saksi Kiki Anggraini tetap meronta sambil berteriak dan bilang “Nek diteruske tetep

ketahuan iki, masalahe lungone aku wis ngomong karo bojoku” (kalau diteruskan akan tetap ketahuan, karena saat saya pergi sudah bilang sama pacar saya) karena ucapan tersebut terdakwa Karmudi alias Miril dan terdakwa

merasa panik dan takut sehingga tidak melanjutkan niatnya untuk mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggaraini, in casu Perbuatan Para terdakwa menunjukkan tidak selesainya delik perbuatan pidana dalam perkara a quo bukan karena kehendak dari para terdakwa, dan ada permulaan pelaksanaan yang dilakukan yang akan dijelaskan pada unsur selanjutnya, dengan demikian berdasarkan uraian diatas unsur ini telah terpenuhi ;

3. Unsur : Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang dahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau

ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksud untuk

mempersiapkan atau mempermudah pencurian dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan keadaan dipersidangan diketahui terdakwa bersama dengan terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

pada hari senin pukul 18.30 wib tanggal 19 Agustus 2019 di Jalan Tol jalur B KM 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang didalam mobil Honda Brio No.pol : G 9113 PC milik saksi korban Anggraini telah melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan terhadap saksi Kiki Anggraini saat melakukan perjalanan dari Semarang menuju Batang yang dilakukan dengan cara terdakwa menghentikan mobil, kemudian saksi Karmu di alias Miril bin Ramin mencekik leher saksi Kiki Anggraini dari belakang menggunakan kedua tangannya dengan keras yang sudah memakai sarung tangan (hand skun) yang diambil dari tas yang dibawa oleh terdakwa sehingga saksi Kiki Anggraini meronta kesakitan kemu dian dibekap mulutnya oleh terdakwa Karmudi alias Miril dengan tangan kanannya hingga badan saksi Kiki Anggraini terjengkang ke belakang di bagian tengah sela-sela jok depan mobil;

Menimbang, bahwa terdakwa pada saat itu memegangi kedua paha saksi Kiki Anggraini agar tidak bergerak tetapi saat itu saksi Kiki Anggraini tetap meronta sambil berteriak dan bilang “Nek diteruske tetep ketahuan iki, masalahe

lungone aku wis ngomong karo bojoku” (kalau diteruskan akan tetap ketahuan, karena saat saya pergi sudah bilang sama pacar saya) karena ucapan tersebut

terdakwa Karmudi alias Miril dan terdakwa merasa panik dan takut sehingga tidak melanjutkan niatnya untuk mengambil barang-barang milik saksi Kiki Anggaraini;

Menimbang, bahwa perbuatan pidana terdakwa Karmudi alis Miril bin Ramin bersama terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno sebagaimana telah diuraikan pada pertimbangan tersebut diatas sudah direncanakan terlebih dahulu saat di Rest Area Manyaran Tol jalur B KM 371 masuk Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, para terdakwa beserta saksi korban Kiki berhenti untuk istirahat makan ;

Menimbang, bahwa saat itu terdakwa dan terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin merencanakan untuk mengambil/mencuri barang-barang yang dibawa oleh saksi Kiki Anggraini selanjutnya terdakwa menyampaikan kepada terdakwa Karmudi alias Miril jika didalam tasnya terdapat sarung tangan , yang kemudian terdakwa sampaikan kepada terdakwa Karmudi alias Miril sarung tangan tersebut digunakan untuk mengerjai saksi Kiki Anggraini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya para terdakwa merencanakan untuk melakukannya menunggu hari gelap, antara terdakwa Karmudi alias Miril dengan terdakwa masih saling berhubungan menggunakan hp masin g -masing dan memperlambat laju mobil yang dikendarai terdakwa, dan yang seharusnya keluar melalui pintu keluar Gringsing namun mobil tetap melaju kearah Batang dan selanjutnya para terdakwa menjalankan rencananya ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum terpenuhi nomor 445.4/334/IX/2019 dari Puskesmas Subah tanggal 4 September 2019 yang ditandatangani oleh dr Rima Tri Puspitaningrum,M.H telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban dengan kesimpulan hasil pemeriksaan mata merah, bibir kemerahan, bibir kiri atas memar, leher kemerahan dan lecet ;

Menimbang, bahwa dari uraian fakta dan keadaan dipersidangan tersebut diatas menunjukkan adanya akibat yang tidak selesai, karena tujuan terdakwa untuk mengambil barang milik saksi korban Kiki Anggraini belum tercapai, tetapi cara yang digunakan melakukan pencurian dengan kekerasan telah terurai dengan jelas, Oleh karenanya dihubungkan dengan unsur percobaan sebagaimana tersebut diatas telah tergambar dari niat dan ada permulaan pelaksanaan baik dari niat dari terdakwa untuk melakukan pencurian dan pelaksanaan perbuatan didahului dengan kekerasan sebagaimana hasil Visum Et Repertum atas korban yang dilakukan oleh terdakwa Karmudi alias Miril bin Ramin bersama terdakwa, dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 365 Ayat (2) ke-2 KUHPidana jo Pasal 53 Ayat (1) KUHPidana telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif Pertama ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruh nya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa barang bukti berupa : − 1 (satu) unit HP merk OPPO wrn Hitam merah. − 1 (satu) unit HP Nokia warna hitam.

yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan atau merupakan hasil dari kejahatan serta mempunyai nilai ekonomis, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk negara ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

Menimbang, bahwa barang bukti berupa :

− 1 (satu) unit Kbm Honda Brio Nopol : G 9113 PC Noka MHRDD175000705005 nosin L12B31904645 berikut STNKnya an Kiki Anggraini.

yang telah disita dari saksi korban Kiki Anggraini, maka dikembalikan kepada saksi korban Kiki Anggraini ;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan :

− Perbuatan terdakwa menyebabkan saksi Kiki Anggraini berhalangan dalam menjalankan pekerjaannya.

− Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.

− Perbuatan terdakwa mengakibatkan trauma pada saksi korban Kiki Anggraini.

Keadaan yang meringankan :

− Terdakwa sopan dipersidangan. − Terdakwa mengakui perbuatannya.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 365 Ayat (2) ke-2 KUHPidana jo Pasal 53 Ayat (1) KUHPidana dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I ;

1. Menyatakan terdakwa Syaefudin alias Ragil bin Sudarno terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”percobaan

pencurian dengan kekerasan dalam keadaan memberatkan yang dilakukan oleh dua orang dengan bersekutu”.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut diatas dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun.

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 20 Putusan Nomor 201/Pid.B/2019/PN Btg

5. Menetapkan barang bukti berupa :

− 1 (satu) unit Kbm Honda Brio Nopol : G 9113 PC Noka MHRDD175000705005 nosin L12B31904645 berikut STNKnya an Kiki Anggraini.

Dikembalikan kepada saksi Kiki Anggraini.

− 1 (satu) unit HP merk OPPO wrn Hitam merah. − 1 (satu) unit HP Nokia warna hitam.

Dirampas untuk untuk negara.

6. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batang, pada hari Selasa, tanggal 17 Desember 2019, oleh kami, Budi Setiawan, S.H., sebagai Hakim Ketua, Dwi Florence, S.H.., M.H.,

Yustisianita Hartati, S.H.., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota,

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh

FARID MAJEDI, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Batang, serta

dihadiri oleh Muhammad Zaenudin Mustofa, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa beserta Penasehat Hukum terdakwa ;

Majelis Hakim tersebut,

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ttd ttd

Dwi Florence, S.H.., M.H. Budi Setiawan, S.H. ttd Yustisianita Hartati, S.H.., M.H. Panitera Pengganti, ttd FARID MAJEDI Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum, Bank Syariah dan UUS dalam Pasal 2 dijelaskan bahwa pelaksanaan pelaksanaan prinsip- prinsip GCG minimal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai persepsi mahasiswa perempuan tentang tayangan serial drama Korea dengan mengambil tujuh dari delapan

Untuk itu akan dilakukan penelitian nilai delay untuk mengetahui kinerja dari jaringan nirkabel 4G di Surabaya, agar didapatkan hasil performansi dari TCP/IP, sehingga

Secara hukum, perjanjian yang dibuat menimbulkan akibat hukum dan para pihak yang terkait berhak mengajukan pembatalan perjanjian atau menjadikannya sebagai alasan

Hasil penelitian terhadap nilai bau menunjukkan perbedaan jarak tungku tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap bau ikan asap, namun dengan semakin

Pada angket no 12 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 63 orang atau 63%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 37 orang atau 37% maka rata-rata

Hal itu sejalan dengan penelitian dari D (2017) nilai OR 11,7 sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian preeklamsia pada

Dalam tugas akhir ini penulis mengangkat sebuah judul tentang “Pembangunan Aplikasi Mobile Donor Darah Berbasis Geolocation Menggunakan Metode Reactive