71
BAB V
PANDUAN KEGIATAN KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER
Untuk membentuk karakter siswa, dibutuhkan pembiasaan yang dilakukan terus- menerus. Perilaku siswa perlu mendapatkan kontrol dari lingkungan sekitarnya dalam hal ini lingkungan kelasnya. Di samping strategi belajar dan kegiatan-kegiatannya, siswa memerlukan lingkungan yang mendukung proses pembentukan karakternya. Dengan kata lain, proses pembentukan karakter dilakukan di kelas (intrakurikuler), tetapi juga di luar kelas dalam bentuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
A. Kegiatan Kokurikuler
Kurikulum STEMApreneurship
Intrakurikuler Kokurikuler Ekstrakurikuler
TK/Preschool SD/Primary SMP/ Secondary SMA/ Second-IB
Goal Setting Conference Three Ways Conference
SMART Target SMART Target Students Learning Conference Student Led Conference
Students Learning Presentation Student Led Presentation Student Led Presentation Conference
3 D Vaganza 3 D Vaganza Business Idea Business Plan
Market Market Product & Market Business Project
Field Trip Field Trip Field Trip Internship/magang
Charity Program Charity Program Charity Program Charity Program
Circle Time Project Leadership Camp Individual Project
Small Excursion Story about Success People Individual Project Leadership Camp
Students Perfomance Assembly BBC
72
Selain mata pelajaran, pembentukan karakter juga diperoleh melalui kegiatan- kegiatan sekolah, seperti ekstrakurikuler dan kokurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran dan di luar kelas, seperti olah raga, musik, balet, dan sebagainya yang biasanya di luar mata pelajaran. Kokurikuler adalah kegiatan yang diadakan di luar pelajaran, namun berkaitan dengan pelajaran tertentu. Misal, 3D Vaganza+Market, Business/Business Plan Competition diadakan saat Entrepreneur Day.
Kegiatan-kegiatan kokurikuler sudah diberikan sejak di jenjang TK/preschool.
Hampir seluruh kegiatan tersebut memberi kesempatan pada siswa untuk melatih pembentukan karakter yang diharapkan. Dalam rangka Stemapreneur, kegiatan-kegiatan kokurikuler yang wajib diberi warna kuning seperti tercantum pada tabel. Kegiatan- kegiatan tersebut berkesinambungan antar jenjang pendidikan. Misalnya, di TK/preschool terdapat Goal Setting Conference, di SD/primary Three Ways Conference, di SMP/secondary dan SMA/secondary-IB ada SMART Target.
Adapun jadwal penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut diuraikan dalam grafik time-line. Kegiatan-kegiatan diatas sudah dijalankan di Stella Maris, dengan dampak yang sudah mulai terasa. Ada hubungan antara banyaknya kegiatan dengan prestasi siswa. Di salah satu cabang sekolah misalnya, yang menjalankan banyak
Business Project Conference 3D Vaganza/Mktg
Business Idea
Business Project&Market Business Plan
Entrepreneur Day
Magang / Internship Report
Masuk GSC/TWC/ST
SEMESTER I
7 8 9 10
00
11
1
12
2
1 2 3 4 5 6
Internal
Audience Eksternal
Audience
SEMESTER II
Student Learning Conference
SLP / Conference Report Card
Field Trip / Outing / Edutrip / Mini Excursion
Start up Business
73
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, para siswanya mendapat banyak penghargaan dari pihak eksternal (dalam maupun luar negeri) di bidang akademis maupun keterampilan.
Melihat dampaknya tersebut, kegiatan-kegiatan siswa di atas wajib diselenggarakan sebagai pendukung aktivitas belajar siswa di kelas. Selain itu, kami mendorong pula diselenggarakannya kegiatan-kegiatan lain yang diberi warna putih, sejauh memungkinkan dan kondusif dilaksanakan di masing-masing sekolah.
JADWAL KEGIATAN SISWA STELLA MARIS (STEMApreneur)
Unit TK/Preschool
No Nama Kegiatan Due Date
1 Goal Setting Conference/Penetapan Tujuan Bersama September
2 Student Learning Conference Maret
3 Entrepreneur Day (3D Vaganza dan Market) Desember
4 Student Learning Presentation Mei
5 Outing/Mini excursion Tentatif
6 Penanaman karakter Juli – Juni
Unit SD/Primary
No Nama Kegiatan Due Date
1 Three Ways Conferrence/Penetapan Tujuan Bersama September
2 Student Learning Conference Maret
3 Entrepreneur Day (3D Vaganza dan Market) Desember
4 Student Learning Presentation Mei
5 Fieldtrip/Edutrip/Outing Tentatif
6 Penanaman karakter Juli - Juni
Unit SMP/Junior
No Nama Kegiatan Due Date
1 Personal Goal Setting/Penetapan Target Personal September
2 Business Idea/Bisnis ide Desember
3 Entrepreneur Day (Project fair/Exhibiton/Business competition) Desember
4 Fieldtrip/Edutrip/Outing Tentatif
5 Business Project Conference (sesudah bisnis ide) Mei
6 Penanaman karakter Juli – Juni
Unit SMA/Senior
No Nama Kegiatan Due Date
1 Personal Goal Setting/Penetapan Target Personal September
74
2 Business Plan/Rencana Bisnis Desember
3 Entrepreneur Day (Project fair/Exhibiton/Business competition) Desember
4 Fieldtrip/Edutrip/Outing Tentatif
5 Magang/Internship Desember
6 Start-up business Desember
7 Business Conference (sesudah magang dan start-up) Mei
8 Penanaman karakter Juli - Juni
Catatan: diturunkan dari Panduan STEMApreneur 2016-2017
Agar kegiatan-kegiatan tersebut – khususnya yang wajib – memiliki dampak yang efektif, maka perlu dipersiapkan dan selalu dipantau pelaksanaannya. Untuk itu berikut ini disajikan panduan untuk beberapa kegiatan yang sifatnya wajib. Berdasarkan panduan tersebut, diharapkan setiap unit pendidikan dapat merumuskan proses untuk kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya tidak wajib. Panduan kegiatan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Sebelum (before): kegiatan awal, bisa berupa persiapan ataupun perencanaan atas suatu tindakan.
Selama (during): kegiatan inti, bisa berupa pembuatan rencana ataupun tahap pelaksanaan tindakan tertentu.
Sesudah (after): kegiatan akhir, bisa berupa tindakan atau berupa evaluasi dari tindakan di tahap sebelumnya.
Misalnya, proses tiga tahap dalam kegiatan Goal Setting Conference dan Three Ways Conference berikut ini:
a) Goal Setting Conference
Before (Persiapan)
During (Rencana) After
(Tindakan)
During (Tindakan)
After (Evaluasi) Before (Rencana)
75 b) Three Ways Conference
Sebelum Selama Sesudah
Tahap ini merupakan tahap introspeksi yaitu observasi pikiran dan perasaan sendiri, keterampilan-keterampilan yang benar-benar dikuasai dan keterampilan-keterampilan yang perlu ditingkatkan.
Hasil refleksi akan diisi dengan menggunakan formulir self- reflection yang terdiri dari beberapa kriteria.
Siswa, orang tua, dan guru bisa mendiskusikan target- target dan cara-cara untuk mencapainya secara bersama-sama.
Siswa dan orang tua akan membawa materi self- reflection ke rumah untuk diisi dengan target-target yang harus dipertahankan dan tiga target yang harus ditingkatkan dengan tenggat
Target-target yang dibuat siswa akan disalin ke dalam formulir self-determination oleh guru. Formulir tersebut bersama dengan dua formulir lainnya disatukan dalam formulir three-way conference dimasukkan dalam folder siswa.
Setiap hari Jumat siswa akan melakukan refleksi terhadap apa yang telah mereka Before
•Merefleksikan diri untuk mengetahui kekuatan dan keterbatasan
During
•Menetapkan tujuan
After
•Melaksanakan rencana dan mencatat kemajuan
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Membantu siswa untuk mengisi Lembar Refleksi Diri
Mengisi Lembar Catatan Guru sebelum hari konferensi
Guru berperan:
Melakukan sebuah diskusi dengan siswa dan
orangtua untuk
menetapkan tujuan belajar
Guru berperan:
Melaksanakan rencana dan membantu siswa untuk mencatat kemajuan mereka pada lembar lanjutan.
Siswa berperan:
Merefleksikan diri untuk mengetahui kekuatan dan keterbatasan mereka dengan mengisi Lembar Refleksi Diri di sekolah.
Melakukan ‘Home Conference’
dengan orangtua (maksimal 1 hari sebelum hari pertemuan).
Merefleksikan diri untuk mengetahui kekuatan dan keterbatasan mereka dengan mengisi Lembar Refleksi
Siswa berperan:
Melakukan sebuah diskusi dengan orangtua dan guru untuk menetapkan tujuan belajar.
Siswa berperan:
Melaksanakan rencana dan mencatat kemajuan pada lembar lanjutan.
Orang tua berperan:
Melakukan ‘Home Conference’
maksimal 1 hari sebelum hari pertemuan
Orang tua berperan:
Membaca lembar refleksi anak
Melakukan sebuah diskusi dengan anak dan guru untuk menetapkan tujuan belajar
Membawa lembar Home Conference yang telah diisi
Orang tua berperan:
Melaksanakan rencana dan mengingatkan anak untuk melakukan bagiannya.
76
Siswa-siswa akan memberi tanda seluruh kriteria berdasarkan introspeksinya dengan dibantu oleh orang tua dan guru.
Siswa-siswa selanjutnya akan memilih tiga kriteria yang kinerjanya baik yang perlu dipertahankan, dan tiga kriteria yang perlu ditingkatkan.
waktu untuk setiap target dan
cara-cara untuk
mencapainya.
Siswa akan membawa formulir self-evaluation ke sekolah pada hari Senin.
lakukan pada minggu tersebut terkait target-targetnya.
Di akhir minggu, formulir tersebut akan dibawa ke rumah untuk ditandatangani oleh orang tua agar mengetahui pencapaian yang diraih oleh anak-anaknya.
Selanjutnya siswa akan membawa folder kembali ke sekolah pada Senin berikutnya.
c) Field Trip
Sebelum Selama Sesudah
Survei untuk mengumpulkan data tentang objek yang ingin dilihat, jarak tempuh, keamanan, fasilitas, dan informasi terkait.
Rapat untuk menentukan lokasi, transportasi, biaya, prosedur field trip.
Konfirmasi: tempat tujuan, transportasi, orang tua siswa (untuk ijin dan keterlibatan).
Rencana dan persiapan dalam aktivitas di kelas berupa silabus dan RPP field trip terkait silabus dan RPP harian.
Membawa kotak P3K
Membawa kebutuhan- kebutuhan lain (sabun, kantong plastik, HP atau koin untuk menelpon, buku catatan untuk mencatat hal-hal penting)
Membawa peralatan kesehatan khusus
Membawa daftar siswa
Memakai seragam
Membawa makanan dan minuman
Menjalankan prosedur field trip
Menjalankan kegiatan belajar di lokasi
Siswa diberi kesempatan
untuk memperdalam
pengalamannya dari field trip untuk dilaksanakan dalam kelas melalui pembelajaran.
d) Students Learning Conference
Student Learning Conference merupakan cara pelaporan prestasi siswa yang dilakukan menurut perspektif siswa. Pada kegiatan ini siswa mendapatkan kesempatan
SELF REFLECTION
•Observasi pikiran dan perasaan tentang keterampilan- keterampilan yang perlu dipertahankan dan yang perlu ditingkatkan.
SELF EVALUATION
•Diskusi atas target- target dan cara-cara untuk mencapainya secara bersama-sama.
SELF DETERMINATION
•Refleksi terhadap apa yang telah dilakukan terkait target-target.
77
untuk bertanggung jawab atas hasil belajarnya di hadapan orang tua. Dalam kegiatan ini siswa berperan sebagai guru yang mengajar di kelas dan orang tuanya sebagai siswa.
Sebelum proses berlangsung, guru melakukan sejumlah persiapan, seperti melatih presentasi dan membuat portofolio karya siswa (panduannya tertera di lampiran).
Kelas ditata dalam sudut-sudut pembelajaran sebagaimana pelajaran seperti biasanya. Siswa melakukan presentasi selama 90 menit. Presentasi bisa dilakukan oleh 2-3 siswa sekaligus pada waktu yang bersamaan. Siswa yang presentasi harus lebih dari 1 orang pada waktu bersamaan demi menanamkan karakter peduli. Presentasi maksimal 3 orang per-ruang, untuk menanamkan karakter peduli pada keselamatan orang lain.
Sebelum Selama Sesudah
GURU berperan Sebagai fasilitator:
Menyiapkan buku portofolio siswa
Membantu mengumpulkan hasil kerja siswa
Membantu menghias buku portofolio siswa
Menyiapkan lembar petunjuk (clue) untuk orang tua, berisi penjelasan tentang hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak pada saat-saat kritis selama SLC.
GURU berperan:
Menentukan area, bersama siswa, yang akan dikunjungi oleh orang tua.
Membuat area yang akan dikunjungi oleh orang tua berdasarkan kesepakatan dengan siswa.
Membuat jadwal kunjungan orang tua.
Membantu siswa saat dalam kondisi
‘hang’.
GURU berperan:
Mengevaluasi
persiapan dan pelaksanaan SLC.
SISWA berperan:
Memilih dan menentukan wilayah kerja untuk menunjukkan prestasi belajarnya.
Mengundang orang tua untuk bergabung di daerah kerja terpilih.
Memimpin diskusi tentang pembelajaran.
Mendemonstrasikan keterampilan/subjek yang telah dipelajari.
Mengevaluasi prestasinya.
78 ORANG TUA berperan:
Mengamati bagaimana siswa melakukan konferensi.
Mendengarkan penjelasan siswa.
Menjadi mitra dalam pembelajaran SLC.
Memberi komentar yang mendorong dan positif (bila tidak bisa/tidak tahu cara menanggapi/menangani situasi, bisa dibantu dengan lembar clue).
Memberi pertanyaan yang akan membimbing siswa untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari.
e) Students Learning Presentation / Student Led Presentation
Kemampuan menyampaikan ide-ide, opini-opini, dan pengetahuan merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap orang agar sukses dalam kehidupan profesionalnya dan kehidupan bermasyarakat. Untuk memiliki kemampuan tersebut dibutuhkan kepercayaan diri, pengetahuan yang luas, keberanian, pengetahuan mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan inilah yang ingin dikembangkan dalam bentuk latihan public speaking dalam kegiatan Student Learning Presentation dan Student Led Presentation (SLP).
Student Learning Presentation adalah latihan public speaking di level TK/preschool, sedangkan Student Led Presentation untuk level SD/primary. Kegiatan ini dilaksanakan satu tahun sekali, jatuh pada semester II sekitar bulan April. Temanya bisa berkaitan dengan “cinta bumi”, atau tema-tema lain terkait dengan peringatan di bulan tersebut. Kegiatan juga bisa dilaksanakan dalam koordinasi dengan lembaga-lembaga dari dalam negeri/luar negeri. Sebagai salah satu kegiatan unggulan, SLP memiliki panduan:
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Menyiapkan beberapa tema/topik yang akan dipresentasikan.
Berdiskusi dengan siswa untuk menentukan tema-tema/topik- topik tersebut.
Guru berperan:
Memastikan kesiapan tempat untuk acara.
Memastikan jadwal acara sudah tersusun dengan rapi.
Mendukung siswa dengan ikut menyaksikan kegiatan.
Guru berperan:
Mengevaluasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan SLP.
79
Merencanakan aktivitas-aktivitas persiapan presentasi.
Menyiapkan materi-materi presentasi.
Melatih siswa untuk presentasi.
Bersama siswa membuat undangan untuk orang tua.
Bersama Wakil Kepsek, Kepsek menyiapkan SLP.
Siswa berperan:
Bersama guru memilih dan menentukan tema/topik yang akan dipresentasikan pada orang tua dan lainnya.
Mengundang orang tua untuk mengikuti program ini.
a.
Siswa berperan:
Membangun keberanian untuk menampilkan tema/topik yang telah mereka rancang sendiri.
Melakukan interaksi dengan orang tua dan orang dewasa lainnya.
Siswa berperan:
Minta masukan pada guru untuk mendapatkan umpan balik dari penampilannya.
f) Student Led Conference
Student Led Conference merupakan kegiatan turunan dari Student Learning Conference yang diterapkan di level TK/preschool. Sebagaimana level sebelumnya, Student Led Conference yang diimplementasikan di level SD/primary bertujuan untuk melaporkan prestasi siswa (sebagai pengganti laporan mid-semester) dari perspektif siswa. Siswa mendapatkan kesempatan bertanggung jawab atas hasil belajar di hadapan orang tua, dimana siswa berperan sebagai guru dan orang tuanya sebagai siswa.
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Melakukan koordinasi untuk memilih mata pelajaran apa saja yang dipilih untuk dipresentasikan.
Mendata tema/topik presentasi yang akan dilakukan setiap siswa di kelasnya.
Mempersiapkan bahan- bahan/peralatan yang dibutuhkan siswa untuk dipresentasikan.
Menyiapkan ruangan yang digunakan untuk presentasi siswa (ruangan disiapkan berbasis mata pelajaran)
Menyiapkan undangan bagi para orang tua siswa.
Guru berperan:
Menyaksikan jalannya presentasi.
Guru berperan:
Melakukan evaluasi atas proses SLC.
Memberi nilai dan meminta tanggapan orang tua tentang proses SLC.
Menandatangani rubrik yang sudah dinilai oleh orang tua.
80 Siswa berperan:
Memilih maksimal 3 tema/topik yang paling dikuasai untuk dipresentasikan di depan orang tua.
Mempersiapkan presentasi selama 1 jam atas tema/topik yang dipilihnya.
Siswa berperan:
Melakukan presentasi berdasarkan materi yang dipilihnya.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang tua siswa.
Orang tua berperan:
Mengikuti jalannya presentasi dan memberi nilai
g) SMART Target / Personal Goal Setting
SMART Target adalah kegiatan lanjutan dari Goal Setting Conference di level TK atau Three Ways Conference di level SD. Bedanya, kegiatan yang diperuntukkan bagi siswa SMP dan SMA ini lebih berorientasi pada aspek akademis daripada pengembangan karakter. Kegiatan ini melibatkan orang tua siswa, di samping siswa dan guru. Oleh karenanya, kegiatan ini paling mungkin dilakukan saat penerimaan raport.
Prosesnya bermula dari hasil raport mid-semester di Semester I. Berdasarkan hasil raport, siswa kemudian membuat target untuk 3 bulan selanjutnya atas maksimal tiga mata pelajaran yang menurutnya paling penting, yang monitoringnya dilakukan dengan diagram batang. Penetapan target selain berupa nilai, juga berupa tindakan yang ingin dilakukannya, yang dibuat siswa di hadapan orang tua dan guru (wali kelas).
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Menyiapkan data perkembangan belajar siswa selama 3 bulan pertama di semester I.
Guru berperan:
Menginformasikan hasil belajar siswa kepada orang tua dan siswa saat penerimaan raport.
Mendampingi siswa dan orang tua dalam menentukan target-target belajar siswa.
Guru berperan:
Memantau perkembangan belajar siswa.
Memberi bimbingan terhadap siswa yang menemukan kesulitan dalam mencapai target-targetnya.
81 Siswa berperan:
Membuat target nilai atas 3 mata pelajaran yang dianggap perlu.
Merumuskan rencana tindakan yang bisa dilakukan untuk mencapai target-target tersebut.
Siswa berperan:
Menjalankan komitmen yang sudah dibuatnya.
Memantau perkembangan belajarnya sendiri.
Orang tua berperan:
Mendukung siswa dukungan merencanakan dan memutuskan target-target belajar untuk setengah tahun berikutnya.
Orang tua berperan:
Membantu mendampingi siswa dalam mencapai target belajar siswa.
h) Business Idea dan Business Plan Competition
Business idea adalah kompetisi yang diikuti oleh para siswa di level SMP.
Pembagiannya adalah sebagai berikut:
Business idea competition untuk para siswa di level SMP.
Business plan competition untuk siswa di level SMA.
Komponen-komponen yang harus dicakup dalam business plan adalah:
o Company mission & business idea o Marketing plan
o Financial plan
o Promotional materials
Adapun tujuan dari kedua kompetisi ini adalah:
Mengajarkan logika berpikir dalam memulai suatu bisnis
Mengajarkan cara menjual ide dan mampu menentukan target akhir bisnis yang ingin dikembangkan (seberapa besar/seberapa kompleks)
Durasi 6 bulan, laporan dan presentasi, dilakukan di kelas 7 (business idea) dan 10 (business plan).
Kegiatan-kegiatan ini biasanya dilaksanakan sebagai salah satu acara dalam Entrepreneur Day.
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Melakukan sosialisasi mengenai hal-hal penting terkait kegiatan.
Guru berperan:
Berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berperan sebagai tim juri
Guru berperan:
Memberi penilaian atas presentasi dan laporan siswa.
82
Menentukan area bisnis yang bisa diturunkan menjadi business idea/business plan tertentu.
Mendampingi siswa dalam pembuatan business idea / business plan.
melakukan penilaian terhadap presentasi siswa.
Memberi umpan balik atas business idea / business plan yang dipresentasikan oleh siswa.
Siswa berperan:
Melakukan brainstorming atas ide-ide bisnis yang diinginkan oleh kelompok/kelas.
Melakukan evaluasi/analisa terhadap berbagai ide bisnisnya.
Membuat rencana terhadap rencana marketing dan finansial, serta menyiapkan perangkat promosinya.
Siswa berperan:
Melakukan presentasi terhadap rencana-rencana marketing, finansial, dan promosinya.
i) Business Project (Start Up Business)
Business project merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengimplementasikan business plan menjadi bisnis pemula (start-up business).
Kegiatan ini memiliki jangka waktu 1 tahun, yang dilakukan dalam kelompok oleh siswa yang duduk di kelas 12.
Dalam business project diharapkan siswa dapat merumuskan:
Jenis start-up business yang akan dijalankan
Proses bisnis yang akan digunakan
Struktur manajemen yang akan dibuat
Kultur bisnis yang akan dibangun
Sumber pendanaan yang akan digunakan
Dari berbagai business project yang ada, akan dipilih yang terbaik untuk diikutsertakan sebaga start-up business dalam Global Social Enterprise Initiative (GSIE), sebuah ajang kompetisi wirausaha yang berdampak perubahan sosial yang diadakan oleh Georgetown University di Amerika Serikat.
j) 3D Vaganza + Market
83
3D Vaganza adalah kegiatan yang diperuntukkan bagi para siswa KB/preschool yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Entrepreneur Day. Dalam kegiatan ini siswa bekerjasama dengan orang tuanya untuk menghasilkan produk dengan menggunakan barang-barang bekas. Produk-produk tersebut kemudian dilombakan, tidak hanya dengan para siswa dari sekolahnya sendiri tetapi juga dengan sekolah- sekolah lainnya. Produk yang keluar sebagai pemenang kemudian dilelang.
Sejenis KB/Preschool, bagi para siswa TK/Kindergarten kegiatannya berupa Market. Dalam Market, para siswa diajak untuk berlatih kemampuan berkomunikasi dalam rangka mempengaruhi orang lain untuk menawarkan produk-produk yang dibuatnya sendiri. Kegiatan ini juga berlangsung selama Entrepreneur Day.
Sebelum Selama Sesudah
3D Vaganza Guru berperan:
Menghubungi orang tua siswa dan menginformasikan hal-hal yang diperlukan terkait proyek.
Guru berperan:
Menilai hasil karya siswa
Menggali informasi terkait materi dan proses pembuatan.
Guru berperan:
Mengumumkan hasil penilaian.
Melakukan lelang terhadap produk yang keluar sebagai pemenang.
Menyumbangkan sebagian dana yang diterima untuk amal.
Siswa berperan:
Merencanakan dan menyiapkan produk dalam rangka proyek 3D Vaganza bersama orang tua.
Siswa berperan:
Menyiapkan display dan memamerkan hasil karyanya.
Menjawab pertanyaan para juri terkait proses pembuatan karya.
Orang tua berperan:
Membantu siswa membuat produk yang direncanakan bersama anak.
Menyiapkan laporan proses pengerjaan produk 3D Vaganza.
Orang tua berperan:
Mendampingi siswa dalam pameran.
Market
Guru berperan:
Mendampingi dan membimbing siswa untuk mengerjakan produk- produk kerajinan tangan.
Guru berperan:
Mendukung siswa dengan hadir di tempat siswa berjualan.
Membantu siswa yang menghadapi kesulitan dalam proses jual-beli.
Guru berperan:
Mengumpulkan hasil penjualan.
Menyumbangkan sebagian dana untuk amal.
Siswa berperan:
Menghasilkan produk-produk kerajinan tangan.
Siswa berperan:
Memperkenalkan produk- produknya pada orang lain (orang tua siswa/pembeli).
84
Memasarkan dan menjual produk- produk kerajinan tangan.
k) Product & Market; Business Project
Pembentukan karakter siswa memerlukan latihan disamping pengetahuan. Dua kegiatan berikut memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih berbagai keterampilan mereka dalam berwirausaha, seperti kerja sama dalam tim, memproduksi, berkomunikasi, membuat promosi. Product & Market dan business project adalah dua kegiatan yang masing-masing dilakukan oleh siswa di level SMP dan di level SMA.
Business project/product & market merupakan kegiatan yang bertujuan menguji kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilannya di bidang entrepreneurship. Kegiatan ini dilakukan oleh para siswa dalam kelompok berkisar 3-4 orang. Kelompok tersebut ditugaskan untuk benar-benar menjalankan bisnis yang layak.
Implementasi rencana bisnis merupakan kulminasi (puncak) dari materi pelajaran.
oleh karena itu kegiatannya melalui proses presentasi dan dikompetisikan. Hasil-hasil dari business project/product & market biasanya dipamerkan dalam Entrepreneur Day ataupun event-event besar lainnya, seperti International Day, Asian Festival, dan lain- lain.
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Menentukan area bisnis yang bisa diturunkan menjadi produk- produk/project-project tertentu.
Melakukan koordinasi pembagian produk-produk/project-project kepada setiap kelompok/kelas.
Membagikan sumber daya (=dana) yang perlu untuk menjalankan produk/project yang direncanakan.
Guru berperan:
Memfasilitasi tempat untuk memasarkan produk/project yang dijalankan oleh siswa.
Guru berperan:
Melakukan penilaian atas produk / project dan proses penjualan yang dilakukan oleh siswa.
Melakukan penilaian terhadap laporan yang dibuat oleh siswa.
Siswa berperan:
Membagi tugas dalam kelompok/kelas.
Menggunakan sumber daya yang ada, sesuai kebutuhan untuk menghasilkan produk/project.
Siswa berperan:
Merealisasikan produk/project berdasarkan sumber daya yang dimilikinya.
Menyiapkan tempat untuk display produk / project-nya.
Siswa berperan:
Merefleksikan proses kegiatan yang mereka lakukan dalam bentuk laporan tertulis.
85
Menyiapkan pelaksanaan produk/project yang sudah ditugaskan kepadanya.
Membuat strategi pemasaran dan penjualan yang menarik untuk produk/project yang dibuatnya.
Membuat laporan atas kegiatan yang dilakukannya, mencakup produksi dan penjualan.
l) Magang (Internship) + Conference
Magang (internship) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menguji kematangan siswa di dunia kerja yang sesungguhnya, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam kegiatan magang, siswa mendapatkan gambaran nyata tentang dunia usaha, proses bisnis proses suatu perusahaan, mendapatkan pengalaman dalam membuat dan mengembangkan sebuah bisnis (sebagai patokan).
Siswa diminta untuk menjalan praktik kerja selama 30 hari kerja, untuk periode maksimal 2 bulan, yang dijalankan dalam semester 1 di kelas 11. Sebagai akhir dari proses tersebut, siswa membuat laporan yang akan dipresentasikan di hadapan para guru terkait dalam kegiatan yang diberi nama Conference. Kegiatan ini wajib diikuti sebagai sebagai prasyarat kelulusan.
Sebelum Selama Sesudah
Guru berperan:
Melakukan kontak dengan perusahaan-perusahaan untuk diajak bekerja sama dalam proses magang, termasuk mengurus proses administrasinya.
Guru berperan:
Mengunjungi siswa di tempat kerjanya masing-masing, untuk memantau secara langsung kondisi siswa.
Memeriksa laporan harian siswa dan menandatanganinya.
Membimbing siswa dalam menyusun laporan akhir magang.
Guru berperan:
Memberi penilaian dan umpan balik atas laporan magang yang telah dikumpulkan.
Melakukan pengujian terhadap siswa atas laporan magang (dalam Conference).
Siswa memberikan daftar perusahaan yang mau menerima mereka untuk magang
Bersama guru menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta oleh perusahaan.
Melakukan aktivitas seperti pekerja pada umumnya.
Membuat laporan harian tentang apa saja yang mereka lakukan di tempat kerja.
Memberi nomor guru yang membantu membimbing dan mengawasi selama siswa bekerja.
Membuat laporan magang.
Menyiapkan dan melakukan presentasi tentang laporan magangnya di hadapan
86
para guru (dalam Conference).
B. Ekstrakurikuler
Panduan kegiatan ektrakurikuler berikut bukan sesuatu yang baku. Akan sangat tergantung pada minat dan bakat para siswa. Berikut ini peta tahapan pengembangan minat dan bakat anak yang didasarkan pada aspek kecerdasan dalam kecerdasan majemuk (multiple intelligence):
Tahap I: Penemuan/Penyadaran (Discover/Awareness) 1. Pemetaan bakat sampai potensi:
Mengenali potensi siswa dengan sebaik-baiknya (lewat pengamatan atau dokumentasi portofolio).
2. Mendalami hasil pemetaan dan memastikan bakat serta semua potensi yang dapat dikembangkan untuk profesi atau bidang
minat tertentu.
Tahap II: Penerapan (Apply/Application)
3. Merancang program pengembangan entrepreneur berbasis potensi unik anak.
Membantu siswa dengan mengembangkan visi (dream) atau rencana karir (career plan), serta menyusun pengetahuan dan keterampilan pendukung.
4. Merencanakan masa depan, merencanakan kegiatan belajar, dan peran / karir.
5. Merancang strategi pengembangan bakat, misalnya menyadiakan magang sesuai bakat, klub bakat, kursus, dll, serta strategi mengatasi keterbatasan yang ada.
Melakukan inventarisasi pengetahuan dan keterampilan pendukung.
Melakukan analisa potensi dan pengembangan, serta memantau perilakunya.
Tahap III: Membangun Hubungan (Relationship)
6. Menciptakan fasilitas dalam bentuk jaringan magang sesuai dengan potensi kecerdasan setiap siswa. Fasilitasi potensi unik setiap siswa dengan membangun jaringan pendukung bakat sebagai tempat magang:
Klub
87
Asosiasi
Perusahaan yang relevan
Pakar / maestro sesuai potensi unik
7. Menyiapkan pendamping / pembimbing yang memahami dan mengembangkan perilaku melalui sifat atau potensi unik para siswa.
Tahap IV: Pengembangan (Develop)
8. Perancangan bisnis atau projek berbasis kecerdasan. Buat output berupa karya dan hasil berupa kemandirian dan keberdampakan bagi masyarakat di usia awal dewasa.
9. Proses evaluasi otentiknya berupa karya dan pengakuan dari pakar, komunitas atau lembaga profesi yang terkait.
10. Modal usaha untuk kemandirian awal.
11. Jaringan CEO muda berbakat.
Tahap
Pengembangan Level PIC
1: Penemuan / Penyadaran TK/SD
Kepala Sekolah, Guru BK, Guru,
Psikolog
2: Penerapan SMP/SMA
Kepala Sekolah, Guru BK, Guru,
Psikolog
3: Membangun Hubungan SMP/SMA
Kepala Sekolah, Guru BK, Guru,
Psikolog
4: Pengembangan SMA
Kepala Sekolah, Guru BK, Guru,
Psikolog
88
PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT BERDASARKAN MULTIPLE INTELLIGENCE
KECERDASAN KARAKTER
ANAK SUKA MEMBUTUHKAN
Visual spatial Kreatif Mendesain, menggambar, memvisualisasi, mencorat-coret.
Seni, lego, film, video, slide, imajinasi, game, puzzle, maze, buku-buku berilustrasi.
Verbal linguistik Komunikatif Membaca, menulis, bercerita, bermain kata.
Buku, alat perekam, alat menulis, berdialog, berdiskusi, berdebat, cerita2.
Interpersonal Berhati besar Membaca,
mengorganisir, berelasi, memanipulasi,
memediasi.
Teman-teman, permainan kelompok, perkumpulan sosial, komunitas, pertunjukan, klub, pemagangan.
Intrapersonal Pemikir Penetapan tujuan, meditasi, bermimpi, berdiam diri.
Tempat rahasia, menyendiri, projek yang diatur sendiri kecepatannya, diberi pilihan.
Matematis-logis Teknis Bereksperimen, mempertanyakan, memecahkan teka-teki, berhitung.
Barang-barang untuk dieksplor dan dipikirkan, materi sains, benda-benda yang bisa dimanipulatif, museum sains /
planetarium.
Musikal Musikal Bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetukkan gigi, bertepuk tangan, mendengarkan.
Waktu untuk bernyanyi, perjalanan untuk konser, bermain musik di rumah / sekolah, peralatan musik.
Kinestetik Sportif Menari, berlari,
melompat, menyentuh, memberi isyarat / bahasa tubuh.
Bermain peran, drama, gerakan, hal-hal yang dibangun, olah raga/permainan fisik, pengalaman taktil, pembelajaran dari pengalaman langsung.
Naturalistik Luar ruangan Mengelompokkan tanaman / hewan, mengamati alam (bunga, pohon, batu- batuan, gunung, awan, dsb), memelihara hewan.
Pergi ke kebun binatang / pusat pembibitan / toko perawatan hewan, aktivitas alam bebas (kemping, panjat tebing, berlayar), membuat kerajinan tangan berbahan alam.