• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN

TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

KARTINI 1211010062

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT

MOJOKERTO

2015

(2)

SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG

KABUPATEN JOMBANG

KARTINI NIM. 1211010062

Subject : Sikap, Motivasi, Kelas Ibu hamil DESCRIPTION

Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan. Masalah yang sering di jumpai banyak ibu hamil memiliki sikap negatif, ibu menyatakan bahwa kelas ibu hamil bentuk kegiatannya bersifat tetap (kurang variasi) sehingga menyebabkan ibu hamil kurang termotivasi mengikuti kelas ibu hamil. Tujuan penelitian mengetahui sikap dengan motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang

Desain penelitian analitik cross sectional. Variabel independent dalam penelitian ini adalah sikap ibu terhadap kelas ibu hamil, dependentnya motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil. Populasinya adalah semua ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik sampling Total Sampling. Alat ukur kuesioner. Uji statistik menggunakan mann whitney.

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang didapatkan bahwa sikap responden rata-rata responden adalah negatif sebanyak 18 responden (60%) dan motivasi responden sebagian kecil adalah sedang sebanyak 14 orang (46,7%).

Berdasarkan hasil uji Mann Whitney dengan SPSS didapatkan ρ = 0,001 < α (0,05), maka Ho (hipotesa nol) ditolak, artinya ada hubungan sikap dengan motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil

Bidan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang kelas ibu hamil serta dapat memberikan penyuluhan dengan menggunakan leafled sehingga ibu dapat termotivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil dan dapat mendeteksi kehamilan risiko tinggi.

ABSTRACT

High-risk pregnancy can be prevented and treated properly if their symptoms are found as early as possible so that corrective action can be done. The problem often encountered in many pregnant mothers have a negative attitude, the mother stated that the activity in pregnant mothers class is constant (less variation) so that it causing pregnant mothers to be less motivated to attend classes for pregnant mothers. Purpose of this research was to know the attitude and motivation of pregnant mothers to attend pregnant mothers classes in the Jatiwates, Tembelang, Jombang

It was used Analytic cross sectional study design. The independent variable in this study was is the mother's attitude toward the class of pregnant mothers, the dependent variable was the motivation of pregnant mothers to attend the class of

(3)

pregnant mothers. The population was all pregnant mothers in the Jatiwates, Tembelang, Jombang with the total sample of 30 people. Sampling techniques used total Sampling. Used questionnaire measuring instrument. Statistically using Mann Whitney test.

Based on the results of research Jatiwates Tembelang Jombang found that the average of respondent’s attitude was negative as many as 18 respondents (60%) and a small portion of respondents motivation was moderate as many as 14 people (46.7%).

Based on the results of Mann Whitney test with SPSS obtained ρ = 0.001 <α (0.05), then Ho was rejected, it meant that there was a relationship between attitude and motivation of pregnant mothers to attend pregnant mothers classes.

Midwives can provide information and knowledge about the class of pregnant mothers and can provide counseling using leaflet so that the mother can be motivated to attend classes and pregnant mothers can detect high-risk of pregnancy.

Keywords: Attitude, Motivation, Class of Pregnant mothers

Contributor : 1. Dyah Siwi, H, S.SiT.,S.KM.,M.Kes 2. Dhonna Anggreni, SKM

Date : 25 Juni 2015 Type material : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document Summary : -

LATAR BELAKANG

Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit penyerta. Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu hingga menjelang persalinan, dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Masalah yang sering di jumpai banyak ibu hamil memiliki sikap negatif, ibu beranggapan bahwa kelas ibu hamil bentuk kegiatanya bersifat monoton, sehingga menyebabkan ibu hamil kurang termotivasi mengikuti kelas ibu hamil (Mandriwati. 2008).

Hasil penelitian oleh Johansen 2013 di Indonesia pada 549 ibu hamil di dapatka hanya 34% ibu yang mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil. Hasil penelitian juga di dapatkan dampak tidak mengikut kelas ibu hamil sebesar 53% ibu tidak mengetahui resiko atau tanda bahaya kehamilan. Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan secara nasional pada tahun 2012 adalah sebesar 90,88% (Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012). Cakupan ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di propinsi Jawa Timur hanya mencapai 43%, hasil skrening pelaksanaan kelas ibu hamil oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur di dapatkan 58,4%. Ibu kurang mendapatkan informasai tentang masalah yang terjadi pada masa kehamilan, dan hasil sekrening pada ibu hamil dengan pre eklampsia, emesisgravidarum, abortus, kehamilan dini, anemia sebagian besar juga diakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan keluarga untuk membawa ibu hamil berisiko tinggi ke pusat rujukan (Dinkes, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti di Kabupaten Nganjuk pada 230 ibu

(4)

hamil didapatan 43% ibu hamil tidak termotivasi mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil penelitian juga didapatkan sebagian ibu yang tidak mengikuti kelas ibu hamil karena dipengaruhi oleh faktor pekerjaan sebesar 12,5%. Jumlah ibu hamil di Kabupaten Jombang tahun 2014 mencapai 543 orang, sedangkan jumlah cakupan kelas ibu mencapai 43 %. Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti di 8 Dusun di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang pada 9 ibu hamil ibu hamil 7 diantaranya tidak termotivasi mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, dari 7 ibu 3 ibu beranggapan bahwa pelaksanaan kelas hamil bersifat monoton sedangkan 4 lainya lebih memilih bekerja dari pada mengikuti kelas hamil dan 2 ibu hamil rutin dalam mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil.

Faktor yang mempengaruhi sikap ibu hamil pada pelaksanaan kelas ibu hamil adalah pendidikan, umur, pekerjaan dan informasi yang menyebabkan motivasi ibu rendah dalam mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil. Dampak ibu tidak mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil adalah ibu kurang mendapat informasi dan kurang mengerti tentang tanda bahaya kehamilan resiko tinggi seperti persalinan macet, perdarahan, keguguran, keracunan kehamilan dan kematian ibu. Dampak pada bayi yaitu janin mati dalam kandungan, berat badan lahir rendah, dan kematian bayi.

Cakupan angka kematian ibu dan bayi pada kehamilan dan persalinan semakin tinggi (Salsabilah, 2014).

Kelas ibu hamil memegang peranan penting bagi ibu dalam mengambil keputusan dalam kehamilannya. Melihat potensi dan kondisi ibu hamil, perlu dikembangkan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan dan konseling pada ibu hamil, agar ibu tidak memiliki sikap negatif dan lebih termotivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil pendekatan peer group, melalui pembentukan kelompok ibu hamil yang dilakukan bidan dan kadernya akan memundahkan pemantauan eaktifan ibu hamil dalam melakukan kelas ibu hamil.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti perlu mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan sikap dengan motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2015”

METODOLOGI

Desain penelitian analitik cross sectional. Variabel independent dalam penelitian ini adalah sikap ibu terhadap kelas ibu hamil, dependentnya motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil. Populasinya adalah semua ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik sampling Total Sampling. Alat ukur kuesioner. Uji statistik menggunakan mann whitney.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa dari yang memiliki sikap positif 11 diantaranya memiliki motivasi sedang 61,1%. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney dengan SPSS 16 didapatkan ρ = 0,001 < α (0,05), maka Ho (hipotesa nol) ditolak, artinya ada hubungan sikap dengan motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki sikap negatif sebanyak 18 responden (60%). Sikap negatif responden dikarenakan responden menganggap kelas ibu hamil bersifat tetap, di samping itu mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yang cenderung lebih memprlioritaskan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak, dan mengurus anak dari pada mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Sikap ibu hamil yang negatif di pengaruhi oleh banyak

(5)

faktor antara lain, umur < 25 tahun, pekerjaan, jumlah anak yang akan mempengaruhi karakteristik dalam melakukan kelas ibu hamil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden berumur 20-35 tahun sebanyak 19 orang (63,3%). Umur yang masih muda membuat responden mudah menerima dan mengingat informasi yang diperoleh. Menurut hasil penelitian yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012) bahwa umur yang produktif (20-35 tahun) akan semakin matang dalam berpikir dan bekerja. Umur 20 – 35 tahun akan mudah mengingat informasi yang diperoleh, sedangkan umur yang semakin tua (> 40 tahun) akan mudah lupa dengan informasi yang diperoleh, karena manusia akan mengalami kemunduran dalam berfikir. Ibu hamil yang berusia matang 20-35 tahun seharus mempunyai pola fikir yang baik, akan tetapi pendidikan yang rendah dan tidak ada informasi menyebabkan sikap ibu negatif.

Sikap di pengaruhi oleh pendidikan hal ini dapat di tunjukan bahwa bahwa lebih dari rata-rata responden berpendidikan menengah sebanyak 20 orang (66,7%).

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagaman serta ajaran-ajarannya, pendidkan sangat berpengaruh terhadap sikap seseorang semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin rasional dalam berfikir dan menerima informasi, sebaliknya semakin rendah pengetahuan seseorang maka semakin sulit untuk menerima informasi baru yang datang dari luar.

Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa sebagian kecil responden adalah tidak bekerja sebanyak 14 orang (46,7%). Ibu yang tidak bekerja tidak mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi dengan rekan kerja atau atasan yang memiliki pengetahuan berbeda. Ibu rumah tangga menghabiskan waktunya untuk membersihkan rumah, memasak, mencuci, menyapu dan mengurus anak sehingga waktu luang yang ada digunakan untuk beristirahat dan menonton televisi dengan acara sinetron.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil responden yang mempunyai jumlah anak 1 sebanyak 15 orang (50%). Ibu akan belajar dari pengalaman kehamilan sebelumnya jika pada kehamilan pertama ibu mengikuti kelas ibu hamil untuk memantau kehamilan pada kehamilan kedua ibu akan lebih teratur mengikuti kelas ibu hamil.

Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 12 orang (40,0%). Langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sikap ibu tentang kelas ibu hamil dengan memberikan penyuluhan pada ibu dan menyebarkan leafled tentang kelas ibu hamil melalui kegiatan kelas ibu hamil, membentuk kelompok kelas ibu hamil yang baru dan menggerakkan peran serta masyarakat seperti kelompok dasa wisma, PKK dan kader tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil sehingga masyarakat dapat mendeteksi dini kehamilan risiko tinggi.

Hasil penelitian juga dijelaskan bahwa sebagian kecil responden memiliki sikap positif sebanyak 12 responden (40%). Sikap yang positif responden di pengaruhi oleh pendidikan responden sebagian besar SMA sejumlah 20 orang (66,7%). Pendidikan SMA merupakan pendidikan menegah, yang mana ibu yang memiliki pendidikan SMA lebih dapat mempertimbangan kesehatan pada masa kehamilan dan bayi yang dikandung disamping itu ibu dengan pendidikan menengah mudah menyerap

(6)

informasi pada pelaksanaan kelas ibu hamil yang menjadikan ibu lebih termotivasi mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil

Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa sebagian kecil responden memiliki motivasi sedang sebanyak 14 orang (46,7%). Motivasi responden sedang pada saat antenatale care bidan sering menyarankan ibu hamil untuk mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil, akan tetapi hal tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi ibu hamil untuk lebih memilih aktivitas lain seperti pekerjan rumah tangga dari pada mengikuti kelas ibu hamil. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap motivasi meliputi faktor fisik, faktor herediter (lingkungan dan kematangan atau usia), faktor instrinsik seseorang, fasilitas (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi, program dan aktifitas, audio visual (media) dan pengetahuan.

Motivasi sedang yang dimiliki responden di pengaruhi jumlah anak hal ini dapat di tunjukan bahwa sebagian kecil responden yang mempunyai jumlah anak 1 sebanyak 15 orang (50%). Anak 1 belum mempunyai pengalaman yang baik karena ibu baru pertama kali melahirkan, sehingga ibu belum mempunyai pemahaman yang bagus tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil sehingga motivasi yang dimiliki ibu cenderung lemah.

Motivasi sedang yang dimiliki responden oleh informasi hal ini dapat di tunjukan sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 12 orang (40,0%). Hasil penelitian menujukan motivasi sedang hal ini diakibatkan bahwa motivasi yang di berikan oleh tenaga kesehatan tidak dapat di serap dengan baik mungkin di karenakan pendidikan responden yang rendah, umur yang masih mudah sehingga motivasi yang di milliki cenderung sedang.

Hasil penelitian menunjukan motivasi yang kuat sejumlah 10 orang 33, 3% hal tersebut dapat di pengaruhi oleh pendidikan responden yang sebagian besar SMA, dan informasi yang di dapat sebagian besar responden sejumlah 20 responden 66,7%.

Responden dengan pendidikan menengah mudah menyerap informasi yang diaplikasi dalam bentuk tindakan, informasi yang di dapat ibu melalui pelaksanaan ANC dan pendidikan kesehatan membuat ibu lebih termotivasi mengikuti pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil.

Hasil penelitian juga didapatkan responden dengan motivasi lemah yang di tunjukan sebesar 6 responden (20,0%). Motivasi yang rendah di sebabkakan mayoritas ibu yang tidak bekerja, ibu tang tidak bekerja biasanya lebih mementingkan mengurusi pekerjaan seperti mencuci, mengurus anak, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya, waktu luang ibu di gunakan untuk istirahat tidur atau menonton televisi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari yang memiliki sikap positif 11 diantaranya memiliki motivasi sedang 61,1%. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney dengan SPSS 16 didapatkan ρ = 0,001 < α (0,05), maka Ho (hipotesa nol) ditolak, artinya ada hubungan sikap dengan motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka kelompok sesama ibu hamil dengan melibatkan suami dalam kelompok tersebut. Hasil yang diharapkan dalam kelas ibu hamil adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, perencanaan persalinan yang akan di pilih oleh ibu hamil dan pencegahan komplikasi (penyulit) persalinan, dengan memberikan pengetahuan kepada ibu dan suami menilai secara awal tanda-tanda bahaya dan penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Sikap yang baik sangat memegang peranan penting bagi ibu dalam mengambil keputusan dalam kehamilannya. Sikap

(7)

positif dan pembelajaran yang diadakan dalam Kelas Ibu hamil, ibu dapat mempunyai motivasi yang tinggi untuk hadir dalam kegiatan kelas ibu hamil. Suami atupun keluarga dapat mendorong ibu untuk aktif dalam kegiatan kelas ibu hamil dengan memberikan dukungan dan mengantar ibu ke tempat kegiatan diadakan. Motivasi ibu sangat penting sebagai upaya deteksi risiko tinggi dalam kehamilan, persalinan dan nifas serta mendukung dalam upaya rujukan bila diperlukan sehingga faktor keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat dikurangi sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang dapat di simpulkan bahwa sikap responden Rata-rata responden adalah negatif sebanyak 18 responden (60%) dan motivasi responden sebagian kecil adalah sedang sebanyak 14 orang (46,7%). Ada hubungan sikap dengan motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

REKOMENDASI 1. Bagi Bidan

Bidan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang kelas ibu hamil serta dapat memberikan penyuluhan dengan menggunakan leafled sehingga ibu dapat termotivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil dan dapat mendeteksi kehamilan risiko tinggi.

2. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini sebagai acuan dalam penelitian berikutnya mengenai faktor yang mempengaruhi motivasi bu hamil mengikuti kelas ibu hamil.

3. Bagi ibu hamil

Ibu hamil lebih teratur mengikuti kelas ibu hamil sehingga ibu lebih dapat memahami masalah-masalah yang terjadi pada kehamilannya

4. Bagi Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan dapat bekerja sama dengan bidan dan pamong desa seperti bu lurah dalam memberikan informasi pada ibu hamil tentang kelas ibu hamil melalui kegiatan pengajian dan kegiatan lain yang ada di desa sehingga pengetahuan iu tentang kelas ibu hamil meningkat.

5. Bagi Institusi Pendidikan

Pengarahan dan bimbingan perlu diberikan pada mahasiswa tentang pelaksanaan kelas ibu hamil serta kegiatan – kegiatan dan penyuluhan dalam kelas ibu hamil sehingga mahasiswa dapat memberikan pengarahan yang baik pada ibu hamil.

ALAMAT KORESPONDENSI Email : kartinni94@yahoo.com No. Hp : 082257052986

Alamat : Desa Parbulu RT 11 RW 03 kecamatan Waeapo Kabupaten Buru.

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 1,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau

dapat diberikan hanya oleh data cross section dan time series saja. 3) Panel data dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalanm. inferensi perubahan dinamis dibandingkan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri 1 Kecamatan Ketahun melakukan inovasi pengelolaan kurikulum sebagai berikut: Pertama, melakukan inovasi

Besaran ambang batas lahan pemakaman umum islam di Kota Makassar dengan menggunakan analisis daya tampung menunjukkan bahwa daya tampung lahan pemakaman Islam Kota

Praktikum kimia yang tidak dapat diganti dengan menggunakan bahan kimia ramah lingkungan dapat ditanggulangi dengan menggunakan teknik micro scale, artinya pelaksanaan

Untuk memproduksi kain batik ada beberapa langkah atau proses yang harus dikerjakan, tentunya di dalam setiap langkah atau proses tidak menutup kemungkinan

Melalui kedua model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan Group Investigation (GI) terdapat beberapa bagian tahapan yang memberikan

Siswa memahami secara kompleks arti kesantunan dalam berbahasa yang disampaikan oleh tokoh dalam novel Megatkarya Rida K Liamsi. Maksim kebijaksanaan merupakan temuan