• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Tinjauan Organisasi 3.1.1. Sejarah Organisasi

BUT Saka Indonesia Pangkah Limited anak usaha dari PT. Saka Energi Indonesia merupakan salah satu Bentuk Usaha Tetap yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi di wilayah Blok Pangkah di laut lepas pantai perairan Gresik - Jawa Timur, yang sebelumnya adalah BUT Hess (Indonesia- Pangkah) Limited.Pada 10 Januari 2014, Hess Corporation, perusahaan minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat merilis bahwa pihaknya telah menyelesaikan penjualan asetnya di Blok Pangkah kepada PT Saka Energi Indonesia.

Blok Pangkah merupakan wilayah kerja yang terletak dibagian Timur laut Jawa berdekatan dengan Madura, memiliki sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi dimana perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi yang bekerja diwilayah tersebut berkontrak dengan Negara Indonesia dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang disebut juga dengan Production Sharing Contract (PSC)pada tahun 1996.

PT Saka Energi Indonesia adalah anak perusahaan dan perusahaan Afiliasi PGN yang mengelola bisnis di bidang eksplorasi minyak dan gas bumi untuk kegiatan di hulu yang dibentuk pada tahun 2011. Saka Energi dibentuk untuk mengamankan pasokan gas PGN, baik dari blok Migas konvensional mau pun nonkonvensional seperti CBM dan shale gas.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.

3.1.2. Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi pada perusahaan BUT Saka Indonesia Pangkah Limited kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi dipegang oleh satu pimpinan, dan perintah dari pimpinan langsung kepada bawahan dari beberapa departemen yang dibentuk.

(2)

MATERIAL TEAM LEADER

STAFF PROCUREMENT

TEAM LEADER

STAFF

GENERAL MANAGER

SUPPLY CHAIN MANAGER

LOGISTICS TEAM LEADER

STAFF

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN SUPPLY CHAIN DEPARTEMEN

Gambar 3.1.Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan keterangan dari tugas dan fungsi dari bagian-bagian yang ada pada struktur organisasi diatas, sebagai berikut :

1. General Manager

Mengawasi perkembangan perusahaan secara menyeluruh. Menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk memajukan perusahaan melalui laporan-laporan yang diberikan. Mengkoordinasi seluruh bagian departemen yang ada didalam perusahaan sehingga tercapai tujuan perusahaan.

2. Supply Chain Manager

Mengendalikan seluruh kegiatan-kegiatan yang terjadi pada bagian departemen yang dijalankan. Bertanggung jawab kepada General Manager mengenai kelancaran seluruh aktifitas yang berlangsung di departemen SCM.

Memberikan pengarahan kepada setiap team leader mengenai aktifitas kegiatan perusahaan.

3. Procurement Team Leader

Mengkoordinasi seluruh kegiatan pengadaan kontrak kerjasama terhadap aktifitas perusahaan yang berlangsung. Mengendalikan proses pengadaan penunjukan langsung, pembelian langsung ataupun lelang dan pemenang

(3)

tender. Bertanggung jawab kepada Supply Chain Manager mengenai kelancaran seluruh aktifitas yang berlangsung di bagian kontrak. Memberikan pengarahan kepada setiap staff mengenai kegiatan pengadaan kontrak dan aktifitas kegiatan perusahaan.

4. Logistics Team Leader

Mengkoordinasi seluruh proses kegiatan pengadaan barang yang masuk untuk kebutuhan operasional.Mengkoordinasi penggunaan atau pemakaian barang yang dikerjakan di lapangan. Bertanggung jawab kepada Supply Chain Manager mengenai kelancaran seluruh aktifitas yang berlangsung di bagian pengadaan barang. Memberikan pengarahan kepada setiap staff mengenai kegiatan pengadaan barang dan aktifitas kegiatan perusahaan.

5. Material Team Leader

Mengkoordinasi seluruh kegiatan inventori persediaan barang di gudang dan menjaga agar suatu jenis barang tidak hilang dari rak-rak yang tersedia di dalam gudang. Mengeluarkan barang dari gudang untuk keperluan kebutuhan operasional. Bertanggung jawab kepada Supply Chain Manager mengenai kelancaran seluruh aktifitas yang berlangsung di bagian persediaan barang di gudang. Memberikan pengarahan kepada setiap staff mengenai kegiatan inventori barang dan aktifitas kegiatan perusahaan.

6. Staff

Melakukan kegiatan sesuai dengan pekerjaannya. Membuat hasil laporan kegiatan dan melaporkan semua kegiatan pekerjaan kepada masing-masing Team Leader. Mengumpulkan dan menyimpan data-data sesuai pekerjaan.

3.2. AnalisaSistem

3.2.1. Analisa Sistem Yang Berjalan

Sistem sekarang yang berjalan yaitu masih menggunakan cara manual, melihat data - data menggunakan microsoft excel.

Informasi yang dibutuhkan agar sistem dapat bekerja dengan baik adalah dengan membuat sebuah website untuk sistem tersebut, sehingga informasi dapat di akses. Informasi yang dihasilkan dari sistem yang berjalan saat ini sebagai berikut:

(4)

3.2.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.2.Use Case Sistem Berjalan

(5)

Tabel 3.1.Skenario Use CaseMembuat Form Permintaan Nama Use Case Membuat form permintaan

Aktor Admin

Deskripsi Admin membuat form permintaan barang ke Bagian Logistik Skenario Admin membuat form permintaan barang berdasarkan

keperluan operasional dari PO (Purchase Order), lalu diberikan kepada Bagian Logistik

Post Kondisi -

Tabel 3.2. Skenario Use CaseMenerima Form Permintaan Nama Use Case Menerima form permintaan

Aktor Bagian Logistik

Deskripsi Bagian Logistik menerima form permintaan dari Admin

Skenario 1. Bagian Logistik mereview form permintaan barang dari Admin

2. Memesan barang yang diperlukan ke Pemasok Post Kondisi -

Tabel 3.3. Skenario Use CaseMengirim Barang Nama Use Case Mengirim barang

Aktor Pemasok

Deskripsi Pemasok mengirim barangdi terima oleh Admin

Skenario 1. Pemasok menerima order barang dari Bagian Logistik 2. Menyiapkan barang yang diperlukan lalu siap dikirim ke

Perusahaan Post Kondisi -

Tabel 3.4. Skenario Use CaseMenerima Barang Nama Use Case Menerima barang

Aktor Admin

Deskripsi Admin menerima barang dari Pemasok

(6)

Skenario 1. Admin menerima barang dari Pemasok lalu di cek kondisi, spesifikasi, jumlah barang yang sesuai dipesan

2. Mendapatkan surat jalan dari Pemasok Post Kondisi -

Tabel 3.5. Skenario Use CaseMembuat Form Penerimaan Nama Use Case Membuat form penerimaan

Aktor Admin

Deskripsi Admin membuat form penerimaan ke Bagian Gudang

Skenario 1. Admin membuat form penerimaan berdasarkan barang yang datang dari Pemasok, lalu diberikan ke Bagian Gudang 2. Barang dari Pemasok langsung masuk ke gudang Post Kondisi -

Tabel 3.6. Skenario Use CaseMenerima Form Penerimaan Nama Use Case Menerima form penerimaan

Aktor Bagian Gudang

Deskripsi Bagian Gudang menerima form penerimaan dari Admin

Skenario 1. Bagian Gudang mengecek ulang barang yang sudah masuk ke dalam gudang

2. Menyimpan barang-barang yang sudah diatur dalam rak-rak yang tersedia

Post Kondisi -

Tabel 3.7. Skenario Use CaseOrder Barang Nama Use Case Order Barang

Aktor Mitra

Deskripsi Mitra mengorder barang keBagian Logistik

Skenario Mitra menghubungi Bagian Logistik untukmengambil barang- barang yang diperlukandi lapangan

Post Kondisi -

(7)

Tabel 3.8. Skenario Use CaseMenerima Order Barang Nama Use Case Menerima order barang

Aktor Bagian Logistik

Deskripsi Bagian Logistik menerima order barang dari Mitra

Skenario 1. Bagian Logistik mendapat order barang dari Mitra lalu mengecek ke Bagian Gudang

2. Dan Bagian Logistik menginformasikan ke Admin untuk mempersiapkan pengeluaran barang dari gudang

Post Kondisi -

Tabel 3.9. Skenario Use CaseMembuat Form Pengeluaran Nama Use Case Membuat form pengeluaran

Aktor Admin

Deskripsi Admin membuat form pengeluaran ke Bagian Gudang

Skenario 1. Admin menyiapkan barang-barang yang sudah tersedia di gudang dan dikeluarkan dari gudang

2. Admin membuat form pengeluaran barang berdasarkan barang yang diminta dari Bagian Logistik, lalu diarsip ke Bagian Gudang

Post Kondisi -

Tabel 3.10. Skenario Use CasePencatatan Keluar-Masuk Barang Nama Use Case Pencatatan keluar masuk barang

Aktor Admin

Deskripsi Admin mencatat keluar masuk barang di gudang

Skenario Admin mengelola pencatatan keluar masuk barang di gudang, lalu diarsip

Post Kondisi -

Tabel 3.11.Skenario Use CaseMengelola Stok Barang Nama Use Case Mengelola Stok Barang

(8)

Aktor Bagian Gudang

Deskripsi Bagian Gudang mengelola stok barang di gudang

Skenario 1. Bagian Gudang mengelola stok barang yang tersedia di gudang, juga menginformasikan ke Bagian Logistik

2. Bagian Gudang menjaga barang-barang dalam kondisi utuh Post Kondisi -

Tabel 3.12. Skenario Use CaseMembuat Laporan Nama Use Case Membuat laporan

Aktor Admin

Deskripsi Admin membuat laporan di berikan ke SCM Manager

Skenario 1. Admin membuat laporan dari semua data-data pengadaan barang

2. Admin menyimpan semua laporan, lalu diberikan ke SCM Manager

Post Kondisi -

Tabel 3.13. Skenario Use CaseMenerima Laporan Nama Use Case Menerima Laporan

Aktor SCM Manager

Deskripsi SCM Manager menerima laporan dari Admin

Skenario SCM Manager mendapatkan semua laporan kegiatan pengadaan barang yang di cetak oleh Admin

Post Kondisi -

3.3. Identifikasi Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada pengadaan impor barang, antara lain:

1. Pengguna barang tidak berperan dalam melakukan proses pengadaan barang.

Hanya ingin pada saat kapan diperlukan barang tersebut harus tersedia. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyajian informasi kebutuhan barang yang tidak tepat waktu dalam jadwal operasi pengeboran.

(9)

2. Belum adanya aplikasi pendukung untuk pengguna barang dapat melihat data- data barang yang tersedia maupun tidak tersedia di gudang, maka pengguna barang selalu menginginkan impor barang-barang yang terbaru tanpa melihat barang-barang yang tersedia di gudang.Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukan barang gandadi dalam gudang dengan situasi ukuran gudang yang terbatas.

3. Admin sangat berperan dan dilibatkan semua hal dalam pengadaan barang sampai dengan pembuatan laporan, sedangkan pergerakan keluar masuk barang setiap saat. Hal ini berpotensi dapat menimbulkan celah lolosnya pengontrolandan pendataan barang di area pergudangan.

3.4.PerancanganSistem

3.4.1. Perancangan Sistem Usulan

Adapun dari sistem usulan pembuatan aplikasi ini menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) dalam merancang sistem proses pengadaan barang.

Penggunaan metode UML dipilih karena bahasa pemrograman berbasis objek. Dengan adanya aplikasi menggunakan teknologi berbasis webini, diharapkan dapat membuat sebuah sistem informasi pengadaan barang mampu menyajikan laporan secara cepat dan efisien, juga memudahkan dalam pengontrolan barang dan meningkatkan mutu kerja sama dengan mitra kerja dalam penyajian barang operasi perminyakan. Adapun perancangan sistem usulannya sebagai berikut:

(10)

3.4.2. Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 3.3.Use Case Sistem Usulan

Tabel 3.14.Skenario Use Case Melihat Stock Nama Use Case Melihat Stock

Aktor Staff Dept, Staff SCM, Staff Logistik, SCM Manager Deskripsi Semua Staff dapat melihat stok barang yang tersedia.

Pra Kondisi Mengakses Menu Stock

Skenario Untuk melihat stok barang yang dimiliki tiap departemen, Staff dapat langsung mengakses menu Stock.

Post Kondisi Dapat membuat keputusan setelah melihat daftar barang

(11)

Tabel 3.15.Skenario Use Case Membuat Request Order Nama Use Case Membuat Request Order

Aktor Staff Dept

Deskripsi Staff Dept membuat request order untuk item yang dibutuhkan.

Pra Kondisi Mengakses Menu Request Order

Skenario Staff Dept mengakses menu Request Order, kemudian pilih sub menu Create RO dan menginput item yang dibutuhkan.

Post Kondisi -

Tabel 3.16.Skenario Use CaseMengelola List Request Order Nama Use Case Mengelola List Request Order

Aktor Staff Dept, Staff SCM, Staff Logistik

Deskripsi Setiap Staff memiliki hak akses yang berbeda untuk mengelola List Request Order.

1. Staff Dept dapat mengedit dan mencetak RO yang telah dibuat.

2. Staff SCM dapat mencetak RO, mengedit RO dan menyetujui RO.

3. Staff Logistik hanya melihat RO yang telah dibuat oleh Staff Dept.

Pra Kondisi Mengakses Menu Request Order

Skenario Staff Dept mengakses menu Request Order, kemudian pilih sub menu List RO.

Post Kondisi -

Tabel 3.17.Skenario Use Case Membuat Purchase Order Nama Use Case Membuat Purchase Order

Aktor Staff SCM

Deskripsi Setelah menyetujui RO yang diajukan Staff Dept, Staff SCM membuatkan Purchase Order

Pra Kondisi Mengakses Menu Purchase Order

Skenario Staff SCM mengakses menu Purchase Order, kemudian pilih sub menu Create PO lalu menginput item sesuai dengan RO yang diajukan.

Post Kondisi -

Tabel 3.18.Skenario Use Case Mengelola List PO Nama Use Case Mengelola List PO

Aktor Staff SCM

Deskripsi Kelola List PO yang bisa dilakukan oleh Staff SCM adalah mengedit dan mencetak PO yang sudah dibuat.

Pra Kondisi Mengakses Menu Purchase Order

Skenario Staff SCM mengakses menu Purchase Order, kemudian memilih sub menu List PO.

(12)

Post Kondisi -

Tabel 3.19. Skenario Use Case Membuat Delivery Order Nama Use Case Membuat Delivery Order

Aktor Staff Logistik

Deskripsi Staff Logistik membuat Delivery Order ketika item yang diorder telah dikirim dan sesuai dengan jumlah item yang datang.

Pra Kondisi Mengakses Menu Delivery Order

Skenario Staff Logistik mengakses menu Delivery Order, lalu memilih sub menu Create DO, kemudian menginput sesuai dengan item yang datang.

Post Kondisi -

Tabel 3.20. Skenario Use Case Mengelola List DO Nama Use Case Mengelola List DO

Aktor Staff Logistik

Deskripsi Kelola List DO yang bisa dilakukan oleh Staff SCM adalah mengedit dan mencetak DO yang sudah dibuat.

Pra Kondisi Melakukan login

Skenario Staff Logistik mengakses menu Delivery Order, kemudian memilih sub menu List DO.

Post Kondisi -

Tabel 3.21. Skenario Use Case Melihat Laporan Nama Use Case Melihat Laporan

Aktor SCM Manager

Deskripsi SCM Manager dapat melihat laporan berdasarkan periode laporan yang diinginkan, seperti Laporan RO, Laporan PO, Laporan DO dan Laporan Stock.

Pra Kondisi Melakukan login

Skenario SCM Manager mengakses menu Report.

Post Kondisi -

(13)

3.4.3. Activity Diagram Sistem Usulan 3.4.3.1.Activity Diagram Stock

Gambar 3.4.Activity Diagram Stock

(14)

3.4.3.2.Activity DiagramStaff Dept.: Create RO

Gambar 3.5.Activity DiagramStaff Dept.: Create RO

(15)

3.4.3.3. Activity Diagram Staff SCM:List RO

Gambar 3.6.Activity DiagramStaff SCM: List RO

(16)

3.4.3.4. Activiy Diagram Staff Dept: List RO

Gambar 3.7.Activity DiagramStaff Dept: List RO

(17)

3.4.3.5. Activity Diagram Staff SCM: Create PO

Gambar 3.8.Activity DiagramStaff SCM: Create PO

(18)

3.4.3.6.Activity DiagramStaff SCM: List PO

Gambar 3.9.Activity Diagram Staff SCM: List PO

(19)

3.4.3.7. Activity DiagramStaff Logistik: List RO

Gambar 3.10.Activity Diagram Staff Logistik: List RO

(20)

3.4.3.8. Activity Diagram Staff Logistik: Create DO

Gambar 3.11.Activity Diagram Staff Logistik: Create DO

(21)

3.4.3.9. Activity Diagram Staff Logistik: List DO

Gambar 3.12.Activity Diagram Staff Logistik: List DO

(22)

3.4.4. Class Diagram Sistem Rancangan

Gambar 3.13.Class Diagram

(23)

3.4.5. Sequence DiagramSistem Usulan 3.4.5.1.SequenceDiagramStock

Gambar 3.14. Sequence Diagram Stock

3.4.5.2.Sequence DiagramCreate RO

Gambar 3.15. Sequence DiagramCreate RO

(24)

3.4.5.3.Sequence DiagramList RO

Gambar 3.16.Sequence Diagram List RO

3.4.5.4.Sequence DiagramCreate PO

Gambar 3.17.SequenceDiagram Create PO

(25)

3.4.5.5.Sequence Diagram List PO

Gambar 3.18.Sequence Diagram List PO

3.4.5.6.Sequence DiagramCreate DO

Gambar 3.19.Sequence Diagram Create DO

(26)

3.4.5.7.Sequence Diagram List DO

Gambar 3.20.Sequence Diagram List DO

3.4.6. Rancangan Layar

3.4.6.1.Rancangan Halaman Utama Staff Dept

Gambar 3.21.Halaman Staff Dept Home

Request Order Create RO List RO Stock

User

(27)

3.4.6.2.Rancangan Halaman Utama Staff SCM

Gambar 3.22.Halaman Staff SCM

3.4.6.3.Rancangan Halaman Utama Staff Logistik

Gambar 3.23.Halaman Staff Logistik Home

Request Order List RO Purchase Order

Create PO List PO Stock

User

Home

Request Order List RO Delivery Order

Create DO List DO Stock

User

(28)

3.4.6.4.Rancangan Create RO

Gambar 3.24.Create RO

3.4.6.5.Rancangan List RO

Gambar 3.25.List RO Req. Order Date Req. By

Department

Product Qty

Home

Request Order Create RO List RO Stock

User

Submit Reset

List RO

No. RO Date Invoice Action Home

Request Order Create RO List RO Stock

User

(29)

3.4.6.6.Rancangan Create PO

Gambar 3.26Create PO

3.4.6.7.Rancangan List PO

Gambar 3.27.List PO PO Date

Vendor RO Home

Request Order List RO Purchase Order

Create PO List PO Stock

User

Submit Reset

List PO

No. PO Date Invoice Action Home

Request Order List RO Purchase Order

Create PO List PO Stock

User

(30)

3.4.6.8.Rancangan Create DO

Gambar 3.28.Create DO

3.4.6.9.Rancangan List DO

Gambar 3.29.List DO DO Date

File

Description PO

Last Delivery Ya Tidak Home

Request Order List RO Delivery Order

Create DO List DO Stock

User

Submit Reset

Browe

List DO No.

DO

Date File Action No.

PO Req By

Dept Vendor Home

Request Order List RO Delivery Order

Create DO List DO Stock

User

(31)

3.4.6.10. Rancangan Stock

Gambar 3.30.Stock Stock

Dept Product Name

Stock Created At Updated At Home

Request Order List RO Delivery Order

Create DO List DO Stock

User

Gambar

Gambar 3.1.Struktur Organisasi
Gambar 3.2.Use Case Sistem Berjalan
Tabel 3.2. Skenario Use CaseMenerima Form Permintaan  Nama Use Case  Menerima form permintaan
Tabel 3.6. Skenario Use CaseMenerima Form Penerimaan  Nama Use Case  Menerima form penerimaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Energi panas tersebut berupa fluida dengan fasa air atau uap yang terbentuk di dalam reservoir panas bumi akibat pemanasan yang dilakukan oleh batuan beku panas

Ketiga komponen utama tersebut hubungkan dengan menggunakan rangkaian elektronika sedemikian rupa sehingga ketika sifat magnet hilang dan beban jatuh stopwatch

Praktiknya lembaga keuangan al-Yasini dalam melaksanakan jaminan fidusia dalam pembiayaan yang mana ketika seseorang menjaminkan surat-surat dari objeknya maka pihak

Ketika bertransaksi di awal petugas tersebut meminta upah terserah (suka-suka) konsumen, akan tetapi ketika barang sudah sampai di tempat tujuan ternyata petugas jasa

Kurangnya perhatian pemerintah desa ngestiharjo terhadap aset desa, sekitar 40.000 m 2 lebih tanah bengkok maupun tanah kas desa yang berlokasi di Pedukuhan

Metode MADM cocok digunakan sebagai model penelitian pada kasus beasiswa rutin karena terdapat beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan kandidat terbaik,

Faktor yang mempengaruhi terjadinya resiko jatuh pada lansia adalah faktor internal seperti penyakit yang diderita, gangguan penglihatan, gangguan adaptasi, gangguan

Maklumat yang diperoleh dapat membantu pihak yang berkaitan dan berkepentingan dalam menjadikan aktiviti perumahan ini lebih berjaya khususnya koperasi yang