1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Indeks LQ45 yaitu salah satu indikator indeks saham di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 45 saham yang mempunyai tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi karena telah disaring dengan beragam kriteria pemilihan. Penetapan saham yang masuk dan keluar dari indeks LQ45 akan ditetapkan dan dievaluasi setiap enam bulan sekali pada bulan Februari dan Agustus sesuai dengan kriteria yang berlaku (Idx.co.id, 2020).
Saham yang terdapat dalam Indeks LQ45 merupakan saham yang memiliki banyak peminat, oleh sebab itu Indeks LQ45 dapat dijadikan acuan dalam menilai kinerja perdagangan saham di pasar modal (Susilawati, 2012). Terdapat beberapa kriteria agar suatu saham dapat menjadi bagian Indeks LQ45 yaitu:
1. Saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal selama 3 bulan.
2. Termasuk dalam 60 saham terbesar berdasarkan total transaksi di pasar reguler selama 12 bulan terakhir.
3. Dilihat dari bobot nilai transaksi, kapitalisasi pasar, jumlah hari perdagangan, dan frekuensi transaksi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.
4. Saham harus memiliki kondisi keuangan yang baik, frekuensi perdagangan yang tinggi di pasar reguler, dan prospek pertumbuhan yang baik.
5. Saham harus terdaftar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 Periode Februari – Juli 2020
No. Nama Emiten Kode No. Nama Emiten Kode
1. Ace Hardware Indonesia
Tbk. ACES 24. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk.
INTP
2. Adaro Energy Tbk. ADRO 25. Indo Tambangraya Megah Tbk. INTP
3. AKR Corporindo Tbk. AKRA 26. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. JPFA 4. Aneka Tambang Tbk. ANTM 27. Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR
5. Astra International Tbk. ASII 28. Kalbe Farma Tbk. KLBF
6. Bank Central Asia Tbk. BBCA 29. Matahari Department Store Tbk. LPPF 7. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. BBNI 30. Media Nusantara Citra Tbk. MNCN 8. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. BBRI 31. Perusahaan Gas Negara (Persero)
Tbk. PGAS
9. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. BBTN 32. Bukit Asam Tbk. PTBA
10. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 33. PP (Persero) Tbk. PTPP
11. Barito Pacific Tbk. BRPT 34. Pakuwon Jati Tbk. PWON
12. Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE 35. Surya Citra Media Tbk. SCMA
13. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah Tbk. BTPS 36. Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR 14. Chareon Pokphand Indonesi
Tbk. CPIN 37. Sri Rejeki Isman Tbk. SRIL
15. Ciputra Development Tbk. CTRA 38. Tower Bersama Infrastructure Tbk. TBIG
16. Erajaya Swasembada Tbk. ERAA 39. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. TKIM
17. XL Axiata Tbk. EXCL 40. Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk. TLKM
18. Gudang Garam Tbk. GGRM 41. Sarana Menara Nusantara Tbk. TOWR
19. H. M. Sampoerna Tbk. HMSP 42. United Tractors Tbk. UNTR
20. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. ICBP 43 Unilever Indonesia Tbk. UNVR 21. Vale Indonesia Tbk. INCO 44. Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA
22. Indofood Sukses Makmur
Tbk. INDF 45. Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT
23. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. INKP
Sumber: idx.co.id (2020)
1.2 Latar Belakang Penelitian
Saat ini investasi dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melipatkan pendapatan yang mereka miliki. Menurut Wahyuni et al (2014), dengan investasi maka pemodal dapat meningkatkan kekayaan yang dimiliki saat ini dan di masa depan. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk seperti emas, tanah, properti, cryptocurrency, dan juga pasar modal.
Pasar Modal merupakan tempat dimana obligasi, saham, reksadana dan jenis surat berharga lainnya diperjualbelikan melalui jasa perantara (Sunariyah, 2006).
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risk maupun return yang berbeda-beda.
Risk atau risiko yaitu hilangnya modal yang ditanam pemodal. Sedangkan Return atau tingkat pengembalian adalah profit yang diinginkan oleh penanam modal (Fahmi, 2015:358).
Salah satu produk pasar modal yang cukup populer adalah saham. Saham adalah dana atau bukti kepemilikan modal di suatu perusahaan (Fahmi, 2015:80).
Produk investasi saham memiliki beberapa jenis keuntungan, diantaranya adalah dividen dan capital gain. Dividen yaitu bagian dari laba usaha perusahaan yang didistribusikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kesediaan mereka untuk menginvestasikan aset di perusahaan (Rudianto, 2012).
Sedangkan capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan investor ketika harga dari suatu saham mengalami kenaikan (Tandelilin, 2017).
Pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang dimaksud yaitu pengumuman pendanaan, pengumuman badan direksi manajemen, dan pengumuman laporan keuangan perusahaan. Sedangkan Faktor Eksternal dipengaruhi oleh pengumuman industri sekuritas, pengumuman hukum, dan juga pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito kurs valuta asing, inflasi dan regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah (Brigham & Houston, 2010:33).
Pada awal tahun 2020, terdapat virus baru yang membuat dunia gempar yaitu munculnya coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) yang nama penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 (Yuliana, 2020). Menurut WHO (2020) ketika seseorang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara, COVID- 19 akan menyebar melalui percikan dari mulut dan hidung orang tersebut. Kasus COVID-19 sendiri pertama masuk di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus COVID-19 terus bertambah di Indonesia hingga per tanggal 31 Maret 2020, satgas penanganan COVID-19 mencatat terdapat 1.528 kasus di Indonesia (covid19.go.id, 2020).
Seiring dengan bertambahnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia dan karena virus COVID-19 dapat tersebar melalui interaksi dengan jarak dekat, Pada tanggal 31 Maret 2020, Presiden Joko Widodo melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020.
Dengan adanya peraturan ini, pemerintah daerah dapat membatasi pergerakan masyarakat dan barang untuk masuk dan keluar dari daerah masing-masing kecuali jika mereka telah memiliki izin dari kementerian terkait (Setkab.go.id, 2020).
Aktivitas yang dibatasi selama PSBB berlangsung berdasarkan peraturan tersebut mencakup meliburkan sekolah dan tempat kerja, membatasi kegiatan keagamaan dan membatasi fasilitas umum. Dengan dibatasinya aktivitas masyarakat, tentunya berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia yang dibuktikan dengan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2020 terkontraksi sebesar 5,32% (bps.go.id, 2020)
Gambar 1. 1 Grafik Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha (YoY)
Sumber: bps.go.id (2020)
Jika dilihat dari pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha (YoY), hanya sektor pertanian saja yang tumbuh sebesar 2,19%. Sedangkan sektor perdagangan mengalami kontraksi sebesar -7,57%, konstruksi -5,39%, Akomodasi dan Makan Minum -22,02%, dan transportasi mengalami kontraksi paling tinggi mencapai - 30,84%. Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah dalam penerapan WFH dan SFH sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 (bps.go.id, 2020).
Selain itu, hal ini juga berdampak terhadap daya beli masyarakat yang menurun karena tingginya tingkat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan per-20 April 2020, jumlah pekerja yang terdampak COVID-19 total sebanyak 2.084.593 pekerja. Rincian jumlah perusahaan dan pekerja formal yang dirumahkan adalah 1.304.777 dari 43.690 perusahaaan. Sedangkan pekerja formal yang di PHK sebanyak 241.431 orang pekerja dari 41.236 perusahaan (kemnaker.go.id, 2020).
Dengan melemahnya perekonomian Indonesia, Presiden Indonesia Joko Widodo pada tanggal 15 Mei 2020 dalam keterangan pers mengenai new normal di Indonesia mengatakan bahwa masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat (Setkab.go.id, 2020). Menurut Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, new normal adalah tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (kemkes.go.id, 2020).
Untuk implementasi dari new normal, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada tanggal 6 Juni 2020 mengeluarkan Surat Edaran No.7 Tahun 2020 mengenai kriteria dan persyaratan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan baru (covid19.go.id, 2020). Pemerintah mempersiapkan indonesia untuk memasuki fase new normal sehingga beberapa aktivitas ekonomi yang selama PSBB terhenti dapat kembali beroperasi. Dan dengan adanya new normal ini, diharapkan dapat kembali mendorong perekonomian Indonesia.
Menurut Prof. Wiku Adisasmito, sebagai ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, new normal harus dilakukan secara bertahap.
Tahapan pertama yaitu prakondisi yang dilakukan oleh tiap daerah dengan melakukan sosialisasi mengenai pencegahan COVID-19. Tahap kedua, Tahap timing untuk menentukan waktu suatu daerah dapat memulai aktivitas kembali.
Tahap ketiga, tahap prioritas untuk memilih daerah atau sektor yang dapat dipulihkan. Tahap keempat yaitu tahap koordinasi pusat dan daerah, dan tahap terakhir yaitu tahap monitoring dan evaluasi (Kompas.tv, 2020).
Gambar 1.2 menunjukkan grafik pergerakan Indeks LQ45 sebelum dan setelah keterangan pers Jokowi pada tanggal 15 Mei mengenai new normal, pada tanggal 14 Mei, satu hari sebelum pengumuman, Indeks LQ45 ditutup di harga Rp.
661,52. Saat hari pengumuman pada tanggal 15 Mei berada di Rp. 657,10.
Sedangkan pada tanggal 19 Mei, dua hari setelah pengumuman closing price dari Indeks LQ45 mengalami peningkatan menjadi Rp. 671,07 dan terus meningkat hingga pada tanggal 26 Mei mencapai Rp. 689,33.
Gambar 1. 2 Grafik Pergerakan Indeks LQ45 Sumber: finance.yahoo.com (2020)
686 695
681 674
661 657
660
671 672 689
693
650 660 670 680 690 700
t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5
Menurut Wawan Hendrayana sebagai Head of Market Research Infovesta Utama kenaikan ini tidak terlepas dari rencana pemerintah untuk menerapkan new normal. Para pemodal merespon positif upaya pemerintah dalam memberlakukan kenormalan yang baru. Karena artinya roda ekonomi dapat berputar kembali meskipun masih dibatasi dan dilakukan secara bertahap (market.bisnis.com, 2020).
Jika suatu informasi didalamnya mengandung kabar baik maka harga saham ikut naik, namun sebaliknya jika informasi tersebut membawa kabar buruk maka akan menyebabkan harga saham turun (Munawarah, 2009).
Pasar modal akan bereaksi ketika informasi yang diterima oleh investor memiliki kandungan informasi. Pasar dapat dikatakan efisien jika harga dari semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2017:224). Efisiensi Pasar Modal menurut Fama dalam Hartono (2017:586) dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk yaitu, pasar efisien bentuk lemah (weakform), pasar efisien bentuk setengah kuat (semi-strong form) dan Pasar efisien bentuk kuat (strong form).
Event Study dapat digunakan untuk menguji kandungan suatu informasi dari suatu peristiwa (Hartono, 2017:623). Jika terkandung informasi dalam peristiwa tersebut, kemungkinan pasar akan bereaksi ketika informasi tersebut diterima oleh investor (Hartono, 2017:605). Dari adanya peristiwa tersebut, akan terlihat abnormal return yang terjadi pada Indeks LQ45.
Abnormal return yaitu selisih antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan tingkat keuntungan sebenarnya (Hartono, 2017:647). Dalam penelitian ini Abnormal return digunakan untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan return indeks LQ45 terhadap pengumuman pelaksanaan new normal oleh Presiden Jokowi, dengan melihat perubahan harga 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman. Model perhitungan pada penelitian ini menggunakan Market- adjusted return.
Trading Volume Activity adalah indikator yang digunakan untuk mengamati dan mengukur reaksi pasar modal terhadap suatu informasi yang terjadi di pasar modal (Gunaasih & Nursasmito, 2015). Dalam penelitian ini Trading Volume Activity digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan trading volume
activity sebelum dan setelah pengumuman pelaksanaan new normal oleh Presiden Jokowi dengan melihat volume perdagangan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman.
Penelitian dari Anh & Gan (2020) meneliti efek dari wabah COVID-19 dan lockdown terhadap return saham di Vietnam. Didapatkan hasil bahwa saat pre- lockdown memiliki dampak negatif pada pengembalian saham Vietnam. Namun, saat periode lockdown terdapat pengaruh positif terhadap kinerja saham di seluruh pasar dan juga sektor bisnis yang berada di Vietnam.
Penelitian lainnya dari Heyden & Heyden (2020) meneliti reaksi pasar jangka pendek saham AS dan Eropa selama awal pandemic COVID-19. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa saham bereaksi negatif secara signifikan terhadap pengumuman kematian pertama di negara tertentu.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pergerakan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan new normal oleh Presiden Joko Widodo. Penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Pengumuman Pelaksanaan New Normal oleh Presiden Joko Widodo (Studi Kasus pada Indeks LQ45)”.
1.3 Perumusan Masalah
Penelitian yang menggunakan metode event study telah banyak diteliti untuk saat ini dengan peristiwa yang berbeda-beda seperti January Effect, pemilihan presiden, stock split, asian games, dll. Namun karena peristiwa pada penelitian ini masih terbilang baru maka masih sedikit bahkan jarang terdapat penelitian mengenai pelaksanaan New Normal.
Dengan diterapkannya pelaksanaan kenormalan baru oleh pemerintah, tentunya diharapkan dapat mendorong kembali perekonomian Indonesia yang terpuruk akibat dari pandemic COVID-19 dan juga pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang membuat beberapa aktivitas menjadi terhenti dan daya beli
masyarakat yang turun karena tinggi nya tingkat PHK. Para pelaku pasar modal akan bereaksi terhadap pengumuman ini karena artinya perekonomian Indonesia yang sempat terhenti karena dibatasinya aktivitas, dapat berjalan kembali.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dibahas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan:
1. Bagaimana average abnormal return dan average trading volume activity pada Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan New Normal oleh Presiden Joko Widodo pada Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap trading volume activity (TVA) sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan New Normal oleh Presiden Joko Widodo pada Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui average abnormal return dan average trading volume activity pada Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020.
2. Untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan New Normal oleh Presiden Joko Widodo pada Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020.
3. Untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan signifikan terhadap trading volume activity (TVA) sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan New Normal oleh Presiden Joko Widodo pada Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Praktis
1. Bagi para investor, diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan dan pertimbangan investasi jika terjadi pengumuman maupun kebijakan lain dari pemerintah seperti PSBB, PPKM dan kebijakan kebijakan lainnya.
2. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pandangan baru dan juga meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat mengenai investasi.
1.5.2 Aspek Teoritis
1. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan juga ilmu finansial yang berkaitan dengan investasi, serta menambahkan pengetahuan dan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan kondisi pasar modal Indonesia.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan dijadikan referensi.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan dengan tepat penelitian.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori dari umum sampai ke khusus, disertai penelitian dan dilanjutkan dengan kerangka pemikiran penelitian yang diakhiri dengan hipotesis jika diperlukan.
c. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan yang dapat menjawab masalah penelitian.
d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian dan disajikan dalam sub judul tersendiri.
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan merupakan jawaban dari perttanyaan penelitian, kemudian menjadi saran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.