NO Pedagang yang tidak mempunyai pekerjaan
sampingan
NO Pedagang yang mempunyai pekerjaan sampingan
Lampiran 3
ANALISIS PENDAHULUAN Kemampulabaan
4.1.1. Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampulabaan pedagang Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali dari 55 Sampel Tahun 2013
No Kemamapulabaan
(%) Xi fi Persentasi
1 4,43-8,43 6,43 6 1,8
2 8.43- 12,43 10,43 9 20
3 12,43 -16,43 14,43 15 34,5
4 16,43-20,43 18,43 13 30,1
5 20,43-24,43 22,43 6 10,1
6 24,43 -28,43 26,43 4 1,8
7 28,43 -32,43 30,43 2
4.1.2. Poligon Frekuensi
4.1.3. Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampulabaan pedagang Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali Berdasarkan ROI dari 55 Sampel Tahun 2013 No Kemamapulabaan
4.1.4. Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampulabaan pedagang Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali Berdasarkan ROI Usaha Berdagang Sayur Keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan dari 24 Sampel Tahun 2013
No Kemamapulabaan
4.1.6. Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampulabaan pedagang Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali Berdasarkan ROE dari 55 Sampel Tahun 2013 No Kemamapulabaan
4.1.7. Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampulabaan pedagang Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali Berdasarkan ROE Usaha Berdagang Sayur Keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan dari 24 Sampel Tahun 2013
No Kemamapulabaan
4.1.9. Tendensi pusat
Std. Deviation 6.09609
4.1.11.Estimasi
Lampiran 4
Pekerjaan Sampingan 4.2.1. Distribusi Frekuensi variasi pekerjaan pedagang
sayur keliling di Pasar Ampel Kab. Boyolali 2013
N
o Keterangan Jumlah Persentase 1 Mempunyai Pekerjaan
Sampingan 31 56
2 Tidak Mempunyai
Pekerjaan Sampingan 24 44
4.2.2. Histogram Frekuensi
Histogram Frekuensi variasi pekerjaan pedagang sayur keliling di Pasar Ampel Kab. Boyolalai 2013
4.2.3. Tendensi Pusat
Ukuran tendensi pusat yang dipakai adalah modus, yaitu terletak pada kategori tertinggi dengan frekuensi 31.
4.2.4. Ukuran dispersi
IVK =
=
=
4.2.5. Estimasi
56 – Z0,05/2 < µ < 56 + Z0,05/2
56 – ( 1,96 ) < µ <56 + ( 1,96 )
56 – ( 1,96 ) < µ < 56 + ( 1,96 )
56 – ( 1,96 ) ( 0,8 ) < µ <56 + ( 1,96 ) ( 0,8 ) 56 – 1,5 < µ < 56 + 1,5
55,5 < µ < 57,5