• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dalam memperkuat studi ini, maka perlu adanya referensi pembanding dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dalam memperkuat studi ini, maka perlu adanya referensi pembanding dari"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dalam memperkuat studi ini, maka perlu adanya referensi pembanding dari studi-studi sebelumnya sebagaimana penelitian Mayuni dan Suarjaya (2018) menunjukkan ROA, dan EPS mempengaruhi positif pada Return Saham Perusahaan Sektor Manufaktur.

Hasil penelitian Mangantar, Mangantar dan Baramuli (2020) menunjukan bahwa ROA tidak mempengaruhi Return Saham.

Hasil studi dari Lestari, Dewi, dan Chomsatu (2020) menunjukkan EPS mempengaruhi secara positif signifikan pada return saham. Hasil studi dari Sari dan Hermuningsih (2020) bahwa EPS tidak mempengaruhi signifikan pada Return Saham.

Hasil studi Sumargianto dan Borolla (2021) yang menunjukkan bahwa trading volume activity mempengaruhi positif dan signifikan pada return saham

sektor industry barang konsumsi yang tercatat di BEI tahun 2016-2019.

Penelitian yang dilakukan Jefri, Siregar dan Kurnianti (2020) menyatakan bahwa Volume Perdagangan Saham mempengaruhi positif pada return saham.

Hasil studi Winari dan Wahyudi (2016) menunjukkan ROA mempengaruhi signifikan pada return saham. Namun sebaliknya dengan Trading Volume Activity tidak mempengaruhi return saham.

(2)

B. Tinjauan Teori 1. Pasar Modal

Pasar modal ialah tempat guna memobilisasi dana dari publik ke berbagai sektor dalam bentuk investasi. Peusahaan yang go public melalui pasar modal berharap mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnisnya dari publik yang membeli saham perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tidak hanya berpangku pada pinjaman dari kreditur (Winari and Wahyudi 2016). Kelebihan lainnya adalah perusahaan dapat semakin mudah berekspansi bisnisnya dengan cara bekerjasama dengan beberapaperusahaan baik dalam maupun luar negeri agar lini bisnisnya semakin berkembang.

2. Signaling Theory

Sinyal atau isyarat ialah tindakan dari manajemen perusahaan untuk meunjukkan atau menginformasikan ke publik mengenai pandangan manajemen dalam melihat prospek perusahaannya (Hartati 2018). Ridwani (2020) mengungkapkan teori sinyal ialah teori yang menjelaskan terkait perusahaan informasi yang diberikan oleh pihak manajemen kepada publik melalui laporan keuangan, dimana sinyal ini dapat bersifat positif maupun negatif. Apabila sinyal yang diberkan tersebut baik maka pasar atau publik akan merespons secara positif.

3. Return Saham

Rachmawati dan Suhermin (2017) mejelaskan return menjadi aspek yang penting untuk menarik investor agar berinvestasi, dimana return ini merupakan imbalan yang akan diterima oleh investor berupa keuntungan, selain itu juga dapat

(3)

berupa risiko kerugian atau investasi tersebut. Return yaitu keuntungan yang diperoleh investor atas hasil kinerja dan kebijakan perusahaan atas investasi.

Rachmawati dan suhermin (2017) menjelaskan peghitungan return saham dinilai dari pengurangan harga saham saat ini dengan saham periode sebelumnya dan dibagikan dengan harga saham periode sebelumnnya. Return saham meliputi return ekspektasi dan realisasi. Return ekpektasi ialah keuntungan yang diinginkan

oleh investor pada masa mendatang yang sifatnya tidak tentu. Adapun return realisasi didasarkan pada data historis sebelumnya. Return menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam mengembagkan bisnisnya, dan sebagai penentu kebijakan untuk periode berikutnya.

4. Return On Assets

ROA ialah rasio keuntungan guna menilai kesanggupan perusahaan menghasilkan laba atas pemanfaatan assetnya. Dengan mengetahui ROA maka akan diketahui jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan atas investasinya.

Tingginya nilai ROA mengindikasikan makin optimal perusahaan dalam memanfaatkan assetnya dalam menghasilkan laba. Tingginya ROA akan berdampak positif terhadap return saham, sehingga return yang didapatkan investor akan meningkat (Kasmir 2012:202).

5. Earning Per Share

EPS ialah perbandingan antara total earning yang diberikan ke shareholder dengan jumlah lembar saham yang ada diperedaran (Mayuni and Suarjaya 2018).

Degan mengetahui rasio EPS maka investor dapat memperkirakan prospek perusahasaan dimasa mendatang.

(4)

Kenaikan EPS mengindikasikan perusahaan tersebut dalam tahap petumbuhan atau posisi keuangannya meningkat (Mayuni and Suarjaya 2018).

Kemampuan sebuat perusahaan untuk menghasilkan keuntungan setiap lembar sahamnya yang menjadi indikator tingkat keberhasilan perusahaan, yang mana EPS ini menjadi landasan investor untuk menentukan keputusan investasinya terhadap perusahaan yang bersangkutan (Rachmawati and Suhermin 2017).

6. Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan saham yaitu posisi guna menilai reaksi pasar terkait saham dipasar modal. Biasanya kenaikan harga saham diikuti naiknya volume perdangan saham. Volume perdagangan ialah tolak ukur guna melihat pergerakan jual beli saham di pasar. Tingkah laku investor dapat diketahui dari supply and demand sebagai cermin volume perdagangan (Effendi and Hermanto 2017). Jadi,

guna menilai saham dapat dilakukan dengan melihat volume perdagangan saham di pasar.

7. Ukuran Perusahaan

Menurut Yuliasari, Wijaya dan Widiasmara (2019) adalah besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari besaran aktivanya yang dihitungan berdasarkan nilai logaritma total aktivanya. Ukuran perusahaan mengindikasikan pengalaman dan kemampuannya dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya (Susanty and Bastian 2018).

(5)

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

D. Pengembangan Hipotesis Penelitian 1. Pengaruh ROA Terhadap Return Saham

ROA merupakan rasio keuntungan guna menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatka keuntungan atas aktiva yang dimilikinya. Dimana rasio return on assets menjelaskan tingkat keuntungan yang didapat perusahaan berdasarkan

tingkat investasinya.

Pada hasil studi dari Mayuni dan Suarjaya (2018) mengindikasikan ROA mempengaruhi positif pada return saham. Hasil sama diperoleh penelitian Rachmawati dan Suhermin (2017) menyimpulkan ROA mempengaruhi positif signifikan pada Return Saham. Meningkatnya keuntungan perusahaan dapat

Return On Assets (ROA)

Earning Per Share (EPS)

Volume Perdagangan Saham (VPS)

Return Saham

H1

H2

H3

Ukuran Perusahaan

H4

H5 H6

(6)

dipengaruhi oleh meningkatnya hasil kinerja perusahaan, sehingga memotivasi investor agar berinvestasi pada perusahaan tersebut.

H1 : Return On Assets Ratio mempengaruhi positif pada Return Saham 2. Pengaruh EPS terhadap Return Saham

EPS ialah perbandingan antara total earning yang diberikan ke shareholder dengan jumlah lembar saham yang ada diperedaran (Mayuni and Suarjaya 2018).

Jika EPS makin besar maka investor akan menilai prospek perusahaan tersebut dimasa mendatang akan lebih baik, sehingga investor akan berebut untuk membeli saham dengan harga lebih tinggi, yang pada akhirnya akan meningkatkan return (Mayuni and Suarjaya 2018).

Hasil studi Mayuni dan Suarjaya (2018) melaporkan EPS mempengaruhi positif pada return saham. Dan studi yang dilakukan Mayuni dan Suarjaya (2018), Rachmawati dan Suhermin (2017) menyimpulkan EPS mempengaruhi positif pada return saham.

H2 : EPS Ratio mempengaruhi positif pada return saham

3. Pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham

Volume perdagangan saham yaitu posisi guna menilai reaksi pasar terkait saham dipasar modal. Biasanya kenaikan harga saham diikuti naiknya volume perdangan saham. Volume perdagangan ialah tolak ukur guna melihat pergerakan jual beli saham di pasar. Tingkah laku investor dapat diketahui dari supply and demand sebagai cermin volume perdagangan (Effendi and Hermanto 2017).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Jefri, Siregar dan Kurnianti (2020), Effendi dan Hermanto (2017) dan Winari dan Wahyudi (2016) menyatakan hasil

(7)

volume perdagangan saham mempengaruhi positif dan signifikan pada return saham.

H3 : Volume perdagangan saham mempengaruhi positif pada return saham 4. Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh ROA terhadap return saham

Menurut Yuliasari, Wijaya dan Widiasmara (2019) adalah besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari besaran aktivanya yang dihitungan berdasarkan nilai logaritma total aktivanya. Ukuran perusahaan dilihat dari total asetnya, apabila total asetnya besar maka ukuran perusahaannya dikategorikan besar (Susanty and Bastian 2018). Dimana makin tinggi ROA maka perusahaan makan sanggup dalam menghasilkan profit. Dengan demikian, makin tinggi ROA maka makin produktivitas aset untuk menghasilkan laba.

H4 : Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh ROA terhadap return saham

5. Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh EPS terhadap return saham

Perusahaan dengan jumlah aset besar mengindikasikan keuntungan yang lebih besar dibanding perusahaan dengan jumlah aset yang sedikit (Susanty and Bastian 2018). Dengan ukuran perusahaan yang besar, para investor mengharapkan tingkat EPS juga semakin tinggi.

Teori sinyal dalam studi ini sebagai acuan bahwasannya EPS mampu menginformasikan secara positif ke investor agar berinvesasi. Semakin tinggi EPS maka semakin tinggi minat investor untuk membeli sahat tersebut sebab laba setiap saham tinggi.

(8)

H5 : Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh EPS terhadap return saham

6. Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh volume perdagangan saham terhadap return saham

Ukuran perusahaan dilihat dari total asetnya, apabila total asetnya besar maka ukuran perusahaannya dikategorikan besar (Susanty and Bastian 2018).

Dengan ukuran perusahaan yang besar akan menyebabkan investor mau membeli saham tersebut, sehingga harga sahamnya naik dan mempengaruhi peningkatan volume perdagangan saham pada pasar.

Teori sinyal dalam studi ini sebagai acuan bahwasannya volume perdagangan saham mampu menginformasikan secara positif ke investor agar berinvesasi. Semakin tinggi aktivitas saham tersebut diperjual belikan menunjukkan saham tersebut aktif dan diminati banyak investor.

H6 : Ukuran perusahaan memodarasi volume perdagangan saham terhadap return saham.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

(4) Tim Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memiliki tugas melakukan penilaian kinerja dengan cara melakukan evaluasi hasil kerja, capaian kinerja

Selengkapnya judul penelitian yang akan penulis angkat adalah “Pengaruh Pendapatan, Pendidikan dan Beban Tanggungan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kecamatan

pandang berisi sabu dengan berat netto 0,28 gram di dalam laci meja milik Terdakwa I dan selanjutnya Saksi AIPTU SISTRIANTO dan Saksi JECSON SITUMEANG

Didalam usaha untuk meningkatan produktivitas kerja karyawan, faktor yang paling berpengaruh adalah gaji bagi karyawan, karena besar-kecilnya gaji yang diterima oleh

Siklus kas (cash cycle) digunakan untuk mengukur lama perusahaan dapat mengumpulkan kas yang berasal dari hasil operasi perusahaan yang pada akhirnya akan

makanan khas Kota Semarang yang sudah terkenal di semua kalangan dan banyak digemari sedangkan nugget merupakan makanan praktis yang biasa menggantikan lauk dan banyak

Matakuliah ini mencakup topik: akuntansi penggabungan usaha, penyertaan dalam saham, prosedur dan teknik penyusunan laporan keuangan konsolidasi, akuntansi untuk cabang,

Sebaliknya return yang rendah tidak diminati oleh investor sehingga investor tidak berminat untuk membeli, jika investor tidak mau beli maka permintaan terhadap saham tersebut