• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KKN PPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KKN PPM"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN KKN PPM

3.1 PROGRAM POKOK

3.1.1 PEMBUATAN RANCANGAN TAMAN KANTOR PERBEKEL DESA PENYABANGAN

Pertamanan merupakan kegiatan mengolah dan menata lahan dengan menumbuhkan berbagai tanaman disertai dengan memperhatikan segi keindahan (estetika). Dalam pengertian di Indonesia, pertamanan banyak terkait dengan penataan ruang menggunakan berbagai elemen alami, terutama tanaman. Elemen lainnya adalah patung, air, kolam, serta hewan. Suatu taman dapat pula dibuat untuk menghasilkan sesuatu, seperti sayuran, buah, serta sumber pengobatan, atau untuk memelihara koleksi tanaman. Taman yang demikian dapat disebut pula sebagai kebun.

Tujuan Kegiatan

Tujuan umum pembuatan design taman di Kantor Desa Penyabangan adalah untuk membantu menata taman yang memiliki berbagai macam bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu bila disusun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.

Sasaran Kegiatan

Perangkat desa dan masyarakat yang berkunjung ke Kantor Desa Penyabangan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1) Persiapan

Tempat : Kantor Perbekel Desa Penyabangan

Logistik : Meteran, buku catatan, pulpen, pensil, penghapus. Laptop, mouse, modem, kuota internet.

SDM : Mahasiswa KKN PPM.

2) Pelaksanaan

Waktu : 27 Juli 2016 sampai selesai

(2)

Rincian Kegiatan :Kegiatan yang dilakukan merupakan perencanaan pembuatan design taman dengan langkah pertama yaitu survey area, pengukuran, dan design.

3) Evaluasi

Memberikan keindahan serta sirkulasi baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor serta menambah ruang terbuka hijau di Kantor Desa Penyabangan.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah melaksanakan kegiatan pembuatan design taman yang telah disetujui oleh perangkat desa dan sesuai dengan peruntukannya sebagai taman kantor.

Metode Pembuatan

Pembuatan design taman diadakan melalui empat tahap, yaitu : a. Survey Area

b. Analisis kebutuhan c. Pengukuran

d. Design

Media Pembuatan Taman

Media yang digunakan antara lain lingkungan kantor Desa Penyabangan, parkir dan halaman kantor.

Evaluasi

Indikator yang dipakai :Indikator keberhasilan program ini adalah pembuatan taman secara langsung oleh perangkat desa sesuai dengan design yang telah diberikan.

Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Lokasi TIM Waktu Jumlah

Jam

1 Survey tapak

Kantor

Perbekel, Desa Penyabangan

4 orang 1 jam 1 jam

(3)

2 Mengukur areal tapak

Kantor

Perbekel, Desa Penyabangan

4 orang 4 jam 4 jam

3

Analisis kebutuhan yang dipakai pada tapak

Kantor

Perbekel, Desa Penyabangan

4 orang 2 jam 2 jam

4 Pembutan desain

Kantor

Perbekel, Desa Penyabangan

4 orang 3 jam x 4

pertemuan 12 jam

TOTAL 19 jam

Indikator Keberhasilan

Output : Output dari kegiatan ini adalah design taman Kantor Desa Penyabangan yang sesuai dengan permintaan perangkat desa.

Outcome : Persetujuan dari perangkat desa bahwa design taman yang dibuat sudah diterima.

Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output) :Evaluasi proses dari kegiatan ini adalah blue print design taman yang telah dibuat dan diserahkan ke desa.

Evaluasi Hasil (Outcome) : Evaluasi hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah diterimanya design taman yang telah dibuat.

Laporan Dana

No. Rincian Harga

satuan Jumlah Total

1 Meteran Rp 50.000 1 buah Rp 50.000

2 Sketch book Rp 35.000 1 buah Rp 35.000

3 Pensil Rp 5.000 1 buah Rp 5.000

4 Penghapus Rp 5.000 1 buah Rp 5.000

5 Drawing pen Rp 10.000 1 buah Rp 10.000

6 Print peta Rp 50.000 2 peta Rp 100.000

Total Pengeluaran Rp 205.000

(4)

Hambatan dan Saran

Hambatan yang dirasakan saat pembuatan design taman adalah fasilitas yang belum mendukung seperti buruknya koneksi internet mengingat lokasi acara di desa yang jauh dari perkotaan sehingga sumber – sumber yang dibutuhkan sangat susah untuk dicari.

Saran dari acara ini adalah agar di kemudian hari jika diadakan lagi, agar lebih menjaga kebersihan taman sehingga sirkulasi udara yang sehat tetap terjaga.

3.1.2 MAINTENANCE INFORMATION TECHNOLOGY DI KANTOR DESA PENYABANGAN

Perangkat komputer merupakan suatu hal yang wajib ada dalam suatu instansi untuk memudahkan dalam menyimpan dan memanipulasi data yang penting bagi suatu instansi.

Penggunaan komputer dalam menyimpan dan memanipulasi data harus diiringi dengan kinerja komputer yang stabil agar tidak terjadi hang atau error yang biasanya disebabkan oleh banyaknya virus komputer yang akan menghambat dalam memproses data.

Pada Desa Penyabangan terdapat beberapa komputer yang berfungsi sebagai penunjang kinerja perangkat desa dalam melayani kebutuhan masyarakat terkait dengan administrasi di desa tersebut. Komputer tersebut masih banyak yang belum terinstal program antivirus padahal jika komputer tersebut terserang oleh virus yang pertama melindungi komputer adalah program antivirus tersebut. Virus akan menghambat kinerja perangkat desa dalam melayani masyarakat, oleh sebab itu perlu diadakan suatu maintenance untuk menginstall dan melakukan upgrade pada antivirus di perangkat komputer tersebut.

Maintenance information technology merupakan suatu proses pemeliharaan yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja komputer yang lambat dan terserang virus komputer agar kinerjanya lebih stabil dan lebih cepat dalam memproses data. Proses pemeliharaan tersebut dengan cara menginstall dan melakukan upgrade pada antivirus di masing-masing komputer di kantor Desa Penyabangan guna meningkatkan produktivitas dan kreatifitas perangkat desa dalam menjalankan tugas untuk mensejahterakan rakyatnya.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah perawatan perangkat komputer di kantor Desa Penyabangan untuk meningkatkan produktifitas perangkat desa melalui peningkatan kinerja komputer.

Sasaran Kegiatan

Seluruh masyarakat yang menggunakan komputer di BUMDES Desa Penyabangan.

(5)

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan

Tempat : BUMDES Kantor Perbekel Desa Penyabangan

Logistik : Modem, flashdisk, hardisk eksternal dan kuota internet.

SDM : Mahasiswa KKN PPM.

2. Pelaksanaan

Waktu : Senin, 22 sampai 26 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Maintenance komputer dilakukan lebih dari satu hari terdiri dari survey, analisis kebutuhan, instalasi antivirus dan pemeliharaan..

3. Evaluasi

Memberikan kemudahan akses pada komputer yang sudah di maintenance.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah melaksanakan kegiatan maintenance yang dilakukan dalam beberapa hari untuk hasil yang maksimal.

Metode Maintenance

Maintenance diadakan melalui tiga tahap, yaitu : a. Survey

b. Analisis Kebutuhan c. Installasi Software

d. Evaluasi dan Pemeliharaan

Media Maintenance

Media yang digunakan antara lain BUMDES di Kantor Perbekel Desa Penyabangan, modem, flashdisk dan hardisk eksternal.

Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah

hilangnya virus di semua komputer yang ada di BUMDES Desa Penyabangan dan

tidak ada satupun data yang hilang.

(6)

Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Lokasi Peserta Waktu Jumlah Jam

1

Berdiskusi dengan pihak desa terkait kondisi computer yang ada

BUMDES Desa

Penyabangan

4 orang 2 jam x 1

pertemuan 2 jam

2

Analisis kebutuhan (mempersiapkan software antivirus dan segala

keperluan)

BUMDES Desa

Penyabangan

4 orang 3 jam x 1

pertemuan 3 jam

3 Installasi software antivirus

BUMDES Desa

Penyabangan

4 orang 3 jam x 3

pertemuan 9 jam

4 Update sistem dan pemeliharaan

BUMDES Desa

Penyabangan

4 orang 3 jam x 1

pertemuan 3 jam

TOTAL 17 jam

Indikator Keberhasilan

Output : Maintenance komputer desa menghasilkan kinerja komputer yang ada lebih cepat karena virus yang ada sudah dibersihkan.

Outcome : Pegawai BUMDES lebih nyaman menggunakan komputer karena sudah dipasang software antivirus.

Hasil Kegiatan

 Evaluasi Proses (Output) : Hasil kegiatan maintenance komputer yang ada di BUMDES Desa Penyabangan adalah komputer yang dulunya lambat akibat virus, sekarang menjadi lebih cepat..

 Evaluasi Hasil (Outcome) : Evaluasi hasil kegiatan adalah pegawai merasa

puas dan lebih nyaman menggunakan komputer yang ada.

(7)

Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Kuota Internet Rp 200.000 - Rp 200.000

Total Pengeluaran Rp 200.000

Hambatan dan Saran

Hambatan yang dirasakan adalah fasilitas jaringan internet yang belum mendukung mengingat lokasi acara di desa yang jauh dari perkotaan. Selain itu, di kantor desa Penyabangan tidak terdapat Wifi sehingga kami harus menggunakan modem untuk update sistem.

Saran dari acara ini adalah agar di kemudian hari jika diadakan lagi, agar pemeliharaan sistem tetap dijaga dengan baik.

3.1.3 PENGOLAHAN KULINER BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

Kuliner merupakan hasil olahan berupa masakan yang dapat berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman. Melihat potensi sumber daya laut yang dimiliki oleh Desa Penyabangan yakni sebagai penghasil ikan, serta merupakan tempat persinggahan wisatawan asing karena daerahnya yang berdekatan dengan objek wisata Pemuteran. Di sepanjang jalan menuju objek wisata Pemuteran tepatnya di sekitaran jalan di desa Penyabangan masih jarang dijumpai pedagang makanan olahan ikan yang menarik minat wisatawan untuk beristirahat sambil menikmati hidangan olahan hasil lautnya.

Bahan dasar ikan dipilih untuk dapat dikembangkan menjadi industri ekonomi kreatif bagi masyarakat karena ikan merupakan salah satu protein hewani yang sangat baik untuk kesehatan apabila dikonsumsi secara rutin. Selain harga ikan yang ekonomis, masyarakat juga tidak akan kesulitan memperoleh ikan. Wisata kuliner lokal merupukan salah satu wisata yang menjadi daya tarik wisatawan untuk mengetahui keunikan cita rasa khas masakan di desa tersebut. Namun sayangnya masyarakat di Desa Penyabangan khususnya para remaja putri belum semua memiliki keterampilan untuk mengolah ikan menjadi hidangan nikmat dan memiliki nilai ekonomi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukannya pelatihan memasak pada para remaja di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng guna untuk meningkatkan kreativitas dalam mengolah masakan berbahan dasar ikan, agar memiliki nilai ekomomis dan layak untuk dijual.

Tujuan Kegiatan

(8)

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan nilai jual ikan menjadi makanan olahan yang nikmat, menarik dan berkelas dengan cara melakukan kegiatan pelatihan memasak pada para remaja di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

Sasaran Kegiatan

Para remaja di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan

Tempat : Gedung serba guna Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng

Logistik : Ikan dan bahan-bahan masakan SDM : Mahasiswa KKN PPM

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : Minggu, 21 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Dilakukannya Pelatihan memasak pada para remaja di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

3. Rencana Evaluasi

Pemahaman dan penerapan pelatihan memasak pada para remaja di Desa Penyabangan.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah pelatihan memasak pada para remaja di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

Metode Penyuluhan

Pelatihan memasak dilakukan secara langsung oleh mahasiswa KKN PPM bersama para remaja di Desa penyabangan.

Media Penyuluhan

Media yang digunakan yakni seperangkat alat memasak.

Evaluasi

(9)

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah pemahaman dan antusiasme para remaja.

 Waktu penilaian : Selama penyuluhan dan setelah penyuluhan.

 Cara penilaian : Penilaan diakukan dengan melihat respon dan keaktifan para remaja saat mengikuti pelatihan memasak.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a. Survei peserta pelatihan masak

b. Rapat penyusunan rencana pelatihan memasak

c. Latihan memasak

d. Persiapan pelatihan memasak

Persiapan peserta yang akan hadir dalam pelatihan masak

Konsep, Tempat, dan Waktu

Persiapan acara pelatihan

memasak

2 Jam

3 Jam

5 Jam

4 jam

Koordinasi dengan ketua Ibu Pengajian di Masjid

Posko KKN

Posko KKN

Posko KKN

Tahap Pelaksanaan a. Pelaksanaan

pelatihan memasak bersama para remaja

di Desa

Penyabangan

Demonstrasi serta antusiasme para remaja dalam menghadiri

kegiatan pelatihan memasak

5 jam Gedung

Serbaguna Desa

Penyabangan

Kecamatan

Grokgak

Kabupaten

Buleleng

Tahap Evaluasi

(10)

Evaluasi kegiatan pelatihan memasak

Diskusi 1 Jam Posko KKN

Indikator Keberhasilan

Output : Penilaan diakukan dengan melihat respon dan keaktifan para remaja saat mengikuti pelatihan memasak.

Outcome : Keberhasilan program ini adalah pemahaman dan antusiasme para remaja.

Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output) : Pelatihan memasak dilakukan di gedung serba guna Desa Penyabangan yang diikuti para remaja.

Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari pemahaman peserta dan antusiame peserta yang hadir. Keaktifaan peserta saat dilakukan diskusi menjadi tolak ukur keberhasilan penyuluhan.

Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Ikan Rp 38.000 4 kg Rp 152.000

2 Kentang Rp 13.000 5 kg Rp 65.000

3 Wortel Rp 7.200 5 kg Rp 36.000

4 Buncis Rp 5.000 5 ikat Rp 25.000

5 Minyak Rp 10.000 4 liter Rp 40.000

6 Bumbu Rp 50.000 1 paket Rp 50.000

7 Tepung terigu Rp 10.000 2 kg Rp 20.500

8 Saos Steak Rp 15.000 2 buah Rp 30.000

9 Print File Rp 7.000 1 paket Rp 7.000

9 Dana program latihan

memasak - - Rp 150.000

Total Rp 575.500

Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan pelatihan memasak adalah saat mengumpulkan

para remaja serta menetapkan hari untuk ikut serta pada acara pelatihan memasak.

(11)

Saran yang ada di dalam pelaksanaan pelatihan memasak adalah dengan diadakannya pelatihan memasak pada para remaja yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan agar terus menerapkan dan mengembangkan kreasi masakan, khususnya berbahan dasar ikan.

3.1.4 CLEAN AND GREEN DENGAN MELAKSANAKAN BAKTI SOSIAL DI LINGKUNGAN KANTOR PERBEKEL DESA PENYABANGAN

Lingkungan yang bersih merupakan suatu keadaan yang bebas dari kotoran seperti, debu, sampah, dan juga bau. Masalah kebersihan lingkungan di Indonesia khususnya, selalu menjadi perdebatan dan terus berkembang. Kasus mengenai masalah lingkungan tiap tahunnya terus meningkat. Kondisi lingkungan menjadi tercemar salah satunya dipengaruhi oleh faktor manusia. Rendahnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan menumbuhkan tindakan buang sampah sembarangan. Padahal tempat pembuangan sampah sudah disediakan, namun tidak dimanfaatkan secara maksimal, akibatnya di lingkungan masyarakat mengalami permasalahan penyakit, seperi diare, penyakit kulit, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang juga disebabkan oleh pencemaran lingkungan oleh sampah khususnya pada air.

Untuk mengupayakan agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang ditimbulkan akibat lingkungan yang kotor maka perlu dilakukan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya dengan cara melakukan kegiatan bersih-bersih atau gotong-royong di area kantor kepala desa agar kinerja kerja prangkat Desa Penyabangan lebih meningkat.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini agar lingkungan di sekitar kantor Desa Penyabangan tetap terjaga kebersihannya sehingga dapat meningkatkan kinerja kerja.

Sasaran Kegiatan

Perangkat Desa Penyabangan, Kec. Gerogak, Kab. Buleleng.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan

Tempat : Lingkungan di sekitar kantor Desa Penyabangan Logistik : Alat-alat kebersihan

SDM : Mahasiswa KKN PPM

2. Rencana Pelaksanaan

(12)

Waktu : 23 Juli 2016, 24 Juli 2016, 25 Juli 2016, 4 Agustus 2016, dan 27 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Dilakukannya kegiatan gotong-royong di sekitar kantor desa Penyabangan.

3. Rencana Evaluasi

Lingkungan kantor kepala desa Penyabangan lebih terlihat bersih dan nyaman.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah dilakukannya kegiatan gotong-royong di sekitar kantor desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

Metode Penyuluhan

Kegiatan gotong-royong dilakukan secara langsung oleh mahasiswa KKN PPM di sekitar kantor kepala desa Penyabangan.

Media Penyuluhan

Media yang digunakan antara lain menggunakan sapu, serok, polybag, dan alat kebersihan lainnya.

Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah lingkungan kantor kepala desa Penyabangan lebih terlihat bersih dan nyaman.

 Waktu penilaian : Selama kegiatan gotong-royong.

 Cara penilaian : Penilaan diakukan dengan ikut serta dalam kegiatan gotong-royong.

 Penilai : Perangkat desa Penyabangan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan a. Survei kegiatan clean

and green di lingkungan kantor kepala desa

Menetapkan area kegiatan

1 Jam Di lingkungan kantor kepala Desa

Penyabangan

Tahap Pelaksanaan

(13)

a. Clean and green daerah posko dan kantor kepala desa

b. Clean and green daerah padmasana posko c. Clean and green di area

kantor kepala desa d. Clean and green di

lingkungan kantor kepala desa dan posko KKN

Melaksanakan kegiatan clean and green

2 jam

2 jam

2 jam

2 jam

Posko KKN dan kantor kepala desa

Penyabangan Padmasana posko KKN

Area kantor kepala desa Lingkungan kantor kepala desa dan posko KKN

Tahap Evaluasi

Evaluasi kegiatan Lingkungan yang bersih dan nyaman

1 Jam Area kantor

kepala Desa Penyabangan dan posko KKN

Indikator Keberhasilan

Output : Penilaan diakukan dengan ikut serta dalam kegiatan gotong-royong.

Outcome : Indikator keberhasilan program ini adalah lingkungan kantor kepala desa Penyabangan lebih terlihat bersih dan nyaman.

Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output) : Kegiatan gotong-royong di sekitar kantor kepala desa diikuti oleh mahasiswa KKN PPM desa Penyabangan.

Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari keaktifan dalam kegiatan gotong- royong serta lingkungan kantor kepala desa terlihat bersih dan nyaman.

Laporan Dana

(14)

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total

1 Polybag Rp 11.000 4 bungkus Rp 44.000

2 Wipol Rp 14.000 1 buah Rp 14.000

3 Superpel Rp 16.000 1buah Rp 16.000

Total Pengeluaran Rp 74.000

Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan kegiatan gotong-royong kurangannya alat-alat kebersihan. Saran yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan gotong-royong adalah dengan diadakannya kegiatan gotong-royong di sekitar kantor kepala desa, diharapkan agar perangkat desa selalu menjaga areal kantor kepala desa agar tetap bersih dan nyaman.

3.1.5 PELAJARAN TAMBAHAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR

Desa Penyabangan merupakan salah satu desa yang mempunyai kesempatan untuk mengembangkan berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan kepariwisataan. Desa ini terletak tidak jauh dari Desa Pemuteran yang terkenal dengan berbagai objek wisata lautnya, sehingga masyarakat Desa Penyabangan dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki agar mampu bersaing di sektor pariwisata. Salah satunya adalah dengan pengenalan Bahasa Inggris sederhana seperti memperkenalkan diri kepada wisatawan asing. Hal tersebut tentu sangat berguna agar mereka dapat mengenal berbagai kosakata sederhana yang biasa digunakan saat memperkenalkan diri. Dengan memperkenalkan Bahasa Inggris, mulai dari kosakata dan kalimat sederhana yang berkaitan dengan perkenalan, diharapkan agar nantinya dapat dikembangkan lagi ketika naik ke jenjang SMP maupun seterusnya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan wisatawan asing dan memperkenalkan potensi diri dan desa mereka.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan pembelajaran mengenai kosakata umum dan kalimat-kalimat sederhana dalam percakapan yang berkaitan dengan perkenalan dengan orang asing.

Sasaran Kegiatan

(15)

Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah anak - anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 6 Di Desa Penyabangan (SDN 1 Penyabangan, SDN 2 Penyabangan, dan MIN Gondol).

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan :

a. Koordinasi dan surat-menyurat dengan pihak sekolah terkait dengan pembelajaran yang akan dilakukan serta jadwal/waktu terkait dengan pelajaran tambahan Bahasa Inggris.

b. Diskusi mengenai materi yang perlu disampaikan.

Tempat : SDN 1 Penyabangan, SDN 2 Penyabangan, dan MIN. Gondol Logistik : Materi pembelajaran

2. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan menyampaikan materi tentang ucapan salam, memperkenalan diri, serta mengajarkan pelafalan kosakata bahasa inggris umum lainya. Pemberian materi ini diberikan kepada siswa kelas 4 dan 6 SD di Desa Penyabangan.

1. SD 1 Penyabangan

Waktu : 13 dan 22 Agustus 2016 Rincian Kegiatan :

- Ucapan salam, kosakata benda yang ada di kelas dan kosakata buah-buahan dan sayuran.

- Perkenalan diri, pembuatan pohon mimpi/cita-cita.

2. SD 2 Penyabangan

Waktu : 19 dan 25 Agustus 2016 Rincian Kegiatan :

- Ucapan salam, kosakata benda yang ada di kelas dan kosakata buah-buahan dan sayuran.

- Perkenalan diri, pembuatan pohon mimpi/cita-cita.

3. MIN Gondol

Waktu : 8, 22, dan 26 Agustus 2016 Rincian Kegiatan :

- Ucapan salam, kosakata benda yang ada di kelas dan kosakata buah-buahan dan sayuran.

- Perkenalan diri, pembuatan pohon mimpi/cita-cita.

Isi Kegiatan

(16)

Isi kegiatan dalam proses pengajaran yakni mengajarkan ucapan salam, kosakata, serta pelafalan kalimat dalam bahasa inggris dengan memberikan contoh pengucapan yang baik sesuai pelafalan ejaan bahasa inggris. Selain itu, diberikan pula kegiatan membuat pohon mimpi sehingga para siswa dapat berkreatifitas.

Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang kami pakai dengan metode penyuluhan menggunakan pendekatan dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik.

Diakhir pertemuan tim pengajar melakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik.

Media Kegiatan

Media kegiatan yang dipakai dalam menyampaikan materi menggunakan media lisan dan tulisan menggunakan papan tulis, serta kelengkapan ajar untuk membuat pohon mimpi (pot, ranting pohon kecil, kertas origami, tali, dan gunting)

Evaluasi

- Indikator yang dipakai : Adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik - Waktu penilaian : Selama proses pembelajaran berlangsung

- Cara penilaian : Berdasarkan keaktifan siswa berkontribusi selama proses belajar mengajar berlangsung

- Penilai : Mahasiswa KKN PPM UNUD XIII

Jadwal Kegiatan

No Nama Program Tempat TIM Waktu

1. Survey peseta ke sekolah SDN 1 Penyabangan,

SDN 2

Penyabangan,

dan MIN.

Gondol

12 orang 3 jam

2. Surat menyurat ke pihak sekolah SDN 1 Penyabangan,

12 orang 3 jam

(17)

SDN 2 Penyabangan,

dan MIN.

Gondol

3. Penjelasan dan pembagian tugas (briefing sebelum melaksanakan

program) Posko KKN

12 orang 1 jam x 7 pertemuan

4

Pelaksanaan program pengajaran tambahan Bahasa Inggris

SDN 1

Penyabangan,

SDN 2

Penyabangan,

dan MIN.

Gondol

12 orang 2 jam x 7 pertemuan

5 Evaluasi kegiatan

Posko KKN

15 orang 1 jam x 7 pertemuan

Total 34 jam

Indikator Keberhasilan

Output : Sebanyak 33 siswa di SDN 1 Penyabangan, 20 siswa di SD N 2 Penyabangan, serta sebanyak 60 siswa di MIN Gondol mengikuti pelajaran tambahan Bahasa Inggris.

Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab dan respon peserta.

Hasil kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar ini berjalan dengan baik. Peserta didik antusias menyimak materi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN serta peserta didik mampu memberikan umpan balik.

Laporan Dana

No Alat/Bahan Jumlah Harga Satuan

(Rp) Total (Rp)

(18)

1. Spidol 2 buah 8.000 16.000

2. Tinta refill spidol 1 buah 15.000 15.000

3. Penghapus papan 1 buah 5.000 5.000

4. Pohon mimpi 3 buah 15.000 45.000

5. Hadiah (alat tulis) 3 paket 50.000 150.000

TOTAL (Rp) 231.000

Hambatan dan Saran

Hambatan yang dirasakan selama pelaksanaan acara ini yakni ada beberapa peserta didik yang ribut saat proses belajar mengajar berlangsung, namun hal ini mampu diatasi dengan memberikan gertakan serta teguran dari wali kelas bersangkutan. Selain itu dari ke 3 sekolah dasar di desa Penyabangan rata rata belum memiliki guru pengajar bahasa inggris khusus, sehingga guru kelas yang mengajar bahasa inggris yang notabennya tidak memiliki kemampuan khusus di bidangnya. Saran yang ada di dalam pelaksanaan pemberian pelajaran tambahan Bahasa Inggris ini adalah agar semua siswa-siswi SD Desa Penyabangan mampu dan memiliki kepercayaan diri untuk berbincang ataupun memperkenalkan potensi diri dan desanya kepada wisatawan asing.

3.1.6 OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAPANGAN BULU TANGKIS DI KANTOR DESA PENYABANGAN

Dalam rangka mewujudkan kegiatan yang berfungsi menampung berbagai aktivitas dikalangan anak-anak, khususnya bagi para pelajar tingkat SD/Sederajat Se-Desa Penyabangan maka perlu diadakan kegiatan yang bersifat positif salah satunya dengan memberdayakan kegiatan olahraga. Selain sebagai sarana yang berfungsi sebagai media meningkatkan kebugaran jasmani dan rohani sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan sportif dalam bidang pendidikan, ekonomi dan bidang lainnya.

Olahraga dalam pelaksanaannya sehari-hari tidak membutuhkan banyak waktu, namun dalam bidang olahraga waktu adalah yang kedua, yang utama adalah rutinitas olahraga.

Olahraga mempunyai arti yang sangat mendalam dan dapat dilaksanakan kapan saja dan

dimana saja. Dalam aktivitas berolahraga selain untuk kesehatan jasmani dan rohani, olahraga

juga dapat menciptakan manusia yang berkualitas. Olahraga bulutangkis merupakan salah satu

(19)

olahraga yang mendunia, setiap 3- 6 bulan sekali pasti ada saja kegiatan perlombaan bulutangkis untuk mewakili ajang olimpiade, serta turnamen kejuaraan bulutangkis. Untuk itu bakat atlit bulutangsis perlu dijaring khususnya mulai dari sekolah dasar.

Dilandasi hal-hal diatas, maka kami Mahasiswa Universitas Udayana dalam rangka kegiatan KKN yaitu Kegiatan Pengabdian Kepada Masyrakat akan menyelenggarakan pelatihan olahraga bulutangkis secra rutin setiap minggunya dikalangan anak sekolah dasar Desa Penyabangan. Pelatihan ini merupakan realisasi dari program kerja Mahasiswa KKN Universitas Udayana. Melalui kegiatan ini diharapkan bakat – bakat atlit bulutangkis dapat dikembangkan serta fasilitas lapangan bulu tangkis yang telah tersedia di Kantor Perbekel Desa Penyabangan dapat difungsikan secara optimal.

Tujuan Kegiatan

Berikut adalah tujuan dari kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lapangan Bulu Tangkis dengan pelatihan Di Kantor Perbekel Desa Penyabangan, sebagai berikut :

a. Menciptakan kebugaran jasmani dan rohani di kalangan generasi muda.

b. Memberikan wadah bagi pengembangan minat dan bakat generasi muda pada cabang olahraga bulutangkis.

c. Membina dan menggalang rasa persaudaraan, sportifitas, dan kesatuan generasi muda d. Mengoptimalkan pemanfaatan lapangan bulu tangkis di Kantor Perbekel Desa

Penyabangan.

e. Turut serta mengisi pembangunan nasional khususnya dalam bidang olahraga.

Sasaran Kegiatan

Seluruh pelajar tingkat SD/Sederajat Se-Desa Penyabangan (SDN 1 Penyabangan, SDN 2 Penyabangan, dan MIN Gondol).

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan

Tempat : Kantor Perbekel Desa Penyabangan

Logistik : Raket, Shittlecock, peralatan medis, dan Air Mineral

(20)

SDM : Mahasiswa KKN PPM

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : 8, 10, 12, 15, 17, 18, 19 Agustus 2016

Rincian Kegiatan :Pelaksanaan pelatihan dari mahasiswa untuk seluruh pelajar tingkat SD/Sederajat Se-Desa Penyabangan dengan jadwal yang sudah ditentukan

3. Rencana Evaluasi

Pengoptimalan penggunaan gedung serba guna di Kantor Perbekel Desa Penyabangan guna menumbuhkan kesadaran pentingnya berolahraga di kalangan anak sekolah dasar Desa Penyabangan dengan cara melakukan pelatihan.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah penyediaan alat dan bahan, proses sosialisasi kegiatan, implementasi, dan hasil yang didapat.

Metode Penyuluhan

Penyuluhan akan dilakukan dengan pemberian materi dan langsung dilakukan praktek pelatihan.

Media Penyuluhan

Media yang digunakan antara lain menggunakan raket, shittlecock, dan gedung serbaguna milik Desa Penyabangan yang terletak di Bali Desa.

Evaluasi

a.Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah peserta , antusiasme peserta, dan intensitas waktu peserta dalam mengikuti program ini. Konsistensi peserta dalam mengikuti program ini dari awal hingga akhir.

b.Waktu penilaian : Selama pelatihan dan setelah pelatihan.

c.Cara penilaian: Penilaan dilakukan dengan melihat konsistensi, antusiasme, serta absensi

kehadiran setiap peserta selama jadwal yang telah ditetapkan. Keberhasilan peserta dalam

bermain bulu tangkis juga menjadi penilaian akhir dalam program ini.

(21)

d.Penilai : Mahasiswa KKN PPM Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Program Tempat TIM Waktu

1. Survey Peserta Bulu Tangkis dan lokasi

Desa

Penyabangan 12 orang 2 jam

2. Pengumpulan Peserta serta Pengarahan

Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Desa

Penyabangan

12 orang 1 jam x 7 pertemuan

3. Pelaksanaan Program

Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Desa

Penyabangan

12 orang 2 jam x 7 pertemuan

6. Evaluasi

Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Desa

Penyabangan

15 orang 1 jam x 7 pertemuan

TOTAL 30 jam

Indikator Keberhasilan

Output : Sebanyak 16 pelajar tingkat SD mengikuti pelatihan.

Outcome : Pelatihan dilakukan dengan pemberian contoh lalu dipraktekkan oleh peserta.

Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output) : Pengoptimalan gedung serba guna dengan melakukan pelatihan bulu tangkis di kalangan anak SD ini dilakukan di gedung serba guna Desa Penyabangan yang dihadiri oleh seluruh peserta yang memiliki minat khusus terhadap olahraga bulu tangkis tetapi belum begitu lancar.

Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari jumlah peserta dan antusiame

peserta yang hadir. Keaktifaan dan semangat peserta saat olahraga bulu tangkis.

(22)

Pembentukan kelompok yang dilakukan secara mandiri oleh peserta, dan penilaian kelompok dilihat dari kekompakan dan konsistensi peserta selama mengikuti pelatihan. Hasil akhir dilihat dari keberhasilan para peserta dalam olahraga bulu tangkis.

Laporan Dana

No Alat/Bahan Jumlah Harga

Satuan (Rp) Total (Rp)

1. Raket 4 Buah 150.000 600.000

2. Shittlecock 3 buah 70.000 210.000

3. Air Mineral 10 dus 25.000 250.000

4. Peralatan Medis 1 paket 100.000 100.000

TOTAL (Rp) 1.160.000

Hambatan dan Saran

Dalam pelaksanaan program optimalisasi pemanfaatan lapangan bulu tangkis dengan pelatihan di kantor perbekel desa penyabangan tidak ditemui hambatan yang serius. Hambatan yang ada dalam pelatihan ini hanya ada pada saat awal pengumpulan peserta yang bersedia mengikuti pelatihan bulu tangkis, awalnya peserta masih malu-malu untuk ikut pelatihan dengan mahasiswa yang ada. Namun hal ini dapat diatasi dengan pengarahan dan motivasi yang diberikan dari mahasiswa kepada para peserta.

Saran yang ada pada program optimalisasi pemanfaatan lapangan bulu tangkis dengan pelatihan di kantor perbekel desa penyabangan adalah agar semua warga masyarakat Desa Penyabangan ikut mendukung kegiatan ini, dan diharapkan setelah usainya kegiatan ini para peserta tetap sering melakukan olahraga bulu tangkis sebagaimana mestinya demi kesehatan dan pengoptimalan gedung serba guna Desa Penyabangan.

3.1.7 PENYULUHAN DAN SIMULASI CUCI TANGAN BERSIH

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat

dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk

meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun

(23)

social. Salah satu indikator PHBS di dalam rumah tangga adalah mencuci tangan pakai sabun.

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, Infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Namun demikian, pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun (CTPS) untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami terutama pada anak-anak dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada perbekel Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak, dikatakan bahwa masih banyak anak-anak sekolah dasar yang belum paham mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar. Sehingga menyebabkan meningkatnya kejadian diare di Desa Penyabangan. Maka dari itu perlu adanya penyuluhan dan simulasi cara cuci tangan yang baik dan benar kepada anak- anak sekolah dasar. Penyuluhan ini akan di fokuskan pada anak-anak sekolah dasar di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan adalah untuk mengenalkan dan mengajarkan siswa sekolah dasar mengenai cara cuci tangan bersih pakai sabun pada waktu yang tepat di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak.

Sasaran Kegiatan

Seluruh siswa kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan a. Persiapan

Tempat : Halaman sekolah SD 1, SD 2 dan MIN Gondol Desa Penyabangan Logistik : Poster dan handsanitizer

SDM : Mahasiswa KKN PPM

b. Pelaksanaan

SD 1 Desa Penyabangan

Waktu : Sabtu 6 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Penyuluhan dan simulasi cara cuci tangan bersih yang

baik dan benar di SD 1 Desa Penyabangan

(24)

SD 2 Desa Penyabangan

Waktu : Sabtu 13 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Penyuluhan dan simulasi cara cuci tangan bersih yang baik dan benar di SD 1 Desa Penyabangan

MIN Gondol Desa Penyabangan

Waktu : Sabtu 20 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Penyuluhan dan simulasi cara cuci tangan bersih yang baik dan benar di SD 1 Desa Penyabangan

c. Evaluasi

Pemahaman siswa sekolah dasar di Desa Penyabangan mengenai cara cuci tangan bersih dengan teknik yang benar dan waktu yang tepat.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah penyuluhan disertai simulasi cara cuci tangan bersih yang baik dan benar serta waktu cuci tangan yang tepat

Metode Penyuluhan

Penyuluhan akan dilakukan dengan pemberian materi dan diskusi.

Media Penyuluhan

Media yang digunakan antara lain menggunakan poster.

Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah pemahaman peserta dan antusiasme peserta

 Waktu penilaian : selama penyuluhan dan setelah penyuluhan.

 Cara penilaian : Penilaan diakukan dengan melihat respon dan keaktifan peserta saat menyimak materi yang diberikan dan mampu menjawab pertanyaan saat evaluasi serta mampu melakukan simulasi gerakan cuci tangan bersih.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

(25)

Tahap Persiapan

e. Kordinasi dengan kepala sekolah mengenai waktu pelaksanaan dan proses pengumpulan peserta penyuluhan

f. Persiapan acara, personel, bahan & alat g. Pengiriman surat ijin

kegiatan ke masing – masing sekolah

Diskusi

Persiapan acara kunjungan

2 Jam

2 Jam

8 Jam

SD 1, SD 2, dan MIN Gondol, Desa

Penyabangan

Tahap Pelaksanaan

e. Penyuluhan cuci tangan bersih

f. Simulasi gerakan cuci tangan bersih

Pemberian materi secara lisan

Demonstrasi

2 jam

1 jam

Halaman sekolah di SD 1, SD 2 dan MIN Gondol Desa

Penyabangan Kecamatan Gerokgak Tahap Evaluasi

Tanya jawab Diskusi 1 Jam Halaman sekolah

di SD 1, SD 2 dan MIN Gondol Desa

Penyabangan

1. Indikator Keberhasilan

Output : Peserta mengerti cara cuci tangan bersih yang benar dan di waktu yang tepat serta mampu mengikuti simulasi gerakan cuci tangan bersih.

Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab dan respon peserta .

(26)

2. Hasil Kegiatan

 Evaluasi Proses (Output) : Penyuluhan dan simulasi cuci tangan bersih di lakukan di Sekolah Dasar Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak yang di ikuti oleh siswa kelas 3 dan 4 sekolah dasar.

 Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari pemahaman peserta dan antusiame peserta yang hadir. Keaktifaan peserta saat dilakukan diskusi menjadi tolak ukur keberhasilan penyuluhan.

3. Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total 1 Handsanitizer Rp 85.000 2 botol Rp 170.000 2 Poster A2 Rp 48.000 3 lembar Rp. 144.000

3 Poster A3 Rp 2.500 6 lembar Rp. 15.000

4 Paket Hadiah Rp 30.000 6 pc Rp 180.000

5 Sabun Cair Rp 11.000 6 botol Rp 66.000

6 Teh Gelas Rp 19.000 9 dus Rp 152.000

7 Kertas Pembungkus Rp 1000 5 lembar Rp 5.000

8 Isolasi Rp 1.000 3 buah Rp 3.000

9 Print surat Rp 700 3 lembar Rp 2.100

Total Rp 737.100

4. Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan penyuluhan adalah suasana yang kurang kondusif. Peserta cenderung ribut, kurang memperhatikan materi yang diberikan. Peserta penyuluhan masih sangat awam dengan materi yang diberikan sehingga menghambat pemberian materi.

Saran yang ada di dalam pelaksanaan penyuluhan dan simulasi cuci tangan bersih adalah agar penyuluh menggunakan media yang lebih menarik perhatian peserta dan pemberi materi tidak monoton dalam menyampaikan materi. Selain itu petugas kesehatan yang bertugas di desa lebih aktif dalam melakukan sosialisasi mengenai kesehatan dasar pada masyarakat terutama anak-anak di Desa Penyabangan.

3.1.8 POSBINDU LANSIA

(27)

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.

Secara alamiah, proses menjadi tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental. Secara umum, lebih banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para usia lanjut, lebih banyak pula yang menderita penyakit kronis. Dengan demikian, fokus atau pendekatan utama pelayanan atau upaya kesehatan bagi usia lanjut perlu mengakomodir dan dikaitkan dengan proses degeneratif yang dialami penduduk usia lanjut. Pelaksanaan kegiatan posyandu merupakan salah satu usaha pendekatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan primer, semakin tinggi masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, semakin meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat. Salah satu keberhasilan dalam rangka pelaksanaan posyandu adalah memperbaiki atau meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat. Desa Penyabangan sendiri memiliki jumlah lansia yang tinggi sehingga diperlukan pengadaan posbindu lansia untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan para lansia.

Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan adalah membantu kader posbindu lansia dalam melakukan pengecekan kesehatan kepada lansia Dusun Penyabangan Desa Penyabangan Kec Gerokgak.

Sasaran Kegiatan

Seluruh lansia di Dusun Penyabangan Desa Penyabangan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1) Persiapan

Tempat : Gedung Serba Guna Kantor Perbekel Desa Penyabangan

Logistik : Tensimeter, timbangan, stetoskop dan alat ukur tinggi badan

SDM : Kader Posbindu, dokter desa dan mahasiswa KKN PPM

(28)

2) Pelaksanaan

Waktu : Sabtu 20 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Cek tensi, timbang berat badan, ukur tinggi badan, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat obatan serta pemberian pendidikan kesehatan kepada lansia

3) Evaluasi

Posbindu yang dilaksanakan dapat berjalan lancar. Lansia dapat memeriksakan kesehatan dan mendapatkan pengobatan yang sesuai serta lansia mengerti mengenai kesehatannya saat ini.

Isi Kegiatan

Adapun isi dari kegiatan ini adalah pengecekan kesehatan meliputi cek tekanan darah, disertai ukur tinggi badan dan berat badan. Pemeriksaan kesehatan oleh dokter disertai pemberian obat-obatan yang sesuai. Dilakukan pemberian pendidikan kesehatan mengenai kesehatan lansia itu sendiri.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

h. Kordinasi dengan dokter desa dan kader posbindu

i. Persiapan acara, personel, alat dan obat

Diskusi 2 Jam

2 Jam

Gedung Serba Guna Kantor Perbekel Desa Penyabangan

Tahap Pelaksanaan

g. Penimbangan berat badan dan tinggi badan h. Pengecekan tekanan

darah

-

-

-

2 jam

2 jam

2 jam

Gedung Serba

Guna Kantor

Perbekel Desa

Penyabangan

(29)

i. Pemeriksaan dokter desa dan pemberian obat

j. Pemberian pendidikan kesehatan

Ceramah dan diskusi secara lisan

2 jam

Tahap Evaluasi

a. Evaluasi kegiatan posbindu

Diskusi 1 Jam Gedung Serba

Guna Kantor Perbekel Desa Penyabangan

Hasil Kegiatan

Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan kegiatan posbindu yang dilaksanakan dapat berjalan lancar, lansia mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan serta pendidikan kesehatan.

Laporan Dana

Oleh karena posbindu ini merupakan program rutin desa dan mahasiswa hanya membantu pelaksanaan posbindu maka tidak ada rincian dana yang dijabarkan.

Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan posbindu adalah minimnya alat pengecekan kesehatan. Pada posbindu hanya tersedia tensimeter digital 1 buah dan timbangan serta pengukuran tinggi badan. Dalam posbindu belum tersedia alat cek gula darah, kolesterol dan asam urat. Sehingga lansia yang hendak memeriksakan kadar guladarah asam urat dan kolesterolnya tidak bisa diperiksa. Lansia yang datang ke posbindu juga dapat dikatakan masih minim. Jadi minimnya kesadaran lansia untuk memeriksakan kesehatannya di posbindu lansia.

Saran yang ada di dalam pelaksanaan posbindu ini adalah peningkatan sarana prasarana

posbindu untuk memaksimalkan pemeriksaan kesehatan pada lansia. Meningkatkan keaktifan

kader dalam pelaksanaan posbindu serta meningkatkan penyebaran informasi ke masyarakat

mengenai pelaksanaan posbindu dengan harapan dapat meningkatkan kedatangan lansia ke

posbindu

(30)

3.2 PROGRAM BANTUAN

3.2.1 PEMBERIAN VITAMIN BAGI TERNAK BABI

Ternak babi adalah salah satu komoditas peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan karena merupakan penghasil daging yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam merawat ternak babi dan meningkatkan hasil ternak babi, perlu diperhatikan tatalaksana pemeliharaan yang baik meliputi perkandangan, kebersihan kandang serta pakan babi. Di Desa Penyabangan, banyak masyarakat yang memilih untuk berternak babi namun ada saja masalah yang sering terjadi pada saat berternak yaitu timbulnya beragam penyakit seperti mencret. Mencret merupakan salah satu penyakit serius yang membahayakan babi dan dapat menyebabkan kematian. Salah satu cara baik untuk mencegah penyakit pada ternak babi adalah dengan pemberian vitamin yang akan dapat melengkapi kebutuhan nutrisi untuk kesehatan babi. Vitamin babi ini berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan pakan yang dimakan babi agar babi menjadi lebih sehat dan kualitas babi meningkat sehingga harga jual lebih tinggi.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program pemberian vitamin ini adalah untuk mencegah penyakit pada ternak babi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesehatan ternak, kualitas ternak dan hasil produksi dari ternak babi.

Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini adalah 20 kepala keluarga di Desa Penyabangan yang memiliki ternak babi.

Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Kegiatan

a) Koordinasi dengan Dosen FKH Unud Bapak I Putu Sampurna terkait pemberian vitamin babi dan pengadaan vitamin tersebut.

b) Menghubungi Perbekel Desa Penyabangan terkait informasi tentang 20

kepala keluarga yang memiliki ternak babi.

(31)

Tempat : Kantor Desa Penyabangan dan 20 kediaman kepala keluarga pemilik ternak.

Logistik : Kuisioner dan 20 Vitamin Babi.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dengan berkeliling ke rumah- rumah kepala keluarga yang memiliki ternak babi dan memberikan vitamin pada ternaknya.

Waktu : Kamis,28- Minggu, 31 Juli 2016

Rincian Kegiatan : Pemberian vitamin pada 20 kepala keluarga yang memiliki ternak babi di Desa Penyabangan.

Evaluasi

Pemahaman masyarakat tentang pentingnya vitamin bagi kesehatan dan pencegahan penyakit pada ternak babi.

Isi Kegiatan

Adapun isi kegiatan ini adalah pemberian vitamin pada ternak babi milik 20 kepala keluarga dalam pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan babi agar nilai jualnya tinggi.

Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dipakai adalah metode pemberian vitamin kepada keluarga pemilik ternak babi menggunakan Bahasa Bali dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat. Diakhir kegiatan juga dilakukan pengisian kuisioner untuk mendapatkan informasi mengenai teknik perawatan babi dan jenis pakan babi.

Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah kuisioner.

Rencana Evaluasi

(32)

Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah kepala keluarga, antusiasme masyarakat di Desa Penyabangan dan peningkatan kesehatan ternak babi.

Waktu penilaian : Selama pelaksanaan dan setelah pelaksanaan.

Cara penilaian : Penilaian dilakukan dengan melihat respon dan keaktifan masyarakat saat mengisi kuisioner setelah diberikan vitamin pada ternak babinya.

Penilai : Mahasiswa KKN PPM dan Bapak I Putu Sampurna (Dosen FKH Unud)

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a. Sosialisasi dan permohonan bantuan oleh dosen FKH mengenai pemberian vitamin anak babi

Diskusi 1 jam Kantor Desa Penyabangan

Tahap Pelaksanaan

a. Pemberian Vitamin pada anak Babi

- Hari Kamis 28/07/2016

- Hari Jumat 29/07/2016

- Hari Sabtu 30/07/2016

Koordinasi Langsung Koordinasi

Langsung Koordinasi

Langsung

3 jam

3 jam

3 jam

Kediaman Masyarakat Pemilik Ternak

Babi

Tahap Evaluasi

a. Kuisioner Pemberian Vitamin Babi

Diskusi 3 jam Kantor Desa Penyabangan Indikator Keberhasilan

Output : Sebanyak 20 kepala keluarga diberikan vitamin untuk babi.

Outcome : Evaluasi dilakukan dengan kuisioner dan respon 20 kepala keluarga.

(33)

Hasil Kegiatan

1. Evaluasi Proses (Output) : Pemberian vitamin pada ternak babi dilakukan di kediaman 20 kepala keluarga di desa Penyabangan yang dihadiri oleh masing- masing kepala keluarga.

2. Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari hasil kuisioner dan antusiasme kepala keluarga pemilik babi di Desa Penyabangan.

Laporan Dana

Program ini merupakan program bantuan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan pemberian vitamin babi ini adalah pengisian kuisioner yang terhambat dikarenakan minimnya pemahaman dalam berbahasa Indonesia dan mengumpulkan informasi mengenai Indonesia dan sulitnya mengumpulkan 20 kepala keluarga yang kurang mampu yang membutuhkan bantuan vitamin babi. Saran yang ada dalam pelaksanaan pemberian vitamin babi ini adalah agar masyarakat lebih memperhatikan perawatan anak babi agar terhindar dari serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

3.2.2 LOMBA CERDAS CERMAT DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT RI Pendidikan bagian dari pembentukan budi daya memberi kontribusi besar terhadap pembentukan jati diri yang berakar pada budaya bangsa. Dalam pendidikan terkandung unsur pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terpadu dalam kreatifitas dan kepribadaian siswa. Hal tersebut merupakan tuntutan agar peningkatan mutu di bidang pendidikan harus selalu dibina, antara lain melalui pembinaan kesiswaan, sebagai salah satu wadah untuk mendorong peningkatan motivasi berprestasi peserta didik dibidang akademik.

Seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, maka Dinas Pendidikan Pendidikan Pemuda dan Olahraga memprogramkan pembinaan kesiswaan kepada peserta didik yang bertujuan agar para siswa mampu tumbuh menjadi insan-insan yang bermutu dan memilkiki daya saing yang meningkat melalui penyelenggaran kompetisi dibidang pengetahuan umum, yang dirumuskan melalui kegiatan Lomba Cerdas Cermat Siswa SD tingkat kabupaten.

Lomba Cerdas Cermat siswa SD menuntut peserta kompetisi tidak hanya mampu berpikir

cerdas dan cepat dalam menjawab dan menyelesaikan persoalan serta permasalahan berkaitan

(34)

dengan aplikasi Matematika, IPA dan Sastra Indonesia juga menuntut para siswa mampu dan teliti melalui kegiatan permainan praktek. Semakin terbiasa para peserta didik dalam beraktifitas kompetisi dibidang ini maka akan semakin tinggi kesempatan peserta didik kita untuk dapat belajar dari pengalaman berkompetisi secara sportif dan edukatif.

Tujuan Kegiatan

Tujuan umum Lomba Cerdas Cermat siswa SD ditingkat Kecamatan Gerokgak adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SD, sehingga mampu menunjang usaha peningkatan mutu pendidikan, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk melihat gambaran tingkat penguasaan pengetahuan materi pelajaran dan perbandingan penguasaan materi antar SD di Kecamatan Gerokgak.

Sasaran Kegiatan

Siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 4, 5 dan 6 di Kecamatan Gerokgak.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1) Persiapan

Tempat : Gedung serba guna di area Kantor Perbekel Desa Penyabangan Logistik : Papan Tulis, Spidol, Soal Lomba, Sound System, Meja, Bangku, Sertifikat, Piala Juara

SDM : Mahasiswa KKN PPM, UPP Kecamatan Gerokgak serta Perangkat Desa Penyabangan

2) Rencana Pelaksanaan

Waktu : Senin, 15 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Perlombaan yang diikuti oleh 8 peserta yang berasal dari gugus di Kecamatan Gerokgak, melalui tiga tahap perlombaan yaitu Babak Penyisihan, Babak Eliminasi, dan Babak Final.

3) Rencana Evaluasi

Memberikan sarana atau wadah untuk berlomba antar gugus yaitu dengan lomba cerdas cermat guna mprestasi siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Gerokgak

Isi Kegiatan

(35)

Adapun isi dari kegiatan ini adalah melaksanakan kegiatan lomba cerdas cermat di mana untuk menjadi pemenang harus menjawab soal yang diberikan guna memperoleh nilai tertinggi.

Metode Lomba

Lomba diadakan melalui tiga tahap, yaitu : e. Babak Penyisihan

f. Babak Eliminasi g. Babak Final

Media Lomba

Media yang digunakan antara lain gedung serba guna di Kantor Perbekel Desa Penyabangan, papan tulis, sound system dan soal dalam bentuk media cetak.

Evaluasi

 Indikator yang dipakai :Indikator keberhasilan program ini adalah hadirnya peserta sejumlah 8 tim, walaupun awalnya diperkirkan 16 tim. Serta acara berlangsun hingga selesai dan menghasilkan tim yang menjadi juara.

 Waktu penilaian :Selama lomba dan setelah lomba.

 Cara penilaian :Penilaan dilakukan dengan melihat respon serta kemampuan menjawab soal oleh peserta saat lomba berlangsung.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM

Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Kegiatan Tempat TIM Waktu

1 Berdiskusi dengan pihak desa terkait lomba

Kantor Perbekel

Desa Penyabangan 50 orang 3 jam x 2 pertemuan

2

Mengirim surat ijin dan bantuan untuk lomba dan berdiskusi dengan pihak UPP Kecamatan

Gerokgak

Kantor UPP Kecamatan Gerokgak

2 orang 2 jam x 2

pertemuan

(36)

3

Persiapan Lomba dan Hadiah untuk pemenang Lomba

Gedung Serba Guna di Kantor Perbekel Desa Penyabangan

15 orang 3 jam x 1 pertemuan

4 Pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat

Gedung Serba Guna di Kantor Perbekel Desa Penyabangan

32 orang 5 jam x 1 pertemuan

5

Penyerahan Hadiah Lomba Cerdas Cermat sekaligus Malam Puncak HUT RI ke-71

Gedung Serba Guna di Kantor Perbekel Desa Penyabangan

100 orang 3 jam x 1 pertemuan

TOTAL 21 jam

Indikator Keberhasilan

Output : Lomba menghasilkan pemenang dan peserta lomba mampu meningkatkan prestasi di bidang akademik melalui Lomba Cerdas Cermat.

Outcome : Keaktifan serta respon yang tanggap oleh peserta saat Lomba Cerdas Cermat.

Hasil Kegiatan

 Evaluasi Proses (Output) : Penilaian dilihat dari prestasi yang dihasilkan oleh peserta guna menunjang pendidikan di jenjang berikutnya.

 Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian dilihat dari antusisas peserta dan guru pendamping dalam mengikuti l

Laporan Dana

No. Rincian Harga

satuan (Rp)

Jumlah

Total (Rp)

1 Sertifikat Peserta dan Guru

Pendamping 2.000 32 lembar 64.000

2 Air Mineral 20.000 2 dus 40.000

3 Snack 3.000 20 kotak 60.000

4 Paket Hadiah Buku 30.000 6 lusin 180.000

(37)

5 Paket Hadiah Piala 350.000 1 set 350.000

6 Hadiah Uang Bimbingan 1.000.000 - 1.000.000

7 Kertas Pembungkus 1000 5 lembar 5.000

8 Isolasi 1.000 3 buah 3.000

9 Print surat 500 4 lembar 2.000

TOTAL (Rp) 1.704.000

Hambatan dan Saran

Hambatan yang dirasakan saat acara adalah fasilitas yang belum mendukung mengingat lokasi acara di desa yang jauh dari perkotaan. Selain itu, kurang cepatnya informasi tersebar membuat acara yang seharusnya dilombakan dengan 16 tim, tapi hanya 8 tim yang mengikuti.

Saran dari acara ini adalah agar di kemudian hari jika diadakan lagi, agar lebih di koordinasikan dengan baik agar acara berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

3.2.3 LOMBA DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT RI

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan yang ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh bapak Ir. Soekarno dan pengibaran bendera merah putih. Pada masa itu merupakan titik akhir perjuangan para pahlawan untuk mendeklarasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Semenjak saat itu pada tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya jaman, maka proses perayaan hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus mulai beragam dari upacara bendera hingga perayaan dalam bentuk lomba- lomba tradisional seperti balap karung, makan krupuk, panjat pinang, dan lain sebagainya.

Perayaan hari kemerdekaan ini biasanya dilaksanakan di masing-masing desa di seluruh Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing dan perlombaan yang berbeda-beda. Pada perayaan kemerdekaan juga terdapat beberapa kegiatan yang tidak pernah absen yaitu mengibarkan bendera merah putih di setiap rumah dan pemakaian atribut berwarna merah putih.

Desa Penyabangan memiliki tradisi perayaan kemerdekaan dengan mengadakan

berbagai perlombaan yang bervariasi setiap tahunnya di samping dengan diadakannya lomba

tradisional seperti balap karung, makan krupuk, Tarik tambang dan lain-lain, juga diadakan

lomba billiar, lomba bulutangkis, lomba sepeda hias, dan jalan santai. Kegiatan lainnya selain

(38)

perlombaan juga terdapat kegiatan pengecetan pohon di pinggir jalan dengan warna merah putih dan pemasangan bendera merah putih.

Tujuan Kegiatan

Tujuan umum di buatnya serangkaian acara HUT RI ke 71 di Desa Penyabangan adalah untuk merayakan dan memeriahkan peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan dari setiap perlombaan yang dirayakan pada peringatan HUT RI ke 71 di Desa Penyabangan adalah masyarakat umum di Desa Penyabangan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan a. Lomba Billiar

1. Persiapan

Tempat : Gedung serba guna di area Kantor Perbekel Desa Penyabangan Logistik : Papan Tulis, Spidol, Sound System, Meja, Meja Billiar, Bangku,

Sertifikat, Piala Juara

SDM : Mahasiswa KKN PPM, Anggota STT Desa Penyabangan serta Perangkat Desa Penyabangan

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : 7 Agustus 2016 sampai 8 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Perlombaan yang diikuti oleh 32 peserta yang berasal dari Kecamatan Gerokgak, melalui tiga tahap perlombaan yaitu Babak Penyisihan, Babak 16 besar, Babak 8 besar, Babak Semi Final dan Babak Final.

3. Rencana Evaluasi

Memberikan sarana atau wadah untuk menjaring atlet-atlet billiar di Kecamatan Gerokgak yang selanjutnya bisa dipertandingkan ke tingkat yang lebih tinggi.

b. Lomba Bulutangkis

(39)

1. Persiapan

Tempat : Gedung serba guna di area Kantor Perbekel Desa Penyabangan Logistik : Papan Tulis, Spidol, Sound System, Meja, Bangku, Sertifikat, Piala

Juara

SDM : Mahasiswa KKN PPM, Anggota STT Desa Penyabangan serta Perangkat Desa Penyabangan

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : 1 Agustus 2016 sampai 5 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Perlombaan yang diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari Kecamatan Gerokgak, melalui tiga tahap perlombaan yaitu Babak Penyisihan, Babak 16 besar, Babak 8 besar, Babak Semi Final dan Babak Final.

3. Rencana Evaluasi

Memberikan sarana atau wadah untuk menjaring atlet-atlet bulutangkis di Kecamatan Gerokgak yang selanjutnya bisa dipertandingkan ke tingkat yang lebih tinggi.

c. Lomba Sepeda Hias 1. Persiapan

Tempat : Areal Desa Penyabangan

Logistik : Papan Tulis, Spidol, Sound System, Meja, Mobil Pickup, Bangku.

SDM : Mahasiswa KKN PPM, Anggota STT Desa Penyabangan serta Perangkat Desa Penyabangan

2. Rencana Pelaksanaan

Waktu : 16 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Perlombaan yang diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari anak-anak Desa Penyabangan, yang dinilai oleh juri yang berasal dari 3 orang mahasiswa KKN yang telah ditunjuk oleh panitia.

3. Rencana Evaluasi

Memberikan sarana atau wadah untuk mengembangkan kreatifitas anak-anak di Desa Penyabangan.

d. Jalan Santai

Referensi

Dokumen terkait

Banyak investasi yang lebih menguntungkan dan target audiens memiliki mobilitas tinggi adalah ancaman serius dari hilangnya minat target audiens dengan reksa dana, tetapi

[r]

[r]

Gambar 4 Persentase Pemberitahuan tag lokasi Namun berdasarkan data kuisioner, terdapat 28.3% mahasiswa menyatakan bahwa media social mereka pernah dihack oleh orang yang

Ekstrak kental yang telah diperoleh dari proses ekstraksi dapat dikeringkan dengan cara penambahan sejumlah tertentu bahan pengering misalnya laktosa, maltodekstrin atau

Non Performing Loan, Return On Assets, dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Di Indonesia (Studi Empiris: bank Yang Terdaftar di

Dalam makalah ini, pada bagian pertama akan dibahas bagaimana pendekatan object oriented digunakan dalam pemodelan proses bisnis organisasi, menjelaskan bagaimana teknik dan

Konsep pembangunan yang menciptakan lingkungan yang nyaman berdasarkan efisiensi sumber daya alam dan desain yang ramah lingkungan disebut dengan konsep Sustainable