• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP Standard Operating Procedure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SOP Standard Operating Procedure"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. Definisi : Pengendalian adalah sistem yang dipakai untuk mengendalikan seluruh dokumen mutu, baik dalam bentuk data maupun catatan mutu semua dokumen di institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam ISO 9001:2008

2. Tujuan : 2.1 Untuk memastikan agar setiap dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem mutu diperiksa dan disahkan oleh pihak yang berwenang sebelum digunakan.

2.2 Untuk memastikan agar setiap dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem mutu serta perubahannya tersedia pada pihak yang membutuhkannya.

2.3 Untuk menjamin bahwa dokumen dan data yang kadaluarsa tidak digunakan lagi.

2.4 Untuk menjamin bahwa penggandaan dan pengarsipan dokumen tersebut diatas dikendalikan oleh petugas yang telah ditentukan

3. Ruang Lingkup

: Seluruh dokumen mutu yang digunakan sebagai pedoman kerja di lingkungan Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Referensi : 4.1 Prosedur Sistem Dokumentasi Penjaminan Mutu 4.2

4.3

Statuta IAIN STS Jambi

Buku Panduan Akademik IAIN STS Jambi

5. Distribusi : Semua pemegang dokumen terkendali

6. Prosedur : 6.1 Persetujuan dan Penerbitan Dokumen

6.1.1 SPM mencatat setiap jenis dokumen sistem mutu dalam formulir Daftar Koordinator Pengendali Dokumen (In.08-FM- PS-02-01).

6.1.2 SPM bertanggung jawab atas penomoran/pengkodean dokumen sistem mutu sesuai dengan Prosedur Sistem Dokumentasi Penjaminan Mutu (In.08-PS-01).

6.1.3 Setiap Dokumen Sistem Mutu yang akan dikendalikan, harus ditandatangani oleh personil yang berwenang langsung pada tiap halaman depan dan diparaf halaman dokumen berikutnya sesuai dengan Prosedur Sistem Dokumentasi Penjaminan Mutu (In.08-PS-01).

6.1.4 Setelah dokumen Sistem Mutu disahkan, SPM mencatat setiap jenis dan judul/nama Dokumen Sistem Mutu dalam Daftar Induk Dokumen (In.08-FM-PS-02-02).

(2)

6.1.5 Setiap Dokumen Sistem Mutu akan didistribusikan oleh SPM kepada pemegang controlled copy melalui pengiriman

langsung.

6.1.6 SPM harus menyimpan Dokumen Induk Sistem Mutu yang tidak diberi cap ‘CONTROLLED COPY/ SALINAN TERKENDALI’.

6.1.7 Dokumen sistem mutu lainnya didistribusikan hanya kepada bagian yang terkait dengan dokumen tersebut. Nomor salinannya dapat mengacu pada Daftar Pemegang Dokumen Terkendali (In.08-FM-PS-02-03).

6.2 Perubahan Dokumen Sistem Mutu

6.2.1 Usulan perubahan Dokumen Sistem Mutu harus disampaikan kepada SPM, usulan tersebut dapat ditulis dalam formulir Usulan Perubahan Dokumen (In.08-FM - PS-02-04).

6.2.2 KPM dan SPM beserta anggota Penjaminan Mutu sudah harus mendiskusikan usulan perubahan dokumen dalam waktu enam hari kerja sejak tanggal usulan perubahan diterima. KPM memutuskan usulan perubahan dokumen tersebut ditolak atau diterima.

6.2.3 Khusus untuk usulan perubahan prosedur (baik prosedur standard maupun prosedur fungsi lainnya), harus dibicarakan dalam rapat khusus para pimpinan institut dan Penjaminan Mutu. Hasilnya mengikat dan dilaksanakan oleh KPM untuk proses selanjutnya.

6.2.4 Bila KPM memutuskan perlu adanya Tinjauan Manajemen untuk membahas usulan perubahan dokumen, maka SPM bertanggung jawab mencatat usulan perubahan dokumen tersebut dalam formulir Agenda Tinjauan Manajemen (In.08-FM-PS-05-05). Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan untuk membahas usulan perubahan dokumen dapat bersifat ad-hoc, tergantung tingkat kepentingannya.

6.2.5 Hasil pembahasan usulan perubahan Dokumen Sistem Mutu dalam Tinjauan Manajemen dicatat oleh SPM dalam Notulen rapat (In.08-FM-PS-05-07), dan digunakan sebagai dasar tindak lanjut usulan perubahan Dokumen Sistem Mutu.

Ringkasan hasil pembahasan usulan perubahan Dokumen Sistem Mutu juga dicatat oleh SPM dalam formulir Usulan Perubahan Dokumen(In.08-FM-PS-02-04) yang terkait.

(3)

6.2.6 KPM juga memutuskan perlu tidaknya penerapan uji coba terlebih dahulu atas usulan perubahan dokumen. Masa uji coba ditentukan oleh KPM. Perlu atau tidaknya perubahan dokumen diputuskan oleh KPM dari hasil penerapan uji

coba tersebut.

6.2.7 KPM dibantu SPM harus mencatat ringkasan setiap perubahan yang terjadi pada masing - masing prosedur dalam formulir Sejarah Revisi (In.08-FM-PS-02-05) dan dilampirkan pada setiap dokumen Induk Sistem Mutu.

6.2.8 Setiap Dokumen Sistem Mutu baru hasil revisi, harus ditandatangani kembali oleh personil yang berwenang sesuai Prosedur Sistem Dokumentasi Jaminan Mutu (In.08- PS-01). Setelah disahkan Dokumen Sistem Mutu didistribusikan kembali oleh SPM seperti prosedur semula.

6.2.9 Khusus untuk Manual Mutu, karena sifatnya yang spesifik, maka publikasi, distribusi dan revisinya diatur tersendiri dalam Manual Mutu itu sendiri.

6.2.10 Dokumen lama yang sudah tidak berlaku, dipindahkan ke directory salinan kadaluarsa. SPM bertugas mengarsipkan Dokumen Induk Sistem Mutu yang telah mengalami perubahan dan diberi cap ‘OBSOLETE COPY/ SALINAN KADALUARSA’.

6.3 Pengendalian Standar Eksternal

6.3.1 Standar eksternal yang diterbitkan oleh pemerintah, badan standar nasional maupun internasional yang dipergunakan sebagai pedoman kerja diarsip dan dicatat Bagian Ketatausahaan dalam Registrasi Standar Eksternal (In.08-FM-PS-02-06).

6.3.2 Setiap terbit standar edisi terbaru atau peraturan baru harus dicatat oleh Bagian Ketatausahaan dalam formulir Registrasi Standar Eksternal (In.08-FM-PS-02-06).

Dokumen lama yang sudah tidak berlaku, harus ditarik kembali untuk dimusnahkan.

6.3.3 Bagian Ketatausahaan bertugas mengarsipkan formulir Registrasi Standar Eksternal (In.08-FM-PS-02-06) yang telah mengalami perubahan dan diberi cap ‘OBSOLETE COPY/SALINAN KADALUARSA’.

(4)

6.3.4 Untuk keperluan penggandaan Bagian Ketatausahaan harus menyimpan satu salinan master Registrasi Standar Eksternal yang tidak diberi stempel salinan terkendali, salinan Standar Eksternal didistribusikan kepada Jajaran Manajemen Institut.

6.4 Lain-lain:

6.4.1 Dokumen /data standar teknis lain yang muncul dari kegiatan masing - masing unit yang akan dikendalikan diatur oleh masing-masing unit dan dilaporkan kepada SPM untuk dimasukkan dalam Daftar Pengendali Dokumen (In.08-FM- PS-02-01).

6.4.2 Pengendalian masing-masing dokumen/data tersebut dapat mengacu pada salah satu bagian prosedur ini atau dalam instruksi kerja tersendiri.

6.4.3 Setelah digandakan, setiap Dokumen yang akan didistribusikan oleh SPM, harus diberi cap ‘CONTROLLED COPY/ SALINAN TERKENDALI’ pada semua halamannya (tidak termasuk lampirannya).

6.4.4 Untuk keperluan penggandaan tambahan, SPM harus menyimpan Dokumen Induk Sistem Mutu yang tidak diberi cap ‘CONTROLLED COPY/ SALINAN TERKENDALI’.

6.4.5 Dokumen sistem mutu lainnya didistribusikan hanya kepada bagian yang terkait dengan dokumen tersebut. Nomor salinannya dapat mengacu pada Daftar Pemegang Dokumen Terkendali (In.08-FM-PS-02-03).

6.4.6 Distribusi Dokumen Sistem Mutu harus menggunakan Formulir Distribusi Dokumen (In.08-FM-PS-02-07) sesuai dengan Instruksi Kerja Distribusi Dokumen.

6.4.7 Penerima salinan terkendali wajib memeriksa kelengkapan dokumen yang diterima, membubuhkan tanggal terima dan tanda tangannya pada kolom yang tersedia dalam Formulir Distribusi Dokumen (In.08-FM-PS-02-07).

6.4.8 Pengendali Dokumen juga harus mengarsipkan Daftar Distribusi Dokumen yang sudah ditandatangani oleh semua penerima dokumen.

7. Lampiran : 7.1 Daftar Pengendali Dokumen In.08-FM-PS-02-01 7.2 Daftar Induk Dokumen In.08-FM-PS-02-02 7.3 Daftar Pemegang dokumen terkendali In.08-FM-PS-02-03

(5)

7.4 Usulan Perubahan Dokumen In.08-FM-PS-02-04

7.5 Sejarah Revisi In.08-FM-PS-02-05

7.6 Regristrasi Standard Eksternal In.08-FM-PS-02-06 7.7 Daftar Distribusi Dokumen In.08-FM-PS-02-07

Disiapkan Oleh:

Pengendali Sistem Mutu

Firza Kurnaiawati A, SE, MM

Disahkan Oleh: Diperiksa Oleh:

Rektor Kepala Perwakilan Manajemen

Dr. H. Hadri Hasan, MA Iskandar, M.Pd., Ph.D

Referensi

Dokumen terkait

Panel, berisi kontrol fungsi yang dipakai dalam flash, yang berfungsi untuk mengganti danmemodifikasi berbagai atribut dari objek atau animasi secara cepat dan

Hasil analisa univariat yang disajikan oleh peneliti berupa hasil penelitian dari variable kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi, lamanya tindakan

dalam pengendalian bahan baku HDN pada Perusahaan Fragrance di Tangerang yang dalam produksinya menggunakan HDN seba- gai salah satu bahan baku. HDN diperoleh dari

Terlihat bahwa 3 (tiga) dari 5 (lima) sasaran, menunjukkan pencapaian kurang dari 100%, yaitu sasaran Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa

Dalam suatu penelitian, hendaknya diperlihatkan batas-batas penelitian sehingga penelitian tersebut tidak akan terlalu sempit dan terlalu luas pembahasannya atau dapat

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, identifikasi masalah pada penelitian ini yaitu adanya potensi untuk menghasilkan warna hijau pada tekstil sebagai representasi

Hasil observasi peneliti terhadap aspek kondisi siswa selama mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik untuk Meningkatkan Sikap Anti

Makanan dan nutrisi yang memadai penting bagi kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien. Makanan yang sesuai dengan umur pasien, budaya pasien dan