• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS

Sukamto,Wahyu Sulistyo, Budi Suyanto,Tri R Yudantoro,Taufiq Yulianto Program Studi Teknik Informatika

Politeknik Negeri Semarang Abstrak

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang memiliki beberapa tahapan pengembangan. Pada tahap analisis & desain menggunakan tools berbasis Objek yaitu UML (Unified Modelling Language ) dan pada tahap implementasi menggunakan Moodle CMS (Content Management System). Tujuan penelitian untuk membangun sebuah situs web yang dapat menjadi media e-learning bagi semua elemen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan e-learning interaksi mahasiswa dan dosen terutama pada aktifitas proses pembelajaran dapat dilakukan melalui media ini.

Kata kunci : SDLC,UML, Moodle CMS,e-learning

1. PENDAHULUAN

Pencanangan "Polines SmartCampus" oleh Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan cara mengembangkan kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam sebuah masterplan yang diberi nama ‘’Polines SmartCampus’’ yaitu penyediaan informasi bersifat integritas berbasis TIK mencakup layanan informasi bagi calon mahasiswa, khususnya mahasiswa dalam proses pembelajaran, dosen, administrasi dan pimpinan sampai dengan pemasaran lulusan, produk-produk hasil karya mahasiswa dan dosen, dan hubungan dengan pihak eksternal (perguruan tinggi lain, industri dan pihak lain). Pengembangan Polines SmartCampus sangat penting karena sebagai implementasi atau tindak lanjut dari renstra Polines di bidang TIK, yang bertujuan untuk meningkatkan program pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat, sehingga terjadi infrastruktur jaringan komputer berbasis fiber optik untuk mendukung berbagai aplikasi, guna meningkatkan pembelajaran. Salah satu aplikasinya adalah e-learning.

E-learning sebagai salah satu aplikasi guna peningkatan belajar mahasiswa, yang salah satunya menyediakan bahan ajar bagi mahasiswa. K euntungan yang bisa diperoleh dengan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar.

Pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang disertai dengan kemunculan konsep e-learning yang semakin matang dan terus

(2)

532

berkembang di berbagai negara membuat banyak pihak yang berkepentingan dan terkait di dalam lingkungan pendidikan mulai mencoba untuk menerapkan konsep ini sebagai salah satu metode untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Konsep e-learning ini nantinya diharapkan mampu memberikan peningkatan bagi Polines, yakni peningkatan kualitas pembelajaran menuju program “Polines SmartCampus”.

2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 E-Learning

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing- masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E- Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning.

Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

E-learning merupakan kependekan dari electronic learning. Salah satu definisi umum dari e-learning yaitu: pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT) sedangkan definisi lain menjelaskan bahwa e-learning sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja.

2.2 MOODLE

Moodle merupakan singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang dapat diunduh secara bebas untuk digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Saat ini Moodle sudah digunakan oleh lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara di dunia.

Course Management System (CMS)

CMS adalah aplikasi berbasis web, yang berarti aplikasi ini berjalan pada server dan dapat diakses dengan menggunakan web browser. Para dosen dan mahasiswa dapat mengakses sistem ini dari manapun di mana tersedia koneksi internet.

CMS juga menyediakan beragam perangkat untuk membantu agar kuliah dapat berjalan secara lebih efektif tanpa menggantikan fungsi keberadaan dosen. Aplikasi ini menyediakan cara yang mudah untuk upload dan berbagi materi kuliah, membuka diskusi secara online, chatting, membuat quiz, mengumpulkan dan memeriksa tugas, serta merekam nilai.

(3)

Jenis Peran Pengguna (user role)

Pengguna sistem ini terbagi dalam beberapa kategori sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kategori pengguna

Nama Keterangan Nama lain

Administrator Administrators dapat melakukan semua apa saja dalam aplikasi ini, dalam semua mata kuliah.

admin Course creator Course creators dapat membuat suatu mata kuliah

baru dan mengajar mata kuliah tersebut.

coursecreator Teacher Teachers dapat melakukan apapun dalam mata

kuliah tertentu, termasuk membuat dan memodifikasi aktifitas (quiz dantugas) dan memberikan penilaian pada mahasiswa.

editingteacher

Non-editing teacher

Non-editing teachers dapat mengajar mata kuliah dan memberi penilaian, tetapi tidak dapat memodifikasi aktifitas.

teacher

Student Students umumnya mempunyai privileges yang

terbatas dalam mata kuliah. student

Guest Guests mempunyai privileges minimal dan biasanya

tidak dapat memasukkan teks ke manapun. Guest Authenticated

user Semua pengguna yang dapat login. User

2.3. System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah model konseptual yang digunakan dalam pengelolaan projek yang menggambarkan tahapan-tahapan yang dilibatkan dalam projek pengembangan sistem informasi dari studi kelayakan awal sampai maintenance dari aplikasi.

2.4. UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industry untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Komponen utama dari use case diagram adalah use cases dan actors.

1. Actor

Adalah entity yang berinteraksi dengan system, termasuk segala sesuatu yang diperlukan untuk pertukaran informasi dengan system, seperti manusia dan computer.

Tipe actor ada dua yaitu:

- primary, yaitu muncul diluar system dan mengendalikan persyaratan system.

(4)

534

- Secondary, adalah user atau entity yang supervise, operate dan manage system dan muncul di dalam system. Tugasnya adalah untuk memfasilitasi primary actor untuk mencapai tujuan mereka.

2. Use case

Menggambarkan urutan dari kegiatan sebuah system, atau merupakan abstraksi dari dialog antara actor dan system. Use case dihubungkan ke satu atau lebih actor menggunakan link komunikasi menggunakan garis lurus.

3. Sistem Boundaries

System boundaries mendefinisikan skope dari system yang sedang dikembangkan dan representasikan dengan rectangle dalam notasi UML. Use case sebaiknya terletk dalam system boundaries, sedangkan actor terletak diluar system boundaries.

3. METODE PENELITIAN

Agar tujuan penelitian ini tercapai, maka penelitian dilakukan dengan metode – metode sebagai berikut :

Pengumpulan bahan ajar

Bahan ajar ini digunakan sebagai isi dari sistem yang akan dikembangkan.

Bahan ajar dikumpulkan dari setiap pengajar matapelajaran yang telah dibuat dalam bentuk Job.

Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem ini, metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang memiliki beberapa tahapan pengembangan.

Pada tahap analisis menggunakan tools berbasis Objek yaitu UML (Unified Modelling Language ) dan pada tahap desain dan pengembangan menggunakan Moodle CMS (Content Management System).

4. ANALISIS SISTEM

Analisis sistem ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Identifikasi Aktor

Berikut ini adalah daftar pengguna sistem / aktor:

Tabel 1 Daftar aktor

No Aktor Deskripsi

1 Administrator Individu yang berperan dalam manajemen sistem secara keseluruhan baik keterkaitan dengan pengguna sistem maupun data sistem.

2 Dosen Individu yang berperan untuk mengisi kontens seperti menyediakan bahan ajar,bertugas membantu administrator

3 Mahasiswa Individu yang memiliki login dan hak akses untuk mengatur manajemen sistem, dan dapat melihat data data atau informasi saja

4 Pengunjung Individu yang tidak memiliki login dan hak akses untuk mengatur manajemen sistem, dan hanya dapat melihat data atau informasi saja

(5)

Membuat Diagram Use Case

Diagram Use Case dibuat untuk menganalisis kebutuhan user dan menggambarkan interaksi pengguna dengan system. Berikut ini tabel use case dari setiap actor.

Tabel 2 Aktor dan Use Case

No Aktor Kegiatan “apa” yang dikerjakan (aktifitas) actor

Administrator 1. Menambah Daftar Pengguna Sistem 2. Menghapus Daftar Pengguna Sistem 3. Mengubah Daftar Pengguna Sistem 4. Melihat Daftar Pengguna Sistem

Dosen 1. Memasukan Silabus

2. Memasukan Bahan Matakuliah 3. Membuat Kuis

4. Memasukan nilai siswa

Mahasiswa 1. Melihat Silabus

2. Memilih matakuliah 3. Mengerjakan kuis 4. Melihat nilai

5. Merubah profil pengguna Pengunjung 1. Melihat Silabus

2. Memilih matakuliah Use Case untuk Administrator

Gambar 1 Diagram Use Case Administrator

Administrator

Menambah pengguna sistem

Menghapus pengguna sistem

Mengubah pengguna sistem

Melihat pengguna sistem

Login

<include>

<include>

<include>

<include>

(6)

536

Use Case untuk Dosen

Gambar 2 Diagram Use Case Dosen Use Case untuk Mahasiswa

Gambar 3 Diagram Use Case Mahasiswa Use case untuk Pengunjung

Gambar 4 Diagram Use Case Pengunjung

Dosen

Memasukan SAP

Memasukan Materi

Membuat Kuis

Memasukan Nilai

Login

<include>

<include>

<include>

<include>

Mahasiswa

Lihat SAP

Lihat Materi

Mengerjakan Kuis

Lihat Nilai

Login

<include>

<include>

<include>

<include>

Pengunjung

Lihat SAP

Lihat Matakuli ah

(7)

Menentukan Peran Pengguna (user role)

Berdasarkan hasil dari identifikasi pengguna system maka dapat ditentukan peran dari setiap pengguna sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing, yaitu:

1. Administrator

Administrators dapat melakukan apa saja dalam aplikasi ini, seperti:

- Mengelola user dan user role

- Mengelola data yang dibutuhkan sistem, seperti data mahasiswa - Mengawasi pemakaian sistem

Tugas ini dipegang oleh bagian akademik 2. Course creator

- Menentukan matapelajaran yang diajarkan setiap semester - Menentukan dosen pengajar matapelajaran

Untuk tugas ini bisa dipegang oleh Ka. Program Studi 3. Teacher

Teachers dapat melakukan apapun dalam mata kuliah tertentu, termasuk membuat dan memodifikasi aktifitas (quiz dan tugas) dan memberikan penilaian pada mahasiswa. Jenis role ini di berikan kepada Dosen

4. Student

Students umumnya mempunyai otoritas yang terbatas dalam mata kuliah. Role ini diberikan kepada mahasiswa

5. Guest

Guests mempunyai otoritas minimal dan biasanya hanya dapat melihat isi saja.

Jenis role sifatnya terbuka untuk pengunjung

5. RANCANG BANGUN & IMPLEMENTASI SISTEM 1. Administrator

Untuk melakukan peran sebagai administrator, maka pengguna harus login terlebih dahulu sebagai admin.

Gambar 5 Halaman login pengguna

Kemudian setelah berhasil login, maka akan muncul halaman utama.

(8)

538

Gambar 6 Halaman utama admin

Untuk mengelola Pengguna, maka pilih: Users->Accounts->Add a New User

Gambar 7 Halaman data pengguna

Gambar 8 Halaman daftar pengguna

Pada halaman di atas juga dapat dilakukan perubahan (edit) data pengguna. Selain itu Admin juga dapat menentukan peran dari pengguna (user role) sesuai peran dan tanggungjawabnya. Caranya sebagai berikut:

Pilih Permission-> Assign System Role

(9)

Gambar 9 Halaman user role

Kemudian pilih salah satu Roles, sebagai contoh untuk menentukan role dari Ka.

Prodi, maka pilih Course Creator maka akan tampil halam seperti dibawah ini.

Gambar 10 Halaman role & pengguna

pilih salah satu pengguna yang akan akan diberi role Course Creator, kemudian pilih tombol Add. Kemudian tekan tombol Assign Roles in System. Maka pengguna drs Parsumo akan memiliki role sebagai Course Creator.

Untuk menentukan user role sebagai pengajar /mahasiswa matakuliah tertentu

Login sebagai admin, Pilih kategori matakuliah.Pilih matakuliah. Pilih assign role.

Pilih role yang dikehendaiki (admin,techer atau student). Pilih nama user

Pilih role: add (untuk menentukan role). remove (membatalkan).Pilih Tombol Assign Roles In Course

Dosen

Untuk mengisi matakuliah,memberikan kuis dan nilai, pengguna harus login dan memiliki role sebagai Teacher. Berikut ini gambar halaman pengguna dengan role sebagai teacher.

(10)

540

Gambar 11 halaman pengguna dengan role sebagai teacher Mahasiswa

Pengguna dengan status student, setelah login maka dapat menggunakan media ini untuk melihat SAP,materi kuliah,nilai juga mengerjakan tugas kuliah. Seperti gamabar berikut ini

.

Gambar 12 halaman pengguna mahasiswa Pengunjung

Untuk pengunjung dapat mengakses sistem ini, tanpa harus login, tetapi hanya dapat melihat materi saja.

Gambar 13 halaman pengunjung

(11)

6. SIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. E-Learning dapat menjadi media pembelajaran bagi semua elemen di dunia pendidikan

2. Moodle CMS sebagai perangkat lunak utama bagi pengembangan e-learning memiliki fasilitas-fasilitas penunjang e-learning seperti misalnya kemampuan Moodle untuk menyediakan fitur yang lengkap bagi elemen-elemen kampus serta tingkat kemudahannya (user friendly) fleksibilitas ketika digunakan. Melalui e- learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar

DAFTAR PUSTAKA

[1].Nizar,Buku Pedoman Singkat, UAI E-learning System,Pusat Komputer dan Sistem Informasi,UAI,2009

[2].Permana, Wim,Implementasi E-learning di FMIPA UGM sebagai Motivator Student Centered Learning,2004

[3].Purbo, Onno W. , “E-learning dan Pendidikan”,2003 http://pk.ut.ac.id/pjj/artikel/Onno %20W%20Purbo.pdf, 22 Oktober 2005.

[4].Tsang,HK.,et.,al., Object-Oriented Technology From Diagram to Code with Visual Paradigm for UML,Tata McGraw-Hill,2005

[5].Som Naidu, E-Learning Guidebook of Principles,Procedure and Practice,New Delhi,CEMCA,2006

Gambar

Tabel 2.1 Kategori pengguna
Diagram  Use  Case  dibuat  untuk  menganalisis  kebutuhan  user  dan  menggambarkan  interaksi  pengguna  dengan  system
Gambar  2 Diagram Use Case Dosen  Use Case untuk Mahasiswa
Gambar 5  Halaman login pengguna
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur tubuh anak usia 11-14 tahun yang bertempat tinggal di daerah dataran tinggi, perkotaan, dan pesisir pantai..

Namun, terdapat perbedaan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya seperti yang disampaikan pada tabel 1.2 mengenai pengaruh financial distress yang diproksikan

Walaupun secara teori tidak terdapat CO pada campuran yang kurus akan tetapi pada kenyataannya CO juga dapat dihasilkan pada campuran yang kurus karena pembakaran tidak

Berawal dari LKMD tersebut maka sesuai dengan kesepakatan temu LKMD tingkat nasional di Bandung pada tanggal 18-21 Juli 2000 telah berubah nama menjadi Lembaga

Setelah diperolehnya fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup dari sistem AVR tipe arus searah secara lengkap kemudian dilakukan dilakukan analisa

http://www.lpse.jabarprov.go.id. KELOMPOK KERJA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN CIAMIS.. KELOMPOK KERJA ULP

1) Hasil penelitian ini menemukan bahwa dimensi produksi mempunyai penilaian terendah dibandingkan dimensi lainnya. Oleh karena itu, Kantor Kelurahan Sadang

Preheating ini dilakukan selama 180 jam pada sagger 1-5 dan ini dilakukan hingga suhu mencapai 800 o C imana akan terjadi pencairan pitch, penguapan pitch hal ini bertujuan