• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Pembelajaran Phonics Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Pada Siswa Kelas Dua Sekolah Dasar Negeri "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul Pembelajaran Phonics Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Pada Siswa Kelas Dua Sekolah Dasar Negeri "X"."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Nabilla Irfani. 2015. Modul Pembelajaran Phonics Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Pada Siswa Kelas Dua Sekolah Dasar Negeri “X”. Pembimbing : Dr. Hj. Indun L. Setyono, M.Psi & Fitriani Y. Lubis, S.Psi., M.Psi.

Kemampuan membaca merupakan hal penting yang harus dimiliki siswa guna menunjang proses belajarnya di sekolah. Memiliki kemampuan membaca akan dapat membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan baru sebagai hasil belajarnya. Sayangnya, tidak semua siswa dapat segera memiliki kemampuan ini dengan mudah, sebab beberapa siswa diketahui perlu berjuang untuk bisa memperolehnya. Dari data guru kelas diketahui bahwa dua orang siswa kelas dua mereka masih belum mampu membaca kata dengan tepat, mereka sering keliru saat menghubungkan antara bunyi huruf dengan bentuk huruf dan begitu pula sebaliknya. Hal ini mendorong peneliti untuk merancang sebuah intervensi berupa pembelajaran phonics yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca kata pada siswa kelas dua sekolah dasar negeri “X”.

Proses analisa kebutuhan dilakukan dengan meminta dua orang siswa untuk membaca daftar kata yang dibuat peneliti dengan pola KVKV (konsonan vokal konsonan vokal). Dimana mereka salah membunyikan huruf di dalam kata, seperti mengucapkan huruf f, v dan p sebagai p, lalu tertukar mengucap huruf b sebagai d. Berdasarkan teori membaca dari Dechant (1982) mengungkapkan bahwa membaca merupakan proses berganda, yang berarti aktivitas membaca akan dapat terjadi apabila seseorang dapat mengidentifikasi dan mengenali simbol dicetak, dan kemudian memberi nama dari bentuk visual yang dilihatnya. Dalam hal ini membaca membutuhkan kemampuan untuk membunyikan huruf dengan tepat sesuai dengan bentuk huruf yang dilihatnya. Hal ini dikenal dengan kemampuan korespondensi phoneme-grapheme, dimana kemampuan ini sangat membantu siswa untuk membaca kata dengan tepat.

Dechant (1982) mengungkapkan bahwa kemampuan korespondensi phoneme-grapheme ini dapat diberikan melalui pembelajaran phonics yang terdiri dari beberapa tahapan, yang dimulai dengan mengajarkan korespondensi konsonan awal phoneme-grapheme, korespondensi konsonan akhir grapheme-phoneme dan korespondensi konsonan tengah grapheme-phoneme-grepheme. Bersamaan dengan tahapan tersebut diajarkan pula korespondensi vokal pendek phoneme-grapheme dan korespondensi vokal panjang phoneme-phoneme-grapheme. Sehingga dalam penelitian ini rancangan pembelajaran phonics yang dibuat mengacu pada langkah-langkah pembelajaran yang diungkapkan oleh Dechant (1982) dan dilakukan selama empat hari berturut-turut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi-experimental dengan desain one-group pretest-postest sample. Jumlah subjek 2 orang. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa pembelajaran phonics yang telah dirancang mampu meningkatkan kemampuan membaca kata yang signifikan pada siswa kelas dua sekolah dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Karena SFCL memiliki tofologi trafo, maka rancang bangun prototipe SFCL dilakukan dengan membuat sebuah trafo yang pada kondisi fault akan memberikan beban sebesar-besarnya

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa adapun faktor-faktor yang menyebabkan anak melakukan tindak pidana penganiayaan di

memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, hanya elemen populasi yang memenuhi kriteria tertentu dari

Pengaruh Laba Akuntansi, Tingkat Hutang, dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek.. Indonesia Periode

Dalam hal bakal calon yang dapat ditetapkan menjadi calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) lebih dari 5 (lima) orang, panitia menunda penetapan bakal

Hubungan antara pengaruh sosial dan minat pemanfaatan sistem informasi dikatakan positif apabila tingkat dukungan akan penggunaan SI dari rekan kerja, atasan maupun

SULAWESI KOTA MAKASSAR TALLO UJUNG PANDANG BARU (MAKASSARDANG BARU) JL AR HAKIM NO 7 213LH0109P000158 HJ.MASNAWATI B.S,ST HJ MASNAWATI B,S,ST BTPN PURNABAKTI MAROS T. SULAWESI

Perbedaan penelitian ini dengan yang akan diteliti ialah variabel yang di ukur size perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham, pada penelitian yang akan