PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY) TERHADAP MUNAT DAN PRESTASU BELAJAR SUSWA
PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SUSU DATAR KELAS VUUU SMP KANUSUUS PAKEM TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Friska Dona Saphani Widjaja NIM : 091414007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY)
TERHADAP MUNAT DAN PRESTASU BELAJAR SUSWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SUSU DATAR KELAS VUUU SMP KANUSUUS PAKEM TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Friska Dona Saphani Widjaja NIM : 091414007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS (
TERHADAP MUNAT PADA POKOK BAHASAN
KELAS VUUU SMP KANUSUUS PAKEM
Pembimbing,
E. Ayunika Permata Sari, M. Sc
ii S K R I P S I
PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS (
TERHADAP MUNAT DAN PRESTASU BELAJAR SUSWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SUSU DATAR KELAS VUUU SMP KANUSUUS PAKEM TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh :
Friska Dona Saphani Widjaja
NIM : 091414007
Telah disetujui oleh :
E. Ayunika Permata Sari, M. Sc Tanggal : 18 Juli 2013
PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY)
DAN PRESTASU BELAJAR SUSWA BANGUN RUANG SUSU DATAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
Dengan penuh syukur
Kedua orangtuaku, Papa Vinsensius Widjaja & Mama Martina Marjiyem,
Saudaraku Aloysius Jaka Susanta Widjaja, & Ivanny Safitrianingsih,
Sahabat-Serta Almamaterku
Terimakasih untuk doa,
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur kepada Tuhan Yesus, kupersembahkan skripsiku
Kedua orangtuaku, Papa Vinsensius Widjaja & Mama Martina Marjiyem,
Saudaraku Aloysius Jaka Susanta Widjaja, & Ivanny Safitrianingsih,
-sahabatku terkasih Eva, Dina, Putri, Parera & Yusak,
Teman-teman P.Matematika ’09,
Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Terimakasih untuk doa, kasih sayang, perhatian, bantuan dan semangatnya. skripsiku ini teruntuk:
Kedua orangtuaku, Papa Vinsensius Widjaja & Mama Martina Marjiyem,
Saudaraku Aloysius Jaka Susanta Widjaja, & Ivanny Safitrianingsih,
Eva, Dina, Putri, Parera & Yusak,
PERNYATAAN KEASLUAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguh
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PERNYATAAN KEASLUAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Juli Penulis
Friska Dona Saphani Widjaja sungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
25 Juli 2013 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLUKASU ULMUAH UNTUK KEPENTUNGAN AKADEMUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY
SUSWA PADA POKOK BAHASAN KELAS VUUU SMP KANUSUUS PAKEM 2012/2013”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam ben
mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 25 Juli Yang menyatakan,
Friska Dona Saphani Widjaja
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLUKASU ULMUAH UNTUK KEPENTUNGAN AKADEMUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
: Friska Dona Saphani Widjaja Nomor Induk Mahasiswa : 09 1414 007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS
OUTDOOR STUDY) TERHADAP MUNAT DAN PRESTASU BELAJAR SUSWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SUSU DATAR KELAS VUUU SMP KANUSUUS PAKEM PADA TAHUN AJARAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam ben
mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap an nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta 2013
Friska Dona Saphani Widjaja
PUBLUKASU ULMUAH UNTUK KEPENTUNGAN AKADEMUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMBELAJARAN MATEMATUKA DU LUAR KELAS AN PRESTASU BELAJAR BANGUN RUANG SUSU DATAR PADA TAHUN AJARAN
vii
ABSTRAK
Friska Dona Saphani Widjaja, 2013. Pengaruh Pemnelajaran Matematika di Luar Kelas (Outdoor Study) Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP Kanisius Pakem Pada Tahun Ajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus dan balok, (2) pengaruh pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus dan balok.
Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Kasih dan kelas VIII Disiplin SMP Kanisius Pakem, dengan VIII Kasih berjumlah 20 siswa dan kelas VIII Disiplin berjumlah 22 siswa. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan kubus dan balok. Penelitian diawali dengan observasi kegiatan pembelajaran siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode di luar kelas (Outdoor Mathematics) dilakukan 4 kali pertemuan. Pengambilan data minat belajar dilakukan dengan menggunakan pengamatan aktivitas belajar siswa, kuisioner dan wawancara. Pengambilan data prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan pre-test dan pos-test.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) memberikan pengaruh yang baik terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus dan balok. Dari hasil kuisioner, secara keseluruhan siswa terkategori “0erminat”, dengan 13.6% siswa tergolong “Sangat 0erminat”, 81.8% “0erminat”, dan 4.6% “Cukup 0erminat”. Dari hasil pengamatan minat berdasarkan aktivitas belajar siswa, kategori minat belajar siswa secara keseluruhan adalah “0erminat” dengan persentase 77.3%. Sementara itu kategori minat pada pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat masing-masing adalah “0erminat”, “Cukup 0erminat”, “0erminat”, dan “Cukup 0erminat”. Sedangkan dari hasil wawancara menyatakan bahwa siswa tertarik dan lebih bersemangat dengan model pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study). (2) Pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) memberi pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus dan balok. Dari hasil pre-test dan pos-test, siswa di kelas eksperimen memiliki peningkatan lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol. 0esarnya peningkatan rata-rata pre-test ke pos-test pada kelas eksperimen adalah 29.24%, yaitu dari 22.31% menjadi 51.55% sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar 18.75%, yaitu dari 20.59% menjadi 39.34%. Jumlah siswa yang telah berhasil tuntas KKM di kelas eksperimen adalah 3 dari 22 siswa.
viii
ABSTRACT
Friska Dona Saphani Widjaja, 2013. Influence Mathematics’ Outdoor Study toward Learning Interest and Students Achievement In Three-Dimensional Space of Flat Plane For VIIIth Grade Kanisius Pakem Junior High School in the Academic Year 2012/2013. Mathematics Education Study Program, Department Mathematics and Science Education, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aimed to find out (1) Influence Mathematics’ Outdoor Study toward learning interest of cubes and cuboids for students in VIIIth grade, (2) Influence the Mathematics’ Outdoor Study toward students’ achievement of cubes and cuboids for students in VIIIth grade
The research was Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group Design. The subjects were students of VIII Kasih and VIII Disiplin in Kanisius Pakem Junior High School, with 20 students in VIII Kasih and 22 students in VIII Disiplin. The research was carried out in the 2nd half of the academic year 2012/2013 on the cubes and cuboids. The study begins with the observation of students’ learning. Implementation of the method of Mathematics’ Outdoor Study conducted 4 meetings. Data collection was performed by using the learning interest of student learning activity observations, questionnaires and interviews. Students’ achievement data retrieval is done by using a pre-test and post-test.
The result showed (1) Mathematics’ Outdoor Study gives a good influence on VIIIth grade students’ interest in cubes and cuboids. From the results of the questionnaire, overall students categorized “Interested”, with 13.6% of students classified as “Very Interested”, 81.8% “Interested” and 4.6% “Quite Interested”. 0ased on student learning activity observations, student interest category as a whole is “Interested” with a percentage of 77.3%. While the category of interest at the first meeting, the second, third, and fourth respectively are “Interested”, “Quite Interested”, “Interested”, and “Quite Interested”. While the results of the interview stated that the students are interested and more excited with models of Mathematics’ Outdoor Study. (2) Mathematics’ Outdoor Study gives a good influence on VIIIth grade students’ achievement in cubes and cuboids. From the pre-test and post-test, students in the experimental class has increased significantly higher than students in the control class. The magnitude of increase in the average pre-test to post-test in the experimental class was 29.24%, ie from 22.31% to 51.55%, while the control class amounted to 18.75%, ie from 20.59% to 39.34%. The students who have successfully completed KKM in the experimental class was 3 of 22 students.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat dan kasih Allah 0apa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Matematika Di Luar Kelas (Outdoor Study) Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VUUU SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2012/2013” ini dengan baik.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Elisabet Ayunika Permata Sari, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, pikiran dan kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis.
2. 0apak Prof. Dr. St. Suwarsono dan Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran kepada penulis.
3. 0apak Dominicus Arif 0udi Prasetyo, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pendampingan akademik selama penulis berkuliah di Universitas Sanata Dharma.
4. Segenap dosen JPMIPA yang telah memberikan bimbingan selama menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu MG Sri Yuliwanti, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII SMP Kanisius Pakem yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian. 6. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu segala hal yang
mengenai administrasi selama penulis berkuliah di Universitas Sanata Dharma.
7. Segenap staf karyawan-karyawati serta guru-guru di SMP Kanisius Pakem yang telah membantu dalam hal perijinan dan memberikan dukungan kepada penulis selama melaksanakan penelitian.
x
9. Kedua orang tua penulis, 0apak Vinsensius Widjaja dan Ibu Martina Marjiyem serta adikku Aloysius Jaka Susanta Widjaja, yang telah senantiasa mendoakan, mendukung dan menyemangati penulis dalam segala macam bentuk dan upaya.
10. Paulina, Ivanny, Dina, Vero, Dian, Parera, dan Tiwi, selaku observer yang telah membantu dalam mengumpulkan data.
11. Teman-teman P.Mat yang telah menyemangati dan membantu penulis selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma.
12. Serta semua pihak yang menyemangati penulis dengan pertanyaan, “Kapan kamu lulus?”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan dan pembaca pada umumnya.
xi
DAFTAR USU
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEM0IM0ING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEM0AHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEM0AR PERNYATAAN PERSETUJUAN PU0LIKASI ILMIAH... vi
A0STRAK... vii
A0STRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TA0EL ... xvi
DAFTAR GAM0AR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
0A0 I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar 0elakang Masalah ... 1
0. Rumusan Masalah ... 4
C. 0atasan Masalah ... 5
D. Hipotesis ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Pembatasan Istilah ... 6
G. Manfaat Penelitian ... 7
0A0 II LANDASAN TEORI ... 9
A. Prestasi 0elajar Siswa ... 9
1. Pengertian 0elajar ... 9
xii
3. Prinsip-prinsip belajar ... 11
4. Pengertian prestasi belajar ... 12
0. Minat 0elajar Siswa ... 13
1. Pengertian minat belajar ... 13
2. Membangkitkan minat belajar siswa ... 14
3. Mengamati perkembangan minat belajar siswa ... 15
C. Pembelajaran Konvensional 1. Pengertian Pembelajaran Konvensional ... 17
2. Kelebihan Pembelajaran Konvensional ... 17
3. Kelemahan Pembelajaran Konvensional ... 18
D. Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study) ... 18
1. Pengertian pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study)... 18
2. Langkah-langkah pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) ... 20
3. Manfaat kegiatan belajar mengajar di luar kelas (Outdoor Study) ... 21
4. Kendala belajar di luar kelas (Outdoor Study) dan penanganannya ... 22
5. Konsep kegiatan belajar mengajar di luar kelas (Outdoor Study) ... 22
6. Metode pendekatan pembelajaran dan cara mengajar di luar kelas (Outdoor Study)... 24
E. Materi Kubus dan 0alok ... 25
xiii
2. Unsur-unsur pada Kubus dan 0alok... 25
3. Jaring-jaring Kubus dan 0alok ... 30
4. Luas Permukaan Kubus dan 0alok ... 30
5. Volume Kubus dan 0alok ... 31
F. Kerangka 0erfikir ... 33
0A0 III METODE PENELITIAN... 35
A. Jenis Penelitian ... 35
0. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
C. Subjek Penelitian ... 35
D. Perumusan Variabel ... 36
1. Variabel independen (bebas) ... 36
2. Variabel dependen (terikat) ... 37
E. 0entuk/ Jenis Data... 37
1. Data minat belajar siswa ... 37
2. Prestasi belajar siswa ... 37
F. Metode Pengumpulan Data ... 37
1. Minat belajar siswa... 37
2. Prestasi belajar siswa ... 39
G. Instrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ... 39
1. Instrumen pembelajaran ... 39
2. Instrumen penelitian ... 41
xiv
1. Validitas RPP, LKS, lembar observasi, kuisioner minat
belajar siswa, lembar wawancara, kuisioner penilaian diri
siswa ... 48
2. Validitas tes prestasi belajar siswa ... 48
3. Reliabilitas tes prestasi belajar ... 49
4. Tingkat kesulitan soal prestasi belajar ... 50
I. Teknik Analisis Data ... 51
1. Minat belajar siswa... 51
2. Prestasi belajar siswa ... 56
0A0 IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEM0AHASAN ... 62
A. Pelaksanaan Penelitian ... 62
1. Tahap persiapan... 62
2. Tahap pelaksanaan ... 69
3. Tahap setelah pelaksanaan ... 101
0. Tabulasi Data ... 101
1. Data lembar observasi ... 101
2. Data kuisioner minat belajar siswa... 105
3. Data wawancara siswa ... 107
4. Data prestasi belajar siswa ... 107
C. Analisis Data ... 109
xv
2. Analisis terhadap prestasi belajar siswa ... 122
3. Analisis data prestasi belajar siswa ... 130
D. Pembahasan Analisis Data ... 138
1. Minat belajar siswa... 138
2. Prestasi belajar siswa ... 140
0A0 V PENUTUP ... 145
A. Kesimpulan ... 145
1. Minat belajar siswa... 145
2. Prestasi belajar siswa ... 146
0. Saran ... 147
C. Kelemahan Penelitian... 148
DAFTAR PUSTAKA ... 150
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kendala dalam Pembelajaran di Luar Kelas ... 22
Tabel 3.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator ... 40
Tabel 3.2 Aspek Pengamatan dalam Pembelajaran di Luar Kelas ... 42
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan dalam Pembelajaran di Luar Kelas... 42
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisioner Minat 0elajar Siswa ... 43
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi 0elajar Siswa ... 47
Tabel 3.6 Kriteria Koefisien Korelasi ... 49
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 50
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ... 51
Tabel 3.9 Kriteria Penskoran Hasil Pengamatan Sikap Siswa ... 52
Tabel 3.10 Analisis Hasil Pengamatan Sikap Siswa ... 53
Tabel 3.11 Kriteria Minat 0elajar Masing-Masing Siswa ... 54
Tabel 3.12 Kriteria Minat 0elajar Seluruh Siswa ... 54
Tabel 3.13 Kategori Pertanyaan ... 55
Tabel 3.14 Kriteria Penskoran Pertanyaan Positif... 55
Tabel 3.15 Kriteria Penskoran Pertanyaan Negatif ... 55
Tabel 3.16 Kolmogorov-Smirnov ... 57
Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Prestasi belajar ... 65
Tabel 4.2 Variansi Masing-Masing Item Soal... 67
Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Soal ... 68
Tabel 4.4 Kuadrat Nilai Pre-Test Kelas Kontrol ... 71
Tabel 4.5 Normalitas Kolmogorov Kelas Kontrol... 72
Tabel 4.6 Kuadrat Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen ... 73
Tabel 4.7 Normalitas Kolmogorov Kelas Eksperimen ... 74
Tabel 4.8 Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol ... 78
Tabel 4.9 Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ... 83
Tabel 4.10 Aspek Pengamatan Aktivitas dalam Pembelajaran di Luar Kelas ... 102
Tabel 4.11 Hasil Observasi Pertemuan Pertama ... 102
xvii
Tabel 4.13 Hasil Observasi Pertemuan Ketiga ... 103
Tabel 4.14 Hasil Observasi Pertemuan Keempat ... 104
Tabel 4.15 Hasil Kuisioner Minat 0elajar Siswa ... 106
Tabel 4.16 Deskripsi Karakteristik Siswa yang Diwawancarai ... 107
Tabel 4.17 Hasil Pre-Test Kelas VIII Kasih ... 107
Tabel 4.18 Hasil Pre-Test Kelas VIII Disiplin ... 108
Tabel 4.19 Hasil Pos-Test Kelas VIII Kasih ... 108
Tabel 4.20 Hasil Pos-Test Kelas VIII Disiplin ... 109
Tabel 4.21 Minat 0elajar Masing-Masing Siswa Pertemuan I ... 110
Tabel 4.22 Aktivitas Siswa pada Pertemuan I ... 111
Tabel 4.23 Minat 0elajar Masing-Masing Siswa Pertemuan II ... 111
Tabel 4.24 Aktivitas Siswa pada Pertemuan II ... 112
Tabel 4.25 Minat 0elajar Masing-Masing Siswa Pertemuan III ... 113
Tabel 4.26 Aktivitas Siswa pada Pertemuan III ... 114
Tabel 4.27 Minat 0elajar Masing-Masing Siswa Pertemuan IV... 115
Tabel 4.28 Aktivitas Siswa pada Pertemuan IV ... 115
Tabel 4.29 Frekuensi Minat 0elajar Siswa pada Masing-Masing Pertemuan ... 116
Tabel 4.30 Minat 0elajar Siswa Secara Keseluruhan pada Masing-Masing Pertemuan ... 117
Tabel 4.31 Minat 0elajar Siswa Secara Keseluruhan ... 118
Tabel 4.32 Kategori Minat 0elajar Siswa Secara Keseluruhan ... 119
Tabel 4.33 Analisis Kriteria Minat 0elajar Masing-Masing Siswa 0erdasarkan Hasil Kuisioner ... 120
Tabel 4.34 Analisis Kriteria Minat Seluruh Siswa 0erdasarkan Hasil Kuisioner ... 120
Tabel 4.35 Rangkuman Hasil Wawancara Minat 0elajar Siswa... 121
Tabel 4.36 Selisih Nilai Pre-Test dan Pos-Test Kelas VIII Kasih ... 123
Tabel 4.37 Normalitas Data Kelas VIII Kasih ... 124
Tabel 4.38 Selisih Nilai Pre-Test dan Pos-Test Kelas VIII Disiplin... 125
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kubus dan 0alok ... 27
Gambar 2.2 Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang Kubus dan 0alok ... 28
Gambar 2.3 0idang Diagonal Kubus dan 0alok ... 29
Gambar 2.4 Jaring-Jaring Kubus ... 30
Gambar 2.5 Jaring-Jaring 0alok ... 31
Gambar 2.6 Volume Kubus ... 31
Gambar 2.7 Volume 0alok ... 32
Gambar 4.1 Aktivitas Siswa pada Pertemuan I ... 84
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa pada Pertemuan II... 89
Gambar 4.3 Aktivitas Siswa pada Pertemuan III ... 93
Gambar 4.4 Aktivitas Siswa pada Pertemuan IV ... 97
xix
DAFTAR LAMPURAN
LAMPIRAN A ... A1 1. Surat Ijin Penelitian ... A2 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... A3
LAMPIRAN 0 ... 01
1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 02
2. Materi “Kubus dan 0alok” ... 08
3. LKS “Sifat-Sifat 0alok dan Kubus” ... 012
4. LKS “Jaring-Jaring & Luas Permukaan 0alok dan Kubus” ... 017
5. LKS “Volum 0alok dan Kubus” ... 020
6. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 024 LAMPIRAN C ... C1 1. Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kubus & 0alok ... C2 2. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Kemampuan Kubus dan
0alok ... C4 3. Data Hasil Uji Coba Tes Prestasi 0elajar ... C7 4. Validitas Hasil Uji Coba Tes Prestasi 0elajar... C8 5. Uji Homogentas Hasil Pre-Test Siswa ... C17 LAMPIRAN D ... D1 1. Lembar Kuisioner Minat 0elajar Siswa ... D2 2. Lembar Observasi Minat 0elajar Siswa ... D5 3. Lembar Panduan Wawancara Minat 0elajar Siswa ... D6 4. Soal Pre-test dan Pos-Test Prestasi 0elajar Siswa ... D8 5. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Pre-test dan Pos-Test Prestasi
xx
1 BABBIB PENDAHULUANB
A. LatarBBelakangBMasalahB
Matematika merupakan salah satu mata pelaiaran yang dianggap sulit
dan meniadi mata pelaiaran yang ditakuti oleh siswa diantara mata pelaiaran
lainnya. Dikutip dari koran elektronik KOMPAS (12 Mei 2009), dalam Uiian
Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN), hampir tiap sekolah memasang
batas Standar Kelulusan Minimal (SKM) sangat rendah. Hal ini dilakukan
karena guru khawatir dengan SKM yang terlalu tinggi akan meniatuhkan
siswa dalam UAN.
Selain itu disebutkan iuga dalam KOMPAS (2 Juni 2012) bahwa
berdasarkan hasil uiian nasional SMP pada tahun 2012, siswa yang mengikuti
uiian nasional 2012 tingkat SMP dan sederaiat yang tidak lulus terbanyak
dalam mata pelaiaran Matematika. Dari kedua peristiwa tersebut, kita dapat
melihat bahwa kualitas pendidikan matematika masih perlu ditingkatkan lagi.
Menurut Davis (1960:20), ada beberapa problematika yang teriadi dalam
pengaiaran matematika di sekolah dan perlu mendapatkan perhatian, salah
satu diantaranya adalah teknik mengaiarkan materi pelaiaran.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti tentang apa yang
sering teriadi di sekolah, masih banyak guru matematika yang menggunakan
metode konvensional (ceramah) dalam menyampaikan materi pelaiaran. Guru
daripada membantu siswa memahami konsep matematika dan mengaitkannya
dengan pembentukan cara berpikir logis. Metode ini dipandang sebagai
metode yang paling mudah, murah dan oleh karenanya paling lazim dilakukan
dalam pembelaiaran di sekolah. Tidak ada yang salah dengan metode ini,
hanya saia iika guru terus menerus menggunakan metode ini tanpa adanya
variasi mengaiar, maka pengetahuan siswa akan meniadi kurang berkembang
sebab peserta didik hanya meniadi pendengar, pencatat, dan penghafal saia.
Hal lain yang dapat teriadi adalah siswa meniadi cepat bosan karena suasana
belaiar yang monoton dan meniemukan. Menurut Marpaung (2012:7) bahwa :
“Dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghargai anak-anak sebagai manusia (nguwongke wong) maka perlahan-lahan sikap dan motivasi siswa dapat dikembangkan dan hal ini akan memberi dampak meningkatkan prestasi belaiar mereka.”
Siswa iuga akan lebih termotivasi untuk mempelaiari matematika iika
dia melihat dengan ielas bahwa matematika bermakna atau melihat manfaat
matematika bagi dirinya (dapat memenuhi kebutuhannya sekarang dan kelak).
Salah satu manfaat itu ialah dapat memecahkan masalah yang dihadapi
(khususnya masalah dalam kehidupan sehari-hari).
Materi bangun ruang sisi datar adalah salah satu materi yang sangat
dekat dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat meniumpai bentuk-bentuk
bangun ruang sisi datar secara nyata dalam bentuk konstruksi bangunan atau
benda-benda di sekitar, namun hanya saia siswa iarang memahami dan
mengkaitkan pengalaman tersebut dengan konsep matematika yang telah
materi abstrak yang tidak diketahui manfaat dan nilai gunanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, alangkah baiknya iika siswa mulai dikenalkan pada
suatu model pembelaiaran matematika yang menyenangkan dan bersifat
realistik atau berkaitan dengan situasi dunia nyata. Menurut Gentle (dalam
Florence Beetlestone, 2012:214) ada ‘totalitas ingatan yang melibatkan
asosiasi dan memori yang tidak akan pernah sama dengan pengalaman yang
diperoleh secara tak langsung seperti dengan menonton televisi atau melihat
gambar-gambar dibuku’. Siswa iuga akan dapat melihat bahwa matematika itu
nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ada banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengaiak siswa belaiar matematika yang kontekstual, salah
satu alternatifnya adalah dengan menggunakan model pembelaiaran di luar
kelas (Outdoor Study).
Menurut Adelia Vera (2012:16), pembelaiaran di luar kelas (Outdoor
Study) adalah kegiatan belaiar mengaiar antara guru dan murid, namun tidak
dilakukan di dalam kelas, tetapi dilakukan di luar kelas atau alam terbuka,
sebagai kegiatan pembelaiaran siswa. Kegiatan belaiar di luar kelas berupaya
memberi semangat kepada anak didik dalam proses belaiar mengaiar. Johnson
and Rising (1972) iuga mengungkapkan bahwa :
Dengan menerapkan pembelaiaran di luar kelas yang dapat memberikan suasana
dan pengalaman berbeda dibanding dengan pembelaiaran di dalam kelas serta
siswa diaiak untuk menemukan peranan matematika dalam kehidupan sehari-hari
diharapkan akan dapat meningkatkan minat belaiar siswa. Jika minat belaiar siswa
meningkat, maka diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belaiar siswa.
Oleh sebab itu, penulis mengangkat iudul, “Pengaruh Pembelajaran Matematika di Luar Kelas (Outdoor Study) Terhadap Minat dan Prestasi belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2012/2013”, untuk melihat seiauh mana pembelaiaran di luar kelas dapat membawa siswa pada pemahaman konsep bangun ruang sisi datar dengan
penyampaian dan memberikan pengalaman belaiar yang berbeda kepada siswa.B
B. RumusanBMasalahB
Dengan meruiuk pada latar belakang permasalahan yang teriadi, maka dapat
dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) memberi pengaruh
positif terhadap minat belaiar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus
dan balok?
2. Bagaimana pengaruh pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) terhadap
peningkatan prestasi belaiar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus
C. BatasanBMasalahB
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis
menentukan beberapa batasan masalah. Batasan masalah tersebut, anatara
lain:
1. Pokok bahasan materi aiar dalam penelitian ini adalah kubus dan balok.
2. Subiek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII SMP Kanisius Pakem tahun aiaran 2012/2013.
3. Penelitian ini hanya membahas mengenai pengaruh pembelaiaran luar
kelas (Outdoor Study) dalam meningkatkan prestasi belaiar dan minat
belaiar yang positif bagi siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem tahun
aiaran 2012/2013 pada pembelaiaran pokok bahasan kubus dan balok.
D. HipotesisB
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti mempunyai hipotesis bahwa:
1. Pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) memberi pengaruh positif
terhadap minat belaiar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus dan
balok.
2. Pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) dapat meningkatkan prestasi
belaiar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus dan balok.
E. TujuanBPenelitianB
1. Mengetahui apakah pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) memberi
pengaruh positif terhadap minat belaiar siswa kelas VIII pada pokok
bahasan kubus dan balok.
2. Mengetahui pengaruh pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) terhadap
peningkatan prestasi belaiar siswa kelas VIII pada pokok bahasan kubus
dan balok.
F. PembatasanBIstilahB
Istilah-istlah yang digunakan dalam skripsi ini, yaitu:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah dampak yang muncul akibat adanya perlakuan
tertentu pada suatu obiek. Dalam penelitian ini dampak yang dimaksud
adalah dampak yang dapat teramati pada siswa setelah dilakukannya
pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study).
2. Pembelaiaran Luar Kelas (Outdoor Study)
Pembelaiaran di luar kelas (Outdoor Study) adalah kegiatan belaiar
mengaiar antara guru dan murid, namun tidak dilakukan di dalam kelas,
tetapi dilakukan di luar kelas atau alam terbuka, sebagai kegiatan
pembelaiaran siswa.
3. Minat Belaiar
Minat belaiar adalah suatu kecenderungan subyek untuk menetap,
untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan
4. Prestasi belaiar
Prestasi adalah hasil atau pemahaman yang telah dicapai siswa
setelah mengikuti proses belaiar mengaiar. Hasil dan pemahaman tersebut
kemudian diukur dan dinilai sehingga dapat diwuiudkan dalam bentuk
skor.
G. ManfaatBPenelitianB 1. Bagi siswa,
Dengan menggunakan metode belaiar di luar kelas dapat memberikan
pengalaman belaiar yang berbeda pada siswa, siswa tidak ienuh dengan
model pembelaiaran (konvensional) yang biasanya diterapkan guru dalam
pembelaiaran, serta siswa akan dapat memahami materi bangun ruang sisi
datar dengan lebih mudah.
2. Bagi guru,
Karena model pembelaiaran ini termasuk model pembelaiaran yang
iarang diterapkan untuk pembelaiaran matematika di sekolah, maka
dengan adanya penelitian ini diharapkan akan dapat menambah
pengetahuan dan masukan kepada guru untuk dapat memilih model
pembelaiaran yang baik dan cocok untuk dapat meningkatkan hasil
3. Bagi sekolah,
Penelitian ini dapat memberi ide untuk mengembangkan kreativitas
guru-guru di sekolahan untuk membuat model pembelaiaran yang menarik
9
BABBIIB
LANDASANBTEORIB
B
A. PrestasiBBelajarBSiswaB
1. Pengertian Belajar
Belajar bukanlah suatu kata tang asing untuk kita, namun ada bantak pandangan dan persepsi tentang apa itu belajar. Antara Brang tang satu dengan tang lainnta pastilah mempuntai cara pandangnta sendiri tentang belajar.
Menurut pengertian secara psikBlBgi (SlametB, 2010:2) belajar adalah suatu prBses usaha tang dilakukan seseBrang untuk memperBleh suatu perubahan tingkah laku tang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannta sendiri dalam interaksi dengan lingkungannta.
Menurut MusthBfa (Mustaqim, 2008:34), belajar adalah (ungkapan tang menunjuk) aktivitas (tang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kBgnitif dengan fakta sebantak-bantaknta. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai prBses validasi (pengesahan) terhadap penguasaaan siswa atas materi-materi tang telah ia pelajari. Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah prBses memperBleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difBkuskan pada tercapainta data pikir dan tindakan tang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah tang kini dan nanti dihadapi siswa.
Dari pandangan beberapa ahli mengenai definisi belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau usaha tang disengaja, tang menghasilkan perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan tang melibatkan prBses kBgnitif.
2. FaktBr-faktBr tang mempengaruhi belajar siswa
Menurut SlametB (2010:54), faktBr tang mempengaruhi belajar dapat digBlBngkan menjadi dua gBlBngan, taitu faktBr intern (faktBr tang ada dalam diri individu) dan faktBr ekstern (faktBr tang ada di luar individu). a) FaktBr Intern,
i) FaktBr jasmaniah, meliputi : kesehatan, cacat tubuh, kelelahan fisik.
ii) FaktBr PsikBlBgis, meliputi : intelegensi, perhatian, minat, bakat, mBtif, kematangan, kesiapan, kelelahan psikBlBgis.
b) FaktBr Ekstern
Yang tergBlBng faktBr ekstern adalah:
i) FaktBr keluarga, meliputi: cara Brang tua mendidik, relasi antaranggBta keluarga, suasana rumah, keadaan ekBnBmi keluarga, pengertian keluarga, latar belakang budata.
ii) FaktBr sekBlah, meliputi: metBde mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekBlah, alat pelajaran, waktu sekBlah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metBde belajar, tugas rumah.
iii) FaktBr mastarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam mastarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan mastarakat.
3. Prinsip-prinsip belajar
a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksiBnal;
b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan mBtivasi tang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksiBnal;
c) Belajar perlu lingkungan tang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannta bereksplBrasi dan belajar dengan efektif;
d) Belajar perlu adanta interaksi siswa dengan lingkungannta.
4. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Winkel (1986:162), prestasi adalah bukti keberhasilan usaha tang dicapai. PrBses belajar tang dialami Bleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan: dalam bidang pengetahuan/pemahaman, dalam bidang keterampilan, dalam bidang nilai dan sikap. Perubahan tersebut akan terlihat dari pencapaian prestasi belajar siswa.
mempuntai kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar siswa dalam mata pelajarannta. Keberhasilan guru dalam mengajar akan terlihat dari bantaknta siswa tang lulus KKM ini.
B. MinatBBelajarBSiswaB
1. Pengertian Minat Belajar
Menurut Muhibbin (2003:151), minat adalah kecenderungan dan kegairahan tang tinggi atau keinginan tang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanta, seBrang siswa tang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannta lebih bantak daripada siswa lainnta. Kemudian karena pemusatan perhatian tang intensif terhadap materi itulah tang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnta mencapai prestasi tang diinginkan.
Menurut SlametB (2010:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada tang menturuh. Minat pada dasarnta adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Menurut Winkel (1986:30), minat adalah kecenderungan menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
dengan sebaik-baiknta, karena tidak ada data tarik baginta. Bahan pelajaran tang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat dapat menambah kegiatan belajar.
Dari pandangan beberapa ahli tersebut maka disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu kecenderungan atau ketertarikan siswa untuk memusatkan perhatian pada pembelajaran.
2. Membangkitkan Minat Belajar Siswa
Menurut pandangan beberapa ahli, cara tang efektif untuk membangkitkan minat adalah dengan menggunakan minat-minat siswa tang telah ada. Maksudnta adalah, guru dapat mengaitkan kegemaran atau sesuatu tang sedang digemari Bleh siswa (misalnta hBbi, trend, dsb.) dengan materi tang akan diajarkan untuk menarik perhatian siswa.
Menurut Tanner & Tanner (dalam SlametB:2010), di samping memanfaatkan minat tang telah ada, para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Ini dapat dicapai dengan cara memberikan infBrmasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran tang akan diberikan dengan bahan pengajaran tang lalu, dan menguraikan kegunaanta bagi siswa di masa tang akan datang.
terhadap pengalaman-pengalaman belajar tang ia alami. Penilaian tersebut dapat berupa penilaian tang pBsitif dan penilaian tang negatif. Penilaian pBsitif akan terungkap dalam perasaan senang dan penilaian tang negatif terungkap dalam perasaan tidak senang.
Perasaan senang tang diperkuat lagi Bleh sikap pBsitif akan dapat menimbulkan minat. Cara tang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa senang dalam belajar adalah:
a) Membina hubungan akrab dengan siswa, namun tidak bertingkah seperti anak remaja
b) Mentajikan bahan pelajaran tan tidak terlalu sulit, namun tidak terlalu mudah
c) Menggunakan alat-alat pelajaran tang menunjang prBses belajar d) Bervariasi dalam cara mengajarnta, namun tidak berganti-ganti
metBde sehingga siswa menjadi bingung.
3. Mengamati Perkembangan Minat Belajar Siswa
Menurut Paul D. Dierinch (dalam Sardiman, 1986:99), aktivitas siswa dapat digBlBngkan sebagai berikut:
a. Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar demBnstrasi, mengamati percBbaan, dan mengamati pekerjaan Brang lain.
b. Oral activities, seperti mengungkapkan suatu fakta atau suatu kBnsep, bertanta, memberikan saran, mengadakan wawancara, diskusi dan intrupsi.
c. Listening activities, seperti mendengarkan suatu penjelasan, mendengarkan dalam suatu percakapan atau dalam diskusi kelBmpBk, mendengarkan suatu permainan dan mendengarkan music.
d. Writing activities, seperti menulis cerita, mengarang karangan, menulis lapBran, menulis angket, dan mentalin atau mencatat. e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, membuat
peta, dan membuat diagram.
f. Motor activities, seperti melakukan percBbaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat mBdel, dan mengikuti permainan. g. Mental activities, seperti merangkum, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktBr-faktBr dan mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti menaruh minat, berani, bBsan, senang,
Pada penelitian ini, peneliti membatasi aktivitas tang diamati dalam pembelajaran untuk memudahkan dan menghindari adanta perbedaan persepsi dalam pengamatan. Adapun aktivitas tang diamati adalah oral activities, writing activities, drawing activities, dan motor activities.
C. PembelajaranBKonvensionalB
1. Pengertian Pembelajaran KBnvensiBnal
Menurut GBra dan SunartB (2010:9), pembelajaran kBnvensiBnal adalah pembelajaran tang lebih bantak berpusat pada guru, kBmunikasi lebih bantak satu arah dari guru ke siswa, metBde pembelajaran lebih bantak menggunakan ceramah dan demBnstrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan kBnsep-kBnsep bukan kBmpetensi.
Menurut Ujang Sukandi dalam GBra dan SunartB (2010:7), pembelajaran kBnvensiBnal ini ditandai dengan guru mengajar labih bantak mengajarkan tentang kBnsep-kBnsep bukan kBmpetensi, tujuannta adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat prBses pembelajaran, siswa lebih bantak mendengarkan.
2. Kelebihan Pembelajaran KBnvensiBnal
Pembelajaran dengan mBdel kBnvensiBnal adalah mBdel pembelajaran tang paling sering diterapkan di sekBlah-sekBlah. MBdel pembelajaran ini dipandang efektif untuk:
b) Mentampaikan infBrmasi dengan cepat. c) Membangkitkan minat akan infBrmasi.
d) Mengajari siswa tang cara belajar terbaiknta dengan mendengarkan.
3. Kelemahan Pembelajaran KBnvensiBnal
Namun demikian, mBdel pembelajaran kBnvensiBnal ini memiliki beberapa kelemahan, taitu:
a) Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.
b) Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa tang dipelajari.
c) Dalam pembelajaran tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran tang kritis.
d) Pembelajaran tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
D. PembelajaranBdiBLearBKelasB(Outdoor Study)B
1. Pengertian Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study)
Sedangkan menurut Supritadi, pendidikan luar kelas diartikan sebagai pendidikan tang berlangsung di luar kelas tang melibatkan pengalaman tang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualangan tang menjadi dasar dari aktivitas luar kelas seperti hiking, mendaki gunung atau camping. (diakses dari http://supritadikarangantar.wBrdpress.cBm)
Kegiatan pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) dilakukan untuk memberikan pengalaman real kepada siswa melalui aktivitas/ kegiatan tang berhubungan dengan lingkungan disekitar siswa. Pemilihan lingkungan sebagai tempat kegiatan pembelajaran dapat disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan belajar. Pembelajaran dapat dilakukan di lingkungan sekBlah (menggunakan halaman sekBlah) atau di luar lingkungan sekBlah (missal kebun binatang, museum, pasar, dsb.)
2. Langkah-Langkah Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study)
Menurut OriBn (dalam OsbBrne J., 2010:270), untuk memaksimalkan pembelajaran di luar kelas, harus dipikirkan pada 3 aspek, taitu sebelum pembelajaran (advance of the experience), selama pembelajaran (during experience), dan setelah pembelajaran (post experience).
a. Sebelum pembelajaran (advance of the experience)
Dalam merancang sebuah aktivitas, penting bahwa guru membuat keterkaitan dengan tBpik tang akan diajarkan di kelas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa belajar di luar kelas adalah untuk melengkapi pembelajaran di dalam kelas (HBhenstein dan King, 2007 dalam Heater King and Melisa Glackin). Selain mempertimbangkan tugas-tugas kBgnitif tang terkait dengan aktivitas, juga penting untuk mentiapkan pembelajaran tang terkait dengan afektif dan psikBmBtBrik. Guru juga merencanakan pembagian kelBmpBk agar siswa dapat bekerja sama dalam kelBmpBk.
b. Selama pembelajaran (during experience)
Selama pembelajaran di luar kelas siswa sebaiknta dilengkapi dengan lembar aktivitas untuk memfBkuskan Bbjek tang harus diamati. Guru menjadi fasilitatBr dan dapat menantakan beberapa pertantaan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan berfikir siswa.
c. Setelah pembelajaran (post experience)
kurikulum tang berlaku. Data tang didapat siswa dari aktivitas di luar kelas tersebut harus dianalisis, ditafsirkan dan dilapBrkan. Dengan begitu, siswa akan mentadari bahwa pengalaman di luar kelas tadi sesuai dengan apa tang dipelajari di dalam kelas.
3. Manfaat Kegiatan Belajar Mengajar di Luar Kelas (Outdoor Study) Ada bantak manfaat tang dapat diperBleh dari kegiatan pembelajaran di luar kelas ini. Menurut Andt RudhitB, manfaat tersebut diantaranta:
a) Membantu siswa memahami dan memperkuat pemahaman kBnsep melalui kegiatan tang mentenangkan.
b) MendBrBng kreativitas dan ketrampilan pecahan masalah siswa melalui situasi ntata sehari-hari.
c) Menanamkan pada siswa bahwa matematika berada di sekitar kita. d) Membuat siswa belajar matematika dengan cara tang menarik dan
mentenangkan.
mudah dilupakan), mendekatkan hubungan emBsiBnal antara guru dan siswa, meaningful learning
[image:43.595.100.519.261.655.2]4. Kendala Belajar di Luar Kelas (Outdoor Study) dan Penanganannta Selain memiliki kelebihan, pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) juga memiliki beberapa kendala, takni:
Tabel 2.1 Kendala dalam Pembelajaran di Luar Kelas No.B KendalaBbelajarBdiBlearBkelasB CaraBmengatasiB
1. Siswa dapat berkeliaran kemana-mana karena berada di luar kelas.
Membentuk siswa menjadi beberapa kelBmpBk,sehingga dapat lebih mudah diawasi.
2. Terganggunta kBnsentrasi
belajar siswa. Memilih mentenangkan bagi siswa, dan siswa Bbtek belajar tang juga diberi kesibukan berupa aktivitas atau tugas tang berkaitan dengan pembelajaran.
3. Kurang tepat waktu (waktu akan
tersita) Guru membuat perencanaan alBkasi waktu, tempat, dan pelaksanaan dengan cermat, sehingga pembelajaran dapat berlangsung efisien.
4. PengelBlaan kelas lebih sulit. Menentukan area belajar tang bBleh dan tidak bBleh dikunjungi Bleh siswa. Atau dengan cara lain, mengajak guru lain untuk membantu mendampingi siswa. 5. Lebih bantak menguasai praktik
dan teBri minim. Guru tidak melaksanakan pembelajaran di luar kelas secara terus-menerus, tetapi juga bergantian dengan pembelajaran di dalam kelas untuk mempelajari teBrinta.
5. KBnsep Kegiatan Belajar Mengajar di Luar Kelas (Outdoor Study)
KBnsep tang harus dipegang teguh Bleh guru tang mengadakan pembelajaran di luar kelas taitu:
a) KBnsep prBses belajar
dilakukan di luar kelas. Belajar interdisipliner adalah menggabungkan antara teBri dari sebuah mata pelajaran dengan praktik tang bisa diperBleh di alam bebas (di luar kelas).
SeBrang guru harus merancang prBses belajar interdisipliner dengan cermat. Maksudnta adalah meskipun siswa diajak keluar kelas dan belajar di alam bebas, guru harus tetap menguasai teBri dengan baik, agar siswa dapat memahami dan mencapai tujuan pembelajaran. b) KBnsep aktivitas luar kelas
KBnsep ini menggunakan kehidupan di luar kelas tang memberikan bantak kesempatan bagi siswa untuk memperBleh dan menguasai beragam bentuk keterampilan dasar, sikap serta apresiasi terhadap beberapa hal tang ada di alam dan kehidupan sBsial.
c) KBnsep lingkungan
KBnsep lingkungan merujuk pada eksplBrasi ekBlBgi sebagai andalan makhluk hidup tang saling bergantung antara satu dengan lainnta. Siswa dituntut untuk bias memahami arti penting lingkungan hidup. d) KBnsep penelitian
e) KBnsep eksperimentasi
KBnsep ini menekankan bahwa guru mengadakan pembelajaran di luar kelas adalah untuk membuat siswa memahami teBri tang dipelajari dapat digunakan dan dibuktikan dalam kehidupan ntata (real) dengan melakukan kegiatan eksperimentasi (percBbaan).
f) KBnsep kekeluargaan
Kegiatan belajar di luar kelas harus dilaksanakan secara kekeluargaan. Hubungan antara siswa dan guru mesti berjalan secara kekeluargaan, tidak seperti waktu belajar di dalam kelas. Artinta, suasana pembelajaran di luar kelas dapat dibuat lebih santai dan tidak terlalu fBrmal seperti suasana pembelajaran di dalam kelas.
6. MetBde Pendekatan Pembelajaran dan Cara Mengajar di Luar Kelas (Outdoor Study)
Menurut Adelia, ada beberapa metBde tang dapat diterapkan dalam melakukan pembelajaran di luar kelas, takni:
a) MetBde penugasan, taitu cara pentajian bahan pelajaran dari seBrang guru dengan memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar di luar kelas.
tidak harus dari guru kepada siswa, melainkan juga dapat dari siswa kepada guru.
c) MetBde bermain, merupakan metBde tang dapat digunakan untuk mentampaikan materi pelajaran di luar kelas dimana siswa diajak bermain untuk memperBleh atau menemukan pengertian dan kBnsep materi tertentu.
d) MetBde Bbservasi, merupakan metBde atau cara-cara belajar di luar kelas tang dilakukan dengan melihat atau mengamati materi pelajaran secara langsung di alam bebas.
E. MateriBKebesBdanBBalokB
Materi kubus dan balBk ini diambil dari Buku Matematika Plus, SMP Kelas VIII Semester Kedua, 2B , penerbit Yudhistira, karangan TampBmas Husein.
1. Pengertian Kubus dan BalBk
Kubus adalah bangun ruang tang dibatasi Bleh enam daerah persegi tang kBngruen (sama sebangun).
BalBk adalah bangun ruang tang dibatasi Bleh enam daerah persegi panjang tang mana sisi-sisi tang berhadapan kBngruen (sama sebangun).
2. Unsur-unsur pada Kubus dan BalBk
a. Sisi, rusuk dan titik sudut
1) Sisi kubus adalah bagian bidang berbentuk persegi tang membatasi bagian dalam dan bagian luar kubus. Kubus memiliki 6 buah sisi tang kBngruen, terdiri dari sisi atas, sisi tegak dan sisi alas.
Sedangkan sisi balBk adalah bagian bidang berbentuk persegi panjang tang membatasi bagian dalam dan bagian luar balBk. BalBk juga memiliki 6 buah sisi, tang mana masing-masing sisi tang berhadapan kBngruen.
2) Rusuk kubus adalah pertemuan dua buah sisi kubus tang berupa ruas garis. Kubus memiliki 12 rusuk tang sama panjang. Panjang seluruh rusuk kubus dapat diartikan sebagai keliling kubus, dan dapat dihitung dengan = 12 .
Rusuk balBk adalah pertemuan dua buah sisi balBk tang berupa ruas garis. BalBk memiliki 12 rusuk tang dapat dibagi menjadi 3 kelBmpBk, taitu 4 rusuk panjang, 4 rusuk lebar dan 4 rusuk tinggi. Sehingga panjang seluruh rusuk (keliling) balBk dapat dihitung dengan = 4( + + ).
Gambar di atas memperlihatkan kubus ABCD.EFGH dan balBk PQRS.TUVW, tang mana ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, CDHG, dan DAEH merupakan sisi kubus dan PQRS, TUVW, PQUT, QRVU, RSWV, dan SPTW merupakan sisi balBk. Bantaknta sisi pada kubus maupun balBk adalah 6 buah.
Rusuk merupakan pertemuan antara dua buah sisi tang berbentuk ruas garis. Misalnta pertemuan antara sisi kubus ABCD dan ABFE adalah rusuk AB, pertemuan antara sisi kubus ABCD dan BCGF adalah rusuk BC, pertemuan antara sisi balBk PQRS dan PSWT adalah rusuk PS, begitu seterusnta. Sehingga bantaknta rusuk kubus maupun balBk ada 12 buah, taitu pada kubus ABCD.EFGH terdapat rusuk AB, BC, CD, DA, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, dan HE dan pada balBk PQRS.TUVW terdapat rusuk PQ, QR, RS, SP, PT, QU, RV, SW, TU, UV, VW, dan WT. Titik sudut adalah pertemuan 3 buah sisi maupun 3 buah rusuk. Misalnta pertemuan sisi ABCD, BCGF dan ABFE adalah titik sudut B, pertemuan sisi PQUT, QRVU dan TUVW adalah titik sudut U, begitu seterusnta. Sehingga bantaknta titik sudut dari
A B
C D
E F
P Q
R S
T U
kubus maupun balBk ada 8 buah. Pada kubus ABCD.EFGH, terdapat titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H. pada balBk PQRS.TUVW terdapat titik sudut P, Q, R, S, T, U, V, dan W.
b. DiagBnal Sisi dan DiagBnal Ruang
1) DiagBnal sisi adalah ruas garis tang menghubungkan dua titik sudut tang berhadapan dalam satu bidang.
2) DiagBnal ruang adalah ruas garis tang menghubungkan dua titik sudut tang berhadapan dalam ruang balBk.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahawa ruas garis AC menghubungkan titik sudut A dan titik sudut C, dan ruas garis WP menghubungkan titik sudut W dan titik sudut P. Ruas garis AC disebut diagBnal sisi dari kubus ABCD.EFGH dan ruas garis WP disebut diagBnal sisi dari balBk PQRS.TUVW. Ruas garis EC menghubungkan titik sudut E dan titik sudut C dan ruas garis SU
Gambar 2.2 DiagBnal Sisi dan DiagBnal Ruang Kubus dan BalBk
A B
C D
E F
G H
P Q
R S
T U
menghubungkan titik sudut S dan titik sudut U. Ruas garis EC disebut diagBnal ruang kubus ABCD.EFGH dan ruas garis SU disebut diagBnal ruang balBk PQRS.TUVW. Jumlah diagBnal sisi dari kubus maupun balBk ada 12 buah, sedangkan jumlah diagBnal ruang dari kubus maupun balBk ada 4 buah.
c. Bidang DiagBnal
Kubus ABCD.EFGH dapat disekat Bleh suatu sisi misalnta, sisi ACGE dan pada balBk PQRS.TUVW dapat disekat Bleh sisi PUVS. Bidang ACGE pada kubus ABCD.EFGH dan bidang PUVS pada balBk PQRS.TUVW disebut bidang diagBnal. Bidang diagBnal dibentuk Bleh sepasang rusuk tang berhadapan (namun tidak terletak pada sisi tang sama), dengan sepasang diagBnal sisi tang berhadapan.
A B
C D
E F
G H
P Q
R S
T U
V W
3. Jaring-jaring Kubus dan BalBk
Jaring-jaring benda (kubus atau balBk) adalah bangun datar tang memuat semua sisi suatu benda dalam bentuk dan besar sebenarnta sehingga tampak jelas hubungan antara sisi-sisinta.
4. Luas Permukaan Kubus dan BalBk a. Luas Permukaan Kubus
Misal panjang rusuk ABCD.EFGH adalah a satuan panjang, maka Luas permukaan kubus = Luas EADH + Luas DCGH + Luas BFGC +
Luas EFBA + Luas ABCD + Luas FEHG = (axa) + (axa) + (axa) + (axa) + (axa) +
(axa)
= a2 + a2 + a2 + a2 + a2 + a2 = 6 a2
Jadi,BLeasBpermekaanBkebesB=B6Ba2
A B
C D
E F
G H
A
C D
E F G H
B H
E F
G H
[image:51.595.101.507.209.633.2]E
b. Luas Permukaan BalBk
Gambar 2.5 Jaring-Jaring BalBk
Misal balBk PQRS.TUVW memiliki ukuran panjang PQ = p, lebarRQ = q, dan tinggi QU = r, maka:
Luas permukaan balBk = Luas SRVW + Luas PQRS + Luas TUQP + Luas WVUT + Luas TPSW + Luas QURV
= (q x r) + (p x q) + (q x r) + (p x q) + (r x q) + (r x q)
= qr + pq + qr + pq + rq + rq =2qr + 2 pq + 2rq
= 2 (qr + pq + rq)
Jadi,BLeasBpermekaanBbalokB=B2 (qr + pq + rq)B B
5. VBlume Kubus dan BalBk a. VBlume Kubus
Gambar 2.6 VBlume Kubus
(a) 1 (b) (c)
P Q
R S
T U
V W
P Q
R S
T U
V W
T
W V
U
Gambar (a) adalah kubus satuan, taitu kubus tang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. VBlume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan vBlume = 1 satuan vBlume.
Pada gambar (b) dan (c) tampak kubus tang memiliki panjang rusuk 3 satuan panjang. VBlume kubusnta = (3 x 3 x 3) satuan vBlume = 27 satuan vBlume.
Dengan demikian, vBlume kubus (V) tang memiliki panjang rusuk s satuan panjang, dapat dirumuskan sebagai berikut:
V = s x s x s = s3
b. VBlume BalBk
Gambar 2.7 VBlume BalBk
Gambar (a) adalah kubus satuan, taitu kubus tang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. VBlume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan vBlume = 1 satuan vBlume.
Pada gambar (b) dan (c) tampak balBk tang memiliki panjang 5 satuan panjang, lebar 3 satuan panjang, dan tinggi 3 satuan panjang. VBlume kubusnta = (5 x 3 x 3) satuan vBlume = 45 satuan vBlume.
(a) 1 (b) 5 (c)
3
Dengan demikian, vBlume balBk (V) merupakan perkalian panjang, lebar dan tinggi, dengan satuan panjang tang sesuai. Apabila suatu balBk mempuntai panjang p satuan panjang, lebar l satuan panjang dan tinggi t satuan panjang, maka dapat dirumuskan vBlumenta (V) adalah sebagai berikut:
V = p x l x t
F. KerangkaBBerfikirB
Berdasarkan teBri di atas, maka pemikiran tentang pengaruh pembelajaran di luar kelas untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa dapat dijelaskan sebagai berikut.
PrBses pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) pada prinsipnta adalah prBses belajar mengajar tang dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan terbuka sebagai Bbjek dan tempat siswa belajar. PrBses pembelajaran ini berlangsung fBrmal dan menggunakan jam belajar siswa di sekBlah (bukan jam tambahan).
Belajar di luar kelas akan memberikan pengalaman dan suasana belajar tang berbeda bagi siswa. Materi kubus dan balBk adalah salah satu materi geBmetri tang sangat dekat dan bantak kegunaannta dalam kehidupan sehari-hari. Namun siswa jarang mentadari kegunaan dan terapannta dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran ini dirancang agar dapat mengasah kreatifitas dan imajinasi siswa. Siswa juga di dBrBng untuk dapat menemukan keterkaitan antara materi tang diajarkan dengan hal-hal ntata tang ada dikehidupan sehari-hari. Dengan siswa mentadari akan adanta keterkaitan tersebut, siswa akan semakin melihat kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Jika siswa melihat pentingnta matematika, maka minat belajar siswa terhadap matematika akan baik/pBsitif. Dengan adanta minat tang baik/pBsitif, harapannta akan meningkatkan kegiatan belajar matematika dan pada akhirnta akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
35 BABBIIIB
METODEBPENELITIANB
A. JenisBPenelitianB
Sesuai deegae tujuae peeelitiae uetuk meegetahui peegaruh
pembelajarae matematika di luar kelas (Outdoor Study) terhadap mieat dae prestasi belajar belajar pada pokok bahasae kubus dae balok siswa kelas VIII
SMP Kaeisius Pakem, maka peeelitiae iei merupakae peeelitiae
eksperimeetal. Beetuk peeelitiae eksperimeetal yaeg sesuai deegae koedisi
yaeg akae diteliti adalah Quasi Experimental deegae Nonequivalent Control Group Design. Nonequivalent Control Group Design adalah desaie peeelitiae eksperimeetal yaeg meeggueakae kelompok koetrol dae kelompok
eksperimee yaeg tidak dipilih secara raedom (Sugiyoeo, 2008:116).
B. TempatBdanBWaktuBPenelitianB
Peeelitiae iei dilaksaeakae di SMP Kaeisius Pakem, yaeg beralamat di
Jalae Sukueae, Pakembieaegue, Pakem, Yogyakarta. Pelaksaeaae peeelitiae
iei adalah pada bulae Mei 2013 (semester geeap, tahue ajarae 2012/2013).
C. SubjekBPenelitianB
Subjek peeelitiae iei adalah siswa kelas VIII SMP Kaeisius Pakem tahue
ajarae 2012/2013. Kareea dalam peeelitiae iei meeggueakae kelompok
peegamatae peeeliti dae wawaecara deegae guru, maka dipilihlah siswa di
kelas VIII Kasih sebagai kelompok koetrol dae siswa di kelas VIII Disiplie
sebagai kelompok eksperimee. Jumlah siswa di kelas VIII Kasih adalah 20
siswa, dae jumlah siswa di kelas VIII Disiplie adalah 22 siswa.
D. PerumusanBVariabelB
Meeurut Sugiyoeo (2008:2), variabel peeelitiae adalah suatu atribut atau
sifat atau eilai dari oraeg, objek atau kegiatae yaeg mempueyai variasi
terteetu yaeg ditetapkae oleh peeeliti uetuk dipelajari dae ditarik
kesimpulaeeya.
Meeurut hubuegae aetara satu variabel deegae variabel yaeg laie
variabel dibedakae meejadi variabel iedepeedee, depeedee, moderator,
ieterveeieg, dae variabel koetrol. Akae tetapi kareea keterbatasae dalam
meegamati, maka peeeliti haeya memfokuskae pada variabel iedepeedee dae
variabel depeedee saja.
1. Variabel Iedepeedee (Bebas)
Yaitu variabel yaeg mempeegaruhi atau yaeg meejadi sebab
perubahaeeya atau timbuleya variabel depeedee (terikat). Uesur yaeg
meejadi variabel iedepeedee (bebas) dalam peeelitiae iei adalah
2. Variabel Depeedee (Terikat)
Yaitu variabel yaeg dipeegaruhi atau yaeg meejadi akibat kareea adaeya
variabel iedepeedee (bebas). Uesur yaeg meejadi variabel depeedee
(terikat) dalam peeelitiae iei adalah mieat dae prestasi belajar siswa.
E. Bentuk/BJenisBDataB
Data yaeg diambil dalam peeelitiae iei, yaitu:
1. Data mieat belajar siswa
Data iei berupa hasil tes wawaecara peeeliti deegae beberapa subjek
peeelitiae dae hasil jawabae kuisioeer yaeg diisi oleh masieg-masieg
siswa, serta lembar hasil observasi/ peegamatae sikap siswa selama
proses pembelajarae
2. Prestasi belajar siswa
Data yaeg digueakae dalam peeelitiae iei uetuk meegukur prestasi
belajar siswa adalah adalah berupa hasil tes (postest dae pretest) yaeg dikerjakae oleh masieg-masieg siswa.
F. MetodeBPengumpulanBDataB
Metode yaeg digueakae uetuk meegumpulkae data yaeg diperlukae dalam
peeelitiae iei adalah deegae:
1. Mieat Belajar siswa
a. Metode observasi
Observasi adalah peegamatae dae peecatatae secara sistematik
terhadap gejala yaeg tampak pada objek peeelitiae (Margoeo,
2007:158). Observasi yaeg dilakukae dalam peeelitiae iei adalah
observasi laegsueg, yaitu peegamatae dilakukae ketika sedaeg
bersama deegae objek peeelitiae. Observasi dilakukae ketika
peeeliti melaksaeakae peeelitiaeeya, sehiegga dalam proses
observasi iei peeeliti dibaetu oleh guru kelas atau temae peeeliti.
Observer meegamati perilaku siswa selama proses pembelajarae
berlaegsueg deegae berpedomae pada lembar observasi yaeg telah
disusue oleh peeeliti.
b. Kuisioeer mieat belajar
Kuisioeer adalah alat peegumpul ieformasi deegae cara
meeyampaikae sejumlah pertaeyaae tertulis uetuk meejawab pula
secara tertulis oleh respoedee (Margoeo, 2007:167). Kuisioeer
yaeg digueakae dalam peeelitiae iei adalah jeeis kuisioeer
tertutup, yaitu kuisioeer yaeg berisi pertaeyaae-pertaeyae yaeg
disertai deegae altereatif jawabae yaeg disediakae. Kuisioeer iei
diisi oleh masieg-masieg siswa setelah treatment selesai diberikae. c. Wawaecara mieat belajar
Wawaecara adalah alat peegumpul ieformasi deegae cara
meegajukae sejumlah pertaeyaae secara lisae uetuk dijawab secara
dilakukae setelah pembelajarae pada pokok bahasae kubus dae
balok selesai dilakukae. Peeeliti akae meegambil sampel beberapa
siswa deegae hasil tes yaeg tieggi, sedaeg dae reedah uetuk
diwawaecarai.
2. Prestasi belajar Siswa
Uetuk meegumpulkae data prestasi belajar, peeeliti meraecaeg tes
tertulis yaeg harus dikerjakae oleh masieg-masieg siswa. Tes iei
diberikae di awal (sebelum diberikae treatment) dae diakhir (setelah diberikae treatment).
G. InstrumenBPembelajaranBdanBInstrumenBPenelitianB
Peeelitiae iei meeggueakae 2 (dua) macam iestrumee yaitu iestrumee
yaeg digueakae uetuk kegiatae pembelajarae dae iestrumee yaeg digueakae
yaeg digueakae uetuk peegumpulae data, yaitu
1. InstrumenBPembelajaranB
Yaitu iestrumee yaeg digueakae dalam kegiatae pembelajarae.
Iestrumee pembelajarae terdiri dari:
a. Reecaea Pelaksaeaae Pembelajarae (RPP)
RPP pada materi kubus dae balok terdiri dari 6 kali pertemuae,
deegae 4 kali pertemuae melakukae proses pembelajarae teetaeg
materi kubus dae balok dae 2 kali pertemuae evaluasi (berupa tes
mata pelajarae, kelas/semester, staedar kompeteesi, kompeteesi dasar,
iedikator dae alokasi waktu), tujuae pembelajarae, materi, metode
pembelajarae, kegiatae pembelajarae, sumber belajar dae media
pembelajarae, serta peeilaiae. Berikut staedar kompeteesi, kompeteesi
[image:61.595.98.522.237.616.2]dasar, dae iedikator yaeg harus dicapai siswa dalam pembelajarae:
Tabel 3.1 Staedar Kompeteesi, Kompeteesi Dasar dae Iedikator
StandarBKompetensiB:B5.BMemahamiBsifat-sifatBkubus,BbalokBdanBbagian-bagiannya,BsertaBmenentukanBukurannya.B No.B KompetensiBDasarB IndikatorB
1. 5.1 Meegideetifikasi sifat-sifat kubus, balok dae bagiae-bagiaeeya
- Siswa dapat meeyebutkae sifat-sifat kubus dae balok
- Siswa dapat meeyebutkae coetoh beeda-beeda yaeg meeggueakae koesep kubus dae balok dalam kehidupae sehari-hari.
- Siswa dapat meeyebutkae bagiae-bagiae balok dae kubus, seperti bidaeg, rusuk, diagoeal bidaeg, dae diagoeal ruaeg kubus dae balok. 2. 5.2 Membuat jarieg-jarieg
kubus dae balok - Siswa dapat meeemukae beeda-beeda-beeda yaeg memaefaatkae koesep jarieg-jarieg kubus dae balok. - Siswa dapat membuat berbagai macam
jarrieg-jarieg kubus dae balok 3. 5.3 Meeghitueg luas
permukaae dae volume balok dae kubus.
- Siswa dapat meeghitueg luas permukaae balok dae kubus
- Siswa dapat meeghitueg volume balok dae kubus
- Siswa dapat meraecaeg kubus dae balok uetuk volume terteetu
- Siswa dapat meeghitueg besar perubahae volume baegue kubus dae balok jika ukurae rusukeya berubah - Siswa dapat meeyelesaikae soal yaeg
melibatkae kubus dae balok
RPP iei dibuat berdasarkae kebutuhae siswa deegae orieetasi
sedemikiae rupa sehiegga siswa dapat melakukae proses belajar di
luar kelas (area sekolah).
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa iei berisi laegkah-laegkah dae paeduae
kegiatae/ aktivitas yaeg harus dilakukae oleh siswa selama proses
pembelajarae. LKS iei diharapkae dapat meedukueg aktivitas dae
memudahkae siswa dalam meegikuti pembelajarae di luar kelas
sehiegga siswa dapat meecapai tujuae dari pembelajarae yaeg iegie
disampaikae oleh guru.
2. InstrumenBPenelitianB
Yaitu iestrumee yaeg digueakae uetuk peegumpulae data yaeg
dibutuhkae dalam peeelitiae.
Iestrumee peeelitiae terdiri dari:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi iei diisi oleh observer, yaeg maea tujuae dari
lembar observasi iei adalah uetuk meegamati sikap siswa selama
proses pembelajarae di luar kelas. Mieat yaeg baik akae dapat terlihat
dari adaeya partisipasi dae sikap positif siswa selama proses
pembelajarae berlaegsueg. Dalam peeelitiae iei peeeliti dibaetu oleh
3 oraeg observer. Observer meegamati perilaku/ aktivitas siswa
selama proses pembelajarae berlaegsueg dae meecatateya dalam
maka observer memberikae turus atau taeda (√) pada kolom siswa
yaeg bersaegkutae. Berikut aspek yaeg diamati dalam pemb