• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN AKTIFITAS PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN AKTIFITAS PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN AKTIFITAS

PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN

WAKTU AKTIF BELAJAR

( Studi Penelitian Tindakan di MI Al-Khoer, Hegarmanah, Desa. Sukatani, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

MUHAMMAD ARY HUSNUL FIKRI

0808557

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

(2)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK

MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR

Oleh

Muhammad Ary Husnul Fikri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan

© Muhammad Ary Husnul Fkri

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMMAD ARY HUSNUL FIKRI 0808557

IMPLEMENTASI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN AKTIFITAS PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR

( Studi Penelitian Tindakan di MI Al-Khoer, Hegarmanah, Desa. Sukatani, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Toto Subroto, M. Pd NIP. 196208081987031002

Pembimbing II

Carsiwan M.Pd NIP. 197101052002121001

Diketahui Oleh :

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Muhammad Ary Husnul Fikri (2013). IMPLEMENTASI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN AKTIFITAS PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR.Skripsi Program Studi PJKR JurusanPendidikanOlahraga. FPOK – UPI.PembimbingI : Drs.Toto Subroto M. Pd, Pembimbing II : Carsiwan, M. Pd.

Waktu aktif belajar (WAB)adalah lama waktu atau jumlah waktu yang digunakan oleh anak untuk belajar. WAB merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan efektifitas pembelajaran penjasorkes. Efektivitas pembelajaran secara mudah dapat diamati dari beberapa lama dan berapa kali anak melaksanakan tugas-tugas gerak yang diberikan atau yang disajikan oleh guru pendidikan jasmani. Semakin lama waktu yang digunakan untuk belajar dan seberapa banyak pengulangan respon gerak yang ditujukan oleh anak merupakan indicator utama efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya waktu aktif belajar dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli, serta kurangnya keterampilan bermain bolavoli. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan WAB dan kualitas pembelajaran aktivitas permainan bolavoli.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan dikelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Al Khoer Kec Ngamprah Kab Bandung Barat. Jumlah anak 29 orang yang terdiridari 14 ana klaki-lakidan 15 anak perempuan. Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan adalah 1.perencanaan (planning), 2.pelaksanaan (acting), 3.pengamatan (observing), dan 4.refleksi (reflecting). Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data-data yang diperoleh dari hasil belajar anak selama aktifitas pembelajaran. Data kualitatif yaitu data-data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap keterlaksanaan WAB. Semua data diperoleh dari hasil obeservasi, cacatan lapangan, dan dokumentasi.

(5)

ABSTRAK

Muhammad Ary Husnul Fikri (2013). implementation of instructional media modified volleyball game activities to enhance the learning of active time. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI. Preceptor I : Drs.Toto Subroto M. Pd, Preceptor II : Carsiwan, M. Pd.

Time active learning is the length of time or the amount of time spent by children for study . Time active learning is the most dominant factor in determining the effectiveness of learning . Effectiveness Penjasorkes easily be observed from several long and how many times the child carry out the tasks given motion or presented by the physical education teacher . The longer time spent to learn and how many repetitions motion response directed by the child is the primary indicator of the effectiveness of instructional physical education .

The method used in this study is classroom action research, carried out by the number of children in class 6 29 people consisting of 14 boys and 15 girls Ngamprah MI Al Khoer district . The steps undertaken research is 1 . planning, 2 . execution, 3 . observation, and 4 . reflection. The data results in the form of quantitative data research and qualitative data . Quantitative data is data obtained from the children's learning during the learning activity . Qualitative data is data obtained from the observation of the feasibility time active learning. All data obtained from field observation and remarks carried out in this study

(6)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11

A. Tinjauan Teori ... 11

1. Hakikat Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli ... 11

2. Hakikat Modifikasi Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli ... 15

B. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ... 20

(7)

D. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Tujuan Operasional Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C. Fokus Penelitian ... 28

D. Metode Penelitian ... 28

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 28

F. Sumber Data dan Cara Pengambilannya ... 31

G. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 33

A. Deskripsi Latar Penelitian ... 33

B. Perencanaan Penelitian ... 35

C. Hasil Pelaksanaan Tindakan I ... 37

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan I ... 37

2. Hasil Analisis Observasi dan Refleksi Tindakan I ... 42

3. Rencana Perbaikan Tindakan II ... 43

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan II ... 43

D. Hasil pelaksanaan Tindakan II ... 43

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan II ... 43

2. Hasil Analisis Observasi dan Refleksi Tindakan II ... 47

3. Rencana Perbaikan Tindakan III ... 48

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan III ... 43

E. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... 48

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... 48

2. Hasil Analisis Observasi dan Refleksi Tindakan III ... 52

3. Rencana Perbaikan Tindakan IV ... 53

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan IV ... 53

F. Hasil Pelaksanaan Tindakan IV ... 53

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan IV ... 53

(8)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN – LAMPIRAN

(9)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bolavoli ... 18

2.2 bola karet (bola yang dimodifikasi) ... 18

2.3 Model Spiral ... 21

(10)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil belajar dimensi psikomotor tindakan ke 1 ... 40

4.2 Hasil belajar dimensi kognitif tindakan ke 1 ... 40

4.3 Hasil belajar dimensi afektif ke 1 ... 41

4.4 Hasil observasi waktu aktif belajar ke 1 ... 41

4.5 Hasil belajar dimensi psikomotor tindakan ke 2 ... 45

4.6 Hasil belajar dimensi kognitif tindakan ke 2 ... 46

4.7 Hasil belajar dimensi afektif ke 2 ... 46

4.8 Hasil observasi waktu aktif belajar ke 2 ... 47

4.9 Hasil belajar dimensi psikomotor tindakan ke 3 ... 50

4.10 Hasil belajar dimensi kognitif tindakan ke 3 ... 51

4.11 Hasil belajar dimensi afektif ke 3 ... 51

4.12 Hasil observasi waktu aktif belajar ke 3 ... 52

4.13 Hasil belajar dimensi psikomotor tindakan ke 1 ... 55

4.14 Hasil belajar dimensi kognitif tindakan ke 1 ... 56

4.15 Hasil belajar dimensi afektif ke 1 ... 56

(12)

1

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Waktu aktif belajar (WAB) merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan efektifitas pembelajaran. WAB adalah lama waktu atau jumlah waktu yang digunakan oleh anak untuk belajar. Belajar menurut Hilgard dalam Nasution (1982:35) “Belajar adalah sebuah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor yang tidak termasuk latihan” Sementara menurut Nasution (1982:5):

Belajar adalah mengubah kelakuan anak, jadi mengenai pembentukan pribadi anak. Hasil-hasil yang diharapkan bukan hanya bersifat pengetahuan, akan tetapi sikap, pemahaman, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan, jadi meliputi seluruh pribadi anak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan perilaku yang relatif menetap diakibatkan oleh pengalaman dan latihan.

Kata “Proses” menunjukan bahwa belajar itu tidak terjadi “secara tiba-tiba”, namun melalui sebuah rangkaian kejadian dalam rentang ruang dan waktu tertentu. Perubahan perilaku menunjukan kepada perbedaan perilaku dari sebelum sampai sesudah proses belajar. Seorang yang belajar itu tidak sama dibandingkan dengan saat sebelum dia belajar, karena ia lebih sanggup menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Menurut nasution (1982:99) “pengalaman adalah interaksi antara individu dan lingkungan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mengandung arti bagi individu itu”. Apa itu interaksi, Menurut Homans dalam Ali (2004:87)

(13)

2

diberi ganjaran atau balasan atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.

Sedangkan latihan ialah susatu kegiatan secara berulang-ulang dimulai dari tahap sederhana sampai tahap sulit dengan beban kian hari kian bertambah. Dengan demikian proses belajar itu adalah proses yang disadari. Maka makin banyak guru memberikan aktivitas secara berulang-ulang, makin mudah siswa mengusai pelajaran yang diberikan.

Perubahan perilaku Sebagai hasil belajar juga merupakan hasil dari pengulangan respon atas satu stimulus (latihan). Dengan demikian perubahan perilaku sebagai hasil belajar sangat ditentukan oleh, 1. Seberapa intens anak berinteraksi dengan lingkungan belajar, 2. Seberapa lama dan berapa kali anak mengulang-ulang hal yang dipelajarinya.

Memperhatikan semua konsep belajar di atas maka yang harus menjadi fokus dalam sebuah pembelajaran yang efektif adalah bagaimana mengoptimalkan waktu dan intensitas belajar anak. Begitu juga dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) yang menempatkan gerak sebagai inti pembelajaran. Efektivitas Penjasorkes secara mudah dapat diamati dari beberapa lama dan berapa kali anak melaksanakan tugas-tugas gerak yang diberikan atau yang disajikan oleh guru pendidikan jasmani. Semakin lama waktu yang digunakan untuk belajar dan seberapa banyak pengulangan respon gerak yang ditujukan oleh anak merupakan indikator utama efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani. Selain berupa respon-respon gerak, terdapat pula respon lain yang merupakan indikator efektifitas pembelajaran Penjasorkes yaitu respon-respon yang terkait dengan dimensi kognitif, afektif, dan dimensi sosial.

(14)

3

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berfikir adalah ketika anak bertanya kepada guru apabila ada suatu materi atau gerakan yang kurang dimengerti anak, proses ini merupakan salah satu wujud respon berfikir, terutama dalam konteks pemahaman anak terhadap konsep-konsep yang dipelajarinya. Contoh respon dalam kemampuan mengingat, ketika guru melakukan contoh sebuah gerakan setelah itu memberikan tugas gerak kepada anak, lalu anak melaksanakan tugas-tugas gerak tersebut. Proses ini merupakan proses melatih sejauh mana daya ingat anak terhadap tugas gerak. Contoh respon yang menggunakan kemampuan memecahkan masalah, misalnya ketika anak mendapatkan sebuah kesulitan dalam melakukan tugas gerak, anak akan berfikir bagaimana cara melaksanakan tugas gerak tersebut yang menurutnya susah menjadi mudah, dengan begitu kemampuan berfikir anak bisa digunakan. Ada beberapa contoh respon lain dalam ruang lingkup anak sebayanya ialah ketika anak melakukan diskusi dengan temannya terhadap tugas gerak yang diberikan, anak bekerjasama memecahkan masalah dalam melakukan tugas gerak, sehingga terjadinya sebuah proses komunikasi antar anak yang berjalan dengan baik. Penjelasan tersebut adalah merupakan suatu proses belajar, melihat dan memahami setiap gerakan lainya pun itu termasuk kedalam proses belajar. Sehingga pembelajaran penjasorkes bukan hanya melatih gerak anak saja, tetapi untuk meningkatkan kemampuan dan intelektual anak.

Respon-respon yang terkait dengan dimensi afektif adalah respon-reson yang mencangkup emosi dan perasaan yang dimiliki setiap anak. Bloom dalam Siti Hartinah (2008:6) memberikan definisi tentang ranah afektif terbagi menjadi lima, yaitu:

“1. Sadar akan situasi fenomena, masyarakat, dan objek disekitar, 2. Responsif terhadap stimulus-stimulus yang ada dilingkungan mereka, 3. Bisa menilai, 4. Sudah mulai bisa mengorganisasikan nilai-nilai dalam suatu sistem dan menentukan hubungan diantara nilai-nilai yang ada, 5. Sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut

dalam bentuk sistem nilai”.

(15)

4

sembaranga. Di dalam lingkungan sekolah anak harus memiliki nilai perilaku yang baik dari segi perbuatan maupun perkataan, ketika anak berbicara dengan teman sebaya dan khususnya dengan guru harus berkata sopan. Bisa menerima pemahaman materi maupun praktek yang diberikan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan anak, sering terjadi anak yang antusias terhadap pembelajaran penjas dan ada pula yang acuh atau tidak menghiraukan pembelajaran penjas. Anak belajar menghargai pendapat atau hasil kerja, karena untuk meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran penjas dan anak bersemangat ketika pembelajaran penjas. Dengan memiliki karakter yang berbeda anak harus bisa menerima dan menghargai temannya yang sudah bisa maupun yang belum bisa. Pemahaman guru tentang perkembangan respon afektif anak merupakan hal yang paling penting untuk keberhasilan belajarnya, respon afektif tersebut dapat terlihat selama pembelajaran terutama ketika saat anak berkelompok guru senantiasa terus memantau dan mengamati aktivitas anak.

Beberapa halapa yang sudah dikemukaan tersebut menunjukan bahwa respon akfetif sangat penting dalam pembelajaran penjas, karena berkaitan dengan emosi serta membina kemampuan anak dalam interaksi dengan teman sebaya, guru dan lingkungan.

(16)

5

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan, anak harus budayakan hidup sehat dan bersih seperti, berpakaian yang rapih dan bersih, apabila melihat sampah buang pada tempatnya.

Dengan demikian respon-respon dalam PMB Penjasorkes meliputi, respon yang terus dilatih tetapi ada respon-respon yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran penjasorkes yaitu respon kognitif contohnya kemampuan anak untuk berfikir, kemampuan anak untuk mengingat, dan kemampuan anak untuk memecahkan sbuah masalah. respon afektif misalnya cara menilai dan mengahargai hasil kerja anak. respon sosial misalnya adanya interaksi antara anak dan guru seperti adanya tanya jawab, partisipasi anak terhadap pembelajaran penjasorkes. Point-point tersebut sangat besar perannya dalam hal belajar untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anak, selain itu dengan mengiukuti penjelasan tersebut maka WAB dapat berjalan dengan baik.

Permasalahan yang sering terjadi dalam konteks pembelajaran penjasorkes disemua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) baik yang terkait dengan dimensi kognitif, afektif, motorik dan sosial, khususnya permasalahan yang terjadi di MI AL-Khoer Hegermanah Desa Sukatani dapat digambarkan sebagai berikut.

Dalam dimensi kognitif tidak terlalu berdampak besar karena anak sering menanyakan materi apa yang akan di jelaskan atau di ajarkan, namun yang jadi permasalahan ketika guru sudah menjelaskan ketika melakukan tugas gerak anak lupa lagi apa yang guru jelaskan, sehingga guru harus menjelaskan lagi materi yang diajarkan. Anak melakukan gerak sebisanya tanpa memikirkan bagaimana cara melakukan gerakan yang benar. Ketika berkelompok anak suka memilih temannya yang bagus sehingga teman yang merasa kurang menjadi dikucilkan dan tidak mau melakukan tugas gerak.

(17)

6

pembelajaran ada anak yang makan di lapangan. Sikap siswa ketika pembelajaran ada yang serius memperhatikan guru yang menerangkan, ada yang bermain, mengobrol bahkan ada yang makan ketika pembelajaran penjas.

Dalam dimensi sosial yaitu sering mengejek atau memarahi antar teman sendiri karena tidak mampu melakukan tugas gerak, sering terjadi perselisihan seperti saling mendorong temannya lalu terjadi pertengkaran antar tema, berkata kasar pada temanya.

Permasalahan yang lain yang sering muncul dalam pembelajaran penjas selain permasalahan yang terkait dengan hasil belajar, juga permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran misalnya, manajemen waktu, cara mengajar guru, peralatan, sarana dan pra sarana. Dapat digambarkan sebagai berikut.

Manajemen Waktu. Seringnya anak terlambat masuk dalam pembelajaran penjas, padahal guru sudah menetapkan waktu belajar, sehingga guru mengulang kembali materi yang sudah disampaikan dan waktu belajar pun menjadi kurang optimal. Anak lebih banyak menunggu giliran, dengan memiliki 1 lapangan dan 2 buah bolavoli kebanyakan anak yang menunggu giliran hanya diam saja, mengobrol dengan temannya, ada yang melakukan latihan di pinggir lapangan, dan ada pula yang pergi untuk jajan ke warung. Dengan waktu 2 X 30 menit waktu belajar anak tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Cara Mengajar Guru. Dalam penyampaian materi guru terlalu monoton dalam memberikan materi sehingga anak merasa jenuh untuk belajar, tanpa diberikanya sebuah permainan untuk meningkatkatkan kesenangan anak terhadap penjas. Kurang baiknya dalam penguasaan materi, terkadang guru bingung mau menyampaikan materi kepada anak.

(18)

7

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

badminton, tidak sesuai dengan net permainan bolavoli dan tinggi tiangannya pun tidak sebenarnya.

Sarana dan Pra Sarana. Sekolah tersebut tidak memilki ruangan olahraga, hanya memilki sebuah lapangan berukuran 10 X 6 hampir sama dengan ukuran lapangan badminton. Di lapangan tersebut lantainya ada yang rusak, sehingga bisa membahayakan keselamatan anak, apabila terkena hujan lapangan tersebut menjadi berlumpur dan becek. Memiliki 2 buah bolavoli ukuran dewasa yang dinilai anak agak keras dan ada satu yang sedikit rusak.

Perhatian dari pihak sekolah mengenai fasilitas yang ada di sekolah adanya sebuah masalah yaitu alokasi dana yang kuirang untuk memperbaiki dan menambah fasilitas yang ada, karena dengan memilki sarana dan prasarana yang layak, dapat meningkatkan waktu belajar anak menjadi optimal. Dengan adanya penelitian ini penulis berharap bisa meningkatkan dan mengembankan WAB Di Sekolah MI Al-Khoer Hegarmanah Desa Sukatani, melalui permainan Bolavoli.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang terkait dengan pembelajaran aktivitas permainan bolavoli khususnya di MI Al-Khoer Hegarmanah Desa Sukatani Kec Ngamprah Kab Bandung Barat dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Ketersediaan sarana dan pra sarana di MI Al-Khoer sangat minim. Misalnya : lahan yang luasnya hanya sebesar lapangan bulu tangkis, tidak memiliki ruangan olahraga.

2. Peralatan yang terbatas untuk pembelajaran penjas terutama peralatan untuk pembelajaran aktivitas permainan bolavoli.

3. Meskipun peralatan di MI AL-Khoer Hegarmanah terbatas, guru yang bersangkutan belum ada bukti memiliki kreatifitas untuk mengembangkan media pembelajaran yang mampu mengembangkan WAB.

(19)

8

5. Cara mengajar guru yang monoton sehingga anak merasa jenuh ketika pembelajaran penjasorkes.

6. Kurang mampunya pemahaman anak, terhadap permainan bolavoli.

7. Sikap anak dalam pembelajaran sangat kurang sehingga menghambat dalam aktivifitas prnjas

8. Alokasi dana sekolah yang terbatas untuk memperbaiki sarana dan pra sarana di sekolah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalahan tersebut, maka dalam hubungannya dengan penelitian ini, permasalahan yang dikaji dibatasi pada sekitar implementasi modifikasi media pembelajaran aktivitas permainan bola voli di MI AL-Khoer Hegarmanah. Keterbatasan peneliti untuk memecahkan permasalahan ini disebabkan karena ada beberapa hal diantaranya sebagai berikut :

1. Kemampuan peneliti untuk meneliti permasalahan. 2. Keterbatasan biaya saat melakukan penelitian.

3. Keterbatasan waktu yang tersedia di luar dari kegiatan perkuliahan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana implementasi modifikasi media pembelajaran aktifitas permainan bola voli untuk meningkatkan waktu aktif belajar anak di MI Al-Khoer Hegarmanah Desa.Sukatani Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat?”

E. Tujuan Penelitian

(20)

9

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori-teori pembelajaran yang sudah ada, khususnya teori-teori pembelajara aktivitas permainan bolavoli.

2. Secara Praktis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengaruh yang sangat besar bagi semua pihak yang terkait dalam proses penelitian permainan aktivitas pemainan bolavoli di Madrasah Ibtidaiyah diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi Guru

Dengan penelitian ini menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengembangkan WAB, senhingga menjadi lebih kreatif dan inovatif ketika memberikan pelajaran kepada siswa. Dengan implementasi modifikasi media pembelajaran diharapkan memberikan manfaat bagi guru dalam proses pembelajaran bolavoli di Madrasah Ibtidaiyah

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih, ketika pelaksanaan pembelajaran aktivitas permainan bolavoli. Dari segi media pembelajaran yang dimodifikasi sehingga siswa menjadi antusias terhadap pembelajaran bola voli pada mata pelajaran Pendidikan Jasmanai Olahraga dan Kesehatan. Selain itu, apabila siswa memiliki minat dan bakat yang bagus harus di kembangkan untuk menciptakan generasi-generasi penurus dan mencapai prestasi setinggi-tingginya, untuk meningkatkan olahraga bola voli dikancah nasional maupun internasional

c. Bagi Peneliti

(21)

10

dengan cara memaksimalkan media pembelajaran yang seadanya untuk memperoleh hasil yang optimal.

d. Bagi MI Al-Khoer Hegarmanah Desa.Sukatani Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat

(22)

30

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian

Tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan WAB melalui modifikasi media pembelajaran aktivitas permainan bolavoli yang diterapkan di MI AL-KHOER Hegarmanah Desa Sukatani Kec Ngamprah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI AL-KHOER Hegarmanah Desa Sukatani Kec Ngamprah, semester ganjil tahun ajaran 2013/ 2014. Penelitian ini khususnya dilaksanakan di kelas VI dengan jumlah 30 yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Waktu penelitian digambarkan seperti pada tabel berikut :

Tahapan dan Garis-garis Besar Kegiatan Penelitian

No

.

Nama Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

(23)

31

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini difokuskan pada implementasi modifikasi media pembelajaran untuk meningkatkan WAB dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli di MI AL-KHOER Hegarmanah Desa Sukatani Kec Ngamprah.

D. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalah dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli dan tujuan penelitian ini maka metode yang digunakan adalah metode peneltian tindakan kelas (classroom action research method). Metode penelitian ini diterapkan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya WAB dan untuk mengetahui apa saja permasalahan yang ada baik di dalam kelas maupun di luar, sehingga guru dapat memperbaiki praktik-praktik maupun materi pembelajaran menjadi efektif.

E. Langkah-Langkah Penelitian

Merujuk kepada langkah-langkah PTK yang dibahas secara mendalam didalam BAB II, maka langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah: 1. Observasi 6.

BAB II (Tinjauan Teoritis, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Tindakan 7. BAB III (Metodologi

Penelitian) 8. Observasi

9. BAB VI (Pengolahan Data) 10. BAB V (Kesimpulan dan

Saran)

(24)

32

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Awal, 2. perencanaan, 3. Pelaksanaan Tindakan, 4. Refleksi, lalu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi Awal

Observasi dilakukan ketika peneliti turun kelapangan, sekolah yang dijadikan objek penelitian ialah MI AL-KHOER Hegarmanah, sekolah ini merupakan tempat peneliti bertugas sebagai guru penjas. Selama peneliti mengajar di sekolah tersebut terdapat beberapa permasalahan ketika mengajar, masalah yang terkait dengan fokus penelitian yaitu meliputi masalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Observasi awal dilakukan terhadap dokumen RPP (Rencana Program Pembelajaran) yang dibuat oleh guru, melihat relevansi antara pelaksanaan dengan RPP yang dibuat, melihat relevansi antara metode/ strategi/ pendekatan yang direncanakan dengan pelaksanaannya, kemudian melihat hasil belajar untuk mengevaluasi pembelajaran.

Berdasarkan masalah-masalah pembelajaran yang teridentifikasi pada tahap observasi awal, selajutnya peneliti membuat suatu perencanaan perbaikan pembelajaran. Semua informasi yang diperoleh dari observasi awal menjadi landasan untuk membuat perencanaan pembelajaran untuk tindakan selanjutnya.

2. Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi tersebut di atas, semua permasalahan dari observasi awal semua catatan-catatan dijadikan landasan untuk membuat suatu perencanaan tindakan, perencanaan tindakan berikutnya dibuat berdasarkan refleksi dari tindakan pelaksanaan yang pertama dan begitu seterusnya sampai permasalahan terpecahkan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Menetukan orang yang akan dijadikan observer, yang nanti bertugas untuk mengamati kegiatan mengajar peneliti.

(25)

33

1.) Persiapan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran; 2.) Perencanaan pembelajaran (RPP);

3.) Kegiatan awal pembelajaran;

4.) Kegiatan pelaksanaan pembelajaran, khususnya pengelolaan waktu aktif belajar anak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli 5.) Kegiatan akhir pembelajaran

c. Teknik mengobservasi

1.) Menggunakan format observasi 2.) Catatan lapangan

d. Membuat perencanaan pembelajaran (RPP) yang berorientasi pada pembelajaran aktivitas permainan bolavoli.

(secara rinci dapat dilihat pada lampiran) 3. Pelaksanaan Tindakan

Setelah membuat perencanaan pertama, lalu selanjutnya dilakukan tindakan yaitu melaksanakan RPP dalam proses pembelajaran lengkap dengan langkah-langkah dan evaluasi hasil belajar dan hasil dari tindakan pertama tersebut dilakukan kegiatan refleksi. Dari hasil refleksi itu dijadikan sebagai patokan untuk membuat perencanaan tindakan kedua. Dalam hal ini peneliti sendiri yang melaksanakan perencanaan tindakan yaitu bertindak sebagi guru, sementara mitra penelti bertindak sebagai observer.

4. Refleksi

(26)

34

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Sumber Data dan Cara Pengambilannya

1. Sumber Data

a. Anak kelas IV MI AL-KHOER Hegarmanah Desa Sukatani Kec Ngamprah yang mengikuti pembelajaran aktivitas permainan bolavoli. b. Peneliti yamg berperan menjadi guru.

c. Lingkungan sekolah MI AL-KHOER Hegarmanah Desa Sukatani Kec Ngamprah yang dijadikan tempat penelitian.

2. Jenis Data

Menurut Sukidin dkk (2010;100-111), menjelaskan bahwa:

PTK ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis, yaitu : data berupa kalimat yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara yang berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme siswa dalam belajar, motivasi siswa. Data jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dianalisis secara deskriptif berupa (prosentasi, mean, median, mode, simpangan baku, frekwensi, tabel, grafik, chart dsb).

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang didapatkan dari data kualitatif terdiri dari:

a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

b. Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran c. Catatan lapangan

d. Dokumentasi 3. Cara pengambilan data

a. Data hasil belajar didapat dari RPP.

b. Data tentang situasi pembelajaran didapatkan pada saat pelaksanaan tindakan dan ditulis dalam catatan lapangan.

(27)

35

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat terpenting dalam penelitian, karena teknik analisis data merupakan tahap pengumpulan data, proses ini dilakukan mulai dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Setelah data terkumpul dianalisis supaya diperoleh data yang sesuai dengan fokus masalah. Data tersebut meliputi perkataan, tindakan, peristiwa yang diamati (observasi) selama proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Secara garis besar analisis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menelaah seluruh data yang dikumpulkan baik dari data hasil observasi lapangan maupun berupa data dokumentasi. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan.

2. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan pengkatagorian dan mengklarifikasikan. Hasil yang diperoleh berupa pola-pola dan kecendrungan-kecendrungan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran aktivitas permainan bolavoli.

(28)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan dengan memberikan media pembelajaran yang sudah dimodifikasi, anak dapat melakukan gerak dasar dengan lebih baik dan meningkat, serta dapat memaksimalkan waktu untuk belajar ketika sedang proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan memodifikasi media pembelajaran dalam aktivitas permainan bolavoli, terdapat peningkatan terhadap pembelajaran aktivitas permainan bolavoli serta yang berkaitan dengan waktu aktif belajar. Dengan demikian, media pembelajaran yang sudah dimodifikasi tersebut digunakan untuk memantapkan gerak-gerak dasar bolavoli, dan memanfaatkan waktu untuk belajar dengan baik

Pengamatan peneliti terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan di MI AL-Khoer, ditemukan masalah-masalah yaitu kurangnya keterampilan anak terhadap gerak-gerak dasar aktivitas permainan bolavoli, serta kurangnya keseriusan anak terhadap pembelajaran sehingga waktu yang digunakan untuk belajar menjadi tidak optimal.

Sebagai kesimpulan pembahasan modifikasi media pembelajaran untuk meningkatkan waktu aktif belajar anak adalah sebagai berikut :

1. Melalui latihan yang mirip permainan yang sesungguhnya dengan menggunakan modifikasi media pembelajaran, minat dan kegembiraan siswa akan meningkat.

2. Memanfaatkan waktu yang diberikan oleh guru kepada anak untuk meningkatkan proses pembelajaran sehingga, anak dapat menerima informasi dari guru.

(29)

78

B.Saran-Saran

Dengan berpedoman pada data-data yang diperoleh serta dalam rangka membantu peningkatan kegiatan dan mengatasi hambatan-hambatan pada kegiatan belajar-mengajar permainan bolavoli di MI AL-Khoer, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Untuk guru pendidikan jasmani diharapkan dapat menerapkan pemahaman

pola-pola bermain bolavoli melalui pembelajaran pendekatan taktis di sekolah. 2. Untuk guru pendidikan jasmani diharapkan dapat memodifikasi alat-alat

pembelajaran agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam berlatih.

3. Untuk guru pendidikan jasmani diharapkan agar dapat memanfaatkan waktu aktif belajar ketika mengajar.

4. Untuk anak diharapkan dapat menggunakan waktu untuk belajar dengan baik sehingga informasi maupun demonstrasi yang diberikan guru dapat diterima dengan baik.

5. Bagi anak yang belum menguasai gerak-gerak dasar permainan bolavoli diharapkan berlatih lebih giat lagi agar kemampuan yang dimilikinya sama dengan anak yang telah menguasai gerak-gerak dasar permainan bolavoli. 6. Kepada rekan mahasiswa, disarankan untuk menguji kembali penelitian ini

dengan jumlah sampel yang berbeda dan lebih banyak serta pengoservasinya yang lebih baik lagi.

(30)

Muhammad Ary Husnul Fikri, 2014

Implementasi Modifikasi Media Pembelajaran Aktifitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Waktu Aktif Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,Azhar (2007). Media Pembelajaran: Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Hamalik (Arsyad).(2007). Media Pembelajaran: Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Hilgard (nasution). (2012). Didaktik Asas-Asas Mengajar: Jakarta: Bumi Aksara

Nasution. (2012). Didaktik Asas-Asas Mengajar: Jakarta: Bumi Aksara

Subroto, Toto. Dan Yudiana, Yunyun (2010). Modul Permainan Bolavoli: FPOK UPI

Suherman, Adang. (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran Dalam

Pendidikan Jasmani: Bandung: CV Andira Bandung

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hakikat-belajar/

http://effendi-dmth.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html#.USTDSB1HImM

http://pendidikananak2.blogspot.com/2012/04/perkembangan-anak-usia-dini.html

http://penjasorkes-zone.blogspot.com/2011/12/tujuan-pendidikan-jasmani.html

http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html

http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/hakikat-pendidikan-jasmani/

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-pendidikan-jasmani.html

Referensi

Dokumen terkait

Populasi penelitian ialah pemakai bahasa Batak Simalungun di Su- matra Utara. Sampel penelitian ditetapkan pemakai bahasa Batak Simalungun di Pematang Raya Kecamatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa vegetarian lacto-ovo Universitas Klabat yang tergabung dalam komunitas Medical Ministry disimpulkan bahwa gambaran

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran fisika model diskusi dengan pembelajaran biasa; tidak

Teachers need research, collaboration, and excellent instructional materials to know when to activate familiar experiences and prior knowledge, when to design and

Sedangkan menurut Ikerionwu (dalam European Journal of Humanities and Social Sciences, 2011: 115) referred to them as objects or devices, which help the

• Akseptasi negara terhadap kehadiran industri perbankan syariah sebagai representatif utama dari bisnis syariah semakin jelas dan tegas dengan terbitn.. ya UU

Sebagaimana telah disampaikan pada prinsip penilaian hasil belajar, penilaian hasil belajar dilakukan secara (1) terpadu, yang berarti penilaian mencakup ranah sikap,

Kromatografi adalah teknik pemisahan dimana suatu zat dalam campuran Kromatografi adalah teknik pemisahan dimana suatu zat dalam campuran diuraikan berdasarkan