• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPLORASI DAN KOMITMEN IDENTITAS VOKASIONAL REMAJA TUKANG DOGER MONYET DI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPLORASI DAN KOMITMEN IDENTITAS VOKASIONAL REMAJA TUKANG DOGER MONYET DI BANDUNG."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Wina Julianingsih, 2015

ABSTRAK

Wina Julianingsih (1000582). Eksplorasi dan Komitmen Identitas Vokasional Remaja Tukang Doger Monyet di Bandung. Skripsi. Departemen Psikologi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2015).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksplorasi dan komitmen identitas vokasional remaja tukang doger monyet di Bandung. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Responden penelitian adalah dua remaja yang bekerja sebagai tukang doger monyet, berumur 13-18 tahun, dan sudah bekerja atau berpengalaman sebagai tukang doger monyet minimal selama 2 tahun. Hasil penelitian yang diperoleh: 1) responden IF telah melakukan eksplorasi terhadap pekerjaan tukang doger monyet karena terpenuhinya indikator eksplorasi identitas vokasional menurut Marcia, sama halnya dengan responden RS yang telah melakukan proses eksplorasi terhadap pekerjaan tukang doger monyet dan beberapa bidang pekerjaan lainnya sesuai dengan indikator yang sama, 2) responden IF belum membuat komitmen identitas vokasional, meskipun beberapa indikator komitmen menjadi tukang doger monyet terpenuhi, namun responden IF masih melakukan eksplorasi terhadap berbagai bidang pekerjaan, karena tukang doger monyet bukan pekerjaan yang diinginkannya. Sedangkan responden RS juga belum membuat komitmen terhadap identitas vokasionalnya, meskipun ia memenuhi beberapa indikator komitmen menjadi tukang doger monyet, namun responden RS masih melakukan eksplorasi terhadap berbagai alternatif bidang pekerjaan untuk menentukan identitas vokasionalnya di masa mendatang, karena pekerjaan tukang doger monyet yang saat ini ditekuni bukanlah pekerjaan yang sebenarnya diinginkannya di masa depan. Berdasarkan penelitian ini peneliti menyarankan agar Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan dapat bekerjasama untuk memberikan pelatihan keterampilan bekerja terhadap anak-anak jalanan khususnya tukang doger monyet, agar kemampuan remaja yang saat ini bekerja di jalan dapat tersalurkan sesuai dengan minat dan bidang yang tepat.

(2)

Wina Julianingsih, 2015

EKSPLORASI DAN KOMITMEN IDENTITAS VOKASIONAL REMAJA TUKANG DOGER MONYET DI

ABSTRACT

Wina Julianingsih (1000582). Exploration and Commitment of Adolescence Vocational Identity of Masked Monkey Artisan in Bandung. Skripsi. Department of Psychology. Indonesia University of Education (2015).

This study aims to determine the exploration and commitment of adolescent vocational identity of masked monkey artisan in Bandung. This study employed a descriptive-qualitative method with case study model. Two adolescents aged 13-18 years old who has been working as masked monkey artisan for at least two years were involved as the respondents of this study. The results of this study are as follows 1) Respondent IF has explored the masked monkey artisan because of the fulfilment of exploration indicator

according to Marcia’s vocational identity, as well as respondent RS who has done exploration as masked monkey artisan and some other work fields based on the aforementioned indicators, 2) Respondent IF has not made vocational identity commitment, although several commitment indicators to become masked monkey artisan has been fulfilled, however respondent IF has been exploring various fields of work because become a masked monkey artisan is not a job he wanted. Whereas, respondent RS also has not made his vocational identity commitment, although he meets several commitment indicators to become masked monkey artisan, respondent RS has been exploring some alternatives of work field to determine his vocational identity in the future because masked monkey artisan which is currently occupied is not a real job he wanted for his future. With regard to this study, researcher suggests that the Department of Social and Employment can be cooperative to provide work skill training for street children especially masked monkey artisans, hence adolescents who currently work on the street can work properly according to their abilities, interests, and right fields.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman SURAT PERNYATAAN ...

ABSTRAK ...

i ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... 4 5 F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Remaja ... 1. Definisi Remaja ... 2. Ciri-ciri Masa Remaja ... 3. Tugas Perkembangan Remaja ... 7 7 7 10 B. Identitas Vokasional ... 1. Identitas Diri ... 2. Identitas Vokasional ... 3. Pembentukan Identitas Vokasional ... a. Eksplorasi ... b. Komitmen ... c. Empat Kategori Identitas Vokasional ... 12 12 14 16 17 24 29 C. Anak Jalanan ... 1. Penyebab Anak Menjadi Anak Jalanan ... 2. Pengelompokkan Anak Jalanan ... D. Penelitian Terdahulu ... 33 33 34 35 BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Desain Penelitian ... 37

(4)

viii

1. Partisipan ... 2. Tempat Penelitian ...

38 39 C. Pengumpulan Data ...

1. Sumber Data ... 2. Teknik Pengumpulan Data ...

39 39 40 D. Instrumen Penelitian ...

1. Peneliti ... 2. Pedoman Wawancara ... 3. Pedoman Observasi dan Lembar Pencatatan Observasi ...

42 42 43 46

E. Analisis Data ... 47

1. Pengumpulan Data ... 47

2. Reduksi Data ... 3. Penyajian Data/Display Data ... 4. Kesimpulan/verifikasi ... 48 48 49 5. Keabsahan Data ... a. Teknik Member Check ... b. Triangulasi ... 50 50 50 6. Proses Pelaksanaan Penelitian ... a. Tahap Persiapan ... b. Tahap Pelaksanaan ... c. Tahap Penyelesaiain ... 51 51 52 52 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Temuan ... 53

1. Identitas Responden ... 54

2. Status Praesens ... 54

3. Riwayat Hidup ... 4. Proses Wawancara ... 5. Display Data ... 55 57 60 B. Pembahasan ... 62

1. Eksplorasi Terhadap Aspek Kemampuan Pemahaman Bidang Pekerjaan ... 63

2. Eksplorasi Terhadap Aspek Arah Aktivitas ... 75 3. Eksplorasi Terhadap Aspek Pertimbangan Akan Bentuk Alternatif

yang Cocok ... 4. Eksplorasi Terhadap Aspek Suasana Emosi ... 5. Eksplorasi Terhadap Aspek Keinginan untuk Membuat Keputusan

Awal Secara Dini ... 6. Komitmen Terhadap Aspek Kemampuan Pemahaman Bidang

Pekerjaan ... 7. Komitmen Terhadap Aspek Aktivitas yang Terarah pada Implementasi Bidang yang Dipilih ... 8. Komitmen Terhadap Aspek Suasana Emosi ... 9. Komitmen Terhadap Aspek Adanya Identifikasi Terhadap Orang yang

(5)

ix

Dinilai Penting atau Bermakna ... 10. Komitmen Terhadap Aspek Memproyeksikan Dirinya ke Masa

Depan ... 11. Komitmen Terhadap Aspek Ketahanan Terhadap Goncangan untuk

Mengalihkan Komitmennya ... C. Analisis Micro Skill Interview ... D. Kekurangan dan Keterbatasan Penelitian ...

95 98 100 104 105

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 106 A. Simpulan ... 106 B. Implikasi dan Rekomendasi ... 108 DAFTAR PUSTAKA ...

RIWAYAT HIDUP ...

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Gambaran Teknik Pengumpulan Data ……...……….. 41 Tabel 3.2 Tabel Pedoman Wawancara untuk Mengungkap Eksplorasi dan

Komitmen Vokasional pada Remaja yang menjadi Tukang

Doger Monyet ………...………...

43

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kategori Status Identitas ……….… 32

Gambar 4.1 Display Data Eksplorasi ……….. 60

(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Verbatim dan Coding Reduksi Data

Display Data Hasil Observasi Micro Skill Interview

Lampiran 2 Surat Pengangkatan SK Pembimbing Surat Ijin Penelitian

Surat Expert Judgement Surat Kesediaan

Surat Pernyataan Member Check Lampiran 3 Kartu Bimbingan

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab I ini akan dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

A. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan yang tidak merata di kota-kota besar seperti Bandung, serta kebijakan pemerintah yang memihak kaum dengan status sosial menengah ke atas memunculkan kemiskinan di tengah kehidupan kota besar. Menurut data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat, berdasarkan sumber Dinas Sosial Jawa Barat Tahun 2011 tercatat ada 20.630 orang anak jalanan di Jawa Barat. Sementara itu berdasarkan rekapitulasi data anak jalanan Kab/Kota di 26 Kab/Kota Provinsi Jawa Barat tahun 2013 mencatat jumlah anak jalanan mencapai 7.605 anak, khusus untuk Kota Bandung jumlahnya mencapai 2.482 anak. Namun demikian sebenarnya data tersebut bersifat fluktuatif yaitu bisa sewaktu-waktu berubah meningkat ataupun menurun.

Status sosial ekonomi dan pola pikir sumber daya manusia kalangan bawah, mempengaruhi bertambahnya jumlah anak jalanan di Kota Bandung. Berdasarkan hasil perbincangan peneliti dengan beberapa anak jalanan, di rumah belajar anak jalanan di Pasir Koja, Bandung, sebagian besar dari mereka beranggapan jika ingin tetap bertahan hidup harus turun ke jalan. Mereka berpikir dapat mengerjakan apapun yang menghasilkan uang ketika di jalanan.

(10)

2

doger monyet. Dua tahun terakhir pemerintah Kota Bandung tengah gencar memberantas eksploitasi pada binatang yang dalam hal ini adalah monyet yang kerap kali disiksa agar bisa patuh pada majikannya. Wali Kota Bandung, tidak akan menoleransi keberadaan topeng monyet di jalan-jalan Kota Bandung. Ridwan Kamil, melarang topeng monyet terkait dengan penegakan Undang-Undang Perlindungan Satwa (Tribunnews.com, 2013).

Fenomena yang terjadi beberapa tahun terakhir ini adalah banyaknya tukang doger monyet di jalan-jalan di Kota Bandung. Berdasarkan pengamatan pada tanggal 13 November 2014 di sekitar rumah peneliti, ditemukan fenomena tukang doger monyet, namun saat ini tukang doger monyet banyak beratraksi di perempatan jalan terutama di lampu merah. Selain itu, tukang doger monyet adalah orang dewasa, namun sekarang ada anak dan remaja yang menjadi tukang doger monyet.

Banyak faktor yang menjadi latar belakang perilaku remaja yang menjadi tukang doger monyet tersebut, diantaranya adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi seperti kemiskinan menjadi latar belakang remaja turun ke jalan untuk mencari pekerjaan. Selain itu, faktor perkembangan juga dapat menjadi latar belakang remaja turun bekerja di jalanan. Perkembangan dan perubahan fisik pada remaja mengakibatkan juga perubahan pada sikap dan perilaku yang terjadi. Hal ini lebih merupakan akibat dari perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh (Hurlock, 1991: 191). Perubahan yang dialami remaja meliputi berbagai bidang, salah satu aspek perkembangan yang memegang peranan penting adalah perkembangan identitas. Secara lebih khusus, Erikson (Hurlock, 1997), menyebutkan bahwa tugas terpenting bagi remaja adalah mencapai identitas diri yang lebih mantap melalui pencarian dan eksplorasi terhadap diri dan lingkungan sosialnya.

(11)

3

dengan sendirinya dalam diri individu selama perkembangan individu yang bersangkutan (Marcia, 1980: 159).

Menurut Marcia (1993) pembentukan identitas vokasional remaja ditandai oleh ada tidaknya usaha dalam melaksanakan eksplorasi mengenai berbagai alternatif vokasional yang dilakukan dan dibuatnya komitmen yang mantap terhadap suatu pilihan karir berlandaskan pertimbangan yang matang. Dengan melakukan eksplorasi remaja akan lebih mudah untuk menentukan pilihan dalam bidang vokasi. Dengan informasi yang didapat, mereka dapat mengetahui dengan jelas bidang yang diminatinya, mengetahui kemampuan apa saja yang dibutuhkan, dan mereka akan lebih percaya diri untuk menentukan pilihannya. Keberhasilan eksplorasi ini akan mengarahkan mereka dalam mengikatkan diri atau membentuk komitmen terhadap pilihannya. Namun yang terjadi saat ini, kebanyakan remaja tidak maksimal melewati tahap eksplorasi, sehingga menyumbang pada meningkatnya keragu-raguan remaja dalam dalam melaksanakan komitmen dan membangun identitas vokasional mereka.

Penelitian atau kajian psikologis mengenai pembentukan identitas vokasional yang mencakup eksplorasi dan komitmen terutama pada tukang doger monyet sejauh pengamatan peneliti belum pernah dilakukan terutama di Indonesia. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu memperoleh pemahaman mengenai Eksplorasi dan Komitmen

Identitas Vokasional Remaja Tukang Doger Monyet di Bandung.

B. Fokus Penelitian

Berdasaran latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, fokus penelitian ini ialah pada eksplorasi dan komitmen vokasional remaja jalanan. Remaja jalanan yang dimaksud adalah remaja tukang doger monyet yang berada di Bandung, menunjuk pada individu antara usia 11-24 tahun (Sarwono, 2000: 14). Proses pembentukan status identitas vokasional remaja jalanan tukang doger monyet melalui tahap eksplorasi dan komitmen.

(12)

4

identitas dan dapat dikatakan sebagai indikator utama dari perkembangan identitas, dimana seorang individu mempelajari atau memperdalam suatu bidang yang mereka pilih dan dapat membantu individu dalam menemukan identitas dirinya. Komitmen menurut Waterman (Marcia, 1993: 164) adalah membuat suatu bentuk keputusan mengenai identitas serta adanya keterlibatan dalam aktivitas yang signifikan yang ditunjukkan oleh implementasi dari pilihan yang telah diputuskan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses eksplorasi remaja tukang doger monyet terhadap identitas vokasionalnya?

2. Bagaimana proses membuat komitmen remaja tukang doger monyet terhadap identitas vokasionalnya?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk menelusuri secara ilmiah dan terencana sehingga diperoleh pemahaman empiris mengenai status identitas vokasional remaja jalanan yang meliputi eksplorasi dan komitmen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui bagaimana proses eksplorasi remaja tukang doger monyet dalam identitas vokasionalnya pada bidang pekerjaan.

(13)

5

E. Manfaat Penelitian

Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian ini dapat memiliki kegunaan atau manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi perkembangan dan perkembangan sosial dengan menambah informasi mengenai isu perkembangan status identitas vokasional remaja jalanan.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan yang dapat memberikan manfaat bagi orangtua dalam membantu pencapaian status identitas remaja dan sebagai usaha mengembangkan, mengoptimalkan, dan memperbaiki proses pembentukan identitas vokasional remaja yang mencakup eksplorasi dan komitmen. Dengan demikian, semoga ada remaja yang dapat dibantu untuk terhindar dari kebingungan status identitas vokasionalnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I: Pendahuluan

Dalam bab I ini terdiri atas latar belakang penelitian, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II: Tinjauan Pustaka

(14)

6

3. Bab III: Metode Penelitian

Pada bab III ini dijelaskan mengenai desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data yang terdiri dari sumber data dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, teknik keabsahan data, dan proses pelaksanaan penelitian.

4. Bab IV: Temuan dan Pembahasan

Bab IV ini terdiri dari dua bagian besar yaitu temuan penelitian dan pembahasan yang berisi tentang gambaran responden penelitian, temuan, dan pembahasan.

5. Bab V: Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Archer, S. L. (1989). Sex Differences In Identity Development: Issues of Process, Domain, and Timing. Journal of Adolescence, 12, 117-138.

Archer, S. L. (1994). Interventions For Adolescent Identity Development. London: Sage Publications.

Baihaqi. (2002). Pencapaian Status Identitas Vokasional Pada Remaja Tunanetra (Studi Kasus pada Mahasiswa Tunantera Di Universitas Pendidikan Indonesia). Tesis Program Magister S2 BKU Psikologi Perkembangan Universitas Padjadjaran Bandung: tidak diterbitkan.

Baihaqi., Kartini, Titin., Ihsan, Helli., Mustofa, A, M. (2009). Status Identitas dan Spiritualitas Remaja (Studi Korelasi dan Demografis Mahasiswa UPI Bandung). Artikel. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Indonesia. [Online] Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PSIKOLOGI/197509122006041-HELLI_IHSAN/Kt_Pengantar_%26_Dftar_Isi_dll_ini_yg_dipakai_28_Nop_0 9.pdf. [1 Juli 2014].

Bang, Hyeyoung., & Montgomery, Diane. (2013). Wisdom and Ego-Identity for Korean and American Late Adolescents. Journal of Cross-Cultural

Psychology. 44(5) 807–831. DOI: 10.1177/0022022112466941

Barus, Gendon. (1998). Kontribusi Perilaku Pengasuhan Orang Tua Dan Kemandirian Terhadap Pembentukan Identitas Vokasional Remaja Akhir. Tesis Program Magister S2 BKU Psikologi Perkembangan Universitas Padjadjaran Bandung: tidak diterbitkan.

Berk, L. (1993). Child Development Second Edition. New York: Allyn and Bacon. Cremers, A. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia. Jakarta: Gramedia. Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.

Departemen Sosial RI. (2001). Indikator Anak Jalanan berdasarkan Aktivitasnya. [Online] Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/9865/2/BAB%202%20-%2008104241012.pdf [19 Juni 2014].

(16)

111

Fuhrmann, B. S. (1990). Adolescence, adolescent. London: Scott, Foresman Company.

Herdiana, Ike. (2012). Dunia Anak Jalanan. [Online] Tersedia: http://ikeherdiana-

fpsi.web.unair.ac.id/artikel_detail-42211-Dunia%20AnakAnak-Dunia%20Anak%20Jalanan.html [10 Juli 2014].

Herdiansyah, Haris. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hersifa, Siti, Rizkika. (2014). Pembentukan Status Identitas Vokasional Pada Remaja (Studi Kasus pada Tiga Remaja yang Bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di Kota Bogor). Skripsi S1 Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa oleh Istiwidayanti & Sijahat, Max R. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kartini, Titin. (2000). Hubungan Pola Interaksi Guru BP Dengan Remaja Dalam Layanan Bimbingan Karir Dan Kemandirian Remaja Dengan Eksplorasi Komitmen Identitas Vokasional Remaja Akhir. Tesis Program Magister S2 BKU Psikologi Perkembangan Universitas Padjadjaran Bandung: tidak diterbitkan.

Kementrian Sosial Republik Indonesia. (2009). Glosarium Penyelenggaraan

Kesejahteraan Sosial. [Online] Tersedia:

http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=glosariumkesos&letter=a [10 Juli 2014].

(17)

112

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat . (2013). Pusat Data dan Informasi. Pikiran Rakyat, Galamedia, Tribun Jabar.

Marcia, J. E. (1980). Identity in adolescence. In J. Adelson (Ed.), Handbook of adolescent psychology (pp. 159-187). New York: John Wiley & Sons.

Marcia, J. E., et al. (1993). Ego Identity For Psychological Research. New York: Springer Verlag.

Maryami, Ami. 2010. Hubungan gaya pengasuhan orang tua dengan eksplorasi dan komitmen dalam pembentukan identitas bidang pekerjaan pada remaja akhir (Studi Mengenai Pembentukan Identitas pada Remaja Akhir Di Kota dan Di Desa). Tesis Program Magister S2 BKU Psikologi Perkembangan Universitas Padjadjaran Bandung: tidak diterbitkan.

Miller, Patricia, H. (1993). Theories of Development Psychology. New York: W>H Freeman & Co.

Moleong, I., J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muus, R. (1996). Theories of Adolescence. New York: McGraw Hill.

Nanda, S. S. (2010). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pembentukan Identitas Vokasional Remaja. Skripsi S1 Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Poerwandari. (2001). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Raskin. (1994). Discussion on Ego Identity, Identity and Development. New Jersey: Lawrence Elburn Associates, Publisher.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Smith, J. A. (2009). Psikologi Kualitatif: Panduan Praktis Metode Riset. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

(18)

113

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, A. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius. S, Ajat. (2010). Ramadhan Jumlah Gelandangan Bandung Naik 20 Persen. [Online]

Tersedia: http://antarajawabarat.com/lihat/cetak/25229 [22 September 2013]. Sarwono, S. W. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Thompson, Mindi. N., & Subich, Linda. M. (2011). Social Status Identity: Antecedents and Vocational Outcomes. The Counseling Psychologist, 39(5) 735– 763. DOI: 10.1177/0011000010389828

Tribunnews.com. (2013). Tiru Jokowi, Wali Kota Bandung akan Gelar Razia Topeng

Monyet. [Online] Tersedia:

http://www.tribunnews.com/regional/2013/10/25/tiru-jokowi-wali-kota-bandung-akan-gelar-razia-topeng-monyet [10 Juli 2014].

Referensi

Dokumen terkait

The goal of this research is to analyze the economic aspects influencing the macro economic growth, those are investment, labour, and technology in Gunungkidul Regency, and to

[r]

[r]

[r]

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi..

Perbedaan waktu tanam meningkatkan produksi per plot pada taraf waktu tanam 1 HST (T0) yaitu 48.11 g Pemberian mikoriza meningkatkan 3 MST, dan 4 MST, jumlah polong, jumlah

panen kedelai dari tahun 2013 hingga tahun 2014 semakin sempit dilakukan.. peningkatan teknologi budidaya kedelai untuk mencapai produksi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi.. Pendidikan Jasmani Kesehatan