• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Passing Dan Dribbling

Melalui Pelatihan Ball Mastery

(Studi eksperimen pada siswa sekolah sepakbola PSBUM KU-11 tahun)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

IMAM NURJAMAN W 1101876

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Oleh

Imam Nurjaman Wiratmana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Imam Nurjaman Wiratmana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Imam Nurjaman Wiratmana

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN

DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

(Dr.Dikdik Zafar Sidik,M.Pd.) NIP: 196812181994021001

Pembimbing II,

(Ira Purnamasari,M.Pd.) NIP: 196003151987031002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

(4)

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL Pembimbing : 1.Dr.Dikdik Zafar Sidik,M.Pd

2.Ira Purnamasari,M.Pd

Imam Nurjaman Wiratmana* 2015

Permasalahan yang penulis ajukan pada penelitian ini mengenai pelatihan ball mastery di lingkungan Sekolah Sepakbola. Pelatihan ball mastery dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik dasar passing dan dribling pada cabang olahraga sepakbola. Para Pelatih SSB di Indonesia, masih banyak memberikan materi latihan seperti untuk orang dewasa yang diberikan kepada anak-anak. Penelitian ini mengenai ”Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Passing Dan Dribbling Melalui Pelatihan Ball Mastery”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan teknik total sampling yaitu siswa SSB PSBUM UPI KU-11 Tahun sebanyak 16 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes passing and stopping dan tes slalom dribble.Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka penghitungan dan uji signifikansi peningkatan hasil latihan dilakukan menggunakan uji signifikansi dua rata-rata. Sedangkan untuk mengetahui persentase perbedaan peningkatan hasil latihan sampel menggunakan pengujian T-skor pada kedua hasil tersebut. Maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan teknik dasar passing dan dribbling serta terdapat perbedaan bahwa teknik dasar dribbling mengalami peningkatan yang lebih signifikan dalam pelatihan ball mastery. Disarankan kepada pelatih, pengajar, pembina sepakbola dan para pembaca agar memberikan pelatihan ball mastery dalam rangka meningkatkan teknik dasar passing dan dribbling sepakbola dalam pelaksanaan program latihannya pada usia dibawah 11 tahun.

(5)

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

IMPROVEMENT IN THE BASIC SKILLS OF PASSING AND DRIBBLING TECHNIQUES THROUGH BALL MASTERY TRAINING

Mentor : 1.Dr.Dikdik Zafar Sidik,M.Pd 2.Ira Purnamasari,M.Pd

Imam Nurjaman Wiratmana* 2015

(6)

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan penelitian ... 5

F. Sruktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, ANGGAPAN DASAR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7

1. Sepakbola ... 7

2. Karakteristik Gerakan Dalam Sepakbola ... 8

3. Pembinaan Pemain di Sekolah Sepakbola ... 9

4. Fungsi Kurikulum Sekolah Sepakbola ... 11

5. Karakteristik Pembinaan Sepakbola Usia 11Tahun ... 13

6. Prinsip Latihan... 15

7. AspekLatihan... ... 25

8. Hakikat Ball Matery... ... 28

(7)

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

10.Kontribusi Teknik Dasar Dribbling Dalam Sepakbola ... 48

B. Kerangka Pemikiran...………... 51

C. Hipotesis ……….…………... 51

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 53

B. Populasi dan Sampel ... 54

C. Desain Penelitian ... 55

D. Instrumen Penelitian ... 56

E. Definisi Operasional ... 60

F. Tempat dan Waktu Penelitian ... 60

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data... 62

H. Hipotesis Statistika.. ... 64

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 65

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku ... 65

2. Uji Normalitas Menggunakan Uji Lilliefors ... 67

B. Pengujian Hipotesis ... 69

C. Diskusi Penemuan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran-saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA... 75

LAMPIRAN... 77

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sepakbola adalah olahraga yang paling terkenal diseluruh dunia. Semua kalangan bisa memainkannya, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang-orang yang sudah lanjut usia pun masih ada yang aktif untuk bermain sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang murah dan praktis karena dapat dimainkan dimana saja. Sepakbola adalah olahraga yang dimainkan dengan melibatkan banyak orang didalamnya sesuai dengan peraturan yang ada. Sepakbola merupakan permainan yang membutuhkan kerjasama tim atau kolektifitas jadi sepakbola disebut dengan permainan beregu. Mengenai batasan sepakbola dijelaskan oleh Sucipto,dkk (2000, hlm.7) mengungkapkan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dilapangan dan satu diantaranya bertindak sebagai penjaga gawang, permainan sepakbola sebagian besar dimainkan dengan menggunakan tungkai kecuali penjaga gawang diperkenankan menggunakan lengan pada daerah tendangan hukumannya.

Di zaman yang sudah modern ini, perkembangan ilmu dan teknologi semakin berkembang dengan pesat demi kemajuan peradaban manusia. Teknologi mulai diterapkan untuk kepentingan bersama dalam memajukan seluruh elemen yang terkait didalam sepakbola, dengan adanya teknologi garis gawang yang sudah diterapkan dalam sebuah pertandingan dan sebuah alat yang berupa sensor atau chip yang disimpan didalam bola menunjukan bahwa sepakbola semakin berkembang dalam mewujudkan semangat sportifitas dalam sebuah pertandingan sehingga tidak merugikan siapapun. Dengan perubahan yang baik, sepakbola pun tidak luput dari perubahan itu, baik itu dari segi cara bermain, proses latihan, maupun peraturannya.

(9)

2

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

to motor coordination’’, yaitu jendela percepatan adaptasi menuju koordinasi gerak. Semua keterampilan gerak dasar sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dan keterampilan seluruh cabang olahraga sebaiknya diajarkan pada phase ini. Jika latihan keterampilan gerak dasar tidak dikembangkan antara usia 9-12 tahun, jendela kesempatan yang berarti akan hilang.

Ball mastery menurut bahasa yang artinya menguasai bola, teknik dasar

menguasai bola penting dimiliki oleh setiap pemain untuk mampu bermain sepakbola. Menurut Coerver (diakses dari www.coerver.com) menyatakan bahwa,’’Ball mastery is the foundation of every player's development’’, dari kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa ball mastery atau teknik dasar menguasai bola merupakan fondasi awal bagi seorang pemain dalam bermain sepakbola. Harsono (1988, hlm. 100) latihan teknik adalah “Latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet’’. Maksudnya adalah latihan ini diberikan untuk melatih gerakan-gerakan yang ada dalam pertandingan sebenarnya. Ball mastery adalah teknik meguasai bola dengan memaksimalkan kedua kaki, latihan tersebut dilakukan berulang-ulang agar kemampuan setiap pemain dalam penguasaan bola menjadi sempurna. Latihan teknik-teknik dasar sangat penting dikuasai oleh setiap pemain, hal ini sesuai dengan pernyataan Coerver (1987, hlm. 21) mengungkapkan bahwa:

Teknik-teknik dasar diperlukan sewaktu lari berliku-liku,berputar,dan berbalik,begitu pula saat melindungi bola,mengadakan koreksi serta mengamankan bola jika tidak ada teman yang berdiri bebas.Dalam situasi begitu pemain top menggunakan salah satu gerakan dasar atau lebih guna menciptakan peluang yang lebih baik.

(10)

setiap pemain terhadap bola, sehingga setiap pemain mampu menguasai bola dengan sempurna.

Gerakan-gerakan ball mastery bisa dikatakan latihan feeling maupun latihan mengontrol diri terhadap bola sehingga setiap pemain mampu menguasai bola baik ketika tidak ada lawan maupun bergerak untuk melewati lawan. Jika setiap pemain memiliki teknik kontrol bola yang baik maka sentuhan dalam melakukan teknik dasar seperti passing, dan dribbling perkenaannya akan tepat dan akurat. Hal ini diperjelas oleh Coerver (1987, hlm. 19) ‘’Dengan pengulangan bentuk -bentuk latihan teknik secara terus menerus, secara otomatis akan berkembang pula

feeling pada kedua kaki terhadap bola’’. Latihan harus dilakukan secara maksimal dan disertai dengan beban latihan yang tiap hari semakin meningkat sehingga terjadi proses yang semakin berat. Menurut Bompa dalam buku Satriya (2007, hlm. 11) “Latihan merupakan aktifitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologi manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”. Hal ini sejalan dengan Harsono (1988, hlm. 101) “Training atau latihan adalah

proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.

Berdasarkan perkembangan zaman yang semakin berkembang di dunia persepakbolaan, banyak tim-tim sepakbola di dunia yang mengalami kemajuan pesat dengan materi pemain yang sederhana namun banyak tim yang menekankan pada aspek peningkatan teknik diantaranya meningkatkan kualitas teknik passing dan

dribbling yang menjadi dasar dalam permainan sepakbola, Mielke (2007, hlm. 19)

menjelaskan bahwa ‘’Passing merupakan seni memindahkan momentum bola dari

satu pemain ke pemain lain’’. Dengan memiliki teknik passing yang baik,tim akan

(11)

4

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan passing akan terjalin suatu kerjasama antara pemain satu ke pemain lainnya sehingga kekompakan tim bisa terjalin.

Selain passing, dribbling juga berpengaruh dalam suatu permainan.

Dribbling atau menggiring bola penting dikuasai oleh setiap pemain karena

disamping memiliki kemampuan passing setiap pemain juga harus bisa menguasai bola pada saat berlari keruang terbuka untuk menciptakan sebuah peluang untuk mencetak angka. Lebih jelasnya Mielke (2007, hlm. 1) mengatakan bahwa:

Dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua pemain

harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak,berdiri,atau bersiap melakukan operan atau tembakan.Ketika pemain telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif,sumbangan mereka didalam pertandingan akan sangat besar.

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa teknik dasar dribbling merupakan teknik dasar yang tidak dapat dipisahkan dalam permainan sepakbola disamping teknik-teknik dasar lainnya. Dengan dribbling yang baik setiap anak akan mampu untuk bermain sepakbola dengan baik.

Tentunya pembinaan yang tepat yang dapat mempertahankan dan meningkatkan perkembangan kemajuan sepakbola di Indonesia. Diawali pada pembinaan usia dini di sekolah sepakbola atau (SSB) yang menjadi fondasi dalam meningkatkan prestasi sepakbola dimasa yang akan datang. Kurikulum menjadi salah satu acuan bagi pelatih dalam membina dan mendidik seorang pemain dalam mencapai tujuan bersama di massa yang akan datang untuk menciptakan pemain sepakbola yang memiliki kualitas baik.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik lebih jauh untuk melakukan penelitian ini yang berjudul ‘’Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Passing Dan Dribbling Melalui Pelatihan Ball Mastery’’

B.Masalah Penelitian

1. Apakah latihan ball mastery memberikan dampak yang signifikan terhadap latihan teknik dasar passing ?

(12)

3. Apakah pelatihan ball mastery memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan teknik dasar passing dan dribbling pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelatihan ball mastery dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar passing pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun.

2. Untuk mengetahui pelatihan ball mastery dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun.

3. Untuk mengetahui pelatihan ball mastery dapat memberikan perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling dan

passing pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun.

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa khususnya FPOK dan umumnya bagi pihak lain yang berkepentingan dalam bidang olahraga permainan sepakbola.

1. Di pandang secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti bagi para atlet maupun pelatih sepakbola dalam upaya menambah keilmuan di bidang kepelatihan khususnya dalam pembinaan usia dini.

2. Di pandang secara praktis dapat menjadi acuan bagi atlet, pelatih, serta para pembina sepakbola dimanapun berada tentang pelatihan Ball Mastery.

E.Batasan Penelitian

(13)

6

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini di batasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini yaitu mengenai peningkatan keterampilan tekhnik dasar passing dan dribbling melalui pelatihan ball mastery pada siswa SSB PSBUM UPI. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan ball mastery.

3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat keterampilan teknik dasar

passing dan dribbling.

4. Instrument atau alat ukur yang digunakan adalah tes slalom dribbling dan tes keterampilan passing dengan papan pantul.

5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa PSBUM UPI pada kelompok usia 11 tahun.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan yang berisikan: Latar Belakang. Masalah Penelitian. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. Batasan Penelitian. Struktur Organisasi Skripsi. 2. Bab II Kajian Teoritis yang berisikan: Perkembangan Sepak bola. Karakteristik

Gerakan dalamSepakbola. Pembinaan Pemain di Sekolah Sepakbola.Fungsi Kurikulum Sekolah Sepakbola. Karakteristik Usia 11 Tahun. Prinsip Latihan. Aspek Latihan. Hakikat Ball Mastery. Kontribusi Teknik Dasar Passing Dalam Pembinaan Sepakbola. Kontribusi Teknik Dasar Dribbling Dalam Pembinaan Sepakbola. Kerangka Pemikiran. Hipotesis.

3. Bab III Metode Penelitian yang berisikan: Metode Penelitian. Desain Penelitian. Populasi. Sampel. Definisi Operasional.Instrumen Penelitian. Tempat dan Waktu Penelitian. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Data. 4. Bab IV Hasil Pengolahan Dan Analisis Data yang berisikan: Hasil Pengolahan

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam suatu metode penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode dalam suatu penelitian merupakan suatu cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur yang biasa dipergunakan diantaranya histories, deskriptif, dan eksperimen.

Dalam metode penelitian tentunya harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arikunto (2010, hlm. 9) bahwa “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012, hlm. 72) mengatakan bahwa “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

(15)

54

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas yaitu pelatihan ball

mastery diberikan selama 6 minggu atau 1 setengah bulan lebih. Treatment ini

diberikan dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari pelatihan ball mastery terhadap hasil peningkatan passing dan dribbling.

B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006, hlm. 130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007, hlm. 82) menjelaskan bahwa “Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”.

Lebih lanjut Sugiyono (1997, hlm. 59) menyatakan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SSB PSBUM UPI Bandung. Selain itu peneliti juga terlibat dalam kepengurusan selama kurang lebih 2 tahun kebelakang, dan peneliti juga terlibat langsung di lapangan sehingga ketika melakukan penelitian, intensitas waktu peneliti akan sepenuhnya tercurah di lapangan.

(16)

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber informasi/data. Sampel yang akan diambil sebagai percobaan harus diperhatikan. Menurut Sudjana (2005, hlm. 6) “Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi”. Sedangkan menurut Sugiyono (2002, hlm. 56) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selanjutnya Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007, hlm. 80) menjelaskan bahwa “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data/informasi itu diperoleh”.

Adapun cara-cara pengambilan sampel dalam penelitian dapat dilakukan sebagai berikut : sampel random, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel proporsi, sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok, sampel kembar. Arikunto, (2006, hlm. 128).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis dalam penelitian ini pengambilan besar sampel ditentukan dengan total sampling. Menurut Sugiyono, (2007, hlm. 130) menyatakan bahwa “Total sampling adalah teknik pengambilan

sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Jumlah siswa yang dijadikan sebagai obyek penelitian yaitu siswa PSBUM UPI KU-11 Tahun yang berjumlah 16 orang yang rutin mengikuti latihan 3 kali dalam seminggu.

C.Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain penelitian. Penggunaan desain penelitian di sesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menggunakan desain one grouppretest-postest design. Desain penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain Penelitian one group pretest posttest design Sumber : Sugiyono, (2008, hlm. 111)

Pretest Treatment Postes

(17)

56

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 : Tes Awal (pre test passing dan dribbling) O2 : Tes Akhir (post test passing dan dribbling) X : Perlakuan (treatment ball mastery)

Penulis menggunakan desain penelitian ini dimaksudkan untuk mempermudah penulis untuk menentukan satu variabel bebas dan dua variabel terikat dalam satu kelompok yang sama. Dengan data diatas penulis merencanakan alur penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data penelitian

D.Instrumen dan Alat Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan passing dan

dribbing. Alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

Sampel

Tes awal

Passing dan Dribbling

Perlakuan melalui pelatihan

ball mastery

Tes akhir

Passing dan dribbling

Pengolahan data dan Analisis data

(18)

adalah tes slalom dribble dan tes passing and stopping pada papan pantul yang bisa membantu mengukur peningkatan keterampilan teknik dasar dribbling dan

passing dalam cabang olahraga sepakbola.

1. Tes Keterampilan Passing Pada Sepakbola  Alat tes menggunakan papan pantul  Bola ukuran 4

Stop watch

 Pluit

Tujuan : Untuk mengukur tingkat kemampuan passing selama 30 detik.  Petunjuk pelaksanaan tes:

 Sampel diberikan pengarahan terlebih dahulu untuk melakukan tes

passing dengan menggunakan bola ukuran 4.

 Sampel berdiri garis tengah dengan bolayang sudah disediakan peneliti.

Setelah ada aba-aba peluit, sampel melakukan tes passing dengan menggunakan bola sepak pada area yang sudah disediakan oleh peneliti dengan memantulkan bola ke papan pantul.

 Setiap sampel diberikan dua kali kesempatan untuk melakukan tes

passing dengan menggunakan bola ukuran 4.

 Cara menskor:

 Nilai atau skor diperoleh dari 2 kesempatan yang diberikan oleh peneliti dan passing dilakukan dengan lancer.

Diambil jumlah passing yang banyak dari dua kali kesempatan dalam melakukan tes passing.

Nilai terbesar dari dua kesempatan melakukan passing tersebut berarti itu nilai terbaik dan itu yang diambil untuk data yang kemudian akan diolah.

 Apabila menendang bola dengan satu kaki saja maka tidak dihitung.  Apabila menendang bola sebelum mencapai garis yang ditentukan

(19)

58

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Desain Tes Passing dan Stopping

Sumber : Vernom dalam Jam jam (2007, hlm. 46-47)

Butir tes passing memiliki derajat validitas sebesar 0,7981 dan reliabilitas sebesar 0,8024 menggunakan modifikasi tes dari Vernom A Crew dalam buku Measurement Concepts in physical Education yang diteliti oleh jam jam (2007, hlm. 56-57). Ternyata koefisien validitas dan reliabilitas tes tersebut adalah signifikan. Ini berarti bahwa tes passing yang digunakan adalah valid dan reliable.

2. Tes Keterampilan Dribbling Pada Sepakbola  Tujuan tes

 Untuk mengetahui berapa besar kemampuan sampel dalam melakukan

dribbling sebelum diberikan pelatihan ball mastery pada cabang

olahraga sepakbola

(20)

Fasilitas dan alat : a) Lapangan Sepakbola b) Meteran

c) Cones untuk membuat jalur dribbling

d) Stop watch

e) Bola

f) Kamera

g) Peluit

 Petunjuk pelaksanaan:

 Pada aba-aba ‘’Siap’’, sampel berdiri di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya.

 Pada aba-aba ‘’Pluit’’, sampel mulai menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapan sampai ia melewati garis finish.

 Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stop watch tetap berjalan.

 Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergaantian,atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.  Cara menskor:

 Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba ‘’Ya’’sampai ia melewati garis finish.

Gambar 3.4

Tes slalom dribbling 2 meter

(21)

60

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila:

 Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja.  Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.

 Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

E. Definisi Operasional

Jika di lihat dari sudut pandang penafsiran seseorang terhadap suatu istilah itu berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan dan menjabarkan satu-persatu istilah tersebut, diantaranya sebagai berikut:

 Pelatihan menurut Satriya (2007, hlm. 11) dikutip dalam buku Bompa yaitu “Latihan merupakan aktifitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologi manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”.

Ball mastery merupakan teknik dasar bagi seorang pemain dalam bermain

sepakbola, ball mastery merupakan bentuk latihan yang tujuannya untuk meguasai bola dengan memaksimalkan kedua kaki.latihan tersebut dilakukan berulang-ulang agar kemampuan setiap pemain dalam penguasaan bola menjadi sempurna.

Passing adalah seni memindahkan momentum dari satu pemain ke pemain

lain. Mielke D (2007, hlm. 19)

Dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua pemain

harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri atau bersiap melakukan operan atau tembakan. Mielke D (2007, hlm. 1).

F. Tempat dan Waktu Penelitian

(22)

eksperimen selama 18 kali pertemuan dengan frekuensi pertemuan tiga kali dalam seminggu. Mengenai jangka waktu latihan menurut Kosasih, (1995, hlm.28) mengatakan bahwa “Latihan tiga kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Selain itu Bompa (1990, hlm. 86) mengatakan bahwa ‘’Siswa (atlet) berlatih 3 kali dalam seminggu, tergantung dari keterlibatannya dalam olahraga’’. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama enam minggu atau lebih’’. Dengan pelatihan yang diberikan tiga kali dalam seminggu secara teratur akan mengalami peningkatan yang berarti. Berikut adalah urutan jadwal pertemuan selama seminggu:

1. Minggu, Pukul 07.00-8.30 WIB 2. Selasa, Pukul 15.30-17.30 WIB

3. Jum’at, Pukul 15.30-17.30 WIB

Pre test dilaksanakan pada tanggal 24 April 2015 dimaksudkan untuk

mengetahui keterampilan teknik dasar passing dan dribbling sepakbola siswa PSBUM UPI usia 11 tahun. Sedangkan post test dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2015. Untuk memudahkan penyusunan program latihan dapat dilihat pada lampiran. Kemudian untuk latihan dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu pemanasan, latihan inti dan pendinginan. Berikut uraian dari tiga tahap latihan di atas :

1. Pemanasan

(23)

62

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Latihan inti

Latihan inti yang diberikan oleh peneliti adalah pelatihan ball mastery yang sudah disusun secara sistematis dengan adanya penambahan beban setiap pertemuannya. Pada proses latihan dari awal sampe akhir menggunakan latihan

ball mastery. Pelaksanaan dilakukan di lapangan sepakbola SSB PSBUM UPI.

3. Pendinginan

Setelah sampel melakukan latihan inti, peneliti memberikan penenangan yang bertujuan untuk mengurangi resiko cedera karena faktor kelelahan otot akibat latihan.

G.Prosedur Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengetesan masih merupakan skor-skor mentah, belumlah berarti sebelum diolah. Supaya skor-skor itu mempunyai arti, maka data tersebut harus diolah secara statistik agar menimbulkan kebenaran untuk menjawab persoalan-persoalan atau yang diajukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari kelompok sampel yang telah distandarisasikan dengan menggunakan rumus :

�̅= Nilai rata-rata x = Skor yang diperoleh n = Jumlah orang

Σ = “sigma” yang berarti jumlah

2. Mencari simpangan baku dari skor yang tidak dikelompokkan dengan menggunakan rumus statistika sebagai berikut :

(24)

x = Nilai yang didapat

�̅ = Nilai rata-rata

Langkah-langkah yang ditempuh adalah: a. Menentukan nilai rata-rata

b. Mencari x dengan cara mengurangi skor yang didapat dengan nilai rata-rata.

c. Harga x dikuadratkan, kemudian dijumlahkan

d. Menarik akar kuadrat setelah dibagi jumlah responden.

3. Uji normalitas, Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors, Uji inimenggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membakukan setiap bilangan dari hasil observasi, X1, X2, . . . Xn dengan menjadikan bilangan baku Z1, Z2, . . . , Zn dengan mempergunakan rumus :

Keterangan :

Zi = Bilangan baku ke-i xi = Data hasil observasi ke-i �̅ = Rata-rata kelompok sampel

S = Simpangan baku kelompok sampel

b. Untuk setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang

F (zi) = P ( z ≤ zi)

c. Kemudian menghitung proporsi Z1, Z2, . . . , Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi . Jika Proporsi itu dinyatakan dengan

S (Zi) : S (Zi) = Banyaknya Z1,Z2,...,Zn ≤ Zi

n

(25)

64

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut, sebutlah harga terbesar L0 kriteria Uji Normalitas Liliefors, adalah:

1) Hipotesis diterima apabila Lo < Lt , kesimpulannya data berdistribusi normal

2) Hipotesis ditolak apabila Lo > Lt, kesimpulannya data berdistribusi tidak normal

4. Langkah berikutnya menghitung peningkatan hasil latihan dengan pengujian signifikansi, menggunakan uji t dengan rumus:

5. Untuk melihat pengaruh yang lebih signifikan dari perbedaan kedua hasil maka menggunakan pengujian T-skor dengan rumus:

T-Skor = 50 + 10 (X - �̅ ) atau S

= 50 + 10 ( �̅ - X) untuk waktu S

H.Hipotesis Statistika

Sesuai dengan masalah penelitian, maka hipotesis statistik yang dirumuskan dalam masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

(26)

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari penelitian pelatihan ball mastery terhadap peningkatan keterampilan teknik dasar

passing dan dribbling adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari pelatihan ball mastery terhadap keterampilan teknik dasar passing pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 Th. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari pelatihan ball mastery terhadap

keterampilan teknik dasar dribbling pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 Th. 3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil pelatihan ball mastery yang signifikan

antara peningkatan keterampilan teknik dasar passing dan dribbling pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, pelatihan ball mastery lebih signifikan dalam peningkatan keterampilan teknik dasar dribbling, dari pada peningkatan keterampilan teknik dasar passing dalam sepakbola.

B. Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pembina dan pelatih sepakbola usia dini dan muda agar menerapkan pelatihan Ball mastery di lingkungan pembinaan sepakbola guna meningkatkan keterampilan teknik dan penguasaan bola dengan baik.

2. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda pada penelitian ini.

(27)

75

Imam Nurjaman Wiratmana, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aldisya,Mochamad Hisyam Kemal.(2007).Pengaruh Latihan Dribbling Dengan Menggunakan Bola Sepak Replika Size 2 Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pada Permainan Sepakbola. Skripsi pada FPOK UPI Bandung:Tidak

diterbitkan

Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Balyi,Istvan.(2001).Long Term Athlete Development:Trainibility In Childhood And Adolescence.Canada

Bompa,T.(1990).Theory and Methodology of Training. Ontario Canada. New York University

Coerver,Wiel.(1987).Program Pembinaan Pemain Ideal.Jakarta :PT Gramedia Giriwijoyo, Dikdik. (2012) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching : Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.Jakarta : CV Tambak Kusuma.

Jam Jam.(2007).Tes Validitas Dan Reliabilitas Alat Modifikasi Passing Dan Stopping

Vernon.Skripsi pada FPOK UPI Bandung:Tidak diterbitkan

Kosasih, Engkos.(1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan.Jakarta : CV Akademik Presindo.

Luxbacher,A.J.(2011).Sepakbola.Jakarta:Rajawali Pers

Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Pakar Raya : Bandung.

Nurhasan, dkk. (2008). Modul Statistika. Bandung : FPOK UPI

Nurhasan,dan Hasanudin.(2007). Tes dan Pengukuran keolahragaan FPOK UPI : Bandung.

Satriya dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : Redpoint. Sucipto.dkk, (2000). Sepak Bola. FPOK UPI : Bandung.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

(28)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI. Website :

Gambar

Tabel 3.1 one group pretest posttest design
Tabel 3.2  Langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data penelitian

Referensi

Dokumen terkait

mengikuti pembelajaran membaca puisi, (2) guru memberikan tambahan pelatihan khususnya pada pelatihan gesture (olah tubuh) yaitu dengan memberikan gerakan- gerakan yang

Tujuan yang ingin dicapai dari dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik penilaian keterampilan dribbling dan passing sepakbola melalui tes

Rancangan ini memiliki bentuk: (1) melak- sanakan pelatihan di lingkungan sekolah; ini dimaksudkan agar sesuai dengan kondi- si, sarana dan lingkungan sekolah, sehingga hasil

Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) TAHAP VII dari UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL diikuti oleh 30 Peserta dan berdasarkan Pantauan

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan pembuatan dan optimalisasi e-presentation yang berbasiskan teknologi informasi sebaia salah satu

Kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah tahu sebagai meatloaf alternatif menggantikan daging mampu memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta mengenai bahan

Dengan pelatihan ini diharapkan pemuda putus sekolah dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan perawatan berkala sepeda motor terutama sepeda motor mereka sendiri

a. Pelaksanaan pelatihan pertama merupakan penyampaian materi mengenai pelatihan penyusunan artikel ilmiah, model pembelajaran serta pengertian tentang penelitian