• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362009006 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362009006 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TAHAPAN PRA PRODUKSI 1.1 Daya Guna Perancangan Media Promosi

Perancangan media promosi pada produk enting-enting gepuk sangat penting sebab

belum banyak produsen enting-enting gepuk di Kota Salatiga melakukan komunikasi

produk.Hal tersebut merupakan peluang serta terobosan baru untuk memulai melakukan

proses promosi kepada segmentasi yang disasar. Terobosan itulah dimana diperlukan

media pengenalan produk berupa media–media promosi. Penciptaan media promosi akan

sejalan dengan upaya profesionalitas produsen untuk mengembangkan produksi produk

sebab, media promosi mempunyai daya guna dalam pembentukan citra merek. Pada

proses penciptaan daya guna produk dapat dilakukan dengan upaya melakukan

diferensiasi. Diferensiasi pada dasarnya adalah tindakan merancang satu set perbedaan

yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing

(Kotler,1997). Berikut lima jenis diferensiasi:

1. Diferensiasi Produk

Membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya

tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya, dan rancangan produk.

2. Diferensiasi Pelayanan

Membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengirimana,

pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi, pemeliharaan, dan perbaikan.

3. Diferensiasi Personil

Membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, keso[panan, kredibilitas,

dapat diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik.

4. Diferensiasi Saluran

Langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian

dan kinerja saluran- saluran tersebut.

5. Diferensiasi Citra

Membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan.

Upaya diferensiasi ini harus dilakukan karena dengan alasan:

1. Penting Menciptakan atribut produk serta visualisasi yang berbeda

(2)

merek yang membedakannya dari merek lain.

2. Khas Pesaing tidak menawarkan perbedaan itu, atau perusahaan

dapat menawarkan dengan cara yang lebih khas. Kompetitor

belum melakukan cara yang serupa untuk mengkomunikasi

produk. Oleh sebab itu, diharapkan cara yang ditempuh ini

akan menjadi cara khas untuk dilakukan oleh produsen

enting–enting gepuk di Kota Salatiga.

3. Superior Perbedaan itu superior terhadap cara lain yang mungkin

memberikan manfaat yang sama kepada pelanggan. Salah

satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan pengubahan

bentuk kemasan yang lebih memperhatikan unsur estetik.

Pengubahan ini sebenarnya masih memiliki fungsi yang sama

yaitu sebagai kemasan hanya saja manfaat tambahan yang

akan diciptakan adalah tampilan yang dibuat apik sehingga

dapat langsung diberikan kepada seseorang jika dijadikan

sebagai sebuah buah tangan tanpa dikemas dengan plastik.

4. Dapat dikomunikasikan Perbedaan itu dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat oleh

pembeli. Penciptaan media promosi baru nantinya akan

merubah segala bentuk yang telah menjadi pakem pada

enting-enting gepuk. Maksud, tujuan, serta filosofi yang

dibangun melalui berbagai perubahan bentuk akan dapat

dimengerti oleh konsumen ketika dikaitkan dengan penamaan

Kota Salatiga. Dari hal tersebut penulis akan merancang

berbagai perubahan secara lebih sederhana dalam rangka

membuat diferensiasi dengan merek produk sejenis lain.

Kemasan enting–enting gepuk selain juga dilengkapi dengan

sebuah kartu ucapan. Melalui media kartu ucapan, dapat

dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan perasaan atau

mengungkapakan hal yang hendak disampaikan pada

peristiwa tertentu.

(3)

dapat meniru cara komunikasi produk yang sama akan tetapi,

pada produksi ini, penulis akan mengambil intisari sejarah

Kota Salatiga yang menjadi landasan filosofi penciptaan

berbagai macam bentuk yang belum pernah diciptakan oleh

produsen lain.

6. Terjangkau harganya Pembeli dapat membeli perbedaan itu. Pada proses

komunikasi produk ini, berbagai media komunikasi yang

digunakan adalah pengubahan bentuk-bentuk dasar

enting-enting gepuk dengan penambahan atribut yang sederhana

sehingga diupayakan konsumen tetap dapat membelinya.

7. Mendatangkan laba Perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan itu dan meraih

laba. Berbagai upaya komunikasi pemasaran ini, bertujuan

membantu produsen enting–enting gepuk dalam upaya

membangun citra serta kesadaran produk pada segmentasi

yang disasar. Diharapkan melalui kesadaran konsumen akan

produk dapat meningkatkan penjualan karena konsumen

mulai tertarik dan mencoba membeli produk.

1.2 Tujuan Perancangan Media Promosi

Adapun tujuan dari perancangan media promosi adalah memproduksi media promosi

yang representatif sebagai wujud nyata dari berbagai informasi yang didapat dan

merupakan suatu bentuk pengaplikasian nyata dari teori–teori periklanan. Berbagai

upaya perancangan ulang pengemasanproduk panganan enting–enting gepuk merupakan

salah satu upaya untuk menambah nilai produkyang mencoba menghimpun keyakinan

konsumen mengenai produk tertentu.

1.3 Proses Pendekatan Perancangan Media Promosi 3.3.1 Jenis Data dan Sumber Informasi

Jenis data untuk perancangan media komunikasi pemasaran ini adalah jenis data

(4)

observasi kelapangan, serta melakukan dokumentasi.Sumber informasi yang

menjadi informan kunci dalam penelitian ini, antara lain:

a. Produsen enting–enting gepuk “Dewa Rejeki”.

b. Konsumen enting–enting gepuk.

c. Penjual makanan khas Kota Salatiga.

1.3.2 Tahapan Riset

Riset memerlukan beberapa tahapan yang dilalui. Gerald E. Miller dan Henry

Nicholson dalam buku Communication Inquiry (Littlejohn & Foss, 2005:6)

menemukan tiga tahap riset:

1. Menyanyakan Pertanyaan (asking question)

Tahap ini merupakan tahap yang menyertai seluruh proses periset. Jadi periset

periset tidak lebih dari proses menanyakan sesuatu yang menarik, dan signifikan

(bermanfaat), serta menyediakan jawaban secara sistematik.

2. Tahap Observasi (Observation)

Tahap ini periset melakukan pengamatan terhadap suatu objek.Metode observasi

cukup bervariasi dengan menguji dokumen-dokumen dan artefak-artefak,

observasi partisipan, ada yang menggunakan instrument tertentu dan eksperimen

terkontrol atau interview.Semua metode dalam observasi pada dasarnya

digunakan untuk menjawab pertanyaan.

3. Tahapan Mengkonstruksi Jawaban (constructing answer)

Periset pada tahap ini mencoba mendefinisikan, menggambarkan, dan

menjelaskan serta memberikan penilaiaan.

1.3.3 Teknik Pengambilan Data

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Rachmat Kriyantono, 2008:98).

Dalam riset ini penulis menggunakan beberapa cara :

a. Wawancara

Data yang penulis perolehmelalui teknik wawancara dengan alasan sebagai

berikut :

a.1 Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitasnya karena

(5)

a.2 Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang

diperoleh baik melalui observasi terhadap objek manusia ataupun angket.

a.3 Pelaksaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena dilaksanakan

dengan hubungan langsung, sehingga memungkinkan diberikannya

penjelasan oleh responden bila suatu pertanyaan kurang dapat dimengerti.

(W Gulo; 2002).

Wawancara akan dilakukan dengan menyusun pokok-pokok yang akan ditanyakan

atau membuat daftar pertanyaan, wawancara ini bersifat luwes artinya susunan

pertanyaan yang disusun dapat diubah (fleksibel) saat wawancara, disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi saat wawancara.

b. Pengamatan (Observasi)

Metode pengamatan (observasi) dilakukan sebagai sebuah upaya metode

pengumpulan data dimana penulis mencatat informasi sebagaimana yang mereka

saksikan selama penelitian. Penyaksiaan terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa

dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat se-obyektif

mungkin.

c. Dokumen

Dokumen yang berhubungan dengan riset yang penulis lakukan akan dicatat

sebagai sumber informasi.

Ketiga metode tersebut saling melengkapi dan memperkuat hasil pengamatan

yang akanpeneliti lakukan. Tentunya dengan harapan dapat menghasilkan

penelitian yang se-obyektif mungkin dengan data-data yang lengkap serta dapat

dipertanggung jawabkan. (W Gulo; 2002).

1.3.4 Analisa Data

Setelah proses pengumpulan data baik yang berupa data primer ataupun data

sekunder, dalam proses menyajikan data yang dapat dipahami dan mempunyai

makna maka, dibutuhkan analisis data. Analisis data adalah proses penyederhanaan

data sehingga dapat dipahami dan memberikan makna tertentu bagi orang lain.

(6)

a. Hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi (pengumpulan data–data

pendukung) yang sama dan memiliki relevansi disimpulkan dan dikategorikan

dalam bentuk kelompok data tersendiri,

b. Data primer dan data sekunder yang telah dihimpun diolah menjadi informasi

yang kemudian dibandingkan dengan kenyataan yang ada.

1.3.5 Pendekatan Artistik

Pendekatan ini dilakukan dengan mengkombinasikan elemen – elemen dalam desain

grafis dalam upaya mewujudkan visualisasi media promosi yang apik dan informatif

sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku sehingga, dapat memikat perhatian

konsumen.

1.4 Langkah– Langkah Perancangan Media Promosi

Pada konteks langkah perancangan media promosi, penulis secara terorganisir akan

menjalani langkah – langkah yang telah dirumuskan mulai dari langkah pra produksi,

produksi, hingga pada langkah pasca produksi. Melalui rancangan kerja yang dibuat,

merupakan pijakan bagi penulis untuk dapat menyesuaikan waktu dan memenuhi

Referensi

Dokumen terkait

4.2.1.1 Nilai perpindahan termal menyeluruh atau OTTV untuk setiap bidang dinding luar bangunan gedung dengan orientasi tertentu, harus dihitung melalui persamaan:. OTTV = α [(U W

Ini berarti bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dengan slack menunjukkan bahwa dengan partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan berpengaruh

Jika peubah bebas Transparancy , Accountability , Responsibility , Independency , dan Fairness bernilai nol, maka peubah terikat Kinerja non-keuangan perusahaan

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Maka dari itu, percobaan teknik itu, percobaan teknik pembiakan mikroorganisme pembiakan mikroorganisme dan dan penentuan penentuan angka kuman sangat penting

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pengembangan model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) di perguruan tinggi sebagai kelompok Mata kuliah