• Tidak ada hasil yang ditemukan

TP RPP TEKNIK MENYUSUI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TP RPP TEKNIK MENYUSUI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ASKEB III

(Pertemuan 2) Nama Institusi : Universitas Respati Yogyakarta

Prodi /Fakultas : D 3 Kebidanan/Fakultas Ilmu Kesehatan Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III

Kode Mata Kuliah : Bd.405

Beban Studi : 2 SKS (Teori : 1, Praktik:1) Kelas/Semester : A.71/III (Tiga)

Tahun Ajaran : 2012/2013 Alokasi waktu : 15 menit

Pokok Bahasan : Proses laktasi dan menyusui Sub Pokok Bahasan : Teknik menyusui yang benar

Standar kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikan teknik menyusui yang benar. Kompetensi dasar :Mahasiswa mampu menjelaskan dan mempragakan teknik menyusui yang benar. Indikator :

1. Mahasiswa dapat mempraktikan teknik menyusui yang benar.

2. Mahasiswa mampu menyebutkan teknik menyusui yang benar.

I. Tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa mampu memahami definisi menyusui yang benar

2. Mahasiswa mampu mempraktikan teknik menyusui yang benar

II. Materi pembelajaran

1. Definisi menyusui yang benar

2. Teknik menyusui yang benar

III. Metode pembelajaran

1. Caramah

2. Tanya jawab

3. Peragaan

(2)

1. Power point

2. Laptop/LCD

3. Hand aut

4. Ceklis

5. Pantom bayi

V. Langkah-langkah Pembelajaran

N o

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan mahasiswa Waktu Kegiatan Dosen

1. Kegiatan awal

2 menit a. Membuka pertemuan

dengan memberi salam. b. Memimpin doa

c. Apersepsi

d. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

a. Menjawab salam.

b. Berdoa bersama

c. Memperhatikan

d. Meyimak dan

memperhatikan Kegiatan Inti 10 menit a. Definisi menyusui yang

benar.

b. Cara menyusui yang

benar.

c. Mempragakan teknik

menyusui yang benar. d. Memberikan kesempatan

pada siswa untuk bertanya hal-hal yang kurag jelas

a. Mendengarkan dan

memperhatikan. b. Mendengarkan dan

memperhatikan c. Mahasiswa

memperhatikan dan mempraktikan d. Mahasiswa

bertanya hal-hal yang kurang jelas. 3. Kegiatan

Penutup

3 menit a. Menyimpulkan teknik

menyusui yang benar b. Melakukan evaluasi

dengan metode tanya jawab tentang materi yang diberikan

c. Menutup pembelajaran

dengan member salam

a. Mahasiswa

mendengarkan dan memperhatikan b. Menjawab

(3)

Evaluasi

Jenis tagihan : tes

Bentuk instrument : Pertanyaan lisan Soal :

1. Apakah yang disebut tehnik menyusui yang benar?

2. Sebutkan cara menyusui yang benar?

Kunci jawaban :

1. cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

2. Cara menyusui yang benar:

a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun,

b. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,

c. Duduk dan berbaring dengan santai,

d. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi.

e. Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut

f. Arahkanlah bibir bawah bayi di bawah putting susu sehingga dagu bayi menyentuh payudara

VII. Penilaian

Penilaian pertanyaan lisan di lakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Mahasiswa mampu menjawab dengan benar dan tepat nilainya 4

2. Mahasiswa mampu menjawab dengan benar tapi kurang nilainya 3

3. Mahasiswa mampu menjawab tapi tidak benar nilainya 2

4. Mahasiswa asal menjawab nilainya 1

VIII. Referensi

Prasetyono. 2009. Asi Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press.

(4)

MATERI

Teknik Menyusui yang Benar

A. Definisi

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

B. Cara Menyusui Yang Benar

1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,

duduk dan berbaring dengan santai.

Gambar 9. Cara meletakan bayi

Gambar 10. Cara memegang payudara.

Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

(5)

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.

Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

Gambar 12. Perlekatan benar. Gambar 13. Perlekatan yang salah

2. Ciri-ciri menyusu dengan benar

a) Bayi tampak tenang

b) Badan bayi menempel pada perut ibu

c) Dagu bayi menempel pada payudara

d) Mulut bayi terbuka cukup lebar

e) Bibir bawah bayi juga terbuka lebar

f) Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian bawah mulut bayi

g) Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan tidak ada bunyi

h) Putting susu tidak merasa nyeri

i) Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus

j) Kepala bayi tidak pada posisi tengadah

(6)

Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar.

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar .

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti

memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

(7)

Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan.

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah.

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh.

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan.

TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR N

O LANGKAH NILAI

SIKAP 0 1 2

(8)

3 Perkenalkan diri kepada klien 4 Bersikap sabar dan teliti 5 Tanggap terhadap reaksi kilen

CONTENT

6 Siapkan alat yang akan digunakan, susun berurutan sesuai dengan waktu penggunaan.(kom, kapas steril, air DTT, handuk). 7 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

8 Menyarankan ibu untuk mengenakan pakaian dan bra yang kancing di depan, agar tidak perlu membuka seluruh pakaian setiap kali akan menyusui.

9 Membersihkan putting susu dan areola mamae menggunakan kapas DTT.

10 Posisikan tubuh bayi dengan meletakkan tubuh bayi dipangkuan ibu.

11 Meletakan kepala bayi pada siku ibu, kemudian sangga punggung bayi dengan lengan bawah ibu, telapak tangan ibu memegang/menahan bokong atau paha atas bayi.

12 Posisi kepala dan tubuh bayi lurus

13 Tubuh bayi menghadap dada sehingga mulut bayi tepat didepan putting ibu.

14 Dekatkan tubuh bayi hingga perut bayi menempel pada perut ibu 15 Menekan areola mammae antara ibu jari dan jari telunjuk

sehingga keluar beberapa tetes ASI lalu oleskan pada putting susu dan areola mammae disekitarnya sebelum menyusui. 16 Memegang payudara dengan posisi ibu jari diatas dan emat jari

lainnya di bagian bawah payudara.

17 Menyentuhkan putting susu ibu pada bibir atau pipi bayi 18 Saat mulut bayi terbuka lebar, masukkan putting susu ibu

sebagian besar areola mammae bagian bawah masuk kedalam 19 Bila akan melepaskan isapan mulut bayi dari putting susu,

dengan cara memasukkan jari kelingking antara mulut bayi & payudara lalu tekan dagu bayi kebawah, maka isapan akan terlepas kemudian ganti dengan menyusui payudara yang satunya (masing-masing kurang lebih 10 menit)

Label: RPP

Reaksi:

Diposkan oleh Esy_Midwife di 22:25 |

Gambar

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan.

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan hubungan yang dapat dilihat dengan besarnya HR dan kesintasan pada kelompok jenis kemoterapi menguatkan dugaan adanya hubungan sebab akibat antara jenis kemoterapi

Meta konsep educability memungkinkan masyarakat (warga belajar) “fully able to take advantage of any available educational opportunities”, lebih giat mencari

Sehubungan dengan telah selesainya proses seleksi dan penempatan untuk program double degree Jepang, dengan ini kami sampaikan bahwa salah seorang staf Bapak/Ibu/Saudara

Penelitian yang dilakukan oleh Novianingsih Budiman yang berjudul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Kegagalan yang dialami AS dalam Perang Vietnam dan tidak berfungsinya Bretton Woods System telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan dalam lingkungan internasional

Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat

Sedikitnya jumlah mahasiswa yang mengikuti organisasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah kuota yang terbatas, misalnya pengurus SEMA yang hanya

Sebanyak 7% responden kepala keluarga masuk dalam kategori tidak setuju karena mereka beranggapan banyak masyarakat saat ini yang sudah tidak peduli dengan kebudayaan