• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGELOLA DALAM MEMBANGUN LEMBAGA PAUD YANG BERKARAKTER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENGELOLA DALAM MEMBANGUN LEMBAGA PAUD YANG BERKARAKTER."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAGA PAUD YANG BERKARAKTER (Studi Kasus di PAUD Daarul Pqri Kelurahan Leuwigajah

Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun Oleh : Cucu Hodijah

1003195

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

(3)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga

PAUD Yang Berkarakter

Oleh

Cucu Hodijah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Luar Sekolah

© Cucu Hodijah

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

ii Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter. Adapun tujuannya yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai : 1) Upaya pengelola dalam menerapkan budaya pendidikan 2) menerapkan nilai-nilai moral 3) menigkatkan kualitas pendidik dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter; 4) Sejauh mana pengelola menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat dalam membangun suatu lembaga yang berkarakter.

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini pengertian, tujuan, unsur, proses, pengelola, tugas dan fungsi pengelola, pengertian pendidik, tugas dan fungsi pendidik, lembaga PAUD, perkembangan karakter anak usia dini, dan tujuan dan fungsi pendidikan karakter.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi . Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 4 informan, yaitu pengelola, pendidik, orang tua dan ketua Yayasan PAUD Daarul Piqri.

Hasil penelitian diperoleh data mengenai (1) upaya pengelola dalam menerapkan budaya gotong-royong, bekerjasama dalam merencanakan pembelajaran, sama-sama menjaga dan merawat sarana dan prasarana (2) upaya pengelola dalam menerapan nilai moral pada kebiasaan sehari-hari di sekolah, disiplin waktu, mengucapkan salam kepada guru, membuang sampah dan meletakan sepatu pada tempatnya, menjaga kesehatan dengan berolah raga dan menjaga kebersihan kuku, parktek solat, baca iqro (3) peningkatan kualitas pendidik melalui pelatihan yang dilakukan secara internal dan exsternal. (3) memperluas kemitraan dengan berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya pendidikan karakter RT, RW, PUSKESMAS, HIMPAUDI, IGTKI dan dunia usaha PT Diamond, PT Ultra Jaya dan POMG.

(5)

vi Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan Anak Usia Dini ... 10

B. Pengelola PAUD yang berkarakter ... 23

C. Pendidik PAUD yang berkarakter ... 26

D. Lembaga PAUD yang berkarakter...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian dan Tempat Penelitian ... 33

B. Pendekatan Penelitian ... 34

C. Metode Penelitian... 35

D. Definisi Operasional... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Langkah-langkah Pengumpulan Data ... 42

G. Analisis Data... 43

(6)

vii Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Hasil Penelitian ... 51 C. Pembahasan Hasil Penelitian... 60 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN

(7)

1

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk menciptakan suatu perubahan, baik dalam perubahan prilaku, ilmu pengetahuan, teknologi, atau bentuk pengalaman, yang dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), disebutkan bahwa ada tiga substansi atau jalur pendidikan yang ada yaitu: Pendidikan Formal, Pendidikan Informal, dan Pendidikan Non Formal. Pendidikan tidak hanya menjadi penting dalam kehidupan setiap warga negara secara individu, tetapi penting juga secara kolektif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Memajukan pendidikan berarti memajukan martabat bangsa agar negara dapat sejajar dengan negara–negara lainnya. Bangsa yang melek pendidikan adalah bangsa yang menunjukan bahwa pendidikan itu lebih penting dan hidupnya tertuju pada dunia pendidikan. Pendidikan adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh negara kepada masyarakatnya tanpa kecuali, negara berkewajiban memberikan kesempatan seluas–luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipsi dalam penyelenggaraan pendidikan yang bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.

(8)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan oleh PKBM Daarul Pikri dalam melayani anak pada klasifikasi usia antara 4–6 tahun. Untuk mengacu pada misi dan visi, tujuan, serta budaya yang ada pada pedidikan non formal, maka untuk memahami akan karakteristik dari warga belajar dalam hal ini anak usia dini, PKBM Daarul Pikri membantu menyiapkan diri anak usia dini untuk dapat menyelesaikan aspek perkembangannya secara optimal, serta menjadikan PKBM Daarul Pikri menjadi suatu lembaga yang berkarater. Untuk menciptakan suatu lembaga yang berkarakter, maka banyak upaya–upaya yang harus dilakukan, diantaranya dimulai dengan pengelolanya, pendidiknya, serta kemitraan yang dijalin antara lembaga, orang tua dan masyarakat.

(9)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual. kognitif, afektif, sosial dan emosional. Dimana pendidik memegang peranan penting sebagai pelaksana program pembelajaran. Pendidik merupakan orang yang memberikan stimulasi atau rangsangan pada anak untuk melakukan kebiasaan- kebiasaan yang dilakukan sehari-hari agar anak membiasakan diri melakukan hal–hal yang baik dan berkarakter islami. Dalam hal ini pendidik berperan sebagai stimulator yang memberikan stimulasi kepada anak dalam membentuk karakter anak agar anak mampu menjadi seorang individu yang berkarakter baik. Pendidik merupakan pemegang kendali dalam memberikan rangsangan kepada pembentukan karakter anak, sebagai model dalam memberikan nilai moral langsung kepada anak mulai anak datang ke sekolah mengucapkan salam, santun dalam berbahasa, sayang terhadap teman, sampai pada proses kegiatan belajar mengajar guru memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter.

PAUD Daarul Piqri memiliki jumlah siswa sebanyak 96 orang, dengan klasifikasi usia antara 4-6 tahun, dengan tenaga pendidik sebanyak 5 orang, tenaga administrasi sebanyak 1 orang, serta pengelola terdiri dari satu orang. Dengan melihat kondisi PAUD Daarul Pikri, maka saya bermaksud mengidentifikasi mengenai upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pengelola dalam membangun suatu lembaga PAUD yang berkaraker seperti yang sudah dilakukan oleh pengelola PAUD Daarul Piqri.

(10)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membiasakan hidup tertib dan teratur. Kemudian anak diperiksa kebersihan kuku untuk belajar hidup bersih, dibiasakan menyimpan sepatu ditempat yamg telah disediakan dengan rapih. Anak masuk kelas dengan tertib duduk dan rapih serta membiasakan berdoa sebelum belajar dengan bimbingan guru. Walaupun kebiasaan–kebiasaan tersebut merupakan suatu kebiasaan yang biasa, tetapi perlu hendaknya dilakukan secara berulang tiap hari, hal ini dilakukan untuk pembentukan karakter anak agar anak lebih bisa mandiri dan dapat membentuk kebiasaan yang tidak menyimpang dari aturan khususnya tata tetib yang berlaku di sekolah.

Selaku orang tua mendidik anak sudah menjadi kewajiban sebagaimana dulu kita dididik oleh orang tua kita. Mendidik merupakan suatu kewajiban orang tua untuk menyiapkan anak–anak dalam menghadapi tuntutan kehidupan pada masa yang berubah–ubah yang akan dialaminya. Dalam hal ini dapat menunjukkan bahwa pendidikan anak sejak dini mempunyai peranan penting dalam menentukan nasib anak dan dapat berdampak pada kemajuan dirinya ketika dewasa dan bangsa dimasa yang akan datang.

Selanjutnya mengingat pentingnya pembentukan karakter bagi anak sejak dini yang dijelaskan dalam Permen 58 bahwa :

Proses perkembangan adalah suatu rangkaian mencakup setiap perkembangan yang berbeda pada setiap anak. Aspek tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek perkembangan diantaranya; Perkembangan fisik motorik, perkembangan moral dan spiritual, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif dan kretifitas.

(11)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangannya ada yang belum dapat dia selesaikan, maka kita sebagai orang tua dan tutor perlu melakukan beberapa stimulus atau rangsangan yang tepat agar perkembangan anak dapat tercapai dengan baik.

Teori perkembangan anak, dikembangkan oleh J.Piaget seorang psikolog dari Swiss (1996-1980). Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikolog perkembangan dan pengaruh terhadap konsep kecerdasan,Yusuf (2011:5) menurut J.Piaget, mengidentifikasi perkembangan anak memberikan empat (4) tahap perkembangan kognitif pada individu yaitu; Sensorik motorik, Praoperasional, Operasional Konkrit, dan operasional Formal dan Proporsional.

Hurlock (1978), dalam Tafsir.A (2011) penelitian tentang anak pada mulanya dipusatkan pada bidang spesifik perilaku anak, misalnya bicara, emosi atau minat bermain, dan kegiatan. Nama yang diberikan untuk cabang penelitian psikologi yang baru ini adalah psikologi anak. Psikologi anak menunjukkan perhatian yang dipusatkan pada fenomena psikologis dari usia prasekolah dan usia sekolah anak. Kemudian diketahui bahwa mempelajari berbagai bidang perilaku anak pada berbagai tahapan usia tidaklah cukup. Hal ini tidak akan menambahkan pemahaman kita mengenai bagaimana pembahasan karakteristik perilaku sejalan dengan pertumbuhan anak dan apa saja yang menyebabkan perubahan itu.

(12)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidik yang bergerak di pendidikan non formal juga para praktisi pada pendidikan luar sekolah (PLS).

B. Identifikasi dan Perumusan masalah

PAUD merupakan lembaga yang melayani pendidikan anak usia dini dengan menggunakan pendekatan holistic currikulum yang mencakup semua aspek perkembangan anak. Kegiatan pembelajaran di PAUD Daarul Piqri dilakukan melalui kegiatan bermain dengan tujuan untuk membentuk karakter anak, melalui pembiasaan kegiatan yang mengacu pada nilai agama, nilai moral melalui disiplin terhadap tata tertib yang ditetapkan oleh pihak lembaga, nilai sosial emosi melalui kegiatan bermain baik bermain di dalam ruang maupun di luar ruangan, membangun kemampuan dasar kognitif, membiasakan hidup sehat melalui kegiatan fisik yaitu berolah raga setiap hari rabu, juga pemeriksaan kuku dilakukan setiap hari dan menampilkan kreatifitas dalam kemampuan berbahasa menyanyi dan menciptakan suasana menyenangkan.

Untuk menciptakan suatu lembaga yang berkarakter, maka banyak upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pengelola, dimana peran serta pengelola, pendidik, juga peran orang tua dalam menjalin kerjasama untuk memberikan perhatian dan dorongan dalam menjadikan suatu lembaga yang berkarakter, dengan melihat latar belakang, diatas maka peneliti akan mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan pengelola dalam membangun suatu lembaga PAUD yang berkarakter diantanya :

1. PAUD Daarul Piqri merupakan salah satu PAUD yang merespon pembentukan karakter anak, melalui budaya pendidikan dalam pembiasaan yang dilakukan sehari-hari.

(13)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Upaya yang dilakukan pengelola PAUD Daarul Piqri dalam meningkatkan kualitas pendidik yang berkarakter dilakukan melalui berbagai pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan maupun organisasi lainnya ( HIMPAUDI, bengkel KKG, IGTKI).

4. Dalam menciptakan kerjasama yang mendukung pelaksanaan pembentukan karakter, PAUD Daarul Piqri menjalin kerjasama antara lain dengan orang tua, melalui Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG), Dinas Kesehatan (PUSKESMAS) melalui pemerikasaan berkala, juga dengan dunia usaha melalui kegiatan lomba kreatifitas anak.

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan perumusan masalah penelitian yaitu sebagai berikut :

“Bagaimana upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter?”

Mengacu pada perumusan masalah, maka dirumuskan petanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya yang dilakukan pengelola PAUD Daarul Piqri dalam menerapkan budaya pendidikan dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter?

2. Bagaimana upaya pengelola dalam menerapkan nilai-nilai moral dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan pengelola PAUD Daarul Piqri dalam meningkatkan kualitas pendidiknya untuk membangun lembaga PAUD yang berkarakter?

(14)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini secara umum yaitu, untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pembentukan karakter pada anak, di satuan PAUD Daarul Piqri Cimahi.

Sedangkan secara khusus tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui tentang upaya pengelola dalam menerapkan budaya pendidikan

melalui pembiasaan yang dilakukan pada kegiatan sehari-hari

2. Mengetahui upaya pengelola dalam menerapan nilai-nilai moral di satuan PAUD Daarul Piqri

3. Untuk mengetahui upaya pengelola dalam meningkatkan kualitas pendidik melalui pelatihan-pelatihan dan kegiatan peningkatan kompetensinya di satuan PAUD Daarul Piqri.

4. Untuk mengetahui sejauhmana upaya pengelola menjalin kemitraan dengan orang tua dan masyarakat di satuan PAUD Daarul Piqri.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritik

(15)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Secara Praktik

Dapat bermanfaat bagi pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter, dan dapat memberikan hasil yang baik terhadap pembentukan karakter pada anak.

E. Stuktur Organisasi Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikiut ini rencana penulis dalam membagi pokok pembahasan terdiri dari:

BAB I berisi: Pendahuluan yaitu meliputi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan peneltian, mamfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

BAB II berisi: Landasan teoritis atau kajian pustaka yaitu konsep mengenai pendidikan karakter, pengertian pengelola, pengertian Pendidik, lembaga PAUD.

(16)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV berisi: Hasil penelitian dan pembahasan yang menjabarkan mengenai

gambaran umum PAUD Daarul Piqri, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter.

BAB V berisi: Kesimpulan dan saran tentang mengenai upaya pengelola dalam

(17)

33

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian dan Tempat Penelitian

Subyek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah: pengelola PAUD Daarul Piqri, Pendidik, serta orang tua yang tergabung pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Daarul Piqri Leuwigajah Cimahi. Memilih subjek penelitian amatlah penting dalam rancangan penelitian ini, karena data yang diperoleh selama dilapangan akan terkumpul data diolah serta dianalisis menurut subjek penelitian. Subjek penelitian ini diambil secara serempak terhadap pengelola, pendidik, serta orang tua sebagai subjek yang sangat penting dalam menanamkan pendidikan pada anak di lembaga PAUD Daarul Piqri.

Menurut Arikunto (2006:145) subjek penelitian adalah:

Subjek penelitian yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara tentang subjek penelitian,sebetulnya kita bicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat.

Subjek penelitian terfokus pada empat subjek sebagai responden yaitu pengelola, pendidik, orang tua, serta ketua yayasan, semua responden tergabung dalam lingkungan yang ada di lembaga PAUD Daarul Piqri, yang beralamat di Kihapit Barat No.7 RT 01 RW 09 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada upaya yang dilakukan pengelola, dalam memberikan rangsangan dalam membentuk karakter anak, sehingga dapat membagun suatu lembaga yang berkarakter. Adapun identitas responden sebagai berikut:

1. Identitas Pengelola PAUD Daarul Piqri

Nama : Nurhafsyah Jamilah S.Ip

(18)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alamat : Kihapit Barat RT.01 RW. 09 Leuwigajah - Cimahi

2. Identitas Pendidik PAUD Daarul Piqri

Nama : Neni Karyani

Tempat Tanggal Lahir : Cimahi, 10 Juli 1966

Alamat : Kihapit Barat RT 02/08 Leuwigajah-Cimahi 3. Identitas Orang Tua

Nama : Rita Rosita

Tempat tanggal lahir : Cimahi,18 Agustus 1971 Alamat : Jl. Kerkop No.108 RT.05/020

Leuwigajah-Cimahi 4. Identitas Ketua Yayasan PAUD Daarul Piqri

Nama : Yani Nurdiani, S.Pd

Tempat tanggal lahir : Cimahi, 27 Januari 1976 Alamat : Kihapit Barat RT.01 RW. 09

Leuwigajah - Cimahi

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat memnghasilkan gambaran tentang objek yang diteliti secara utuh. Kesesuain penggunaan pendekatan kualitatif pada setiap permasalahan penulis menggunakan pertimbangan–pertimbangan sehingga penulis dapat dengan mudah menyajikan permasalahan karena berhadapan langsung dengan objek yang diteliti.

Menurut Maleong (2007:6) penelitian kualitatif yaitu:

(19)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan menurut Basrowi dan Suwandi (2008:23) penelitian kualitatif berujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi dapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian.

Karakteristik khusus penelitian kualitatif berupaya mengungkapkan keunikan- keunikan individu, dalam kelompok masyarakat atau organisasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari secara komprehensif dan rinci. Pendekatan ini merupakan suatu metode penelitian yang diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang ucapan, tulisan atau prilaku yang dapat diamati dari suatu individu atau kelompok masyarakat dalam suatu setting tertentu. Kesemuanya itu dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik (Bogdan dan Taylor 1992:21-22;Fatchan, 2001:1) dalam Basrowi dan Suwandi (2008:23).

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif . Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan terlebih dahulu data dari sumber data dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah pengelola, pendidik dan orang tua juga ketua yayasan sebagai responden yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan peneliti seputar upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter dan memberinya penjelasan mengenai pendidikan karakter untuk membentuk dan mengembangkan karakter anak sejak dini. Metode deskriptif ini memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada satuan PAUD Daarul Piqri, terhadap pendidikan karakter yang diberikan oleh pengelola Daarul Piqri yang diharapkan dapat menerapkan pendidikan karakter tersebut dengan baik.

(20)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini, yang diharapkan mendapat hasil yang menyeluruh pada setiap anak dalam menyelesaikan tugas perkembangan secara optimal.

Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena pendekatan dan metode penelitian dapat memadukan penelitian dalam melakukan penelitian.

Menurut Sugiono (2011:2) metode penelitian adalah:

Cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisifasi masalah-masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang menekankan pada aspek upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter, sehingga dari penelitian tersebut dapat diperoleh data yang objektif dengan segala hal yang melatarbelakangi prilaku anak . menurut Arikunto ( 2006:142) bahwa: “penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala atau gejala tertentu”. Penelitian studi kasus ini, penelitian yang dilakukan secara insentif dan terperinci pada lembaga PAUD Daarul Piqri yang berada di Jl. Kerkop no 7 RT.01 RW.09 Kel. Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.

Menurut Sudjana (2006), menyatakan bahwa karakteristik dari penelitian studi kasus adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan subjek peneliti (invidu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat) dalam keseluruhan fenomena perilakunya

2. Mencermati kasus secara mendalam dengan menekankan pendekatan longitudinal selama kurun waktu tertentu

3. Berkaitan dengan upaya pemecahan masalah

(21)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas dan tepat serta untuk menghindari salah paham dalam menafsirkan istilah yang digunakan peneliti, maka diperlukan definisi operasional dari beberapa istilah yang berkenaan dengan judul dan fokus pada permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Upaya, merupakan suatu usaha dalam mencapai suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya adalah : Usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb),

daya upaya: menegakkan keamanan patut dibanggakan

berupaya mencari upaya (akal); berusaha, berikhtiar: ia harus

meningkatkan prestasinya.

2. Pengelola, merupakan seseorang bertanggung jawab, mengolah, mengorganisir, suatu lembaga. Menurut UU SISDIKNAS Bab VII tentang Tenaga Kependidikan Pengelola adalah sebagai berikut: Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengelola, mengembangkan, dan atau memberikan layanan di bidang pendidikan .

(22)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak yang sesuai dengan nilai–nilai moral serta prilaku yang sesuai dengan peraturan yang ada di masyarakat khususnya yang diterapkan oleh satuan PAUD Daarul Piqri. Sedangkan menurut pusat Bahasa Indonesia berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak.

4. Lembaga PAUD, merupakan suatu lembaga yang memberikan layanan pada anak dibidang pendidikan. PAUD merupakan lembaga yang membantu orang tua dalam membentuk karakter anak yang telah lebih dulu diberikan di keluarga. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkarakter, merupakan satuan pendidikan yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pembelajaran dan latihan dalam rangka membantu anak agar mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral spritual, bahasa, kognitif, dan sosial emosi anak.

E.Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kualitatif, istrument penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga validasi dilakukan oleh peneliti sendiri dengan memperhatikan hal-hal diantaranya: 1). Pemahaman peneliti terhadap metode penelitian kualitatif, 2). Penguasan wawasan peneliti terhadap bidang yang diteliti, 3). Kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian secara akademik maupun logistik.

Teknik pengumpulan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan penelitian. Adapun teknik penelitian yang digunakan peneliti dalam memperoleh data semaksimal mungkin agar tercapai tujuan penelitian dengan baik yaitu dengan menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi.

(23)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah mandapatkan data. Tanpa teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiono, 2011:224). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik pengumpulan data ini diharapkan dapat mempermudah mencari data atau informasi dilapangan.

1. Observasi (pengamatan)

Observasi atau pengamatan, meliputi kegiatan penguatan terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto,2006:156).

Sedangkan menurut Soehartono (1995:69) obsevasi merupakan pengamatan dalam setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi obsevasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempat, yaitu pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

(24)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk medapatkan pengamatan yang baik serta dapat memperoleh data yang nyata sesuai dengan fungsinya ada beberapa petunjuk yang harus diketahui seperti yang dipaparkan dalam buku Evaluasi Program PLS Djuju Juhana, diantara diantaranya:

a. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan di observasi. b. Menyelidiki tujuan umum dan tujuan khusus penelitian

c. Menentukan cara untuk mencatat data hasil observasi d. Membatasi tingkat kategori secara tegas

e. Pengamatan harus dilakukan secara cermat

f. Mencatat setiap gejala secara terpisah agar tidak langsung mempengaruhi g. Mengetahui sebaik-baiknya alat-alat pencatatan dan cara penggunaanya

sebelun melakukan observasi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneltian ini mengambil cara observasi atau pengamatan secara lansung terladap upaya yang dilakukan oleh pengelola, pendidik serta orang tua dalam mengarahkan anak terhadap karakter pada kehidupan anak di lingkungan sekolah maupun di rumah. Penelitian terfokus pada keadaan lingkungan yang di lembaga PAUD Daarul Piqri.

2. Wawancara

(25)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai seseorang untuk mencari data tentang latar belakang dari upaya pengelola, pendidik, serta orang tua dalam memberikan stimulasi terhadap perkembangan anak secara optimal.

Menurut Sugiyono(2011:138) secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yang disusun, yaitu:

a. Pedoman wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang terperinci b. Pedoman wawancara tidak berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang

hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.

Pedoman yang harus diperhatikan dalam melukan wawancara antara lain: a. Dari segi penampilan dan sikap

b. Dari segi penguasaan pertanyaan, harus benar-benar menguasai c. Gunakan terminologi yang tepat

d. Harus membuktikan respon yang diberikan interview e. Perlu melakukan latihan interview

Dalam penelitian in peneliti melakukan wawancara dengan pengelola, pendidik, juga orang tua yang ada dilingkungan PAUD Daarul Piqri, yang dijadikan responden untuk mendapatkan informasi anak didik dalam perkembangan karakter anak seusianya. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui sejauhmana perkembangan karakter anak dari segi sosial, emosi, moral, keagamaan dan bahasa.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana terjadinya komunikasi secara verbal antara pewawancara dengan responden dalam hal ini pengelola, pendidik, dan orang tua dari siswa–siswi PAUD Daarul Piqri, yang mengarah pada proses, hasil dan dampak pada pembentukan karakter pada anak.

(26)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dokumentasi dari seseorang. Dokumentasi yang berbentu tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang bergambar misalnya foto-foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni.

Arikunto (2006:158) mengemukakan pendapatnya tentang studi dokumentasi sebagai berikut: Dokumentasi asal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dengan metode ini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, agenda kegiatan, dan lain sebagainya.

F. Langkah-langkah Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan alat pengumpul data . hal ini penting untuk memperoleh data yang valid, untuk itu diperlukan suatu alat yang tepat. Dalam penelitian ini pedoman wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. Maka pada bagian ini akan dibahas mengenai langkah-langkah pengumpulan data diantaranya:

1. Penyusunan kisi-kisi penelitian

(27)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi sesuai dengan pertanyaan penelitian yang sudah ditetapkan.

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Langkah-langkah penyusunannya sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

1) Mempersiapkan surat izin untuk melakukan observasi di PAUD Daarul Piqri Cimahi

2) Melaksanakan penelitian kepada subjek yang dimaksud dalam hal ini adalah pengelola PAUD Daarul Piqri

3) Mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental, serta keterangan atau inforamasi sekitar masalah yang akan diteliti

4) Menyusun pedoman observasi dan wawancara

5) Menghubungi pihak-pihak yang dijadikan responden penelitian, dalam hal ini guru, dan orang tua siswa dari PAUD Daarul Piqri

6) Melaksanakan wawancara

b. Tahap pelaksanaan

1) Membuat jadwal wawancara

2) Melakukan wawancara dan observasi kepada responden yang telah ditetapkan

3) Membaca dan melihat dokumen, lalu mencatat informasi-informasi yang dianggap penting dan diperlukan dalam penelitian.

G. Analisis Data

(28)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis berhasil menuliskan hasil penelitian”. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian kualitatif, analisis data lebih memfokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data

1. Analisis sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menetukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.

2. Analisis data di lapangan

(29)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tahap Reduksi

Mereduksi data yaitu merangkum data, memilih hal-hal yang pokok yang diperlukan dalam penelitian, serta memfokuskan pada hal-hal penting pada tema dan pola yang mengacu pada fokus penelitian. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Dalam mereduksi data , setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujun utama dalam penelitian ini adalah temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tiak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti, dalam melakukan reduksi data.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

b.Tahap Display

(30)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Verifikasi Data ( tahap kesimpulan)

Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011:252) adalah menarik kesimpulan data verifikasi. Kesimpulan dan verifikasi awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangna pengumpulan data, maka kesimpulan yang ditemukan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya belum pernah ada atau masih remang-ramang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

(31)

70 Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulam dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai “ Upaya Pengelola dalam membangun Lembaga PAUD yang berkarakter”.

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan hasil analisis, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Upaya yang dilakukan pengelola PAUD Daarul Piqri dalam menerapkan

budaya pendidikan dalam membangun pendidik Anak Usia Dini yang

berkarakter

Pengelola merupakan seorang kepala sekolah yang merencanakan, memimpin dan mengelola lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Selain itu pengelola juga sebagai mentor dalam menerapkan budaya pendidikan yang dilakukan melalui pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah diantaranya:

Bekerjasama dengan pendidik dalam merencanakan pembelajaran, bersama-sama menyusun Rencana Kegiatan Bulanan (RKB), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH). Bergotong-royong dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, seperti menyiapkan lingkungan belajar yang bersih, menyiapkan media belajar, juga bersama-sama dalam menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang ada di PAUD Daarul Piqri.

(32)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyelenggaraan PAUD, mengundang orang tua dan tokoh masyarakat dalam setiap kegatan yang menyangkut pengembangan program PAUD.

Dalam meningkatkan penyelenggaraan PAUD, juga menggunakan potensi yang ada seperti, besama-sama dalam menggunakan PUSKESMAS dalam pemeriksaan kesehatan anak.

Melalui pembudayaan yang diterapkan di PAUD Daarul Piqri, kebersamaan dalam mengembangkan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dapat terjalin dengan baik, sehingga tujuan mewujudkan suatu lembaga yang berkarakter dapat dicapai dengan baik.

2. Upaya pengelola PAUD Daarul Piqri dalam menerapkan nilai-nilai

moral yang tertuang pada visi dan misi

Nilai moral yang diterapkan di PAUD Daarul Piqri, seperti mengucapkan salam setiap bertemu guru, teman dan orang tua, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, menyimpan sepatu pada tempatnya,membuag sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan kuku, dan gigi.

Anak dibimbing untuk belajar membaca Iqro, setiap sebulan sekali melaksanakan praktek solat, mengembangkan kreatifitas anak dengan belajar mewarnai dan melipat, santun dalam berbahasa, sayang terhadap teman, bergantian menggunakan alat permainan, mandiri dalam mengerjakan tugas, berani tampil dimuka kelas, dapat mngemukakan pendapatnya. Nilai moral juga diterapkan dalam menjaga kesehatan dengan melakukan olah raga.

(33)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan suatu acuan prilaku dalam mengarungi hidup di dunia ini. Dalam pelaksanaannya dapat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Keluarga merupakan lingkungan yang memberikan pendidikan karakter dasar dalam menanamkan nilai karakter seperti sifat jujur, sehat dan bersih, cerdas, peduli dan kreatif. Kemudian didukung dengan kebiasaan-kebiasaan nilai-nilai moral yang diterapkan di sekolah sehingga anak siap dengan lingkungan yang ada disekolah.

3. Upaya engelola dalam meningkatkan kualitas pendidik sesuai dengan

kompetensinya

Dalam meningkatkan kompetensi pendidiknya pengelola mengikutsertakan pendidiknya pada berbagai pelatihan ataupun pembinaan secara internal dan ekternal. Pelatihan internal kegiatan yang diselenggarakan bisa dilakukan di Lembaga PAUD sendiri yang dipimpin oleh pengelola, mengadakan penyuluhan tentang pendidikan karakter, melakukan rapat koordinasi di lembaga, juga mengikuti pelatihan external yang diadakan Dinas pendidikan kota Cimahi. Juga dibengkel KKG yang dilakukan setiap bulan, sebagai bentuk kerjasama PAUD Daarul Piqri dengan IGTK, pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas TK . Selain itu kami mengadakan rapat koordinasi pelatihan, dan mengadakan evaluasi program yang dilakukan secara berkala, ataupun kadang-kadang. Pengembangan kompetensi pendidik melalui pelatihan dan pembinaan yang dilakukan secara internal dan eksternal. Merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan oleh pengelola dalam meningkatkan kualitas pendidik dalam mempersiapkan pendidik yang berkarakter dalam suatu lembaga yang berkarakter.

4. Upaya pengelola dalam menjalin kerjasama dengan orang tua dan

(34)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan pengelola merupakan suatu upaya dalam miningkatkan komunikasi antara pihak lembaga dengan orang tua, karena baik buruknya suatu lembaga dapat terlaksana karena adanya kerjasama yang baik antara pengelola, guru dan semua pihak yang ada di yayasan Daarul Piqri. Bentuk kerjasama yang dilakukan pengelola diantaranya mengundang rapat untuk mensosialisasikan rencana program PAUD ini dalam setahun, pemberitahuan tentang anggaran biaya bulanan, serta pembentukan porum orang tua dan guru dalam (POGM), pertemuan orang tua dalam kegiatan parenting, salah satu kegiatan membantu orang tua dalam memberikan stimulasi terhadap tumbuh kembang anak.

Selain kerjasama yang dilakukan dengan orang tua, juga dilakukan dengan pemerintahan setempat seperti lingkungan RT,RW dan juga Kelurahan Leuwigajah, bentuk kerjasama yang dilakukan dengan pemerintahan setempat atau masyarakat yang ada disekitar PAUD ini, diantaranya membuat ijin kegiatan program PAUD, mengudangnya setiap ada kegiatan, ikut berpastisipasi dalam melayani pendidikan sekitar lingkungan PAUD Daarul Piqri. Bekerja sama dengan organisasi yang ada di masyarakat seperti bergabung dalam kegiatan yang di adakan oleh IGTK, juga instansi lain selain Dinas Pendidikan juga denngan Dinas Kesehatan dalam hal ini PUSKESMAS Leuwigajah, bekerjasama dalam pemeriksaan berkala, pemeriksaan gigi, THT dan pengukuran tinggi badan dan penimbangan. Tidak cukup dengan itu kerjasama juga dilakukan dalam dunia usaha, seperti dengan perusahaan susu Diamond, dalam lomba kreatifitas mewarnai, perusahaan Yakutl dalam nonton bareng dunia kesehatan sekitar kesehatan anak. Juga kunjungan ke Pabrik susu Ultra Jaya dengan mengenalkan anak pada pentingnya minum susu untuk anak.

(35)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daarul Piqri terjalin harmonis yang harus dipertahankan dan dikembangkan kepada kerjasama yang lebih luas lagi.

Indikator dari kerjasama ini diharapkan agar semua komponen yang mendukung terhadap penyelenggaraan PAUD yang berkarakter dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

B. Saran

Pada akhir penulisan skripsi ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran kepada para pelaksana pendidikan karakter diantaranya pengelola, guru, dan orang tua. Adapun saran-saran tersebut adalah:

1. Pendidik/pelaksana pedidikan karakter

Pendidik merupakan seorang profesional yang harus dapat memberikan stimulasi atau rangsangan terhadap pembentukan nilai moral, serta dapat memelihara budaya pendidikan dalam membangun potensi pendidik yang berkarakter. Agar anak dapat berprilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat, serta hasil dari budaya pendidikan dan penerapan moral yang diberikan oleh guru dapat menyiapkan anak untuk dapat menghadapi lingkungan selanjutnya. Pendidik merupakan para pelaksana pendidikan karater lebih meningkatkan perhatiannya dan bimbingannya, agar nilai karakter dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Pengelola

(36)

Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Lebih meningkatkan kompetensi pendidik dalam memberikan pendidikan karakter, selain mengikuti pelatihan juga pengontrolan pada pembelajaran di kelas.

b. Lebih mengoptimalkan pencapaian nilai karakter yang diterapkan

c. Menjaga hubungan kerjasama antara berbagai pihak, antara pengelola, guru, orang tua, aparat pemerintahan dan organisasi lain yang ada di masyarakat yang mendukung pelaksanaan nilai karakter.

d. Menjaga dan mengembangkan nilai moral serta nilai agama sesuai dengan norma yang ada di lingkugan masyarakat.

3. Orang Tua

(37)

76 Cucu Hodijah, 2013

Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Harjaningrum, Peran Orang tua dan Praktisi dalam membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Trend Pendidikan,

Penerbit Prenada Media Group, Jakarta (2007)

Kamus besar Bahasa Indonesia ( 1998 ), Jakarta : Balai Pustaka

Kesuma Dharma, Pendidikan Karakter, Penerbit PT. Rosda Karya Bandung (2012)

Modul Pelatihan Tutor Paud Di SKB Cimahi 2012 Diklat Pendidikan Karakter Makmun S, Psikologi Kependidikan, Perangkat sistem Pengajaran Modul.

Penerbit : PT. Remaja Rosda Karya Bandung(2007)

Sudjana, Strategi Pembelajaran Penerbit: Falah Production Bandung (2005) Suryadi Ace, Mewujudkan Masyarakat Pembelajar, penerbit widya Aksara Press

(2009) Bandung

Sudewo Erie. Best Practice Character Building, Republika Jakarta (2011) Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005

Tafsir Ahmad, Pendidikan Karakter Perspektif Islam : PT Remaja Rosdakarya Bandung ( 2012)

UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003 : Depdiknas

Putra Nusa & Dwilestari Ninin, Penelitian Kualitatif PAUD, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta (2012)

Wiyani Ardy Novan & Barnawi , Format PAUD, AR-RUZZ MEDIA, Jogyakarta (2012)

Yusuf S, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, PT Remaja Rosdakarya Bandung (2011)

Gambar

gambaran yang jelas tentang  pembentukan  karakter pada anak, di satuan PAUD
gambaran umum PAUD Daarul Piqri, deskripsi hasil penelitian
gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

S Tan (1981) komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak yang banyak