• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SOLFEGGIO UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SOLFEGGIO UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...

ABSTRAK ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ...

i iii iv v BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

PENDHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Definisi Operasional... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Asumsi Penelitian... G. Metode Penelitian ... TIJAUAN TEORITIS

A. Bahan Ajar... B. Solfeggio... C. Teori-teori Pembelajaran Solfeggio... D. Psikologi Pendidikan Musik... METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... B. Tahapan Penelitian... C. Teknik Pengumpulan Data... D. Pengolahan dan Analisis Data... PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian... B. Konsep Pengembangan Bahan Ajar Solfeggio... B. Bentuk Bahan Ajar... C. Kelayakan Bahan Ajar Solfeggio... KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(2)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Langkah-langkah pendekatan R & D ... Gambar 3.2 Komponen-komponen Analisis data Model Interaktif ... Gambar 4.1 Kegiatana latihan menirukan pola ritmik... Gambar 4.2 Kegiatan latihan membaca notasi ritmik secara individual.... Gambar 4.3 Kegiatan latihan menuliskan notasi ritmik... Gambar 4.4 Kegiatan menuliskan notasi ritmik di depan kelas... Gambar 4.5 Kegiatan latiahan membaca interval oleh peserta didik... Gambar 4.6 Kegiatan latihan mendengar dan menirukan melodi... Gambar 4.7 Kegiatan guru mejelaskan tonalitas mayor... Gambar 4.8 Kegiatan latihan membaca melodi... Gambar 4.9 Kegiatan latihan menuliskan melodi... Gambar 4.10 Kegiatan Validasi Produk...

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan terarah dalam rangka mengembangkan potensi-potensi intelektual, emosional, dan spiritual dalam diri manusia. Pendidikan nasional sebagai sebuah sistem itu sendiri berarti bahwa pendidikan nasional dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara terprogram, jelas, dan sistematis. Pendidikan nasional dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.

Seni merupakan salah satu aspek peradaban dan kebudayaan manusia. Seni diwariskan dan dikembangkan sebagai salah satu bentuk kekayaan budaya, kreativitas, dan intelektual suatu masyarakat atau bangsa. Pendidikan seni merujuk pada upaya mempertahankan dan mengembangkan seni di lingkungan pendidikan dan di praktikkan di lingkungan masyarakat. Salah satu bidang pendidikan seni adalah pendidikan seni musik.

(4)

dan ditanamkan sejak dini. Selain itu, keterampilan musik tidak dapat dipandang terpisah sebagai keterampilan seni musik saja, melainkan juga sebagai satu kesatuan seni secara khusus dan umumnya sebagai keterampilan hidup.

”Pendidikan seni musik adalah salah satu alat untuk membantu perkembangan jiwa manusia, karena pada dasarnya melalui pendidikan musik kita dapat melatih ingatan, pengamatan, pendekatan, berbicara, kemauan dan disiplin, menumbuhkan rasa percaya diri, gotong royong, rasa toleransi, memperhalus getaran jiwa terhadap rasa keindahan (estetika) dan perhatian terhadap keadaan sekitarnya”. (Mutia, 2006: 1)

Pendidikan musik memiliki ciri karakteristik khas dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Pendidikan musik, seperti pelajaran yang lainnya, memiliki setidaknya dua aspek, yaitu aspek teori dan aspek praktek. Pada dasarnya, pendidikan musik diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetis dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada bidang seni musik pada diri siswa secara menyeluruh. Karakteristik khas pendidikan seni musik terletak pada keterampilan peserta didik yang diasahnya, yaitu rasa estetis dan artistik. Meskipun terdapat keterampilan kognitif yang diajarkan, tetapi porsinya hanya sedikit dibandingkan dengan kedua keterampilan tersebut.

(5)

kompetensi guru tersebut dapat diajarkan kepada peserta didik dalam konteks pembelajaran musik.

Guru sekolah dasar merupakan guru yang memiliki peran dalam pembentukan keterampilan dasar seni yang akan dapat dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kompetensi guru sekolah dasar tentu memiliki karakter yang berbeda dengan guru di jenjang pendidikan yang lainnya. Maka dari itu, para calon guru sekolah dasar, khususnya mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) perlu dididik dan dilatih untuk menjadi guru seni musik di sekolah dasar dengan cara yang tepat. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sekolah dasar dalam bidang seni musik dan pembelajarannya dengan sasarannya adalah mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya merupakan instansi pendidikan yang menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Program studi ini adalah program pendidikan yang mencetak guru Sekolah Dasar. Dalam hal ini guru yang dipersiapkan dalam mendidik anak sekolah dasar adalah guru kelas. Guru Sekolah Dasar merupakan guru yang harus bisa menguasai berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika, Bahasa, IPA, IPS, termasuk Seni Musik.

(6)

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Tujuan mata kuliah Pendidikan Seni Musik dalam kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar adalah:

Mahasiswa memahami secara komprehensif tentang strategi pembelajaran Seni Musik di Sekolah Dasar, memiliki sikap kependidikan tentang seni, membekali mahasiswa agar dapat memiliki sikap kritis analitis, peka, serta paham dan kreatif terhadap fenomena karya musik. (Kurikilum Universitas Pendidikan Indonesia 2009)

Akan tetapi pada kurikulum perkuliahan Program Studi PGSD, mata kuliah Pendidikan Seni Musik hanya ditawarkan dalam satu semester (2 SKS) saja, sehingga pendalaman tentang pendidikan seni musik dirasakan sangat kurang. Hal tersebut akan dapat berakibat pada minimnya pengetahuan mahasiswa terhadap pendidikan seni musik. Untuk itu, perlu pengajaran metode pembelajaran musik dalam mata kuliah Pendidikan Seni Musik yang lebih baik dan tepat untuk mahasiswa PGSD.

(7)

Selain itu, dalam hal ini potensi musikal siswa dirasakan kurang berkembang, ini karena keterbatasan kompetensi dari guru pengajarnya tentang metode pembelajaran musik dan keterampilan musik itu sendiri. Atas dasar ini, maka mau atau tidak mau calon guru di sekolah dasar harus mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran musik yang benar, sehingga pada saat mereka terjun sebagai guru, mampu untuk melaksanakan pembelajaran musik seperti yang tercantum di kurikulum. Pada kurikulum pendidikan seni musik di Sekolah Dasar (isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar):

“Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”. (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006).

(8)

(1) Menampilkan permainan pola irama dan melodi sederhana. (2) Memeragakan dinamik sederhana. (3) Mengekspresikan diri melalui vocal, alat musik atau sumber bunyi sederhana. (4) Menyanyikan lagu anak-anak dan lagu wajib. (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006).

(9)

PGSD. Atas dasar ini, maka perlu adanya pengembangan bahan ajar Solfeggio yang khusus diperuntukkan mahasiswa PGSD.

Tujuan dari pengembangan bahan ajar Solfeggio adalah untuk menyesuaikan kebutuhan materi yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan mahasiswa PGSD. Selain itu mengatasi keterbatasan frekuensi tatap muka antara mahasiswa dengan pengajar. Dengan adanya bahan ajar tersebut mahasiswa dapat belajar dan berlatih secara mandiri dan tidak terlalu menggantungkan pada pertemuan tatap muka.

Bahan ajar harus memliki kompetensi dan materi yang mengarah kepada pengembangan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu, menurut Greene dan Petty 1971 dalam Suryaman beberapa hal yang penting dalam penyususnan bahan ajar adalah: (1) bahan ajar harus memiliki landasan sudut pandang yang jelas dan mutakhir, (2) harus berisi materi yang disusun secara sistematis dan bertahap, (3) harus berisi materi yang disajikan dengan metode dan sarana yang mampu menstimulasi mahasiswa untuk tertarik membaca buku, (4) harus berisi materi yang mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu di dalam memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapinya, (5) harus berisi alat evaluasi yang memungkinkan mahasiswa mampu mengetahui kompetensi yang telah dicapainya.

(10)

pembelajaran Solfeggio, pelatihan kepekaan mengidentifikasi musikal ditekankan dalam tiga aspek, antara lain: (1) kemampuan mendengar atau Ear Training; (2) kemampuan membaca notasi Sight Reading; (3) kemampuan menyanyikan atau

Sight Singing.

Bertumpu pada permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan mengembangkan bahan ajar Solfeggio sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran musik untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar, khususnya di tempat penulis bekerja, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, masalah-masalah atau gejala-gejala seperti yang terjadi di lapangan dan menghambat proses pembelajaran musik, khususnya pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya dapat teratasi. Diharapkan penelitian ini juga dapat mengembangkan bahan ajar Solfeggio yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di UPI Kampus Tasikmalaya bagi mahasiswa PGSD. Selain itu, penelitian yang penulis lakukan dapat memberikan solusi dan masukan yang benar untuk peserta didik yang nantinya akan terjun ke lapangan maupun pengajar itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

(11)

1. Bagaimana konsep dan karakteristik bahan ajar Solfeggio untuk mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kelayakan bahan ajar Solfeggio untuk diimplementasikan dalam pembelajaran pendidikan seni musik pada mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar?

3. Bagaimana produk akhir bahan ajar solfeggio yang digunakan pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya?

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Bahan ajar: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (National Center for Vocational Education Research Ltd/National

Center for Competency Based Training).

2. Solfeggio: Solfeggio adalah latihan kemampuan pendengaran atau ketajaman pendengaran musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Muttaqin dan Kustap (2008: 188)

(12)

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui konsep dan karakteristik bahan ajar Solfeggio untuk mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar.

2. Mengetahui kelayakan bahan ajar Solfeggio untuk diimplementasikan pada program studi pendidikan guru sekolah dasar.

3. Menghasilkan produk bahan ajar Solfeggio untuk direkomendasikan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

E. MANFAAT PENELITIAN 1. Peneliti

Mendapat pemahaman tentang pembelajaran musik (Solfeggio) terutama pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Selain itu peneliti mengetahui dan memahami bagaimana cara untuk mengembangkan dan meningkatkan proses belajar mengajar musik (Solfeggio), sehingga dapat tercapai pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi juga tujuan yang ingin dicapai.

2. Mahasiswa PGSD

(13)

3. Lembaga UPI Kampus Tasikmalaya

Dapat memberikan masukan yang positif atau sebagai bahan evaluasi dalam pembelajaran musik, dan dapat dijadikan sumber masukan dalam rangka pengembangan program pendidikan seni, khususnya pendidikan seni musik.

F. ASUMSI PENELITIAN

Asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bahan ajar Solfeggio merupakan salah satu media pembelajaran seni musik. Dalam perkuliahan pembelajaran seni musik, Solfeggio merupakan kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa musikalitas, mengembangkan sikap dan kemampuan mengidentifikasi nada musikal yang benar.

G. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk. Menurut Sugiyono (2010: 407) yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris Research and

Development (R&D) adalah: “Penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”.

(14)

lapangan, kemudian dirancang model untuk diujicobakan kepada mahasiswa PGSD. Setelah itu model di validasi dengan sistem Focus Group Discusion (FGD).

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya yang mengikuti pada mata kuliah Pendidikan Seni Musik.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Universitas Pendidikan Indonesia kampus Tasikmalaya pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang beralamat di Jalan Dadaha No. 18 Kotamadya Tasikmalaya.

4. Instrumen Penelitian

(15)

responden, sebagai alat untuk mengorganisir proses wawancara dan sebagai alat evaluasi performan pekerjaan peneliti.

Instrumen penelitian diantaranya pengamatan ketika uji coba bahan ajar, wawancara dengan dosen solfeggio, mahasiswa dan beberapa orang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan dengan mengacu pada pedoman wawancara, serta pencatatan data hasil pengamatan dan wawancara untuk dianalisis.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan penelitian. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan langsung melalui objeknya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi (Supranto, 1997: 6). Dalam penelitian ini data dikumpulkan beberapa teknik, yaitu:

a. Observasi Partisipasi

(16)

kebutuhan selama penelitian ini berlangsung diantaranya: mengetahui keefektifan bahan ajar yang akan diuji cobakan, mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi solfeggio, melihat masalah dan kesulitan apa saja yang terjadi, serta melakukan evaluasi di setiap akhir proses pembelajaran..

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi atau tanya jawab. Adapun bentuk wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara berencana dan tidak berencana. Wawancara berencana adalah suatu wawancara yang telah dipersiapkan atau suatu wawancara yang telah disusun dalam suatu pertanyaan kepada responden. Wawancara yang tidak berencana adalah suatu wawancara yang tidak ada persiapan sebelumnya, jadi bersifat spontanitas.

(17)

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dibidang pengetahuan. Pemberian atau pengumpulan data, bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lainnya). Dalam pengumpulan data peneliti memerlukan dokumentasi untuk menunjang proses penelitian ini, untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang sudah ada. Beberapa dokumen yang diambil dalam penelitian diantaranya: kurikulum sekolah dasar sebagai acuan kopetensi, buku-buku tentang teori solfeggio, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan solfeggio seperti desertasi, tesis, skripsi, jurnal, artikel dan bentuk data yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar solfeggio.

d. Focus Group Discusion (FGD)

FGD merupakan proses validasi produk pengembangan bahan ajar Solfeggio. Dalam kegiatan ini, para ahli atau dosen-dosen yang membina mata kuliah Solfeggio menilai dan mengevaluasi produk bahan ajar yang telah didisain agar dapat diketahui kelemahan dan kekurangan produk tersebut.

6. Teknik Analisis Data

(18)

a. Menyusun dan mengelompokkan data-data yang sudah penulis dapatkan. b. Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah didapat, baik dari

sumber-sumber yang ada maupun dari hasil dilapangan.

c. Membandingkan data-data yang sudah didapatkan yaitu menyesuaikan antara sumber-sumber yang didapat dengan hasil penelitian di lapangan.

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya sebuah metode atau pendekatan yang berguna untuk memecahkan suatu permasalahan yang diteliti. “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 1998: 11).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010 : 407) yang dimaksud dengan metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris Research and

Development (R&D) adalah: “ penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”, sedangkan menurut Brog dan Gall (Sugiyono 2010) “merupakan metode penelitian yang digunakan untuk pengembangan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran”. Dengan demikian metode penelitian Research and

Development dapat diartikan penelitian dengan menghasilkan prodruk tertentu

atau mengembangkan produk yang sudah ada.

(20)

Gambar 3.1

Langkah-langkah penggunaan pendekatan Research and Development (R & D)

B. TAHAPAN PENELITIAN

1. Menentukan Potensi dan Masalah

Dalam tahapan ini peneliti melakukan pengukuran dan diagnosa. Pengukuaran dan diagnosa ini menjadi pertimbangan produk seperti apa sesuai digunakan dan dapat menjawab semua permasalahan yang ada. Pertimbangan ini didasarkan pada situasi, kondisi, kurikulum, potensi mahasiswa, kemampuan peneliti dan waktu penelitian.

Berdasarkan studi pendahuluan, bahwa setiap mahasiwa pendidikan guru sekolah dasar nantinya dituntut untuk dapat mengajarkan pendidikan seni musik pada saat terjun ke lapangan. Tuntutan kurikulum tersebut menekankan pembelajaran seni untuk memberikan pengalaman estetik dan melatih kepekaan rasa. Selain itu pembelajaran musik dengan menggunakan metode dan bahan ajar yang tepat dapat mengembangkan potensi musikal setiap individu. Seperti

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Informasi

Desain Produk

Uji Coba Produk Validasi

Produk Revisi

Produk

(21)

diutarakan pada bab sebelumnya bahwa pembelajaran solfeggio bertujuan untuk pembinaan musikal individu secara mendasar dan menyeluruh.

Adapun permasalah yang diangkat dalam penelitian adalah kebiasaan yang kurang tepat dalam pembelajaran musik di sekolah dasar, sehingga potensi musikal peserta didik kurang berkembang. Sebagai contohnya adalah guru mengajarkan bernyanyi kepada peserta didik hanya dengan metode imitasi saja. Kebiasan pembelajaran ini mengakibatkan kepekaan peserta didik terhadap bunyi kurang berkembang, maka dalam hal ini tujuan kurikulum tidak tercapai sepenuhnya. Pada dasarnya tujuan pendidikan musik bukan sekedar mencetak anak untuk dapat bemain musik dengan teknik yang tinggi, akan tetapi bagaimana mengembangkan rasa terhadap sensitifitas bunyi. Beberapa faktor yang menjadi permasalahan diantaranya adalah keterbatasan pengetahuan guru tentang metode pembelajaran musik dan keterbatasan bahan ajar yang nantinya dapat menunjang pembelajaran seni musik yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. Pengumpulan Informasi

(22)

informasi bisa bersumber dari buku, jurnal, artikel, skripsi, tesis, desertasi, majalah, dan browsing di internet.

Penekanan pengumpulan informasi disandarkan pada potensi dan masalah yang ada di lapangan. Selanjutnya informasi-informasi tersebut digolongkan sesuai dengan konsep kajiannya. Konsep kajian tersebut adalah: a) kosep teori tentang pengembangan bahan ajar, konsep materi solfeggio, konsep teori-teori pembelajaran musik, b) mengkaji tentang rencana dan metode penelitian Research

and Development.

3. Desain Produk

Pada tahapan desain produk, peneliti menyusun rancangan materi pengembangan bahan ajar bahan ajar solfeggio. Penyusunan rancangan ini di dasarkan pada hasil pengumpulan informasi yang diantaranya kesesuain kurikulum, tingkat kesulitan materi dan kopetensi yang akan dicapai. Desain produk ini berupa materi-materi solfeggio yang meliputi Sight reading, Ear

Training dan Sight Singing.

(23)

Penyusunan rancangan bahan ajar ini berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data, serta memperhatikan panduan pengembangan materi pembelajaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Nasional. Selain itu, desain produk ini sifatnya masih sementara, karena belum melakukan uji coba produk di lapangan.

4. Uji Coba Produk

Uji coba bahan ajar solfeggio di lakukan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya yang berlokasi di Jl. Dadaha No. 18 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Pemilihan lokasi uji coba tersebut dikarenakan peneliti sebagai tenaga pengajar pada lembaga tersebut dan tempat melakukan observasi awal penelitian. Kegiatan uji coba dilakukan selama empat hari secara berturut-turut terhitung mulai tanggal 21 November 2011 sampai dengan tanggal 24 November 2011. Adapaun mahasiswa yang menjadi sampel dalam kegiatan uji coba ini sebanyak 19 orang.

5. Validasi Produk

(24)

Dalam kegiatan ini yang menjadi validator adalah dosen-dosen di jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung dan dosen PGSD Universitas Bengkulu. Dosen-dosen tersebut merupakan dosen yang membina mata kuliah solfeggio dan teori musik barat. Adapaun jadwal kegiatan validasi produk adalah sebagai berikut:

No Tanggal kegiatan Tempat Validator

1. 07-12-2011 Jurusan Pendidikan

Seni Musik UPI Drs. Sugeng Syukur, M.Pd. 2. 07-12-2011 Jurusan Pendidikan

Seni Musik UPI Drs. Agus Firmansyah, M.Pd. 3. 07-12-2011 Jurusan Pendidikan

Seni Musik UPI Febrian Tarmizi, S.Pd.

6. Revisi Produk

Revisi produk merupakan tahapan perbaikan bahan ajar solfeggio yang didasarkan pada pertimbangan hasil validasi produk dan uji coba di lapangan. Adapun pertimbangan revisi yang dilakukan pada bahan ajar solfeggio adalah sebagai berikut:

a. Menghilangkan sebagian penulisan notasi angka pada penulisan latihan membaca ritmik.

b. Perlu ditambahkan dalam latihan menyanyikan melodi bentuk notasi angka. c. Dibuatkan latihan-latihan dalam bentuk soal untuk mengukur pemahaman

peserta didik terhadap materi yang disampaikan

(25)

e. Memberikan keterangan pada setiap latihan agar memperjelasan antara materi teori dengan materi praktik.

f. Bentuk-bentuk latihan melodi lebih disesuaikan dengan bentuk-bentuk lagu yang diperuntukan untuk siswa sekolah dasar.

7. Produk Akhir

Produk akhir dalam penelitian ini adalah modul bahan ajar sollfeggio yang telah di revisi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dalam validasi produk dan uji coba produk. Maka dengan demikian buntuk akhir dari bahan ajar solfeggio adalah materi teori musi dasar serta latihan-latihan solfeggio yang meliputi latihan membaca ritmik, interval dan melodi.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian yang dikemukakan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari:

1. Wawancara

Wawancara atau interview adalah segala kegiatan menghimpun data atau

informasi dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan dan langsung dengan

responden. Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010 : 317), “Wawancara adalah

(26)

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstuktur, yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal yang akan diteliti. Tujuan wawancara semiterstruktur ini adalah untuk menemukan masalah lebih dalam, disisi lain responden diminta untuk pendapat dan ide-idenya.

Wawancara dilakukan kepada dosen di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung pada tanggal 1 November 2011 yang bertempat di jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam wawancara ini, yang menjadi nara sumber adalah bapak Sugeng Syukur yang mengampu mata kuliah musik barat. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada dosen mata kuliah Pendidikan Seni Musik PGSD Universitas Bengkulu pada tanggal 27 oktober 2011 yang bertempat di Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tujuan dari wawancara ini diantaranya sebagai berikut:

a. Materi solfeggio yang layak digunakan di PGSD b. Keefektifan materi solfeggio tersebut

c. Kopetensi yang diharapkan dalam materi solfeggio

d. Hambatan atau masalah yang dihadapi dalam proses permasalahan e. Harapan untuk mengatasi masalah tersebut

2. Observasi Partisipasi

Observasi partsipasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melibatkan diri peneliti dengan objek penelitian. Susan Stainback dalam Sugiyono (2010 : 311) menyatakan: “In participant observation, the researcher what people

(27)

partisifan, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

Observasi Partisipasi dilakukan pada tanggal 21 November 2011 sampai dengan tanggal 24 November 2011, yang bertempat di UPI Kampus Tasikmalaya. Dalam hal ini peneliti mengamati dan menjadi pengajar materi solfeggio pada mahasiwa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Pengamatan ini mengamati proses pembelajaran solfeggio yang diantaranya: mengetahui keefektifan bahan ajar yang akan diuji cobakan, mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi solfeggio, melihat masalah dan kesulitan apa saja yang terjadi, serta melakukan evaluasi di setiap akhir proses pembelajaran.

3. Dokumentasi

(28)

D. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Data hasil penelitian merupakan data mentah. Untuk memperoleh gambaran mengenai permasalahan dan tujuan penelitian, maka data hasil penelitian perlu dianalisis. Sugiyono (2010 : 335) dalam bukunya menjelaskan:

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Proses pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber dokumen yang berkaitan dengan subjek penelitian. Setelah itu, kemudian dilakukan penafsiran data untuk mencari hubungan antar berbagai data sehingga seluruh data yang telah di olah tersebut di deskripsikan oleh peneliti dan menghasilkan sebuah kesimpulan.

Pada suatu penelitian diperlukan usaha dari peneliti untuk mencari data yang paling tepat di dalam melakukan pengolahan dan analisis data. Pengambangan bahan ajar solfeggio diawali dengan pengumpulan data tentang materi bahan ajar solfeggio untuk kemudian di analisis sesuai kebutuhan. Pengembangan bahan ajar solfeggio harus sesuai dengan standar kebutuhan mahasiswa PGSD, agar nantinya bisa mecapai tujuan kurikulum.

(29)

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Dengan demikian reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan final dapat ditarik dan diverivikasi.

Dalam reduksi data, semua informasi dikumpulkan berdasarkan klasifikasinya. Sehingga dalam kegiatan ini draft bahan ajar sudah dapat dibuat, akan tetapi sifatnya masih sementara. Perlu pengujian serta konsultasi lebih lanjut kepada para pakar.

2. Penyajian Data

Proses analisa untuk merakit temuan data-data dan gagasan baru dilapangan dalam bentuk matrik (penyajian data). Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang mudah diraih,

Pengumpulan data

Penyajian data

Reduksi data

Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi

(30)

dengan demikian dapat menentukan kesimpulan yang benar. Pada tahapan ini draft bahan ajar diuji cobakan. Selama uji coba berlansung dilakukan pengamatan dan evaluasi. Hasil evaluasi menjadi masukan untuk perbaikan.

3. Penarikan Kesimpulan

Dari data-data yang diperoleh dilapangan, peneliti mencoba mengambil kesimpulan melalui interpretasi peneliti dan dilanjutkan dengan data yang telah terkumpul untuk di deskripsikan dalam bentuk bahasa verbal dan mudah dipahami. Pada tahapan ini pengembangan bahan ajar sudah menjadi bentuk yang utuh dan sudah memenuhi standar ketentuan.

(31)

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator

Bahan Ajar 1. Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kompetensi akhir yang akan di capai

2. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel 3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berlatih

4. Materi-materi terkait dengan kebutuhan kerja peserta didik

Solfeggio 1. Materi pembelajaran teori dasar musik 2. Latihan dasar kemampuan musikal yang

meliputi Ear Training, Sight Reading, Sight

Singing

3. Materi latihan kemampuan membaca, mengidentifikasi ritmik, interval dan melodi Mahasiswa PGSD 1. Materi solfeggio yang layak untuk mahaiswa

PGSD

2. Kopetensi serta keefektifan pembelajaran solfeggio yang diharapkan untuk mahasiswa PGSD

3. Hambatan atau masalah dalam proses pembelajaran solfeggio

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan dari hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar solfeggio untuk mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Solfeggio merupakan suatu pembelajaran musik yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan dasar musikal. Kemampuan ini meliputi kemampuan mendengar, kemampuan menirukan dan kemampuan membaca notasi musik.

2. Karakteristik bahan ajar solfeggio disesuai dengan kondisi dan kebutuhan mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar. Kondisi ini meliput keadaan mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar yang memiliki kemampuan musikal yang beragam.

(33)

4. Setelah melalui tahapan uji coba produk dan validasi produk dilakukan perbaikan produk guna menyempurnakan dan memperbaiki kekurangan-keurangan yang ada, hingga kemudian produk tersebut layak untuk diimplementasikan dan digunakan pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar.

5. Bentuk akhir produk dari penelitian dan pengembangan ini adalah berupa modul bahan ajar solfeggio yang berisi materi teori musik dasar dan latihan-latihan keterampilan musikal. Latihan tersebut meliputi latihan-latihan membaca pola ritmik, interval dan melodi. Produk bahan ajar solfeggio tersebut merupakan rangkaian materi yang disusun secara sistematis agar pembelajaran musik, khususnya solfeggio dapat terlaksana dengan baik.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan pertimbangan hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar solfeggio, maka peneliti merekomendasikan hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar ini kepada:

1. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dari hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar ini diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam bidang musik. Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dan menjadikan bahan ajar solfeggio sebagai referensi dalam pembelajaran musik di Sekolah Dasar.

(34)

2. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dijadikan sebagai pedoman materi dalam mata kuliah pendidikan seni musk khususnya pembelajaran solfeggio, sehingga proses perkuliahan dapat berjalan sesuia dengan tujuan yang diharapkan.

3. Lingkungan Institusi / Universitas

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kajian ilmu dan bahan referensi yang ada kaitannya dengan mata kuliah pendidikan seni, baik itu pada Jurusan Seni Musik ataupun pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Peneliti Berikutnya

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Budilinggono. (1993). Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Budilinggono. (2008). Seni Musik Non Klasik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Chaedar Alwasilah. (2000). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Crowell, Benjamin. (2005). Eyes and Ears An Anthology Of Melodies For

Sight-Singing. Tersedia: www.lightandmatter.com/sight/sight.html

Edmun, Karl. J. P. S. (1979). Ilmu Harmoni. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Gunara, Sandi. (2008). Manfaat Pendidikan Seni Bagi Anak. Ritme, Jurnal Seni

dan Pembelajarannya volume 6 NO.1 April 2008. FPBS UPI

Holmes, Alena, V. (2009). Efect Of Fixed-Do and Movable-Do Solfege

Instruction On Development Of Sight Singing Skills In 7-And 8-Year Old Children. University Of Florida

Jamalus & A.t. Mahmud. (1981). Musik 4. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan

Jhon. M. Feierabend. (2000). Developoming Music Literacy Using Conversational

Solfege. University of Hartford: GIA Publications

Kemendiknas. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.

Kodiyat, Latifah, (1983), Istilah-istilah musik, Depdikbud Jakarta

Mack, Dieter. (2001). Pendidikan Musik Antara Harapan dan Realita. UPI dan MSPI. Bandung

Manoff, Tom. (tidak diketahui). The Music Kit Rhythm Reader And Scorebook. London: Norton Company

Milyartini, Rita. (2009) Evaluasi Pendidian Musik. Bandung: CV. Bintang Warli Artika

(36)

Muttaqin & Kustap. (2008). Musik Klasik: Pengantar Musikologi Untuk SMK. Departemen Pendidikan Nasional

Prasetyo, Damai. (2011). Bahan Ajar Seni Musik. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/60399799/Bahan-Ajar-Seni-Musik.html. [9Oktober 2011]

Rusman, Dadang. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Pada Pokok Bahasan

Makromolekul yang Bersumber Dari Buku Teks Chemistry karangan

Myers, R. T, Oldham, K.B., dan Tocci Tersedia:

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:8EZkEvKl9TIJ:repository.u pi.edu/operator/upload/s_d0451_0606573_chapter2.pdf+Bahan+ajar+mer upakan+seperangkat+materi/substansi+pembelajaran&hl=id&gl=id&pid= bl&srcid=ADGEESgykpxfemEq9kaRR3VjZhgMJ4MsJVT4ANa75xK8N uZbe_XbuVWdHM27UlWsm_0Dqj7sD13sKufliADZKFKBmkGe244rSh VlmLh5ygAgXM6WwTTRVw6EQOgSNRpONyrI_x07CU&sig=AHIEtb RfbQKJgtfG595gc9DeaoGSyrgwpQ

Satrianingsih. (2006). Pengaruh Musik Terhadap Terhadap Perkembangan

Kecerdasan Emosi Anak Usia TK (Ditinjau Dari Aspek Psikologi). FIP.

Unversitas Negeri Semarang. Tidak di Terbitkan

Sudrajat, Ahmad. (2011). Konsep Pengembangan Bahan Ajar. Tresedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/04/konsep-pengembangan-bahan ajar-2/

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sujoko. (2010). Musik Melayu Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Ansambel

Musik Sekolah Untuk Siswa SMP. Tesis S2 pada SPs UPI Bandung.Tidak

diterbitkan

Sunardjo, Suprawoto. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Tersedia: http://www.slideshare.net/NASuprawoto/pengembangan-bahan-ajar-presentation [9Oktober 2011]

Sri, Mumpuni, H. (2007). Pelaksanaan Pembelajaran Vokal Dengan Metode

Solfegio Di Kelas IV Unggulan Sekolah Dasar Negeri Unggaran 01-03-06 Kabupaten Semarang. Skripsi S1 pada FBS Universitas Negeri Semarang.

Tidak diterbitkan

(37)

Zaenudin. (2005). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Menggunakan Komputer

Berbasis Web pada Mata Kuliah Fisika Sekolah Menengah Pokok Bahasan Listrik Statis. Tesedia: http://www.docstoc. com /docs/46545237/

PENGEMBANGAN-BAHAN-AJAR-FISIKA-MENGGUNAKAN-KOMPUTER-BERBASIS-WEB-PADA

Zufriady. (2010). Model Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Pembelajaran

Seni Budaya Berbasis Musik Riau Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas.

Tesis S2 pada SPs UPI Bandung.Tidak diterbitkan

_________ (2009) Kurikulum. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

_________ (2002) Kurikulum 2002 FBS. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Gambar

Gambar 3.1  Langkah-langkah penggunaan pendekatan Research and Development
Gambar 3.2 Komponen-komponen Analisis data Model Interaktif Sumber: Sugiyono (2010 : 339)

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena yang didapat tidak jauh berbeda dengan sorgum dan jewawut yaitu proses penyosohan pada ketan hitam akan menyebabkan penurunan nilai fenol total dari

Menurut Harizal (2008: 2.12) persiapan sangat diperlukan sebelum pembelajaran dilaksanakan oleh guru, untuk itu persiapan yang matang mutlak diperlukan, agar memperoleh

[r]

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai DRM ( Direct rating Method ) sebesar 92,05 dimana iklan tersebut pada tabel DRM terletak pada iklan hebat. Jadi dalam hal ini

O’Malley dan Pierce (1996) mendefinisikan konsep asesmen atentik sebagai proses evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran performansi yang dapat mencerminkan

Dengan banyaknya perusahaan yang mulai bermunculan dalam memasarkan barang atau produk mereka ke masyarakat secara luas, maka Multicom dituntut untuk membuat suatu

Penelitian dengan judul Total Coliform dan Bakteri Asam Laktat dalam Usus Halus dan Seka Ayam Broiler yang Diberi Pakan dengan Menggunakan Onggok Fermentasi

Definisi DBT dalam penelitian ini adalah perangkat dan akses internet yang telah disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada salah satu dari 50 desa