• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Toksisitas Subkronis Dermal Minyak Rosmarini (Rosmarinus offcinalis L.) pada Tikus Wistar dengan Parameter Hematologi dan Biokimiawi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Toksisitas Subkronis Dermal Minyak Rosmarini (Rosmarinus offcinalis L.) pada Tikus Wistar dengan Parameter Hematologi dan Biokimiawi."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L) PADA TIKUS WISTAR

DENGAN PARAMETER HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI

Ratna octaviani 1310147 Pembimbing I : Rosnaeni, dra., Apt

Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr., MKes

Minyak rosmarini merupakan minyak atsiri yang banyak digunakan dalam sediaan topikal, dalam penggunaannya dioleskan pada kulit secara terus menerus dapat menimbulkan efek teurapeutik dan efek toksik, oleh karena itu diperlukan uji toksisitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui keamanan penggunaan minyak rosmarini (MR) secara topikal.

Desain penelitian ini eksperimental laboratorik in vivo, menggunakan 30 ekor tikus betina yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan (n=5). Kelompok perlakuan I, II, III, IV dan V berturut-turut diberi MR dosis 50mg/kgBB, 200mg/kgBB, 1000mg/kgBB, 2000mg/kgBB dan 4000mg/kgBB, kelompok VI (kontrol negatif) diberi minyak zaitun. Pemaparan minyak rosmarini setiap hari selama 28 hari kemudian dilakukan pemeriksaan hematologi dan biokimiawi pada hari terakhir. Data yang diukur dari parameter hematologi meliputi jumlah trombosit, leukosit, nilai LED, dan parameter biokimiawi meliputi konsentrasi ureum, kreatinin, ALT dan AST. Analisis data menggunakan ANAVA, α = 0,05, kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05 menggunakan program SPSS.

Hasil penelitian didapatkan perbedaan yang tidak bermakna dari jumlah trombosit (p=0,06), jumlah leukosit (p=0,07), nilai LED (p=0,45), kadar ALT (p=0,93), kadar ureum (p=0,401), kadar kreatinin (p=0,630), sedangkan hasil konsentrasi AST didapatkan perbedaan yang bermakna (p=0,001), terutama pada kelompok perlakuan dosis V (4000mg/kgBB) memengaruhi konsentrasi AST. Simpulan pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu 28 hari tidak bersifat toksik terhadap jumlah trombosit, leukosit, nilai LED, konsentrasi ALT, ureum dan kreatinin, namun memengaruhi konsentrasi AST jika digunakan pada dosis besar.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

SUBCHRONIC TOXICITY EXAMINATION IN DERMAL USE OF ROSEMARY (Rosmarinus officinalis L) OIL ON MICE WITH HEMATOLOGY AND BIOCHEMISTRY PARAMETERS

Ratna Octaviani 1310147 1st Tutor : Rosnaeni, dra., Apt

2nd Tutor : Ellya Rossa Delima, dr., MKes

Rosemary oil is the most used essential oil in topical preparations. If applied to the skin continuously, can cause therapy and toxic effect, therefore it’s necessary to have a toxicity test. The aim of this study is to determine the safety of use rosemary oil (RO) usage topically.

The design od this research is experimental laboratory in vivo, using 30 female mice which were divided into 6 groups (n=5). Group I, II, III, IV and V treatment was given RO with the dose of 50 mg/kg, 200 mg/kg, 1000 mg/kg, 2000 mg/kg and 4000 mg/kg, while group VI as the control was given olive oil. The exposure of rosemary oil was given each day for 28 days, then hematology and biochemistry examination on the last day.

The measured data from the hamtology parameters include the platelet, leucocyte count and ESR value, and the biochemistry parameters include ALT, AST, and creatinine levels. Data is analyzed using ANOVA, α = 0.05, the significance based on p value <0,05 using the SPSS program.

The result was there were no significant difference from the platelet count (p = 0.06), leukocyte count (p = 0.07), ESR value (p = 0.45), ALT levels (p = 0.93), urea levels (p = 0.401), creatinine levels (p = 0.630). While significant difference were found in AST levels (p = 0.001), espechially in the group V dose treatment (4000mg/kg body weight) that affect the concentration of AST

Conclusions was 28 days exposure of rosemary oil was not toxic to the platelet count, leukocyte count, ESR value, ALT levels, urea and creatinine levels, but it gave an influence in AST levels if used in large doses.

(3)
(4)
(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 4

Gambar 2.1 Bagan Nasib Zat di dalam Tubuh ... 7

Gambar 2.2 Histologi Kulit ... 12

Gambar 2.3 Tanaman Rosmarini ... 16

(8)

Universitas Kristen Maranatha

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Etik Penelitian ... 43

Lampiran 2 Bagan uji utama dengan starting dose 50 dan 200 mg/kg bobot .. 44

Lampiran 3 Bagan uji utama dengan starting dose 1000 dan 2000 mg/kg bobot badan ... 45

Lampiran 4 Perhitungan dosis ... 46

Lampiran 5 Alat dan Bahan penelitian ... 48

Lampiran 6 Data Hasil Pemeriksaan Hematologi dan Biokimiawi ... 49

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak rosmarini (MR) banyak digunakan sebagai bahan baku sediaan farmasi topikal, khususnya digunakan sebagai tonik untuk perawatan rambut rontok, kulit kepala berminyak, ketombe, juga digunakan untuk perawatan kulit seperti jerawat, eksim dan dermatitis. Selain itu, minyak rosmarini juga digunakan sebagai aromaterapi, dan repelen. Suatu bahan senyawa kimia sintetis maupun alami dapat berefek menguntungkan tetapi dapat juga menimbulkan efek toksik yang merugikan apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama, kedua efek itu timbul karena sifat zat aktif, perbedaan dosis, dan lama pemakaian (American Botanical council, 2007; Ngatidjan, 2006)

Sediaan farmasi topikal pada kulit, zat aktifnya dapat menimbulkan efek toksik apabila terjadi pemaparan sediaan tersebut secara terus menerus. Hal ini dapat menyebabkan efek kumulatif dari zat aktif tersebut, bahkan mungkin beberapa zat dapat menimbulkan efek karsinogenik, teratogenik, dan mutagenik, oleh karena itu keamanan zat aktif baik dalam bentuk murni maupun berbentuk sediaannya harus di uji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan dengan uji toksisitas akut, subkronik dan kronik. Uji toksisitas subkronik adalah pemberian bahan kimia dengan jangka waktu panjang hingga timbulnya efek yang merugikan kesehatan. Uji toksisitas subkronis dermal dapat dilakukan 28 hari dan 90 hari. (Wisaksono S, 2002; BPOM RI, 2014).

Gosal pada tahun 2015 meneliti uji toksisitas dermal akut (selama 14 hari) pemaparan minyak rosmarini pada tikus putih betina. Simpulan dari penelitian ini yaitu minyak rosmarini memengaruhi sistem syaraf pusat, sistem syaraf otonom, sistem pernapasan tetapi tidak menimbulkan efek toksik.

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Peneliti ingin melanjutkan penelitian dengan uji toksisitas subkronis dermal dengan parameter hematologi dan biokimiawi. Parameter hematologi diuji untuk mengetahui toksisitas yang disebabkan senyawa uji terhadap darah dan jaringan pembentuk darah. Parameter yang diuji meliputi jumlah trombosit, leukosit dan nilai LED, sedangkan parameter biokimiawi yang diuji meliputi fungsi hepar dan fungsi ginjal. Hepar merupakan organ yang lebih dahulu berpotensi untuk terkena efek toksik karena sebagai pintu gerbang zat yang masuk tubuh setelah melewati saluran cerna, kemudian ginjal merupakan alat pembersih darah yang menerima 20-30% dari seluruh darah yang dipompakan oleh jantung keseluruh tubuh (Ngatidjan, 2006).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

1.2.1 Apakah pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal dalam jangka waktu lama tidak menurunkan jumlah trombosit.

1.2.2 Apakah pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan jumlah leukosit.

1.2.3 Apakah pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan nilai LED

1.2.4 Apakah pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi AST.

1.2.5 Apakah pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi ALT.

1.2.6 Apakah pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi ureum.

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk mengetahui keamanan penggunaan minyak rosmarini secara topikal.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk menilai pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal pada pemeriksaan hematologi dengan parameter trombosit, leukosit dan LED 2. Untuk menilai pengaruh pemaparan minyak rosmarini secara topikal pada

pemeriksaan biokimiawi dengan parameter ALT, AST, ureum dan kreatinin.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang Farmakologi tanaman obat, khususnya mengenai uji toksisitas nonklinik terhadap kulit, juga dalam bidang hematologi dan biokimiawi darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi ilmiah kepada praktisi kesehatan dan industri farmasi mengenai keamanan penggunaan berulang minyak rosmarini secara topikal.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha Flavonoid bersifat sebagai antiplatelet dengan mekanisme penghambat langsung trombosit (Naemura, et al., 2008) dengan memblokir agregasi platelet vWF glikoprotein trombosit Iba-dependen (Mruk, et al., 2000).

Asam rosmarinat bersifat sebagai antiinflamasi dengan menghambat pembentukan 5-hidroksi-6,8,11, asam 14-eicosatetraenoik (5 HETE) dan leukotrien B4 di leukosit polimorfonuklear dan menghambat sistem komplemen c3b, sehingga tidak meningkatkan kadar leukosit dan laju endap darah (Abu-Amerb, 1999). Asam rosmarinat juga bersifat nefroprotektif dengan mencegah peroksidasi lipid sehingga tidak terbentuk malondialdehid yang merupakan radikal bebas sehingga tidak ditemukan peningkatan kadar ureum dan kreatinin (Tavawi & Ahmadvand, 2011). 1,8-cineole merupakan antioksidan dan bersifat hepatoprotektif yang meningkatkan ezim glutation peroksidase (GPx), katalase (CAT), glutation (GSH) dan menurunkan kadar malondialdehid sehingga tidak akan meningkatkan kadar kadar aspartat transaminase/AST dan alanin transaminase/ALT (Rašković, et al., 2014). Kerangka pemikiran penelitian ini, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.5.3 Hipotesis Penelitian

1.5.3.1 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak menurunkan jumlah trombosit.

1.5.3.2 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan jumlah leukosit.

1.5.3.3 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan nilai LED.

1.5.3.4 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi ALT.

1.5.3.5 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi AST.

1.5.3.6 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi ureum.

(14)

38 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Utama

5.1.1 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama menurunkan jumlah trombosit.

5.1.2 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan jumlah leukosit.

5.1.3 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan nilai LED.

5.1.4 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi ALT.

5.1.5 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama meningkatkan konsentrasi AST.

5.1.6 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi ureum.

5.1.7 Pemaparan minyak rosmarini dalam jangka waktu lama tidak meningkatkan konsentrasi kreatinin.

5.2 Simpulan Tambahan

(15)

39 Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran

Penelitian uji toksisitas subkronis dermal perlu dilanjutkan dengan :  Penelitian histopatologi organ hepar dan ginjal

 Uji toksisitas subkronis dermal selama 90 hari  Uji toksisitas kronis dermal

(16)

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL

MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L)

PADA TIKUS WISTAR DENGAN PARAMETER

HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI

KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ini di buat sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RATNA OCTAVIANI

1310147

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(17)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Uji Toksisitas Subkronis Dermal Minyak Rosmarini (Rosmarinus officinalis L.) pada Tikus Putih dengan Parameter Hematologi dan Biokimiawi” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rosnaeni, dra., Apt. sebagai Pembimbing Utama yang dengan penuh kesabaran

memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, saran, waktu dan

tempat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.

2. Ellya Rosa Delima, dr., M.kes sebagai Pembimbing Pendamping yang dengan

penuh ketekunan mencurahkan perhatian, bimbingan, pengarahan, dan masukan

yang sangat berarti bagi penulis.

3. Pak Mumuh dan Pak Dicky Irfazaky yang telah rela meluangkan waktu dan

mengerahkan seluruh tenaga untuk membantu menyelesaikan penelitian ini.

4. Teman-teman tercinta, Monica, Radita, Tita, Karin, Riko, Chyntia, Nadya, Annisa,

Angel, Nadia, Anaisti, Haris, Dicky, Fakhri, Fajar, Dwiki, Hasya yang saling

mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Teman-teman yang memiliki kesamaan pembimbing dengan penulis; Felis, Andy,

Fenny, Alvin, Liasisca, Traxie yang telah saling membantu dan mendukung dalam

penyelesaiaan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Tim Bantuan Medis Galenus atas doa dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman-teman Antidote 2013 atas perhatiannya, semoga Antidote tetap menjalin

kekeluargaan diantara kita semua.

(18)

vii

9. Papa, Mama, Ferdinal, Arie virnandez, Nofrianita, Surya Wartati, Rizma, atas

cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memenuhi

maksud, tujuan, dan manfaatnya bagi perkembangan ilmu kedokteran secara umum

(19)

40 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abu-Amerb, K. M., Sereitia, M. R., & Sena, P. (1999, february). http://www.bioline.org.br/request?ie99026. Retrieved 15 january 2016, from Bioonline International: http://www.bioline.org.br/request?ie99026

American Botanical council. (2007, may 31). Rosemary – The Hardy Herb. (L.

glenn, Editor) Retrieved february 12, 2016, from

http://cms.herbalgram.org/herbclip/329/news57.html?ts=1478708023&signatu re=78e12114a415c09f8b2246c0dc19710d

Anonim. (1974). In Ekstra Farmakope Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Barceloux, D. G. (2008). Medical Toxicology of Natural Substance. America: Wiley products.

BPOM RI. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik secara In Vivo. Jakarta Pusat: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Dirjen POM Departemen kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Eroschenko, V. P. (2013). Atlas Histologi difiore (11 ed.). Jakarta: EGC.

Fahim, F. A., A, Y., Fadel, H. M., & Hassan , K. S. (1999). Allied studies on the effect of Rosmarinus offficinalis L. on experimental hepatotoxicity and mutagenesis. Int. J. Food Sci. Nutr, 413-427.

Geneha, A. K., Hense, H., Junior, A. S., & de Souza, S. M. (2008). Rosemary ( Rosmarinus officinalis ) - A study of the composition , antioxidant and antimicrobial activities of extracts obtained with supercritical carbon dioxide. Ciência e Tecnologia de Alimentos, 28(2), 463-369.

Gosal, M. G. (2016). Uji Toksisitas Akut Dermal Minyak Rosemary (Rosmarinus officinalis L) pada Tikus Putih. Jurnal of Medicine and Health, 5.

(20)

41 Universitas Kristen Maranatha ITIS Report. (n.d.). Retrieved 2016, from www.itis.gov:

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_v alue=32677

Lansida. (2015). Technical Informations (COA). Yogyakarta: Lansida group. Retrieved from http://www.minyak-atsiri.com

Mescher, A. L. (2002). Histologi dasar Junquiera . Jakarta: EGC.

Mruk, J. S., Webster, M. W., Heras, M., Reid, J. M., Grill, D. E., & Chesebro, J. H. (2000). Flavone-8-Acetic Acid (Flavonoid) Profoundly Reduces Platelet-Dependent Thrombosis and Vasoconstriction After Deep Arterial Injury In Vivo. Circulation, 101, 324-328.

Naemura, A., Ura, M., Yamashita, T., Arai, R., & Yamamoto, J. (2008). Long-term intake of rosemary and common thyme. Thrombosis Research, 122, 517-522. Ngatidjan. (2006). Metode laboratorium dalam toksikologi. Yogyakarta: Bagian

farmakologi dan toksikologi Fakulas Kedokteran UGM.

Orey, C. (2008). Khasiat Minyak Zaitun. Jakarta: PT Mizan Publika.

Rašković, A., Milanović, I., Pavlović, N., Ćebović, T., Vukmirović, S., & Mikov, M. (2014). Antioxidant activity of rosemary (Rosmarinus officinalis L.) essential oil and its hepatoprotective potential. BMC Complement Altern Med, 225.

Rihatmaja, R. (2011). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sulistyowati, E. (2008). Diktat Toksikologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Tavawi, M., & Ahmadvand, H. (2011). Effect of rosmarinic acid on inhibition of gentamicin induced nephrotoxicity in rats. Tissue and Cell, 43(6), 392-397. Tisserand, R. (2014). Essential Oil Safety. California: Churchill livingstone. Visser, M. P., Krill, M. A., Muijtjens, A. M., Willems,, G. M., & Hermens, W. T.

(1981). Distributionof Enzymesin Dog Heart and Liver; Significance for Assessmentof Tissue Damage from Data on Plasma Enzyme Activities. Clin, Chem, 27(11), 1845-1850.

(21)

42 Universitas Kristen Maranatha Wisaksono S. (2002). Efek toksik dan cara menentukan toksisitas bahan kimia.

Cermin Dunia Kedokteran, 135.

Gambar

Tabel 4.3 Uji LSD konsentrasi Aspartat transaminase (AST)   ................ 33
Gambar 1.1    Bagan Kerangka Pemikiran  ....................................................
gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui waktu bagi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama, (2) untuk mengetahui kesesuaian program pelatihan dengan

Sedangkan definisi variabel harapan yaitu Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah nilai siswa kelas IV SDN 42 Mataram tahun ajaran 2015/2016 yang diperoleh

Pada metode ini digunakan strip plastik yang mengandung agen antimikroba dari kadar terendah hingga tertinggi dan diletakkan pada permukaan media Agar yang telah

Gangguan kebutuhan dasar manusia pada pasien dispepsia akan menimbulkan masalah keperawatan, salah satunya adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Hasil uji Mann Whitney antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menghasilkan Zhitung sebesar -3,418 dengan taraf signifikansi p = 0,001 (p &lt;

ABSTRAK' Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengamh citra merek, kualitas produk, harga dan diskon terhadap keputusan pembelian sepatu merekfladeo. Penelitian ini dilakukan

Kebahagiaan di akhirat bergantung pada hidup baik menjalin persatuan umat Islam di dunia dengan cara melaksanakan salat berjamaah.. dengan baik ialah dengan

menggunakan tes formatif guru akan melihat sejauh mana siswa telah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan guru, dalam penelitian ini akan dilakukan penyusunan