• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Pasirwangi Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Tanty Tiarareja

0904037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN

KENAMPAKAN BUMI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS IV

Oleh Tanty Tiarareja

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Tanty Tiarareja 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

(Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Tanty Tiarareja

0904037

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd NIP.196108141986031001

Pembimbing II

Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP. 198108122005011003

Diketahui,

a.n. Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ketua Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i ABSTRAK

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

Oleh Tanty Tiarareja

0904037

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil ulangan siswa pada pembelajaran IPA pokok bahasan perubahan kenampakan Bumi yang pencapaiannya hanya 34% siswa yang yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM 62. Selain itu, metode pembelajaran masih terpusat pada guru, kurangnya media, dan keterlibatan siswa untuk menemukan konsep. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah, memperoleh gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR. Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah 26 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi model Kemmis & Mc.Taggart dengan tiga siklus. Hasil belajar siswa dilihat dari nilai evaluasi setiap siklus. Perilaku belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan, diantaranya siswa menjadi lebih aktif dalam partisipasi, percobaan, dan menjawab pertanyaan guru. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai ketuntasan 57%, siklus II mencapai ketuntasan 84% dan siklus ke III mencapai ketuntasan 88%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model TANDUR pada pembelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(5)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN DAN BEBAS PLAGIARISME

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan... 4

F. Definisi Operasional... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 7

B. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar ... 8

C. Model TANDUR ... 10

D. Hasil Belajar ... 13

E. Perubahan Kenampakan Bumi ... 17

(6)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian... 25

B. Model PTK yang dikembangkan ... 26

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

D. Subjek Penelitian ... 28

E. Prosedur Penelitian... 28

F. Instrumen Penelitian... 32

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi Subjek dan Lokasi Penelitian ... 34

B. Hasil Penelitian ... 35

C. Pembahasan ... 58

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Rekomendasi ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

DAFTAR TABEL

Tabel

(8)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Erosi oleh angin... 17

2.2 Perubahan kenampakan gurun pasir... 17

2.3 (a) Air laut pasang (b) Air laut surut ... 18

2.4 Pengaruh posisi bulan terhadap pasang surut air laut ... 18

2.5 Erosi ... 19

2.6 Kebakaran Hutan ... 20

2.7 Abrasi ... 21

2.8 Gelombang Tsunami ... 21

2.9 Aceh sebelum Tsunami ... 21

2.10 Aceh sesudah Tsunami ... 22

2.11 Gunung meletus ... 23

2.12 Pasca gunung meletus ... 23

3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemis dan Mc Taggart ... 27

4.1 Diagram persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ... 41

4.2 Diagram persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa siklus II ... 49

4.3 Diagram persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa siklus III ... 57

(9)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Perangkat Pembelajaran ... 74

B. Instrumen Penelitian ... 110

C. Pengolahan Data ... 122

D. Surat-surat ... 131

(10)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Somatowa (2009:3) ”Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.” Ilmu Pengetahuan Alam menjadi salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar. Pembelajaran IPA amat penting diajarkan sejak usia dini, karena peristiwa-peristiwa gejala-gejala alam terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran IPA dalam depdiknas (2006), ”menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran IPA dikelas sebaiknya siswa mengalami langsung untuk mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dalam menemukan konsep. Siswa dilibatkan langsung dalam proses penemuan secara ilmiah, sehingga pembelajaran menjadi sebuah pengalaman. Pemahaman mengenai IPA akan sangat membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

(11)

2

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lainnya sebesar 65,6% masih mendapatkan nilai di bawah KKM (Sumber buku daftar nilai harian kelas IV A semester II SDN Pasirwangi).

Adapun faktor penyebab permasalahan tersebut diantaranya adalah proses pembelajaran IPA di kelas masih berpusat pada guru, alat dan sumber belajar yang digunakan masih terbatas, siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam menemukan konsep, pembelajaran masih bersifat verbal dan tidak konkrit. Hal tersebut mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang menyenangkan, siswa cepat bosan.

Atas dasar permasalahan tersebut, peneliti mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah dengan memperbaiki proses pembelajaran IPA di kelas agar memberikan pengalaman nyata kepada siswa dan melibatkan siswa dengan aktif. Model pembelajaran yang digunakan adalah model TANDUR. TANDUR singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan yang merupakan kerangka dari Quantum Teaching. Penggunaan model ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA sehingga pembelajaran IPA menjadi menyenangkan. Selain itu, diharapkan dengan model ini siswa dapat terlibat aktif secara langsung dalam menemukan konsep, berani mengungkapkan pendapat, dan memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan,

bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

(12)

3

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan belajar IPA siswa harus merasakan manfaatnya untuk kehidupannya, pengalaman sebelum pemberian nama, mengakui setiap usaha, dan merayakan keberhasilan. Dengan menciptakan kondisi belajar yang nyaman, siswa akan mudah menerima dan siap untuk belajar.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian maka penelitian difokuskan dengan judul ”Penggunaan Model TANDUR pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan, “Apakah penggunaan model TANDUR pada Pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV?”. Adapun pertanyaan penelitian dari rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR di kelas IV SDN Pasirwangi?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR di kelas IV SDN Pasirwangi?

3. Seberapa besar peningkatan nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR di kelas IV SDN Pasirwangi?

(13)

4

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan model TANDUR pada Pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR di kelas IV SDN Pasirwangi.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR di kelas IV SDN Pasirwangi

3. Untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR di kelas IV SDN Pasirwangi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas ini diantaranya: 1. Bagi Guru

Penelitian ini memberikan alternatif cara pengajaran konsep materi perubahan kenampakan Bumi dengan penerapan model TANDUR.

2. Bagi Siswa

Memberikan stimulus positif, bahwa mempelajari dan memahami perubahan kenampakan Bumi itu mudah untuk di pahami dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

3. Bagi Peneliti

(14)

5

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Hipotesis Tindakan

Penerapan model TANDUR pada pembelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasirwangi.

F. Definisi Operasional

1. Model TANDUR

TANDUR merupakan kerangka perencanaan pembelajaran Quantum

Teaching. Pembelajaran diawali dengan tahap Tumbuhkan (T) yang

berarti menumbuhkan minat dan motivasi siswa sebelum dimulainya pembelajaran. Tahap Alami (A) yaitu, menciptakan kondisi pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung dalam menemukan konsep, dengan berkelompok dan melakukan eksperimen. Kemudian tahap Namai (N), guru membimbing siswa dengam memberi kata kunci atau pertanyaan tuntunan untuk memberikan identitas pada temuannya. Tahap Demonstrasi (D) memberi siswa peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ketika berkelompok, dengan permainan dan demonstrasi. Tahap Ulangi (U) yaitu, guru mengulang materi pembelajaran untuk memperkuat dan mempertajam koneksi saraf dengan memberi pertanyaan atau kuis agar suasana pembelajaran tetap menyenangkan. Tahap Rayakan (R), yaitu merayakan keberhasilan para peserta didik, menghargai usaha, kerja keras, dengan memberi penghargaan atau pujian, memberi yel-yel, dan poin.

2. Perubahan Kenampakan Bumi

(15)

6

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

manusia. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya pengaruh angin, pasang surut air laut, erosi, kebakaran hutan, abrasi, dan gunung meletus.

3. Hasil belajar

(16)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 25 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian, model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrument penelitian, pengolahan dan analisis data.

A. Metode Penelitian

Berdasarkan kajian dari permasalahan yang ditemukan di lapangan, maka peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Metode PTK digunakan sebab masalah yang ditemukan terdapat di dalam kelas dan guru lebih mengenal kondisi kelasnya. Maka dari itu, PTK dapat membantu guru untuk berupaya memperbaiki kualitas dan kuantitas pembelajaran di kelas.

Pada hakikatnya PTK dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas mengajar guru yang berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Selain itu, guru sebagai peneliti dengan mempraktikkan PTK di ruang kelasnya menunjukkan guru yang profesional. Adapun karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Iskandar (2012:24), dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasar pada masalah yang dihadapi guru di dalam kelas. 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang berefleksi

4. Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 5. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus.

(17)

26

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jenis PTK yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) partisipan. Yang dimaksud dengan PTK partisipan adalah peneliti terlibat langsung dalam penelitiannya sebagai yang meneliti dan yang diteliti. Peneliti terlibat sejak awal penelitian, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, memantau, mencatat, mengumpulkan data dan menganalisis data hingga penyusunan laporan penelitian.

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas menurut Iskandar (2012:33) adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di kelas, sekolah.

2. Membantu guru atau dosen, serta tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran di dalam dan luar kelas.

3. Mencari jawaban secara ilmiah (rasional, sistematis, empiris) mengapa masalah tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan.

4. Meningkatkan sikap profesionalisme sebagai pendidik.

5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta perbaikan dan peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.

Diharapkan dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan hasil belajar dan prestasi siswa di kelas. Perbaikan perencanaan, proses pembelajaran, dan peningkatan penguasaan materi pembelajaran, metode, dan media pembelajaran, sehingga guru akan semakin kaya akan ilmu.

B. Model PTK yang dikembangkan

(18)

27

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Rencana Tindakan I

Tindakan I Observasi I

Refleksi I

Rencana Tindakan II

Tindakan II Observasi II

Refleksi II Siklus

I

Siklus II

(19)

28

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Pasirwangi, yang berlokasi di Desa Gudangkahuripan, kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

D. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang berjumlah 26 orang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.

E. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Orientasi dan Observasi

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan orientasi di kelas untuk mengenal siswa. Setelah itu, peneliti melakukan observasi di kelas dan mengidentifikasi masalah. Masalah yang ditemukan berupa nilai harian hasil belajar siswa yang masih rendah, dalam mata pelajaran IPA. Minat dan motivasi terhadap pembelajaran IPA pun rendah. Hal tersebut dapat dilihat ketika peneliti mencoba pembelajaran IPA di kelas. 2. Rancangan siklus penelitian

Setelah memperoleh data awal dan berdasarkan temuan masalah yang ada di lapangan, maka peneliti membuat rancangan siklus penelitian sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.

a. Siklus I

1) Perencanaan tindakan

(20)

29

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

RPP yang dibuat mengenai perubahan kenampakan bumi, dengan materi perubahan kenampakan bumi oleh angin dan pasang surut air laut dengan menggunakan model TANDUR.

2) Pelaksanaan tindakan

Hal yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan RPP yang telah dibuat dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dan diakhiri dengan pengerjaan soal evaluasi. Pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model TANDUR, meliputi:

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I TAHAPAN MODEL

TANDUR

PELAKSANAAN TINDAKAN I

Tumbuhkan memotivasi siswa yaitu dengan memberi pertanyaan sederhana yang kontekstual.

“Apakah kalian pernah melihat pohon yang roboh?”

Alami membagi siswa kedalam kelompok

dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

Membimbing siswa melakukan percobaan erosi oleh angin dan pasang surut air laut

Namai Membimbing masing-masing kelompok

mengerjakan LKS dan gambar peristiwa untuk dinamai

(21)

30

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu berjongkok.

Ulangi Memberi pertanyaan-pertanyaan ulang

mengingatkan kembali materi yang dipelajari.

Rayakan Memberi penguatan dengan memberi

yel-yel tepuk kelas 4 A, memberi pujian, dan memajang hasil karya ketika pembelajaran.

3) Observasi

Observasi dilakukan terhadap tindakan pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, dengan menggunakan lembar observasi. Metode observasi yang digunakan adalah observasi terbuka. Yang menjadi observer adalah guru kelas.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pembelajaran pada siklus I selesai, dengan berdiskusi antara peneliti dan observer dalam hal kekurangan dan kesalahan yang ditemukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dikatakan berhasil dan dihentikan apabila 81% nilai hasil belajar siswa kelas IV A SDN Pasirwangi mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA. Jika belum tercapai maka penelitian dilanjutkan. Refleksi dilakukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan tindakan II

(22)

31

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dasar perubahan kenampakan Bumi mengenai sub pokok kebakaran hutan dan erosi.

2) Pelaksanaan tindakan II

Pelaksanaan tindakan II adalah hasil refleksi dan perbaikan dari siklus I. Alokasi waktu selama pembelajaran yaitu 2 x 35 menit. Adapun peneliti membuat rancangan pelaksanaan tindakan kedua sementara yang dapat berubah sesuai dengan refleksi pada siklus I, adalah sebagai berikut.

a) Materi yang disampaikan mengenai kebakaran hutan dan erosi. b) Siswa melakukan percobaan dengan di pandu oleh guru. c) Siswa menamai gambar dan membuat poster

d) Memajang hasil karya di kelas

3) Observasi II

Observasi dilakukan terhadap tindakan pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, dengan menggunakan lembar observasi. Metode observasi yang digunakan adalah observasi terbuka. Yang menjadi observer adalah guru kelas.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan jika siklus II belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan. Apabila pada siklus II belum meningkatkan hasil belajar siswa, maka dilanjutkan pada siklus III.

c. Siklus III

1) Perencanaan tindakan III

Perencanaan pada siklus III merupakan perbaikan hasil refleksi pada siklus II. Materi pada siklus III masih termasuk ke dalam Kompetensi Dasar perubahan kenampakan bumi penggabungan dari materi siklus I hingga II

(23)

32

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelaksanaan tindakan III adalah hasil refleksi dan perbaikan dari siklus II. Alokasi waktu yang direncanakan adalah 2 x 35 menit. Pada pelaksanaan ketiga ini guru membuat miniature berbagai kenampakan yang ada di Bumi, kemudian siswa bersama-sama mempraktekan penyebab perubahan seperti erosi, kebakaran hutan, pasang surut air laut, badai. Setelah itu siswa memberi nama pada gambar-gambar yang diberikan oleh guru pada masing-masing kelompok. Perayaan dilaksanakan dengan memajang karya hasil pembelajaran pada hari tersebut.

3) Observasi III

Observasi dilakukan terhadap tindakan pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, dengan menggunakan lembar observasi. Metode observasi yang digunakan adalah observasi terbuka. Yang menjadi observer adalah guru kelas.

Jika pada siklus III penelitian dinyatakan berhasil sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian, maka tidak dilaksanakan refleksi, dan penelitian dihentikan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini diantaranya, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Instrumen pembelajaran digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. RPP dibuat sebelum tindakan setiap siklus dengan alokasi waktu 2 x 35 menit mengenai materi perubahan kenampakan Bumi dengan menerapkan model TANDUR. LKS digunakan sebagai pedoman untuk melakukan percobaan yang diberikan kepada kelompok. LKS berisi tujuan percobaan, alat dan bahan, langkah kerja, pertanyaan, pembahasan, kesimpulan, dan gambar peristiwa.

(24)

33

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Tes tertulis

Tes dilaksanakan setiap akhir pembelajaran pada setiap siklusnya untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes tertulis berupa soal uraian, banyaknya soal sesuai dengan banyaknya indikator di dalam RPP pada setiap siklusnya. Tes berkenaan dengan materi pembelajaran perubahan kenampakan Bumi. (Instrumen terlampir)

2. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan guru dalam menerapkan model pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran. (instrumen terlampir)

Data-data tersebut dikumpulkan dalam bentuk dokumentasi. Dokumentasi berupa data awal nilai hasil belajar yang dijadikan latar belakang penelitian, data berupa hasil tes pada setiap siklus, hasil lembar observasi, dan foto selama kegiatan pembelajaran.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, data kemudian diolah dan dideskripsikan. Pertama dari hasil observasi mengenai kegiatan pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, dianalisis kemudian dideskripsikan. Data kedua yaitu hasil tes siswa pada setiap pertemuan, diberi skor sesuai jumlah jawaban benar.

1. Menghitung nilai pencapaian hasil belajar siswa berupa soal uraian, yaitu dengan menggunakan rumus:

� �� �� � = � � � ℎ� � �

skor maksimum x bobot soal (Persamaan 3.1) Nilai hasil tes uraian dihitung dengan menjumlahkan nilai tiap soal (Sumber: Sunarya, Yaya. ppt)

(25)

34

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

% � � � � � �� ���� = siswa yang mencapai KKM

seluruh siswa 100%

(Persamaan 3.2) Keterangan:

% � � � � � �� ���� = presentase siswa yang mencapai KKM

∑ siswa yang mencapai KKM = jumlah siswa yang mencapai KKM

∑ seluruh siswa = jumlah seluruh siswa (Febrianti,2012: 34)

(26)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 69 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan tiga siklus di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model TANDUR pada pembelajaran IPA materi perubahan Kenampakan Bumi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, secara rinci gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan Bumi dengan menerapkan model TANDUR dikembangkan dan diperbaiki sesuai dengan temuan dan hasil refleksi pada setiap siklus. Perencanaan dimulai dari pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model TANDUR. Tumbuhkan (T), pada tahap ini guru memotivasi siswa untuk menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Alami (A), pada tahap ini guru dan siswa menyiapkan alat dan sumber belajar untuk melakukan percobaan. Namai (N), pada tahap ini guru menyiapkan kata-kata kunci berupa gambar untuk memberikan identitas dan pemberian makna. Demonstrasikan (D), pada tahap ini guru merancang permainan dan demonstrasi, dengan memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. Ulangi (U), pada tahap ini guru mengingatkan kembali apa yang sudah dipelajari dengan menyiapkan pertanyaan untuk menguatkan konsep siswa. Rayakan (R), pada tahap ini guru membuat yel untuk menghargai usaha, kerja keras, dan penghargaan bagi kelompok.

(27)

70

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

cara yang dapat dilakukan dengan memperlihatkan gambar, Tanya jawab, dan demonstrasi. Tahap Alami, kegiatan yang dilakukan yaitu mengelompokkan siswa dan melakukan percobaan, cara yang efektif yaitu dengan guru membimbing siswa secara serempak mengikuti langkah-langkah dalam LKS. Tahap Namai, kegiatan yang dilakukan yaitu menuliskan nama peristiwa yang ada pada gambar. Tahap Demonstrasikan, cara yang dilakukan yaitu dengan mendemonstrasikan percobaan, dan melakukan permainan mengenai materi. Tahap Ulangi, cara yang dilakukan yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada kelas dan kepada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dengan memberi poin bulan sabit. Tahap Rayakan, kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memajang hasil karya pada percobaan untuk di meja kelompok yang berbentuk U, yel-yel dan pujian. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan model TANDUR dapat meningkatkan perilaku belajar siswa menjadi lebih aktif baik dalam partisipasi, percobaan, dan menjawab pertanyaan guru.

3. Hasil belajar siswa pembelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan Bumi dengan menggunakan model TANDUR mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dilihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM pada setiap siklus meningkat. Pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM adalah 57%, siklus II meningkat menjadi 84%, dan pada siklus III meningkat menjadi 88%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran bagi guru, pihak sekolah, dan peneliti yang akan datang, yaitu:

(28)

71

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

segalanya berbicara dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dan kondisi siswa akan mempermudah proses pembalajaran, kemudian segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha siswa, dan merayakan keberhasilan bersama-sama. Pembelajaran IPA hendaknya memberikan pengalaman langsung dengan percobaan. Hal tersebut dapat menciptakan kondisi belajar yang harmonis dan kenyamanan pada diri siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2. Bagi Sekolah. Hendaknya dapat melengkapi fasilitas pembelajaran, alat peraga, maupun media yang mendukung pembelajaran. Selain itu, sekolah dapat membuat program-program khusus untuk menyalurkan minat dan bakat siswa terhadap Sains, sehingga siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal di luar dari pembelajaran.

(29)

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 72

DAFTAR PUSTAKA

DePorter, B et.al. (2007). Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning

di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa

Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Depdiknas (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

IPA untuk SD/MI.

Devi-Anggraeni. (2008). Buku Sekolah Elektronik Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan

Desmita. (2012). Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi

Anak Usia SD, SMP, SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Febrianti, P. (2012). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi. Skripsi Jurusan PGSD FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hidayat, O. (2010). Penerapan Model TANDUR dalam pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PGSD FIP UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi

Karlimah, S. (2007). Pembelajaran Sains dengan Model TANDUR Untuk Meningkatkan Kemampuan Observasi. Dalam Jurnal Pendidikan Dasar [Online], Nomor 8 (8), 5 halaman. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_8-Oktober_2007/Pembelajaran_Sains_dengan_Model_%93TANDUR%94_ Untuk_Meningkatkan_Kemampuan_Observasi_Siswa_Sekolah_Dasar.pdf

[19 Februari 2013]

(30)

73

Tanty Tiarareja, 2013

Penggunaan Model Tandur Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prawiradilaga, D (2009). Prinsip Disain Pembelajaran Instructional Design

Principles. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Rositawaty-Muharam. (2008). Buku Sekolah Elektronik Senangnya Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan

Ruhimat, dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Samatowa, U. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Soleh, P. (2011). Gunung Meletus. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Soleh, P. (2011).Tsunami. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto-Wahyono. (2008). Buku Sekolah Elektronik Ilmu Pengetahuan Alam 4

untuk SD dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Wahyono-Nurachmandani. (2008). Buku Sekolah Elektronik Ilmu Pengetahuan

Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan

Gambar

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................................................
Gambar  2.1 Erosi oleh angin....................................................................................................
Gambar 3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemis dan Mc
Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan Penelitian tentang Studi Perbandingan Penambahan Variasi Ragi Tape dan Ragi Roti dalam Pembuatan Bioetanol dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (qualitative approach), dengan metode studi kasus (case study). Proses pengumpulan data dilakukan

Sehingga dalam mengakses data dapat lebih cepat, pencarian informasi untuk calon penumpang lebih mudah, dan mengurangi waktu dalam melayani penjualan tiket jika terjadi

Isolasi Senyawa Flavonoida dari Bunga Tumbuhan Mawar Putih (Rosa hybrida L.. Medan: Universitas Sumatera Utara,

Hasil determinasi bunga tumbuhan Mawar Merah ( Rosa hybrida )... Spektrum Ultraviolet-Visible Beberapa

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran dan Evaluasi Dokumen Teknis, dengan ini POKJA II Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Bangka Tengah mengundang Saudara agar dapat hadir pada

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, maka dari itu tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan

[r]