FUNGSI PELAYANAN PASTORAL PENDETA
WEEKENDDI
GEREJA BUKIT ZAITUN - OELELO - KUPANG TENGAH - NUSA
TENGGARA TIMUR
THESIS
Diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh
Gelar Magister Sains Ilmu Teologi (M.Si)
OLEH
Yulita Alexandra Nayoan
75 2012 027
FAKULTAS TEOLOGI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FUNGSI PELAYANAN PASTORAL PENDETA
WEEKENDDI
GEREJA BUKIT ZAITUN - OELELO - KUPANG TENGAH - NUSA
TENGGARA TIMUR
THESIS
Diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh
Gelar Magister Sains Ilmu Teologi (M.Si)
OLEH
Yulita Alexandra Nayoan
75 2012 027
FAKULTAS TEOLOGI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
-MOTTO-
“
Kegagalan bisa membuat orang menjadi
putus asa….. Tapi TIDAK bagi mereka
yang punya tekad…..”
“Ku heran oleh rahmat
-Nya hatiku
beriman….. Dan oleh kuasa sabda
-Nya
jiwaku pun tentram….. Namun ku tahu
yang ku percaya dan aku yakin kan
kuasa-
Nya….. Ia menjaga yang ku
taruhkan hingga hari-
Nya kelak…..”
-persembahan-Skripsi ini dipersembahkan untuk hati yang
selalu mengasihi, untuk lutut yang selalu
bertelut, dan untuk kasih sayang tulus yang tiada
habisnya
Bapa
Mama
bu Terry
bu Yoky
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan thesis ini dengan baik. Ada banyak peristiwa yang penulis alami dalam menyelesaikan thesis ini. Senyuman, tawa dan bahagia tetapi tidak jarang pula terselip airmata, gerutu, jengkel, benci dan stress berjalan beriringan. Semuanya itu membuat penulis semakin menyadari bahwa betapa besar cinta dan kasih dari Tuhan Yesus yang dinyatakan melalui peristiwa-peristiwa yang tidak pernah diduga dan diperkirakan sebelumnya.
Seorang filsuf termasyur dari Jerman, Feurbach mengatakan bahwa “aku ada oleh karena orang lain disekitarku” dan beranjak dari penyataan itu pula, maka penulis
menyadari bahwa kedewasaan ketika menjalani hidup di Fakultas Teologi Magister Sosiologi Agama serta kehidupan pergaulan sehari-hari adalah hal utama dalam penyelesaian thesis ini. Semuanya itu tidak bisa terlaksana jika tanpa adanya kehadiran, dukungan, interaksi, canda tawa, tangis, dan terutama doa dari orang lain. Hal itu juga berarti bahwa eksistensi penulis tidak terlepas dari kehadiran orang-orang yang luar biasa dalam kehidupan penulis. Dengan pemahaman tersebut, maka dalam kesempatan yang berbagahagia ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada lembaga maupun personal yang turut mensukseskan keberlangsungan hidup bermahasiswa di Fakultas Teologi Magister Sosiologi Agama khususnya dalam penyelesaian thesis ini. Mereka tersebut adalah:
1. Tuhan Yesus Kristus yang adalah Allah dan penolong bagi penulis. Tempat dimana segala bentuk kata-kata penulis katakan, tempat dimana penulis menumpahkan segala isi hati ketika yang lainnya tak mampu lagi untuk mendengar. Trimakasih untuk keajaiban-keajaiban yang Engkau berikan dalam kehidupan penulis. Takkan mampu penulis membalas segala berkat dan rahmat yang Engkau berikan, hanyalah kesediaan diri untuk dipakai sebagai alat-Mu yang mampu penulis berikan. Ini aku utuslah aku.
2. Pak Yopi dam pak Eben sebagai pembimbing yang senantiasa tekun dalam membimbing penulis dalam penyusunan thesis ini. Kritikan-kritikan yang
diberikan selama masa penulisan membuat thesis ini menjadi tajam dan bermanfaat, khususnya di GMIT. Terimakasih untuk setiap bimbingan dan arahan yang telah diberikan, Tuhan Yesus yang adalah sumber segala rahmat memberkati pak Yopi dan pak Eben sekeluarga.
3. Pak Toni Tampake sebagai penguji thesis, terimakasih untuk pertanyaan-pertanyaan, sumbangan pemikiran dan segala masukan yang sangat membangun demi penulisan thesis yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati ibu Retno dan keluarga senantiasa.
4. Seluruh dosen-dosen Fakultas Teologi Magister Sosiologi Agama yang aku cintai dan kasihi. Terimahkasih atas ilmu dan pengorbanan yang diberikan bagi setiap mahasiswa untuk memberikan bekal yang terbaik dalam mempersiapkan diri menjadi calon pelayan Tuhan dan pekerja gereja. Tuhan Yesus memberkati segala dedikasi dan pelayanan Bapak dan Ibu dosen. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada mbak Liana yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama perkuliaan.
5. Majelis sinode GMIT dan KWJ serta pendeta-pendeta di wilayah Kupang Tengah yang telah bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk mendapatkan data bagi penyelesaian thesis ini.
6. Mama dan Bapa yang adalah orangtua paling luar biasa bagi penulis. Terimakasih mama bapa su kasi nona segala hal. Mungkin selama ini nona belum bisa membalas segala kasih sayang yang mama bapa berikan untuk nona, hanyalah sebuah pemindahan tali yang mampu nona berikan untuk mama bapa. Segala bentuk kekecewaan segala bentuk airmata nona tebus dengan sebuah tulisan yang nona persembahkan untuk mama bapa. Terimakasih Tuhan Yesus karena su kasi nona orangtua yang luar biasa, yang mengajarkan nona bagaimana pelayanan yang sesungguhnya. Nona sayang mama bapa.
(hahahahahaaaa *lagi), setiap permasalahan yang ada pasti mampu dihadapi kalau kitong libatkan Tuhan Yesus dalam setiap permasalahan itu, semangat pulang bale Kupang-Silu pasti KUAT. Bu Yoky yang selalu lupa dompet (hahahahahaaaa) oooeee ngali makanya jalan tu na ingat ada bawa dompet. Supaya dia pung isi tu bisa bagi-bagi di adi nona satu nh (hahahahahaaaa *lagi), terus berjuang untuk kuliah lanjut, jang pamalas ketik thesis, Jang talalu maen game on-line te nanti beta bilang mama koQ sita itu hp dong (hahahahahaaaa *lagilagi), terimakasih untuk semua yang su kasi di nona Tuhan Yesus berkati ee. (Alm) kk Yunce yang adalah malaikat tujuh hari paling manis, kk walaupun nona sonde pernah lihat kk tapi nona bersyukur karena dengan ingat kk, nona tahu bahwa nona pernah ada kk perempuan, kk su sonde ada di sini tapi kk harus tahu kalau kk selalu ada dalam mama bapa bu Tery dan bu Yoky dan nona pung hati, tunggu kitong di surga hingga suatu saat nanti kitong su selesaikan kitong pung tugas dan pekerjaan di sini, cium manis dari bumi untuk kk Yunce yang manis di surga.
8. Seluruh keluarga besar Nayoan, Naiola, Naisanu, Kesar, Mone, Ledoh, Rumemper, Ow, Sumarno, yang berada di seluruh Indonesia dan yang ada di luar negeri. Terimakasih untuk segala bentuk dukungan yang telah di berikan. Doa yang tulus yang mampu Lita kasih untuk basodara semua. Tuhan Yesus kiranya memberkati dan menyatukan kita semua dalam kasih persaudaraan yang tulus. 9. Kawan-kawan Magister Sosiologi Agama dimana-mana. Kapan reuni le nh…..???
Bang Riky, Icha, Alberkat, kk Yandri, kk Ipin, pak Olif, mam Jub, mam Ge, kk Norman, bu Nia, kk Mery, kk Veky, kk Soli, Flor, Ice, Sely, Mery Rungkat, Yoan, kk Yodi, kk Yohan, mb Titi, pak Yunus, Yuni, pak Yoko, pak Made. Kalian yang sama-sama dengan beta waktu kuliah, waktu senang-senang, waktu bakalai, waktu foto-foto, pokoknya basong kawan paling acik-acik gimana geto yang pernah beta
kenal. Jang lupa oo kalau basong pernah ada kawan nama Lita si “IMOET”. Hahahahahaaaa…… Beta sayang basong samua sodara dong.
10.Krisman Heavy Rizal Manalu. Gimana kawan ini, aku udah lulus lho kapa nyusul...??? Heheheheheeeee.. Maaf belum bisa jadi pendamping yang baik dan
terimakasih untuk semua masukan, kata-kata bijak, kuliah mendadak, dukungan, partisipasi dalam penulisan thesis serta tempat bersandar dan tempat meluapkan emosi kalau ini pikiran dan perasaan su sonde bisa tahan le tentang semua-semua. Canda, tawa dan air mata yang selama ini sudah dijalani kiranya bisa buat kitong jadi tambah dewasa. Mauliate do hasian, Tuhan Yesus kiranya memberkati ini hubungan dengan melihat setiap ketulusan yang ada. Beta sayang lu, bujang. 11.Untuk Himmel belle, Eszhu, Echa, Herty, Veltry, Juni, Nur, Jeane, Deis, Nita.
Susah yah jadi perempuan, adaaaa aja yang buat kitong batersinggung satu deng satu (hahahahahaaaa) tapi terimakasih untuk Tuhan Yesus yang selalu menyatukan kitong kembali saat masa-masa gelap yang hadir dalam kitong pung persaudaraan. Bahagia memliki basong dalam beta pung hidup. Terimakasih karena su terima beta dalam besong pung hati, terimakasih untuk dukungan dan kata-kata bijak yang beta terima, terimakasih untuk kasih sayang yang selalu ada untuk beta. Beta tahu beta belum bisa jadi kakak yang baik, belum bisa jadi contoh yang baik untuk besong, beta hanya bisa kasih doa untuk besong semua semoga apa yang besong cita-citakan bisa terwujud. Besong adalah adik-adik yang sonde pernah lihat beta sebagai orang yang lebih umur dari besong sehingga sonde ada jarak antara kitong. Satu hal yang harus besong tahu, besong adalah harta paling indah yang pernah beta temui. Maaf untuk setiap kata maaf yang belum beta ucapkan dan terimakasih su mau jadi beta pung sodara di sini. Beta sayang besong dan beta
bangga punya besong dalam beta pung hidup. Semangaaaatttttt…….!!!!!
12.Untuk sepupu-sepupu tersayang Rene dan Pinky, bu Riky, Nona Mone, Ivan, Elsa, Lodya. Terimakasih su jadi beta pung sodara, maaf ee kalau beta ada buat salah. Ayooooo foto-foto le koQ…..??? Aku siap gaya baru nanti (hahahahahaaaa). Tuhan Yesus berkati untuk setiap kuliah maupun persoalan dalam kehidupan kedepan.
Adit, Mici, Novi, Ega. Terimakasih untuk canda, tawa dan kebahagiaan yang ada. Maaf ee kalau beta pung maen gila kadang kelewat batas (heheheheheeee). Jang lupa konta-kontak kalau mau kocok (kartu) lagi yey ekyeh pasti langsung meluncur (dengan catatan dijemput Rangga hahahahaaaa). Beta sayang basong sodara dong. Tuhan Yesus berkati semua rencana kedepannya.
14.Untuk basodara paling ruar binasa sebangsa dan se-Salatiga, Zero Six. Martina, Aleka, Nunu, Ge Nope dan kk Ex, Chelly, Nona Nuban, Melki, Windy, Ipen, Riki, Ivan Manoe, Yanto dan Marlen. Terimakasih untuk kebersamaan yang su kitong jalani. Jalan raya kalau mulus sa sonde enak harus ada kerikil-kerikil supaya ada cerita (heheheheeeee). Beta sayang besong sodara dong, terus berjuang untuk setiap apapun yang akan dihadapi, jangan lupa kalau nanti su ada yang jadi ketua sinode koQ ketua PGI na ingat ee kalau besong ada kawan nama Lita, yah jadi sekretaris ju bae (hahahahahaaaa). Jalan masih panjang untuk dilalui jangan lupa untuk selalu andalkan Tuhan Yesus dalam segala hal karena Dia mampu untuk menarik duri dalam hati sekaligus mampu untuk menyenbuhkan hati yang hancur.
Kitong samua basodara, iya toh…..??? Tuhan Yesus berkati.
15.Untuk kawan-kawan di Kupang: Tian, Vita, Shinta, Une, Riani, Ida, Ilyn, Wilda, Che2, Tandry, Apry. Tunggu akuuuuu, aku sum au pulang nh (hahahahahaaaa). I love you I love you (heheheheheeee).
16.Almamaterku UKSW sebagai tempatku menimbah ilmu dan mengecap berbagai kesempatan untuk belajar.
17.Semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu, yang juga telah
ikut membantu dan mendukung dan mendoakan penulis menjalani studi. Tuhan
Memberkati.
Terimahkasih telah turut mendewasakan dan membuat diriku lebih mengerti hidup. Allah Tuhan Yesus berkati
Salatiga, 10 Juni 2016
YULITA ALEXANDRA NAYOAN
ABSTRAK
Gereja Masehi Injili di Timor (selanjutnya disebut dengan GMIT) Bukit Zaitun Oelelo Kupang Tengah Nusa Tenggara Timur adalah salah satu gereja yang berada dalam naungan sinode GMIT. Masalah utama di gereja ini adalah ketidakhadiran pendeta dalam proses pelayanan pastoral kepada jemaat, atau yang biasa disebut dengan pendeta weekend, padahal Yesus mencari mereka yang tersesat dan hilang, menyembuhkan dan memulihkan yang sakit (fisik, jiwa, mental, sosial). Dengan demikian gereja diharapkan mampu untuk melaksanakan pelayanan pastoral sesuai dengan kehendak Allah. Dengan latar belakang masalah tersebut, penulis mengambil judul PERAN PELAYANAN PASTORAL PENDETA WEEKEND DI GEREJA BUKIT ZAITUN - OELELO - KUPANG TENGAH - NUSA TENGGARA TIMUR dengan rumusan masalah yaitu, bagaimana peran pendampingan pelayanan pastoral pendeta yang tidak berdomisili di jemaat. Dalam rangka mencari jawaban terhadap pertanyaan tersebut, maka dilakukan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif dan disertai dengan teknik FGD (Focus Group Discussion) terhadap informan kunci dan beberapa responden. Adapun teori yang digunakan penulis dalam menganalisa hasil penelitian guna menemukan suatu kesimpulan atas persoalan yang diteliti ialah teori mengenai pendeta sebagai konselor, pelayanan pastoral dan fungsinya, pelayanan pastoral dalam jemaat, serta fungsi pendeta dalam pelayanan pastoral di GMIT.
Pelayanan pastoral merupakan sarana penting yang dapat membantu gereja untuk menyelamatkan warga jemaat yang bergumul dengan permasalahan hidupnya, serta membantu mereka menyembuhkan keterasingan dari diri sendiri, dari keluarga, dari warga gereja lainnya, dari orang yang berbeda di luar gereja, dan dari hubungannya dengan Allah. Oleh karena itu setiap gereja seharusnya memiliki dan melakukan pelayanan pastoral. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ternyata pelayanan pastoral terhadap jemaat masih sangat kurang, karena pendeta hanya mengunjungi jemaat pada hari sabtu atau hari minggu sehingga pekerjaan pelayanan pastoral kepada jemaat menjadi terbengkalai.
GMIT dalam pelayanannya mengacu pada panca pelayanan yang ada, yakni pelayanan dalam bidang kononia, bidang marturia, bidang diakonia, bidang liturgia dan bidang oikonomia. Panca pelayanan tersebut dirumuskan guna mengarahkan pelayanan pastoral pendeta menjadi lebih baik dan jemaatpun dapat bertumbuh dalam spiritualitas yang mengarah pada Yesus kristus, tetapi pada kenyataannya pendeta yang melayani di Bukit Zaitun Oelelo belum sepenuhnya dapat merealisasikan tugas gereja yang semestinya. Untuk itu GMIT pada umumnya dan gereja Bukit Zaitun Oelelo pada khususnya perlu membenahi tugas-tugas pelayanan dengan orientasi pada fungsi gereja di muka bumi ini dan bukan sebagai organisasi yang hanya bangga dengan kebesaran jumlah anggota jemaatnya dan bangunan gerejanya saja.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... iii
MOTTO ... iv
B. Rumusan Permasalahan ... 6
C. Tujuan Penelitian ...7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Metode Penelitian ... 7
F. Teknik Pengumpulan Data ... 8
G. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Pendeta ... 10
2.1.1 Pengertian Pendeta ... 11
2.1.2 Pendeta Sebagai Konselor ... .. 13
2.2 Pelayanan Pastoral ... 14
2.2.1 Pengertian Pastoral ... 14
2.3 Fungsi Pelayanan Pastoral ... 21
2.4 Pelayanan Pastoral dalam Jemaat ... 25
2.5 Fungsi Pendeta dalam Pelayanan Pastoral di GMIT ... 28
2.6 Kesimpulan ... 40
BAB III FUNGSI PENDETA WEEKEND DI JEMAAT DALAM PELAYANAN PASTORAL ... 42
3.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 42
3.1.1 Keadaan Geografis ... 42
3.1.2 Keadaan Sosial-budaya ... 42
3.1.3 Keagamaan di Nusa Tenggara Timur ... 44
3.2 Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 42
3.2.1 Sejarah GMIT ... 45
3.2.2 Struktur Dasar GMIT ... 46
3.2.3 Sejarah Bukit Zaitun Oelelo ... 48
3.3 Hasil Penelitian ... 50
3.3.1 Penilaian Warga Jemaat Terhadap Fungsi Pendeta di Gereja Bukit Zaitun Oelelo dalam Pelayanan ... 50
3.3.2 Penilaian Majelis Jemaat Terhadap Fungsi Pendeta di Gereja Bukit Zaitun Oelelo dalam Pelayanan ... 53
3.3.3 Penilaian Pendeta Klasis Kupang Tengah Terhadap Fungsi Pendeta di Gereja Bukit Zaitun Oelelo dalam Pelayanan ... 56
3.3.4 Pandangan Pendeta Yang Melayani di Bukit Zaitun Oelelo Terhadap Fungsi Seorang Pendeta dalam Pelayanan ... 60
3.4 Kesimpulan ... 63
4.1 Analisa Panca Pelayanan GMIT Menggunakan Teori Pastoral ... 66
a. Bidang Koinonia ... 66
b. Bidang Marturia ... 68
c. Bidang Diakonia ... 69
d. Bidang Liturgia ... 72
e. Bidang Oikonomia ... 74
4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendeta dalam Melakukan Pelayanan Pastoral kepada Jemaat ... 77
4.3 Kesimpulan ... 81
BAB V PENUTUP ... 83
5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 89