KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF NARASI
BERDASARKAN TEKS WAWANCARA OLEH SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 2 STABAT
TAHUN PEMBELAJARAN
2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh
DEDEK NOVITA SARI
05310592
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Dedek Novita Sari, NIM 05310592, Kemampuan Mengembangkan Paragraf Narasi berdasarkan Teks Wawancara Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Tahun Pembelajaran 2010/2011. S-1. Medan. Jurusan Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf narasi berdasarkan teks wawancara oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat tahun pembelajaran 2010/2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat yang terdiri atas 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 240 orang. Sedangkan sampel penelitian ini diambil secara acak dengan jumlah sampel 15% dari jumlah populasi, maka didapatlah sebanyak 48 orang yang menjadi sampel penelitian. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis persentase.
Dari 48 orang siswa yang diteliti diperoleh rata-rata penilaian untuk setiap aspek yaitu tema sebesar 75.5 (berada pada tingkat baik), unsur narasi sebesar 76 (berada pada tingkat baik), organisasi isi sebesar 74.4 (berada pada tingkat baik), kecukupan pengembangan 63 (berada pada tingkat cukup), ejaan dan tanda baca sebesar 61.4 (berada pada tingkat cukup)
Ditinjau dari distribusi persentase nilai maka 48 orang siswa yang menjadi sampel diperoleh 10 orang (21%) siswa termasuk dalam kategori baik sekali, 23 orang (48%) siswa termasuk dalam kategori baik, 11 orang (23%) siswa termasuk dalam kategori cukup, 3 orang (6%) siswa termasuk dalam kategori kurang, 1 orang (2%) siswa termasuk dalam kategori kurang sekali.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayahNya serta kemudahan dalam segala urusan pengerjaan skripsi ini. Skripsi ini dibuat dengan judul “Kemampuan Mengembangkan Paragraf Narasi Berdasarkan Teks Wawancara Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Tahun Pembelajaran 2010/2011”. Adapun skripsi ini dibuat adalah untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Bahasa Indonesia Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Terimakasih yang tidak terhingga untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda Abdul Chalid dan Ibunda Bainah yang telah memotivasi dalam pemenuhan lahir dan batin selama masa pengerjaan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan saudara-saudara serahim Winda Veriyanti dan Rizal Zulmi yang memberikan banyak tawa disela-sela hari-hari
yang penat oleh aktivitas pengerjaan skripsi ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada,
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku rektor UNIMED beserta staf-stafnya.
2. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni beserta stafnya.
iii
masukan-masukan dalam proses pengerjaan skripsi ini dari proses outline, proposal, hingga menjadi skripsi yang utuh. Semoga Bapak
selalu dilimpahkan rahmat kesehatan dan kasih sayang dari Allah SWT.
4. Bapak Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang juga telah banyak memberikan saran-saran untuk perbaikan selama proses pengerjaan skripsi ini
5. Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia beserta staf-staf fungsionaris.
6. Ibu Dra. Mursini, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
7. Bapak beserta Ibu dosen yang berada di lingkungan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama perkuliahan berlangsung.
8. Bapak Legiman selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Stabat yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Bapak Muhammad Salim selaku kepala administrasi sekolah SMP Negeri 2 Stabat yang telah memberi kemudahan untuk ijin penelitian tersebut.
9. Keluarga besar beserta saudara handai taulan yang telah turut memotivasi.
10.Terimakasih terkhusus untuk mme. Evi Eviyanti, Mme Mahriyuni, M.Andi Wete Polili, M. Abdul Ghofur, Kak Yuni Sa’dah yang telah
iv
11.Teman-teman sejawat di Jurusan Bahasa Indonesia stambuk 2005 yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi untuk proses penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Medan, Desember 2010
v
BAB II LANDASAN TEORETIS, PROSEDUR PENELITIAN, PERTANYAAN PENELITIAN ... 8
vi
B. Prosedur Penelitian ... 28
C. Pertanyaan Penelitian ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Lokasi dan waktu Penelitian ... 31
B. Populasi dan sampel ... 28
C. Metode Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional Variabel ... 34
E. Instrumen Penelitian ... 35
F. Tehnik Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data Penelitian ... 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Saran ... 52
B. Simpulan ... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN SOAL TES
vii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 POPULASI SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 2 STABAT ... 32 TABEL 11 KRITERIA PENILAIAN MENGEMBANGKAN
PARAGRAF NARASI BERDASARKAN TEKS
WAWANCARA ... 35 TABEL III UJI KATEGORI KEMAMPUAN SISWA
MENGEMBANGKAN PARAGRAF NARASI
BERDASARKAN TEKS WAWANCARA ... 40 TABEL IV SKOR KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN
PARAGRAF NARASI BERDASARKAN TEKS
WAWANCARA ... 41 TABEL V KEMAMPUAN SISWA MENGEMBANGKAN
PARAGRAF NARASI BERDASARKAN TEKS
WAWANCARA UNTUK SETIAP ASPEK PENILAIAN .. 48 TABEL VI DISTRIBUSI PERSENTASE KEMAMPUAN
MENGEMBANGKAN PARAGRAF NARASI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan, meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yaitu : keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek ini berhubungan erat dalam usaha seseorang memperoleh kemampuan berbahasa yang baik. Menyimak dan membaca sangat erat hubungannya dalam usaha seseorang menerima komunikasi. Berbicara dan menulis erat kaitannya dalam hal mengekspresikan makna dari informasi-informasi yang telah diperoleh sebelumnya dari proses menyimak dan membaca maka akan semakin banyak pula informasi yang dapat diekspresikan, salah satunya adalah melalui kegiatan menulis.
Kegiatan menulis menjadi sesuatu yang sangat penting ketika kita hidup bermasyarakat. Setiap harinya begitu banyak informasi yang kita peroleh dari proses membaca bahkan menyimak pembicaraan orang yang ada di sekitar kita. Semua itu tidak mungkin bisa kita simpan dalam memori ingatan karena keterbatasan otak menyimpan setiap informasi, maka dengan menulis seseorang dapat menemukan kembali apa yang telah diketahui, menghasilkan ide-ide baru, mengorganisasikan pikiran, menyerap dan menguasai informasi baru.
Kegiatan menulis sendiri haruslah dibarengi dengan sebuah keterampilan. Mengingat bahwa di dalam sebuah tulisan mengandung maksud dan tujuan.Tulisan yang baik adalah ketika tulisan itu dapat mewakili perasaan
2
penulisnya. Tentu saja pilihan kata dan penyusunannya haruslah teratur dan sistematis. Hal ini senada dengan pengertian bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini seorang penulis harus mampu dan terampil dalam menggunakan grafologi, struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengemukakannya dengan cara tertulis dengan jelas, lancar, dan pemilihan kata, dan struktur kalimat.
Di sekolah sendiri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada akhirnya mengharapkan semua siswa agar dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan setelah mengalami proses pembelajaran ke dalam bentuk berbagai jenis tulisan khususnya tulisan yang berbentuk paragraf narasi. Hal itu dikarenakan dalam pembelajaran keterampilan menulis di sekolah siswa telah diarahkan agar mampu menulis paragraf.
3
alur. Dengan demikian paragraf narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan alur dan plot.
Paragraf narasi dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu. Paragraf narasi di dalamnya terdapat informasi yang disertai dengan fakta.
Mengembangkan paragraf narasi dapat dilakukan berdasarkan teks wawancara. Hal ini di karenakan teks wawancara, di dalamnya telah terdapat unsur cerita dan peristiwa yang dapat dikembangkan menjadi paragraf narasi. Di dalam teks wawancara juga mengandung suatu informasi yang dibuat untuk memaparkan sebuah informasi tentang suatu peristiwa. Namun, mengembangkan tulisan berbentuk paragraf narasi berdasarkan teks wawancara bukanlah kegiatan yang mudah dilakukan. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menulis paragraf narasi misalnya struktur penulisan, pilihan kata, penggunaan kalimat efektif, dan kepaduan isi. Tidak hanya itu seorang penulis juga tidak terlepas dari sikap penulis terhadap masalah dan ide yang akan dituangkannya termasuk alur berpikir (pola pengembangan paragraf) yang digunakannya dalam penyampaian cerita (peristiwa) secara sistematis dan kronologis.
4
diajarkan, siswa kurang mampu menulis paragraf narasi. Hal ini disebabkan bahwa siswa kurang mampu menulis secara sistematis sesuai dengan ketentuan penulis paragraf yang baik dan benar. Siswa terkendala pada struktur penulisan. Pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif dan kepaduan isi. Siswa sering melupakan struktur penulisan. Pemilihan kata dan penggunaan kalimat yang terlalu berlebihan sehingga menyebabkan isi dari tulisannya menjadi tidak sistematis dan sulit untuk dipahami.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mencoba meneliti kemampuan menulis paragraf narasi siswa melalui “ kemampuan mengembangkan paragraf narasi berdasarkan teks wawancara oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Tahun pembelajaran 2010/2011”
B. Identifikasi Masalah
Paragraf narasi merupakan salah satu jenis paragraf yang diajarkan di sekolah di samping paragraf deskripsi, argumentasi dan eksposisi. Dalam pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk dapat menulis paragraf narasi dengan pola yang baik dan benar. Hal inilah yang menjadi masalah bagi siswa karena pada kenyataannya siswa masih belum mampu menulis paragraf narasi.
5
Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang membuat pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Di dalam paragraf narasi terdapat unsur tokoh, alur, dan setting. Hal ini sejalan dengan teks wawancara yang juga memiliki kesamaan unsur-unsur. Di dalam kurikulum, teks wawancara adalah sarana untuk melatih kemampuan menulis paragraf narasi. Dengan memanfaatkan teks wawancara diharapkan siswa lebih kreatif mengembangkan ide-ide maupun gagasan ke dalam tulisan yang berbentuk paragraf narasi.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini menjadi fokus dan terarah maka perlu diadakan suatu pembatasan masalah agar apa yang menjadi tujuan penelitian dapat tercapai. Penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat dalam mengembangkan paragraf narasi berdasarkan teks wawancara.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemafaran latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimanakah kemampuan mengembangkan paragraf narasi berdasarkan teks
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. sebagai gambaran dan informasi bagi sekolah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf narasi berdasarkan teks wawancara.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu dalam pembelajaran menulis paragraf narasi.
3. Memberi masukan kepada peneliti yang lain yang ingin melakukan penelitian dengan masalah yang sama.
F. Manfaat Penelitian.
Manfaat penelitian merupakan perwujudan dan aplikasi dari penelitian yang akan memberi kegunaan bagi banyak orang disetiap bidang khususnya bidang pendidikan. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. untuk meningkatkan mutu pendidikan,khususnya bidang studi bahasa Indonesia dalam upaya peningkatan dan pengembangan kemampuan berbahasa yang baik dan benar khususnya pada aspek menulis paragraf berbentuk narasi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan.dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta : Balai bahasa. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).
Jakarta : Rineka Cipta.
. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.
Depdiknas, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3. Jakarta : Balai Pustaka
Depdiknas, 2003. Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta : Balai Pustaka. Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta : Andi
Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal. Jakarta : Karnisius.
Heru Prasetyo, Esroq. 2006. Bahasa Indonesia Untuk SMP & MTS. Surakarta : Mediatama.
Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia . 1989. Komposisi. Flores : Nusa Indah
Khairani, Rukiah. 2009. Skripsi Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Objek Gambar Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Nurulu Hasanah Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Medan : FBS UNIMED
Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusasteraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung : Yrauma Widya.
Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa : Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia Jilid 1 Untuk SMP Kelas VII. Jakarta :
Erlangga
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prodiknya. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Sumarlan, dkk. 2003. Teori Praktik Analisis Wacana.Surakarta : Pustaka Cakra Utami, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas X. Jakarta :
Erlangga
Widyamarta. 1990. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta : Kanisius Http.//:Crayonpedia//bentuk-teks-wawancara//04.08//13.0b/pdf
LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Stabat Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2
Pertemuan ke- : 24, 25, 26 Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
Materi Pokok : Menarasikan Teks Wawancara Standar Kompetensi : Menulis
Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.
Kompetensi Dasar : Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan
cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung
I. Tujuan pembelajaran : Setelah mengikuti pemebelajaran ini siswa mampu, a. Memahami isi teks wawancara :
b. Mengubah teks wawancara menjadi teks narasi dengan memerhatikan penulisan kalimat langsung dan tidak langsung
Skenario
Tugas
Diskusi
II.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Kegiatan awal
Guru membantu siswa menemukan inti permasalahan yang akan dihadapinya
Kegiatan inti
- Guru memberikan dorongan dan memancing siswa agar melakukan apa yang telah ditugaskan kepadanya, serta mengaplikasikan pemahamannya terhadap pembelajaran untuk mengubah teks wawancara menjadi narasi
- Siswa membentuk kelompok diskusi Kegiatan akhir
Siswa melaporkan hasil kerjanya kepada guru
III. Sumber bahan pembelajaran
Teks wawancara
Heru prasetyo, Esroq. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP & MTS Surakarta : Mediatama
No. Indikator Bentuk Tes Instrumen
1. Memahami isi teks wawancara
Tertulis lisan Bacalah teks wawancara di bawah ini!
Tertulis lisan Ubahlah teks wawancara berikut menjadi teks
narasi dengan
Aspek yang Dinilai Kriteria penilaian Skor
1
Pengembangan alur, penokohan, dan setting (tempat dan waktu)
a. Pengembangan alur, pengambaran penokohan, dan setting yang dibuat sesuai dengan teks wawancara. b. Pengembangan alur, pengambaran
penokohan, dan setting yang dibuat kurang sesuai tetapi masih ada keterkaitan dengan teks wawancara. c. Pengembangan alur , pengambaran
penokohan, dan setting yang dibuat
- Tidak dijumpai sama sekali
lompatan-lompatan gagasan yang
membingungkan sehingga
pengembangan menjadi logis.
- Dijumpai hanya beberapa
lompatan-lompatan gagasan yang
membingungkan tetapi pengembangan masih logis.
- Dijumpai banyak sekali lompatan-lompatan gagasan yang menjadi tidak logis sama sekali.
10
5
1
b. Kesatuan Bentuk (kohesif).
- Susunan gramatikal kalimat yang dipergunakan tepat.
- Susunan gramatikal kalimat yang dipergunakan kurang tepat.
- Susunan gramatikal kalimat yang dipergunakan tidak tepat sama sekali.
a. Keefektifan kalimat.
- Tidak dijumpai sama sekali kalimat-kalimat yang tidak efektif.
- Dijumpai 1-3 kalimat yang tidak efektif.
- Dijumpai 4-6 kalimat tidak efektif. - Semua kalimat adalah kalimat tidak
b. Ketepatan pemilihan kata
- Diksi yang dipergunakan tepat sehingga makna tersampaikan.
- Diksi yang dipergunakan tidak tepat tetapi makna yang ingin disampaikan masih dapat dimengerti.
- Tanda baca yang dipergunakan tepat - Tanda baca yang dipergunakan
kurang tepat
- Tanda baca yang dipergunakan tidak tepat sama sekali.
10 5
0
b. Penggunaan Huruf Kapital
- Huruf kapital yang dipergunakan tepat
- Huruf kapital yang dipergunakan kurang tepat
- Huruf kapital yang dipergunakan tidak tepat sama sekali
10
5
Jumlah skor
100
Keterangan :
Jumlah Skor Maksimal=100 Skor Penilaian :
Jumlah Skor
Nilai Akhir = x 100% Skor maksimum
Medan,...2010
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Legiman, M.pd. Dedek Novita Sari
Lampiran Soal.
Narasikan kutipan wawancara berikut ini dengan masing-masing teks menjadi satu paragraf! Kamu juga boleh menambahkan cerita itu dengan kalimat baru sesuai dengan imajinasimu, tetapi jangan membuat isi ceritanya sampai keluar dari teks aslinya, kemudian bacakan hasil ubahanmu itu di depan kelas secara bergiliran!
Berikut adalah kutipan wawancara antara seorang anak dengan artis
bernama Ucok baba.
1. Pewawancara : ”Om Ucok punya hobi nyanyi nggak?” Ucok Baba : ”wah...hobi banget ha..ha..ha..”
Pewawancara : “hobi Om yang lain apa?”
Ucok Baba : “Banyak juga sih hobi yang lainnya. Om juga senang main bola ha..ha..ha..”
Pewawancara : “Apakah menjadi bintang sinetron itu memang cita -cita Om?”
Ucok Baba : “Ya betul...”
Pewawancara : ”Putri cantik itu sinetron Om yang keberapa? Ucok Baba : “Ini baru sinetron Om yang pertama.”
2. Pewawancara : “kok Om bisa terpilih main sinetron itu, gimana ceritanya?”
Pewawancara : “Untuk bisa main sinetron, apa Om juga dikasting?” Ucok Baba : “Nggak tuh..nggak..”
Pewawancara : ”Om belajar akting juga nggak?”
Ucok Baba : ”Belajar juga dong! Kalau nggak belajar nanti aktingnya nggak bagus. Untuk menjadi lebih baik ya harus rajin belajar kan”?
Pewawancara :”Pada siapa dan dimanaom belajar akting?”
Ucok Baba : “Om pernah belajar akting di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).”
Pewawancara : “Ketika syuting, apakah Om mengalami kesulitan?” Ucok Baba : “Tentu tidak! Kan Om pernah belajar akting.” Pewawancara : “Om suka minder nggak dengan pemain lain?” Ucok Baba : “Oh. Tentu tidak. Pede aja!”
Pewawancara : “Selama ini apakah Om ada kesulitan menyesuaikan
diri dengan lingkungan?”
Ucok Baba : “Kalau dulu memang ya, tetapi sekarang sudah tidak lagi.”
Pewawancara :”Apakegiatan Om selain main sinetron?”
Ucok Baba :”Main sinetron aja. Om juga sedang syuting sinetron lain.”