• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KRIMINALITAS DI KELAS IV SD NEGERI 102115 GUNUNG PAMELA KEC. SIPISPIS KAB. SERDANG BEDAGAI TA 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KRIMINALITAS DI KELAS IV SD NEGERI 102115 GUNUNG PAMELA KEC. SIPISPIS KAB. SERDANG BEDAGAI TA 2013/2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti ucapkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmatnya, taufik dan hidayahnya , sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ‘’ pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) terhadap hasil belajar pada pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang bedagai Tahun Ajaran 2013/2014 ‘’ yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada program PGSD S1 guru kelas Universitas Negeri Medan .

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari pihak-pihak tertentu, oleh karena itu peneliti mengucapkan terimahkasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, Msi selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapaj Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. yusnadi, M.S selaku pembantu Dekan I , Drs. Aman Simare-mare selaku pembantu dekan II dan DRs. Edidon Hutasuhut M,pd selaku pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

(2)

5. Bapak Drs. Edward Purba, M.A selaku Dosen pembmbng peneliti dalam menyusun skripsi ini.

6. Bapak Ramli Sitorus, M.Pd, Ibu Dra. Risma Sitohang , M.Pd dan Da. Eva Betty ,M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan msukan maupun sara kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

7. Staf pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yag telah memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

8. Ibu Susriani S.Pd selaku kepala Sekolah dan Ibu Mesra Sinambela selaku wali kelas IV SD Negeri 102115 yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian .

9. Spesial buat ayahanda ku Drs. Muincon Saragih dan Ibundaku Rosnilawati Damanik S.Pd yang tidak pernah berhenti mendukung dan mendoakan saya selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan study S_1 di UNIMED 10.Kepada adikku Dikki Suanda Mandiri Saragih dan Aulia Affudhani

Mandiri Saragih yang telah membantu sehingga saya dapat menyelesaikan study S-1 saya di UNIMED

11.Buat sahabat-sahabatku Melda Lestari, Dian Feryadi , Dewi Nursetiawan dan M.Ali Sakti pulungan dan seluruh kelas C yang telah memberikan dukungannya dan doa nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

(3)

i

ABSTRAK

Andarni Mulana Mandiri Saragih. Nim. 108313019, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kriminalitas Di Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2014.

Masalah dalam penelitian ini dirumusakan adalah Apakah terdapat Pengaruh antara Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian populasi. Untuk pengetahuan tersebut data diambil dari sampel yaitu kelas IV yang masing-masing terdiri dua kelas sebanyak 72 Siswa. Sampel diambil dari populasi yang terdiri dari dua kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Data diambil dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji t.

Hasil perhitungan pada pengolahan data diperoleh nilai rata-rata post-test di kelas eksperimen sebanyak 81,9 (sangat baik) dan standar deviasi adalah 1,53. Sedangkan hasil post-test kelas kontrol termasuk kategori cukup dengan rata-rata nilai 66,5. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui to sebesar 15,19. Selanjutnya

to tersebut dikonsultasikan dengan tabel ttabel 5% dengan dk=n1 + n2-2, yakni

36+36-2, dari dk=70 diperoleh taraf signifikan 5%=1,66. Dengan demikian thitung

> ttabel yakni 15,19 > 1,66, maka hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014 diterima.

(4)

i DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Pembatasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 5

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar ... 7

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 8

2.1.3 Pengertian Metode Pelajaran ... 9

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif ... 11

2.1.5 Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) ... 13

2.1.7 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif TSTS ... 15

(5)

ii

2.3 Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1Jenis Penelitian ... 20

3.2Populasi dan Sampel ... 20

3.3 Oprasionalisasi Variabel Penelitian ... 21

3.4Metode Penelitian ... 21

3.5Desain Penelitian ... 22

3.6Instrumen Penelitian ... 22

3.7Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.2 Pembahasan Penelitian ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ... 39 Daftar Pustaka

(6)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Di Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 29 Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test Di Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 31

Tabel 4.3 Uji Normalitas Nilai Post-Test Di Kelas Eksperimen 33 Tabel 4.4 Uji Normalitas Nilai Post-Test Di Kelas Kontrol 33

(7)

i

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Frekuensi Hasil Postest Di Kelas Ekeperimen dan Kelas Kontrol 32

(8)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen Lampiran 2 Soal Kelas Eksperimen

Lampiran 3 Soal Kelas Kontrol

Lampiran 4 Teknik Pensekoran Hasil Belajar Lampiran 5 Data Uji Coba

Lampiran 6 Validitas Soal

Lampiran 7 Perhitungan Reabilitas

Lampiran 8 Perhitungan Postest Normalitas Kelas Eksperimen Lampiran 9 Perhitungan Postest Normalitas Kelas Kontrol Lampiran 10 Uji Homogenitas

Lampiran 11 Pengujian Hipotesis Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Sekolah Dasar. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan masalah sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga yang cinta damai. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menganalisis kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.

Tujuan utama pelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

(10)

menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini dikarenakan pengondisian iklim belajar merupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan.

Keberhasilan pembelajaran biasanya diukur melalui keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai materi yang diberikan. Semakin tinggi tingkat pemahaman dan penguasaan siswa maka semakin tinggi keberhasilan guru dalam pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang mempunyai hasil belajar rendah di sekolah adalah Ilmu pengetahuan sosial (IPS). Mata pelajaran ini termasuk mata pelajaran yang kurang diminati siswa, karena bahannya sangat banyak, bersifat abstrak dan bahannya diambil dari lingkungan kehidupan sehari-hari yang umumnya disajikan guru dengan cara yang kurang menarik, dalam mengajar guru cenderung menggunakan metode ceramah dan belum memuculkan rasa ingin tahu terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

Padahal Ilmu IPS termasuk salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa disamping membaca dan menulis. Rendahnya hasil belajar siswa disebakan karena siswa sering kurang memperhatikan penjelasan guru, mereka menganggap IPS sebagai pelajaran yang sulit dipelajari. Materi pelajaran IPS yang sering dirasa sulit oleh anak karena materinya banyak. Untuk memecahkan kesulitan belajar IPS, siswa harus aktif dan kreatif serta tidak malu bertanya kepada guru jika ada hal yang kurang jelas, sehingga guru akan dapat memberikan bantuan untuk dapat memecahkan kesulitan yang dihadapinya.

(11)

Menurut Purwanto (2007:137) mengatakan bahwa “Proses belajar mengajar guru merupakan salah satu komponen penting terhadap hasil belajar siswa. Tugas guru selama di sekolah adalah membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi siswa selama proses belajar berlangsung”. Kurang efektifnya model pembelajaran guru berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karenanya guru harus dapat meciptakan model pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela diperoleh informasi bahwa hasil belajar IPS siswa belum memuaskan, artinya hanya sebagian kecil saja siswa yang memenuhi tingkat ketuntasan minimal yang telah ditetepkan yaitu nilai 75. Selanjutnya dari hasil observasi terhadap hasil belajar siswa diperoleh gambaran hasil belajar siswa sebagai berikut ini:

Tabel 1

Analisis Nilai IPS Siswa Kelas IV No Tahun

Semester Aspek Yang Dinilai Jumlah Siswa

KKM Ketuntasan

> KKM <KKM 1 Semester II

2009/2010 Kognitif 32 50,00 16 19

2. Semester I

2010/2011 Kognitif 32 40,63 13 22

3. Semester II Tahun 2010/2011

Kognitif 32 50 15 20

Sumber SD Negeri 102115 Gunung Pamela

Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa dari 32 orang siswa pada semester II tahun

(12)

perlu diterapkan model pembelajaran lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan pencapaian tersebut adalah pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Dengan model pembelajaran TSTS maka siswa akan bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa semata.

Model pembelajaran kooperatif TSTS sangat sesuai digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini karena model kooperatif TSTS lebih menekankan pada interaksi sosial dalam kelompok sehingga siswa dapat membentuk ide baru dan mampu memperkaya keterampilan siswa dalam mengembangakan ide dan gagasannya. Oleh karenanya pembelajaran TSTS perlu dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi pola interaksi siswa dalam kelompok.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas penulis menganggap penting untuk mengadakan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di

Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Siswa menganggap pelajara IPS sebagai pelajaran yang sulit. 2. Rendahnya keberanian siswa untuk bertanya

(13)

4. Dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka dibatasi pada ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri

102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Apakah terdapat Pengaruh antara Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 102115 Gunung Pamela Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai TA 2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitian

(14)

1. Bagi Guru

Meningkatkan keterampilan mengajar guru IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS)

2. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan mengajar guru melalui kegiatan pelatihan-pelatihan mengajar

3. Bagi Siswa

Dapat memotivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS. 4. Bagi Peneliti

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode konvensional

dengan kategori cukup dengan inilai rata-rata 66,5 sedangkan standar deviasi 1,53. Sedangkan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan nilai rata-rata 81,9. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siswa yang di berikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarakan menggunakan konvensional.

2. Terdapat pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPS khussnya materi pokok kriminalitas. Dimana hasil pengujian hipotesis menunjukkan thitung > t table (15,19> 1,66). Dengan demikian, dapat ketahui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD Negeri

(16)

39

5.2 Saran

1. Sekolah sebaiknya melatih guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok kriminalitas

2. Siswa hendaknya memiliki minat belajar pada pelajaran IPS karena tanpa adanya minat belajar maka proses pembelajaran akan sia-sia

3. Kepada peneliti yang ingin menerapkan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) sebaiknya melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar

mengajar agar mereka dapat merasakan langsung manfaat yang dapat diambil dari kegitan belajarnya sehingga meningkatkan minat siswa. 4. Dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis

Gambar

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Di Kelas Eksperimen                    Dan Kelas Kontrol                        29
Grafik 1 Frekuensi Hasil Postest Di Kelas Ekeperimen dan Kelas Kontrol  32
Tabel 1 Analisis Nilai IPS Siswa Kelas IV  No Tahun Aspek Jumlah KKM Ketuntasan

Referensi

Dokumen terkait

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Untuk Pekerjaan Pengadaan Penyediaan Jasa Perencanaan Teknis Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim Tahun

Dalam rangka memecahkan perilaku yang menyimpang dari para aktor pemegang peran baik itu lembaga pelaksana aturan, pengelola parkir, petugas parkir dan pengguna jasa

Jenis penelitian ini dikhususkan untuk dosen pada program-program studi ilmu umum yang berada di PTKI negeri. Dalam proses pelaksanaan penelitian jenis ini, pengusul

Bab ini antara lain akan menjelaskan tentang diet serta perangkat lunak yang akan digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi pola hidup sehat berdasarkan golongan

banyak bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain; bawang putih, bawang merah, garam, penyedap rasa. Hampir semua proses memasak memerlukan air, karenanya, air harus

Bimbingan dan penyuluhan agama adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka saran-saran yang dapat dipertimbangkan dalam penelitian ini sebagai berikut : (1) Bagi perusahaan

(Sumber: Potter &amp; Perry, 2005; Harrisons, 2010) Prosedur penelitian dilakukan dengan membaca tujuan belajar mahasiswa yang ada di laporan tutorial. Hal ini dilakukan agar