LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA TERMOREGULASI
Disusun oleh :
NAMA : MUHAMMAD M HABIBURAHMAN (I1C016062) MAULINA INTAN ROFIFA (I1C016070)
PANADIA INDAH NUSAPIRANTI (I1C016072) SARAH NABILAH (I1C016088)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. JUDUL PRAKTIKUM : TERMOREGULASI
B. WAKTU, TANGGAL PRAKTIKUM :15.00-17.00/RABU,02 NOVEMBER 2016
C. TUJUAN PRAKTIKUM :
Mahasiswa mampu melakukan pengkuran suhu tubuh secara oral, pada tubuh manusia
Mahasiswa mampu melakkan pengukuran suhu tubuh secara axilar pada tubuh manusia
Mahasiswa mampu memahami perbedaan berbagai temperatur di berbagai tepat di tubuh
Mahasiswa mampu mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh pada pengukuran suhu tubuh
D. DASAR TEORI :
Mekanisme penahan panas
a. Vasokontriksi pembuuh darah perifer, akibat stimulasi simpatis akan mengurangi aliran darah dan pengeluaran panas melalui kulit serta menahan darah hangat pada bagian inti tubuh.
b. Peningkaan aktivitas muskular seperti kontraksi otot volunter dan penggigilan involunter akan menigkatkan produksi panas
c. Mekanisme hormon yang meliputi peningkatan produksi epinefrin, norepinefrin, tiroksin, dan glukokortikoid, meningkatkan metabolisme dan produksi panas. Mekanisme pengeluaran panas
a. Vasodilatasi pembuluh darah perifer, akibat inhibisi saraf simpatis, menyebabkan peningkatan aliran darah ke permukaan tubuh untuk memperbesar pengeluaran panas dan mengurangi tonus otot sehingga produksi panas berkurang
b. Peningkatan sekresi kelenjar keringat meningkatkan pengeluaran panas melalui evaporasi.
Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat stres fisiologis seperti reaksi alergi, trauma jaringan, dehidrasi, lesi SSP, atau infeksi bakter atau virus. Demam termasuk pertahanan nonspesifik terhadap infeksi.
1. Perrektal/anus 0,6 / 1 derajat celcius lebih tinggi dari peroral 37,6 derajat celcius
2. Peroral (sublingual) 37 derajat celcius
3. Peraxilar 0,5 derajat celcius lebih rendah dari peroral 36,5 derajat celcius
F. Alat dan Bahan
a. Sebuah termometer air raksa b. Air es
c. Handuk d. Kapas
e. Alkohol 70% f. Termometer kamar
G. Cara Kerja
1. Ambil dan bersihkan termometer air raksa dengan handuk, kemudian turunkan suhunya hingga 35 °C
2. Masukkan termometer ke dalam mulut, lalu letakkan ujung termometer di bawah lidah seorang probandus.
3. Tutup mulut probandus dan tunggu hingga 3 menit.
4. Keluarkan termometer dari dalam mulut, kemudian amati dan catat suhu yang tertera pada termometer.
5. Bersihkan kembali termomter dengan handuk, kemudian turunkan suhunya kembali hingga 35°C
6. Kemudian masukkan termometer ke dalam mulut probandus dan letakkan kembali di bawah lidah.
7. Buka mulut probandus dan tunggu hingga 1 setengah menit.
8. Keluarkan termometer dari dalam mulut, kemdian catat suhu yang tertera pada termometer.
9. Bersihkan termometer dengan handuk, dan turunkan kembali suhunya. 10. Probandus berkumur dengan air es, kemudian ditelan.
11. Masukkan termomeer ke dalam mulut probandus, kemudian letakkan di bawah lidah.
12. Biarkan mulut probandus terbuka, tunggu hingga 3 menit. 13. Keluarkan termometer, catat dan amati suhunya.
15. Masukkan termometer pada axilar probandus, kemudian tunggu hingga 3 menit.
16. Keluarkan termometer lalu catat suhunya
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN A. HASIL
Mulut tutup Mulut buka Mulut kumur es Ketiak
Yosfian (I) 37,1 36,9 37,2 36,9 37,3