KABUPATEN SEMARANG
M. M.
SintaWardani, Pipit Mugi
Handayani, Siti
Ulfiyani
Universitas PGRI Semarang Email : d.baobanni@gmai1. com
Abstract
Cases
of
violenceagainst children
areprevalent recently.
Theactors
ofphysical
or
verbal violence against children is not only adults, but also conducted by peers who are
still
in early age. Children certainly do not doit
because they want to, they tend to do so because theyimitote what
they has seenand
heardfrom
their
social
environment.This
kind of
violence sparkedfears
for
early
childhood
teachersin
District
Pringapus,
Semarang regency. This concern relates to the way teachers respond impolite languageor
verbal abuse committed and experiencedby children
ss
it
relatesto
thecltaracter
educationof
children.
Thistraining
is intended to equip teachers to establish verbal communicators who are humane and awayfrom
violencein
communicatingwith
children.
The material presented includes child psychology, politeness and non-violencein
therealm
of
education,interaction
in
teochingand
learning,and character education. The
material
is presentedwith
lecture, discussion, and assignment.Community
service
activities
in form
of
training
gain
a
positive
responsefrom
the participants.Keywords
:
v erbal,
language polit ene s s, character e ducationAbstrak
Kasus kekerasan terhadap anak
akhir-akhir
ini
marakterjadi.
Pelaku kekerasan baikfisik
maupun verbal terhadap anak, banyakdilakukan oleh
teman sebaya yang notabenenyamasih
anak-anak.Anak-anak
tentu saja
tidak
melakukannya
karena
ingin,
merekacenderung melakukannya
karena
meniru
apa yangdilihat
dandidengar
dari lingkungan sekitar. Kekerasaninilah
yangmemicu
kekhawatiranbagi
paraguru
PAIID di
Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.Kekhawatiran
ini
berkaitan dengancara guru
menyikapi ketidaksantunan berbahasa atau kekerasan verbal yang dilakukan dan dialami oleh anak karena halini
berhubungan dengan pendidikan karakter anak. Pelatihanini
dimaksudkan membekali para guru untuk membentuk komunikasi verbalis yang humanis danjauh
dari kekerasan dalam berkomunikasi dengan anak.Materi
yang disajikanmeliputi psikologi
anak, kesantunan dan nirkekerasandalam ranah pendidikan, interaksi dalam
belajar
mengajar,
dan
pendidikan karakter.Materi
disajikan
dengan metode ceramah, tanyajawab
dan
penugasan. Kegiatanpengabdian
pada
masyarakat
dalam bentuk pelatihan
'Kesantunan Berbahasa
Dalam Membentuk KarakterAnak
UsiaDini'
dilaksanakan dengan lancar, dan mendapatkan responpositif
dari peserta.Kata Kunci:
verbal, kesantunan, bahasa, pendidikan karakterI
I
IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
A.
PENDAHULUAN
Dewasa
ini,
perkembangan teknologibegitu
pesatdan
menguasaiseluruh
aspekkehidupan.
Seiring
banyaknya
kemudahanyang
diperoleh, kemajuan
di
bidangteknologi
ini
juga turut
membawa tantangandan
fenomenasocial
budaya
yang
baru.Melalui
teknologi,informasi
dalam berbagaimedia begitu mudah
diaksesdan
mengalir tanpa bendungan.Hal
ini
tentu
saja riskanbagi
perkembangananak.
Teru-tama bila
anak-anak kurang pengawasan dan berada
di
dalam lingkungan masya-rakat yang kurang
begitu
sadar akan pentingnya membentengianak
dari
serbuan
informasi yang
penuh dengan kekerasan.Untuk
memutus
mata
rantai kekerasandiperlukan usaha
semua pihak.Perkembangan
anak
ditentukan
melaluipendidikan,
baik
secaraformal
di
sekolah,pola
asuh keluarga
di
rumah, dan
faktor
lingkungan
sekitar.Ketiga wilayah
tersebut harus adakontrol
dan pengawasan yangbaik
terhadap anak.
Bila hal
ini
tidak
terpenuhi, perkembangan karakter anak bisa menuju kearah
yang
sebaliknya
dan
tidak
sesuai dengan harapan.Akhir-akhir
ini,
melalui
media, banyak terungkap kasus kekerasan terhadapanak yang dilakukan
oleh orang
dewasa.Namun,
yanglebih
memprihatinkan adalahadanya
pelaku
kekerasan
yang
notabenemasih
tergolong
anak-anak.
Hal
ini
memberikan gambaran
yang
mempri-hatinkan,
yakni
masyarakat
kita
rupanyasudah
begitu akrab
dengan
kekerasan.Maraknya
informasi
mengenai
kekerasaninilah
yang memicu kekhawatiran para guruPAUD di
Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.Sebagai
bentuk
kepedulian
padapersoalan tersebut,
tim
pengabdi
akan mengadakan pelatihan kesantunan berbahasa dalam menumbuhkan karakter anak usiadini
bagi
guru-guru
PAUD
di
KecamatanPringapus, Kabupaten Semarang.
Kesantunan berbahasa adalah pene-rapan
nofina
sosial
yangberlaku
di
dalam masyarakatmelalui
bahasa.Bahasa
yang santunturut
membentukkomunikasi
verbalyang
humanis dan
jauh
dari
kekerasan. Kesantunan berbahasadiharapkan
mampumembe-ntuk karakter
anak
sehingga
ia terbiasauntuk
menghargaiorang
lain
danmemperlakukan
orang
lain
dengan
rasahormat.
Kekerasan
verbal
digolongkankekerasan
psikologis.
Kekerasan
verbalmenyebabkan ketidakstablian
suasanapsikologis
bagi penerimanyaseperti
takut,kecewa, rendah
diri,
minder, patah
hati, frustasi, tertekan (stress), sakit hati, murung, apatis,tidak
peduli, bingung, malu,
benci,dendam, ekstrem,
radikal,
agresif,
marah,depresi,
gila, dsb
(Baryadi,
2012:
37).Dalam hal
ini
para
ahli
bahasa kemudian menyadari bahwailmu
bahasa harus dapat menggunakankajian
teoretisnyauntuk
turutsefia menegakkan kesamaan martabat antar
individu,
serta
menghentikan
mata
rantai kekerasan verbal.Guru PAUD di
KecamatanFringapus,
KaLrupatenSemarang
menjadi sasaranpelatihan
ini
setelahtirn
pengabdimelakukan observasi
di
lapangan
sertaberdialog
denganpara guru.
SebagaimanaKi
Hadjar
Dewantara
menggunakansemboyan
Ing
ngarso sung tuladha,
ing nradya mbangun karso,tr:t
wrui
harrdayani,karakter anak
hadir
melaiui
keteladananseorang
guru.
Untuk
itlllah
pelatihan ini
penting untuk dilakukan dan
telah rnenjadi kesepakatan hersama denganpihak
mitra.Ntlelalui
pelatihan
ini
diharapkanpemahaman para guru mengenai kesantunan bahasa
meningkat. Dengan demikian,
paragurx dapat
menjadi teladan
danmernaksimalkan
perannya
dalam
meng-aiarkan
bahasayang
santun terhadap para siswa.B,
METODE
Metode
pelaksanaanprogram
yangdigunakan
dalam
kegiatan
IbM
ini
disesuaikan
dengan strategi
yang
dipilih
yakni
strategi kronologis. Strategi
ini
dilakukan
dengan cara memberikan sesuatusecara
bertahap,
mulai
dari
yang
ringan, hingga pada tahap yanglebih
berat. Adapunlarr
gkah-langkah
pentransferan kesantunan bahasayang akan dilakukan
kepada mitra aniaralain
sebagai berikut:1.
Metode
pelaksanaan
kegiatan
yangdigunakan
dalam
kegiatan
IbM
ini
adalah pelatihan,
pendampingan,
danpraktik
penggunaan bahasa yang santunbagi
guru-guru
PAUD.
Adapun
materiyang diberikan
meliputi;
bentuk-bentukkesantunan
bahasa
dan
strategikomunikasi
nirkekerasan.
Materi
tersebut
dibagi
dalam
dua
bagian.Setelah pemberian
materi
pelatihantersebut,
peserta
diberi
kesempatanuntuk
bertanya
tentang
materikesantunan
bahasa
dalam
proses pembelajaran.Tahap
pelaksanaanstrategi
kesantunan berbahasa dalam ranah pendidikan. Padatahap
ini,
mitra
diarahkan
untuk mengasahketrampilan
berbahasa yang santun dan tanpa kekerasan verbal. Pihakmitra
diminta
untuk
menunjukkanperforma berbahasa
yang
santun dalamproses pembelajaran sebagai
bagian dalam pembentukan karakter anak. Tahap evaluasi. Tahapini
adalah tahapterakhir
dalam
kegiatan
pelatihan. Seteiahmitra tampil
di
depan
forum,langsung diadakan
evaluasi
untukmemperbaiki
performa
berbahasanya.Teknis
pelaksanaannya,
tim
mem-berikan
kesempatan
kepada
pesertauntuk
memberi
masukandan
komentaratas performa teman-temannya.
Materi
disajikan
dengan
metodeceramah,
tanya
jawab dan
penugasan.Kegiatan
pengabdian
pada
masyarakat2.
3.
IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
dalam bentuk
pelatihan
'Kesantunan BerbahasaDalam
Membentuk
KarakterAnak
Usia Dini'
menyajikan
empatmateri yang
disesuaikan dengan kebutuhanmitra
berkaitan dengan
kesantunan berbahasayang
diarahkan pada penciptaansuatu
proses pembelajaran
yang
dapat membentuk karakter anak agarlebih
santundalam
berbahasa.
Empat materi
yang disajikan dengan metode ceramah dan tanyajawab
di
antaranya:1.
psikologi anak2.
kesantunan dan nirkekerasan dalam ranah pendidikan3.
interaksi dalam belajar mengajar, dan4.
pendidikan karakterPengabdian
ini
direncanakanselama
tiga
bulan
mulai
dari
koordinasi hingga laporan hasil pengabdian. Rancangan pelaksanaan dapatdilihat
pada tabel berikut.Tabel
I
Rancangan Pelaksanaan PengabdianKegiatan
Minggu
PelaksanaanApril
Mei
Juni
I II IT IV I II III IV I II III
IV
Diskusi dengan Penanggungj awab
Mitra
Penyusunan Proposal Pengabdian
Penwsunan
Materi
Pelaksanaan Pelatihan
Seminar Hasil Kegiatan
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama satu
kali
pertemuan. Pelaksanaan
diawali
dengan memberikan materi kepada peserta dan berbagi pengalaman serta berdiskusi.
Selanjutnya,
diadakan
diskusi
tentangberbagai
kasus
yang
pernah
dihadapi peserta berkaitan dengan kekerasan verbalyang dilakukan
oleh
siswa.
Pertemuantersebut dilaksanakan
padatanggal
13Juni
2015di
aulaUPTD
Pringapus mulaipukul08.00
s.d. 17.00WIB.
Survey Lokasi Pengabdian
Pembuatan Laporan Pengabdian kepada Masyarakat
"B.I}IIIfiAS
iourirsff ruft lrtrJr IIErlffi rmf .Arfffl Pfffiifi0Hfl
tr
0r @?fft&{I vo{.uHE,t}B itoflof; 02 SEPIEHSER 2015Tabel
2 PelaksanaanKegiatan
No. Waktu {pe14tan Pelaksana Ket.
1.
08.00-09.00Presensi Tim IbM
dan mahasiswa Terlaksana
2.
09.00-09.30 Pembukaan aea-ra a. Doa h. Sambutan-sambutan - Per,pakilan Tim IbN{MC Terlaksana
- Kepala UFTD
3,
09.30-10.30
Paparan
Materi
1
oleh
Ibu
MA. Primaningrum ModeratorDian
M.,
S.Psi.,
M.Psi.
Psikolog
(psikolog)lqeny4qrpaikan tentang psikologi anak usia 2-6 tahun
Terlaksana
10.30-1 1,30
Paparan materi 2 oleh Ibu MM. Sinta Wardani,
M.A.
Moderator(pakar
bahasa) menyampaikantentang
strategiTerlaksana
komunikasi nirkekerasan dalam ranah pendi
5.
11.30-12.30
mengaJar
Paparan materi 3 oleh
Siti Uifiyani, M"Pd., tentang interaksi dalam belajar
Moderator Terlaksana
6.
12"30-13.30
Ishoma Tim dan
mahasiswa
Terlaksana
7. 13"30"
t4.30
Paparan materi 4 oleh Pipit Mugi Handayani, M.A.,
tentang pendidikan karakter
Terlaksana
8.
t4.30-16.30
Penugasan
dan
presentasi. Peserta menjawabsatu
Moderatorpertanyaan yang diberikan oleh
Tim
sebagai umpan ba-lik dari pemberian materi yang diberikan. Beberapajawaban
disampaikan
secara langsung
dandikomentari
oleh ahli.
Pesertajuga
mempraktikanteknik
interaksi
belajar
mengajar
denganmemperhatikan kesantunan berbahasa.
Terlaksana
Penutupan aeara MC Terlaksana
9. 16.30-17.00
IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
2.
PembahasanHasil
PengabdianPengabdian
yang
dilaksanakan padatanggal
13
Juni
2015
di
aula
UPTDPringapus
mulai pukul
08.00
s.d.
17.00WIB.
dihadiri
lebih
dari 30
orang
GuruPAUD
yang tergabungdalam HIMPAUDI
Kecamatan
Pringapus
Ungaran.
Pesertatertarik
dengantopik
yang
dibahas, karenatopik
tentang
kekerasan
pada
anakkhususnya
kekerasan
verbal
telah
lama menjadi kekhawatiran para guru.a.
Tahap
awalPada
tahap awal
sebelum
paparanmateri
dilakukan, peserta
didampingimoderator
diminta
untuk
menceritakanberbagai
pengalaman
tentang
bentuk ketidaksantunan berbahasayang tedadi
di
sekolah. Beberapa
guru
diminta
untuktampil
dan
menyampikan
secara langsungtentang
bentuk
ketidaksantunan
yang dilakukan anakdi
sekolah.Berikut beberapa
bentukketidaksantunan berbahasa
yang
pernahdijumpai guru,
yaitu:
l)
anak-anak
suka mengumpat,2)
anak-anak suka menirukankata-kata
kasar yang
dijumpai
dalam kehidupan sehari-haribaik
yang berasal darilingkungan
keluarga maupun
mediaelektronik,
3)
anak-anak menggunakan katamakian
bila
bertengkar
denganteman,
4)berbahasa
dengan
tidak
sopan
saatberinteraksi dengan guru dan teman sebaya,
5)
menjerit
di
kelas,
dan
6)
tidak
mauberkomunikasi dengan
guru dan
temanlainnya
denganberbagai
alasan. Berbagaicontoh bentuk
ketidaksantunan berbahasayang dijumpai
guru
di
sekolah
menjadi apersepsibagi
pelaksanaan tahap pelatihan berikutnya.b.
Tahap pemberian
materi
Pada
tahap
pemberian
materidilakukan
secara
bertahap. Tahapan ini
disesuaikan
dengan
alur
kebutuhan untukmemecahkan
berbagai
persoalan ketidaksantunan berbahasaatau
kekerasanverbal
yang terjadi
di
sekolah.
materipertama
yang diberikan
yaitu
'Psikologi
Anak'
yang
disampaikan
oleh
MA.
Primaningrum
Dian
M.,
S.Psi.,
M.Psi.Psikolog.
Materi
yang
disampaikanberkaitan
denganciri
umum
masakanak-kanak
awal ditinjau dari psikis
anak, polapikir
dan tuntutan orang dewasa pada anak,faktor
yang
mempengaruhi
anak-anakberbicara,
perkembangan
bahasa
anakditinjau
dari
psikis anak,
kesalahan polaasuh,
dan teknik
komunikasi
yang
sesuaiMateri
kedua
yang
disampaikan merupakan tindaklanjut
dari materi pertamayakni
strategi
komunikasi
nirkekerasandalam ranah
pendidikan.
Materi
yangdisampaikan
mengupas
tentang
berbagaistrategi
yangdapat dilakukan guru
dalam mengajarkan bahasapada
anak,
termasukcara menyikapi
kesalahan berbahasa yangdilakukan anak,
dan
tips
agar
tidak
salah membangun komunikasi dengan anak.Materi ketiga
menyajikan
berbagaiteori
tentang
membelajarkan bahasa yang tepat pada anak, membangun interaksi yangedukatif,
berbagaimodel
dan metode yangdapat
diterapkan
guru
dalam
menjalininteraksi belajar
mengajar dengananak
dikelas,
kesalahan-kesalahan
guru
dalaminteraksi,
dan posisi guru
dalam
proses interaksi tersebut.Materi
terakhir
yang
dipaparkantentang pendidikan karakter
yang
dimulai
dari
alasan pendidikan
karakter
harusdimulai
sejak anak berusia
dini
sampaidengan
nilai- nilai
karakter
yang
perluditanamkan
pada anak yang dalam
salah satupoinnya
adalah kesantunanbaik
sikap maupun verbal.c.
Tahap
akhir
Pada
tahap
akhir
dilaksanakan penugasan dan presentasi. Peserta menjawabsatu
pertanyaanyang diberikan oleh Tim
sebagai umpanbalik
dari
pemberian materi yang diberikan. Pertanyaannya adalah'Apa
yang
akandilakukan guru
saat menjumpai kekerasanverbal
yangdilakukan oleh
anakdan
dilakukan pada
temannya
sendiri?'. Jawaban pesertaditulis
di
selembar kertas.Beberapa peserta
diberikan
kesempatanuntuk
menyampaikan
jawaban
secaralangsung. Jawaban peserta dikomentari oleh
ahli.
Hal
ini
dilakukan
agar
cara
yangdilakukan
benar-benar
sesuai
dengannilai-nilai
edukatif danpsikologi
anak. Padaakhir
acara
beberapa
peserta
juga
mempraktikan
teknik
interaksi
belajar mengajar secara langsung.Praktik
interaksiini
dilaksanakanuntuk
melihat apakah gurudalam
berinteraksi
dengan
anak
sudah memperhatikan kesantunan berbahasa.Hasil
dari
pelatihan
ini
langsung dirasakan oleh peserta. Peserta mendapatkansaran tentang berbagai
hal
yang
perludilakukan
dalam
menghadapi
berbagaipersoalan
kebahasaan
yang terjadi
disekolah.
Posisi guru yang
strategis
harus dibarengi dengan pengetahuanyang
cukupmemadai
agar dalam
mengajar
dan berinteraksiguru
selalu mengarahkan anakuntuk
mencapai
karakter
baik
bukan sebaliknya.-j
I
IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. SintaWardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
Peserta
yang
hadir
sangat antusiasmengikuti kegiatan
yang dimulai
sejakpukul
08.00
s.d.
17.00WIB
bertempatdi
aula UPTD
Pringapus. Peserta
tertarikmengikuti
kegiatan sejak awal hingga akhir. Ketertarikan peserta tampakdari
partisipasiaktif
dalam sesi tanyajawab
dan penugasansebagai
bentuk
tanggapan
positif
dari berbagai materi yang dipaparkan.3.
Hambatan
Hambatan
yang
dihadapi
dalam kegiatan pengabdianini
adalah para pesertapelatihan
kurang
memahami
prinsipkesantunan berbahasa,
psikologi
anak,teknik
interaksi
belajar
mengajar
denganmemperhatikan
prinsip
kesantunan berbahasa.Selain
itu,
sarana pelaksanaanpengabdian seperti
LCD
tidak
tersediasehingga pemahaman
peserta
terhadap materi yang disampaikan kurang maksimal.D.
PENUTUP
Kegiatan
IbM yang
telahdilaksanakan
cukup
berhasil.
Beberapaindikator
keberhasilan
pelaksanaan pengabdian,meliputi:
1)
partisipasi pesertadalam mengikuti pelatihan
cukup
tinggi
yang ditujukan
dengan kehadiran
pesertatepat
waktu,
jumlah
pertanyaan
yangdiajukan,
dan
penyelaisan
tugas
yangdiberikan,
2)
peserta
menunjukankeantusiasan
dengan
bersikap
terbukadengan membagi berbagai
cerita
yangberkaitan
dengan pengalamanyang
sesuai dengantopik
pelatihan, 3) peserta mengikutiacara
mulai
dari
pembukaan
hingga penutupan dengan serius.DAFTAR PUSTAKA
Arya,
P.K.
2008.
Rahasia
Mengasah TalentaAnak
Jogjakarta:Think
Baryadi,
I
Praptomo.
2012.
Bahasa,Kekuasaan,
dan
Kekerasan. Yogyakarta: Penerbit USD.Hurlock,
Elizabeth
B.
1998.
PsikologiPerkembangan,
terj.
Istiwidiyanti
dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga