ANALISIS TINKAT KESEHATAN KOPERASI DILIHAT DARI ASPEK
PERMODALAN, MANAJEMEN, LIKUIDITAS, KEMANDIRIAN DAN
PERTUMBUHAN KOPERASI
(Studi pada KSU Sungai Kihung Lestari Tahun 2017)
Murtiningsih; Indriati Sumarni)*, Septiadi Wirawan)** [email protected], [email protected],ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat kesehatan Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan tahun 2017 dari segi aspek permodalan, manajemen, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Para pemakai informasi laporan keuangan perlu mengetahui kondisi kesehatan koperasi untuk melihat manfaat ekonomi yang diberikan koperasi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif evaluatif yang menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa isian kuisioner untuk penilaian aspek manajemen, sedangkan data sekunder berupa laporan keuangan koperasi tahun 2017.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesehatan koperasi dari aspek permodalan, kemandirian dan pertumbuhan termasuk kategori cukup sehat, aspek manajemen termasuk kategori sehat, dan dari aspek likuiditas termasuk kategori tidak sehat. Tingkat kesehatan Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan tahun 2017 termasuk dalam kategori cukup sehat.
Kata kunci: Tingkat Kesehatan Koperasi, PerDep KUKM No.06/Per/Dep.6/IV/2016, Rasio Keuangan
ANALYSIS OF HEALTH LEVEL OF COOPERATIVES JUDGING BY THE ASPECT OF CAPITAL, MANAGEMENT, LIQUIDITY, INDEPENDENCE AND COOPERATIVE GROWTH (STUDY ON THE KSU KIHUNG LESTARI RIVER
YEAR 2017) ABSTRACT
This research aims to analyze the level of health of the cooperatives of the business of Kihung Lestari River, Balangan Regency year 2017 in terms of capital aspect, management, liquidity, independence and cooperative growth based on ministerial regulation Cooperative State and small and medium enterprises of the Republic of Indonesia. Users of financial report information need to know the cooperative health condition to see the economic benefits provided by cooperatives.
This research is a type of evaluative descriptive research using primary data and secondary data. Primary data is a questionnaire for management aspect assessment, while secondary data in the form of a cooperative financial report in 2017.
The results showed that the cooperative health conditions of the capital aspect, independence and growth include healthy enough categories, management aspects including healthy categories, and from the aspects of liquidity including unhealthy categories. Level of health cooperatives Kihung Lestari River Sustainable District of Balangan 2017 year is included in the category quite healthy.
Keywords: Health Level Cooperative, PERDEP KUKM No. 06/Per/DEP. 6/IV/2016, Financial Ratios
PENDAHULUAN
Hampir di seluruh Indonesia orang mengenal koperasi. Walaupun definisi koperasi dipahami dengan cara yang berbeda-beda, tetapi secara umum koperasi dikenal sebagai suatu bentuk organisasi yang sederhana. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tahun 2012 Ayat 1 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai nilai dan prinsip.
Koperasi merupakan milik bersama dari orang-orang yang terlibat di dalamnya
dan diatur sesuai keinginan untuk
mencapai kesejahteraan anggotanya.
Koperasi berperan untuk memperjuangkan kepentingan anggota agar menjadi kuat dan
mandiri sebagai soko guru perekonomian nasional. Koperasi merupakan system ekonomi yang sesuai dengan kehidupan masyarakat. Usaha peningkatan pembinaan perekonomian harus dijalankan bersifat
menyeluruh dan terpadu. Koperasi
berusaha berperan nyata mengembangkan dan memberdayakan tata ekonomi nasional yang berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi dalam rangka
mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur (Departemen Koperasi, 2012). Dalam pengelolaan koperasi tidak ada paksaan dan campur tangan pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan koperasi. Pembagian pendapatan benar-benar harus berdasarkan besar kecilnya karya dan jasa serta berdasarkan keputusan rapat.
Koperasi sebagai badan usaha yang berbeda, memiliki indikator khusus dalam menentukan prestasi kerja. Para pengurus dalam menjalankan suatu kegiatan usaha
koperasi perlu memperhatikan dan
menjaga kondisi keuangan koperasi
dengan baik. Untuk menentukan
perkembangan koperasi dalam
melaksanakan usahanya dapat dilihat
melalui laporan keuangan. Laporan
keuangan koperasi merupakan suatu alat
yang mampu memberikan informasi
laporan hasil kegiatan selama satu periode yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha yang dilakukan, program-program yang terlaksana dan arus kas perusahaan secara keseluruhan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan koperasi.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Sungai Kihung Lestari yang terletak di Desa
Kalahiang-Hujan Mas, Kecamatan
Paringin Kabupaten Balangan ini didirikan pada akhir tahun 2015 dan diresmikan pada tahun 2017. Koperasi ini menjadi salah satu binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Balangan. Berbagai bidang usaha yang dikelola mulai dari simpan pinjam, jual beli bahan olahan karet, pembibitan karet unggul dan pengolahan asap cair.
Namun demikian apakah layanan koperasi sudah sesuai dengan standar mutu
yang diharapkah oleh Kementrian
Koperasi dan UKM atau belum. Mengingat KSU Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan mengalami beberapa kesulitan diantaranya:
1. Pengetahuan pengurus yang terbatas
dan pengembangan usaha yang belum maksimal.
2. Proses peminjaman menggunakan
sistem kepercayaan atau belum
menggunakan agunan sebagai jaminan pinjaman.
3. Beberapa nasabah yang kurang tertib
dalam melakukan angsuran pinjaman pada tahun 2017.
4. KSU Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan belum pernah melakukan penilaian kesehatan koperasi.
Untuk mengetahui hal tersebut perlu
dilakukan penilaian melalui analisis
kesehatan koperasi melalui laporan
keuangan koperasi. Hasil penilaian
koperasi akan menunjukkan predikat koperasi, yaitu predikat sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat atau sangat tidak sehat. Dengan mengetahui tingkat kesehatan koperasi akan memudahkan dan membantu pihak-pihak tertentu dalam perencanaan dan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk
merumuskan kebijakan serta tindak lanjut dalam perbaikan ataupun peningkatan kinerja keuangan koperasi tersebut.
Kesehatan koperasi dianalisis
berdasarkan ruang lingkup pengawasan koperasi pada peraturan Menteri No.17
Tahun 2015 Tentang Pengawasan Koperasi dari segi Penilaian Kesehatan Usaha
Simpan Pinjam. Ruang lingkup tingkat
kesehatan koperasi meliputi 7 aspek penilaian yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas,
jatidiri koperasi, dan pertumbuhan,
kemandirian serta kepatuhan terhadap prinsip syariah untuk usaha simpan pinjam pola syariah. Pada KSU Sungai Kihung
Lestari Kabupaten Balangan penulis
menggunakan penilaian berdasarkan aspek
permodalan, manajemen, likuiditas,
kemandiran dan pertumbuhan dengan
melakukan penelitian pada laporan
keuangan tahun 2017. Dengan
menggunakan aspek penilaian diharapkan dapan mengukur tingkat kesehatan KSU Sungai Kihung Lestari. Berdasarkan hal tersebut maka penulis memilih dan memberikan judul pada penelitian ini yaitu “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi
Berdasarkan Aspek Permodalan,
Manajemen, Likuiditas, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi (Studi pada KSU
Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan Tahun 2017).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudaryanti, D.S dan Sahroni, N. (2017),
mendapatkan hasil bahwa Koperasi
Simpenan Pemeunkeut Banda
Tasikmalaya Tahun 2015 termasuk dalam kondisi sehat.
Selanjutanya penelitian yang
dilakukan oleh Tyas, A.R (2014) yang menyimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Mukti Bina Usaha selama 3 tahun (2011-2013) berada dalam kategori cukup sehat.
Berdasarkan penelian terdahulu dan latar belakan diatas sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitan
terhadap tingkat kesehatan KSU Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan dengan mengambil judul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi dilihat dari Aspek
Permodalan, Manajemen, Likuiditas,
Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi (Studi pada KSU Sungai Kihung Lestari
Kabupetan Balangan Tahun 2017).
Pengukuran tingkat kesehatan ini
berpedoman pada Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM No. 06/Per/Dep/6/IV/2016 yang merupakan pedoman terbaru dalam analisis kesehatan koperasi.
LANDASAN TEORI
KoperasiMenurut UU No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian pada Bab 1 pasal 1 Ayat (1) yang menyatakan bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip. Nilai-nilai yang
mendasari kegiatan koperasi meliputi kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan dan kemandirian. Adapun nilai yang diyakini anggota koperasi adalah kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab dan kepedulian terhadap orang lain demi
membangun perkoperasian untuk
kesejahteraan anggota.
Tujuan dan Prinsip Koperasi
Koperasi mempunyai tujuan untuk memajukan kesejahteraan peserta koperasi pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya, serta ikut ambil bagian dalam membangun tatanan perekonomian nasional demi terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur serta demokratis yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mencapai tujuan koperasi
diperlukan prinsip-prinsip koperasi.
Prinsip bagi organisasi perkoperasian merupakan pedoman yang mendukung keberhasilan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Selain itu, merupakan pembeda antara koperasi dengan badan usaha lainnya. Adapun prinsip-prinsip koperasi
berdasarkan UU No.17 tahun 2012 yang meliputi:
1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela
dan terbuka.
2) Pengawasan oleh Anggota
diselenggarakan secara demokratis.
3) Anggota berpartisipasi aktif dalam
kegiatan ekonomi koperasi.
4) Koperasi merupakan badan usaha
swadaya yang otonom dan independen.
5) Koperasi menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.
6) Koperasi melayani anggotanya secara
prima dan memperkuat Gerakan
Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.
7) Koperasi bekerja untuk pembangunan
berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
Jenis Koperasi
Dengan modal yang tidak begitu besar dan mudah dalam mendirikannya, serta berbagai jenis usaha koperasi menjadikan koperasi sebagai primadona bagi masyarakat Indonesia. Menurut
berkembang di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut (Feryanto, 2018:13):
1) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi sering
ditemukan di lingkungan sekolah, perkantoran, dan pabrik. Usaha ini
menyediakan berbagai barang
konsumsi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
2) Koperasi Produksi
Koperasi produksi menyediakan bahan baku produksi serta membantu memasarkan produk yang dihasilkan anggotanya. Anggota koperasi ini adalah para pelaku Usaha Kecil
Menengah (UKM) berperan
menggerakkan kegiatan usaha
produksi.
3) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam ini merupakan layanan yang lebih fokus kepada simpan pinjam dengan bunga ringan untuk membantu anggota dan masyarakat dibidang keuangan.
4) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah unit usaha
bersama yang bergerak dibidang
layanan atau jasa kepada anggota atau masyarakat, contohnya koperasi jasa transportasi dan koperasi asuransi.
5) Koperasi Serbausaha
Koperasi serbausaha adalah
gabungan unit usaha dari semua bidang
yaitu simpan pinjam, konsumsi,
produksi, dan juga jasa yang sering ditemui dilingkungan sekitar dengan manfaat cukup besar bagi anggota dan masyarakat.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian menggunakan
jenis penelitian deskriptif evaluative adalah penelitian yang dilakukan agar dapat
menghasilkan rumusan dari hasil
pelaksanan kegiatan serta memperoleh umpan balik atau perbaikan terhadap hasil penelitian dengan menggunakan metode dan sistem kerja yang sesuai dengan ketentuan. Penulis menggunakan data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti data yang diperoleh
dari responden melalui quisioner,
kelompok fokus atau data hasil dari wawancara yang biasa dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh data
selanjutnya yang berpedoman pada
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian dan Koperasi dan UKM
Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 dan
menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan koperasi Serba Usaha
Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan tahun 2018. Laporang keuangan tersebut digunakan untuk menilai tingkat
kesehatan koperasi dari aspek permodalan, manajemen, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan koperasi.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metedo
pengumpulan data yang digunakan dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
1. Wawancara
Metode wawancara merupakan
metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden (sebutan untuk penelitian kuantitatif) atau informan (sebutan untuk penelitian kualitatif) melalui suatu percakapan yang sistematis dan
terorganisasi menurut Silalahi
(2015:486).
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah dimana
peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, dokumen,
peraturan-peraturan perkoperasian,
notulen rapat (RAT), maupun laporan
keuangan menurut Arikanto
(2013:201). Analisis Data
Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif yang berpedoman pada
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah RI No.06/Per/Dep.6/IV/2016 dengan rinician sebagai berikut:
1. Rasio Permodalan
a. Rasio Modal Terhadap Aset
Modal Sendiri
x 100%
Total Aset
b. Rasio Modal Sendiri Terhadap
Pinjaman yang diberikan berisiko Modal Sendiri
x 100%
Pinjaman diberikan
yang berisiko
c. Rasio kecukupan modal sendiri
Modal Sendiri Tertimbang
x 100% ATMR 2. Manajemen a. Manajemen Umum b. Manajaemen Kelembagaan c. Manajemen Permodalan d. Manajemen Aktiva e. Manajemen Likuiditas 3. Likuiditas a. Rasio Kas Kas + Bank x 100% Kewajiban Lancar
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan
terhadap dana yang diterima Pinjaman diberikan
x 100%
Dana yang diterima
4. Kemandirian dan Pertumbuhan
a. Rentabilitas Aset
SHU sebelum pajak
x 100%
Total Aset
b. Rentabilitas Modal Sendiri
SHU bagian anggota
x 100%
Total Modal Sendiri
Partisipasi Neto
x 100%
Beban Usaha + Beban Perkoperasian
Penetapan Kesehatan Koperasi
Penetapan predikat tingkat
kesehatan koperasi yang dibagi dalam 4 kategori yaitu sehat, cukup sehat, kurang
sehat dan tidak sehat berdasarkan
berpedoman pada Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian dan Koperasi dan
UKM Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
dengan penetapan sebagai berikut:
Penetapan peredikat tingkat Kesehatan Koperasi
Tabel 1 Penetapan predikat tingkat kesehatan koperasi
No Nilai (Skor) Keterangan
1 81-100 Sehat
2 66-80 Cukup Sehat
3 51-65 Kurang Sehat
4 0-50 Tidak Sehat
Sumber: PerDep KUKM No. 06/Per/Dep.6/IV/2016
HASIL DAN PEMBAHASAN
HasilTabel 2 Rangkuman penilaian analisis kesehatan KSU Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan tahun 2017
Aspek yang dinilai Skor Nilai Keterangan
Aspek Permodalan
a Rasio Modal Sendiri Terhadap Aset 1.50
b Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Berisiko 6.00
c Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3.00
Hasil 10.50 70.00 Cukup Sehat
Aspek Manajemen a Manajemen Umum 2.50 b Manajemen Kelembagaan 3.00 c Manajemen Permodalan 3.00 d Manajemen Aktiva 3.00 e Manajemen Likuiditas 3.00 Hasil 14.50 96.67 Sehat Aspek Likuiditas a Rasio Kas 2.50
b Rasio Pinjaman yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima
5.00
Hasil 7.50 50.00 Tidak Sehat
Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
a Rentabilitas Aset 2.25
b Rentabilitas Modal Sendiri 0.75
c Kemandirian dan Operasional Pelayanan 4.00
Hasil 7.00 70.00 Cukup Sehat
Rata – rata skor 71.67 Cukup Sehat
Pembahasan
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, maka pembahasan terhadap beberapa aspek penilaian Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Permodalan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam aspek permodalan
Koperasi Serba Usaha Sungai
Kihung Lestari Kabuapten
Balangan menunjukkan bahwa skor yang diperoleh berada pada rasio 66-80 dengan hasil skor 10,50. Skor tersebut diwakili oleh rasio modal sendiri terhadap total asset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko dan rasio kecukupan modal sendiri dengan rincian sebagai berikut:
1. Rasio Modal Sendiri Terhadap Aset
Perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2017 diperoleh nilai rasio sebesar 92,02% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1,50. Berdasarkan hal tersebut Koperasi Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan harus menyeimbangkan
modal sendiri dengan peningkatan modal pinjaman dari luar untuk berada pada kualitas dengan nilai maksimal yaitu ketika modal sendiri terhadap total aset adalah 40%-59%.
2. Rasio Modal Sendiri Terhadap
Pinjaman Berisiko
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko pada tahun 2017 diperoleh rasio 274,7% sehingga
mendapat nilai 100 dengan skor 6. Hal
tersebut berarti modal Koperasi Sungai
Kihung Lestari Kabupaten
Balangan memiliki kualitas yang
sangat baik dalam menjamin
pinjaman yang berisiko.
3. Rasio Kecukupan Modal
Sendiri
Analisis yang telah
dilakukan dengan perhitungan rasio kecukupan modal sendiri pada
tahun 2017 diperoleh rasio
109,27% sehingga mendapat nilai 100 dan berada pada skor 3. Modal Koperasi Sungai Kihung Lestari
Kabupaten Balangan memiliki
kualitas yang sangat baik untuk mendukung aktiva tertimbang.
b. Manajemen
Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan dalam aspek
manajemen Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung Lestari Kabuapten
Balangan menunjukkan bahwa skor yang diperoleh berada pada rasio 81-100 dengan hasil skor 14,50. Skor tersebut diwakili oleh manajemen
umum, manajemen kelembagaan,
manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas dengan rincian sebagai berikut:
1. Manajemen Umum
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan rasio manajemen umum Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan pada tahun 2017 diperoleh skor 2,50. Skor yang diperoleh pada tahun 2017 merupakan skor yang menunjukkan bahwa Koperasi Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan telah menjalankan manajemen umum dengan cukup baik.
2. Manajeman Kelembagaan
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan rasio terhadap aspek manajemen kelembagaan pada
tahun 2017 sehingga diperoleh skor
3,00. Skor yang diperoleh pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Koperasi Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan dapat menjalankan
manajemen kelembagaan dengan baik.
3. Manajemen Permodalan
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan rasio pada aspek
manajemen permodalan Koperasi
Sungai Kihung Lestari Kabupaten
Balangan pada tahun 2017
sehingga diperoleh skor 3,00. Skor yang diperoleh tersebut merupakan skor maksimal yang menunjukkan bahwa Koperasi dapat melakukan pengelolaan permodalan dengan baik di tahun 2017.
4. Manajemen Aktiva
Analisis yang telah
dilakukan pada aspek manajeman aktiva Koperasi Sungai Kihung Lestari pada tahun 2017 sehingga diperoleh skor maksimal 3,00. Dari skor yang diperoleh diketahui bahwa Koperasi dapat menjalankan pengelolaan manajemen dengan baik.
5. Manajemen Likuiditas
Analisis yang dilakukan
terhadap aspek manajemen
likuiditas pada Koperasi Sungai
Kihung Lestari Kabupaten
Balangan pada tahun 2017
diperoleh skor 3,00. Dari skor tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajemen likuiditas sudah
dikelola dengan baik.
c. Likuiditas
Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan dalam aspek
likuiditas Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung Lestari Kabuapten
Balangan menunjukkan bahwa skor yang diperoleh berada pada rasio 50 dengan hasil skor 7.50. Skor tersebut diwakili oleh rasio kas dan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana sendiri dengan rincian sebagai berikut:
1. Rasio Kas
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan terhadap rasio kas pada Koperasi Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan pada tahun 2017 diperoleh rasio melebihi 100%. Hal ini
yang perlu ditingkatkan dalam
pengelolaan rasio kas dan bank adalah terhadap kewajiban lancar dengan cara menarik nasabah untuk menabung di
Koperasi Sungai Kihung Lestari
Kabupaten Balangan.
2. Rasio pinjaman diberikan terhadap
dana yang diterima
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan terhadap rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima pada Koperasi Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan pada tahun 2017 diperoleh nilai 83,90%. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, maka akan semakin rendah tingkat pinjaman bermasalahnya.
d. Kemandirian dan Pertumbuhan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam aspek permodalan Koperasi Serba Usaha Sungai Kihung
Lestari Kabuapten Balangan
menunjukkan bahwa skor yang diperoleh berada pada rasio 61-80 dengan hasil skor 7. Skor tersebut diwakili oleh rasio rentabilitas aset,
rasio modal sendiri, serta
kemandirian dan operasional
pelayanan dengan rincian sebagai berikut:
1. Rasio Rentabilitas Aset
Analisis yang telah
dilakukan dengan perhitungan rasio terhadap rentabilitas aset pada Koperasi Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan pada tahun 2017 sehingga berada pada rasio 7,98 dengan nilai 100 dan skor 2,25. Diharapkan agar koperasi mampu meningkatkan perolehan
SHU sebelum pajak dengan
memaksimalkan pendapatan
melalui partisipasi anggota dalam kegiatan simpan pinjam.
2. Rasio Rentabilitas Modal
Sendiri
Analisis yang telah
dilakukan dengan perhitungan
terhadap rasio rentabilitas modal sendiri pada Koperasi Sungai
Kihung Lestari Kabupaten
Balangan tahun 2017 sehingga berada pada rasio 1,73 dengan nilai
25 dengan skor 0,75. Hendaknya
koperasi mampu meningkatkan
perolehan SHU bagian anggota dengan memaksimalkan partisipasi simpanan pokok, simpanan wajib dan transaksi pelayanan simpan pinjam oleh anggota.
3. Rasio Kemandirian dan
Operasional Pelayanan
Analisis yang telah dilakukan dengan perhitungan terhadap rasio kemandirian dan operasional pelayanan pada Koperasi Sungai Kihung Lestari
Kabupaten Balangan tahun 2017
sehingga berada pada rasio 121,02 dengan nilai 100 dan skor 4,00. Dengan skor 4,00 yang merupakan skor
maksimal dapat diketahui bahwa
pengelolaan kemandirian dan
operasional pelayanan koperasi
tergolong sangat baik karena beban usaha dan beban perkoperasioan yang
dikeluarkan sangat efisien
dibandingkan dengan partisipasi netto yang tinggi.
KESIMPULAN
1. Tingkat kesehatan Koperasi Serba
Usaha Sungai Kihung Lestari
Kabupaten Balangan tahun 2017 adalah cukup sehat.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kesehatan Koperasi Serba Usaha
Sungai Kihung Lestari Kabupaten Balangan tahun 2017 adalah (1)
besarnya kecukupan modal
koperasi dalam memenuhi
kebutuhan operasionalnya, (2)
peranan manajemen dalam
administrasi pengelolaan koperasi dari segi perencanaan jangka panjang dan kesesuian dengan
rencana jangka pendek, (3)
kemampuan koperasi dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, dan (4) kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU bagi permodalan atau mendanai
kemandirian dan atau untuk
pengembangan lembaga, deviden anggota serta beban usaha atau beban operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Baswir, Revrison. 2010. Koperasi
Indonesia. Yogyakarta: BPFE Bernadeth, Shervy. 2018. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan
Peraturan Deputi Bidang
Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:
06/Per/Dep.6/IV/2016 (Studi Kasus di Kredit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta Periode
FE Universitas Negeri Yogyakarta.
Bhakati, T. H., dkk. 2018. Analisis Kesehatan Koperasi Berdasarkan Peratuan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor:
14/Per/M.KUKM/XII//2009.
Jurnal Administrasi Bisnis.
Malang: Fakultas Ilmu
Administrasi Brawijaya Malang.
Feryanto, Agung. 2018. Koperasi dan
Perannya dalam Perekonomian.
Klaten: Saka Mitra Kompetensi. Ghozali, N., & Nasehudin, T. S. 2012.
Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Pustaka Setia.
Hasanah, Aina M. 2018. Analisis Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam di KPRI Mu’awanah
Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Banyumas Tahun
2015-2017. Skripsi. Purwokerto:
FE dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor:
06/Per/Dep.6/IV/2016, Tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Koperasi, Jakarta; Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor:
12/Per/M.KUKM/IX/2015,
Tentang Pedoman Umum
Akuntansi Koperasi Sektor Riil,
Jakarta; Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Sekaran, U., & Bougie, R. 2013.
Research Methods for
Business, A Skill Building Approach. United Kingdom: Wiley & Sons.
Silalahi, Ulber. 2015. Metode
Penelitian Sosial Kuantitatif,
Bandung: PT Refika Aditama. Sudaryanti, D. S., & Sahroni, N. 2018. Analisis Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan
Aspek Permodalan,
Manajemen, Likuiditas, Serta
Kemandirian dan
Pertumbuhan. Jurnal Ekonomi
Manajemen. Tasikmalaya: FE
Universitas Siliwangi
Tasikmalaya
Sudrajat, M. A., & Khori, M. T. 2018. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Wanita di Kota
Madiun" Jurnal Akuntansi.
Madiun: Universitas PGRI Madiun
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. 2015. Metode
Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustakabarupress.
Supardi. 2005. Metodelogi Penelitian
Ekonomi dan Bisnis.
Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi Tyas, Alfi R. 2014.Analisis Tingkat
Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam Mukti Bina Usaha
Kelurahan Mukti Sari Kota Banjar Jawa Barat Tahun 2011-2013.
Skripsi. Yogyakarta: FE
Universitas Sanata Dharma. Sumber lain:
Anonim, 2019. Pengertian Modal.
www.makmanroe.com. diakses
pada pada 24 Juli 2019.
Anonim, 2019. Pengertian Manajemen. www.bospengertian.com. diakses pada 24 Juli 2019
Anonim, 2019. Pengertian Likuiditas. www.perencanaankeuangan.com. diakses pada 24 Juli 2019
Aroxx, 2019. Pengertian Kemandirian
Menurut Para Ahli.
www.blogger.com. diakses pada 24 Juli 2019