• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1. UMUM

P.T. EKADHARMA TAPE INDUSTRIES Tbk (P.T. EKADHARMA WIDYA GRAPHIKA) didirikan dengan akta No. 71 pada tanggal 20 November 1981 oleh Notaris Raden Santoso di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/12/12 tanggal 5 Juni 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 23 September 1982. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah untuk memenuhi persyaratan penawaran umum dengan akta No. 279 tanggal 9 Juni 1990 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3608.H.T.01.04 Th. 1990 tanggal 21 Juni 1990, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 14 Agustus 1990. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 14 tanggal 12 Desember 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Perubahan anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-01949HT.01.04.TH.2004 tanggal 27 Januari 2004. Sekitar 73% saham Perusahaan dimiliki oleh pemegang saham pendiri, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat umum melalui pasar modal di Indonesia dan telah didaftarkan di Bursa Efek di Indonesia sejak tanggal 14 Agustus 1990.

Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah pembuatan pita perekat dan memproduksi bahan baku dan atau bahan penolong yang diperlukan serta usaha perdagangan pada umumnya. Perusahaan mempunyai cabang di Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bandung, Cikarang, dan Denpasar.

Laporan Keuangan Konsolidasi ini meliputi Laporan Keuangan Perseroan dan anak Perusahaan, sebagai berikut :

Anak Perusahaan Kegiatan Usaha Tempat Kedudukan Tahun beroperasi secara komersial Persentase Kepemilikan Langsung

PT.Dunia Catridge Indonesia Perdagangan dan Jasa

Jakarta 2006 99%

Pada tanggal 30 September 2006, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris Tjiptono Darmadji

Komisaris Ronny Kusuma Moentoro

Komisaris Rudy Kurniawan Leonardi

Presiden Direktur Judi Widjaja Leonardi

Direktur Lie Phing

Direktur Christian Tedjawidjaja

Pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan memiliki 414 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diedarkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

(2)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk investasi efek yang diklasifikasi sebagai “untuk diperdagangkan” dan “tersedia untuk dijual” yang disajikan sebesar nilai wajarnya dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.

Laporan keuangan konsolidasi juga disusun menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

b. Prinsip – prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, dimana perusahaan mempunyai penyertaan saham lebih dari 50% secara langsung, serta apabila perusahaan memenuhi 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan – perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi.

c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan disajikan sebagai “Setara Kas”.

d. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek terdiri dari investasi dalam efek hutang, ekuitas, dan reksadana yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok berikut ini:

1. Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki untuk diperdagangkan dalam waktu dekat diklasifikasi sebagai efek untuk diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi.

2. Efek hutang diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila Perusahaan bermaksud dan mampu memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui pada harga perolehan setelah dikurangi diskonto atau premium yang belum diamortisasi. 3. Efek hutang dan ekuitas yang tidak diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau

diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan sebagai komponen terpisah “Selisih Penilaian Efek yang Belum Direalisasi” di bagian ekuitas.

e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan mengadakan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas masing-masing piutang.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa. Definisi pihak hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi material dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan .

(3)

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan dinyatakan berdasarkan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi dan barang dalam proses dan metode rata-rata untuk bahan baku dan penolong.

h. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dalam bentuk saham di mana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.

Investasi pada perusahaan di mana Perusahaan memiliki antara 20% sampai dengan 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dibukukan berdasarkan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode tersebut biaya perolehan investasi ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan dividen. Kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi diakui bila Perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi.

i. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran manfaat ekonomis dari kelompok aktiva tetap yang diikhtisarkan sebagai berikut:

Manfaat Ekonomis (Tahun) Kelompok Aktiva Tetap

Diperoleh Tahun 1992 dan Sebelumnya Diperoleh Sesudah Tahun 1992 Bangunan 15 25 Mesin 5 10 Kendaraan bermotor 5 5 Instalasi 5 5 Inventaris kantor 5 5 Perlengkapan pabrik 5 5

Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada hasil usaha pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.

Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual berikut akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi pada masa yang bersangkutan.

j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2006 kurs yang digunakan adalah Rp 9.235

(4)

untuk US$1 (30 September 2005: Rp10.310/US$1). k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.

l. Perpajakan

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

m.Imbalan Pasca-Kerja

Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Imbalan pasca-kerja tersebut tidak didanai.

Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui yang melebihi jumlah 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Apabila imbalan tersebut vested segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, Perusahaan harus mengakui biaya jasa lalu pada saat itu juga.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti dalam neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Perusahaan mulai menerapkan Pernyataan ini pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005. Oleh karena itu, laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2005 telah disajikan kembali (Catatan 3).

n. Laba Bersih per Saham Dasar

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada 30 September 2006 berjumlah 279.510.000 dan 30 September 2005 berjumlah 223.608.000 saham.

o. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Direksi untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2005

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2l, Perusahaan mulai menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja” dalam laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006. Akibat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) seperti dijelaskan di atas, maka laporan keuangan

(5)

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2005 telah disajikan kembali untuk tujuan komparatif dengan perubahan-perubahan sebagai berikut:

Dilaporkan Sebelumnya

Disajikan Kembali

Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan – bersih 474.989.993 1.116.162.023

Jumlah aktiva 66.850.800.587 67.491.972.617

Kewajiban imbalan pasca-kerja 611.737.880 2.748.977.981

Jumlah kewajiban 11.725.864.465 13.863.104.566

Saldo laba 28.944.045.095 27.447.977.024

Jumlah ekuitas 55.124.936.122 53.628.868.051

4. KAS DAN SETARA KAS

30 Sept 2006 30 Sept 2005 Rp Rp Rupiah Kas 133.912.937 141.247.262 Bank Mandiri 2.442.038.222 944.830.384 Bank Niaga 27.752.372 16.630.590

Bank Central Asia 166.070.317 83.409.058

Bank Buana Indonesia 57.864.106 10.410.880

Lain-lain 88.631.097 8.773.323

Dolar Amerika Serikat

Kas 34.751.755 22.269.600

Bank Internasional Indonesia 19.645.523 12.013.934

Bank Mandiri 30.125.216 69.180.100

Bank Niaga 9.802.306 -

Bank UFJ Indonesia - -

Deposito Rupiah Bank Mandiri 2.100.000.000 8.650.000.000 Bank Niaga 4.000.000.000 3.000.000.000 Bank Permata 150.000.000 1.000.000.000 Anak Perusahaan - Rupiah Kas 22.504.301 - Bank Mandiri 45.273.730 -

Bank Central Asia 7.891.959 -

Dolar Amerika Serikat

Bank Mandiri 9.446.361 -

9.345.710.202 13.958.765.131

Suku bunga deposito berkisar antara 11.75% – 13,00% pada tahun 2006 dan 5,75% – 7.3% pada tahun 2005.

(6)

5. INVESTASI JANGKA PENDEK

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Efek yang tersedia untuk dijual – saham

PT Asahimas Flat Glass Tbk 7.296.810.136 4.565.098.015

PT Bina Danatama Tbk 1.065.885.557 752.774.220 PT Bank Niaga Tbk - 474.934.376 Samudera Indonesia Tbk - 456.652.362 PT Kimia Farma Tbk 155.387.502 - HM. Sampoerna 952.869.534 - 9.470.952.729 6.249.458.973 30 Sept 2006 30 Sept 2005 Rp Rp

Efek yang tersedia untuk dijual – reksadana Rupiah 1.744.327.382 1.413.807.524 Ditambah

Keuntungan (Kerugian) efek yang belum direalisasi 352.047.271 606.991.027 11.567.327.382 8.270.257.524

Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar efek tersebut di Bursa Efek Jakarta pada hari yang paling dekat dengan tanggal neraca.

6. PIUTANG USAHA

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Pihak ketiga

Rupiah 11.839.116.297 10.742.572.642

Dolar Amerika Serikat 32.719.506 733.271.467

11.871.835.803 11.475.844.109

Penyisihan piutang ragu-ragu (237.436.716) (229.516.882)

Piutang cek mundur (digolongkan kembali ke

piutang usaha) 3.056.369.391 702.013.583

14.690.768.478 11.948.340.810

Anak Perusahaan 9.963.740 -

(7)

Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Sampai dengan 30 hari 12.528.079.059 8.630.499.899

> 30 hari – 60 hari 2.089.251.666 3.373.275.174

> 60 hari – 90 hari 224.116.355 139.656.077

> 90 hari 96.721.854 34.426.542

14.938.168.934 12.177.857.692

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Saldo awal periode 201.746.331 130.867.536

Perubahan selama periode berjalan

Penambahan (pengurangan) penyisihan 43.095.523 99.676.315

Penghapusan piutang (7.405.138) (1.026.969)

Saldo akhir periode 237.436.716 229.516.882

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

7. PERSEDIAAN 30 Sept 2006 30 Sept 2005 Rp Rp Barang jadi 9.037.791.567 7.480.545.660 Bahan baku 2.988.629.190 1.964.197.745 Bahan penolong 409.982.848 468.352.693 Barang dagangan 1.122.351.936 1.513.561.508 Supplies mesin 648.539.343 372.184.444

Barang dalam proses 2.749.401.325 764.918.955

Barang dalam perjalanan 1.027.926.957 -

Anak Perusahaan 1.191.443.264 -

19.176.066.431 12.563.761.005

Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 17.053.640.789 yang menurut Direksi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

(8)

8. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Uang muka pembelian 2.100.000.000 -

Sewa dibayar di muka 782.680.693 -

Lain – lain 429.955.276 1.600.205.047

Uang muka pembelian (anak perusahaan) 393.605.507 -

3.706.241.476 1.600.205.047

9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

Rincian Akun ini pada tanggal 30 Sept 2006 dan 2005 sebagai berikut :

Nilai Perolehan

dan Persentase

Saldo Akhir Kepemilikan Keterangan Rp

PT Sliontec Ekadharma Indonesia

(US$1.050.000) 3.134.250.000 15% Menggunakan metode perolehan

3.134.250.000 10.AKTIVA TETAP 30 Sept 2006

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan Tanah 3.534.124.200 - - 3.534.124.200 Bangunan 7.506.953.109 710.003.191 - 8.216.956.300 Mesin 10.940.704.082 - - 10.940.704.082 Kendaraan bermotor 3.524.097.026 303.724.091 61.772.727 3.766.048.390 Instalasi 678.005.523 20.448.979 - 698.454.502 Peralatan kantor 1.635.619.561 386.855.209 - 2.022.474.770 Perabotan kantor 563.165.984 379.914.680 - 943.080.664 Perlengkapan pabrik 1.090.456.676 2.350.000 - 1.092.806.676 29.473.126.161 1.803.296.150 61.772.727 31.214.649.584

(9)

Akumulasi Penyusutan Bangunan 2.336.426.093 286.755.610 - 2.623.181.703 Mesin 9.951.355.349 359.212.164 - 10.310.567.513 Kendaraan bermotor 2.191.304.885 454.304.519 58.684.090 2.586.925.314 Instalasi 621.913.424 19.945.782 - 641.859.206 Peralatan kantor 1.150.738.974 162.172.258 - 1.312.911.232 Perabotan kantor 261.954.065 88.432.502 - 350.386.567 Perlengkapan pabrik 1.033.475.331 15.337.095 - 1.048.812.426 17.547.168.121 1.386.159.930 58.684.090 18.874.643.961 Nilai Buku 11.925.958.040 12.340.005.623 30 Sept 2005

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan Tanah 3.534.124.200 - - 3.534.124.200 Bangunan 6.145.638.259 1.353.503.625 - 7.499.141.884 Mesin 10.940.704.082 - - 10.940.704.082 Kendaraan bermotor 3.698.240.662 555.446.348 595.331.591 3.658.355.419 Instalasi 678.005.523 - - 678.005.523 Peralatan kantor 1.457.138.048 181.089.270 34.581.533 1.603.645.785 Perabotan kantor 402.067.568 101.357.691 - 503.425.259 Perlengkapan pabrik 1.090.456.676 - - 1.090.456.676 27.946.375.018 2.191.396.935 629.913.124 29.507.858.828 Akumulasi Penyusutan Bangunan 2.022.253.803 222.740.471 - 2.244.994.274 Mesin 9.413.430.970 414.480.322 - 9.827.911.292 Kendaraan bermotor 1.951.706.043 491.458.965 300.735.592 2.142.429.416 Instalasi 594.998.948 20.201.556 - 615.200.504 Peralatan kantor 1.018.948.729 121.166.864 34.581.534 1.105.534.059 Perabotan kantor 195.855.391 47.259.169 - 243.114.560 Perlengkapan pabrik 1.013.182.539 15.219.594 - 1.028.402.133 16.210.376.423 1.332.526.941 335.317.126 17.207.586.238 Nilai Buku 11.735.998.595 12.300.272.590

(10)

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Sept 2006 dan 2005 dialokasikan sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Beban produksi 524.064.685 516.176.955

Beban pemasaran 599.617.371 669.580.997

Beban administrasi dan umum 200.844.389 146.769.989

Beban penyusutan anak perusahaan 61.633.485 -

1.386.159.930 1.332.526.941

Aktiva tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 22.347.781.530 Menurut Direksi, jumlah tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

11.HUTANG USAHA

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Pihak ketiga

Rupiah 625.137.425 1.295.044.672

Dolar Amerika Serikat 10.437.222.830 7.004.945.610

11.062.360.255 8.299.990.282 Pihak-pihak hubungan istimewa

Rupiah

PT Sliontec Ekadharma Indonesia 2.598.304.906 727.917.898

PT Caturinti Dharmalestari 580.999.128 269.690.713

Dolar Amerika Serikat

PT Sliontec Ekadharma Indonesia 186.482.152 16.117.493

3.365.786.186 1.013.726.104

Anak Perusahaan (Rupiah) 121.358.510 -

14.549.504.951 9.313.716.386

Hutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari dihitung sejak tanggal faktur masing-masing adalah Rp 14.549.504.951,- dan Rp 9.313.716.386,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005.

(11)

12.PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar di muka

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Lebih bayar pajak penghasilan badan 2005 176.754.805 276.748.081 Lebih bayar pajak penghasilan badan 2003 - 19.218.464

Pajak pertambahan nilai -

Anak Perusahaan -

Pajak pertambahan nilai 286.073.211

462.828.016 295.966.545

b. Hutang pajak

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Pajak penghasilan pasal 21 47.366.901 48.319.316

Pajak penghasilan pasal 23 24.113.579 10.323.432

Pajak penghasilan pasal 26 - -

Pajak penghasilan pasal 29 (tahun berjalan) 1.390.360.477

Pajak pertambahan nilai 547.804.109 566.835.344

2.009.645.066 625.478.092

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan

30 Sept 2006 30 Sept 2005 (Disajikan Kembali) Rp Rp Pajak kini 2.251.419.500 1.001.275.700 Pajak tangguhan (91.752.156) (71.069.703) 2.159.667.344 930.205.997

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak

penghasilan 8.401.163.475 5.661.168.981

Ditambah Rugi Bersih (anak perusahaan) 536.890.739 - Laba sebelum pajak panghasilan perusahaan 8.938.054.214 5.661.168.981

(12)

30 Sept 2006 30 Sept 2005

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

Ditambah (dikurangi) beda temporer 305.840.549 236.899.011

Taksiran laba kena pajak 7.563.065.296 3.395.919.376

Perhitungan beban pajak kini dan hutang (lebih bayar) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Taksiran laba kena pajak (dibulatkan) 7.563.065.000 3.395.919.000 Beban pajak kini

10% x Rp50.000.000 5.000.000 5.000.000

15% x Rp50.000.000 7.500.000 7.500.000

30% x Rp 7.463.065.000 2.238.919.500 -

30% x Rp 3.295.919.000 988.775.700

2.251.419.500 1.001.275.700 Pembayaran pajak di muka

Pajak penghasilan pasal 22 (374.234.134) (363.440.957)

Pajak penghasilan pasal 23 (33.281.325) -

Pajak penghasilan pasal 25 (453.543.564) (914.582.824)

(861.059.023) (1.278.023.781) Taksiran hutang (lebih bayar) pajak penghasilan 1.390.360.477 (276.748.081)

Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 30% dari laba akuntansi sebelum taksiran pajak penghasilan, dengan taksiran pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan 8.938.054.214 5.661.168.981

Taksiran pajak penghasilan dengan tarif pajak

yang berlaku 2.663.916.200 1.680.850.400

Pengaruh pajak atas beda tetap (504.248.856) (750.644.403) Taksiran pajak penghasilan per laporan laba rugi 2.159.667.344 930.205.997

(13)

d. Pajak tangguhan

Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005, dengan menggunakan tarif pajak maksimum 30% adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum (30%)

Penyusutan aktiva tetap 81.045.040 41.511.742

Penyisihan piutang ragu-ragu 10.707.116 29.557.961

Manfaat pajak tangguhan 91.752.156 71.069.703

Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

30 Sept 2006 30 Sept 2005

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan

Penyusutan aktiva tetap 137.023.071 222.613.564

Penyisihan piutang ragu-ragu 71.231.015 68.855.065

Imbalan pasca-kerja 965.751.792 183.521.364

Aktiva pajak tangguhan – bersih 1.174.005.878 474.989.993

13.BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

30 Sept 2006 30 Sept 2005 Rp Rp Astek 10.999.960 9.698.684 Lain-lain 50.210.427 - Anak Perusahaaan 54.522.447 115.732.834 9.698.684

(14)

14.EKUITAS

Susunan kepemilikan saham perusahaan pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Adimitra Transferindo adalah sebagai berikut :

Pemegang Saham

Jumlah

Lembar % Jumlah

Rp

PT Ekadharma Inti Perkasa 207.880.290 74,37 20.788.029.000

Philippe Debnicki 16.439.376 5,88 1.643.937.600

Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 55.190.334 19,75 5.519.033.400 279.510.000 100,00 27.951.000.000

Susunan pemegang saham dan jumlah modal disetor dengan nominal Rp100 per lembar saham pada tanggal 30 September 2005 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Jumlah

Lembar % Jumlah

Rp

PT Ekadharma Inti Perkasa 163.804.300 73,26 16.380.430.000

Philippe Debnicki 14.202.000 6,35 1.420.200.000

Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 45.601.700 20,39 4.560.170.000 223.608.000 100,00 22.360.800.000 15.PENJUALAN BERSIH 30 Sept 2006 30 Sept 2005 Rp Rp Domestik 78.470.267.200 76.949.125.269 Ekspor 3.943.717.401 4.725.409.992 Penjualan kotor 82.413.984.601 81.674.535.261 Retur penjualan 59.502.442 73.460.023 Potongan penjualan 6.123.252 3.428.333 82.348.358.907 81.597.646.905

(15)

16.BEBAN POKOK PENJUALAN

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Pemakaian bahan baku dan penolong 61.577.181.775 61.996.105.688

Tenaga kerja langsung 2.035.129.947 1.401.123.186

Beban pabrikasi 5.903.265.091 4.494.016.147

Beban produksi 69.515.576.813 67.891.245.021

Barang dalam proses awal 1.915.001.943 1.314.195.441

Barang dalam proses akhir (2.749.401.325) (764.918.955)

Beban pokok produksi 68.681.177.431 68.440.521.507

Persediaan barang jadi awal 8.982.260.839 9.058.054.684

Persediaan barang jadi akhir (11.188.070.461) (8.994.107.168) 66.475.367.809 68.504.469.023

Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian Perusahaan:

Persentase dari

Jumlah Total Pembelian

Pemasok 30 Sept 2006 30 Sept 2005

30 Sept 2006 30 Sept 2005 Rp Rp Pihak ketiga

PT Rohm & Haas 14.990.088.053 20.799.110.963 23.00% 35.61%

PT Argha Karya 10.177.339.683 6.420.209.540 15.61% 10.99%

Alpha Beta - 7.562.051.699 12.94%

Pihak hubungan istimewa

PT Sliontec Ekadharma Indonesia 10.119.928.209 7.336.442.418 15.53% 12.56%

35.287.355.945 42.117.814.620 54.14% 72.1% 17.BEBAN USAHA 30 Sept 2006 30 Sept 2005 (Disajikan Kembali) Rp Rp Beban pemasaran

Gaji dan upah 2.708.931.639 2.193.782.008

Ekspedisi 988.294.896 858.395.066

Penyusutan 599.651.452 669.580.997

Komisi penjualan 344.360.248 382.741.371

Sewa 181.484.586 166.451.756

Telepon, teleks, dan faksimili 166.190.746 187.695.451

Pemeliharaan 200.877.230 185.421.189

Asuransi 120.648.229 124.971.549

Listrik dan air 114.888.645 108.734.120

(16)

30 Sept 2006 30 Sept 2005 (Disajikan Kembali) Rp Rp Promosi 43.688.703 37.861.300 Perjalanan 42.536.155 55.690.113 Provisi Bank 8.097.285 35.649.689 Humas 6.491.325 32.131.442 Lain-lain 175.564.428 171.107.814

Beban pemasaran (anak perusahaan) 738.911.202 -

6.524.049.198 5.280.828.758 Beban administrasi dan umum

Gaji dan upah 2.999.424.179 2.741.908.857

Dokumentasi 221.571.891 177.146.020

Penyusutan 200.810.307 146.769.988

Telepon, teleks, dan faksimili 111.061.929 163.340.991

RUPS & Public Expose 83.886.980 65.972.700

Tenaga ahli dan kebursaan 154.922.513 110.705.066

Asuransi 83.285.681 64.764.215

Beban bank 70.132.651 46.614.993

Listrik dan air 73.209.536 79.324.794

Piutang tak tertagih 43.095.523 114.377.040

Pemeliharaan 23.835.188 43.368.447

Perjalanan 13.214.767 26.807.950

Perangkat Lunak komputer 12.694.413 12.694.415

Representasi dan jamuan 8.897.115 20.633.850

Sewa 15.274.510 7.941.177

Komisi custumer - 31.871.344

Lain-lain 151.229.026 187.230.629

Beban administrasi dan umum

(Anak Perusahaan) 41.757.506 -

4.308.303.715 4.041.472.476 10.832.352.913 9.322.301.234

18.KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA

Perusahaan mencatat kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar Rp3.219.172.640 dan Rp2.748.977.981 masing-masing pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005.

Pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan mencatat kewajiban imbalan pasca-kerja dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Tingkat diskonto : 12,00% per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan : 7,00% per tahun

(17)

19.SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat hubungan istimewa

a) PT Sliontec Ekadharma Indonesia merupakan perusahaan asosiasi di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham sebesar 15%.

b) PT Caturinti Dharmalestari, PT Srikandi Citra Bakti, dan Ekinsa Brosis Suprotech merupakan perusahaan yang dimiliki oleh anggota manajemen kunci Perusahaan.

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Penjualan barang

PT Srikandi Citra Bakti 14.150.180 31.565.765

Ekinsa Brosis Suprotech - 6.985.440

14.150.180 38.551.205 Persentase jumlah penjualan barang dengan pihak

hubungan istimewa terhadap jumlah seluruh

penjualan barang 0.01% 0.05%

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Pembelian barang

PT Sliontec Ekadharma Indonesia 10.119.928.209 7.336.442.418

PT Caturinti Dharmalestari 2.714.794.214 1.585.977.457

12.834.722.423 8.922.419.875 Persentase jumlah pembelian barang dari pihak

hubungan istimewa terhadap jumlah seluruh

pembelian barang 19.66% 15,40%

Aktiva

Piutang usaha - -

Piutang dari pihak hubungan istimewa 263.436.942 2.125.052.132 Jumlah aktiva yang terkait dengan pihak hubungan

istimewa 263.436.942 2.125.052.132

Persentase terhadap total aktiva 0.33% 3.18%

Kewajiban

Hutang usaha 3.365.786.186 1.013.726.104

Jumlah kewajiban kepada pihak hubungan istimewa 3.365.786.186 1.013.726.104

(18)

20.AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

30 Sept 2006 Mata Uang

Asing Ribuan Rupiah Aktiva

Kas dan setara kas US$ 11.237 103.773

Piutang usaha US$ 3.542 32.710

US$ 14.779 136.483

Kewajiban

Hutang usaha US$ 1.150.374 10.623.704

Kewajiban - bersih US$ (1.135.595) (10.487.221)

30 Sept 2005 Mata Uang

Asing Ribuan Rupiah Aktiva

Kas dan setara kas US$ 10.035 103.464

Piutang usaha US$ 71.122 733.267

US$ 81.157 836.731

Kewajiban

Hutang usaha US$ 680.996 7.021.063

Uang muka pelanggan US$ 28.319 291.969

US$ 709.315 7.313.032

Kewajiban - bersih US$ (628.158) (6.476.301)

21.INFORMASI SEGMEN USAHA

30 Sept 2006 30 Sept 2005

Rp Rp

Informasi menurut jenis produk

Penjualan bersih pita perekat 82.147.962.907 28.895.204.086

Anak perusahaan 200.396.000 -

(19)

Informasi menurut daerah geografis 30 Sept 2006 :

Tangerang Surabaya Medan Semarang Bandung Sunter Lainnya Gabungan

Penjualan bersih 7.847.327.320 11.795.629.814 11.030.110.154 9.670.847.400 6.255.938.497 21.220.996.461 10.583.791.860 78.404.641.506 Penjualan antar Wilayah geografis 3.943.717.401 3.943.717.401 Jumlah 11.791.044.721 11.795.629.814 11.030.110.154 9.670.847.400 6.255.938.497 21.220.996.461 10.583.791.860 82.348.358.907 Beban pokok Penjualan 9.785.595.046 9.700.683.370 8.685.520.184 7.746.126.135 5.086.742.034 17.137.760.360 8.332.940.680 66.475.367.809 Laba usaha (2.814.799.175) 1.173.109.194 1.407.457.973 1.189.042.294 714.565.321 2.971.187.798 400.074.780 5.040.638.185

Laba sebelum beban

Pajak penghasilan 399.518.790 1.159.585.422 1.404.446.442 1.184.302.406 710.048.724 2.993.781.539 549.480.152 8.401.163.475

Aktiva teridentifikasi 44.523.389.034 6.594.392.505 5.348.192.108 3.284.192.377 3.297.248.581 6.246.866.042 9.078.131.324 78.372.411.971

30 Sept 2005 :

Tangerang Surabaya Medan Semarang Bandung Sunter Lainnya Gabungan

Penjualan bersih 8.704.899.846 11.783.293.599 11.334.394.495 8.776.322.613 6.151.832.624 21.413.512.287 8.707.981.449 76.872.236.913 Penjualan antar wilayah geografis 4.725.409.992 - - - 4.725.409.992 Jumlah 13.430.309.838 11.783.293.599 11.334.394.495 8.776.322.613 6.151.832.624 21.413.512.287 8.707.981.449 81.597.646.905 Beban pokok penjualan 13.219.314.123 9.384.669.684 9.030.832.994 6.823.416.863 5.109.556.751 18.072.753.468 6.863.925.140 68.504.469.023 Laba usaha (3.707.360.625) 1.329.446.634 1.291.028.248 1.212.140.384 553.846.664 2.314.634.550 777.140.793 3.770.876.648

Laba sebelum beban

Pajak penghasilan (1.872.599.497) 1.323.935.211 1.304.765.286 1.212.023.904 571.736.180 2.328.199.638 793.108.258 5.661.168.981

Aktiva teridentifikasi 43.691.686.754 6.070.778.800 4.165.434.915 2.322.316.658 2.993.038.862 4.886.051.526 3.362.665.102 67.491.972.617

22.KONDISI PEREKONOMIAN

Indonesia mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya ekonomi global. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga peminjam internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Perusahaan.

Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berkelanjutan. Laporan keuangan ini tidak memasukkan penyesuaian yang berkaitan dengan ketidakpastian tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat kisah itu mendorongnya untuk membuat buku lalu dituangkan menjadi sebuah cerpen yang terdiri dari beberapa cerita yang berbeda dan diambilah salah satu kisah

Ege'nin her iki yakasında ve Balkanlar'da karşımıza çıkan tanrıça kültü ve Kybele tapınımına, yalnızca IÖ on ikinci yüz­ yıl sonrasında Trakya üzerinden Batı

Jika ternyata suatu wilayah sama sekali tidak berpenduduk, tetapi kemudian diduduki atau dikuasai secara aktual oleh suatu negara dengan melakukan semacam proklamasi kedaulatan

Para pengguna angkutan umum mayoritas turun dari angkutan perkotaan di dalam Terminal Angkutan Perkotaan Mangkang, yang berada di pintu masuk setelah tanjakan

Perbandingan kualitas citra subyektif antara kompresi OBDD dengan YUV 4:1:1, kompresi OBDD dengan YUV 4:2:2, dan JPEG2000 mem- berikan hasil bahwa, pada kategori natural dan tekstur

Pemukiman kembali : Kegiatan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi perumahan kumuh atau permukiman kumuh yang tidak mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan

Perlakuan penambahan gula pasir memberikan pengaruh terhadap mutu sirup kulit nanas, meliputi rasa, warna, aroma, kekentalan, serta kadar sukrosa. dengan sifat

Senyawa sulfit dapat menyebabkan korosi (pengkaratan) pada logam sehingga sebaiknya bahan makanan yang mengandung sulfit tidak dikemas dalam kaleng tetapi dengan kemasan plastik