• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian di SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelitian di SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

32 4.1 Gambaran umum SDN Mukiran 03

SDN Mukiran 03 terletak di Dusun Mukiran, Desa Mukiran Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Jumlah seluruh siswa di SD Negeri Mukiran 03 adalah 117. Jumlah siswa laki-laki 56 orang dan jumlah siswa perempuan 61 orang. Selama ini SDN Mukiran 03 sudah mengalami beberapa kali perbaikan, sehingga menjadikan SDN Mukiran 03 mempunyai ruangan yang cukup lengkap. Sarana yang ada di SDN Mukiran 03 diantaranya 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 gudang, 1 koperasi, 2 WC untuk siswa dan 2 WC untuk guru. setiap ruangan memiliki keadaan yang cukup baik, terdapat ventilasi yang memadai, penerangan yang cukup dan suasana yang nyaman. Selain itu, halaman Mukiran 03 juga cukup luas yang biasanya diguinakan untuk upacara bendera dan kegiatan sekolah lainya. Letaknya yang berada di pedesaan menjadikan suasana Mukiran 03 masih asri serta tenang dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran.

Alat peraga pembelajaran yang dimiliki Mukiran 03 cukup lengkap, hanya saja penggunaanya belum maksimal. Buku pembelajaran yang digunakan sudah mencukupi, karena antara jumlah buku dan jumlah siswa sama.

Penelitian di SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan kaliwungu Kabupaten Semarang yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus 1 dan 2, pelaksanaanya akan diuraikan sebagai berikut.

4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Pra Siklus

Penelitian di SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Namun sebelum dilaksanakannya Siklus 1, sebelumnya dilakukan tahap pra siklus, yakni dengan cara observasi dan wawancara terhadap guru kelas IV SD Negeri Mukiran 03. Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa

(2)

kelas IV pada mata pelajaran Matematika, apakah hasilnya baik atau kurang baik. Berdasarkan dari observasi dan wawancara tersebut maka peneliti dapat melihat bagaimana hasilnya untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Pada akhirnya peneliti melihat jika kelas ini perlu dilakukan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Matematika dengan materi operasi bilangan bulat. Setelah materi terpilih dilanjutkan dengan pemilihan model pembelajaran yang cocok dengan kondisi kelas. Oleh karena itu Model pembelajaran Numbered Heads Together

dipilih karena dirasa cocok dengan materi dan situasi kondisi kelas. Berdasarkan materi Matematika yang sudah dipilih tahap selanjutnya adalah proses penyusunan RPP untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2. Setelah RPP jadi dilanjutkan dengan membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan mengajar guru dan belajar siswa selama proses pembelajaran. Membuat garis bilangan yang digunakan saat pemelajaran berlangsung. Garis bilangan ini bertujuan untuk menggali informasi dan pengetahuan siswa yang nantinya akan di gunakan dalam penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together. Membuat lembar kerja kelompok setiap pertemuanya tentang operasi bilangan bulat. Konsep tiap siklus ini pada pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan, tes evaluasi baru diberikan pada pertemuan 2 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together pada mata pelajaran Matematika. Setelah semua jadi dilanjutkan dengan mempersiapkan guru kelas IV sebagai pengajar, dan peneliti sendiri sebagai observer dan dokumentasi proses pembelajaran.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus 1

Praktek pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan dengan Standar Kompetensi 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat Kompetensi Dasar 5.2 menjumlahkan bilangan bulat. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama hari Rabu tanggal 13 April 2016 dan pertemuan kedua hari kamis 14 April 2016. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

(3)

a. Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi di kelas 4 SD Negeri Mukiran 03. Setelah mendapat izin dari kepala sekolah, peneliti melakukan wawancara dan observasi dikelas 4 khususnya pada saat mata pelajaran Matematika berlangsung. Peneliti melakukan observasi dikelas 4 SD Negeri Mukiran 03, dengan bertanya kendala apa saja yang dialami guru pada saat mengajar Matematika dan meminta data hasil akhir semester 1.

Berangkat dari permasalahan yang dijumpai tersebut maka peneliti menyiapkan teknik untuk memperbaiki hasil belajar Matematika pada siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu pertama Menyiapkan materi dan sumber belajar yang digunakan, langkah selanjutnya menyusun RPP dengan menggunakan sintaks Numbered Heads Together, kemudian membuat dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa, kemudian menyiapkan lembar observasi guru, lalu menyusun soal evaluasi untuk akhir siklus 1, langkah terakhir mengkomunikasikan rencana pembelajaran kepada guru kelas IV SD Negeri Mukiran 03.

Peneliti melakukan pertemuan dengan guru kelas dilakukan pada hari Rabu, 6 April 2016. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengenalkan teknik pembelajaran yang akan digunakan dan untuk memantapkan kesiapan guru kelas

dalam menerapkan metode pembelajaran Number Heads Together dalam

pertemuan ini guru dan penelitian melakukan sharing tentang apa saja yang harus dilakukan oleh guru.

Selain itu untuk kerperluan tes akhir siklus peneliti melakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan di sekolah yang sama yaitu dikelas IV pada SD Negeri Tengaran dengan izin dari kepala sekolah. Uji coba instrumen ini dilakukan agar soal tes yang digunakan benar-benar valid dan reliabel untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Setiap siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 April 2016 dalam waktu 2 jam pelajaran selama 70 menit pada jam ke 1 dan 2 dengan materi penjumlahan bilangan bulat

(4)

positif dan negatif. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 bertugas sebagai observer. Tahap observasi dilakukan setiap pertemuan pada saat pembelajaran Matematika berlangsung untuk mengetahui apakah sintaks pembelajaran Numbered Heads Together berjalan dengan baik. observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Sintak pembelajaran dirancang untuk selesai dalam satu pertemuan.

Kegiatan pendahuluan dalam waktu 10 menit diawali dengan Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan memberi pertanyaan “(4 - 2 = ...)” sedikit tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 45 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif kemudian mendemonstrasikan cara melakukan cara penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok,setiap kelompok beranggotan 4-5 siswa dan pembentukanya dengan cara berhitung. Masing-masing siswa yang menyebutkan bilangan yang sama berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor yang dipakai di kepala.

Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut setelah guru membagikan LKS, masing-masing kelompok mengerjakan LKS dan mencatat hasilnya guru memberi arahan untuk setiap kelompok memutuskan jawaban yang paling benar, siswa dalam kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dari guru dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Guru memanggil nomor salah satu dari siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. Setelah itu kelompok lain

(5)

memberi tanggapan. Guru memberikan umpan balik dengan memuji pada aspek-aspek yang sudah benar dilakukan siswa dan memperbaiki aspek-aspek yang belum benar dan tanya jawab tentang materi yang belum di ajarkan.

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru memberikan ulasan terhadap kerja dan kelompok meluruskan materi yang sudah di ajarkan. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 15 menit pada kegiatan ini guru menyimpulkan materi dan memberikan tindak lanjut berupa PR. Pelajaran Matematika telah selesai, guru menutup dengan salam.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 14 April 2016. Dalam waktu 2 jam pelajaran selama 70 menit pada jam ke 1-2 dengan materi materi pengurangan bilangan bulat positif dan negatif. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 bertugas sebagai observer. Kegiatan pendahuluan dalam waktu 10 menit diawali dengan guru mengucapkan salam, berdoa bersama-sama kemudian mengkondisikan kelas dan dilanjutkan dengan persensi kehadiran siswa.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 40 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif kemudian mendemonstrasikan cara melakukan cara penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. Selanjutnya meminta siswa untuk duduk dalam satu kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Meminta siswa memindahkan meja dan bangku membentuk huruf U. Setiap anggota memakai nomor yang dipakai di kepala.

Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut setelah guru membagikan LKS, masing-masing kelompok mengerjakan LKS dan mencatat hasilnya guru memberi arahan cara penggunaan garis bilangan untuk dan setiap kelompok memutuskan jawaban yang paling benar, siswa dalam kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dari guru dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Guru memanggil nomor salah satu dari siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama

(6)

mereka. Setelah itu kelompok lain memberi tanggapan. Guru memberikan umpan balik dengan memuji pada aspek-aspek yang sudah benar dilakukan siswa dan memperbaiki aspek yang belum benar dan tanya jawab tentang materi yang belum di ajarkan.Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru memberikan ulasan terhadap kerja kelompok. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 20 menit pada kegiatan ini guru melibatkan siswa membuat rangkuman pembelajaran dilanjutkan dengan tes akhir siklus 1. Pelajaran Matematika telah selesai, guru menutup dengan salam.

4.2.2.1Tahap Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga diamati oleh observer dengan lembar observasi yang telah ditetapkan. Adapun hasil observasi aktivitas guru dan siswa sebagai berikut:

1. Observasi Guru

Lembar observasi guru berisi aspek – aspek yang terdiri dari langkah – langkah pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. pada lembar observasi guru observer bertugas untuk mengamati apakah setiap aspek yang terdapat pada lembar observasi sudah dilaksanakan dengan benar dan runtut atau belum. Di bawah ini merupakan lembar observasi guru pada siklus I pertemuan I menunjukan terdapat beberapa langkah dalam kegiatan pembelajaran yang belum dilaksanakan. Kegiatan yang belum terlaksana dengan baik adalah pemberian motivasi kepada siswa dan kegiatan apa yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Lembar observasi guru dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 93.

2. Observasi Siswa

Lembar observasi siswa berisi aspek – aspek kegiatan dan sikap siswa yang harus diamati pada saat pelajaran berlangsung. Hasil observasi siswa menunjukkan pada siklus I pertemuan I berdasarkan tabel diatas terdapat 10 aspek yang harus diamati dan dilaksanakan oleh siswa, masih terdapat dua aspek yang belum terpenuhi yaitu aspek keempat dan aspek kedelapan. Masih ada siswa

(7)

yang asyik mencari kesibukan sendiri dan siswa masih ada rasa takut untuk bertanya. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 94.

Pertemuan II

1. Observasi Guru

Hasil observasi guru menunjukan pada siklus I pertemuan II guru telah berhasil melakukan proses pembelajaran. Terlihat dari seluruh aspek yang mampu terlaksana dengan benar dan urut tanpa melewatkan satu aspek apapun, berarti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dinyatakan berhasil. Lembar observasi guru dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 95.

2. Observasi Siswa

Hasil observasi siswa menunjukkan pada siklus I pertemuan II semua sintak dapat dilaksanakan dengan baik tanpa ada yang terlewati, lembar observasi siswa juga dapat terlaksana dengan baik. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 96.

4.2.2.2Analisis Data Hasil Belajar Siklus I

Pada peneilitian tindakan kelas ini data yang dicari adalah hasil belajar Matematika siswa selama penerapan metode pembelajaran Number Heads Together (NHT). Adapun deskrMatematikai data untuk setiap siklus adalah sebagai berikut.

a. Data Siklus 1

Data dalam siklus 1 adalah hasil belajar Matematika siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil belajar Matematika siswa yang diambil dari nilai evaluasi pada akhir siklus. Menurut Sugiono (2011:36-37), Data kemudian disederhanakan dalam tabel destribusi frekuensi

Berikut ini merupakan data hasil belajar Matematika siklus 1 SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang yang sudah disederhanakan kedalam tabel distribusi frekuensi.

(8)

Hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran Number Head Together pada mata pelajaran Matematika SD Negeri Mukiran 03 yang disajikan dalam bentuk tabel distibusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut:

Banyak Kelas = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 19

= 1 + 3,3 + 1,2 = 5

Range = skor maksimal – skor minimal

= 90 – 35 = 55

Interval = =

= 11

Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi kondisi awal siswa sebagai berikut:

Tabel 4.1

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus 1 pada siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Pesentase (%)

1. 80-90 6 31% 2. 69-79 4 21% 3. 58-68 4 21% 4. 47-57 2 11% 5. 35-46 3 16% Jumlah 19 100%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa hasil belajar Matematika yang diperoleh yaitu 3 siswa berada pada interval 35-46 (16%), 2 siswa berada pada interval 47-57 (11%), 4 siswa berada pada interval 58-68 (21%), 4 siswa berada pada interval 69-79 (32%), dan 6 siswa berada pada interval 80-90 (31%). Untuk lebih jelasnya tabel disajikan dalam gambar berikut ini:

(9)

Gambar 4.1

Grafik distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Kelas 4 SDN Mukiran b. Ketuntasan Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar Matematika siswa berdasarkan Tabel apabila diukur dengan menggunakan KKM 70 maka yang telah mencapai KKM adalah 10 siswa atau 53% sedangkan yang nilainya dibawah KKM adalah 9 siswa atau 47%. Nilai maksimum 90, nilai minimun 35,dan rata-ratanya adalah 66 berikut ini adalah tabel ketuntasan belajar siswa siklus 1 :

Tabel 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 pada siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan tabel 4.2 ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1, sebagai gambaran agar lebih jelas dan mudah dipahami, maka tabel divisualisasikan kedalam diagram lingkaran berikut ini :

0 1 2 3 4 5 6 7 35-46 47-57 58-68 69-79 80-90 Siklus 1

Ketuntasan Belajar Jumlah Presentase (%)

Tuntas 10 53% Belum Tuntas 9 47% Jumlah 19 100% KKM 70 Nilai Maksimum 90 Nilai Minimum 35 Rata-rata 66

(10)

Gambar 4.2

Diagram Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Pada Siswa Kelas 4 SDN Mukiran Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan pada gambar tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran Number Heads Together (NHT) siswa yang belum tuntas dengan KKM 70 adalah 47% atau sebanyak 9 siswa sedangkan yang sudah tuntas adalah 53% atau sebanyak 10 siswa.

c. Perbandingan Hasil Belajar Sebelum Tindakan dan Siklus I

Pada kondisi awal, siswa yang hasil belajarnya telah tuntas sebanyak 7 siswa atau 37%, sedangkan siswa yang hasil belajarnya belum tuntas sebanyak 12 siswa atau 67% dengan nilai rata – rata sebelum tindakan 56. Pada siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 10 siswa yang telah tuntas hasil belajarnya atau 53%, sedangkan siswa yang belum tunas hasil belajarnya hanya 9 siswa atau 47 dengan rata – rata menjadi 66%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dan sesuai dengan kriteria yang diharapkan yaitu dengan ketuntasan sebesar 80% dari 19 siswa.

Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berikut disajikan tabel perbandingan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan siklus I :

53% 47%

Siklus 1

Tuntas Belum Tuntas

(11)

Tabel 4.3

Perbandingan Ketuntasan Hasi Belajar Kondisi Awal dan Siklus I

No Nilai

Kondisi Awal Siklus 1

Jumlah Siswa Presentase (%) Jumlah Siswa Presentase (%) 1. Tuntas 7 37% 10 53% 2. Tidak Tuntas 12 67% 9 47% 19 100% 19 100%

Mengacu pada tabel 4.3 terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar setelah diberikan tindakan pada siklus I. dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan, yaitu 37% menjadi 53%.

4.2.2.3 Refleksi Refleksi Siklus I

Tahap refleksi bertujuan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus 1, agar nantinya tidak terulang kembali di siklus 2. Refleksi pada siklus 1 dilakukan pelaksanaan tes akhir siklus 1 berakhir. Pada siklus 1 dijumpai bahwa sebagaian siswa masih belum fokus pada pembelajaran beberapa siswa mengobrol dengan temannya saat guru memberikan instruksi. Dalam hal ini guru perlu mendekati siswa yang mengobrol dengan temannya atau siswa-siswa lain yang sering ramai sendiri serta memberikan pengarahan agar siswa tersebut mau serius dalam kegiatan pembelajaran.

4.2.3 Pelaksanaan Siklus 2

Siklus 2 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Seperti siklus 1, siklus 2 juga dilaksanakan selama 2 hari yaitu pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu 21 April 2016 dan pertemuan 2 dilaksanakn pada hari kamis 22 April 2016. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

(12)

a. Perencanaan

Pada siklus 2 pelaksanaan memperhatikan kekurangan-kekurangan pada siklus 1 dengan cara memperbaikinya agar tidak terjadi lagi kendala-kendala yang dapat menggangu proses belajar mengajar peneliti melakukan persiapan untuk pembelajaran siklus 2. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan diskusi dengan guru kelas 4 SD Negeri Mukiran 03.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Setiap siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 20 April 2016 dalam waktu 2 jam pelajaran selama 70 menit pada jam ke 1 dan 2 dengan materi sumber energi bunyi dan perambatan bunyi. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 bertugas sebagai observer. Tahap observasi dilakukan setiap pertemuan pada saat pembelajaran Matematika berlangsung untuk mengetahui apakah sintaks pembelajaran Number head Together berjalan dengan baik. observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Sintak pembelajaran dirancang untuk selesai dalam satu pertemuan.

Kegiatan pendahuluan dalam waktu 10 menit diawali dengan Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan memberi pertanyaan “waktu yang dibutuhkan dari rumah sampai ke sekolah “sedikit tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 45 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif kemudian mendemonstrasikan cara melakukan cara penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. Selanjutnya guru membagi

(13)

siswa ke dalam kelompok,setiap kelompok beranggotan 4-5 siswa dan pembentukanya dengan cara berhitung. Masing-masing siswa yang menyebutkan bilangan yang sama berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor yang dipakai di kepala.

Tahap elaborasi dari langkah sebagai berikut setelah guru membagikan LKS, masing-masing kelompok mengerjakan LKS dan mencatat hasilnya guru memberi arahan untuk setiap kelompok memutuskan jawaban yang paling benar, siswa dalam kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dari guru dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Guru memanggil nomor salah satu dari siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. Setelah itu kelompok lain memberi tanggapan. Guru memberikan umpan balik dengan memuji pada aspek-aspek yang sudah benar dilakukan siswa dan memperbaiki aspek yang belum benar dan tanya jawab tentang materi yang belum di ajarkan.

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru memberikan ulasan terhadap kerja kelompok. Kegiatan penutup yang dilakukan guru adalah guru memberikan ulasan terhadap kerja dan kelompok meluruskan materi yang sudah di ajarkan. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 15 menit pada kegiatan ini guru menyimpulkan materi dan memberikan tindak lanjut berupa PR. Pelajaran Matematika telah selesai, guru menutup dengan salam..

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 21 April 2016. Dalam waktu 2 jam pelajaran selama 70 menit pada jam ke 1-2 dengan materi materi operasi hitung campuran pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 bertugas sebagai observer.

Kegiatan pendahuluan dalam waktu 10 menit diawali dengan Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Selanjutnya kegiatan apersepsi dengan memberi pertanyaan “ 5 – 2 + 3 = “ sedikit tanya

(14)

jawab, kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 45 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang materi materi operasi hitung campuran pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif kemudian mendemonstrasikan cara melakukan cara penjumlahan materi operasi hitung campuran pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif dengan menggunakan media garis bilangan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok,setiap kelompok beranggotan 4-5 siswa dan pembentukanya dengan cara berhitung. Selanjutnya meminta siswa untuk duduk dalam satu kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Meminta siswa memindahkan meja dan bangku membentuk huruf U. Setiap anggota memakai nomor yang dipakai di kepala.

Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut setelah guru membagikan LKS, masing-masing kelompok mengerjakan LKS dan mencatat hasilnya guru memberi arahan untuk setiap kelompok memutuskan jawaban yang paling benar, siswa dalam kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dari guru dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Guru memanggil nomor salah satu dari siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. Setelah itu kelompok lain memberi tanggapan. Guru memberikan umpan balik dengan memuji pada aspek-aspek yang sudah benar dilakukan siswa dan memperbaiki aspek-aspek yang belum benar dan tanya jawab tentang materi yang belum di ajarkan.

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru memberikan ulasan terhadap kerja kelompok. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 20 menit pada kegiatan ini guru melibatkan siswa membuat rangkuman pembelajaran dilanjutkan dengan tes akhir siklus 2. Pelajaran Matematika telah selesai, guru menutup dengan salam.

(15)

4.2.3.1Tahap Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I

Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga diamati oleh observer dengan lembar observasi yang telah ditetapkan. Adapun hasil observasi aktivitas guru dan siswa sebagai berikut:

1. Observasi Guru

Lembar observasi guru berisi aspek – aspek yang terdiri dari langkah – langkah pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. pada lembar observasi guru observer bertugas untuk mengamati apakah setiap aspek yang terdapat pada lembar observasi sudah dilaksanakan dengan benar dan runtut atau belum. Di bawah ini merupakan lembar observasi guru pada siklus II pertemuan I menunjukan bahwa guru telah berhasil melakukan proses pembelajaran. Terlihat dari seluruh aspek yang mampu terlaksana dengan benar dan urut tanpa melewatkan satu aspek apapun, berarti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dinyatakan berhasil. Lembar observasi guru dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 97.

2. Observasi Siswa

Hasil observasi siswa menunjukkan pada siklus II pertemuan I semua sintak dapat dilaksanakan dengan baik tanpa ada yang terlewati, lembar observasi siswa juga dapat terlaksana dengan baik. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 98.

Pertemuan II 1. Observasi Guru

Hasil observasi guru menunjukan pada siklus II pertemuan II guru telah berhasil melakukan proses pembelajaran. Terlihat dari seluruh aspek yang mampu terlaksana dengan benar dan urut tanpa melewatkan satu aspek apapun, berarti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dinyatakan berhasil. Lembar observasi guru dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 99.

(16)

2. Observasi Siswa

Hasil observasi siswa menunjukkan pada siklus II pertemuan II semua sintak dapat dilaksanakan dengan baik tanpa ada yang terlewati, lembar observasi siswa juga dapat terlaksana dengan baik. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 100.

4.2.3.2Analisis Data Hasil Belajar Siklus Data Siklus 2 a. Data Siklus II

Dalam siklus 2 data yang diambil sama dengan siklus 1, yaitu Hasil belajar Matematika siswa yang diambil dari nilai evaluasi pada akhir siklus. Menurut Sugiono (2011:36-37) Data kemudian disederhanakan dalam tabel destribusi frekuensi.

Hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran Number Head Together pada mata pelajaran Matematika SD Negeri Mukiran 03 yang disajikan dalam bentuk tabel distibusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut:

Banyak Kelas = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 19

= 1 + 3,3 + 1,2 = 5

Range = skor maksimal – skor minimal

= 100 - 65 = 35

Interval = =

= 7

Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar Matematika menggunakan metode pembelajaran Number Heads Together (NHT) dalam Tabel berikut:

(17)

Tabel 4.4

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus 2 pada siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1 93-100 4 21% 2 87-93 2 10% 3 80-86 5 27% 4 73-79 4 21% 5 65-72 4 21% Jumlah 19 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diuraikan bahwa hasil belajar Matematika yang diperoleh yaitu 4 siswa berada pada interval 65-72 (21%), 4 siswa berada pada interval 73-79 (21%), 5 siswa berada pada interval 80-86 (27%), 2 siswa berada pada interval 87-93 (16%),dan 2 siswa berada pada interval 93-100 (21%). Untuk lebih jelasnya tabel disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.3

Grafik distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Kelas 4 SDN Mukiran 03 b. Ketuntasan Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar Matematika siswa berdasarkan tabel apabila diukur dengan menggunakan KKM 70 maka yang telah mencapai KKM adalah 17 siswa atau 90% sedangkan yang nilainya dibawah KKM adalah 2 siswa atau 10%. Nilai maksimum 100, nilai minimun 65,dan rata-ratanya adalah 81 berikut ini adalah tabel ketuntasan belajar siswa siklus II :

0 1 2 3 4 5 6 65-72 73-79 80-86 87-93 93-100

Frekuensi

Frekuensi

(18)

Tabel 4.5

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 pada siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Ketuntasan Belajar Jumlah Presentase (%)

Tuntas 17 90% Belum Tuntas 2 10% Jumlah 19 100% KKM 70 Nilai Maksimum 100 Nilai Minimum 65 Rata-rata 81

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan hasil belajar siswa siklus 2, sebagai gambaran agar lebih jelas dan mudah dipahami, maka tabel divisualisasikan kedalam diagram lingkaran berikut ini :

Gambar 4.4

Diagram Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Pada Siswa Kelas 4 SDN Mukiran Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada Siklus 2 nilai meningkat, maka yang telah mencapai KKM adalah 17 siswa dan yang belum mencapai KKM 2 siswa. 89% 11%

Siklus 2

Tuntas Belum Tuntas

(19)

c. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berikut disajikan tabel perbandingan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan siklus II:

Tabel 4.6

Perbandingan Ketuntasan Hasi Belajar Siklus I dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Presentase (%) Jumlah Siswa Presentase (%) 1. Tuntas 10 53 17 90% 2. Tidak Tuntas 9 47 2 10% 19 100% 19 100% KKM 70

Pada tabel 4.6 , dapat dijelaskan kriteria ketuntasan minimal 70. Siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 10 siswa yang telah tuntas hasil belajarnya atau 53%, sedangkan siswa yang belum tunas hasil belajar hanya 9 siswa atau 47% dengan rata – rata 66. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 17 siswa yang telah tuntas hasil belajarnya atau 90%, sedangkan siswa yang belum tunas hasil belajarnya hanya 2 siswa atau 10% dengan rata – rata menjadi 81. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dan sesuai dengan kriteria yang diharapkan yaitu dengan ketuntasan sebesar 80% dari 19 siswa.

4.2.3.3 Refleksi Refleksi Siklus II

Penerapan metode pembelajaran Number Heads Together (NHT) dapat diikuti oleh siswa kelas 4 SD Negeri Mukiran 03 dengan baik dan pada siklus 2 ini siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan yang terjadi pada setiap siklusnya. Meskipun demikian masih ada siswa yang mengobrol dengan temanya pada saat guru memberikan instruksi, untuk mengatasi hal tersebut guru menegur dan menasehati siswa. Walaupun siswa masih melakukan kebiasaan ramai namun hasil belajar siswa pada akhir siklus 2 dapat meningkat hingga ketuntasan 90%

(20)

sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥80% dari 19 siswa nilainya KKM 70 sudah terlaksana.

4.3 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri Mukiran 03 pada siklus 1 siswa yang tuntas 53% dari 19 siswa, jadi terdapat 10 siswa yang dapat mencapai KKM. Kriteria ketuntasan minimum di SD Negeri Mukiran 03 yaitu 70. Pada siklus 2 siswa yang tuntas 90% dari 19 siswa, jadi terdapat 17 siswa yang mencapai KKM. Maka dalam penelitian ini, terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu 37% dari 53% jumlah siswa yang tuntas menjadi 90%. Pada siklus 1 dari 10 siswa dengan nilai tuntas siswa yang mencapai nilai sama dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) berjumlah 2 siswa, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM berjumlah 8 siswa. Siswa dengan nilai di bawah KKM diberikan PR sebagai kegiatan tindak lanjut pembelajaran. Pada siklus II dengan jumlah 17 siswa yang tuntas, 2 orang siswa mendapatkan nilai setara atau sama dengan KKM. Siswa dengan nilai di atas KKM berjumlah 15 siswa. Maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV melalui metode kooperatif tipe Numbered Heads Together menggunakan media garis bilangan. Jika dibandingkan dengan indikator kinerja, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena telah melebihi indikator kinerja yang telah ditentukan dalam penelitian yaitu 80% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥70. Dengan kata lain, melalui penerapan metode pembelajaran Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkat hasil belajar siswa.

Metode pembelajaran Number Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan latar belakang masalah, metode Number Heads Together dapat berperan dalam meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan kelebihan metode yang dikemukakan oleh Ahmad Zuhdi 2010:65 (dalam Intan Putri Utami) “bahwa kelebihan metode pembelajaran Number Heads Together

yaitu setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai”.

(21)

Keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri Mukiran 03 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together

di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Juwito (2011/2012) dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together pada siswa kelas IV SD Negeri Madugowongjati 02 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, dengan hasil penelitian sebelum perbaikan menunjukan dari 15 siswa hanya 5 siswa tuntas (33%) dan 10 siswa belum tuntas (67%). Setelah tindakan yang dilakukan dapat dilihat hasil belajar pada siklus I meningkat,dari 15 siswa 10 siswa yang tuntas (67%) dan 5 siswa yang belum tuntas(33%). Hasil belajar pada siklus II pun meningkat. Dari 15 siswa, 15 siswa tuntas (100%). Jadi penelitian Juwito dapat meningkatkan hasil belajar matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together pada siswa kelas IV SD Negeri Madugowongjati 02.

Berdasarkan uraian kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar matematika dengan menggunakan metode pembelajaran Number Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar matematika di SD Negeri Mukiran 03 dibuktikan dengan peningkatan dari pra siklus,siklus I, dan siklus II.

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien variabel Peranan BUMG mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan petani padi sawah di Gampong Pulo Dayah Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kedua variabel prediktor tersebut dicari seberapa besar kontribusinya sehingga diketahui bahwa kontribusi perhatian

Penelitian yang ketiga skripsi dari Falestina (2009) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Sugesti-Imajinasi Media Lagu Siswa Kelas X

Adapun ulama yang memahami bahwa hadis tersebut hanya lah tradisi semata berpedoman bahwa tidak semua larangan dipahami sebagai sesuatu yang haram, apalagi ketika hadis

Setelah itu dikocok selama 30 menit dan disaring ke dalam labu ukur 100 ml yang kemudian ditera dengan menggunakan aquades hingga 100 ml.. Kemudian ekstrak baik

Kebiasaan-kebiasaan pulang bersama itu pada akhirnya mengubah aku, kami, mereka, yang awalnya tak begitu akrab menjadi teman satu geng.. Di awal pulang bersama, aku

penulis lebih memfokuskan penelitian pada produk pembiayaan Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami, karena akad Mudharabah

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses