• Tidak ada hasil yang ditemukan

APPLY ADHESIVE MACHINE ON PLATE FOR FRAME. Tugas Akhir. Disusun Oleh : Egyl Ramadhan Djumail

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APPLY ADHESIVE MACHINE ON PLATE FOR FRAME. Tugas Akhir. Disusun Oleh : Egyl Ramadhan Djumail"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

APPLY ADHESIVE MACHINE

ON PLATE FOR FRAME

Tugas Akhir

Disusun Oleh :

Egyl Ramadhan Djumail

3211101046

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BATAM

2014

(2)

APPLY ADHESIVE MACHINE ON PLATE FOR FRAME

TUGAS AKHIR

Oleh:

EGYL RAMADHAN DJUMAIL

NIM: 3211101046

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektronika

Politeknik Negeri Batam

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI BATAM

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md.)

Di

Politeknik Negeri Batam Oleh

Egyl Ramadhan Djumail 3211101046

Tanggal Sidang : 06 Juni 2014

Disetujui Oleh :

Dosen Penguji : Dosen Pembimbing:

1. Siti Aisyah M.Sc. NIK : 109063 1. Sumantri Kurniawan R, M.T NIP: 197604072012121005 2. Kamarudin, S.T. NIK : 110071

(4)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Apply Adhesive Machine On Plate For Frame”. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya (A. Md) Jurusan Teknik Elektronika di Politeknik Negeri Batam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Namun demikian, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang memerlukan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah yang telah diberikan kepada penulis

2. Kedua orang tua, kakak dan adikku yang telah banyak membantu baik moril maupun material serta yang telah dengan penuh kesabaran membimbing, mendorong dan mendo’akan ananda untuk mewujudkan cita-cita.

3. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.

4. Bapak Sumantri Kurniawan R, M.T, selaku dosen pembimbing pertama yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan kepada penulis sehingga terwujudnya tugas akhir ini.

5. Ibu Eva Rusmawati Simbolon, yang memberikan keluasan waktu selama ini di PT. Foster Electric Indonesia, serta analisis dan repair group yang telah membantu tugas akhir ini sampai selesai.

6. Seluruh dosen-dosen Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam.

7. Seluruh staf pengajar dan segenap karyawan di Politeknik Negeri Batam, yang telah membantu selama studi serta keperluan akademik.

8. Seluruh teman-teman Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam, yang telah membantu atas terselesaikannya buku Tugas Akhir ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

(5)

vi Akhir kata, penulis berharap pada Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu, dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca, serta dapat menjadikan bakal pengalaman bersama.

Batam Juni 2014

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... i

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii

Abstrak... iii

Abstract... iv

Kata Pengantar... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR TABEL... xii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan masalah... 1

1.3 Batasan Masalah... 1

1.4 Tujuan dan Manfaat... 2

1.5 Metodologi... 2

BAB 2 Dasar Teori... 3

2.1 Mesin Apply Adhesive On Plate For Frame... 3

2.2 Pneumatic (Pneumatik)... 3

2.3 Aktuator... 4

2.3.1 Valve Solenoid (Katup Solenoid)... 6

2.4 Magnetic Sensor (Read Switch)... 6

2.5 PLC (Programmable Logic Controller)... 7

2.5.1 Bagian-bagian PLC... 8

2.5.2 Pemrograman PLC... 8

2.5.3 Diagram Ladder... 8

2.5.4 Bahasa Pemrograman PLC (Ladder Diagram)... 9

2.6 HMI (Human Machine Interface)... 10

2.7 Motor... 10

(7)

viii

2.8 Rumus Pengukuran Arus DC dan AC... 12

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM... 13

3.1 Perancanaan Mekanik... 13

3.2 Perancangan Elektrikal... 14

3.3 Perancangan dan Pemasangan I/O PLC... 15

3.3.1 Perangkat software PLC Mitsubishi... 15

3.4 Pemasangan Mekanik... 17

3.4.1 Pemasangan Cylinder...17

3.4.2 Pemasangan Megnetic Sensor (Read Switch)... 17

3.4.3 Pemasangan Valpet... 18

3.5 Sistem pemberian perekat... 18

3.6 Flowchart System... 18

3.7 Timing Diagram... 20

BAB 4 HASIL DAN ANALISA... 21

4.1 Hasil Pengujian Pertama... 21

4.2 Hasil Pengujian Kedua... 22

4.3 Hasil Pengambilan Berat Perekat...23

4.3.1 Pengambilan Berat Perekat (Manual)... 23

4.4 Pengambilan Data Tack Time... 24

4.5 Tampilan HMI Pada Machine Apply Adhesive... 24

4.6 Pengukuran Data Electrical... 26

4.6.1 Pungukuran Catu Daya (Power Supply)... 27

4.6.2 Pengukuran I/O PLC... 27

4.6.3 Tampilan Hasil Pengukuran Data Tegangan VDC dan VAC... 29

4.6.4 Pengukuran Beban Arus pada I/O PLC... 31

4.6.5 Tampilan Hasil Pengukuran Data Arus menggunakan Multimeter... 31

4.7 Data Output Quantity... 33

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 36

5.1 Kesimpulan... 36

(8)

ix

DAFTAR PUSTAKA... 37

LAMPIRAN... 38

A. Ladder Diagram……… 39

B. Data Sheet Magnetic Sensor (Reed Switch)...48

C. Data Sheet Cylinder Series CXSJ... 49

D. Data Sheet HMI GOT-1000 Dan GOT1030-HWDW...53

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Mesin Apply Adhesive...……….. 3

2.2 Sistem Pneumatik Sederhana... 4

2.3 (A) Kontak relay terbuka normal (B) Relay tertutup normal... 4

2.4 Torak silinder pneumatik akan keluar bila solenoida diberi daya... 5

2.5 Torak silinder pneumatik akan masuk bila solenoida tidak diberi daya... 5

2.6 Simbol Katub Solenoid... 6

2.7 Silinder Kerja Tunggal... 6

2.8 (a) Konstruksi Katuub Solenoid dan (b) Simbol Katup solenoid... 6

2.9 (a) Konstruksi Sensor Magnet dan (b) Simbol Sensor Magnet... 7

2.10 Programing Console... 8

2.11 Implementasi PLC... 9

2.12 Ladder Diagram... 9

2.13 Kontruksi Panel GOT-1000... 10

2.14 Motor DC... 11

3.1 Prototype Apply Adhesive Machine On Plate For Frame... 13

3.2 Input dan Output Pada PLC... 14

3.3 Perancangan Input-Output PLC Mitsubishi Melsec... 15

3.4 Tampilan Awal Program Gx Developer ver.8... 16

3.5 Ladder Diagram... 16

3.6 Pemasangan Cylinder...17

3.7 Pemasangan Sensor Magnet... 17

3.8 Pemasangan Valpet... 18

3.9 Flowchart System... 19

3.10 Timing Diagram... 20

4.1 Hasil Pengujian Pertama... 21

4.2 Hasil Pengujian Kedua... 22

4.3 Timbangan Untuk Berat Perekat Yang Pertama... 23

(10)

xi

4.5 Tampilan HMI (Human Machine Interface)... 25

4.6 Pengukuran pada power supply... 27

4.7 Pengukuran Input-Output PLC... 28

4.8 Pengukuran Sensor Magnet... 29

4.9 Pengukuran Tombol Push Button... 29

4.10 Pengukuran Cylinder... 30

4.11 Pengukuran Tegangan Pada Motor... 30

4.12 Rangkaian Pengukuran Arus Pada Input-Output PLC... 31

4.13 Pengukuran Arus Sensor Magnet...32

4.14 Pengukuran Arus Tombol Push Button... 32

4.15 Pengukuran Arus Cylinder... 32

4.16 Pengukuran Arus Motor... 33

(11)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Input dan Output pada PLC Mitsubishi yang digunakan... 14

4.1 Berat Perekat... 23

4.2 Tack Time... 24

4.3 Data hasil Pengukuran Power Supply... 27

4.4 Data Hasil Pengukuran Input dan Output pada PLC... 28

4.5 Data Hasil Pengukuran Arus Input dan Output Pada PLC... 31

(12)

iii

APPLY ADHESIVE MACHINE ON

PLATE FOR FRAME

Nama Mahasiswa : Egyl Ramadhan Djumail

NIM : 3211101046

Pembimbing I : Sumantri K. Risandriya, M.T.

Email : [email protected]

Abstrak

Pemberian perekat pada speaker yang sedang berada di line produksi PT. Foster Electric Indonesia sangat dibutuhkan untuk mempermudah proses assembly speaker. Pada tugas akhir ini dilakukan rancang bangun untuk pemberian perekat pada plate ke frame speaker yang sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi keterbatasan PT. Foster Electric Indonesia. Mesin ini sangat berguna untuk proses pemberian perekat pada plate ke frame speaker, dimana mesin tersebut sangat mudah untuk dioperasikan, dan dapat meringankan tenaga operator untuk proses pemberian perekat pada speaker. Sistem kerja dari mesin ini adalah dimana mesin dapat memberikan perekat pada plate speaker. Perancangan sistem meliputi PLC Mitsubishi sebagai kontroler, sensor magnet, motor oriental dan cylinder. Ketika tombol push button di tekan maka motor akan berputar dan sensor on untuk mengaktifkan cylinder pada posisi down, apabila cylinder telah berada pada posisi down maka valpet akan aktif untuk proses pemberian perekat pada plate speaker. pada mesin ini penulis juga telah merancang sistem pengeluaran perekat secara otomatis tanpa menekan tombol push button. Proses ini dilakukan pada saat jam istirahat di PT. Foster Electric Indonesia. Dimana proses pengeluaran perekat secara otomatis tersebut akan berlangsung apabila menekan tombol Intermitt di layar HMI yang telah di sediakan. Berdasarkan hasil pengujian dari mesin pemberian perekat pada plate ke frame speaker ini menunjukkan bahwa mesin tersebut telah dapat memberikan perekat sesuai dengan yang dibutuhkan dan ditentukan oleh PT. Foster Electric Indonesia. Jenis perekat yang digunakan oleh mesin ini ialah TDS-4378FY, untuk berat perekat setiap proses assembly-nya sekitar 0.3±0.06g, dan setiap membuat satu proses assembly pada speaker tersebut membutuhkan waktu sekitar ±4 detik.

Kata Kunci: PT. Foster Electric Indonesia, Plate, Frame, Speaker, PLC Mitsubishi, HMI, Motor Oriental, Jenis Perekat TDS-4378FY.

(13)

iv

APPLY ADHESIVE MACHINE ON

PLATE FOR FRAME

Nama Mahasiswa : Egyl Ramadhan Djumail

NIM : 3211101046

Pembimbing I : Sumantri K. Risandriya, M.T.

Email : [email protected]

Abstract

Apply adhesive on speakers that are on the production line PT. Foster Electric Indonesia is needed to facilitate the process of assembly speaker. In this final project design for the provision of the adhesive on the plate to the frame speakers that fit the needs and meet the limitations of PT. Foster Electric Indonesia. This machine is very useful for the process of adhesive on plate for frame speakers, where the machine is very easy to operate, and can relieve the operator for the provision of energy adhesive on speakers. Working system of this machine is the machine which can provide the adhesive on plate speakers. The design system includes a PLC Mitsubishi controller, magnetic sensor, oriental motor, and cylinder. When the push button pressed and then the motor will rotate on sensor to activate the cylinder on downside, if the cylinder has to be in a position down the valpet will be active for the process of apply adhesive on plate speakers. This machine also has designed a writer expenditure adhesive system automatically without pressing the push button. This process is carried out during recess at PT. Foster Electric Indonesia. Where the adhesive expenditure will take place automatically when pressing the button on the HMI screen Intermitt that has been provided. Based on the results of the testing of the machine apply adhesive on plate to speaker frame indicates that the machine has been able to provide the required adhesive in accordance with and determined by PT. Foster Electric Indonesia. Adhesive type used by this machine is TDS-4378FY, for adhesive weight each of his assembly process approximately 0.3±0.06g, and each makes assembly process at the speaker takes approximately ±4 seconds.

Keywords: PT. Foster Electric Indonesia, Plate, Frame, Speaker, PLC Mitsubishi, HMI, Oriental Motor, Adhesive type TDS-4378FY.

(14)

1

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang begitu pesat sangat berpengaruh pada kemajuan di bidang industri. Saat ini banyak industri-industri yang beralih pada mesin-mesin otomatis dari pada menggunakan cara-cara konvensional. Dengan adanya alat-alat otomatis tersebut pekerjaan industri akan semakin mudah, presisi, efektif dan efisien, dan produksi akan semakin berlipat-lipat.

PT. Foster Electric Indonesia merupakan salah satu pioner pengembangan otomasi dunia perindustrian. Divisi ini bergerak dibidang otomasi mesin-mesin industri dan produksi alat-alat elektronika lainnya seperti speaker, dimana sebagian besar proses assembly speaker ini adalah menggunakan mesin semi otomatis. Namun dari beberapa mesin yang sudah ada, masih menggunakan beberapa pekerja untuk melakukan proses tersebut. Proses yang dimaksud oleh penulis adalah proses pemberian perekat pada Plate ke frame speaker, dimana proses pemberian perekat tersebut sangat mudah untuk dioperasikan dan hanya butuh satu orang pekerja saja untuk mengoprasikan mesin tersebut.

Oleh karena itu penulis pengambil judul “Apply Adhesive Machine On Plate For Frame”. Yang mana mesin ini dapat melakukan proses pemberian perekat pada plate ke frame speaker dengan produksi secara cepat, dan lebih mudah.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada sistem mesin apply adhesive ini adalah:

Bagaimana cara membuat sistem automasi dalam mesin apply adhesive on plate for frame.?

1.3 Batasan Masalah

Berikut ini merupakan beberapa batasan masalah dalam pembuatan sistem apply adhesive ini adalah :

a. Dimana mesin apply adhesive ini harus di operasikan dengan menggunakan 1 orang operator,

b. Perekat pada mesin apply adhesive tidak dalam keadaan kering dan juga harus sesuai takaran yang telah di tentukan oleh teknisi dalam perusahaan PT.Foster tersebut,

(15)

2 1.4 Tujuan dan Manfaat

 Maksud dan tujuan dari penulisan proposal ini adalah :

Dapat memberikan perekat pada plate ke frame speaker menggunakan PLC Mitsubishi FX3U-16M dan menggunakan HMI type GT Designer 2.

 Adapun manfaat dari sistem mesin apply adhesive ini adalah : a. Untuk mempermudah pemberian perekat pada speaker, b. Membantu mengurangi tenaga operator dalam industri,

1.5 Metodologi

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penilitian, diantaranya:

1. Tahap mengumpulkan data terkait dengan modul-modul yang akan diuji baik dilakukan dengan pengujian perangkat keras sistem maupun pengujian perangkat lunak sistem.

2. Studi Literatur, mencari data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, browsing internet dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik baik berupa textbook atau paper.

3. Analisis, merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan perancangan sistem.

4. Perancangan, pada tahap ini perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisa data.

5. Pengujian dan implementasi, pada tahap ini sistem diuji secara terintegrasi untuk memastikan sistem bekerja dengan baik dan akurat

(16)

3

BAB 2

Dasar Teori

2.1 Mesin Apply Adhesive On Plate For Frame

Apply adhesive mechine on plate for frame adalah mesin yang dapat memberikan perekat pada plate ke frame speaker, dimana mesin ini telah diaplikasikan diperusahaan PT. Foster Electric Indonesia. Pemberian perekat pada speaker sebelumnya telah ada, namun proses dalam memberikan perekat pada mesin tersebut masih sangat lambat hingga mempengaruhi hasil produksi pada perusahaan. Mesin sebelumnya juga beroprasi sekitar ±9 detik untuk proses pemberian perekat pada plate speaker. Oleh karena itu penulis telah membuat dan mengembangkan mesin yang sebelumnya, dimana mesin yang dikembangkan oleh penulis ini lebih cepat, mudah dan hanya memerlukan waktu sekitar ±4 detik untuk proses assembly pada plate ke frame speaker. berikut ini adalah gambar mesin apply adhesive yang telah dikembangkan oleh penulis, dan dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah:

Gambar 2.1 Mesin Apply Adhesive

2.2 Pneumatic (Pneumatik) [1]

Pneumatik adalah ilmu yang mempelajari gerakan atau perpindahan udara dan gejala atau fenomena udara. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan (dorongan).

Adapun tekanan udara yang dibutuhkan pada alat pengontrol pneumatik sekitar 3-10 bar. Dan untuk memelihara keawetan peralatan haruslah diperoleh udara kering, yaitu agar tidak terjadi korosi pada pipa saluran udara, pelumasan yang ada tidak terbawa uap air,

(17)

4

tidak terjadi kontaminasi bila udara mampat langsung kontak dengan produk yang sensitif seperti cat dan makanan.

Pneumatik dewasa ini memegang peranan penting dalam pengembangan dan teknologi otomatisasi, disamping hidraulik dan elektronik/elektrik. Sumber pneumatik merupakan perangkat yang menghasilkan udara penumatik beserta perangkat yang ada pada jalur udara pneumatik.

Gambar 2.2 Sistem Pneumatik Sederhana

2.3 Aktuator [2]

Dalam perancangan alat ini Aktuator terdiri dari 3 bagian yaitu: 1. Relai

Relai adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik.

Gambar 2.3 (a) Kontak Relay Terbuka Normal (b) Relay Tertutup Normal

2. Katup Solenoid (Solenoid Valve)

Katup Solenoid adalah kombinasi dari dua unit fungsional: solenoida (elektromagnet) dengan inti atau plungernya dan badan katup (valve) yang berisi

Gaya Gerak Linier Motor Listrik Kompresor Suplai udara bebas Penampung udara mampat Penyaring pelumas dan pengatur tekanan Tombol tekan Katup

(18)

5

lubang mulut pada tempat piringan atau stop kontak ditempatkan untuk menghalangi atau mengizinkan aliran.

Gambar 2.4 Torak Silinder Pneumatik Akan Keluar Bila Solenoida Diberi Daya

Gambar 2.5 Torak Silinder Pneumatik Akan Masuk Bila Solenoida Tidak Diberi Daya

Gambar 2.6 Simbol Katup Solenoid

3. Silinder Pneumatik

Komponen kerja sistem pneumatik berfungsi untuk mengubah tekanan udara menjadi kerja. Silinder Kerja Tunggal (Single Acting Cylinder) Silinder kerja tunggal (single acting cylinders) hanya bisa diberikan gaya pada satu arah, dan hanya mempunyai satu saluran masuk. Dapat dilihat pada Gambar 2.9 dibawah.

(19)

6

Gambar 2.7 Silinder Kerja Tunggal

2.3.1 Valve solenoid (Katup solenoid)

Katup solenoid adalah common dari komponen aktuator. Prinsip dasar dari operasi memindahkan inti besi (piston) itu dipindahkan ke dalam koil piston normal dipegang di bagian luar koil dengan spring. Ketika tegangan ada pada koil dan arus mengalir, koil debentuk dari medan magnet sehingga minimbulkan sistem elektromagnet dan dapat menarik dan mendorong ke tengah dari koil. Piston bisa digunakan untuk sumber gaya lurus.

Gambar 2.8 (a) Konstruksi Katub Solenoid dan (b) Simbol Katup Solenoid

Valve solenoid bisa disambung langsung ke output PLC. Sebagian besar tegangan kerja untuk mengaktifkan valve solenoid sebesar 24VDC dengan arus sebesar 100 mA.

2.4 Magnetic Sensor (Reed Switch) [3]

Sensor Magnet disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap. Sensor magnet terdiri dari dua plat kontak yang terproteksi penuh dalam ruang kaca yang mempunyai gas proteksi. Kontak akan berpindah ketika pengaruh medan magnet di lingkungan sekitarnya secara kuat menariknya.

(a)

(b) (a)

(20)

7

`

Gambar 2.9 (a) Konstruksi Sensor Magnet dan (b) Simbol Sensor Magnet

Reed switch sama seperti relay, magnet permanen digunakan sebagai ganti wire coil. Ketika magnet berada jauh maka kontak saklar dalam keadaan terbuka, tetapi ketika magnet berada dekat maka kontak saklar dalam keadaan tertutup.

2.5 PLC (Programmable Logic Controller) [4]

Konsep dari PLC adalah Programmable, menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat. Logic, menunjukkan kemampuannyadalam memproses input secara aritmatik, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi dan negasi serta controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. Fungsi dan kegunaan dari PLC hampir dapat dikatakan tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum, fungsi PLC adalah sebagai berikut:

a. Kontrol Sekuensial.

PLC memproses input sinyal biner menjadioutput yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step/langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

b. Monitoring Plant .

PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut kepada operator.

(21)

8 2.5.1 Bagian-bagian PLC

Secara umum PLC terdapat 3 komponenbagian utama,yaitu: a. Central Processing Unit

(CPU),merupakan otak PLC yang terdiri 3 bagian, yaitu:

Mikroprosesor merupakan otak dari PLCyang difungsikan untuk operasi matematikadan operasi logika. Memori, merupakan daerah CPU yangdigunakan untuk melakukan proses penyimpanan dan pengiriman data pada PLC.

b. Power Supply, yang berfungsi untuk mengubah sumber masukan tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah.

c. Monitor / Programmer (digunakan untuk memasukkan program ke dalam PLC, monitoring PLC). I/O modul (sebagai terminal untuk dihubungkan dengan peralatan luar).

2.5.2 Pemrograman pada PLC

Untuk memprogram sebuah PLC dapat dilakukan dengan melalui dua cara yaitu pemrograman secara online dan pemrograman secara offline Pemrograman secara online adalah pemrograman melalui PC (Personal Komputer), pemrograman dengan cara ini menggunakan LSS( Ladder Support Software) pada PC yang kemudian program yang telah dibuat di download kan ke PLC. Sedangkan pemrograman secara offline adalah pemrograman PLC dengan menggunakan HPP (Handy Programming Panel) atau yang lebih familiar dengan sebutan Programming Console. Biladengan menggunakan cara yang kedua ini makainstruksi dimasukkan satu persatu ke PLC pada saat pemrograman.

Gambar 2.10 Programing Console

2.5.3 Diagram Ladder

Diagram ladder atau diagram satu garisadalah satu cara untuk menggambarkan proseskontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri. Diagram ini mempresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat output sistem kontrol. Dinamakan

(22)

9

diagram ladder (tangga) karena diagramini mirip dengan tangga. Seperti halnya sebuah tangga yang memiliki sejumlah anak tangga, diagram ini juga memiliki anak-anak tangga tempat setiap peralatan dikoneksikan.

Gambar 2.11 Implementasi PLC

2.5.4 Bahasa Pemrograman PLC (Ladder Diagram)

Ladder Diagram menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertikal dimana garis vertikal sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positif catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatif catu daya.

Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencer dan lain-lain ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.

(23)

10 2.6 HMI (Human Machine Interface)[5]

Human Machine Interface (HMI) merupakan media komunikasi antara manusia dan mesin dari suatu sistem. HMI membantu operator secara lebih dekat untuk mengontrol suatu plan sistem dan operasi PLC. Pada setiap tahap pengoperasian plan sebagai basis proses visualisasi sistem yang menghubungkan semua komponen dalam sistem dengan baik. Dengan menggunakan HMI sebagai console operator, operator bisa menyajikan berbagai macam analisa grafis, hystorical information, database, data login untuk keamanan, dan animasi ke dalam bentuk software . Dalam dunia industri HMI menyajikan data yang diperlukan oleh operator untuk memonitor operasi peralatan dan lain sebagainya.

Mitsubishi-MELSEC merupakan salah satu HMI yang banyak digunakan di industri. Tampilan touch panel Mitsubishi-MELSEC terdiri dari berbagai macam screen yang bisa kita buat sesuai keinginan. Software yang digunakan untuk tampilan touch screen menggunakan GOT-1000.

Gambar 2.13 Kontruksi Panel GOT-1000

2.7 Motor [6]

Motor merupakan perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah energy listrik menjadi energi mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektromagnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub-kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Dengan cara inilah energi listrik dapat diubah menjadi energi mekanik.

Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeler pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor istrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik, kipas angin) dan industri. Motor listrik kadangkala disebut

(24)

11

“kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban total industri.

Secara umum motor listrik dapat dibagi menjadi motor ac dan motor dc, bembagian ini berdasarkan pada arus listrik yang digunakan untuk menggerakkannya. Namun penulis pada bagian ini kita hanya membahas mengenai motor dc.

2.7.1 Motor DC

Motor arus searah (motor dc) merupakan salah satu jenis motor listrik yang bergerak dengan menggunakan arus searah. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arahnya pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor yang paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas diantara kutub-kutub magnet permanen.

(25)

12 2.8 Rumus Pengukuran Arus DC dan AC

Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang digunakan pada saat kita menghitung hasil ukur tegangan DC maupun AC.

VAC = BU x JP………..(2.1)

SM

Dimana :

BU = Batas Ukur

SM = Skala maksimum yang dipakai JP = Jarum Penunjuk

(26)

13

BAB 3

Perancangan Sistem

3.1 Perancangan Mekanik.

Pada Gambar 3.1 merupakan prototipe dari Aplly Adhesive Machine On Plate For Frame:

Gambar 3.1 Prototype Apply Adhesive Machine On Plate For Frame

Pada Gambar 3.1 adalah gambar perancangan mekanik dari mesin apply adhesive on plate for frame yang berfungsi sebagai pemberi perekat pada plate ke frame speaker, yang mana mesin ini menggunakan beberapa komponen yaitu, push plate, valpet, sensor magnet, bearing holder, control box dan lain-lain.

Push plate yaitu digunakan untuk mendorong naik dan turunnya valpet, valpet digunakan untuk pemberi perekat pada plate speaker, sensor magnet digunakan untuk mendeteksi cylinder dan mengaktifkan motor, bearing holder digunakan untuk penjepit dudukan pada push plate, dan control box digunakan sebagai tempat rangkaian elektronika dan tempat kontrol untuk tampilan HMI (Human Machine Interface).

(27)

14 3.2 Perancangan Elektrikal.

Berikut ini adalah perancangan elektrikal dari mesin apply adhesive, pada perancangan elektrikal ini dilakukan pemasangan input-output pada PLC yang digunakan. input dan output dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Tabel 3.1 dibawah:

Pada Gambar 3.2 dan Tabel 3.1 dibawah menunjukkan Input-Output pada PLC. Dimana PLC ini terdapat rangkaian power supply (catu daya). Magnetic sensor berfungsi sebagai pendeteksi cilynder down, push button berfungsi sebagai memulai proses pemberian perekat, motor berfungsi sebagai penggerak putar plate speaker, valpet (bond) berfungsi sebagai pemberi perekat pada plate, dan cilynder berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan valpet.

Gambar 3.2 Input dan Output Pada PLC

Tabel 3.1 Input dan Output Pada PLC Mitsubishi.

No Nama Alat Input Output

1 Push Button X00 -

2 Sensor Magnet X01 -

6 Motor - Y00

4 Cylinder - Y03

(28)

15 3.3 Perancangan dan Pemasangan I/O PLC.

Gambar 3.3 Perancangan Input-Output PLC Mitsubishi Melsec

Pada perancangan alat ini, mesin apply adhesive on plate for frame ini menggukanan PLC MITSUBISHI FX3U-16M.

Adapun spesifikasi dari PLC yang digunakan adalah : 1. Brand PLC : MITSUBISHI

2. Model : FX3U-16M

3. Tegangan Sumber : 100-240 VAC 4. Frekuensi : 50/60 Hz

5. Input : 20

6. Output : 20

3.3.1 Perangkat Software PLC Mitsubishi. A. GX Developer ver.8

GX DEVELOPER version.8 merupakan software yang dirancang khusus sebagai software pendukung dalam pemrograman PLC MITSHUBISHI MELSEC. Dengan menggunakan software ini penulis dapat me-monitoring dan men-debug apabila terjadi kesalahan dalam pemrograman dengan mudah dan cepat.

Terminal Input PLC Terminal Output PLC Kabel Transfer

(29)

16

Gambar 3.4 Tampilan Awal Program Gx Developer ver.8

B. Bahasa Pemrograman (Ladder Diagram).

Ladder Diagram menggambarkan program dalam bentuk grafik.Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertikal, dimana garis vertikal sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positif catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatif catu daya.

Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencial dan lain-lain ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.

(30)

17 3.4 Pemasangan Mekanik.

Pada mesin applly adhesive ini ada beberapa jenis pemasangan mekanik yaitu, Pemasangan cilynder, pemasangan magnetic sensor (reed swich), dan pemasangan valpet. Dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini.

3.4.1 Pemasangan Cylinder.

Cylinder digunakan sebagai pengantar naik dan turunnya valpet untuk perekat di mesin apply adhesive ini. Jenis cylinder yang digunakan adalah jenis Cylinder-CXSL20.

Gambar 3.6 Pemasangan Cylinder

3.4.2 Pemasangan Magenetic Sensor (Reed switch).

Magnetic sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi cylinder berada pada posisi diatas atau dibawah.

Gambar 3.7 Pemasangan Sensor Magnet Magnetic Sensor

(31)

18 3.4.3 Pemasangan Valpet.

Valpet ini digunakan untuk pemberi perekat pada plate speaker.

Gambar 3.8 Pemasangan Valpet

3.5 Sistem pemberian perekat.

Sistem ini adalah sistem yang digunakan untuk memberikan perekat pada plate speaker, dimana mesin akan bekerja dengan dioperasikan oleh satu orang operator atau karyawan. Pada saat plate di taruh di atas motor plate atau bearing plate, maka tombol push buttom akan di tekan, dan setelah tombol push buttom ditekan cylinder akan turun dan motor akan berputar sebanyak 4 kali 360°, ketika motor masih dalam keadaan berputar dan cylinder masih dalam keadaan di bawah, maka valpet akan secara otomatis mengeluarkan perekat seberat 0.3±0.06mg. Pengeluaran perekat pada valpet juga dapat kita setting sesuai keinginan yang kita butuhkan, setelah plate telah diberi perekat, cilynder akan naik keatas, dan motor berhenti berputar. Maka proses selanjutnya ialah menggabungkan plate ke frame speaker.

3.6 Flowchart Program.

Berikut ini adalah flowchart dari program mesin apply adhesive. Di dalam program terdapat dua buah sistem yaitu sistem auto dan manual. Dimana dari kedua sistem ini di kontrol atau dijalankan melalui HMI (Human Machine Interface). Pada sistem auto dimulai dengan menaruh plate ke motor dan menekan tombol push button, ketika tombol push button tersebut telah ditekan maka proses dari pemberian perekat akan aktif secara otomatis.

(32)

19

Sedangkan untuk proses manual dari mesin apply adhesive ini adalah dengan menekan tombol adjust pada tampilan HMI yang telah disediakan. Setelah menekan tombol adjust tersebut maka proses manual dari mesin telah aktif. Biasanya proses manual ini dilakukan untuk men-setting setiap prosesnya yang terdiri dari, cylinder 1, motor dan valpeti.

(33)

20 3.7 Timing Diagram

Berikut ini adalah timing diagram dari sistem kerja PLC. Timing diagram ini berfungsi untuk mengetahui proses dari sistem kerja mesin apply adhesive yang di buat. Dimana dapat kita lihat pada Gambar 3.11 dibawah, pada saat tombol push button ditekan maka cylinder dan motor akan aktif bersamaan, dan kemudian setelah 0.25 second selanjutnya maka sensor akan aktif bersamaan dengan valpet, dimana ketika valpet telah aktif maka valpet akan mengeluarkan bond atau perekat, untuk proses pemberian perkat pada plate speaker akan berlangsung selama 2.5 second, setelah 2.5 second kemudian, proses proses pemberian perekat akan mati dan 0.25 second berikutnya motor dan cylinderpun mati secara bersamaan. Maka proses dari sistem apply adhesive ini berulang kembali ke titik awal.

(34)

21

BAB 4

Hasil Dan Analisa

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap cara kerja dari keseluruhan sistem. Pengujian dilakukan secara bertahap yaitu, pertama adalah dilakukan pengujian pemberian perekat pada plate speaker, dan yang kedua adalah dilakukan pengujian terhadap penggabungan plate ke frame yang telah diberi perekat, bahwa proses pemberian perekat tersebut dapat menempelkan plate pada frame speaker. berikut ini dapat dilihat hasil pengujian pertama pada Gambar 4.1 dibawah dengan 3 contoh:

4.1 Hasil Pengujian Pertama

No. Gambar Plate sebelum di beri perekat

Gambar Plate sesudah di beri perekat

1.

2.

3.

(35)

22

Dari Gambar 4.1 diatas dapat dikatakan bahwa alat telah bekerja dengan baik, dimana hasil pengujian sistem tersebut dapat mengeluarkan perekat sesuai perancangan yang telah dibuat oleh penulis. Perekat yang digunakan ialah jenis C-315-F3 AB, dimana perekat ini berfungsi untuk menempelkan atau menggabungkan plate ke frame speaker.

4.2 Hasil Pengujian Kedua

Berikut ini adalah gambar proses pemberian perekat dan penggabungan antara plate ke frame speaker. Dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah :

o

Proses pemberian perekat pada

Plate Join Plate to frame Speaker

1.

2.

3.

Gambar 4.2 Hasil Pengujian Kedua.

Dari hasil pengujian proses kerja mesin apply adhesive ini, bahwa proses dari mesin tersebut beroperasi sesuai kerja mesin untuk perekatan, yaitu dapat memberikan perekat pada plate dan proses penggabungan plate ke frame speaker. Dimana gambar diatas menunjukkan plate setelah diberi perekat, dan gambar penggabungan plate ke frame

(36)

23

speaker. Pada proses assembly ini perekat yang di apply pada plate speaker tersebut dapat menggabungkan antara plate ke frame speaker, dan proses pengeringan untuk perekat tersebut memerlukan waktu hingga 15 menit, pengeringan ini juga biasanya menggunakan aging heater conveyor.

4.3 Hasil Pengambilan Berat Perekat

Berikut ini adalah data dari hasil pengambilan berat perekat, yang mana berat perekat untuk proses pemberian perekat pada plate speaker ini adalah 0.3 ± 0.06 gram sesuai dengan standart intruksi kerja yang ditentukan oleh perusahaan PT.Foster Electric Indonesia . Dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah :

Tabel 4.1 Berat Perekat

Jenis perekat TDS-4378FY AB

Berat perekat 0.3±0.06g

Plate 550195

4.3.1 Pengambilan Berat Perekat (Manual)

Berikut ini Pengambilan data untuk berat perekat yang dilakukan secara manual menggunakan timbangan digital untuk memastikan apakah berat perekat tersebut telah sesuai atau tidak, dengan berat perekat yang telah di tentukan. Dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini :

Gambar 4.3 Timbangan Untuk Berat Perekat Yang Pertama

Pada Gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa berat perekat yang di ambil dari mesin apply adhesive, dimana timbangan digital tersebut menunjukkan berat 0.308 gram. Pada pengambilan berat perekat tersebut dilakukan dengan cara mengaktifkan sistem proses pada mesin apply adhesive ini, yaitu selama 2.5 second.

(37)

24

Gambar 4.4 Timbangan Untuk Berat Perekat Yang Kedua

Pada Gambar 4.4 diatas menunjukkan bahwa berat perekat yang di ambil dari mesin apply adhesive, dimana timbangan digatal tersebut menunjukkan berat 0.299 gram. Hal ini menyatakan berat perekat pada mesin apply tersebut baik, dan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh penulis.

4.4 Pengambilan Data Tack Time

Berikut ini adalah pengambilan data dari tack time pada proses pemberian perekat, dimana pengambilan tack time ini dilakukan pada saat plate ditaruh pada motor, proses pemberian perekat pada plate, hingga proses penggabungan plate ke frame speaker. data dari tack time dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah dengan 3 contoh:

Tabel 4.2 Tack Time

No Proses Menaruh Plate & Pemberian Perekat

Join Plate To Frame

Total Tack Time 1 3.06 second 1.09 second 4.15 second

2 3.04 second 1.1 second 4.14 second

3 3.05 second 1.1 second 4.15 second

Pada tabel diatas menunjukkan 3 contoh pengambilan data tack time pada mesin apply adhesive. Dimana pengambilan data tersebut dimulai dari proses menaruh plate ke motor, proses pemberian perakat, hingga proses penggabungan plate ke frame speaker. Pengambilan data yang pertama selama 4.15 detik, dan pengambilan data yang kedua selama 4.14 detik, dan yang ketiga selama 4.15 detik.

4.5 Tampilan HMI Pada Machine Apply Adhesive

Berikut ini adalah gambar tampilan HMI dari machine apply adhesive yang digunakan, dimana HMI ini berfungsi sebagai panel layar kontrol, HMI ini juga dapat

(38)

25

digunakan untuk mengumpulkan data produksi secara real-time dan memberikan sambungan langsung ke sistem kontrol produksi. Berikut ini adalah gambar dari HMI menggunakan software GT Designer 2. Dapat dilihat pada Gambar 4.5 dibawah ini:

Gambar 4.5 Tampilan HMI (Human Machine Interface)

Pada Gambar 4.5 diatas menunjukkan gambar HMI dari machine apply adhesive, dapat kita lihat ada gambar MENU, HARDLOC 1, HARDLOC 2 dan ADJUST, dimana pada setiap menu tampilan dari gambar tersebut masing-masing memiliki fungsi tersendiri, adapun fungsi dari tampilan HMI ialah sebagai berikut:

 MENU :

Prod Counter : Berfungsi untuk menghitung hasil produksi perhari, HL1 : Berfungsi untuk mengaktifkan HARDLOC 1. HL2 : Berfungsi untuk mengaktifkan HARLDOC 2.

ADJUST : Berfungsi untuk menjalankan proses pada mesin secara manual INTERMITT : Berfungsi apabila mesin dalam keadaan standby, maka perekat

akan keluar secara otomatis untuk menghindari agar perekat tidak mengeras

 HARDLOC 1 :

Delay Time : Berfungsi untuk mengatur delay perekat pada saat proses pengeluaran perekat.

(39)

26

Apply Time : Berfungsi untuk mengatur waktu selama proses pemberian perekat. HL B & HL A : Fungsi dari HL A dan HL B ini, untuk menentukan bahwa perekat

yang digunakan type A atau B, Karena Jenis Perekat yang digunakan oleh mesin ini yaitu jenis TDS-4378FY A-B.

Timer : Berfungsi untuk switch On HL 1 timer apply.

Continue : Berfungsi untuk tombol swicth On agar perekat keluar secara

manual.

 HARDLOC 2 :

Delay Time : Berfungsi untuk mengatur delay perekat pada saat proses pengeluaran perekat.

Apply Time : Berfungsi untuk mengatur waktu selama proses pemberian perekat. HL B & HL A : Fungsi dari HL A dan HL B ini, untuk menentukan bahwa perekat

yang digunakan type A atau B, Karena Jenis Perekat yang digunakan oleh mesin ini yaitu jenis TDS-4378FY A-B.

Timer : Berfungsi untuk switch On HL 2 timer apply.

Continue : Berfungsi untuk tombol swicth On agar perekat keluar secara

manual.

4.6 Pengukuran Data Electrical

Pengukuran data electrical ini adalah hasil pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui operasi sistem yang dibuat sesuai dengan spesifikasi alat yang telah dibuat atau tidak. Pada pengukuran sistem, penulis menggunakan multimeter digital dan analog.

Metode pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran secara terpisah, yaitu dengan cara mengukur alat perblok atau perbagian. Pengukuran dari beberapa bagian yakni sebagai berikut :

(40)

27 4.6.1 Pengukuran Catu Daya (Power Supply)

Pada pengukuran power supply dilakukan pengukuran terhadap masukan dan keluaran pada perangkat power supply itu sendiri.

Gambar 4.6 Pengukuran pada power supply

Pada Tabel 4.2 dibawah adalah hasil pengukuran dari power supply yang digunakan oleh mesin pemberi perekat pada plate ke frame speaker, pengukuran ini dilakukan terhadap masukan dan pengeluaran pada perangkat power supply. Dimana dapat dilihat pada Gambar 4.5 diatas bahwa V1 (Vin) atau masukan dari arus tegangan langsung dari PLN sebesar 220 VAC, dan V2 (Vout) adalah keluaran dari power supply tegangan yang terukur sebesar 23.07 VDC.

Tabel 4.3 Data hasil Pengukuran Power Supply

No. Titik Ukur Tegangan Terukur (Volt) 1. V1 (Vin) 220 VAC 2. V2 (Vout) 23,07 VDC 4.6.2 Pengukuran I/O PLC

Untuk mengukur I/O PLC ada beberapa bagian yang harus diukur dan pengukuran ini juga menggunakan cara bertahap seperti Gambar 4.6 :

(41)

28

Gambar 4.7 Pengukuran Input-Output PLC.

Pada Gambar 4.6 rangkaian I/O PLC. Titik V1 dan V2 merupakan pengukuran dari input PLC yaitu, sensor magnet, dan tombol push button dengan alamat input PLC X01 dan X00, dan titik V3-V5 merupakan pengukuran dari output PLC yaitu, motor, valpet (bond), dan cylinder, dengan alamat output Y00, Y04, dan Y03. Berikut adalah tabel dari hasil pengukuran dari Gambar 4.6 rangkaian I/O PLC, seperti terlihat di tabel 4.3 dibawah:

Tabel 4.4 Data Hasil Pengukuran Input dan Output pada PLC

Pengukuran I/O pada PLC

No Titik

Ukur Nama Alat Tegangan

Hasil Pengukuran Tegangan Off On 1 V1 Sensor Magnet 24VDC 2,90 VDC 20,43 VDC 2 V2 Push Button 24 VDC 0 VDC 23,85 VDC 3 V3 Motor Oriental 25 W - 100V 0.70VDC 23.95VDC

4 V4 Valpet (Bond) 0,6 Bar 0,6 Bar 0,4 Bar

5 V5 Cylinder 110VAC 0,46 VAC 106,5 VAC

Dari hasil tabel 4.3 pengukuran I/O PLC dapat disimpulkan bahwa I/O PLC pada kondisi turn off dan turn on dapat bekerja dengan baik, ketika diberikan tegangan masuk 24VDC maka semua I/O pada PLC menghasilkan tegangan yang tidak lebih kurang dari tegangan sumbernya.

(42)

29 4.6.3 Tampilan Hasil Pengukuran Data Tegangan VDC dan VAC

Pengukuran data ini ditujukan untuk mengetahui hasil-hasil pengukuran tegangan pada Input dan Output PLC. Berikut ini hasil dari pengukuran data, dan dapat kita lihat pada tabel-tabel dibawah ini :

1. Pengukuran pada sensor magnet saat on dan off, dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah:

On Off

Gambar 4.8 Pengukuran Sensor Magnet

Dari Gambar 4.7 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari sensor magnet dapat mengeluarkan tegangan pada saat on 20.43VDC, dan pada saat off sensor magnet tersebut hanya mengluarkan tegangan 2.90VDC, hal ini menyatakan sensor magnet tersebut masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

2. Pengukuran pada tombol push button saat on dan off, dapat dilihat pada Gambar 4.8 dibawah:

On Off

Gambar 4.9 Pengukuran Tombol Push Button

Dari Gambar 4.8 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari tombol push button dapat mengeluarkan tegangan pada saat on 23.85VDC, dan pada saat off 0VDC. Hal ini menyatakan bahwa tombol push button masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

(43)

30

3. Pengukuran pada cylinder saat on dan off, dapat dilihat pada Gambar 4.9 dibawah:

On Off

Gambar 4.10 Pengukuran Cylinder

Dari Gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari Cylinder dapat mengeluarkan tegangan pada saat on 106.6VAC, dan pada saat off 0.46 VAC. Hal ini meyatakan bahwa cylinder masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

4. Pengukuran pada motor saat on dan off, dapat dilihat pada Gambar 4.10 dibawah:

On Off

Gambar 4.11 Pengukuran Tegangan Pada Motor

Dari Gambar 4.10 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari motor dapat mengeluarkan tegangan pada saat on 23.95 VDC, dan pada saat off 0.70 VDC. Hal ini meyatakan bahwa motor masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

(44)

31 4.6.4 Pengukuran Beban Arus pada I/O PLC

Gambar 4.12 Rangkaian Pengukuran Arus Pada Input-Output PLC

Tabel 4.5 Data Hasil Pengukuran Arus Input dan Output Pada PLC

No Nama Alat Arus Input (Iin) Arus Output (Iout)

1 Sensor Magnet (I1) 5 - 50 mA 4.25mA

2 Push Button (I2) 10 mA 5,5mA

3 Motor (I3) 10W (50Hz) 9,25mA

4 Valpet (Bond) (I4) - -

5 Cylinder (I5) 100mA 80mA

4.6.5 Tampilan Hasil Pengukuran Data Arus menggunakan Multimeter

Pengukuran data ini ditujukan untuk mengetahui hasil-hasil pengukuran tegangan pada input dan output PLC. Berikut ini hasil dari pengukuran data, dan dapat kita lihat pada gambar-gambar dibawah ini :

1. Pengukuran pada sensor magnet, Dari Gambar 4.12 dibawah dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran arus dari sensor magnet dapat mengeluarkan arus tegangan 4.25mA, hal ini menyatakan sensor magnet tersebut masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

(45)

32

Gambar 4.13 Pengukuran Arus Sensor Magnet

2. Pengukuran pada tombol push button, Dari Gambar 4.13 dibawah dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari tombol push button dapat mengeluarkan arus tegangan 5,5mA. Hal ini menyatakan bahwa tombol push button masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

Gambar 4.14 Pengukuran Arus Tombol Push Button

3. Pengukuran pada cylinder, Dari Gambar 4.14 dibawah dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari cylinder dapat mengeluarkan tegangan

80mA. Hal ini meyatakan bahwa cylinder masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

(46)

33

4. Pengukuran pada motor oriental, Dari Gambar 4.15 dibawah dapat dilihat bahwa hasil pengujian atau pengukuran data dari motor oriental dapat mengeluarkan arus tegangan 9,25mA . Hal ini meyatakan bahwa motor oriental masih berfungsi dan bekerja dengan baik.

Gambar 4.16 Pengukuran Arus Motor

4.7 Data Output Quantity

Berikut ini adalah data Output Quantity dari hasil produksi pada bulan mei. Pengambilan data ini di ambil dari hasil output speaker yang telah jadi. Dari data tersebut dilakukan dengan cara menghitung hasil output perhari, perminggu hingga satu bulan. Pada pengambilan data ini dilakukan Dari jam 7.30 pagi sampai jam 16.30 sore. Berikut ini adalah table hasil output quantity perbulan. Dapat dilihat pada table 4.6 dibawah:

Tabel 4.6 Data Output Quantity

Tanggal Hari Output Qty

1 Kamis 0 2 Jumat 4810 3 Sabtu 5308 4 Minggu 0 5 Senin 6916 6 Selasa 6843 7 Rabu 6789 8 Kamis 6972 9 Jumat 6847 10 Sabtu 0 11 Minggu 0 12 Senin 7840 13 Selasa 6832 14 Rabu 6994 15 Kamis 7368 16 Jumat 0

(47)

34 17 Sabtu 0 18 Minggu 0 19 Senin 5952 20 Selasa 7396 21 Rabu 7031 22 Kamis 6175 23 Jumat 5126 24 Sabtu 0 25 Minggu 0 26 Senin 6653 27 Selasa 5626 28 Rabu 6544 29 Kamis 0 30 Jumat 4900 31 Sabtu 0 Libur

Pada Gambar 4.17 dibawah menunjukkan output quantity dari keseluruhan hasil produksi speaker pada bulan mei. Untuk satu hari produksi pada speaker dapat mencapai 7840 buah, tapi terkadang produksi speaker tersebut tidak mencapai hasil target minimum yang telah di tentukann oleh perusahaan, karena mesin yang berada di area produksi mengalami kerusakan atau error, sehingga harus menunggu beberapa saat untuk memulai kembali proses produksi pada speaker. Namun ada beberapa hari juga produksi speaker tidak berjalan karena hari libur. Untuk hasil produksi lebih jelas dapat dilihat pada Table 4.6 di atas.

(48)

35

Gambar 4.17 Output Quantity

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 7500 8000 Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1

Output Qty

Output Qty

(49)

36

BAB 5

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian pada peralatan serta hasil yang didapat dari “apply adhesive machine on plate for frame” ini adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil pengambilan data pemberian perekat pada plate ke frame speaker ini, mesin dapat mengeluarkan perekat seberat 0.3±0.06g untuk satu buah plate speaker.

2. Untuk satu proses assembly pada speaker tersebut membutuhkan waktu sekitar ±4 detik.

5.2 Saran

Dari uji coba yang telah dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa gagasan agar mesin ini dapat berkembang menjadi mesin yang lebih sempurnah gagasan tersebut adalah:

1. Untuk melakukan proses pemberian perekat ini dimana mesin dioperasikan tidak lagi menggunakan operator, karena berpengaruh besar untuk man power perusahaan. Mesin tersebut dapat beroperasi secara otomatis dengan memberikan sensor pada motor plate.

2. Dibutuhkan adanya proses penimbangan berat perekat secara otomatis pada mesin, sehingga akan lebih meringankan pengguna atau operator dalam memberikan berat perekat yang diinginkan oleh perusahaan.

3. Dibutuhkan adanya proses penggabungan antara plate ke frame speaker secara otomatis, dengan penambahan mesin press, dikarenakan proses penggabungan yang sebelumnya masih secara manual.

(50)

37

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Said, Hanif (2008). Aplikasi Programmable Logic Controller (PLC) dan Sistem Pneumatic pada Manufaktur Industri. Yogyakarja: Penerbit Andi Publisher. (Diakses pada tanggal 3 Januari 2014)

[2]. Drs. Wirawan, MT & Drs. Pramono. (2010). Bahan ajar Pneumatic Hidrolik. Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang. (Diakses pada Tanggal 3 Januari 2014)

[3]. Jhon R. Brauer, (2006). Magnetic Actuators and Sensors. (Diakses pada tanggal 16 Januari 2014)

[4]. John Ridley, (2004). Mitsubishi FX Progammable Logic Controllers Applikasi and Programming Second Edition. Publisher Newnes (Diakses pada tanggal 5 Januari 2014)

[5].Mitsubishi GOT-1000 Datasheet, http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp= 2207

(Diakses pada tanggal 5 Januari 2014)

[6]. Jeffrey J. Keljik, (2012). Electricity 4 AC/DC Motors, Controls, and Maintenance (Diakses pada tanggal 16 Januari 2014)

(51)

38

(52)

39 A. Ladder Diagram

(53)
(54)

41

(55)
(56)

43

(57)

44

(58)

45

(59)
(60)
(61)

48 B. Data Sheet Magnetic Sensor (Reed Switch)

(62)

49 C. Data Sheet Cylinder Series CXSJ

(63)
(64)
(65)
(66)

53 D. Data Sheet HMI GOT1000 Dan GOT1030-HWDW

(67)
(68)
(69)

56

(70)

57

(71)

58

(72)

59 E. Data Sheet Motor Oriental

(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

67

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Egyl Ramadhan Djumail

Tempat Tanggal Lahir : Palopo, 3 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat Rumah : Parkway Street, Batam Centre Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SMK NEGERI 3 PALU (SUL-TENG) 2. SMP NEGERI 4 PALU (SUL-TENG)

(81)

1

(82)

2 A. Ladder Diagram

(83)
(84)

4

(85)
(86)

6

(87)

7

(88)

8

(89)
(90)
(91)

11 B. Data Sheet Magnetic Sensor (Reed Switch)

(92)

12 C. Data Sheet Cylinder Series CXSJ

(93)
(94)
(95)
(96)

16 D. Data Sheet HMI GOT1000 Dan GOT1030-HWDW

(97)
(98)
(99)

19

(100)

20

(101)

21

(102)

22 E. Data Sheet Motor Oriental

(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)

1

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Egyl Ramadhan Djumail

Tempat Tanggal Lahir : Palopo, 3 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat Rumah : Parkway Street, Batam Centre Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SMK NEGERI 3 PALU (SUL-TENG) 2. SMP NEGERI 4 PALU (SUL-TENG)

Gambar

Gambar 2.1 Mesin Apply Adhesive
Gambar 2.2 Sistem Pneumatik Sederhana
Gambar 2.5 Torak Silinder Pneumatik Akan Masuk Bila Solenoida Tidak Diberi Daya
Gambar 2.8 (a) Konstruksi Katub Solenoid dan (b) Simbol Katup Solenoid
+7

Referensi

Dokumen terkait