• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN. Palembang, Juli 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN. Palembang, Juli 2006"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

“ Lokakarya Gender Mainstreaming untuk Lebih Meningkatkan Gender Responsif dalam FM & SNRM bagi MSF Working

Group/GRPs, Pendamping, dan Motivator Desa “ Palembang, 11 – 12 Juli 2006

Latar Belakang

Dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan, keterlibatan peran perempuan dan laki laki sangat perlu dipertimbangkan baik berperan sebagai obyek maupun subyek dari kegiatan yang dilakukan.Pengintegrasian gender disetiap kegitan SSFFMP sudah termaktub didalam AWP – proyek dengan indikator sebagai acuan untuk pelaksanaan dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan gender ( gender differentiated approach) sesuai potensi dan kebututuhan spesifik mereka sendiri,serta gender mainstreaming kepada para pengambil keputusan, kelompok kerja MSF ditingkat Kabupaten dan ditingkat desa.

Agar tujuan diatas dapat terlaksana, perlu diperkenalkan kepada pelaksana yang terlibat tentang bagaimana mengintegrasikan peran gender dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan melalui workshop pengintegrasian gender dalam pengelolaan proyek SSFFMP bagi MSF – Working Group, Steakholder yang relevan, counterparts, supervisors ditingkat propinsi dan kabupaten.

Kegiatan Workshop “Gender Mainstreaming untuk Lebih Meningkatkan Gender Responsif dlam FM & SNRM bagi MSF Working Group/GRPs, pendamping, dan motivator desa dilaksanakan selama 2 ( dua ) hari tanggal 11 – 12 Juli 2006 dengan peserta berasal dari Perwakilan masing-masing Pokja MSF Kabupaten OKI, MUBA, dan Banyuasin, pendamping (BPTP & NGO) dan Motivator Desa, difasilitasi oleh Eva Engelhardt Wendt: ISTE (International Short Term Expert) , Gender Specialist : Yandriani, dan Tim Fasilitator Gender.

(2)

Tujuan

1. Motivator dan Anggota MSF bisa saling mengenal

2. Motivator dan Anggota MSF bisa sling bekerjasama untuk masa yang akan datang

Output

Peserta dapat memahami materi yang disampaikan serta dapat mendukung integrasi gender dalam berbagai kegiatan.

Tempat

Kegiatan Workshop “Gender Mainstreaming untuk Lebih Meningkatkan Gender Responsif dalam FM & SNRM bagi MSF Working Group/GRPs, pendamping, dan Motivator Desa dilaksanana selama 2 (dua) hari, tanggal 11 – 12 Juli 2006, bertempat di Trainning Room SSFFMP Palembang, Jalan Jendral Sudirman Km 3,5 Palembang.

Fasilitator dan Co- Fasilitator  Eva Engelhardt (ISTE)  Yandriani

 Fithriyanti

 Sri Wahyuni (NSTE)  Wardah Metode  Metode partisipasi  Kerja kelompok  Brainstorming  Diskusi  Visualisasi

(3)

PROSES KEGIATAN Selasa 11 Juli 2006

Acara dimulai pukul 09.15 WIB dengan menyanyikan secara bersama lagu “Motivator Desa” dipimpin Sartina ; Motivator Desa Upang. Diteruskan dengan sambutan Ibu Yandriani ; Gender Specialist SSFFMP : peserta sudah 4 hari mengikuti pelatihan motivator desa di Indriyasari inderalaya, kemudian pada hari ini kedatangan ibu Sri dari Bogor yang akan menjelaskan bagaimana lebih meningkatkan peran partisipasi perempuan dalam kegiatan.

Selanjutnya, DR. Karl Heinz Steinmann : Co Director SSFFMP memebrikan sambutan sekaligus membuka lokakarya secara resmi : Untuk membantu motivator desa, perlu instansi lain yang perlu membantu kegiatan di desa. Monitoring/pemantauan setiap kegiatan memiliki dampak, pemantauan ini untuk input baru agar kegiatan berjalan dengan baik, dari monitoring inilah kita dapat melaksanakan kegiatan selanjutnya.

Perkenalan dan Energizers (Eva Engelhart dan Wardah) kegiatan motivator 4 hari di Indriyasari, dan dalam kegiatan ini terdapat peserta dari instansi lain, untuk saling mengetahui satu sama lainnya dilakukan terlebih dahulu perkenalan peserta sesuai dengan abjad, dan peserta memperkenalkan diri-sendiri nama dan asal desa/instansi, kemudian dilanjutkan dengan permainan usia.

(4)

Makna yang diperoleh :

1. Ilmu gender bisa diaplikasikan di Indonesia tetapi perlu waktu karena sesuai dengan budaya.

2. Dari segi budaya perempuan tidak punya hak dalam berpolitik, karena strukturalnya.

Saran agar perempuan dapat terlibat dalam pengambilan keputusan :  Melibatkan perempuan dalam mengambil kebijakan dari

tingkat desa sampai nasional

 Dimulai dari keluarga dalam pengambilan keputusan, bukan saja bapak tetapi ibu.

 Dalam mengambil peran, perlu diberi kesempatan dulu pada perempuan, tetapi harus diberi

 Adanya budaya yang berbeda yang tidak dapat pendidikan yang dapat merubah budaya yang ada, atau Pendidikan memegang peranan yang penting dalam perubahan perempuan.  Keterlibatan perempuan pada desa, adanya lembaga adat yang

dapat berperan penting, dimana dapat melibatkan perempuan dalam isu gender.

 Perlu melakukan rentrosuksi dahulu terhadap lembaga adat yang melibatkan perempuan.

 Bukan saja pendidikan formal tetapi pendidikan informal juga. Semua peserta berdiri secara berkelompok, yakni peserta

menyebutkan usia masing-masing

berdasarkan usia dari yang muda sampai yang tua.

(5)

Peserta di bagi 3 terdiri dari 1. Motivator

2. MSF Working Group

3. Instansi pemerintah dan BPTP

Diteruskan dengan penjelas tentang Gender oleh Ibu Sri Wahyuni ; National Short Term Expert (N STE)

Gender : Perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan di suatu lokasi tertentu yang dibentuk oleh lingkungan itu sendiri, dari segi lingkungan sosial budaya itu sendiri.

Setelah coffee break, pada pukul 10.30 WIB fasilitator memberi contoh karakteristik sifat laki-laki dan perempuan secara detil.

Salah satu motivator desa ; Sofyan dari Desa Talang Lubuk, Banyuasin menjelaskan kepada peerta lain, khususnya peserta dari kabupaten dan propinsi, bahwa hasil pelatihan motivator desa di Indriyasari selama 4 (empat) hari salah satunya adalah dibentuknya forum motivator. Tim perumus sudah membuat draft kegiatan, dan biaya, dan akan dibentuk ketua, sekretaris dan bendahara. Harapan agar forum tersebut dapat berjalan dan mendapat dukungan dari MSF, tujuan untuk pengentasan kemiskinan masyarakat di pedesaan. Setelah perwakilan motivator desa menjelaskan hal-hal penting berkaitan dengan Forum Motivator, acara diteruskan dengan sesi tanya jawab antar peserta serta sumbang pendapat.

Pak HermantoBPTP Sumsel

Forumnya dalam bentuk apa?

Mekanisme forum pengentasan kemiskinan dan harus sfesifik mekanisme yang mana yang akan dilakukan, bukan saja dari struktut tertapi aturan mainan/mekanismenya harus jelas? dan diharapkan apapun masalahnya kita punya petunjuk agar berkesinambungan.

(6)

Heru Slamet Motivator Desa Riding.

Telah dibuat Visi danMisi, bukan hanya komunikasi antar motivator, tetapi bagaimana motivator ini ke depan dapat dimanfaatkan oleh instansi yang lain,.

MarudutMotivator Desa Muara Medak

Mekanisme kerja akan dibuat dari dinas-dinas terkait dan pokja-pokja serta motivator.

Budi RahardjoBPTP Sumsel

Perlu keanggotaan motivator secara jelas dan campur tangan pemerintah dibutuhkan, forum tersebut perlu menyiapkan diri dan diperlukan persamaan persepsi dari instansi semua pemerintah, khususnya pemerintah daerah bukan saja dinas kehutanan, sehingga semua terkait dan terlibat.

ElvaDinas Kehutanan Propinsi Sumsel

Hal yang paling penting adalah komunikasi antar motivator dan instansi terkait, dan dana forum tersebut dari mana?, karna dana APBD dan dana dari SSFFMP berbeda.

Yandriani Gender Specialist SSFFMP

Forum motivator di bawah pokja IV, tetapi setiap kegiatan ada pertemuan TA yang ada di projet untuk membantu sebAgai perpanjangan tangan dari SSFFMP. Setiap kegiatan project selain Kades dan sebagainya juga motivator terlibat.

(7)

Cik Mila Motivator terlibat kegiatan Land Use Planning

Tati  Motivator terlibat di Land Use Planning dan Fire

Management, Pendidikan dan Penyuluhan serta Training and Awarness.

Pak Yuwono  Anggaran telah disusun sampai tahun 2007, maka dari itu kita mesti membuat rincian biaya agar tidak tertinggal, dan biaya merupakan dari dana APBD daerah masing-masing, serta perlu kerjasama antar pokja dan forum motivator.

Ibu Fitriyanti  Dalam forum tersebut dibutuhkan proses antara

pola relasi antar laki-laki dan perempuan, motivator adalah mitra kerja

Ibu Nurnajati Kaderisasi motivator dibutuhkan, dan melibatkan

orang-orang yang berpotensi dan berpengalaman dari semua lintas sektoral, sehingga tidak terjadi ketimpangan.

Pada pukul 11.30 WIB, acara diisi dengan diskusi guna evaluasi kegiatan kelompok motivator desa kepada Pokja, dan MSF, dari tiga kabupaten Prioritas, yakni OKI, MUBA, dan Banyuasin.

(8)

Kabupaten Banyuasin

Setelah istirahat makan siang, sebagian besar motivator desa kembali ke desa masing-masing. Dengan demikian peserta lain yang masih tetap mengikuti lokakarya adalh MSF Working Group/GRPs, dan pendamping, yang terdiri dari anggota LSM dan BPTP.

Pukul 14.00 WIB dilakukan diskusi guna membahas Rencana Tindak Lanjut yang telah dibuat pada Lokakarya tahun lalu (September 2005), diteruskan dengan presentasi hasil diskusi.

 Kabupaten BanyuasinRebeka  Kabupaten OKI Nurnajati  Kabupaten MUBATri Yulisman

Acara dilanjutkan dengan energizers yang dipandu fasilitator (Eva Engelhardt) pada pukul 14.45 WIB. Peserta berdiri membuat lingkaran dan masing-masing peserta memegang spidol yang nantinya spidol tersebut digunakan untuk dipindahkan ke peserta sebelah kanan dengan diringi lagu “Tak Mungkin” Makna dari permainan tersebut bahwa adanya kekompakan dan kebersamaan.

Setelah peserta merasa santai, acara diteruskan dengan Diskusi kelompok Rencana Kegiatan Pokja per Kabupaten (OKI, MUBA, Banyuasin) dan presentasi hasil diskusi pada pukul 15.45 WIB.

(9)

 Kabupaten BanyuasinDian Maulina  Kabupaten OKI Nurnajati

 Kabupaten MUBATri Yulisman

Lokakarya Hari Pertama ditutup pada pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, peserta dan fasilitataor sepakat akan bertemu kembali keesokan harinya untuk mengikuti lokakarya hari kedua.

Rabu, 12 Juli 2006

Pagi hari, pukul 09.00 WIB, fasilitator (Sri Wahyuni memandu) peserta untuk menyanyi bersama. Dilanjutkan dengan presentasi hasil Diskusi Forum Motivator oleh perwakilan motivator ; Sofyan – Talang Lubuk, Banyuasin

Saran untuk Forum Motivator :

Yuwono Aries MSF Kabupaten MUBA

Sebaiknya forum tersebut memiliki dasar hukum. Tri YulismanMSF Kabupaten MUBA

 Manfaat dan tujuan yang telah dilakukan oleh motivator di perjelas kembali.

 Visi apakah motivator sendiri tidak ada kepentingan pada visi ini sebaiknya di cantumkan kerjasama dgn stakeholder dalam hal apa.

(10)

SuyantoDinas Koperindag, UKM, PM Kabupaten Banyuasin

Sebaiknya melibatkan Alim Ulama Budi RahardjoBPTP Sumsel

 Nilai-nilai keanggotaan bersifat sukarela harus ditanamkan.

 Bagaimana forum tersebut melembaga terlebih dahulu  Target pelatihan kepada siapa atau forum membuat pusat

pelatihan dan apa mengundang pelatih sebaiknya diperjelas.

 Membuat usaha bersama sebagai income keuangan forum Setelah sumbang saran, fasilitator (Eva Engelhart dan Wardah) memandu perkenalan peserta. Peserta di bagi dua antara motivator dan MSF/BPTP, kemudian masing-masing peserta mencari peserta yang belum kenal, kemudian diajak berkenalan sambil coffee break.

Setelah coffee break, pukul 10.00 WIB, diteruskan dengan diskusi kelompok dengan tema bahasan “Evaluasi Kegiatan April 2005” oleh MSF dan BPTP dari MUBA, OKI dan OI. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya pada pukul 10. 30 WIB.

Pada pukul 13.30 WIB, setelah makan siang acra diisi dengan diskusi kelompok rencana program. Pukul 14.00 WIB, perwakilan masing-masing kelompok memresentasikan hasil diskusinya.

Kabupaten MUBANadjamuddin

Kabupaten OKINurnajati

Kabupaten Banyuasin  Budi Rahardjo

Setelah presentasi hasil diskusi, lokakarya ditutup pada pukul 16.00 WIB oleh Gender Specialist SSFFMP ; Yandriani.

(11)

BIODATA PESERTA

Lokakarya Gender Mainstreaming untuk Lebih Mneingkatkan Gender Responsif dalam FM & SNRM bagi GRPs/MSF Working Group, Pendamping, dan Motivator Desa

Palembang, 11 – 12 Juli 2006

No Nama Tempat, Tanggal Lahir Utusan Alamat / No Telp yang bisa dihubungi 1 Amirigo Puspusi, S.Pd Pagar Alam, 5 Agustus

1974

Pokja II MSF MUBA PBB (Patriot Bela Bangsa)

Kantor : Jl. Merdeka Lk. I Balai Agung Telp. 0714 321924

Rumah : Jl. Pasar Inpris No. 478 Telp. 0714 321707 HP. 0813 73085608 2 Budi Rahardjo, STP, M.Si Palembang, 28 Agustus 1971 BPTP Sumsel BPTP Sumsel

Kantor : Jl. Kol H. Burlian No. 83 KM 6 palembang

Telp. 410155

Rumah : Jl. Kelapa Gading IV B No. III A RT 69 RW 07 Perumnas Griya Tl. Kelapa HP. 0816 328 2812

(12)

3 Bahrum Rangkuti Palembang, 6 April 1963

Pokja I MSF OKI Dinas Pertanian Kab. OKI Telp. 0712 321 729

Rumah : Kel Sukadana RT 3 LK I No. 39 Lr. Jati Perumnas Ujung Kayu Agung

HP. 0812 7879948 4 Deri Siswadi NGO Pendamping Kab.

OKI

5 Dian Maulina, S. Pd Palembang, 18 Mei 1970 Pokja IV MSF Banyuasin

Perserikatan OWA

Kantor : Jl. Jend Sudirman No. 23 Palembang Rumah : Jl. RW Monginsido Lr. Gading 2 Kalidoni Palembang

HP. 0816 32104545 6 Jauhari Effendi BPTP Sumsel

7 Elva Lahat, 19 Desember 1966

Dinas Kehutanan Prop SS

Rumah : Komplek Perumahan Citra Dago Jl. S. Parman Blok A No. 10 Kel. Sukajaya, Kec. Sukarame Palembang

HP. 0812 788 3454

8 Hermanto BPTP Sumsel

9 Herry, Ir Toman, 8 Jui 1960 Pokja IV MSF MUBA Dinas Perikanan dan Kelautan MUBA

Kantor : Jl. Kol Wahid Udin Kel Kayuara, Sekayu Telp. 0714 321226

(13)

Rumah : Jl. Talang Kelapa KOmp. Kelapa INdah B.15 Palembang

Telp. 0711 419380 HP. 0813 67652988

10 Mulyadi Celikah, 14 Juli 1971 Poka II MSF OKI Kontak Tani Nelayan Andalan

Kantor : Jl. Simpang Kijang No. 40 Celikah, Kayu Agung, OKI

HP. 0813 73903497 11 Nadjamuddin 29 Mei 1956 Pokja III MSF OKI Dinas Petanian Kab. OKI

Kantor : Jl. Kantor Pos OKI Telp. 0712 321 729

Rumah : Desa Serigeni Baru Kec. Kota Kayuagung

HP. 0852 17463809 12 Nurnajati ZA Sribandung, 26

November 1959

Pokja IV MSF OKI Yayasan Kemasda

Kantor : Jl. Pesantren No. 210/II Seribandung 30664

Rumah : Jl. Fitria Kanpung I Desa Seribandung 30664

(14)

13 Rebeka Umikalsum Palembang, 12 September 1978 Pokja I MSF Banyuasin Perserikatan OWA Telp. 0711 7370315

Rumah : Jl. K H Azhari 4 Ulu laut Lr. Kramasan RT 22 No, 1447 Palembang 30256

Telp. 0711 513489 HP. 0815 3840844

14 Riatni Jakarta, 6 Juni 1966 BPP Propinsi SS Kantor : Jl. Kapt A Rivai Palembang TElp. 352850

Rumah : Jl. R. Sukamto RT 09 No. 18 8 ilir Palembang

HP. 0815 32571630 15 Suyanto, S.IP, MM Solo, 11 Agustus 1954 Dinas Perindag, UKM,

dan Penanaman Modal Kab. Banyuasin

Kantor : Jl. Merdeka Palembang – Betung, Pangkalan Balai Telp. 891 551

Rumah : Jl. Damai RT 32 No. 1915, Pipareja Kec. Kemuning Palembang

HP. 0812 7152254 16 Yuwono Aries, ST Madiun, 5 Agustus

1963

Pokja III MSF MUBA (Bappeda Kab. MUBA)

Kantor : Jl. Kol Wahid Udin 258 Sekayu Telp. 0714 321 142

Rumah : Jl Kota Baru No. 416 KM 5 Palembang 30153

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Secara kultural adalah tali yang digunakan untuk menurunkan madu dari atas pohon ke bawah dengan cara mengulurnya secara perlahan merupakan simbol suatu benda yang

Tidak seperti KPH produksi dan lindung, KPH konservasi dikembangkan dari kawasan konservasi/hutan yang telah ditunjuk dan dikelola oleh Balai Besar/ Balai Taman Nasional

Dengan banyaknya permintaan dari kecamatan tersebut sehingga Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang kesulitan dalam memutuskan kecamatan mana yang lebih

Mempresentasikan laporan hasil informasi tentang persiapan tempat, alat dan bahan, teknik dan langkah kerja menggunting dan memberi tanda jahitan pada komponen

Dari hasil analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan dan penyediaan fasilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan pada

Misalnya, beberapa Shovel Tambang Hidraulik Cat didesain untuk memenuhi Panduan Desain Pertambangan dari Divisi Sumber Daya dan Energi Australia, dengan fitur standar

While the coefficient of determination R (Square) is 2.61% which means that contribution of teachers skill in conducting learning variations toward student learning outcomes

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan berupa Return On Asset (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Finance