Targeting Drug
Delivery System
Kelompok 3
Chairunisa Larasati Y Aprilia Wulandari
Sistem Penghantaran
Obat Bertarget
Defnisi dan Tujuan
• Menghantarkan obat ke tempat aksi spesifk dan
melindungi obat dari degradasi dan eliminasi yang terlalu cepat
Keamanan obat
Efkasi obat
Karakteristik SPO Bertarget Ideal
• Menghantarkan obat ke sel target atau jaringan secara
khusus
• Menghindarkan obat dari organ, sel, atau jaringan
non-target
• Memastikan kebocoran obat yang minimal selama berada
pada target
• Melindungi obat dari metabolisme • Melindungi obat dari klirens cepat
• Mempertahankan obat pada tempat aksi selama waktu
yang diinginkan
• Memfasilitasi transport obat ke dalam sel
• Menghantarkan obat ke dalam target aksi intraseluler yang
sesuai
Komponen
•
Efek terapi
•
Distribusi
obat
metabolisme
•
Klirens cepat
•
Menarget
Pembawa
makromolek
ular yang
larut
Sistem
pembawa
partikulat
Pembawa Makromolekular Yang
Larut
Keuntungan
• Kemampuannya
yang lebih besar untuk ekstravasasi
Kerugian
• Kapasitas muatan
dosis yang terbatas
• Membatasi transpor
masa yang
dimediasi pembawa obat
• Menutupi tempat
aksi obat
• Reaksi konjugasi
dapat merusak
moietas obat yang labil
• Perlindungan yang
Pembawa Makromolekular Yang
Larut
Antibodi Monoklonal
• Penggunaan terbatas
• Untuk meningkatkan efsiensi, diikat
dengan sistem pembawa partikulat
Immunotoxin
• Konjugat dari MAb dan toksin atau
fragmennya
• Imunotoksin memiliki spesifsitas yang
rendah dan imunogenik
Sistem Pembawa Partikulat
Homing Device
• Misalnya reseptor galaktosa yang ada di sel liver parenkim, sehingga residu galaktosa pada
pembawa obat dapat menghantarkan ke sel ini
• Meningkatkan spesifsitas obat pada tempat
aksinya.
• Misal:
• Formulasi insulin long, medium, dan short acting
dengan manipulasi kristal atau pembentukan kompleks fsika
• Injeksi depot (suspensi, injeksi lemak) kontrasepsi
dan obat psikotropik
Mekanisme
Penghantaran
Passive
Passive
targeting
pola distribusi “alami”
(pasif) dari pembawa obat
tidak ada
perangkat
Jadi pada prinsipnya passive targeting terjadi karena
adanya akumulasi atau sistem pembawa obat
Akumulasi obat pada jaringan
yang rusak dan jaringan yang
terpatologis merupakan area
yang dapat dimanfaatkan secara
baik untuk mekanisme passive
targeting ini karena area yang
terpatologis akan mempunyai
area-area yang bersifat
leaky
sehingga akumulasi obat pada
mekanisme passive targeting ini
akan dengan lenih mudah
• Pada fase awal, zat aktif akan menginvaginasi
membran sel untuk masuk kedalam sel. Dalam sel, zat aktif akan terbungkus oleh membrane plasma
Passive targeting
Pengobata
Active Targeting
modifkasi obat atau sistem pembawa dengan
komponen aktif yang memiliki afnitas spesifk
untuk mengenali dan berinteraksi dengan sel
yang dituju
homing device (pengenal target) terikat pada system pembawa untuk
menghantarkan obat ke sel, jaringan atau organ spesifk.
Pembawa
Homing device
Obat
• Homing device yang biasa digunakan pada active targeting merupakan suatu ligan spesifk seperti antibody, hormone, dan protein yang mempunyai afnitas tinggi terhadap reseptor pada sel target spesifk yang dituju.
• Sebaiknya homing device adalah yang kovalen
melekat pada pembawa, meskipun perangkan pelacak yang tidak kovalen melekat pada
Ada
TARGET OBAT SPESIFIK
Adalah makromolekul atau molekul kompleks yang
ENZIM
Enzim adalah senyawa protein yang bertindak
sebagai biokatalisator, artinya senyawa
tersebut mampu mempercepat reaksi kimia,
tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Kenapa
Enzim?
• Karena enzim selain berfungsi sebagai biokatalisator di dalam tubuh manusia dan untuk manusia, enzim di dalam
tubuh manusia dapat dimanfaatkan oleh penyakit sehingga kondisi patofsiologis tubuh semakin buruk.
CONTOH
Struktur tiga demensi dari enzim protease pada
Human Immunodefciency virus (HIV), yang
merupakan enzim penting dalam replikasi virus HIV, memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para peneliti untuk mengetahui konfgurasi
molekuler dari protein virus HIV. Para peneliti
menggunakan hal ini untuk mendesain suatu obat yang dapat menginaktifkan enzim protease
False Substrat
berinteraksi dengan enzim
menghasilkan produk yang salah
dan tidak berfungsi
(antimetabolit)
berinteraksi dengan enzim
menghasilkan produk yang salah
dan tidak berfungsi
(antimetabolit)
molekul obat dapat mengalami
transformasi kimia yang kemudian
membentuk produk abnormal sehingga
jalur metabolik d.i dalam tubuh akan
berubah
molekul obat dapat mengalami
transformasi kimia yang kemudian
membentuk produk abnormal sehingga
jalur metabolik d.i dalam tubuh akan
RESEPTOR
Suatu makromolekul seluler yang secara
spesifk dan langsung berikatan dengan
agonis/ligan untuk memicu signaling kimia
antara dan dalam sel
menimbulkan efek.
Kenapa
Reseptor ??
Karena reseptor dapat
berfungsi sebagai situs
pengenalan dan pengikatan
suatu ligan sehingga
• Contoh ligan yang dapat berikatan dengan reseptor dan mempengaruhi aktivitas sel:
• Hormon: insulin, testosteron, dsb.
• Autocrine/paracrine factors: hormon yang beraksi lokal (contoh: prostaglandin).
• Neurotransmitters: dilepaskan oleh ujung syaraf
sebagai respon dari depolarisasi (contoh: asetilkolin, norepinefrin, noradrenalin).
• Cytokines: diproduksi oleh sel-sel pada sistem imunitas. Targetnya bisa jauh atau dekat (cth: interferon,
interleukin).
• Membrane-bound ligands: terdapat pada permukaan sel, mengikat pada reseptor komplementer sel yang lain sehingga menjembatani interaksi antar sel.
Agonis
• Agonisme Langsung
• Respon berasal dari interaksi agonis dengan
reseptornya, menyebabkan perubahan
konformasi reseptor sehingga reseptor aktif dan menginisiasi proses biokimiawi sel (stimulus atau penghambatan respon seluler).
• Agonisme Tidak Langsung
• Senyawa obat mempengaruhi senyawa endogen
dalam menjalankan fungsinya. (potensiasi atau modulasi). Agonis tidak langsung biasanya
merupakan alosterik dimana obat berikatan dengan reseptor pada tempat yang berbeda dari tempat
Antagonis
• Antagonis kompetitif
• Suatu obat yang mengikat reseptor secara reversibel pada daerah yang sama dengan tempat ikatan agonis, tetapi tidak menyebabkan efek.
Efek antagonis kompetitif dapat diatasi dengan
peningkatan konsentrasi agonis, sehingga meningkatkan proporsi reseptor yang dapat diduduki oleh agonis.
• Antagonis irreversibel
• Antagonis yang dapat mengikat reseptor secara kuat dan bersifat irreversibel, tidak bisa diatasi dengan
penambahan agonis.
• Antagonis non-kompetitif
• Suatu antagonis yang dapat mengurangi efektiftas suatu agonis melalui mekanisme selain berikatan dengan
VIRAL SURFACE PROTEIN
•
Merupakan molekul protein yang terdapat di
kulit, atau permukaan (surface), suatu virus.
•
VSP adalah protein-protein yang penting dalam
interaksi antara suatu sel dengan lingkungan
sekitarnya, termasuk dengan sel lainnya.
KENAPA
VSP ??
1. VSP dapat dijadikan marker suatu
virus/tumor/sel yang terjangkit penyakit
2. VSP berperan penting dalam interaksi antar sel sehingga bila diketahui suatu protein berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan virus/tumor/sel, maka VSP tersebut dapat ditarget agar dapat
CONTOH
1.
Malaria merozoite
surface
protein
(MSP1)
2.
Hepatitis B Virus : P39, GP42
3.
Human Breast Tumor Cells : Ret
Kinase (Rearranged during
KANAL ION
• Sebuah protein yang bertindak sebagai pori pada
membran sel dan memungkinkan bagian selektif ion
(seperti ion kalium, ion natrium, dan ion kalsium),
dengan cara yang arus listrik melewati masuk dan
keluar dari sel. Saluran ion juga melayani banyak
fungsi penting lainnya, termasuk bahan kimia sinyal,
transportasi transelular, regulasi pH, dan pengaturan
volume sel. Kerusakan saluran ion dapat
Kanal Ion
• Kanal ion yang meregulasi dan merupakan
tranpor ion secara selektif dalam proses fsiologi manusia
• Mulai dari pemberi sinyal di jantung dan sistem
saraf, sekresi cairan di paru-paru, saluran GI dan ginjal, sistem imun, remodelling tulang dan
Mekanisme
Pasif Transporter
Tranpor secara difusi, fltrasi,
osmosis dengan adanya perbedaan gradien konsentrasi
• zat terlarut berpindah dari larutan
berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui pembawa, dengan cara berikatan dengan pembawa.A
Aktif transporter
Transpor aktif membutuhkan energi yang diperoleh dari hidrolisis adhenosine-tri phospate (ATP) atau dengan coupling dengan co-transport dari counter ion
menurunkan gradien elektrokimia (cth: Na+, H+, Cl-) Beberapa obat dan pro drug berbagi jalur transporter dengan nutrien dan ini telah menunjukkan bahwa obat yang tertarget pada pembawa transporter dapat
mempengaruhi bioavabilitas sebagaimana mempengaruhi distribusinya.
Mekanisme
Pada tranporter, molekul obat
memerlukan ikatan dengan ligan natural
dengan tujuan agar dikenali sebagai substrat oleh spesifk
natural transporter dalam membran apikal
pada epitel sel.
Sehingga obat didisain dan diubah agar mirip
dengan natural ligan
Secara umum, protein transporter yang dapat
menjadi target untuk tujuan pengobatan memiliki mekanisme transpor asam amino,
dipeptida,
monosakarida, asam monokarboksilat, kation-kation organik, fosfat, nukleosida, dan
DNA
• Makromolekul polinukleotida yang tersusun
atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin ke kanan.
• Setiap nukleotida terdiri dari 3 gugus
molekul, yaitu :
- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
- basa nitrogen adenin (A) dan guanin (G), sitosin (C) dan timin (T)
Kenapa DNA ??
DNA digunakan sebagai target karena :
1. Mengatur regulasi dari replikasi, transkripsi atau translasi
2. Membunuh sel, kemungkinan melalui apoptosis (agen anti tumor)
Contoh : Sitabin dan Gemsitabin obat leukimia anak-anak Mekanisme :
1. Terminasi sintesis untai DNA
2. Penggabungan ke genom (DNA) diikuti dengan perubahan siklus hidup sel termasuk apoptosis (kematian sel
RNA
• Rantai tunggal polinukleotida
• Setiap ribonukleotida terdiri
dari 3 gugus molekul :
- 5 karbon
- basa nitrogen adenin (A),
guanin (G), sitosin (C) dan
Urasil (U)
Kenapa RNA ??
RNA memegang peranan penting dalam proses biologis : 1. Sintesis protein
2. Pemotongan mRNA 3. Regulasi transkripsi
Pengikatan obat ke RNA target spesifk pengaruhi aktivitas biologis dari RNA dengan cara :
1. Mencegah pengikatan makromolekul (protein/RNA)
2. Mengacaukan konformasi aktif RNA
RESEPTOR LIGAN
Reseptor : molekul protein yang menerima
sinyal kimia dari luar sel yang
mengarahkan kegiatan sel seperti membelah /mengiz
inkan molekul tertentu untuk masuk atau keluar
sel.
Tugas utama : menerima rangsangan berupa molekul pemberi sinyal.
Ligan (dari bahasa
latin ligandum : mengikat)
molekul pemicu sinyal yang terikat ke
sebuah daerah ikatan pada protein target. Ikatan
ini terjadi oleh gaya antarmolekul, seperti ikatan ion, hidrogen dan
Contoh pasangan
reseptor ligan
• EGF dan EGFR
• EGFR reseptor glikoprotein transmembran
yang dikode oleh proto onkogen Her 1
• Terdiri dari ekstraseluler dan intraseluler
• Ekstraseluler terdiri atas reseptor yang
Ligan yang dapat berikatan dengan
EGFR :
EGF (Epidermal Growth Factor)
Amphiregulin
Transforming Growth Factor-α (TGF- α)
Heparin-binding EGF-like growth factor (HB-EGF)
Betacellulin
Intraseluler terdapat domain tirosin kinase yang berperan pada proses tranduksi sinyal dalam pertumbuhan kanker. Ikatan antara EGFR dengan ligan aktifkan berbagai jalur transduksi sinyal yang berperan dalam regulasi siklus sel
terjadi proses diferensiasi, apoptosis, proliferasi nan angiogenesis.
Terapi anti kanker hambat kerja EGFR EGFR Inhibitor
Contoh : Antibodi monoklonal anti-EGFR (mAb) cetuximab, abgenix, medarex
Liposom
Apa itu Liposom?
Vesikel sferis
dnegan ukuran
nanopartikel
(yang digunakan sebagai carrier pada sistem penghantaran
obat tertarget )
terdiri atas
membran lipid
lapis ganda,
komponen
utama dari
liposom yaitu
Komponen
Rigiditas dan permeabilitas lapisan bilayer dipengaruhi oleh jenis lipid yang digunakan dalam formula.
Panjang rantai alkil dan derajat ketidakjenuhan suatu lipid sangat mempengaruhi sifat dari liposom,
Contoh : C18 rantai alkil jenuh: pada suhu ruang mengahsilkan
bilayer yang rigid dengan permeabilitas rendah.
Kolesterol juga dapat meningkatkan rigiditas dari bilayer,
Mengapa liposom dapat
digunakan dalam TTDS ?
Biokompatibel
liposom memiliki struktur
yang serupa dengan membran biologi.
Dapat menuju organ spesifk
mengurangi efek yang negatif bagi sel-sel non
target disekitar target.
Dapat membawa dosis secukupnya
mengurangi dosis yang diperlukan (bila
PENGGOLONGAN
LIPOSO
M
LIPOSO
M
Struktur
Mekanisme
Penghantaran
Penggabungan liposom dengan Ligand spesifk Memodifkasi sifat
fsikokimia dari liposom, ukuran partikel, permeabilitasUntuk memperlama
Antibodi
Monoklonal
Monoklonal Antibodi
• Tepat target
• Memaksimalkan
efek terapi
• Meminimalisir efek samping & toksiistas
pembawa obat yang dapat
mengenali target
Biasanya
digunakan untuk
• terapi kanker
Defnisi
•
Antibodi
: protein yang dihasilkan
oleh sel limfosit B sbg respon
terhadap adanya antigen
•
Antigen
: substansi yang dapat
merangsang terbentuknya antibodi
yang spesifk, tdd protein dan
• Antibodi berbentuk seperti huruf Y
• Mempunyai 2 fragmen :
fragmen antigen
binding (Fab) dan daerah konstan (constant region/ Fc).
• Fab mengenal & mengikat antigen spesifk.
• Fc sebagai efektor yang dapat berinteraksi
Ligan
sebagai ligan
dalam terapi
cancer,
yang dapat
Mekanisme Kerja
•
active
Penggolongan antibodi monoklonal
• Antibodi monoklonal murni
Merupakan antibodi monoklonal yang
• Conjugated monoclonal antibodies (Antibodi
monoklonal yang dikombinasikan dengan beberapa senyawa lain)
• Merupakan antibodi monoklonal yang dikombinasikan
dengan beberapa senyawa lain (conjugated
monoclonal antibodies) antara lain kemoterapi, toksin, dan senyawa radioaktif. Antibodi monoklonal jenis ini akan beredar ke seluruh bagian tubuh sampai ia berhasil menemukan sel kanker yang mempunyai
antigen spesifk yang dikenali oleh antibodi
Radioimunterapi
Setelah dimasukkan
ke dalam tubuh,
antibodi akan terikat
ke dalam antigen
yang ada di sel
kanker dan sel
tersebut akan
dimatikan oleh
radiasi yang
Imunotoksin
• 1. Berikatan denganreseptor (antigen) komplimen dari mAB pembawa toksin pada permukaan tumor
• 2. Mengalami internalisasi ke dalam endosome
• 3. Mengalami serangkaian metabolisme di dalam RE.
• 3. Bertranslokasi ke dalam sitosol, mengalami
ribosilasi untuk
mengaktifkan toksin.
Imunoliposom
Merupakan konjugasi antara
antibodi dengan liposom.
liposom membawa obat
atau nukleotida terapeutik
dan kemudian berkonjugasi
dengan antibodi
Obat-antibodi
terkonjugasi
•
Obat-antibodi terkonjugasi adalah
antibodi monoklonal (mAbs) yang
terikat pada obat dengan ikatan
kimia. Menghasilkan efek terapi yang
baik dan mengurangi efek samping.
•
Identifkasi antigen yang dihasilkan oleh
sel tumor.
•
Produksi antibodi monoklonal melawan
antigen.
•
Pembentukan kompleks obat pada sel
Mikropartikel
dan Nanopartikel
Mikropartikel
• Mikropartikel merupakan partikel padat berbentuk
sferis dengan ukuran 1-1000 µm.
• Mikropartikel memiliki inti yang dikelilingi oleh
Mikropartikel
• Mikrokapsul adalah mikropartikel yang terbuat dari satu atau lebih bahan inti (padat atau cair) yang dilapisi oleh dengan bahan tertentu yang membentuk dinding kapsul.
• Karakteristik fsikokimia yang penting dan harus diperhatikan dalam pembuatan mikropartikel:
distribusi ukuran partikel
berat molekul dari polimer
perbandingan antara obat dan polimer
Metode Pembuatan
air suspension
coarsevation-phase separation
multiorifce-centrifugal prosess
pan coating
spray drying dan spray congealing
solvent evaporation
Polymerization
Precipitation
freeze drying
chemical and thermal cross-linking
wax coating and hot melt
Kelebihan
Menutupi bau dan rasa tidak enak
Meningkatkan sifar alir dari serbuk
Melindungi bahan obat dari pengaruh lingkungan yang merugikan seperti kelembaban, oksigen, dan sinar ultraviolet
Mencegah penguapan
Nanopartikel
• Nanopartikel adalah partikel koloid dengan ukuran lebih kecil dari 1 mm (10 nm -1000 nm).
• Nanokapsul mempunyai struktur kulit-inti (sebuah
sistem penyimpanan),
sementara nanosfer mewakili sebuah
Metode Pembuatan
1. Metode emulsifkasi: larutan aqueous dari albumin dibuat menjadi bentuk emulsi dengan minyak nabati (cotton seed oil) pada suhu kamar.
Kemudian dengan menggunakan
homogenizer pada kecepatan tinggi, akan diperoleh emulsi yang homogen. Emulsi yang diperoleh kemudian ditambahkan ke dalam pre-heated oil (lebih dari 120 oC) setetes demi
setetes. Kemudian suspensi yang diperoleh diletakkan dalam penangas es.
2. Metode desolvasi: partikel di dalam cairan aqueous akan dibentuk melalui proses koaservasi
lalu distabilkan dengan cross linking
Kelebihan
Memungkinkan pengendalian pelepasan obat
dan targetting obat.
Meningkatkan stabilitas obat.
Kemungkinan untuk memasukkan obat lipoflik
dan hidroflik.
Pembawa tidak biotoksis.
Daftar Pustaka
• Editor Hillery, Anya, Andrew WL, dan James S, 2005. Drug Delivery and Targeting. London: Taylor & Francis Group
• Nanoparticles – A Review. Mohanraj, VJ. and Y Chen. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, June 2006; 5 (1): 561-573
• Drug Delivery and Targetting. Hillary, Anya M. et al. 2001. London: Taylor&Francis Inc
• Funaro, Ada et al. 2000. Biotechnology Advances : Monoclonal antibodies and therapy of human cancers, 18 (385–401)
• E. Trachsel, D. Neri. 2006 Advanced Drug Delivery Reviews : Antibodies for angiogenesis inhibition, vascular targeting and endothelial cell transcytosis. 58 (735–754)
• Emantiko, Sulityo. 2001. Antibodi Rekombinan : Perkembangan Terbaru Dalam TeknologiAntibodi. Vol 9 No. 2 (29-43)
• http://www.drugbank.ca/drugs/DB00081 (diakses pada kamis 14 november 2013, pukul 16.50 WIB)
• Indrawati, Teti. 2009. Sistem Penghantaran Obat Peroral dengan Pelepasan Terkontrol Langsung ke Target. Jakarta.
• http://www.authorstream.com/Presentation/raj54-1529137-antibodies-drug-del ivery-targeted-system