PENGARUH
EARNING PER SHARE,
RETURN ON EQUITY
DAN
DEBT
TO EQUITY RATIO
TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN
FOOD AND BEVERAGES
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
Novia Kristanti dan Sutono ( STIE Dharmaputra Semarang )
ABSTRACT
The purpose of this research is to test how much influence of Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) and Debt to Equity Ratio (DER) to share price at Food and Beverages company. The study population of 16 Food and Beverages companies listed in BEI 2011-2014. Sample 9 companies taken based on purposive sampling technique. thenthe sample size is 36 samples. The analytical method used is multiple linear regression analysis with SPSS 20 tool. The result of data analysis show that Earning Per Share (EPS) have a significant negative effect to stock price, Return On Equity (ROE) have a significant positive effect on share price and Debt to Equity Ratio (DER) significant negative effect to stock price.
Keywords: Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) and Debt to Equity Ratio (DER) to stock price
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruhEarning Per Share (EPS,) Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman. Populasi penelitian 16 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2011-2014. Sampel 9 perusahaan diambil berdasarkan teknik purposive sampling, maka ukuran sampelnya adalah 36 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alat SPSS 20. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, Return On Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham dan debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham. .
Kata kunci: Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham
A. Pendahuluan.
Harga saham dapat ditentukan berdasarkan nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik (intrinsic value) (Jogiyanto,2009). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai yang sebenarnya dari saham. Nilai pasar merupakan harga saham yang terjadi di
pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar (Jogiyanto, 2009). Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Oleh sebab itu harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham di pasar bursa.
mengetahui mahal atau terlalu murah harga saham. Analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Nilai intrinsik saham merupakan nilai yang sebenarnya dari suatu saham. Analisis fundamental menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan seperti laba, dividen yang dibayar, penjualan, dan lain sebagainya (Jogiyanto, 2009).
Harga saham beberapa usaha makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 menunjukkan peningkatan diikuti dengan EPS dan DER, namun ROEnya menurun seperti tabel 1. Sedangkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa harga
saham dipengaruhi oleh EPS dikemukakan oleh Dwiatma Patriawan (2010) Feni Pebriana (2014) dan Dwi Wulandari (2015). Di samping itu Harga saham juga dipengaruhi oleh ROE dikemjukakan oleh Dwiatma Patriawan (2010) dan Dwi Wulandari (2015). Selain tersebut harga saham juga dipengaruhi oleh DER dikemukakan oleh Dwiatma Patriawan (2010) Feni Pebriana (2014) dan Dwi Wulandari (2015).
Atas dasar informasi tersebut di atas menarik dilakukan penelitian ulang mengenai pengaruh EPS, ROE dan DER terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 1
B. Tinjauan Pustaka dan Penyusunan Hipotesis.
1. Analisis Fundamental.
Jogiyanto (2009) analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Nilai intrinsik saham merupakan nilai yang
sebenarnya dari suatu saham. Analisis fundamental menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan seperti laba, dividen yang dibayar, penjualan, dan lain sebagainya.
investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Kasmir (2010) menyatakan terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Rasio keuangan terbagi dalam lima kelompok yaitu: rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas dan pasar. Dengan analisis tersebut para investor mencoba memperkirakan besarnya keuntungan dan risiko dari menanamkan modal pada saham tertentu, memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
2. Harga Saham
Jogiyanto (2009) mengungkapkan bahwa harga saham dapat ditentukan berdasarkan nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai yang sebenarnya dari saham. Nilai pasar merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Oleh sebab itu harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham di pasar bursa.
Riset Chen, Roll, dan Ross (1996) dalam Hijriah (2007) menyatakan bahwa terdapat empat faktor yang mendasari perubahan harga saham, seperti kegiatan industri, tingkat inflasi, perbedaan antara tingkat bunga jangka pendek dan jangka panjang, dan perbedaan antara tingkat keuntungan obligasi yang beresiko tinggi dan rendah. Akan tetapi yang menjadi penyebab utama terjadi fluktuasi harga
saham yaitu kondisi perekonomian dan kinerja perusahaan.
Penilaian harga saham bertujuan untuk menilai saham-saham manakah yang paling menguntungkan bagi investor. Saham-saham yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsik (under price), layak untuk dibeli, sebaliknya saham-saham yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai intrinsik (over price), tidak layak dibeli. Jogiyanto (2009) mengungkapkan terdapat dua pendekatan untuk nilai intrinsik saham, yaitu:
a. Pendekatan nilai sekarang (present value approach). Pendekatan nilai sekarang juga disebut dengan metode kapitalisasi laba (capitalization of income method) karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang.
b. Pendekatan PER (P/E ratioapproach). Pendekatan ini menunjukan rasio dari harga saham terhadap earning. Rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dariearnings.
3. Hubungan EPS dengan Harga Saham.
Laba per lembar saham atau EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya. EPS sama dengan deviden saham umum dibagi jumlah lembar saham umum. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio antara pendapatan setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Earning Per Share (EPS) menggambarkan laba bersih setelah bunga dan pajak dibagi jumlah saham beredar (Sawidji, 2005).
Hasil penelitian dari Dwiatma Patriawan (2010) Feni Pebriana (2014) dan Dwi Wulandari (2015) mengungkapkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap perubahan harga saham, maka dibuat hipotesis penelitian H1 ada pengaruh antara Earning Per Share(EPS) terhadap harga saham
4. Hubungan ROE dengan Harga Saham.
Return on Equity (ROE) yaitu rasio antara laba setelah pajak terhadap total modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kinerja manajemen lembaga keuangan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba (Tandelilin, 2007).
Dwiatma Patriawan (2010) dan Dwi Wulandari (2015) yaitu Return On Equity
(ROE) berpengaruh terhadap perubahan harga saham, maka dibuat hipotesis penelitian H2 ada pengaruh antara Return On Equity(ROE) terhadap harga saham. 5. Hubungan DER dengan Harga Saham
Debt to Equity ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total modal dengan total aset (Kasmir, 2010). Rasio kewajiban (debt to equity ratio) menunjukkan beberapa banyak kewajiban yang digunakan membiayai aset-aset perusahaan (Keown, Martin, Petty, dan Scott Jr, 2004). Sedangkan Rasio DER dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan kewajiban terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain, seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh kewajiban atau seberapa besar kewajiban perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.
Hasil penelitian dari Dwiatma Patriawan (2010) Feni Pebriana (2014) dan Dwi Wulandari (2015) yaitu DER berpengaruh signifikan dan positif terhadap perubahan harga saham, maka dibuat hipotesis penelitian H3 ada pengaruh antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham.
6. Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian
H1+
H2+
H3+
C. Metode Penelitian.
1. Data dan Tehnik Pengumpulannya Data yang digunakan tergolong kuatitatif atau berujud angka dan dengan skala rasio. Sumber data berasal dari pihak kedua (sekunder), yaitu publikasi BEI pada situsnya www.idx.co.id. Sedangkan tehnik pengumpulannya datanya mengguanakan studi pustaka, dengan mempelajari sumber resmi data, dalam hal ini yang dipublikasikan BEI pada situsnya www.idx.co.id.
2. Populasi
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 berjumlah 16 perusahaan. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu metode pengumpulan anggota sampel yang didasari dengan pertimbangan dan kriteria tertentu. Berdasarkan tersebut terpilih 9 perusahaan dengan periode amatan 2010-2014, sehingga terdapat jumlah pengamatan 45.
3. Variabel Penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen. Adapun di dalam
penelitian ini yang merupakan variabel independen adalah : EPS, ROE dan DER, sedangkan variabel dependennya adalah harga saham.
a.Earning Per Share(EPS)
Laba per lembar saham atau EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya. EPS sama dengan deviden saham umum dibagi jumlah lembar saham umum. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio antara pendapatan setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Earning Per Share (EPS) menggambarkan laba bersih dibagi jumlah saham beredar. (Sawidji, 2005)
Laba Setelah Bunga dan Pajak EPS =
---Jumlah Saham Beredar b.Return On Equity(ROE)
Return on Equity (ROE) yaitu rasio antara laba setelah pajak terhadap total modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kinerja manajemen lembaga keuangan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba. (Tandelilin, 2007 ) EPS
ROE
DER
Total ekuitas
ROE = ---Laba bersih setelah bunga dan pajak c.Debt to Equity Ratio(DER)
Rasio kewajiban (debt to equity ratio) menunjukkan seberapa banyak kewajiban yang digunakan membiayai aset-aset perusahaan (Keown, Martin, Petty, dan Scott Jr, 2004).
Total ekuitas DER =
---Total kewajiban C. Harga Saham
Merupakan tipe variabel yang dijelaskan/dipengaruhi variabel independen yaitu harga saham. Dalam penelitian ini harga saham yang dimaksud adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika pasar bursa sudah
tutup maka harga pasar adalah harga penutupan (closing price)
4. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan regresi linier berganda dengan persamaan Harga Saham = a + b1 Earninh Per Share + b2 ROE + b3 DER + e
D. Hasil
1. Uji Kelayakan Model Regresi Linier Berganda
Hasil analisa data seperti tabel 2 menunjukkan nilai F hitung sebesar 8,325 > F tabel = 2,90 (α = 0,05, numerator, jumlah variabel - 1) = 4 - 1 = 3 dan denumerator (jumlah kasus - jumlah variabel) = 36 - 4 = 32). Hal ini berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi perubahan variabel dependen (harga saham).
Tabel 2
Hasil analisis data seperti tabel 3 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,386 yang berarti bahwa 38,6% variasi harga saham dipengaruhi oleh variabel Earning Per Share (EPS),
Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER). Sedangkan sisanya 61,4% harga saham dapat dipengaruhi oleh variabel lain.
2. Uji Hipotesis
Tabel 4
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini terbukti (signifikan) atau tidak. Untuk uji hipotesis dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t-test dengan (tingkat kesalahan penelitian = 0,05).
a. Uji hipotesis pengaruh Earning Per Share(EPS) terhadap harga saham (H1)
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS versi 20.0 diperoleh angka koefisien regresi EPS negatif – 0,704, t hitung = - 2,130 > t tabel -2,032 dan signifikansi 0,041 < = 0,05 sehingga diinterprestasikan berpengaruh negatif signifikan, sedangkan yang dihipotesiskan adalah positif, dengan demikian hipotesis 1 ditolak. Hal tersebut berarti jika EPS meningkat, maka harga saham akan menurun.
b. Uji hipotesis pengaruh Return On Equity(ROE) terhadap harga saham (H2)
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS versi 20.0 diperoleh angka koefisien regresi ROE positif +1,423, t hitung = 3,767 > t tabel 2,032 dan signifikansi 0,001 < = 0,05 sehingga diinterprestasikan berpengaruh positif signifikan sesuai yang
dihipotesiskan adalah positif, dengan demikian hipotesis 2 diterima. Hal tersebut berarti jika ROE meningkat, maka harga saham juga akan meningkat.
c. Uji hipotesis pengaruh Debt to Equity Ratio(DER) terhadap harga saham (H3)
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS versi 20.0 diperoleh angka koefisien regresi DER negatif -0,457, t hitung = -2,456 > t tabel -2,032 dan signifikansi 0,020 < = 0,05 sehingga diinterprestasikan berpengaruh negatif signifikan, sedangkan yang dihipotesiskan adalah positif, dengan demikian hipotesis 3 ditolak. Hal tersebut berarti jika DER meningkat, maka harga saham juga akan menurun.
E. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek.
3. Tidak ada pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
F. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berpengaruhnya Earning Per Share
(EPS), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan baik emiten maupun investor untuk memprediksi harga saham pada perusahaan makanan dan minuman. 2. Bagi investor dalam memilih saham,
diharapkan melakukan analisis terlebih dahulu seperti melakukan analisis fundamental perusahaan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti lain hendaknya dapat
menambah atau mengganti variabel penelitian dan memperpanjang periode penelitian untuk membuktikan kembali hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Jamalul. 2009. Analisis Faktor Fundamental Keuangan dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. USU Repository@ 2009.
Agus Sartono, 2011, Manajemen Keuangan : Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: BPFE.
Ang Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Anoraga, P. dan Pakarti, 2006, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bambang Riyanto, 2011, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
Djarwanto P.S, 2003, Statistik Induktif, Yogyakarta: BPFE.
Dwi Wulandari, 2015, Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Transportation Services yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Dwiatma Patriawan, 2010, Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008, Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Feni Febriana, 2014, Analisis EPS, ROA, dan DER terhadap Harga Saham Perusahaan–perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Sri Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013,Kompak.
Hanry Dwi Purnomo, 2007, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI 2003-2005, Jurnal Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Harmono, 2009, Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scored, Pendekatan Teori,Kasus Dan Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara.
Hin, L. Thian, 2011,Panduan Berinvestasi Saham, Jakarta: Alex Media Komputindo.
Horne, James C. Van dan John M. Warchowicz, JR, 2005, Fundamentals Of Financial Management”, Twelve Edition, Alih Bahasa Dewi Fitriasari, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Imam Ghozali, 2005, Aplikasi Analisis
Multivaried dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Unversitas Diponegoro.
Indra, A. Zubaidi. 2006. Faktor-Faktor Fundamental Keuangan yang Mempengaruhi Risiko Saham. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 2 No.3, Mei 2006: 159-256 : Bandar Lampung.
Jogiyanto, 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam, Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Kasmir, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers.
Keown, Martin, Petty, Scoot Jr, 2004, Manajemen Keuangan: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi, Jakarta: Indeks.
Mamduh Hanafi dan Abdul Halim, 2013, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: DPP AMP YKPN. Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo,
2012, Metodologi Penelitian dan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.Rivai, 2007, Credit Mnagement Handbook, Jakarta: Rajawali Pers.
Sawidji Widoadmodjo, 2005, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika. Singgih Santoso, 2004, Buku Latihan
SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tandelilin, 2007, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta : BPFE.