• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manual Penentuan Status dan Faktor Pengu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manual Penentuan Status dan Faktor Pengu"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL PENENTUAN STATUS DAN

FAKTOR PENGUNGKIT UNTUK

PERENCANAAN DAN MONEV

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

2014

(2)

P

P

P

E

E

E

N

N

N

D

D

D

A

A

A

H

H

H

U

U

U

L

L

L

U

U

U

A

A

A

N

N

N

Penentuan status dan faktor pengungkit Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) menggunakan beberapa program kemasan yang telah dirancang untuk kepentingan tersebut. Program kemasan telah dirancang oleh Dr. Ir. Sugeng Budiharsono, Ketua Tim Ahli dari kegiatan Revitalisasi Pengembangan Ekonomi Lokal. Program kemasan yang digunakan adalah Program RALED (Rapid Assessment Techniques for Local Economic Development) dan Program Penentuan Bobot untuk Aspek PEL.

Program RALED merupakan program yang dimodifikasi dari Program RAPFISH (Rapid Assessment Techniques for Fisheries) yang dikembangkan oleh Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada. Modifikasi yang telah dilakukan hanya pada dimensi maupun indikatornya saja. Indikator pada RALED ini mengacu kepada indikator yang telah dikembangkan oleh Direktorat Perekonomian Daerah, BAPPENAS khusus untuk PEL. Indikator tersebut dikembangkan berdasarkan konsep Heksagonal PEL, yang terdiri dari enam aspek yaitu: Kelompok Sasaran, Faktor Lokasi, Kesinergian dan Fokus Kebijakan, Pembangunan Berkelanjutan, Tata Pemerintahan dan Proses Manajemen. Hasil analisis dengan menggunakan Program RALED ini berupa indeks dan faktor pengungkit dari masing-masing aspek PEL. Akan tetapi Program RALED ini tidak dapat menentukan status PEL secara keseluruhan.

Penentuan status PEL secara keseluruhan menggunakan program lainnya, yaitu Program PENENTUAN BOBOT UNTUK ASPEK PEL. Hasil analisis dari program ini berupa bobot dari masing-masing aspek PEL. Dengan diketahuinya

(3)

CARA MENGINSTAL

RALED

Program RALED adalah modifikasi dari Program RAPFISH sehingga cara menginstall program RALED untuk Microsoft Excel 2003, yaitu sebagai berikut: 1. Copy folder program RALED, yang ada dalam folder RALED dari CD ke

komputer, misalnya ke hardisk C. Sehingga program ada di direktori C, yaitu sebagai berikut C:\RALED\RALED SBH

2. Buka program Excel, dan lihat apakah folder RALED sudah berada pada default directory, yaitu C atau tidak. Untuk mengeceknya, klik menu Tools

pada bagian atas program Excel, setelah itu klik Options, lalu klik General. Lihat di kotak Options, kemudian di depan Default file location, harus ditulis C:\RALED\RALED SBH seperti yang disajikan pada Gambar 1.

(4)

3. Klik menu Tools pada bagian atas worksheet kemudian klik Add-Ins. Kemudian lihat dalam kotak Add-Ins, apakah Rapfish version 5 (Agustus 2001)

sudah atau belum, kalau belum ada klik tombol Browse, lalu cari file Rap1.xla yang ada di folder C:\RapfishExcels, lalu klik tombol OK. Kalau sudah ada beri tanda pada Analysis Toolpak VBA, Rapfish version 5 (Agustus 2001) dan

(5)

4. Bukalah, salah satu file analisis RALED, misalnya file ANALISIS RALED UNTUK TATA PEMERINTAHAN. Kemudian lihatlah apakah dalam Worksheet tersebut ada tombol RALED atau tidak. Apabila tidak ada maka ikuti instalasi sebagai berikut.:

a. Klik menu Tools pada bagian atas worksheet, kemudian klik Customize, lalu klik Toolbars pada Kotak Customize. Lihat apakah ada dalam Kotak tersebut tulisan RALED, apabila sudah ada lalu beri tanda √didepan tulisan

(6)

b. Pada Kotak Customize, klik menu Command, lalu cari menu Macros, lihat di bagian sebelah kanan ada menu Custom Menu Item dan pindahkan ke bagian bawah RALED , seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Menu Custom Menu Item setelah ditaruh di bawah Kotak RALED .

c. Klik lagi tombol menu Modify Selection, kemudian klik menu Assign Macro, lalu tulis pada kolom Macro name di kotak Assign Macro dengan tulisan Main_Initialize seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6. Setelah itu tekan tombol menu Close.

d. Tekan menu Modify Selection pada kotak Customize, lalu tekan menu

(7)

(8)

Cara menginstall program RALED untuk Microsoft Excel 2007 adalah sebagai berikut:

1. Copy folder program RALED, yang ada dalam folder RALED dari CD/USB stick ke komputer, misalnya ke hardisk C.

2. Bukan program Microsoft Excel, dan lalu klik tombol Office button sehingga akan muncul seperti yang ada pada Gambar 7.

(9)

Gambar 8. Tampilan setelah Mengklik Tombol Excel Options

4. Selanjutnya klik tombol Save dan akan muncul seperti pada Gambar 9. Pada kolom Default file location, yaitu: C:\Document and Setting\intel\My Dodument kemudian diganti menjadi C:\RALED\RALED SBH seperti yang dapat dilihat pada Gambar 10.

(10)
(11)
(12)

6. Apabila pada kotak Add-Ins seperti yang dapat dilihat pada Gambar 12 belum ada tulisan Rapfish version 5 (August 2001), maka klik tombol Browse dan akan muncul tampilan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 13. Selanjutnya cari file Rap1 yang ada di C:\RALED\RALED SBH dan akan muncul tampilan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 14. Kemudian klik tulisan Rap1 tersebut dan akan muncul tampilan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 15, setelah itu klik khususnya tombol Rapfish version 5 dan Solver Add-Ins, lalu klik tombol Ok.

7. Klik tombol Home, lalu klik tombol View dan Macro, selanjutnya klik tombol View Macro dan akan muncul tampilan seperti pada Gambar 16. Kemudian di bawah tulisan Macro name ditulisa Main_Initialize, lalu tekan tombol Run dan

(13)
(14)
(15)
(16)

Cara menginstall program RALED untuk Microsoft Excel 2010 adalah sebagai berikut:

1. Copy folder program RALED, yang ada dalam folder RALED dari CD/USB stick ke komputer, misalnya ke hardisk C.

2. Buka program Microsoft Excel seperti Gambar 18, dan lalu klik tombol tulisan

File pada bagian kiri atas, sehingga akan muncul seperti yang ada pada

Gambar 19.

3. Selanjutnya klik tombol Excel Options dan akan muncul seperti pada Gambar 20.

4. Langkah selanjutnya sama dengan cara menginstall pada Excel 2007.

(17)
(18)
(19)

CARA MENGOPERASIKAN

PROGRAM RALED

Program RALED yang sudah diinstall, sudah dapat dgunakan untuk menganalisis status PEL, mengidentifikasi faktor pengungkit maupun melakukan analisis Monte Carlo. Tahapan pengoperasian Program RALED adalah sebagai berikut:

1. Buka File ANALISIS RALED UNTUK TATA PEMERINTAHAN, kemudian klik worksheet Rapscores. Isilah nilai pada baris Tata Pemerintahan mulai dari sel D2 sampai L2, berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Contoh kuesioner Penentuan Nilai Indikator Pengembangan Ekonomi Lokal yang dikermbangkan oleh Direktorat Perekonomian BAPPENAS disajikan pada

Lampiran 1. Apabila hanya ada satu nilai, karena kuesioner diisi secara musyawarah oleh seluruh responden, maka nilai tersebut langsung dimasukkan ke dalam baris Tata Pemerintahan. Akan tetapi bila ada banyak kuesioner yang diisi oleh masing-masing responden, maka nilai yang yang dimasukkan adalah nilai median. Cara mencari nilai median adalah sebagai berikut.

a. Buatkan senarai nilai dari dari seluruh responden untuk masing-masing indikator dalam aspek TATA PEMERINTAHAN. Sebagai contoh ada 9 responden yang memberikan nilai seperti yang dapat dillihat pada Tabel 1. b. Kemudian dari nilai-nilai dalam Tabel 1 dicari nilai modusnya (mode).

Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam deretan Angka-angka/ daftar angka seperti dapat dilihat pada Tabel 2.

(20)

Tabel 1. Nilai dari Masing-masing Responden

(21)

Tabel 2. Nilai Modus

(22)

2. Masukkan nilai median tersebut ke baris Tata Pemerintahan mulai dari kolom D2 sampai dengan L2, pada worksheet Rapscores pada File ANALISIS RALED UNTUK TATA PEMERINTAHAN, seperti yang dapat dilihat pada

Gambar 18.

Gambar 18. Worksheet setelah Nilai Median Dimasukkan ke dalam Baris Tata Pemerintahan dari sel D2 sampai dengan L2.

(23)

Gambar 19. Kotak Rapfish Analysis

4. Isilah kotak-kotak yang kosong pada Kotak Rapfish Analysis sebagai berikut: a. Kotak kosong di depan Number of Fisheries, diisi dengan jumlah

(24)

c. Kotak kosong di depan tulisan Name of Fisheries are in Excel

Column diisi dengan letak kolom tulisan Tata Pemerintahan. Pada

kasus ini tulisan Tata Pemerintahan terletak pada kolom A, sehingga yang diisikan pada kotak tersebut adalah huruf A.

d. Kotak kosong di bawah tulisan NUMBER of attributes diisi dengan jumlah indikator/atribut yang digunakan. Pada kasus ini, Aspek Tata Pemerintahan menggunakan 9 indikator/atribut, sehingga yang diisikan pada kotak tersebut adalah angka 9.

e. Kotak kosong di bawah tulisan Column letter of 1st attribute diisi dengan kolom dimana terletak atribut/indikator yang pertama. Pada kasus ini indikator/atribut yang pertama terletak pada kolom D, sehingga kotak tersebut diisikan dengan huruf D.

f. Kotak kosong di bawah tulisan REFERENCE diisi dengan angka 4.

g. Kotak kosong di bawah tulisan ANCHORs diisi dengan jumlah baris Anchor. Pada kasus ini jumlah baris pada Anchor ada 15, yaitu mulai dari baris ke-9 sampai dengan baris ke-24.

h. Kotak kosong di depan tulisan GOOD diisi dengan letak baris tulisan

GOOD pada worksheet. Pada kasus ini, tulisan GOOD terletak pada

baris ke-5, sehingga kotak tersebut diisi dengan angka 5.

i. Kotak kosong di depan tulisan BAD diisi dengan letak baris tulisan BAD pada worksheet. Pada kasus ini tulisan BAD terletak pada baris ke-6, sehingga kotak tersebut diisi dengan angka 6.

j. Kotak kosong di depan tulisan UP diisi dengan letak baris tulisan UP pada worksheet. Pada kasus ini tulisan UP terletak pada baris ke-7, sehingga kotak tersebut diisi dengan angka 7.

k. Kotak kosong di depan tulisan DOWN diisi dengan letak baris tulisan

(25)

m.Kotak kosong di depan tulisan Number of random repeat diisi dengan angka 25.

n. Kotak kosong di depan tulisan Normal 0 mean error distribution with 95 % interval confidence = diisi dengan angka 20.

o. Kotak kosong di depan tulisan Row # of Emin diisi angka 27. p. Kotak kosong di depan Row # of Emax diisi angka 28.

(26)

5. Setelah semua kotak kosong diisi semua, kemudian tekan menu RUN Rapfish pada kotak Rapfish Analysis, maka akan diperoleh hasil analisis

Rapfish seperti yang terdapat pada worksheet RapAnalysis, seperti yang disajikan pada Gambar 21.

Gambar 21. Hasil Analysis Rapfish

(27)

Gambar 22. Hasil Analisis Faktor Pengungkit

(28)

Gambar 23. Hasil Analisis Monte Carlo

Prosedur di atas dilakukan untuk setiap aspek/dimensi PEL lainnya, sehingga seluruh aspek PEL akan diketahui indeks status dan faktor pengungkitnya dari masing-masing aspek PEL. Hasil analisis Rapfish terhadap seluruh aspek PEL di Kabubpaten Serang adalah sebagai sebagai berikut:

Kelompok Sasaran = 62,76

Faktor Lokasi = 57,43

(29)

1. Buka file Diagram Layang-layang PEL, maka akan dapat dilihat worksheet seperti yang disajikan pada Gambar 24.

Gambar 24. Worksheet Pembuatan Diagram Layang-layang PEL

(30)
(31)

P

kondisi dari masing-masing dimensi PEL, tetapi tidak dapat menentukan status PEL secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan bobot dari masing-masing aspek PEL yang dianggap sama. Padahal dalam kenyataannya, bobot antara masing-masing aspek PEL tersebut tentu saja berbeda. Untuk menentukan status PEL secara keseluruhan dengan menentukan bobot dari masing-masing dimensi PEL digunakan Program Penentuan Bobot Dimensi PEL yang dikembangkan oleh Dr. Ir. Sugeng Budiharsono yang merupakan modifikasi dari Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Saaty (1988). Cara mengoperasikan program tersebut adalah sebagai berikut:

1. Copy program Penentuan Bobot Aspek PEL dari CD ke komputer.

2. Buka program dengan mengklik 2 kali file Penentuan Bobot Aspek PEL, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 26.

3. Copy worksheet di atas sebanyak jumlah responden pada file yang sama 4. Isikan Tabel 1 pada worksheet dengan angka-angka yang berasal dari tabel

yang ada di kuesioner penentuan bobot. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 27. Contoh kuesioner Penentuan Bobot untuk Aspek PEL disajikan

pada Lampiran 2.

(32)

Gambar 26. Worksheet Penentuan Bobot Aspek PEL

(33)

Gambar 28. Nilai Rasio Konsistensi (CR)

6. Apabila nilai CR ≤ 0,1, maka pengisian kuesioner oleh responden dianggap konsisten, sehingga nilai Bobot Aspek PEL dapat digunakan. Pada contoh di

atas, nilai CR = 0,0782 berarti nilai CR ≤ 0,1 dan nilai bobot aspek PEL dapat

(34)

Gambar 29. Nilai Bobot Aspek PEL

7. Dari Gambar 29 tersebut dapat dilihat bahwa bobot masing-masing aspek PEL adalah sebagai berikut:

Kelompok Sasaran = 0,3693

Faktor Lokasi = 0,2750

Kesinergian dan Fokus Kebijakan = 0,0045 Pembangunan Berkelanjutan = 0,1732

Tata Pemerintahan = 0,0514

Proses Manajemen = 0,0866

8. Selanjutnya isilah tabel-tabel pada worksheet yang telah dicopykan dari angka-angka yang telah diisi oleh responden, dengan menggunakan langkah-langkah yang sama seperti di atas.

(35)

gabungan, letakan kursor di kolom gabungan, dari aspek PEL yang akan ditentukan nilai bobot gabungan, misalnya pada nilai bobot Kelompok Sasaran, maka letakan kursor pada sel K5. Tekan Insert lalu tekan function, maka akan diperoleh gambar seperti disajikan pada Gambar 30.

Kemudian pada kolom select function kita cari kata GEOMEAN, setelah diketemukan kemudian klik tombol OK pada boks Insert Function, maka akan diperoleh Gambar 31. Selanjutnya taruh kursor di sel C5 sampai J5, dengan menekan tombol Shift pada keyboard. Kemudian tekan tombol OK pada boks Function Argument, maka akan diperoleh nilai Gabungan sebesar 0,3095. Kursor kemudian diletakan di sel K5 bagian kanan bawah sampai ada tanda +, kemudian tarik kebawah sampai sel K10, maka akan diperoleh seluruh nilai-nilai bobot Gabungan.

(36)

Gambar 31. Worksheet setelah Menekan Tombol OK pada Kotak Insert Function

10.Hasil Penentuan Bobot Gabungan dapat dilihat pada Gambar 32. Pada Gambar tersebut menunjukkan bahwa jumlah nilai bobot Gabungan pada

kolom K tidak sama dengan 1,0000, maka nilai tersebut harus dinormalkan

(37)

11. Buat worksheet baru pada file yang sama, untuk menentukan STATUS PEL secara keseluruhan. Pindahkan nilai Bobot Gabungan PEL ke dalam worksheet tersebut, kemudian masukkan juga nilai-nilai masing-masing aspek PEL dari hasil analisis RALED. Kalikan antara nilai indeks masing-masing aspek PEL dengan nilai bobot gabungan dari masing-masing-masing-masing PEL, yang hasilnya ada pada kolom E4 sampai dengan E9. Kemudian jumlahkan ke bawah, dengan hasil seperti pada sel E10. Sebagai contoh untuk Kabupaten Serang, nilai indeks PEL adalah 58,0490. Hal ini berarti status PEL kabupaten tersebut adalah BAIK, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 33.

(38)

INTERPRETASI HASIL

ANALISIS

Hasil analisis RALED dan Penentuan Bobot untuk Aspek PEL di atas dapat mengentahui kondisi status dan faktor pengungkit dari aspek PEL maupun keseluruhan status PEL secara keseluruhanan. Pada contoh kasus di atas, menunjukkan bahwa dari hasil analisis RapAnalysis diketahui nilai indeks Tata Pemerintahan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Serang yaitu sebesar 57,99. Berdasarkan klasifikasi kondisi atau status aspek PEL, maka kondisi aspek Tata Pemerintahan berada pada kategori baik. Secara rinci pengklasifikasian status aspek PEL adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai indeks < 50, berarti status aspek PEL buruk b. Apabila nilai indeks 50 – 75, berarti status aspek PEL baik c. Apabila nilai indeks > 75, berarti status aspek PEL sangat baik.

Secara skematis status aspek Tata Pemerintahan ataupun ordinasi aspek Tata Pemerintahan disajikan pada Gambar 34.

Hasil RapAnalysis selain dapat mengetahui indeks atau status aspek PEL tersebut adalah nilai stress dan nilai R2. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa

nilai stress yaitu sebesar 0,1477 dan nilai R2 adalah 0,9465. Menurut Kavanagh,

nilai strees yang diperbolehkan adalah apabila dibawah nilai 0,25, dengan nilai 0,1477 menunjukkan bahwa hasil analisis ini cukup baik. Nilai R2 = 0,9465

menunjukkan bahwa model dengan menggunakan peubah-perubah saat ini sudah menjelas 94,65 % dari model yang ada. Untuk model sosial biasanya apabila R2 lebih dari 80 % sudah sangat baik. Hal ini berarti bahwa model dari aspek Tata Pemerintahan dengan menggunakan peubah-peubah yang ada sangat

(39)

Gambar 34. Status Aspek Tata Pemerintahan di Kabupaten Serang

(40)

Leverage of Attributes

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Kemitraan di bidang infrastruktur Kemitraan di bidang promosi dan perdagangan Kemitraan di bidang pembiayaan usaha Reformasi sistem insentif pengembangan SDM aparatur Restrukturisasi organisasi pemerintah Prosedur pelayanan administrasi publik Status Asosiasi industri/ komoditi/ Forum Bisnis Peran Asosiasi industri/komoditi/ Forum bisnis terhadap

perbaikan kebijakan pemerintah di bidang PEL Manfaat asosiasi/organisasi bagi anggotanya

Root Mean Square Change in Ordination w hen Selected Attribute Removed (on Sustainability scale 0 to 100)

Gambar 35. Faktor Pengungkit Aspek Tata Pemerintahan di Kabupaten Serang

(41)

Munculnya faktor pengungkit utama berupa restrukturisasi organisasi pemerintah diduga dikarenakan bahwa aktor/instansi birokrasi yang mengurusi pengembangan ekonomi lokal ini terlalu banyak dan tidak dalam suatu koordinasi yang baik. Oleh karena itu pada msa mendatang perlu dilakukan

streamlining atau perampingan organisasi pemerintah dalam mengurusi pengembangan ekonomi lokal.

Munculnya faktor pengungkit kedua yaitu status asosiasi industri/komoditi/forum bisnis diduga diakibatkan bahwa organisasi-organisasi yang memayungi pelaku usaha saat ini dalam keadaan mati suri, tidak ada aktivitas yang memberikan manfaat bagi anggotanya. Fenomena umum tentang organisasi pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar tidak mengurusi atau tidak bermanfaat banyak bagi anggotanya, mereka lebih berperan sebagai rent seeker

saja. Untuk memperbaiki kondisi PEL pada masa mendatang, maka organisasi-organisasi pelaku usaha tersebut dapat berperan dan bermanfaat bagi pelaku usaha dengan cara merevitalisasi peran dan fungsi mereka.

Sudah jamak diketahui bahwa sistem insentif aparatur SDM pegawai negeri sipil di Indonesia sangat rendah, barangkali ini yang menyebabkan kinerja mereka juga rendah. Namun sebenarnya bukan berarti bahwa dengan sistem insentif yang rendah kemudian kinerjanya menjadi rendah. Banyak contoh dari negara tetangga seperti Vietnam maupun China, dengan insentif yang rendah namun kinerjanya jauh lebih baik dari negara Indonesia. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai semangat untuk membangun bangsanya, karena dengan menjadikan negara lebih maju, akan berdampak bagi perbaikan insentif pada masa mendatang. Untuk perbaikan PEL di Kabupaten Serang ini, maka untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintah, sepanjang memungkinkan maka dapat ditingkatkan insentifnya baik dari sistem upah maupun sistem kenaikan pangkatnya yang berdasarkan meritokrasi.

(42)

penjaminan, yaitu pemerintah daerah menyimpan dana di bank sebagai jaminan untuk penyaluran kredit bagi pengembangan ekonomi lokal. Kemitraan dapat juga dilakukan dengan cara pemerintah mengundang perusahaan-perusahaan besar baik perusahaan swasta maupun BUMN melakukan kemitraan dalam pembiayaan dalam rangka Corporate Social Responsibility (SCR). Pemerintah daerah dapat mengembangkan bentuk kemitraan-kemitraan pembiayaan lainnya dengan tujuan agar memudahkan para pelaku usaha untuk mengakses permodalan.

(43)

R

R

R

U

U

U

J

J

J

U

U

U

K

K

K

A

A

A

N

N

N

Alder, J. T. J. Pitcher, D. Preikshot, K. Kaschner, dan B. Ferrias. How Good is Good?: A Rapid Appraisal Technique for Evaluation of the Sustainability Status od Fisheries of the North Atlantic. Fisheries Centre, University of British Columbia, Vancouver, Canada.

Kavanagh, P. dan T. J. Pitcher. 2004. Implementing Microsoft Excel Software for Rapfish: A Technique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status. Fisheries Centre Research Reports Volume 12 Number 12 (2004):

Pithcher, T. J. dan D. Preikshot. 2001. Rapfish: A Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainability of Fisheries. Fisheries Research (2001): 255 – 270.

Pitcher, T. J. 1999. Rapfish, A Rapid Appraisal Technique for Fisheries, and Its Application to the Code of Conduct for Responsible Fisheries. FAO UN. Rome.

Chuenpagdee, R. dan J. Alder. Sustainability Ranking of Fisheries North Atlantic Fisheries. Sea Around Us: North Atlantic: 49-54

(44)

Lampiran 1.

KUESIONER

PENENTUAN NILAI INDIKATOR

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

N a m a : ……… J a b a t a n : ……….... Instansi : ... Kabupaten/Kota : ...

(45)

1. KELOMPOK SASARAN

No Indikator Skala Buruk Baik Nilai

1. Peraturan (Perda/Perkada/SK Ka.

SKPD) tentang kemudahan

investasi dalam bentuk (item); a. Insentif fiskal

investasi, official web site)

0 = tidak tersedia 1 = tersedia tetapi kurang

arbitrase, persaingan usaha,

peradilan niaga)

sosial, premanisme dan buruh mogok)

0 = Tidak ada

1 = ada intesitas 2x/thn 2 = ada intensitas > 2x/th

2 0

5. Kampanye peluang usaha melalui ;

1. Media massa (media cetak,

elektronik, web site)

2. Kegiatan interaktif (temu

usaha/pameran/seminar potensi daerah).

0 = tdk ada

1 = dilaksanakan sekali sekali

2 = dilaksanakan secara sistemik dan

berkelanjutan

0 2

6. Pusat pelayanan investasi dengan

Jasa layanan konsultasi investasi

0 = tidak tersedia

7. Upaya Fasilitasi permodalan bagi

dunia usaha oleh Pemda.

0 = tidak ada

1 = Ada 0 1

(46)

No Indikator Skala Buruk Baik Nilai

9. Upaya Pemda untuk peningkatan

teknologi, manajemen, dan

kelembagaan usaha lokal (aspek

izin usaha, badan

hukum,organisasi usaha).

0 = tidak ada 1 = ada

0 1

10. Fasilitasi Pelatihan kewirausahaan

bagi pengusaha baru (Kemampuan

Teknik dan entrepreneurship)

0= tidak

1= ada namun terbatas

2= ada dan memadai 0 2

11. Pendampingan dan monitoring

bisnis pelaku usaha baru

0= tidak ada

1= ada namun terbatas 2= ada dan memadai

0 2

12. Insentif pemda dalam bentuk

pemberian dana stimulan, dan keringanan biaya perijinan.

(47)

2. FAKTOR LOKASI

17. Sarana transportasi 0 = tidak tersedia

1 = tersedia namun tidak memadai

2 = tersedia dengan kualitas baik

0 2

18. Infrastruktur komunikasi 0 = tidak tersedia

1 = tersedia kualitas rendah

2 = tersedia kualitas baik

0 2

19. Infrastruktur energi 0 = tidak tersedia

1 = tersedia namun tidak memadai

2 = tersedia dengan kualitas baik

0 2

20. Ketersediaan air bersih 0 = tidak tersedia

1 = tersedia kualitas rendah

2 = tersedia kualitas baik

0 2

21. Tenaga kerja terampil 0 = tidak tersedia

1 = tersedia terbatas 2 = tersedia mencukupi

0 2

22. Jumlah Lembaga keuangan lokal

(Bank Umum, BPR, LKM, KSP/ USP)

0 = lebih rendah dari rata-rata daerah sekitar 1 = sama dengan rata2 daerah sekitar

2 = lebih tinggi dari rata-rata daerah sekitar

0 2

23. Peluang kerjasama dalam

(48)

No Indikator Skala Buru

27. Kualitas dari fasilitas pendidikan 0= buruk

1= sedang 2= baik

0 2

28. Kualitas pelayanan kesehatan 0= buruk

1= sedang kegiatan komoditi yang diunggulkan

1=SDM sudah terbiasa berusaha/bekerja pada kegiatan komoditi yang diunggulkan

(49)

3. KESINERGIAN DAN FOKUS KEBIJAKAN

No Indikator Skala Buruk Baik Nilai

31. Kebijakan peningkatan investasi 0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

32. Kebijakan promosi daerah 0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

33. Kebijakan persaingan usaha (a.l;tentang

pembatasan lokasi pasar modern/

supermarket/hypermarket)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

34. Kebijakan pemberdayaan UKM (a.l;

kemitraan dan subkontrak)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

35. Kebijakan peningkatan peran Perusahaan Daerah

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

36. Kebijakan pengembangan jaringan usaha

antar pelaku ekonomi

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

37. Kebijakan informasi bursa tenaga kerja 0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

38. Kebijakan Pengembangan keahlian

(peningkatan keterampilan)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

39. Kebijakan pemberdayaan masyarakat

berbasis kemitraan dengan dunia usaha (memanfaatkan dana CSR)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

40. Kebijakan pengurangan kemiskinan secara

partisipatif

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

41. Kebijakan pembangunan kawasan industri

hinterland/ industri

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

42. Kebijakan pengembangan pusat

pertumbuhan di perdesaan (agropolitan) dan perkotaan (Central Business District)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

43. Kebijakan pengembangan komunitas

sep:perbaikan lingkungan, perbaikan

kampung

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

44. Kebijakan kerjasama antar daerah/pemda 0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

45. Kebijakan tata ruang PEL 0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

46. Kebijakan pengembangan jaringan usaha

antar sentra usaha

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

(50)

4. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

No Indikator Skala Buruk Baik Nilai

47. Sistem industri yang berkelanjutan

(adanya keterkaitan pengadaan

bahan baku, produksi, dan

pengolahan)

0 = tidak ada 1 = ada

0 1

48. Pengembangan industri pendukung

untuk keberlanjutan sistem industri

0 = tidak ada 1 = ada

0 1

49. Jumlah perusahaan yang telah

memiliki Business plan

0 = < 25 % 1 = 25 – 50 % 2 = > 50 %

0 2

50. Jumlah perusahaan yang

melakukan Inovasi pengembangan produk dan pasar

peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat lokal

0 = tidak ada 1 = ada

0 1

52. PEL mempertimbangkan

Keberadaan adat dan kelembagaan lokal

permasalahan lingkungan (a.l.:

penerapan amdal)

limbah (a.l.: produk organik)

(51)

5. TATA PEMERINTAHAN

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

58. Kemitraan di bidang

pembiayaan usaha (a.l.:

penjaminan, penyaluran kredit, PKBL)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

59. Reformasi sistem insentif

pengembangan SDM aparatur (a.l.: remunerasi, jenjang karir)

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

60. Restrukturisasi organisasi

pemerintah

0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

62. Status Asosiasi industri/

komoditi/ Forum Bisnis

komoditi/ Forum bisnis

terhadap perbaikan kebijakan pemerintah di bidang PEL

0 = tidak efektif karena bersifat politis

1 = tidak efektif karena kendala internal 2 = efektif

0 2

64. Manfaat asosiasi/organisasi

bagi anggotanya

0 = tidak ada

1 = ada tetapi rendah 2 = ada dan optimal

(52)

6. PROSES MANAJEMEN

No Indikator Skala Buruk Baik Nilai

65. Analisis dan pemetaan potensi

ekonomi

0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan sebagian 2 = dilakukan menyeluruh

0 2

66. Penilaian terhadap daya saing

wilayah

0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan sebagian 2 = dilakukan menyeluruh

0 2

67. Pemetaan kondisi politis lokal 0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan sebagian 2 = dilakukan menyeluruh

0 2

68. Identifikasi stakeholder PEL 0 = tidak ada

1 = ada tetapi tidak efektif 2 = ada dan efektif

0 2

69. Penggunaan hasil diagnosis

sebagai dasar perencanaan PEL

terlibat dalam proses

perencanaan PEL

0 = <25% terlibat 1 = 25%-50% terlibat 2 = >50% terlibat aktif

0 2

71. Sinkronisasi lintas sektoral

dan spasial dalam

perencanaan PEL

0 = tidak ada 1 = ada

0 2

72. Kesesuaian implementasi

dengan perencanaan

0 = <25% sejalan 1 = 25%-75% sejalan 2 =>75% sejalan

0 2

73. Keterlibatan Stakholder

dalam proses penyusunan

indikator evaluasi

0 = <25% terlibat 1 = 25%-50% terlibat 2 = >50% terlibat aktif

0 2

74. Keterlibatan stakeholder

dalam proses monitoring dan evaluasi

0= <25% terlibat 1= 25%-50% terlibat 2= >50% terlibat aktif

0 2

75. Frekuensi dilakukan evaluasi

mandiri (self evaluation)

0 = Tidak pernah dilakukan 1 = dilakukan

0 2

76. Frekuensi dilakukan diskusi

bagi proses pemecahan

permasalahan

(53)

Lampiran 2

KUESIONER

PENENTUAN BOBOT ASPEK HEKSAGONAL PEL

N a m a : ………

J a b a t a n : ………

Instansi : ………... Kabupaten/Kota : ...

(54)

Tata Cara Wawancara

a. Tanyakan kepada responden urutan mana yang paling penting (menjadi prioritas) aspek Heksagonal PEL (Kelompok Sasaran, Faktor Lokasi, Kesinergian dan Fokus Kebijakan, Pembangunan Berkelanjutan, Tata Pemerintahan, Proses Manajemen) di wilayah kerjanya, yaitu sebagai berikut: 1. ...

Kemudian taruh urutan prioritas tersebut pada Tabel 1.

b. Lakukan perbandingan berpasangan antara ke 6 aspek Heksagonal PEL tersebut dengan menggunakan Angka Skala Saaty seperti yang disajikan pada Tabel 2, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Langkah 1

Perbandingan antar Aspek Nilai

Kelompok Sasaran dengan Faktor Lokasi

Kelompok Sasaran dengan Kesinergian dan Fokus Kebijakan Kelompok Sasaran dengan Pembangunan Berkelanjutan Kelompok Sasaran dengan Tata Pemerintahan

Kelompok Sasaran dengan Proses Manajemen

2. Langkah 2

Perbandingan antar Aspek Nilai

Faktor Lokasi dengan Kesinergian dan Fokus Kebijakan Faktor Lokasi dengan Pembangunan Berkelanjutan Faktor Lokasi dengan Tata Pemerintahan

Faktor Lokasi dengan Proses Manajemen

3. Langkah 3

Perbandingan antar Aspek Nilai

(55)

4. Langkah 4

Perbandingan antar Aspek Nilai

Pembangunan Berkelanjutan dengan Tata Pemerintahan Pembangunan Berkelanjutan dengan Proses Manajemen

5. Langkah 5

Perbandingan antar Aspek Nilai

Tata Pemerintahan dengan Proses Manajemen

c. Kemudian nilai-nilai di atas diisikan ke dalam Tabel 1.

d. Perhatikan: Konsistensi dalam pengisian nilai-nilai di atas. Contoh: Kalau A > B dan B > C, maka A > C

e. Isilah matriks dibawah ini dengan cara sebagai berikut:

 Masukkan nilai dari point b dari langkah satu sampai langkah 5

 Apabila atribut baris yang dibandingkan dengan atribut kolom lebih tinggi urutan prioritasnya, maka nilainya adalah bilangan bukat. Tetapi apabila atribut baris yang dibandingkan dengan atribut kolom lebih rendah prioritasnya, maka nilainya adalah pecahan, yaitu 1/nilai yang ditentukan dari kuesioner di atas.

Tabel 1. Matriks Perbandingan Berpasangan

Urutan Prioritas

(56)

Tabel 2. Skala Angka Saaty

1 Sama penting Dua aktivitas memberikan kontribusi yang sama kepada tujuan

3 Perbedaan penting

yang lemah antara yang satu terhadap yang lain

Pengalaman dan selera sedikit menyebabkan yang satu lebih disukai daripada yang lain

5 Sifat lebih pentingnya kuat

Pengalaman dan selera sangat menyebabkan penilaian yang satu lebih dari yang lain, yang satu lebih disukai dari yang lain.

7 Menunjukkan sifat

sangat penting

Aktivitas yang satu sangat disukai dibandingkan dengan yang lain, dominasinya tampak dalam kenyataan 9 Ekstrim penting Bukti bahwa antara yang satu lebih

disukai daripada yang lain menunjukkan kepastian tingkat tertinggi yang dapat dicapai.

2, 4, 6, 8 Nilai tengah diantara dua penilaian

Diperlukan kesepakatan (kompromi)

Resiprokal Jika aktivitas i, dibandingkan dengan

Asumsi yang masuk akal

Rasional Rasio yang timbul dari skala

Gambar

Gambar 10.  Mengganti Default File Location
Gambar 11.  Tampilan setelah Mengklik Tombol Add-Ins
Gambar 13.  Tampilan setelah Mengklik Tombol Browse
Gambar 14.  Tampilan untuk mencari Rap1
+7

Referensi

Dokumen terkait