EFEK MODERASI DARI USIA DAN JENIS KELAMIN
DALAM PENERIMAAN E-KTP
DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA
Mita Indriani Calon Peneliti
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan )nformatika BPPK) Yogyakarta Jl. )mogiri Barat Km. , Yogyakarta
Email: m.indriani@gmail.com
P. Isap Santosa, Sri Suning Kusumawardani
Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi )nformasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Jl. Grafika No. Yogyakarta
Email: insap@mti.ugm.ac.id, suning@mti.ugm.ac.id
Naskah diterima: April dan disetujui: April
Abstrak
E‐KTP merupakan solusi pemerintah untuk memberantas KTP ganda yang beredar di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan e‐KTP di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta dan faktor‐ faktor yang mempengaruhi penerimaan tersebut dengan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT yang sudah
dimodifikasi. (asil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan e‐KTP di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta cukup baik. Adapun faktor‐faktor yang mempengaruhi penerimaan e‐KTP adalah performance expectancy, facilitating conditions, dan perceive credibility, karena dapat menjelaskan
, % dari varian. Meskipun pengujian efek moderasi dilakukan pada
gender dan age, namun hanya gender yang terbukti signifikan. Walaupun
efek moderasi yang ditimbulkan cukup rendah, gender terbukti mampu
mempengaruhi hubungan facilitating conditions terhadap intention to use.
Dengan mempertimbangkan gender, nilai koefisien determinasi mengalami sedikit peningkatan menjadi , %.
Kata kunci: E‐KTP, Regresi, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
THE MODERATING EFFECTS OF AGE AND GENDER ON
THE ACCEPTANCE OF INDONESIAN SMART IDENTITY CARD
IN GONDOKUSUMAN SUBDISTRIC YOGYAKARTA
Abstract
Indonesian smart identity card (e-KTP) was issued by government to solve multiple ownership of identity card (KTP). This research aimed to understand the acceptance of e-KTP, to understand the factors determining e-KTP acceptance, and also to understand the moderating effects of gender and age on e-KTP acceptance in Gondokusuman Subdistric by using a modified Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). This research verified that e-KTP acceptance in Gondokusuman Subdistrictis was good enough. The main determinants of intention to use are performance expectancy, facilitating conditions, and perceive credibility. Those determinants can explain until 15,7% of variance. This research also verified age and gender, but only gender had significant moderating effect. Although considered weak, it could influence facilitating conditions relation to intetion to use. By using gender, the model could explain until 18,9% of variance, slightly better than before.
Keywords: Indonesian Smart Identity Card (e-KTP), regression, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
PENDAHULUAN Latar Belakang
KTP sebagai dokumen kependu‐ dukan memiliki satu permasalahan utama dimana banyak ditemukan kasus KTP ganda di masyarakat gatra.com, . Untuk menghindari kepemilikan KTP ganda, Kementrian Dalam Negeri mengu‐ sung program e‐KTP. Program e‐KTP ini diperkirakan akan selesai pada Ditjen Adminduk Kemendagri, . Dengan diimplementasikannya program e‐KTP, maka hanya ada satu e‐KTP bagi satu orang penduduk.
. Selain itu, e‐KTP juga ditolak oleh pihak perbankan karena tidak adanya tanda tangan pemilik kartu secara fisik harianjoglosemar.com, ; sinarharap‐ an.co.id, .
Permasalahan
Dari latarbelakang masalah di atas dapat ditarik permasalahan: Bagaimana penerimaan e‐KTP di masyarakat Gondo‐ kusuman, Yogyakarta dan faktor‐faktor yang mempengaruhi penerimaan e‐KTP.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan e‐KTP di Kelurahan Gondokusuman Yogyakarta dan faktor‐faktor yang mempengaruhi penerimaan e‐KTP tersebut karena suksesnya implementasi T) bergantung pada kemauan masyarakat untuk memakainya Wang dan Shih, . Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel moderator jenis kelamin gender dan
usia age dalam penerimaan e‐KTP oleh
masyarakat Gondokusuman.
LANDASAN TEORI
Dari berbagai model mengenai penerimaan user terhadap teknologi yang
ada, model Technologi Acceptance Model
TAM adalah model yang paling sering digunakan Shin, ; Lee et al., . Meskipun sudah dilakukan penelitian untuk validasi terhadap kemampuannya memperkirakan penggunaan sistem informasi Davis, ; Davis et al., ; Davis dan Venkatesh, , TAM
memiliki keterbatasan seperti yang dirangkum oleh Lee et al. dari paper mengenai TAM selama tahun. Menurut Malhotra dan Galletta , TAM kurang lengkap karena tidak mempertimbangkan satu faktor penting, yaitu pengaruh sosial dalam pemakaian dan pemanfaatan teknologi baru. TAM juga tidak mempertimbangkan adanya halangan yang mencegah individu untuk menggunakan sistem tertentu yang sebenarnya ingin dipakainya Mathieson et al., . Oleh karena itu, TAM tidak digunakan sebagai model pada penelitian ini.
Pengembangan dari TAM adalah
Unified Theory of Acceptance and Utilization of Technology UTAUT .
UTAUT dibangun oleh Venkatesh, et.al sebagai gabungan unified dari
delapan model penerimaan yang sudah ada dan sudah terpublikasi, yaitu Theory of Reason Action TRA , Technology Acceptance Model TAM , Theory of Planned Behaviour TPB , Combined TAM and TPB C‐TAM‐TPB , Innovation Diffusion Theory )DT , Social Cognitive Theory SCT , Motivational Model MM ,
dan Model of PC Utilization MPCU .
UTAUT secara empiris sudah diuji untuk memastikan validitasnya. Model UTAUT mampu menghitung hingga % dari varian adjusted R dalam usage intention. Nilai varian adjusted R dari
Intention to Use
Gender Age
Performance Expectancy
Social Influence
Facilitating Condition
Perceived Credibility
Anxiety
Gambar 1Model penelitian komprehensif. Karenanya, UTAUT
merupakan model yang lebih tepat digunakan dibandingkan TAM.
Pada penelitian kali ini, model yang digunakan adalah modifikasi UTAUT yang dipakai oleh Loo et al. karena
penelitian Loo et al. serupa dengan penelitian kali ini, yaitu mengenai
user acceptance penggunaan smart ID card, dan juga karena model Loo et al.
telah teruji secara empiris. Penelitian ini menambahkan variabel moderator yang tidak diteliti dalam model Loo et al. karena Sun dan Zhang menekankan pentingnya pengujian efek moderasi yang potensial pada penerimaan pengguna terhadap teknologi.
Variabel moderator yang digunakan adalah jenis kelamin gender dan usia age . Variabel age digunakan karena age
terbukti signifikan mempengaruhi hubungan performance expectancy dan social influence terhadap behavioral
intention Venkatesh et al., ; Wang
dan Shih, walaupun dalam penelitian Chung et al. tidak terbukti. Variabel gender digunakan
karena gender terbukti mempengaruhi
hubungan performance expectancy dan social influence terhadap behavioral intention Venkatesh et al., ; Wang
dan Shih, . Adapun variabel
experience dan voluntariness of use tidak
kali dan e‐KTP merupakan program dari pemerintah sehingga pemilik e‐KTP berada dalam kondisi yang setara dalam
experience dan voluntariness of use.
Intention to use merupakan variabel
yang digunakan dengan mengadopsi variabel behavioral intention dalam
Venkatesh et al. . Pada penelitian kali ini, intention to use didefinisikan
sebagai kemungkinan pemegang e‐N)D menggunakan e‐N)D Loo et al., .
Performance expectancy merupakan
determinan langsung yang mem‐ pengaruhi intention to use Venkatesh et
al., ; Wang dan Shih, ; Loo et al., . Performance expectancy didefinisi‐
kan sebagai persepsi pemilik e‐N)D yang akan membantu pemegang kartu tersebut untuk memperoleh keuntungan dalam kehidupan sehari‐hari. Loo et al., . H1 : Performance expectancy ber‐
pengaruh positif terhadap inten-tion to use.
H1a : Gender memiliki efek moderasi
yang mempengaruhi hubungan
performance expectancy terhadap intention to use.
H1b : Age memiliki efek moderasi yang
mempengaruhi hubungan per-formance expectancy terhadap intention to use.
Efford expectancy tidak digunakan
dalam penelitian ini meskipun variabel
efford expectancy merupakan determinan
utama dari behavioral intention
Venkatesh et al., karena dianggap tidak ada kesulitan dalam penggunaan e‐ N)D dimana pemegang kartu hanya perlu memberikan kartu kepada pihak yang
berwenang saat dibutuhkan Loo et al., .
Social influence merupakan deter‐
minan langsung yang mempengaruhi
intention to use Venkatesh et al., ;
Wang dan Shih, ; Loo et al., .
Social influence didefinisikan sebagai
tekanan sosial yang mempengaruhi
intention to use pada e‐N)D Loo et al.,
.
H2 : Social influence berpengaruh
positif terhadap intention to use. H2a : Gender memiliki efek moderasi
yang mempengaruhi hubungan social influence terhadap intention to use.
H2b : Age memiliki efek moderasi yang
mempengaruhi hubungan social influence terhadap intention to use.
Meskipun facilitating conditions
bukan merupakan determinan langsung dari behavioral intention pada penelitian
Venkatesh et al. , facilitating conditions diajukan sebagai determinan
langsung pada penelitian ini karena terbukti berpengaruh positif terhadap
intention to use Loo et al., . Facilitating conditions didefinisikan
sebagai tingkatan dimana user percaya
bahwa infrastruktur teknis dan organisasi ada untuk mendukung penggunaan sistem Venkatesh et al., .
H3 : Facilitating conditions ber‐
pengaruh positif terhadap
intention to use.
H3a : Gender memiliki efek moderasi
yang mempengaruhi hubungan
H3b : Age memiliki efek moderasi yang
mempengaruhi hubungan facili-tating conditions terhadap intention to use.
Perceived credibility bukanmerupa‐
kan determinan pada model UTAUT yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. . Namun perceived credibility perlu
ditambahkan karena perceived credibility
telah terbukti secara empiris mem‐ pengaruhi user acceptance Wang et al.,
. Perceived credibility yang
didefinisikan oleh Wang et al. meliputi keamanan dan privasi karena kredibilitas penyedia layanan elektronik untuk menjamin keamanan dan privasi mempengaruhi pengguna untuk menggu‐ nakan layanan elektronis tersebut. Selain itu, dalam penelitian e‐N)D yang dilakukan oleh (iltz et al. diketahui adanya kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi dalam penggunaan e‐N)D. Sehingga, perceived credibility
didefinisikan sebagai persepsi dari pemegang e‐N)D bahwa e‐N)D tersebut aman sulit untuk dipalsukan dan dapat menghindari pelanggaran privasi meng‐ hindari kebocoran informasi sensitif pada pihak ketiga tanpa ijin Loo et al., . H4 : Perceived credibility berpengaruh
positif terhadap intention to use. H4a : Gender memiliki efek moderasi
yang mempengaruhi hubungan
perceived credibility terhadap intention to use.
H4b : Age memiliki efek moderasi yang
mempengaruhi hubungan per-ceived credibility terhadap intention to use.
Meskipun anxiety tidak dimasukkan
dalam model UTAUT yang disusun oleh Venkatesh et al. , namun anxiety
terbukti menjadi determinan langsung dari intention to use pada penggunaan e‐
N)D Loo et al., . Anxiety
didefinisikan emosi negatif yang timbul ketika menggunakan e‐N)D Loo et al.,
.
H5 : Anxiety berpengaruh positif ter‐
hadap intention to use.
H5a : Gender memiliki efek moderasi
yang mempengaruhi hubungan
anxiety terhadap intention to use.
H5b : Age memiliki efek moderasi yang
mempengaruhi hubungan anxiety
terhadap intention to use.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan UTAUT yang sudah dimodifikasi untuk mengetahui tingkat penerimaan masyarakat terhadap e‐KTP dan faktor yang mempengaruhi penerimaan e‐KTP di Kecamatan Gondo‐ kusuman Yogyakarta. Dengan mengetahui penerimaan e‐KTP dan faktor‐faktor yang mempengaruhinya, penelitian ini diharap‐ kan dapat memberikan masukan dan kontribusi bagi pelaksanaan e‐KTP selanjutnya baik untuk daerah Yogyakarta maupun untuk daerah lain.
Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono, , h. , sampel minimal untuk analisis multivariat adalah kali dari jumlah variabel yang diteliti. Sehingga pengambilan sampel sudah mencukupi.
Kuisioner disebarkan di Kelurahan Demangan dengan menggunakan teknik
simple random sampling karena menurut
data yang diperoleh dari Dinas Kepen‐ dudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta diketahui bahwa % pe‐ megang e‐KTP berada di Kelurahan Demangan. Kuisioner terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama terkait pertanyaan mengenai karakteristik res‐ ponden dan bagian kedua merupakan item pengukuran dari variabel yang digunakan dalam model penelitian seperti
yang dapat dilihat pada Tabel . Kuisioner bagian kedua meng‐gunakan jawaban dengan skala likert interval sampai , yaitu sangat tidak setuju STS , tidak setuju TS , netral N , setuju S , dan sangat setuju SS .
Tabel 1 Variabel dan Item Pengukurnya
Kode Variabel dan Item Pengukurnya Diadopsi dari
PE Performance Expectancy
PE e‐KTP memudahkan proses identifikasi. Buatan sendiri PE e‐KPT mempercepat proses verifikasi identitas. Loo et al. PE e‐KTP meningkatkan kepercayaan akan validitas
kebenaran identitas saya. Loo et al.
SI Social Influence
S) Adanya pengaruh dari relasi/teman/tetangga/saudara
yang mendorong saya untuk menggunakan e‐KTP. Loo et al. S) Dorongan pemerintah mempengaruhi saya untuk
menggunakan e‐KTP Buatan sendiri
Kode Variabel dan )tem Pengukurnya Diadopsi dari
FC Facilitating Conditions
FC Pembaca chip e‐KTP sudah tersedia dalam jumlah yang
memadahi. Buatan sendiri
FC Scanner sidik jari sudah tersedia dalam jumlah yang
memadahi. Buatan sendiri
FC Pemerintah menyediakan pegawai/instansi khusus yang membantu jika menghadapi kesulitan dalam menggunakan e‐KTP.
Venkatesh et al.
PC Perceive Credibility
PC e‐KTP lebih aman. Loo et al.
PC e‐KTP sulit untuk dipalsukan. Loo et al.
PC e‐KTP mengurangi kemungkinan pencurian identitas. Loo et al. PC e‐KTP menghindari pelanggaran privasi menghindari
kebocoran informasi sensitif pada pihak ketiga tanpa ijin . Loo et al. ANX
ANX ANX
ANX
Anxiety
Saya takut menggunakan e‐KTP karena takut hilang Saya takut menggunakan e‐KTP karena tidak percaya terhadap fitur keamanan yang ada pada e‐KTP Saya segan untuk menggunakan e‐KTP karena takut merusak e‐KTP akibat penggunaan yang berlebihan
Loo et al. Loo et al.
Loo et al. )TU
)TU )TU
)TU
Intention to Use
Saya memiliki rencana untuk menggunakan e‐KTP dalam waktu dekat
Saya bermaksud untuk menggunakan e‐KTP dalam waktu dekat
Saya memperkirakan bahwa saya akan menggunakan e‐ KTP dalam waktu dekat
Loo et al.
Loo et al.
Tabel 2 Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Prosentase
Jenis kelamin
Pria ,
Wanita ,
Usia
– ,
– ,
– ,
> ,
Pendidikan
SD ,
SMP ,
SMU ,
Diploma ,
Sarjana ,
Pascasarjana ,
Pekerjaan
Pegawai negeri ,
Pegawai swasta ,
Profesional ,
Wiraswasta ,
Pelajar/mahasiswa ,
Lainnya ,
(asil pengujian validitas dan reliabilitas istrumen dapat dilihat pada Tabel dan Tabel . Dari hasil tersebut diperoleh bahwa item pengukuran S) tidak digunakan, karena menurut Chin , h. , instrumen yang valid menunjukkan loading dari masing‐masing
item pada konstruk yang hendak diukur seharusnya lebih tinggi dari cross-loading
pada konstruk lainnya. (asil pengujian pada Tabel menunjukkan item peng‐ ukuran lainnya telah memenuhi validitas konstruk dimana menurut (omburg dan
Giering nilai loading factor dari
masing‐masing item harus lebih dari , . (asil pengujian pada Tabel menunjuk‐ kan semua item yang digunakan reliabel dengan nilai alfa cronbach diatas . yang
merupakan batas penerimaan alfa Tull dan (awkins, , h. ; DeVellis,
Tabel 3. Analisis Faktor Uji Coba Instrumen )tem
Pengukur Komponen Keterangan
PE .877 . . . OK
PE .893 . . ‐. . . OK
PE .870 . . ‐. . . OK
S) . . . .914 OK
S) . . . .882 OK
S) . . . ‐. DROP
FC . . ‐. ‐. .813 . OK FC . . . ‐. .791 . OK FC . . . . .609 ‐. OK PC . .633 . ‐. . ‐. OK
PC . .809 . ‐. . . OK
PC . .792 . ‐. . . OK
PC . .800 . ‐. . ‐. OK
ANX ‐. ‐. ‐. .858 . . OK
ANX . ‐. . .848 ‐. . OK
ANX ‐. ‐. ‐. .836 ‐. . OK
)TU . . .860 ‐. . . OK
)TU . . .857 ‐. . ‐. OK
)TU . . .854 ‐. ‐. . OK
Tabel 4. Alfa Cronbach Uji Coba Instrumen
Variabel )tem Pengukur Α
PE PE , PE , PE .
S) S) , S) .
FC FC , FC , FC .
PC PC , PC , PC , PC .
ANX ANX , ANX , ANX .
)TU )TU , )TU , )TU .
PEMBAHASAN
Dari hasil pengumpulan data, diperoleh data statistik deskriptif dari masing‐masing variabel seperti yang ditampilkan pada Tabel . Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan pengujian metode regresi dengan bantuan SPSS. (asil pengujian regresi tanpa
variabel moderator ditunjukkan oleh Tabel .
(asil pengujian V)F pada Tabel menujukkan tidak adanya multiko‐ linearitas dimana nilai V)F bernilai kurang dari Stagliano, , h. . Dari hasil regresi yang ditunjukkan oleh Tabel tersebut diketahui bahwa intention to use
dipengaruhi oleh performance expectancy, facilitating conditions, dan perceived credibility. (al ini membuktikan bahwa
hipotesis ( , ( , dan ( diterima. Tabel
juga menunjukkan bahwa social influence
dan anxiety tidak signifikan mempe‐
ngaruhi intention to use sehingga ( dan
( ditolak. Tabel juga menunjukkan bahwa performance expectancy, facilitating conditions, dan perceived credibility mampu menjelaskan , %
dari intention to use. Rendahnya nilai
Tabel 5 Data Statistik Deskriptif dari Variabel Variabel )tem Pengukur Mean Std. Deviation
PE
PE . .
PE . .
PE . .
S) S) . .
S) . .
FC
FC . .
FC . .
FC . .
PC
PC . .
PC . .
PC . .
PC . .
ANX
ANX . .
ANX . .
ANX . .
)TU
)TU . .
)TU . .
)TU . .
Intention to use mampu merefleksi‐
kan penerimaan masyarakat terhadap e‐ KTP karena menurut Lin et al. , penerimaan suatu teknologi mengacu pada kondisi psikologis individu dengan mempertimbangkan kemauan dan ke‐ sediaan individu tersebut untuk meng‐ gunakannya. Dengan mengacu pada hasil yang ditunjukkan oleh Tabel , dapat diketahui bahwa responden memiliki kemauan untuk menggunakan e‐KTP. Sehingga dapat dikatakan bahwa program uji petik e‐KTP di Kecamatan Gondo‐ kusuman diterima oleh masyarak,
walaupun tingkat penerimaannya hanya biasa‐biasa saja atau netral.
Performance expectancy, facilitating conditions, dan perceived credibility
terbukti signifikan berpengaruh positif terhadap intention to use. (al ini sesuai
Tabel 6. Pengujian Regresi Model Utama
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance V)F
Cons‐ tant
. .
. .
PE . . . .
S) . . . .
FC . . . .
PC . . . .
ANX ‐. . ‐. ‐. . . .
F = , p< , ; R = ,
Performance expectancy memang
merupakan manfaat penggunaan e‐KTP yang dapat dirasakan langsung oleh penduduk, namun dengan biaya pem‐ buatan yang diperkirakan mencapai Rp.
. , per kartu Suardana, , penggunaan e‐KTP tidak maksimal jika hanya digunakan untuk kartu identitas diri saja. Melihat contoh penggunaan e‐ N)D di negara lain seperti di Malaysia, e‐ KTP seharusnya dapat dikembangkan lagi sehingga mampu menyimpan data S)M
driving licence , data kesehatan, dan lain‐
lain. Dilihat dari sisi teknologi, e‐KTP yang menggunakan chip dengan standard
)SO/)EC Fahmi, b mampu untuk mendukung berbagai aplikasi
dalam satu kartu Smart Card Alliance, . Namun jika melihat kapasitas penyimpanan chip e‐KTP yang hanya
mampu menampung data kB Suryadi, ; Fahmi, b , agaknya hal tersebut sulit untuk dilaksanakan.
Adapun determinan yang memiliki efek paling besar mempengaruhi intention to use adalah facilitating conditions. (al
ini ditunjukkan dengan nilai koefisien yang terbesar. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesiapan infrastruktur dan dukungan organisasi sangat mem‐ pengaruhi penerimaan e‐KTP dalam masyarakat.
credibility terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan, namun social influence
dan anxiety terbukti tidak signifikan. (al
ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Loo et al. . Tidak signifikannya social influence mempenga‐
ruhi intention to use dapat disebabkan
karena masyarakat merasa program e‐ KTP ini merupakan program dari peme‐ rintah sehingga mau‐tidak‐mau masyara‐ kat tetap harus menggunakannya tanpa mempertimbangkan pengaruh dari relasi, teman, saudara, maupun komunitas. Sedangkan tidak signifikannya anxiety
mempengaruhi intention to use disebab‐
kan karena masyarakat Gondokusuman tidak dikenai denda apabila menghilang‐ kan e‐KTP yang dimilikinya dan juga tidak dikenai biaya untuk proses pembuatan‐ nya. Berbeda dengan kondisi dimana Loo et al. melakukan penelitian, warga Malaysia dikenai denda menghilangkan MyKad kartu identitas elektronik Malaysia yang dimilikinya dan dikenai biaya pembuatan ulang kartu jika merusakkannya. Sehingga, perbedaan kondisi yang terjadi dalam masyarakat Gondokusuman dengan warga negara Malaysia menyebabkan perbedaan dalam hasil penelitian ini dengan penelitian Looet al. sebelumnya.
Pengujian efek moderasi dilakukan dengan tiga tahap dimana menurut Baron dan Kenney Jogiyanto dan Abdillah, , h. , pengujian efek moderasi dilakukan dengan menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen yang harus bernilai signifikan, kemudian dilanjutkan menguji pengaruh variabel moderasi terhadap variabel dependen yang harus bernilai signifikan, dan terakhir menguji interaksi dan variabel moderator yang jika nilainya signifikan maka efek model utama menjadi tidak signifikan. Pengujian efek interaksi yang dilakukan dengan perkali‐ an variabel moderator dengan variabel independen dapat menimbulkan efek
multikolinearitas. Sehingga untuk meng‐
hindarinya digunakan teknik mean-centering Aiken dan West, , h. ‐
. (asil ringkasan pengujian efek moderasi gender dan age ditunjukkan
oleh Tabel dan Tabel .
Tabel menunjukkan bahwa
gender hanya signifikan mempengaruhi facilitating conditions terhadap intention to use, dengan demikian hipotesis ( a
diterima sedangkan ( a, ( a, ( a, dan ( a ditolak. (asil koefisien dari
facilitating conditions yang mempenga‐
ruhi intention to use berubah menjadi
Tabel 7 Pengujian efek moderasi gender
Model Uji ) Uji )) Uji )))
)ndependen
PE , * , * , **
S) , ‐ ‐
FC , ** , ** , **
PC , * , ** , **
ANX ‐ , ‐ ‐
Moderasi
G , ** , **
)nteraksi
GxPE ,
GxFC ‐ , *
GxPC ‐ ,
R , , ,
F , *** , *** , ***
Catatan : * signifikan untuk p< , ** signifikan untuk p< , *** signifikan untuk p< ,
Meskipun gender memiliki efek
moderasi yang signifikan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa age tidak
memiliki efek moderasi yang signifikan untuk mempengaruhi intention to use.
Walaupun age tidak memiliki efek yang
signifikan seperti pada penelitian Venkatesh et al. dan penelitian
Wang dan Shih , namun hasil ini sesuai seperti yang ditunjukkan dalam penelitian Chung et al. age tidak
memiliki efek moderasi yang signifikan. Dengan demikian hipotesis ( b, ( b, ( b, ( b, dan ( b ditolak.
Nilai koefisien regresi variabel
facilitating conditions untuk wanita
bernilai lebih rendah dibandingkan untuk pria. (al ini serupa dengan penelitian Wang dan Shih dimana efek
facilitating conditions terhadap pria lebih
besar mempengaruhi use behavior
dikarenakan pria lebih beorientasi pada hasil kerja Wang dan Shih, sehingga dukungan infrastruktur dan lembaga pendukung untuk membantu dan mempermudah penggunaan e‐KTP lebih mempengaruhi pria dalam meng‐ gunakan e‐KTP dibandingkan wanita.
PENUTUP
Penelitian ini membuktikan bahwa penerimaan masyarakat Keca‐ matan Gondokusuman terhadap uji petik e‐KTP cukup baik meski kesediaan dan kemauan masyarakat hanya biasa‐biasa saja. (al ini dilihat dari kesediaan dan kemauan masyarakat Gondokusuman untuk menggunakan e‐KTP yang netral tidak mendukung maupun menolak . Adapun faktor yang mempengaruhi penerimaan e‐KTP adalah performance expectancy, facilitating conditions, dan perceived credibility, dimana social influence dan anxiety terbukti tidak
signifikan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap e‐KTP. Determinan tersebut mampu menjelaskan . % dari
intention to use.
Pengujian efek moderasi yang dilakukan pada gender dan age mem‐
buktikan bahwa hanya gender yang me‐
miliki efek moderasi yang signifikan, sedangkan age terbukti tidak memiliki
efek moderasi yang signifikan. Meskipun efek moderasi f gender terhitung lemah
namun tetap tidak bisa diabaikan, dimana gender mempengaruhi hubungan facile-tating conditions terhadap intention to use. Sehingga variabel moderator gender
bersama dengan variabel independen
performance expectancy, facilitating conditions, dan perceived credibility
mampu menjelaskan , % dari intention to use sedangkan sisanya sebanyak , %
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, L.S.; & West, S.G. . Multiple regression: Testing and interprating interaction. California: Sage
Publications, )nc.
Chin, W.W. . The partial least square approach to structural equation modelling. Marcoulides editor .
Modern methode for business research. Marwah: Lawrence Erlbaum Associates.
Chin, W.W.; Marcolin, B.L.; & Newsted, .R. . Partial Least Square Latent Variable Modelling Approach for Measuring Interaction Effect: Result from A Monte Carlo Simulation Study and Voice Mail Emotion Adotion Study. Information System Research,
Volume , Nomor .
Chung, J.E.; Park, N.; Wang, (.; Fulk, J.; &
McLaughlin, M. . Age
differences in perception of online community participation among non-users: An extension of the technology acceptance model. Computer in Human Behavior,
Volume , Nomor .
Davis, F. D. . A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New Enduser Information Systems: Theory and Results. Doctoral
dissertation. USA: Massachusetts )nstitute of Technology.
Davis, F. D.; & Venkatesh, V. . A Critical Assessment of Potential Measurement Biases in the Tecnology Acceptance Model: Three Experiments. Internet Journal of Human-computer Studies, Volume
, Nomor .
Davis, F.D.; Bagozzi, R.P.; & Warshaw, P.R. . User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Theorethical Models. Management Science, Volume , Nomor .
DeVellis, R.F. . Scale and develop‐ ment: theory and applications nd edition. California: Sage Publication, )nc.
Ditjen Adminduk Kemendagri. , April. Kemendagri Siapkan Dana Rp. 6 Triliun untuk Program KTP Elektronik. http://adminduk.
depdagri. go.id/index.php?action=
content&id= .
Diakses tanggal Juni pukul . W)B.
Fahmi, (. a, Januari. Konsep Sidik Jari di e-KTP (2). Detikinet.
http://www.detikinet.com/read/
/ / / / / /
konsep‐sidik‐jari‐dan‐chip‐di‐e‐ktp‐ ‐ ‐. Diakses tanggal Juli , pukul . W)B.
Fahmi, (. b, Januari. e-KTP aman luar dalam. Detikinet. http://www.
detikinet.com/read/ / / /
/ / /e‐ktp‐aman‐
luar‐dalam‐‐ ‐habis‐. Diakses tanggal Juni , pukul . W)B.
Gatra.com. , Agustus. Ber-KTP Ganda Bisa Dipenjara Dua Tahun.
http://www.gatra.com/ ‐ ‐ /artikel.php?id= . Diakses tanggal Juli , pukul . W)B.
(arianjoglosemar.com. , Maret.
Ribuan e-KTP Teronggok.
http://harianjoglosemar.com/berit a/ribuan‐e‐ktp‐teronggok‐
(enseler, J; & Fassott, G. . Testing Moderating Effect in PLS Path Models: An Illustration of Available Procedures. Vinzi, V.E.; (enseler, (;
Wang, (; & Chin, W.W. editor . (and Book of Partial Least Squares Concepts, Methods, and Applications. Berlin: Springer. (iltz, S.R.; (an, (.J.; & Briller, V. .
Public Attitudes towards A National Identity Smart Card: Privacy and Security Concerns. Proceedings of
the th (awaii )nternational Conference on System Sciences. Waikoloa: )EEE Computer Society Press.
(omburg, C.; & Giering, A. . Konzep-tualisierung und Operationalisierung komplexer Konstrukte: Ein Leitfaden für die Marketing forschung. Marketing ZFP, Volume , Nomor
.
Jogiyanto, (.M.; & Abdillah,W. .
Konsep dan aplikasi PLS untuk penelitian empiris. Yogyakarta:
BPFE.
Lee, Y.; Kozar, K.A.; & Larsen, K.R.T. . The Technology Acceptance Model: Past, Present, and Future.
Communications of the Association for Information Systems, Volume .
http://aisel.aisnet.org/cais/vol / iss / . Diakses tanggal Juli
pukul . W)B.
Lee, Y.C.; Li, M.L.; & Yen, T.M. .
Analysis of Adopting an Integrated Decision Making Trial and Evaluation Laboratory on a Technology Acceptance Model. Expert Systems with Applications,
Volume .
Loo, W.(.; Yeow, (.P.; & Chong, S.C. .
User acceptance of Malaysian Qovernment Multipurpose Smart-card applications. Government Information Quarterly, Volume ,
Nomor .
Loo, W.(.; Yeow, (.P.; & Chong, S.C. .
Acceptability of Multipurpose Smart National Identity Card: An Empirical Study. Journal of Global Information Technology Manage-ment, Volume
, Nomor .
Malhotra, Y.; & Galletta, D. .
Extending the Technology Acceptance Model to Account for Social Influence: Theoretical Bases and Empirical Validation.
Proceedings of the nd (awaii )nternational Conference on System Sciences. Wailea Maui: )EEE Computer Society Press.
Mathieson, K., Peacock, E.; & Chin, W.W. . Extending the Technology Acceptance Model: The Influence of Perceived User Resources. The Data Base for Advances in Information Systems, Volume , Nomor .
Min, Q.; Ji, S.; & Qu, G. . Mobile Commerce User Acceptance Study in China: A Revised UTAUT Model. Tsinghua Science and Technology,
Volume , Nomor .
Shin, D.(. . Towards an
Understanding of the Consumer Acceptance of Mobile Wallet. Computers in Human Behavior,
Volume .
Sinarharapan.co.id. , Desember.
Masyarakat Gondokusuman Mulai Dapatkan e-KTP. http://www.
gondokusuman‐mulai‐dapatkan‐e‐ ktp/.Diakses tang‐gal, Juli , pukul . W)B.
Smart Card Alliance. . Contactless Technology for Secure Physical Access: Technology and Standard Choises. Smart Card Alliance White
Paper. http://www.chasesecurity. com.au/downloads/Contactless_Wh ite_Ppr_Oct .pdf. Diakses tanggal
Juni pukul . W)B.
Stagliano, A.A. 2004.
Rath & strong’s
six sigma advance tools pocket
guide
. Canada: McGraw-Hill
Companies.
Suardana, G. , Januari. Berapa biaya pembuatan e-KTP? Detikinet.
http://www.detikinet.com/read/
/ / / / / /
berapa‐biaya‐pembuatan‐e‐ktp. Diakses tanggal Juni , pukul
. W)B.
Sugiyono. . Statistika untuk Pene-litian. Bandung: Alfabeta.
Sun, (; & Zhang, P. . The role of moderating factors in user techno-logy acceptance. Inter-national Journal of Human-Computer Studies,
Volume , Nomor .
Suryadi, A. , Januari. Biar hemat, chip e-KTP Cuma 4 kB. Detikinet.
http://www.detikinet.com/read/
/ / / / / /
biar‐hemat‐chip‐e‐ktp‐cuma‐ ‐kb. Diakses tanggal Juni , pukul
. W)B.
Tull, D.S.; & (awkins, D.). . Marketing research measurment and method 4th edition. New York: Macmillan.
(enseler, J; & Fassott, G. . Testing Moderating Effect in PLS Path
Models: An Illustration of Available Procedures. Vinzi, V.E.; (enseler, (;
Wang, (; & Chin, W.W. editor . (and Book of Partial Least Squares Concepts, Methods, and Applications. Berlin: Springer. (iltz, S.R.; (an, (.J.; & Briller, V. .
Public Attitudes towards A National Identity Smart Card: Privacy and Security Concerns. Proceedings of
the th (awaii )nternational Conference on System Sciences. Waikoloa: )EEE Computer Society Press.
(omburg, C.; & Giering, A. .
Konzeptualisierung und Operati-onalisierung komplexer Konstruk-te: Ein Leitfaden für die Marketing forschung. Marketing ZFP, Volume
, Nomor .
Venkatesh, V.; Moris, M.G.; Davis, G.B.; & Davis, F.D. . User Acceptance of Information Technoligy: Toward a Unified Views. MIS Quarterly,
Volume .
Wang, Y.S.; & Shih, Y.W. . Why do people use information kiosk? A validation of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology. Government Information Quarterly,
Volume , Nomor .
Wang, Y.S.; Wang, Y.M.; Lin, (.(.; & Tang, T.). . Determinants of user acceptanceof internet banking: an empirical study. )nternational
Journal of Service )ndustri Management, Volume , Nomor .
E:b