• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan analisis SWOT sebagai dasar pemilihan strategi pemasaran PT. Commit Indonesia - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penerapan analisis SWOT sebagai dasar pemilihan strategi pemasaran PT. Commit Indonesia - USD Repository"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR

PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN

PT. COMMIT INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Nehemia Destriandra Parayu NIM: 142214112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENERAPAN ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR

PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN

PT. COMMIT INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Nehemia Destriandra Parayu NIM: 142214112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO dan Persembahan

“FORTIS FORTUNA ADIUVAT” “(Fortune Favours the Bold).”

-US Marine Corps

MOTTO

Tidak berharap adalah resep tidak kecewa. Tidak bersyukur adalah resep tidak bahagia.

(Penulis)

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR... ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI...viii

HALAMAN DAFTAR TABEL... ... ix

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... ... x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xi

HALAMAN ABSTRAK...xii

HALAMAN ABSTRACT...xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah... ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pengertian Strategi ... 8

B. Pengertian Manajemen Strategi... 9

C. Tujuan Strategi ... 10

D. Faktor-Faktor Strategi ... 10

E. Tingkatan Strategi ... 16

F. Alternatif Strategi Utama ... 20

G. Perencanaan Strategi ... 22

H. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 22

I. Pengembangan Bauran Pemasaran... ... 25

J. Pengertian Online Marketing... ... 30

K. Pengertian Analisis SWOT ... 32

(11)

x

M. Penelitian Terdahulu... ... 42

BAB III METODE PENELITIAN... ... 45

A. Jenis Penelitian ... 45

B. Subyek dan Objek Penelitian ... 45

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 45

D. Variabel Penelitian ... 46

E. Definisi Operasional... 46

F. Teknik Pengumpulan Data ... 47

G. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 58

A. Peta Lokasi dan Profil Perusahaan ... 58

B. Sejarah Perusahaan... 58

C. Logo dan Filosofi Perusahaan ... 59

D. Data dan Legalitas Perusahaan... 60

E. Visi dan Misi PT. Commit Indonesia... ... 61

F. Komitmen Perusahaan... ... 61

G. Jam Operasional Perusahaan... ... 62

H. Susunan Organisasi Perusahaan... ... 63

I. Kegiatan Produksi Perusahaan... ... 64

J. Hasil Produksi... ... 65

K. Peralatan dan Perlengkapan... ... 66

L. Proses Produksi... ... 66

M. Segmentasi dan Luas Pasar ... 67

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Pengumpulan Data ... 69

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 76

C. Usulan Strategi Pemasaran... . 99

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...102

A. Kesimpulan...102

B. Saran...105

C. Keterbatasan Penelitian...107

DAFTAR PUSTAKA...108

(12)

xi

DAFTAR TABEL

TABEL JUDUL HALAMAN

Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Interaksi Bisnis Dunia...36

Tabel 2.2 Klasifikasi Bisnis E-Commerce...39

Tabel 3.1 Bobot dan Rating Matriks EFAS...49

Tabel 3.2 Matriks EFAS...49

Tabel 3.3 Bobot dan Rating Matriks IFAS...51

Tabel 3.4 Matriks IFAS...51

Tabel 3.5 Matriks SWOT...53

Tabel 3.6 Matriks IE...55

Tabel 4.2 Susunan Organisasi Perusahaan...63

Tabel 5.1 IFAS...77

Tabel 5.2 EFAS...78

Tabel 5.3 Matriks SWOT...92

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR JUDUL HALAMAN

Gambar 2.1 Empat Bauran Pemasaran...26

Gambar 4.1 Denah Lokasi PT. Commit Indonesia...58

Gambar 4.2 Logo Perusahaan...59

Gambar 4.3 Produk Tropicoco Minyak Tropicoco...65

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL LAMPIRAN HALAMAN

1. Lampiran Daftar Pertanyaan…...111

2. Lampiran Transkrip Percakapan...112

3. Lampiran Form QSPM...120

(15)

xiv ABSTRAK

PENERAPAN ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN PT. COMMIT INDONESIA

Nehemia Destriandra Parayu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2019

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang sesuai bagi PT. Commit Indonesia pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan konsep Fred R. David melalui 3 tahap perumusan strategis yaitu input stage,matching stage dan decision stage. Pada input stage menggunakan Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) Matrix dan External Strategic Analysis Summary (EFAS) Matrix. Tahap selanjutnya menggunakan SWOT Matrix dan Internal-External (IE) Matrix. Pada tahap akhir menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix.

Berdasarkan hasil IFAS dan EFAS, dapat diketahui total nilai untuk IFAS adalah sebesar 3,3380 sedangkan EFAS adalah sebesar 2,7875. Pada matching stage pada matrik SWOT didapatkan beberapa kemungkinan alternatif strategi dengan cara menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman dan meminimalisasikan kelemahan dan menghindari ancaman. Pada matrik Internal Eksternal (IE) diketahui PT. Commit Indonesia berada pada posisi tumbuh dan membangun, strategi yang cocok pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi integrasi ke depan, belakang, dan samping. Pada decision stage dari hasil QSPM dapat diperoleh alternatif strategi utama yaitu strategi penetrasi pasar dengan Total Nilai Daya Tarik (TAS) sebesar 6,76. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan kemampuan pemasaran PT. Commit Indonesia terhadap produk Tropicoco melalui usaha peningkatan jumlah anggaran pemasaran, penambahan jumlah kru penjualan, dan pengoptimalam penggunaan sosial media untuk membantu memperluas jangkauan pemasaran.

(16)

xv ABSTRACT

THE APPLICATION OF SWOT ANALYSIS AS THE BASIS OF MARKETING STRATEGY SELECTION AT PT. COMMIT INDONESIA

Nehemia Destriandra Parayu Sanata Dharma University

Yogyakarta 2019

The purpose of this research is to find the appropriate marketing strategy for PT. Commit Indonesia at 2018. This research collects data using interviews and observation. The data analysis technique is that of Fred R. David’s concept consisting of three levels of strategic formulation of input stage, matching stage and decision stage. On the level of input stage, the Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) Matrix and the External Strategic Analysis Summary (EFAS) Matrix are used. On the next level, the SWOT Matrix and Internal-External (IE) Matrix are used. On the last level, the Quantitative Strategic Planning Matrix is used.

Based on the results of IFAS and EFAS, the research found that the total summary for IFAS is 3,3380 while for EFAS is 2,7875. On the level of matching stage using the SWOT matrix, there were few alternative strategy possibilities of using strengths to seize opportunities, using opportunities to handle weaknesses, using strengths to avoid threats and to minimalize the weaknesses. Based on the Internal External matrix (IE), the research found that PT. Commit Indonesia was at the level of growth and establishment. The appropriate strategy on this position was the market penetration, market development, product development, forward integration, backward integration, and horizontal integration strategies. Based on the result of QSPM, the companies decision stage should employ the main alternative strategy; i.e. the market penetration strategy with the total amount of interest (TAS) is 6,76. This strategy seeks to improve the marketing capabilities of PT. Commit Indonesia to Tropicoco products through efforts to increase the number of marketing budgets, increase the number of sales crews, and optimize the use of social media to help expand the marketing reach.

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia dengan negara penghasil komoditi Non-Migas yang cukup banyak dan beragam mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih memberdayakan sumber daya alamnya lagi untuk semakin memaksimalkan potensi yang tersedia, terutama hasil komoditas perkebunan. Ada banyak sekali jenis komoditas hasil perkebunan yang tersebar di seluruh Indonesia, belum lagi dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan bagian dari Jalur Khatulistiwa sehingga menjadikan Nusantara sebagai salah satu wilayah tropis terbesar di dunia.

Ketangguhan perkebunan teruji manakala krisis moneter melanda Indonesia. Kekuatan gelombang krisis bisa dibayangkan, karena mampu menghancurkan perekonomian Indonesia. Namun justru di atas krisis itulah perkebunan memberikan manfaat terbesar bagi pelakunya. Tidak saja diperoleh manfaat dadakan dari ekspor (windfall profit) sebagai akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Perkebunan menjadi salah satu penopang penting bangsa Indonesia dalam menghadang krisis moneter.

(18)

masa mendatang. Sejak awal kemerdekaan warga indonesia sudah terpampang kuat hasrat untuk menyejahterakan hidupnya. Diatas itu semua perkebunan masih tetap dan akan terus menjadi sumber kemakmuran bangsa ini.

Minyak kelapa asli, menurut salah satu artikel PT. Commit Indonesia mengatakan bahwa minyak kelapa asli memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan minyak kelapa sawit, yaitu minyak kelapa asli memiliki beberapa macam senyawa kimia bermanfaat yang terkandung dalam minyak kelapa antara lain : asam laurat, asam kaprilat, EPA dan DHA. Asam laurat memiliki manfaat dan kemampuan untuk melawan infeksi virus, jamur, dan bakteri. Asam kaprilat sendiri memiliki kemampuan untuk melawan infeksi bakteri. EPA dan DHA memberikan nutrisi yang baik bagi pembuluh darah. Mimyak kelapa asli juga mengandung asam lemak rantai sedang, pada saat penggorengan, asam lemak rantai sedang ini tidak mudah berubah menjadi radikal bebas, karena radikal bebas inilah pemicu berbagai penyakit degerenatif seperti : jantung, stroke, diabetes, kanker dan kolesterol. Asam lemak rantai sedang ini tidak membebani kerja tubuh dalam metabolisme karena mudah diserap oleh tubuh dan menjadi energi, tanpa adanya kenaikan kadar gula darah. Dengan demikian, minyak goreng kelapa asli ini merupakan pilihan tepat untuk digunakan ketika menjalankan diet sehat.

(19)

Seperti yang dilansirkan pada artikel industry.bisnis.com dengan judul “Peluang Ekspor Minyak Kelapa Sangat Terbuka”, peningkatan kinerja ekspor produk minyak kelapa, khususnya untuk pasar eropa masih sangat terbuka. Pasalnya, perubahan gaya hidup di Eropa terhadap penggunaan bahan makanan juga memberikan pengaruh terhadap permintaan minyak kelapa.Tren peningkatan ekspor minyak kelapa pada 2010 – 2014 mencapai 4,57%.

Indonesia menjadi negara ekportir minyak kelapa terbesar kedua setelah Filipina dengan pangsa pasar ekspor sebesar 36,1% terhadap total ekspor minyak kelapa dunia.“CPO kita sekarang bisa menahan black campaign segala macam, Kalau dari coconut sebenarnya tidak banyak tantangan. Jadi sebenarnya prospeknya cukup besar untuk produk bahan dasar minyak goreng ini. Apalagi kita menghasilkan kelapa yang cukup besar,” kata

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Ari Satria. Presiden Direktur PT. Barco David Surono mengatakan saat ini minyak kelapa Indonesia lebih banyak digunakan untuk konsumsi pasar dalam negeri. Tetapi setiap tahun, permintaan untuk ekspor pun mengalami peningkatan yang cukup besar.“Dari tahun ke tahun ada peningkatan yang cukup

signifikan. Kalau kami (PT Barco) baru ke Hungaria, China, Taiwan, dan Korea. Tahun depan kita akan coba masuk ke Amerika Serikat,” kata David. Tetapi sayangnya, minyak kelapa dari Indonesia baik kelapa asli maupun kelapa sawit masih dijegal dari luar negeri karena motif ekonomi.

Seperti yang tertulis dalam artikel yang berjudul “Ada Motif Ekonomi,

(20)

terulang, minyak kelapa dituding penyebab meningkatnya serangan jantung. Saat itu didasari pendapat minyak kelapa adalah lemak jenuh berbahaya. Dimotori National Heart Saver Association berupaya menghancurkan minyak sawit dan minyak kelapa. Artikel yang dipublikasikan NHSA dimedia nasional Amerika berjudul ‘The Poisoning of America’ menyentak publik dan

membuat pemerintah mengeluarkan aturan larangan penggunaan minyak kelapa.

Gerakan ini bisa ditebak bermotif ekonomi apalagi dengan keterlibatan ASA (American Soybean Association). Polanya pun sama bertema jantung kini oleh American Hearth Association (AHA). Di Amerika Serikat import minyak kelapa telah dikenai pajak 3% sejak 1934. Menurut USDA ini dilakukan untuk memproteksi industri minyak sayur dalam negeri. Memang benar minyak kelapa adalah lemak jenuh, namun yang tidak dipahami adalah minyak kelapa merupakan asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid) ditubuh mudah terurai sehingga tidak menumpuk atau jadi plak dalam pembuluh darah. Berbeda dengan lemak jenuh berantai panjang pada dilemak hewani. Pendapat bahwa minyak kelapa menyehatkan telah dikemukakan beberapa ahli pangan, gizi dan kesehatan. Marry G. Enig, PhD mengatakan kadungan asam laurat minyak kelapa dalam tubuh diubah menjadi monolaurin zat anti bakteri atau anti virus. Dokter Condrado Dayrit dari Filipina bahkan mengemukakan bahwa minyak kelapa dapat meningkatkan imunitas, mengontrol kadar gula darah, tekanan darah tinggi dan menjauhkan kita dari serangan jantung.

(21)

didokumentasikan oleh Muhartoyo dari APCC. Muhartoyo mengatakan bahwa jangan-jangan Ashley May, penulis artikel ‘Coconut oil isn’t healthy.

It’s never been healthy’yang dipublikasikan di www.usatoday.com tidak memahami apa itu lemak jenuh. Praktisi diet keto Annas Ahmad asal Jakarta juga mengatakan bahwa konsumsi minyak kelapa malah dapat menurunkan berat badan dan membuatnya merasa lebih bugar. ‘Berat badan saya turun 15 kilogram dalam 5 bulan sejak memulai rutin mengkonsumsi minyak kelapa’. Kampanye negatif ini memang aneh, terjadi disaat pasar kelapa global mulai bangkit dan bersamaan dengan serangan gencar terhadap minyak sawit. Dampak kampanye negatif tahun 80an masih terasa kini, sektor kelapa kita hancur, petani kelapa yang sempat berjaya jadi miskin, kebun terbengkalai dan luasnya terus berkurang, dan pada akhirnya industri pengolah kelapa banyak yang bangkrut, tutup Ardi M.Simpala dari Sahabat Kelapa Indonesia.

Kebijakan pemerintah saat ini cenderung lebih memudahkan wirausahawan Indonesia dalam mengekspor keluar hasil-hasil usahanya, terutama hasil dari perkebunan kelapa yang beraneka ragam. Seperti tarif pajak yang sangat minim hingga bantuan pemerintah kepada UKM dan pengusaha yang dirangkul untuk mendapatkan pembeli-pembeli dari luar negeri.

(22)

strategi pemasaran seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk akan memiliki lebih banyak variabel baru yang menjadi bagian dari faktor-faktor pertimbangan selanjutnya.

Berdasarkan kenyataan yang terjadi di Indonesia, yang melibatkan dan mempengaruhi keputusan utama suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya, penulis tertarik untuk mengangkat topik mengenai efektifitas dan efisiensi setiap strategi pemasaran yang akan dipilih melalui analisis SWOT dengan judul : “Penerapan Analisis SWOT Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pemasaran” Studi Kasus pada PT. Commit Indonesia, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dikarenakan pengertian dan cakupan mengenai strategi dalam perusahaan cukup luas, maka penulis menfokuskan studi ini pada strategi pemasaran.

Strategi Pemasaran yang dimaksud adalah variabel-variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi terhadap peningkatan penjualan dalam setahun terakhir. Oleh karena itu peneliti berusaha untuk membahas masalah bauran pemasaran yang terdapat pada PT. Commit Indonesia dan kaitannya dalam mempengaruhi volume penjualan.

Dengan demikian, perumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk PT. Commit Indonesia nantinya berdasarkan Analisis SWOT ?

C. Tujuan Penelitian

(23)

akan datang berdasarkan analisis SWOT pada variabel-variabel pemasaran dan kondisi internal dan eksternal pemasaran perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. Commit Indonesia

Memberikan sumbangan pikiran dan analisis kepada PT. Commit Indonesia yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan strategi pemasaran yang sesuai untuk pengambilan keputusan selanjutnya berdasarkan situasi dan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan, acuan, penambahan informasi dan referensi terhadap penerapan Analisis SWOT khususnya pada strategi pemasaran.

3. Bagi Penulis.

(24)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Strategi

Pengertian strategi telah didefinisikan oleh banyak ahli, yang intinya menyatakan bahwa strategi adalah suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi dapat dikatakan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Strategi dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas apa yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.

(25)

tersebut harus dinilai”. Sedangkan menurut Ireland, Hoskisson, dan Hitt (2008:4): ”Strategi merupakan kumpulan koordinasi dan integrasi dari komitmen dan aksi yang telah didesain untuk memanfaatkan inti kompetensi dan mendapatkan keuntungan kompetitif.”

B. Pengertian Manajemen Strategi

Salah satu definisi menurut Iban Sofyan (2015:4) Manajemen Strategi adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah ubah. Sedangkan menurut Fred dan Forest (2015:3) Manajemen Strategik dapat didefinisikan sebagai seni atau sains dalam memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi dapat memperoleh tujuannya.

Menurut Musa dan Mukhamad (2014:7) Manajemen Strategik adalah pendekatan holistik (tingkat korporasi, bisnis, dan operasional) dalam pengambilan keputusan manajerial yang dapat membantu pengidentifikasian isu pokok dan masalah kompleks, pemberian alternatif, tindakan yang mungkin diambil, penyusunan rekomendasi aksi kedepan (misalnya koordinasi, pengembangan, fleksibilitas, dan respon) dalam menjawab keputusan strategi (apa, siapa, bagaimana, dan mengapa).

(26)

C. Tujuan Strategi

Menurut Richard L. Daft (2000:8) diantara strategi utama utama organisasi secara keseluruhan, kalangan eksekutif mendefinisikan strategi yang eksplisit, yang merupakan rencana dan tindakan yang menggambarkan alokasi sumber daya dan kegiatan dalam menghadapi lingkungan dan mencapai tujuan organisasi. Esensi dari penyusunan strategi adalah memilih bagaimana organisasi menjadi berbeda.

D. Faktor-Faktor Strategi

Menurut Thompson, Gamble dan Strickland (2010 : 10-11), faktor penentu terbaik sebuah strategi perusahaan adalah aksinya di dalam lingkup pasar dan pernyataan senior manajer tentang pendekatan bisnis terkini, rencana masa depan, dan usaha untuk memperkuat daya saing dan daya guna.

Selain pendekatan analisis, perusahaan juga perlu untuk memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Menurut Fred dan Forest (2016:90-94) faktor-faktor tersebut meliputi :

1. Faktor Internal

a. Analisis Pelanggan

Pengujian dan pengevaluasian keinginan, hasrat, dan kebutuhan pelanggan. Melibatkan pengadministrasian survei pelanggan, menganalisis informasi konsumen, mengevaluasi strategi posisi pasar, mengembangkan profil pelanggan, dan menentukan strategi segmentasi pasar yang optimal.

b. Penjualan Produk dan Jasa

(27)

Keefektifan berbagai alat penjualan untuk produk konsumen dan industri berbeda-beda. Penjualan personal adalah yang paling penting untuk perusahaan yang memproduksi barang-barang industri, sedangkan iklan adalah yang paling penting untuk perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumen.

c. Perencanaan Produk dan Jasa

Mencakup aktivitas-aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merek, jaminan yang jelas, pengemasan, menentukan opsi fitur, gaya, dan kualitas produk, menghapus produk lama, serta memberikan pelayanan pelanggan

d. Harga

Lima pemangku kepentingan utama yang mempengaruhi keputusan penetapan harga (pricing): konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.

e. Distribusi

Meliputi pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi, tempat ritel, teritori penjualan, level, dan lokasi persediaan, transportasi pengangkut, penjualan grosir, dan peritel. Sebagian besar produsen (pembuat barang) hari ini tidak menjual barang mereka secara langsung kepada konsumen. Berbagai entitas pemasaran bertindak menjadi intermediary : mereka menjelma menjadi sejumlah nama, seperti grosiran, ritel, broker, fasilitator, agen, vendor, atau distributor sederhana.

f. Penelitian Pemasaran

(28)

jasa. Penelitian pemasaran dapat membuka kekuatan dan kelemahan penting, dan penelitti pemasaran menggunakan berbagai skala, instrumen, prosedur, konsep, dan teknik untuk mengumpulkan informasi.

g. Analisis Biaya Manfaat

Melibatkan pengukuran biaya, keuntungan, dan risiko yang terkait dengan keputusan pemasaran.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Demografi

i. Perubahan jumlah penduduk, akan berpengaruh langsung terhadap perubahan jumlah permintaan terhadap produk atau jasa.

ii. Perubahan umur pada penduduk, distribusi umur penduduk, dan penurunan tingkat kelahiran.

iii. Distribusi pendapatan penduduk, akan berpengaruh pada sasaran pemasaran, apakah akan mentargetkan masyarakat pada kelas menengah ke bawah atau menengah keatas. b. Faktor Sosial Ekonomi

i. Konjungtur dalam ekonomi, situasi perkembangan ekonomi suatu negara dalam keadaan krisis, depresi, normal, atau booming (jaya).

(29)

iii. Kebijaksanaan moneter, tingkat suku bunga, dan devaluasi atau revaluasi nilai tukar terhadap mata uang asing, terkadang dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada strategi perusahaan.

iv. Kebijakan Fiskal. Tarif pajak perusahaan atau tarif pajak individu, juga merupakan hal yang sangat besar pengaruhnya pada strategi perusahaan.

v. Keseimbangan neraca pembayaran, surplus, atau defisit, dalam hubungan dengan perdagangan yang menyangkut pihak luar negeri seperti impor dan ekspor barang dan jasa, serta cadangan devisa suatu negara, perlakuan kreditor asing terkadang merupakan ancaman atau peluang bagi perusahaan.

c. Faktor Geografi

Lokasi usaha apakah akan merugikan atau menguntungkan baik pihak perusahaan, masyarakat sekitar, dan pemerintahan.

d. Faktor Sosial

i. Perubahan budaya masyarakat asli akibat intervensi budaya baru dari luar daerah.

ii. Kebiasaan untuk pola berkeluarga yang berubah-ubah. iii. Perubahan kebutuhan keluarga yang berubah-ubah dan

(30)

iv. Peningkatan atau penurunan kualitas hidup masyarakat mempengaruhi daya beli, keinginan, dan kebutuhan masyarakat.

e. Faktor Teknologi

i. Perkembangan Teknologi yang pesat dapat menjadi ancaman dimana jika perusahaan tidak berupaya untuk menyesuaikan serta fokus pada pengaruh keunggulan industri dan struktur industri. Dan akan menjadi peluang jika perkembangan teknologi sejalan dan cocok dengan visi-misi, sumber daya manusia dalam perusahaan tersebut. ii. Perkembangan Teknologi memungkinkan komunikasi

berjalan dan tersampaikan dengan lebih cepat dan memotong rantai distribusi yang berlebihan.

f. Faktor Suplier

i. Jika suplier kuat atau memiliki kekuasaan untuk menentukan harga, maka akibatnya akan menurunkan tingkat laba yang diharapkan oleh perusahaan.

ii. Kekuatan suplier bisa menaikkan harga dan otomatis akan menurunkan laba pembelinya, ini dapat terjadi apabila suplier bersifat monopoli atau oligopoli.

(31)

iv. Suplier tidak mempunyai kekuatan yang lebih besar jika tersedia barang subtitusi dari barang-barang yang disuplainya.

v. Suplier menjadi lebih kuat jika ia melakukan integrasi kedepan, ini berarti di samping sebagai suplier bahan baku ia juga memiliki pabrik sendiri, dan toko pemasar atau distribusi sendiri.

vi. Suplier tidak mempunyai kekuatan, jika pembelinya melakukan integrasi ke belakang, artinya pembeli berhasil membeli perusahaan suplier atau mendirikan sendiri pabrik bahan baku untuk kebutuhan pabriknya.

g. Faktor Pemerintah

i. Pemerintah adalah pembeli produk atau jasa terbesar. Kebijakan pemerintah menciptakan industri baru atau tambahan usaha baru dapat menjadi ancaman perusahaan. ii. Pemerintah mensubsidi perusahaan dan industri untuk

membantu kelangsungan hidup dan perkembangannya. Pemerintah pusat dan daerah mensubsidi dengan mengurangi pembayaran pajak pendapatan, membolehkan biaya pelatihan pegawai baru sebagai kegiatan dari biaya perusahaan dan sebagainya.

(32)

E. Tingkatan Strategi

Fred dan Forest (2015 : 256) membedakan tingkatan strategi yang ada dalam perusahaan menjadi 4, yaitu :

1. Corporate Strategy

Strategi korporat adalah strategi yang ditujukan bagi seluruh bagian perusahaan dan unit bisnis yang ada. Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut dengan grand strategy yang meliputi senua bidang usaha yang dimiliki.

2. Business Strategy

Strategi pada tingkat bisnis yang mengacu pada bagaimana perusahaan merebut pangsa pasar yang ada dalam persaingan industri khususnya untuk unit bisnis tertentu.

3. Functional Strategy

Merupakan strategi yang berkaitan dengan interpretasi peran dari fungsi atau departemen dalam menerapkan strategi bisnis atau strategi korporat.

4. Operational Strategy

Konsep dasar dari strategi operasional ini mengacu pasa unit-unit bisnis utama organisasi sebagai pelaksana dari strategi yang telah dirumuskan. Ada beberapa strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan dengan melihat peluang dan produk. (Fred R David, 2015: 137)

a. Kelompok Strategi Integrasi

1. Forward Intergration Strategy

(33)

distributor atau pengecer perusahaan tersebut. Strategi vertikal ke depan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan.

2. Backward Intergration Strategy

Strategi ini menghendaki agar perusahaan semakin meningkatkan pengawasan terhadap bahan baku apabila pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan, seperti keterlambatan dalam pengawasan bahan, kualitas bahan menurun, harga bahan semakin mahal, atau sudah tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Strategi vertikal ke belakang ini bertujuan ntuk memperkuat ketersediaan bahan baku.

3. Horizontal Intergration Strategy

Strategi ini menghendaki agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap pesaing perusahan walau harus dengan memilikinya. Penggabungan (merger), akuisisi, dan takeover terhadap pesaing dapat meningkatkan skala ekonomi serta meningkatkan serah terima sumber daya dan kompetensi yang dapat menguntungkan perusahaan. Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian bagi para pemasok.

b. Strategi Intensif

1. Market Penetration Strategy

(34)

Penetrasi pasar juga termasuk pada peningkatan jumlah kru penjualan, peningkatan anggaran belanja pemasaran, memperluas artikel dan brosur promosi penjualan

2. Market Development Strategy

Bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Hal ini dapat berjalan jika jaringan distribusi baik, kelebihan kapasitas produksi.

3. Product Development Strategy

Strategi ini berusaha agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang. Tujuannya untuk memperbaiki atau mengembangkan produk yang telah ada. c. Strategi Diversifikasi

1. Related Diversification

Strategi dimana bisnis-bisnis dapat dikatakan berkaitan, ketika rantai-rantai nilai milik bisnis yang ada memilki cara bersaing yang berharga sepanjang srategi-strategi yang digunakan perusahaan-perusahaan cocok.

2. Unrelated Diversification

(35)

d. Strategi Bertahan

1. Retrenchment Strategy

Strategi yang dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingan dengan melakukan reduksi biaya dan aset perusahaan untuk memutarbalikkan kemerosotan penjualan dan keuntungan. Tujuannya untuk menghemat biaya agar penjualan maupun keuntungan dapat dipertahankan dengan cara menjual sebagian aset perusahaan.

2. Divestiture Strategy

Strategi ini digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindak lanjuti strategi akusisi yang telah diputuskan untuk prosesselanjutnya.Diverstiture juga dapat menjadi bagian dari Rentrenchment Strategy untuk menyingkirkan organisasi dari bisnis yang tidak memberikan keuntungan, yang membutuhankan terlalu banyak modal, atau sudah tidak sesuai dengan aktifitas perusahaan.

3. Liquidation Strategy

(36)

F. Alternatif Strategi Utama

Menurut Iban Sofyan (2016:80-88) ada beberapa alternatif strategi utama yang dapat diadopsi oleh perusahaan yaitu :

1. Strategi Ekspansi

i. Perubahan industri sangat dinamis, karena itu strategi stabil hanya akan sukses dalam jangka pendek saja, dalam jangka panjang akan gagal.

ii. Adanya keyakinan bahwa ekspansi itu memberi keuntungan sosial, mencerminkan adanya kebanggaan di masyarakat dan juga menyediakan lapangan kerja yang semakin luas.

iii. Adanya keyakinan berdasarkan kurva pengalaman bahwa perusahaan yang tumbuh menjadi besar karena berani melakukan ekspansi.

iv. Adanya keyakinan bahwa pertumbuhan perusahaan itu mendatangkan kekuatan untuk bersaing bahkan bisa monopoli.

v. Tujuan yang dikejar perusahaan adalah menambah lni produk atau jasa, menambah pasar atau fungsi usahanya. 2. Strategi Stabilitas

i. Perusahaan ingin meneruskan layanan pada masyarakat dengan produk atau jasa yang sama dan definisi usaha yang sama pula.

(37)

iii. Lingkungan usaha dirasakan cukup stabil, walaupun ada ancaman dianggap kurang signifikan.

iv. Pimpinan perusahan merasa bahwa banyak kegiatan ekspansi itu kurang efisien.

3. Strategi Penciutan

i. Tujuan yang ingin dikejar menuntut adanya pengurangan lini produk atau jasa, pasar, maupun fungsi bisnis yang sudah ada.

ii. Fokus keputusan adalah perbaikan melalui pengurangan aktivitas dari unit-unit yang memiliki aliran kas negatif. iii. Perusahaan tidak mencapai tujuan yang telah ditetapkan

oleh strategi perusahaan.

iv. Lingkungan dipandang sangat mengancam kehidupan perusahaan.

4. Strategi Kombinasi

i. Fokus keputusan pemilihan strategi ini karena ada kebimbangan dengan menggunakan satu strategi, setelah memperhatikan hasil deteksi dan analisa hasil lingkungan usaha.

ii. Perusahaan memang merencanakan untuk menggunakn beberapa strategi di masa yang akan datang secara berurutan

(38)

iv. Kondisi perusahaan yang berskala besar, biasanya akan lebih sering menggunakan strategi kombinasi dan berhasil dengan baik.

Perusahaan mungkin memilih strategi kombinasi karena adanya transisi dari perekonomian. Misalnya pada saat resesi dilakukan penciutan, setelah keadaan perusahaan cukup baik maka perusahaan melakukan ekspansi.

G. Perencanaan Strategi

Menurut Fred R. David (2009 : 26) perencanaan strategik adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak antara sasaran dan sumber daya perusahaan dengan peluang-peluang pasar yang selalu berubah. Tujuan perencanaan strategik adalah terus menerus mempertajam bisnis dan produk perusahaan sehingga keduanya berpadu menghasilkan laba dan pertumbuhan yang memuaskan. Manajemen strategi merupakan ilmu pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan -keputusan strategis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Perencanaan strategi terfokus bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

H. Pengertian Manajemen Pemasaran

(39)

Di dalam melakukan kegiatan pemasarannya, perusahaan memiliki lima konsep dasar pemasaran yang menjadi landasan bagi kegiatannya.

Menurut Kotler (2016 : 34) kelima konsep pemasaran tersebut adalah: 1. Konsep Produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk- produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan. Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produksi memusatkan upayanya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan liputan distribusi yang luas. Kelemahan dari konsep ini yaitu produsen kurang memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Biasanya perusahaan mengupayakan untuk meningkatkan volume produksi dan menyempurnakan teknologi guna menekan biaya. Perusahaan juga memanfaatkan biaya yang lebih rendah untuk menekan harga dan memperluas pasarnya.

2. Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol. Untuk itu perencanaan yang harus dilakukan oleh perusahaan ialah pada produknya. Perusahaan harus secara terus menerus memberi fokus pada perbaikan produk. Akibatnya sering terjadi “marketing myopia” yaitu suatu keadaan dimana perusahaan terlalu mementingkan produknya, sehingga perusahaan tersebut menjadi tidak jeli terhadap apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan konsumen.

3. Konsep Penjualan

(40)

melalui volume penjualan yang tinggi dan hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan penjualan yang agresif dan promosi yang gencar. Kelemahan konsep ini terletak pada distribusi, dimana produsen menganggap apabila barang telah dikeluarkan, maka transaksi dianggap telah selesai. Dalam hal ini, produsen tidak bertanggung jawab lagi walaupun produk tersebut masih berada di tangan perantara.

4. Konsep Pemasaran

Pada tahap ini, usaha-usaha pemasaran diarahkan secara terlebih terpadu ke arah kepuasan untuk memperoleh tingkat penjualan yang menguntungkan. Perusahaan yang menganut konsep ini berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh usaha pemasaran terpadu yang diarahkan pada terciptanya kepuasan konsumen. Hal ini adalah kunci untuk mencapai tujuan pemasaran. Konsep penjualan tidak lagi memenuhi harapan produsen sehingga perusahaan mulai memperhatikan konsumen sebagai titik tolak kegiatan pemasarannya. 5. Konsep Pemasaran Sosial

(41)

I. Pengembangan Bauran Pemasaran

Setelah memutuskan strategi pemasaran untuk bersaing secara keseluruhan, perusahaan harus siap untuk mulai merencanakan rincian dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah salah satu konsep utama dalam pemasaran modern.Menurut Kotler: (2016 : 78) bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai empat P :

1. Product (Produk)

Berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasarsasaran.

2. Price (Harga)

Adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.

3. Place (Distribusi)

Termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promotion (Promosi)

(42)
(43)

a. Produk (product)

Menurut Kotler dan Armstrong (2016 : 256) pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang mana mungkin akan memuaskan kebutuhan konsumen. Produk yang dimaksud di atas tidak hanya yang berwujud saja seperti mobil, komputer, atau ponsel. Secara lebih luas, produk juga termasuk layanan, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran dari hal-hal tersebut. Menurut Kotler, (2016 : 258) para pemasar perlu berfikir melalui tiga tingkatan produk sebagai berikut :

1. Core Customer Value

Merupakan tingkatan paling dasar yang mendasari pertanyaan “apa yang pembeli ingin beli?”. Ketika mendesain produk, pemasar harus

mendefinisikan inti, manfaat pemecahan masalah atau pelayanan yang konsumen cari.

2. Actual Product

Pemasar harus mengembangkan fitur produk, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan pengemasan. Semua atribut harus ditentukan hati-hati agar nilai inti konsumen dapat terjaga hubungannya dengan konsumen. 3. Augmented Product

Pemasar harus membuat produk memiliki tawaran pelayanan dan fitur tambahan yang memuaskan keinginan mereka. Hal tersebut juga membantu pemasar agar nilai konsumen tercipta secara penuh dan memuaskan pengalaman penggunaan merek bagi para konsumen.

(44)

1. Convenience Product

Produk yang dibeli oleh pembeli yang biasanya membeli dengan rutin, secepatnya, minimal perbandingan, dan usaha untuk membeli.

2. Shopping Product

Produk yang pembeli akan melakukan proses pemilihan dan pembayaran. Biasanya membandingkan atribut-atribut tiap produk seperti kualitas, harga, gaya, dan kecocokan.

3. Specialty Product

Produk dengan karakteristik konsumen yang unik dan identifikasi merek yang dimana sekelompok pembeli berniat untuk melakukan usaha pembelian yang lebih spesial dan khusus.

4. Unsought Product

Produk yang konsumennya tidak tahu atau tahu tetapi tidak terlalu mempertimbangkan untuk membeli.

b. Harga (Price)

Menurut Kotler, (2016 : 324) : jumlah uang yang ditagih untuk sebuah produk atau jasa. Harga juga bisa dikatakan jumlah dari semua nilai yang konsumen beri untuk mendapatkan keuntungan dari menggunakan produk atau jasa.

Menurut Kotler (2016 : 297) terdapat 4 prosedur penentuan harga berdasarkan persepsi pembeli yaitu :

1. Menaksir kebutuhan konsumen dan persepsi nilai.

2. Menentukan harga target untuk mencocokkan nilai konsumen yang diterima.

(45)

4. Desain produk untuk mengantarkan nilai yang diinginkan dalam harga target.

Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk persepsi yang sesuai dengan konsumen.

c. Tempat/Lokasi (Place)

Menurut Kotler dan Armstrong (2016 : 78) Lokasi adalah tempat perusahaan beraktivitas dan membuat produk tersebut tersedia bagi konsumen terpilih. Menurut Lupiyodi (2001 : 62), ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu :

1. Konsumen mendatangi si pemberi jasa 2. Pemberi jasa mendatangi konsumen

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung d. Promosi (Promotion)

Menurut Kotler dan Armstrong (2016 : 78) : “Promosi artinya aktivitas yang

mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sarana berikutnya”.

Menurut Payne (2000 : 189-190), program komunikasi promosi terdiri dari : 1) Identifikasi khalayak sasaran

2) Menentukan tujuan-tujuan promosi 3) Pengembangan pesan

4) Seleksi bauran komunikasi

Menurut Payne (2000 : 203) : “Promosi adalah sejumlah kegiatan dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendongkrak penjualan”.

Alat-alat promosi penjualan dapat ditunjukkan kepada tiga khalayak :

(46)

2. Perantara – barang-barang gratis, diskon, tunjangan periklanan bersama, kontes distribusi dan penghargaan.

3. Wiraniaga – bonus, penghargaan, kontes, dan hadiah bagi yang memiliki kinerja terbaik.

J. Pengertian Online Marketing

Menurut Kotler dan Armstrong (2016 : 540) online marketing merujuk pada pemasaran via internet menggunakan website perusahaan, iklan online dan promosi, pemasaran e-mail, video, dan blog. Pemasaran sosial media juga harus diperhatikan dan dikoordinasikan bersama bentuk-bentuk pemasaran digital lainnya. Menurut Kotler dan Armstrong (2016 : 540) terdapat 7 bentuk pemasaran online berdasarkan karakteristiknya yaitu :

1. Web Sites and Branded Web Communities

Web Sites disini bertugas untuk mengajak konsumen agar lebih dekat yang kemudian akan melakukan pembelian langsung atau memenuhi tujuan pemasaran selanjutnya. Sedangkan Branded Web Communities disini bertujuan untuk menyuguhkan konten merek yang mengajak konsumen untuk membuat komunitas untuk mendukung dan terlibat pada merk.

2. Online Advertising

(47)

3. E-mail Marketing

E-mail Marketing adalah tindakan mengirimkan pesan lewat surel dengan tujuan membangun relasi pemasaran secara personal dan tertarget yang spesifik.

4. Online Videos

Online Videos disini adalah bentuk pemasaran online dimana pemasar menggunggah dan memasang video berisi materi iklan, promosi, dan konten merek di sosial media yang mendukung beroperasinya suatu video seperti Youtube, dan Facebook. Tindakan pemasaran ini dianggap baik karena sangat mendukung terjadinya viral marketing dimana semua individu maupun grup yang berada di sosial media sangat terpengaruh dengan konten tersebut dan mereka ikut membicarakan dan membagikan video tersebut kepada teman-teman atau kerabatnya.

5. Blogs

Blogs disini adalah catatan atau jurnal kehidupan pribadi maupun kelompok dimana mereka menunjukkan pemikiran dan konten lain, yang sekiranya berhubungan dengan kehidupan mereka dan kehidupan orang lain berdasarkan topik-topik yang dipilih.

6. Social Media Marketing

(48)

7. Mobile Marketing

Mobile Marketing disini termasuk pesan pemasaran, promosi, dan konten pemasaran lainnya yang dikirimkan secara pribadi dari satu ponsel ke ponsel lainnya.

K. Pengertian Analisis SWOT

(49)

1. Strengths (Kekuatan)

Pengertian Strength / kekuatan adalah segala sumber daya yang dimiliki perusahaan baik sumber daya manusia, keterampilan, soft skill, maupun keunggulan lain yang dimiliki perusahaan yang mana dihubungkan dengan para pesaing perusahaan serta kebutuhan pasar. Kekuatan adalah sebuah persaingan khusus yang mampu memberikan keunggulan daripada perusahaan lain dalam hal kompetisi.

2. Weakness (Kelemahan)

Weakness / kelemahan merupakan suatu keterbatasan serta kekurangan dalam sebuah perusahaan (dalam hal sumber dayanya, kapabilitas karyawannya, serta penguasaan keterampilan dimana nantinya akan menghambat kinerja perusahaan ke depannya. Keterbatasan lain yang dapat menghambat jalannya perusahaan antara lain : fasilitas, tunjangan, sumber daya keuangan perusahaan, kapabilitas manajemen, serta kelihaian bagian pemasaran.

3. Opportunities (Peluang)

Peluang merupakan suatu kesempatan yang sangat penting yang sangat ditunggu oleh masing-masing perusahaan. Peluang-peluang yang datang ini pada umumnya bersifat akan menguntungkan perusahaan. Namun terkadang peluang yang datang ini belum tentu langsung bisa disambut oleh perusahaan tersebut dikarenakan kendala-kendala tertentu. Contoh peluang yang kedepannya bisa mendatangkan keuntungan kepada perusahaan antara lain perubahan teknologi, peningkatan hubungan dengan pembeli maupun supplier, dan lain-lain.

4. Threats (Ancaman)

(50)

perusahaan dan mengancam posisi perusahaan di dalam pasar, maupun mengganggu tujuan perusahaan. Contoh ancaman yang sering dihadapi perusahaan yaitu aturan-aturan baru dari pemerintah yang sangat merugikan pengusaha.

L. E-Commerce

E-commerce menurut Lauden dan Traver (2003 : 10 ) adalah penggunaan internet dan website untuk bertransaksi bisnis. Lebih formal lagi, digital membuka jalan bagi transaksi komersial antara dan sepanjang bisnis dan individual. Dengan mengambil bentuk-bentuk tradisional dari proses bisnis dan memanfaatkan jejaring sosial melalui internet, strategi bisnis dapat berhasil jika dilakukan dengan benar, yang akhirnya menghasilkan peningkatan pelanggan, kesadaran merek dan pendapatan. Keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan keyakinan. Persepsi dipantulkan ke pada bagaimana pelanggan memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk pengetahuan. Motivasi tercermin keinginan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Menurut Lauren dan Traver 2003 : 13) terdapat tujuh fitur unik dari teknologi E-Commerce yaitu

1. Ubiquity

Tersedia dimana saja, kapan saja. Membebaskan pasar untuk terikat di tempat fisik dan membuat transaksi menjadi mungkin dilakukan di layar computer atau ponsel.

2. Global Reach

(51)

3. Universal Standards

Ada satu set media teknikal media standar yang dipakai diseluruh dunia yaitu Internet.

4. Richness

Video, Audio, dan text marketing telah terintegrasi ke dalam satu pesan pemasaran dan pengalaman konsumsi.

5. Interactivity

Teknologi bekerja dalam interaksi antar pengguna. Konsumen terlibat dalam dialog yang secara dinamis menyesuaikan pengalaman antar individual. Dan berpartisipasi juga dalam mengantarkan nilai produk ke pasar.

6. Information Density

Teknologi komunikasi menurunkan biaya informasi dan meningkatkan kualitas informasi.

7. Personalization/Customization

Teknologi memungkinkan pemasar mengirimkan pesan secara pribadi kepada grup atau individual.

Selanjutnya, menurut Lauren dan Traver (2003 : 17) jenis-jenis interaksi

(52)

Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Interaksi di Dunia Bisnis

Nomor Nama Penjelasan

1 B2B (Business to Business)

Transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Dapat berupa kesepakatan spesifik yang mendukung kelancaran bisnis.

2 B2C (Business to Consumer) Aktivitas yang dilakukan produsen kepada konsumen secara langsung.

3 C2C (Consumer to Consumer)

Aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan oleh individu (konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya.

4 C2B (Consumer to Business)

C2B merupakan model bisnis dimana konsumen (individu) menciptakan dan membentuk nilai akan prosesbisnis.

5 B2G (Busines to Government)

Merupakan turunan dari B2B, perbedaannya proses ini terjadi antara pelaku bisnis dan instansi pemerintah

6 G2C (Government to Consumer)

Merupakan hubungan atau interaksi antara pemerintah dengan masyarakat. Konsumen, dalam hal ini masyarakat, dapat dengan mudah menjangkau pemerintah sehingga memmperoleh kemudahan dalam pelayanan sehari-hari.

Menurut Lauren dan Traver (2003 : 410) terdapat empat strategi pemasaran dalam E-Commerce untuk membuat hubungan dengan konsumen yaitu :

1. Permission Marketing

Strategi pemasaran dimana perusahaan mendapatkan ijin dari konsumen sebelum mengirimkan mereka pesan mengenai informasi dan promosi.

2. Affiliate Marketing

(53)

3. Viral Marketing

Proses mendapatkan konsumen dari kejadian pesan pemasaran berantai milik perusahaan dan melewati konsumen dan kerabat konsumen seperti teman, kolega, atau keluarga.

4. Leveraging Brands

Menggunakan kekuatan merek yang sudah ada untuk mendapatkan konsumen baru terhadap produk atau jasa perusahaan yang baru.

Menurut Lauren dan Traver (2003 : 416) terdapat empat cara untuk memperkuat hubungan dan ingatan konsumen terhadap produk melalui E-Commerce yaitu :

1. One to One Marketing

Mensegmentasi pasar berdasarkan keakuratan dan waktu yang tepat terhadap pemahaman kebutuhan pribadi individual. Pesan pemasaran disasar secara spesifik kepada para individual ini, dan kemudian memposisikan produk untuk menunjukkan bahwa produk perusahaan lebih unik daripada kompetitor.

2. Customization and Customer Co-Production

(54)

3. Transactive Content

Hasil dari kombinasi dari konten tradisional, seperti artikel, deskripsi produk, dengan informasi yang dinamis dipetik dari kumpulan informasi data produk, disesuaikan dengan profil konsumen.

4. Customer Service

Pelayanan Konsumen bisa meredakan frustasi konsumen karena berinteraksi secara pribadi dengan manusia, memotong keranjang belanja yang tidak ada tindakan transaksi, dan meningkatkan penjualan.

Pertumbuhan belanja online juga telah mempengaruhi struktur industri. E- commerce telah merevolusi cara bertransaksi berbagai bisnis, seperti toko buku dan agen perjalanan. Umumnya, perusahaan besar dapat menggunakan skala ekonomi dan menawarkan harga yang lebih rendah.

(55)

Tabel 2.2 Klasifikasi Bisnis E-Commerce di Indonesia

sebuah platform berniaga.com C2C yang mana para

2 Online Marketplace Ini adalah model tokopedia.com, C2C bisnis dimana bukalapak.com

(56)

Nomor Jenis website E-3 Shopping Mall Model bisnis ini

(57)

Menurut Lauren dan Traver (2003 : 62) Terdapat 8 kunci elemen dari bisnis model E-Commerce yaitu :

1. Value Proportion

Bagaimana sebuah produk atau jasa perusahaan bisa memenuhi kebutuhan konsumen

2. Revenue Model

Bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan pendapatan, menghasilkan keuntungan, dan menghasilkan timbal balik hasil yang superior dari saham yang diinvestasikan.

3. Market Opportunity

Merujuk kepada maksud lingkup pasar pasar perusahaan dan keseluruhan potensi peluang keuangan yang terseida untuk perusahaan di lingkup pasar.

4. Competitive Environment

Merujuk kepada operasi perusahaan lain di ruang lingkup pasar yang sama dan mejual produk yang mirip.

5. Competitive Advantage

Didapat oleh perusahaan ketika bisa menghasilkan produk superior atau membawa produk ke pasar dengan harga yang paling rendah dari kebanyakan produk, atau seluruh produk, terhadap pesaingnya.

6. Market Strategy

Rencana yang disusun bersama secara detil tentang bagaimana perusahaan memasuki pasar baru dan menarik pelanggan baru. 7. Organizational Development

(58)

pekerjaan masing-masing yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

8. Management Team

Karyawan perusahaan bertanggung-jawab dalam membuat model pekerjaan bisnis.

M. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian Frederick Reginald Andries (2007) dengan judul “Perumusan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT”, Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Waringin Puspa Lestari selama ini sudah sesuai serta efektif dan efisien dalam mencapai tujuan utama dalam mencapai penjualan yang maksimal. Teknik dari pengumpulan dari penelitian ini yaitu dengan wawancara dan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan konsep Fred dan Forest melalui tiga tahap perumusan strategis yaitu input stage, matching stage, dan decision stage. Pada input stage menggunakan Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) Matrix dan External Strategic Analysis Summary (EFAS) Matrix. Tahap selanjutnya menggunakan SWOT Matrix dan Internal-External (IE) Matrix. Pada tahap akhir menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix.

(59)

pasar, strategi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk. Pada decision stage dari hasil QSPM dapat diperoleh alternatif strategi utama yaitu strategi pengembangan produk dengan Total Nilai Daya Tarik (TAS) sebesar 7. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar suatu produk melalui usaha melakukan perbaikan peningkatan dan pengembangan.

Berdasarkan penelitian oleh Fandi Ahmad Munadi (2008) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Motor

pada CV Turangga Mas Motor”, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemasaran yang dapat dilakukan CV Turangga Mas Motor berdasarkan matrik BCG dan analisis SWOT yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan. Matrik BCG dilakukan berdasarkan laporan penjualan C Turangga Mas Motor pada tahun 2007-2008 yang dibandingkan dengan laporan penjualan pesaing yaitu PT. Bajaj Andalan Sakti untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar. Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman CV Turangga Mas Motor dibandingkan PT. Bajaj Andalan Sakti. Hasil Penelitian dari analisis matrik BCG diketahui tingkat pertumbuhan pasar CV Turangga Mas Motor sebesar 215 dan pangsa pasarnya sebesar 1.60, sehingga berada dalam kuadran stars, strategi pemasaran yang dapat digunakan adalah dengan melakukan investasi dengan membuka cabang CV Turangga Mas Motor di lokasi lain dan melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien agar tetap mempunyai cash flow yang kuat.

(60)
(61)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitiannya berupa studi kasus yaitu penelitian terhadap fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan dimana: multi sumber bukti dimanfaatkan. Kemudian peneliti akan melakukan pengamatan, pengambilan data melalui beberapa penggunaan teknik pengumpulan data dan beberapa teknik analisis data. Kesimpulan dari penelitian ini nantinya hanya berlaku penerapannya pada perusahaan ini saja.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah 1 Direktur Operasional, 1 Direktur Pemasaran, 1 Direktur Pengembangan, dan 1 direktur PT Commit Indonesia. Subjek ini dipilih karena memiliki karakteristik, pengalaman, dan pendapat yang berbeda-beda terhadap perusahaan kedepannya.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Peneliti dilakukan di PT. Commit Indonesia yang beralamat di Jl.Kabupaten km 3, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

(62)

D. Variabel Penelitian

Adapun variabel yang akan diteliti adalah variabel-variabel bauran pemasaran dan variabel yang berupa kondisi eksternal dan internal perusahaan PT. Commit Indonesia.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan dari variabel-veriabel yang sudah diidentifikasi, maka diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut antara lain :

a. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif dan kemampuan kepada perusahaan untuk mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.

b. (Weaknesses) Kelemahan

adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas untuk melakukannya, sementara pesaing memiliki kapabilitas tersebut. c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan perusahaan.

e. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah “rencana tindakan” yang hendak di ikuti

(63)

f. Merek

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi keseluruhannya, yang ditujukan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan sekaligus sebagai diferensiasi produk

g. Posisi perusahaan

Posisi adalah suatu keadaan perusahaan relatif dibandingkan dengan pesaing.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh daya serta keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian : a. Riset Lapangan

Dalam metode ini, penulis mengadakan riset langsung di lingkungan perusahaan untuk memperoleh data-data yang diperlukan yaitu melalui 1. Wawancara dan Tanya Jawab

Melakukan tanya jawab berupa daftar pertanyaan secara langsung dengan orang-orang yang mengetahui obyek penelitian. Dengan cara ini diperoleh keterangan dan data-data yang dapat membantu penulis dalam melakukan analisa. Untuk keperluan penelitian ini juga penulis

berencana akan mewawancarai 1 Direktur Utama, 1 Direktur Operasional, 1 Direktur Pemasaran, dan 1 Direktur Pengembangan. 2. Pengamatan

(64)

3. Riset Kepustakaan

Adalah penelitian yang dilakukan untuk memdapatkan aspek-aspek teoritis yang mendukung penulisan penelitian ini dengan cara membaca, mengumpulkan dan mencatat serta mempelajari buku-buku literatur, artikel, serta sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

G. Teknik Analisis Data

1. Perumusan dari matrik IFAS dan Matrik EFAS, tahap ini meringkas informasi input dasar (Fred R.David, 2015 : 24-28)

a. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor eksternal (peluang dan ancaman). Berikut adalah cara penentuan EFAS.

1. Susunlah dalam kolom 1(5 sampai dengan 10) peluang dan ancaman.

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0(sangat penting) sampai 0,0(tidak penting) semua bobot tersebut tudak boleh melebihi skor total 1,00..

(65)

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom . hasilnya berapa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Bobot ditentukan sebagai berikut :

Tabel 3.1

BOBOT DAN RATING EFAS

Bobot Keterangan Rating Keterangan

(66)

b. Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan dianalisis dan diidentifikasikan, tabel IFAS (kekuatan dan kelemahan) disusun. Tahapnya adalah :

1. Tentukan faktor-faktor yang merupakan kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dair 1,0(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot itu tidak boleh melebihi skor total 1,00

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dengan memberikan catatan 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan utama, pemberian ini berdasarkan pada kondisi yang ada di dalam perusahaan.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.

(67)

Tabel 3.3

BOBOT DAN RATING IFAS

Bobot Keterangan Rating Keterangan

>0,20 Sangat Kuat 4 Major Strength

2. Pencocokan yang berfokus pada strategi alternatif menggunakan matrik SWOT dan matrik internal dan eksternal (IE).

a. Analisis SWOT

(68)

bersamaan juga harus dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat).

Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT adalah sebagai berikut

1. Buatlah daftar peluang eskternal dari perusahaan

2. Buatlah daftar ancaman dari lingkungan eksternal perusahaaan 3. Setelah membuat seluruh daftar faktor-faktor eksternal

perusahaan, kemudian kita membuat daftar kekuatan internal yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Buat juga daftar kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan

(69)

Tabel 3.5 Matrik SWOT

b. Pencocokan Matrik Internal dan Eksternal (IE)

Untuk merumuskan strategi yang akan digunakan selanjutnya dicocokkan dengan matrik IE (Fred R. David 2015). Matrik ini didasarkan pada dua dimensi kunci. IFAS pada sumbu X dan EFAS pada sumbu Y. untuk sumbu X ada tiga, yaitu :

1. Skor 4,0 – 3,0 = Posisi internal kuat

2. Skor 2,99 – 2,0 = Posisi internal rata-rata

(70)

Untuk sumbu Y dengan cara yang sama, yaitu :

1. Skor 4,0 – 3,0 = Posisi eksternal kuat

2. Skor 2,99 – 2,0 = Posisi eksternal rata-rata

3. Skor 1,99 – 1,0 = Posisi eksternal lemah

(71)

Tabel 3.6 Matrik IE

Sel I Sel II Sel III

Sel IV Sel V Sel VI

Sel VII Sel VIII Sel IX

3. Selanjutnya ada tahap keputusan yang menguntungkan QSPM. Quantitative Strategic Planning Matrix yang merupakan tahap 3 merumuskan strategi QSPM dengan menggunakan inpu dari analisis matriks EFAS dan IFAS dan pencocokan dari analisis SWOT dan IE. SQPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi srategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada 3,0

Total Nilai IFAS yang diberi bobot

Kuat Rata-rata Lemah

(72)

faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan eksternal yang diketahui sebelumnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Mendaftar ancaman/peluang kunci eksternal dan kelemahan/kekuatan internal dari perusahaan dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks IFAS dan EFAS. Minimal 10 faktor sukses kritis eksternal dan 10 faktor sukses internal harus dimasukkan dalam QSPM.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini sama dengan yang dipakai dalam matriks EFAS dan IFAS. Bobot dituliskan dalam kolom sebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal.

3. Pencocokan matriks dan identifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan yang mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam set alternatif strategi tertentu menunjukkan seberapa esar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lainnya. 4. Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), tentukan nilai numerik yang

menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Nilai Daya Tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal satu per satu dan mengajukan pertanyaan, ”Apakah faktor ini mempengaruhi strategi pilihan yang akan dibuat?”. Bila jawaban atas pertanyaan

(73)

cukup menarik,4 = amat menarik. Bila jawaban diatas tidak menunjukkan bahwa faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak mempengaruhi pada pilihan spesifik yang akan dibuat, tidak perlu memberikan Nilai Daya Tarik pada strategi pada set tersebut. 5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik : Total Nilai Daya Tarik

ditetapkan sebagai hasil perkalian bobot (langkah 2) dengan Nilai Daya Tarik (Langkah 4) dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik menunjukan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor kritis eksternal atau internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi tersebut (hanya mempertimbangkan faktor sukses kritis di baris tersebut).

(74)

58 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Peta Lokasi dan Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Commit Indonesia

Alamat : Jl. Kabupaten Km 3, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291

No. Telpon : (0274) 6415233

E-mail : info@commit-indonesia.com Web : www.commit-indonesia.com

Gambar 4.1 Denah lokasi PT Commit Indonesia

B. Sejarah Perusahaan

Gambar

GAMBAR JUDUL
Gambar 2.1 Empat P Bauran
Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Interaksi di Dunia Bisnis
Tabel 2.2 Klasifikasi Bisnis E-Commerce di Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Strategi priotitas pada posisi ini adalah strategi defensif yang meliputi; pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, dan integrasi (kedepan, kebelakang,

Dari hasil analisis matrik pada diagram SWOT dan IE maka dapat direkomen strategi pemasaran Rimba Jaya Mushroom, antara lain: (1) Merebut pangsa pasar untuk

Strategi yang digunakan adalah strategi tumbuh dan kembangkan yaitu terdiri dari strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

Hasil penelitian dari analisis matrik BCG diketahui tingkat pertumbuhan pasar Vivo Area Garut sebesar 11.78% dan pangsa pasarnya sebesar 0.95 terhadap pesaingnya Oppo Area

Menarik untuk dikaji bagaimana merumuskan strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis baik di dalam negeri maupun pasar ekspor dalam upaya meningkatkan

Untuk menentukan strategi alternatif yang paling tepat maka alternatif strategi yang ada dimasukkan dalam matriks QSPM untuk kemudian diolah dan menghasilkan satu strategi yang

Hasilnya menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk digunakan Clothing JOVENS adalah strategi penetrasi pasar, dengan upaya meningkatkan pangsa pasar atau market share dari suatu

Berdasarkan hasil analisis SWOT dan IE diperoleh matriks QSPM yang menunjukkan bahwa Brosem memiliki 3 strategi yang paling memungkinkan untuk dilakukan, yaitu strategi penetrasi pasar,